1
Sejarah Konsep Genesa Bahan Galian
(Charpentier, 1778-1799; Gerhard, 1781)
Charpentier : vein-vein terbentuk akibat alterasi pada
batuan samping keberadaan vein yang bergradasi dengan
batuan samping.
Gerhard : vein-vein terbentuk pada suatu bukaan (open
fissures filled) oleh mineral-mineral yang terlindikan
(leached) dari batuan samping.
Berdasarkan Charpentier dan Gerhard tsb, maka muncul teori
lateral secretion, yaitu : kandungan suatu endapan
mineral sehingga menjadi suatu endapan bijih yang berasal
dari batuan-batuan samping yang berdekatan akibat dari air
(tidak harus air meteorik).
Teori ini menjadi referensi utama selama lebih dari 100 tahun.
Materi-03 Materi Perkuliahan 3
2
Klasifikasi Endapan Bahan Galian
Berdasarkan kesamaan karakteristik dan
deskripsi.
Persamaan proses genesa dan letak endapan.
Kesesuaian teori-teori dan lingkungan
pengendapan.
Dibuat se-sederhana mungkin sehingga mudah
dalam penerapan serta fleksibel.
Sampai saat ini, hanya endapan sedimenter
dan endapan yang berasosiasi dengan batuan
beku yang dapat dibedakan dengan jelas.
Materi-03 Materi Perkuliahan 5
3
Klasifikasi
Niggli (1929)
4
Klasifikasi
Schneiderhorn
(1941)
5
Klasifikasi Lindgren (1933)
Sampai saat ini merupakan klasifikasi terbaik yang dapat
digunakan (Park and MacDiarmid, 1975).
Modifikasi oleh Graton (1933), Buddington (1935) dan Ridge
(1968).
Klasifikasi ini sebagian besar didasarkan pada tekanan dan
temperatur.
Skema temperatur dan tekanan merupakan parameter yang
terus diteliti untuk disempurnakan.
Klasifikasi ini digunakan sebagai klasifikasi standart di USA.
Klasifikasi secara genetik ini berhubungan erat dengan
zoning dan paragenesis, dimana secara teoritis zona-zona P-
T berhubungan erat dengan zona-zona mineral-mineral
tertentu.
Materi-03 Materi Perkuliahan 11
6
Klasifikasi Lindgren (1933)
7
Fluida Pembawa Bijih
8
Pengelompokan fluida pembawa bijih
9
Skema proses magmatik awal dan
lingkungan pengendapannya.
10
Vesiculation
Diffusion
Skematik Flotation
proses
Crystal rising
differensiasi
magma
Crystal settling
Gravity settling
2. Diffusion, pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan yang mengelilingi reservoir magma,
dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-proses mekanisme differensiasi magma yang lain. Walaupun
demikian, proses diffusi dapat menjadi sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan disirkulasi dekat
dinding dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain dari dinding reservoar.
3. Flotation, kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk memperkaya magma yang terletak pada
bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan potasium.
4. Gravitational Settling, mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi, cenderung memperkaya resevoir
magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih
dalam bentuk perlapisan. Lapisan paling bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineral silikat dan
lapisan diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat yang lebih ringan.
5. Assimilation of Wall Rock, selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan bergabung dengan magma.
Batuan ini bereaksi dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan
dinding kaya akan sodium, potasium dan silikon, magma akan berubah menjadi komposisi granitik. Jika batuan dinding kaya akan
kalsium, magnesium dan besi, magma akan berubah menjadi berkomposisi gabroik.
6. Thick Horizontal Sill, secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli yang membeku karena kontak
dengan dinding reservoir. Jika bagian sebelah dalam membeku, terjadi Crystal Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat
yang lebih berat terletak pada lapisan dasar dari mineral silikat yang lebih ringan.
11
Materi-03 Materi Perkuliahan 23
12
Materi-03 Materi Perkuliahan 25
13
Materi-03 Materi Perkuliahan 27
14
Materi-03 Materi Perkuliahan 29
15
Materi-03 Materi Perkuliahan 31
16
Materi-03 Materi Perkuliahan 33
17
Proses internal
Muskovit
Labradorit Andesin Oligoklas
Ortoklas Kuarsa
ENDAPAN ENDAPAN
Magma Magma Magma
PEGMATIT PNEUMA- HIDRO-
Gabro Diorit Granit
TOLITIK TERMAL
18
MAGMA
1000 0C a a t1
19
Kristalisasi and segregasi magma
Pengendapan mineral bijih sebagai komponen utama atau
minor dalam batuan beku.
