MATERI - 03
KLASIFIKASI DAN PEMBENTUKAN
ENDAPAN BAHAN GALIAN
Sejarah Konsep Genesa Bahan Galian
(Georgius Agricola, 1556)
Konsep dasar dimulai pada abad ke-16 oleh Georg Bauer
(dengan nama latin Georgius Agricola) pada buku De re
Metallica (1556).
Menurut Agricola, mineral bijih dapat diklasifikasikan
berdasarkan proses terbentuknya, yaitu :
Endapan Insitu : terdiri dari fissure veins, bedded, impregnations,
seams, dan stockworks
Endapan Aluvial : merupakan endapan-endapan yang berasal dari
perombakan endapan insitu
Menurut Hoover & Hoover (penerjemah De re Metallica),
Agricola mendasarkan pengelompokan pada dua prinsip
dasar, yaitu :
Endapan yang terbentuk akibat sirkulasi larutan dalam channels.
Endapan yang terbentuk secara sekunder, sehingga lebih muda
daripada batuan induknya
Dikelompokkan berdasarkan :
Asal dari fluida pembawa bijih,
Assosiasi mineral (mineral associations),
Letak/posisi lingkungan pengendapan (dekat
permukaan atau jauh di bawah permukaan),
Tipe endapan, host rock, dan gangue mineral.
Dalam klasifikasi ini, telah dikategorikan
kelompok endapan berdasarkan mineral bijih
(ore minerals), batuan induk (host rock) dan
mineral gangue (gangue minerals).
Perkuliahan TA-3111- Klasifikasi dan Pembentukan Bahan Galian 9
Klasifikasi Schneiderhorn (1941)
Flotation
Crystal rising
Crystal settling
Gravity settling
1. Vesiculation, magma yang mengandung unsur-unsur volatile seperti air (H2O), karbon dioksida (CO2),
sulfur dioksida (SO2), sulfur (S) dan klorin (Cl). Pada saat magma naik kepermukaan bumi, unsur-unsur
ini membentuk gelombang gas, seperti buih pada air soda. Gelombang (buih) cenderung naik dan
membawa serta unsur-unsur yang lebih volatile seperti sodium dan potasium.
2. Diffusion, pada proses ini terjadi pertukaran material dari magma dengan material dari batuan yang
mengelilingi reservoir magma, dengan proses yang sangat lambat. Proses diffusi tidak seselektif proses-
proses mekanisme differensiasi magma yang lain. Walaupun demikian, proses diffusi dapat menjadi
sama efektifnya, jika magma diaduk oleh suatu pencaran (convection) dan disirkulasi dekat dinding
dimana magma dapat kehilangan beberapa unsurnya dan mendapatkan unsur yang lain dari dinding
reservoar.
3. Flotation, kristal-kristal ringan yang mengandung sodium dan potasium cenderung untuk memperkaya
magma yang terletak pada bagian atas reservoar dengan unsur-unsur sodium dan potasium.
4. Gravitational Settling, mineral-mineral berat yang mengandung kalsium, magnesium dan besi,
cenderung memperkaya resevoir magma yang terletak disebelah bawah reservoir dengan unsur-unsur
tersebut. Proses ini mungkin menghasilkan kristal badan bijih dalam bentuk perlapisan. Lapisan paling
bawah diperkaya dengan mineral-mineral yang lebih berat seperti mineral-mineral silikat dan lapisan
diatasnya diperkaya dengan mineral-mineral silikat yang lebih ringan.
5. Assimilation of Wall Rock, selama emplacement magma, batu yang jatuh dari dinding reservoir akan
bergabung dengan magma. Batuan ini bereaksi dengan magma atau secara sempurna terlarut dalam
magma, sehingga merubah komposisi magma. Jika batuan dinding kaya akan sodium, potasium dan
silikon, magma akan berubah menjadi komposisi granitik. Jika batuan dinding kaya akan kalsium,
magnesium dan besi, magma akan berubah menjadi berkomposisi gabroik.
6. Thick Horizontal Sill, secara umum bentuk ini memperlihatkan proses differensiasi magmatik asli yang
membeku karena kontak dengan dinding reservoir. Jika bagian sebelah dalam membeku, terjadi Crystal
Settling dan menghasilkan lapisan, dimana mineral silikat yang lebih berat terletak pada lapisan dasar
dari mineral silikat yang lebih ringan.
Proses internal
Kristalisasi dan segregrasi magma
Hydrothermal
Lateral secretion
Metamorphic Processes
Proses eksternal
Mechanical Accumulation
Sedimentary precipitates
Residual processes
Secondary or supergene enrichment
Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative)
Perkuliahan TA-3111- Klasifikasi dan Pembentukan Bahan Galian 38
Proses Pembentukan Endapan
Muskovit
Labradorit Andesin Oligoklas
Ortoklas Kuarsa
ENDAPAN ENDAPAN
Magma Magma Magma
PEGMATIT PNEUMA- HIDRO-
Gabro Diorit Granit
TOLITIK TERMAL
Silika berasal dari larutan magma dan difusi pada batuan samping (kiri) dan silika
berasal dari batuan membentuk vein (kanan).
Mechanical Accumulation
Sedimentary precipitates
Residual processes
Secondary or supergene enrichment
Volcanic exhalative (= sedimentary exhalative)
Proses eksternal