Anda di halaman 1dari 3

TATA CARA PENENTUAN KRITERIA KAWASAN LINDUNG JAWA BARAT

2010

1. Kawasan yang berfungsi sebagai Hutan Konservasi meliputi Kawasan Suaka


Alam dan Pelestarian Alam,telah ditetapkan lokasinya sebagai Kawasan
Lindung sesuai dengan:
Keppres No 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
PP nomor 47 tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
SK Menhut Nomor 419/Kpts II/1999 tentang penunjukan Kawasan Hutan di
Wilayah Propinsi Jawa Barat
Perda No 2 Tahun 1996 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung di Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Barat

2. Kawasan yang berfungsi sebagai Hutan Lindung,kriterianya ditentukan


sebagai berikut:
a. Kawasan hutan dengan factor-faktor kelas lereng,jenis tanah dan intensitas
hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka-angka penimbang
mempunyai junlah nilai (skor) 125 atau lebih. Aturan penilaian kelas
lereng,jenis tanah,dan intensitas hujan tersebut ditentukan berdasarkan
klasifikasi yang dapat dilihat pada table berikut ini:
Aturan Kelas Lereng Lapangan

KELAS LERENG KISARAN PERSEN LERENG KETERANGAN NILAI

1 0-8 Datar 20

2 8-15 Landai 40

3 15-25 Agak Curam 60

4 25-40 Curam 80

5 >40 Sangat Curam 100

Sumber: SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980


Masing-masing peta tematik (kelas lereng,jenis tanah, intensitas hujan)
ditentukan nilai skor per kawasan
Dari masing-masing peta tematik dilakukan proses superimpose untuk
menentukan jumlah nilai skornya.Apabila jumlah nilai skornya 175
maka kawasan tersebut masuk kedalam criteria kawasan hutan lindung
(belum melihat pemanfaatan eksistingnya).

Aturan Kelas Jenis Tanah

KELAS TANAH KELOMPOK JENIS KEPEKAAN NILAI


TERHADAP EROSI
1 Alluvial,Tanah Tidak peka 15
Glei,Panasol,Hidromorf Kelabu,
Lateria Air Tanah
2 Lotosol Agak peka 30

3 Brown Forest Soil,Non Calcic Kurang peka 45

4 Andosol Peka 60
Lateritic,Gromosol,Podsolik
5 Regosol,Litosol,Organosol,Renzina Sangat peka 75

Sumber:SK Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980

Aturan Kelas Intensitas Hujan

KELAS KISARAN INTENSITAS KETERANGAN NILAI


INTENSITAS HUJAN (mm/hari hujan)
HUJAN
1 0-1.36 Sangat Rendah 10

2 1.36-2.07 Rendah 20

3 2.07-2.77 Sedang 30

4 2.77-3.48 Tinggi 40

5 >3.48 Sangat Tinggi 50


b. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan >40%,secara
mutlak dimasukkan ke dalam criteria kawasan yang berfungsi
sebagai hutan lindung.
c. Kawasan yang mempunyai ketinggian di atas permukaan laut 2000
atau lebih secara mutlak dimasukkan ke dalam kriteria kawasan
yang berfungsi sebagai hutan lindung.
3. Kawasan lain diluar hutan konservasi dan hutan lindung yang mampu berfungsi
sebagai kawasan lindung,baik berupa kawasan hutan maupun non
hutan,ditentukan berdasarkan kawasan yang mempunyai kriteria jumlah nilai
skor (kelas lereng,jenis tanah,intensitas tnah) lebih besar dari 125. Tata cara
menentukan jumlah nilai (skor) sama dengan penentuan kriteria kawasan yang
berfungsi sebagai hutan lindung. Kawasan ini dapat terdiri dari kawasan
perkebunan,kawasan hutan produksi terbatas,hutan produksi,kawasan resapan
air, kawasan rawan bencana, dan sebagainya.

4. Kawasan yang berfungsi lindung lain, yang tidak dapat terpetakan (sempadan
sungai,cagar budaya, ruang terbuka hijau,dsb)ditentukan lokasinya menurut
criteria dan penetapan berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung Dati I Jaqwa Barat.

Anda mungkin juga menyukai