Kristalisasi magma merupakan proses utama dari
pembentukan batuan vulkanik dan plutonik.
Terminologi endapan segregasi magma atau
orthomagmatic-deposit dapat digunakan untuk endapan-
endapan yang terbentuk (mengkristal) secara langsung dari
magma
FRACTIONAL CRYSTALLIZATION ; proses-proses yang terjadi
sepanjang differensiasi magma
LIQUATION ; Terpisah dari magma berupa sulfide, sulfide-oxide atau
larutan oxide yang kemudian terakumulasi dibawah larutan silikat.
Hydrothermal Processes
Hot aqueous solutions (hydrothermal solutions)
larutan 3 fase (liquid + gas + solid).
Penting pada pembentukan beberapa type endapan
(stockwork, vein, volcanic-exhalative, dll).
Range pembentukan endapan berada diperkirakan
pada temperatur 50 650 0C (sinter
porfiri/mesothermal).
Larutan hydrothermal ini dipercaya sebagai salah satu
fluida pembawa bijih utama yang kemudian
terendapkan dalam beberapa fase dan tipe endapan.
20
Tipe batuan, differensiasi magma dan fluida hydrothermal
Hydrothermal Processes
Larutan berasal dari larutan sisa magma dengan temperatur yang
lebih rendah sebagai sisa dari kristalisasi pada fase pegmatit
mengandung base metals dan elemen-elemen lain yang tidak ikut
ter-kristal-kan pada pendinginan magma (W, U, Mo, Cs, Rb, Li, Be,
B dan P).
Larutan sisa magma ini diasumsikan ter-injeksi-kan sepanjang
fractures atau media (channel) lain ke tempat yang lebih dingin di
dekat permukaan dimana tipe-tipe endapan hidrothermal terdapat.
Kandungan volatile : H2S, HCl, HF, CO2, SO2 dan H2.
White (1955) menyatakan bahwa sistim geothermal kemungkinan
merupakan pembentuk utama endapan-endapan epigenetik
dibuktikan lebih lanjut oleh peneliti lain endapan umumnya
berhubungan dengan (terdapat pada) ancient geothermal system.
Materi-03 Materi Perkuliahan 42
21
Hydrothermal Processes
Hydrothermal Processes
22
Hydrothermal Processes
23
Proses Lateral Secretion
Silika berasal dari larutan magma dan difusi pada batuan samping (kiri) dan silika
berasal dari batuan membentuk vein (kanan).
Proses Metamorfik
Umumnya merupakan hasil
dari contact dan regional
metamorphism.
Proses pembentukan
umumnya mirip dengan
lateral secretion.
Dalam proses metamorfik,
perubahan-perubahan secara
metamorfik akibat dari
rekristalisasi dan redistribusi
material melalui proses diffusi
(umumnya material yang
mobile).
Materi-03 Materi Perkuliahan 48
24
Proses eksternal
Mechanical Accumulation
Sedimentary precipitates
Residual processes
Secondary or supergene enrichment
Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative)
Proses eksternal
Mechanical Accumulation ; Konsentrasi dari mineral berat dan
lepas menjadi endapan placer (placer deposit)
Sedimentary precipitates ; Presipitasi elemen-elemen tertentu
pada lingkungan tertentu, dengan atau tanpa bantuan organisme
biologi.
Residual processes ; Pelindian (leaching) elemen-elemen
tertentu pada batuan meninggalkan konsentrasi elemen-elemen
yang tidak mobile dalam material sisa.
Secondary or supergene enrichment ; Pelindian (leaching)
elemen-elemen tertentu dari bagian atas suatu endapan mineral
dan kemudian presipitasi pada kedalaman menghasilkan endapan
dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative) ;
Exhalations dari larutan hydrothermal pada permukaan, yang
terjadi pada kondisi bawah permukaan air laut dan umumnya
menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform.
Materi-03 Materi Perkuliahan 50
25
References
Ore geology and Industrial Minerals (An Introduction)., Anthony
M. Evans., 1994 (Chapter 4, p. 52-83).
The Geology of Ore Deposits., Guilbert, J.M., Park, C.F., W.H.
Freeman & Company, 1985.
Economics Mineral Deposits., Jense, M., Bateman, A.M., 1981.
Getting gold from granites., Craig J.P. Hart., Handout SEG Gold
Workshop., SGA Meeting, Beijing, 2005.
26