Anda di halaman 1dari 10

TUGAS : KLIPING IPA

TENTENG :POPULASI KEPADATAN PENDUDUK

OLEH :
Nama : Shinta Rachel Nababan
Kelas : VII

TAHUN PELAJARAN 2015/2016


Kepadatan Penduduk Tahun
1971-2010 di Indonesia

Pertumbuhan Populasi Indonesia

Tingkat pertumbuhan populasi Indonesia antara tahun


2000 dan 2010 adalah sekitar 1.49 persen per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi
Papua (5.46 persen), sementara pertumbuhan populasi terendah terjadi di propinsi Jawa Tengah
(0.37 persen). Program Keluarga Berencana (KB) dikoordinasi oleh institusi pemerintah, yaitu
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program KB dimulai pada
tahun 1968 semasa pemerintahan presiden Suharto dan sampai saat ini masih diteruskan oleh
presiden2 penerusnya. Program ini adalah strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia
karena pertumbuhan populasi yang rendah akan menyebabkan tingkat PDB per kapita yang lebih
tinggi, yang juga akan meningkatkan pendapatan, tabungan, investasi serta menurunkan tingkat
kemiskinan. Pertumbuhan populasi diperkirakan sebesar sekitar 1.04 persen pada tahun 2012.

Menurut proyeksi yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan menilik
populasi absolut Indonesia di masa depan, maka negeri ini akan memiliki penduduk lebih dari
250 juta jiwa pada tahun 2015, lebih dari 270 juta jiwa pada tahun 2025, lebih dari 285 juta jiwa
pada tahun 2035 dan 290 juta jiwa pada tahun 2045. Baru setelah 2050 populasi Indonesia akan
berkurang. Menurut proyeksi PBB pada tahun 2050 dua pertiga populasi Indonesia akan tinggal
di wilayah perkotaan. Sejak 40 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami sebuah proses
urbanisasi yang pesat makanya sekarang sekitar separuh dari jumlah total penduduk Indonesia
tinggal di wilayah perkotaan. Proses ini menunjukkan perkembangan positif bagi perekenomian
Indonesia karena urbanisasi dan industrialisasi akan membuat pertumbuhan ekonomi lebih maju
dan menjadikan Indonesia negeri dengan tingkat pendapatan menengah ke atas.

1995 2000 2005 2010 2050


Populasi Rural
64 58 52 46 33
(persentase populasi total)
Populasi Kota
36 42 48 54 67
(persentase populasi total)
Jumlah Penduduk Indonesia 2014

Jumlah Penduduk Indonesia yang tinggi bisa menjadi keuntungan karena tersedianya banyak
tenaga kerja tetapi bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan kualitas sumber daya
manusia yang tinggi.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga


Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal pada 30 april 2014 menyampaikan salah satu isu
kependudukan yakni besarnya jumlah penduduk indonesia, diperkirakan jumlahnya 240 juta jiwa
dengan pertumbuhan 1,49% per tahun.

Jadi setiap tahunnya lahir empat sampai lima juta bayi atau kurang lebih 10.000 bayi lahir setiap
hari. Yang perlu menjadi perhatian adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia
seperti ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia Indonesia yang hanya mampu
menempati urutan ke-124 dari 182 negara.

Ini tentunya suatu tantangan yang sangat berat dimasa depan. Jika tidak segera dikendalikan
maka diperkirakan jumlah penduduk indonesia bisa mencapai 321 juta jiwa pada tahun 2025.
Jika sumber Jika sumber daya manusianya tidak ditingkatkan bisa menjadi beban yang
menghambat pertumbuhan ekonomi. Masalah lahan, pangan, energi dan ketersediaan lapangan
pekerjaan merupakan masalah yang harus ditanggung pemerintah.

Masalah lainnya adalah sebaran penduduk yang tidak merata dimana 58% penduduk berada di
pulau jawa meskipun luas pulau jawa hanya 7% dari luas Indonesia. Padatnya penduduk di Jawa
menyebabkan lahan pertanian akan semakin sempit dirubah menjadi pemukiman dan industri.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut perlu pengendalian jumlah penduduk di Indonesia,
mengingkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih produktif serta transmigrasi dari pulau
jawa ke Pulau-pulau lain.
Kepadatan penduduk tahun 2000

Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Provinsi DKI


Jakarta, yaitu 12.834 jiwa perkilometer persegi Provinsi yang
paling rendah kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua
Barat, yaitu 6 jiwa perkilometer persegi
10
Kepadatan penduduk tahun 2013
Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Provinsi DKI
Jakarta, yaitu 15.015 jiwa perkilometer persegi Provinsi yang
paling rendah kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat,
yaitu 9 jiwa perkilometer persegi
11

REPUBLIKA.CO.ID,
CV

JAKARTA Kepala Badan


Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN)
Fasli Jalal mengungkapkan
pada 2013 ini diperkirakan
jumlah penduduk Indonesia
akan bertambah menjadi 250
juta jiwa dengan pertumbuhan
penduduk 1,49 persen per tahun.

"Bertambahnya jumlah penduduk tersebut disebabkan masih tingginya


tingkat fertilitas," kata Fasli pada pembukaan Parenting Education
Dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2013 Rabu (17/7) di
Auditorium BKKBN Jakarta Timur.
Kepadatan penduduk tahun 2015
Provinsi yang paling padat penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu 15.328
jiwa perkilometer persegi Provinsi yang paling rendah kepadatan penduduknya
adalah Provinsi Papua Barat, yaitu 9 jiwa perkilometer persegi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan bakal meledak hingga
mencapai angka 300 juta jiwa pada 2015. Angka ini akan muncul jika pengendalian penduduk
tak berjalan baik.

Sekarang ini sudah 237 juta, hingga akhir tahun mungkin 241 juta jiwa. Jika tak berjalan sesuai
rencana akan mencapai jumlah itu, ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional DR. dr. Sugiri Syarif, MPA dalam acara konferensi pers peringatan Hari Kontrasepsi
Sedunia, di Hotel Gran Melia, Senin, 26 September 2011.

Salah satu pengendalian jumlah penduduk ini adalah dengan alat kontrasepsi. Diperkirakan
angka rata-rata pengguna kontrasepsi modern sebanya 60 persen dari penduduk Indonesia.
Targetnya pada tahun depan mencapai 62-63 persen. Dia mengatakan data Survei Demografi dan
Kesehatan (SDKI) 2007 memperlihatkan pengetahuan laki-laki dan perempuan tentang alat
kontrasepsi mencapai 98 persen.

Tetapi, tentang metode alat kontrasepsi jangka panjang seperti tubektomi hanya 39 persen,
vasektomi hanya 66 persen, dan IUD 85 persen. Sedangkan pada orang muda, pengetahuannya
sedikit lebih rendah, yakni 93 persen pada pria muda dan 96 pada perempuan muda. Meski
mengetahui tentang kontrasepsi, tetapi sebagian dari mereka tak pernah mendiskusikan masalah
seks kepada siapapun.

Angkanya 15 persen perempuan muda dan 29 persen pada laki-laki muda. Hasil survei lainnya
juga mengatakan 71 persen perempuan muda dan 58 persen laki-laki muda pernah berdiskusi
mengenai isu kesehatan reproduksi dengan kelompok sebayanya. Untuk menunjang program
pengendalian penduduk ini, BKKBN menjalin kerja sama dengan organisasi DKT Indonesia.
Dengan produk alat kontrasepsi Andalan, mereka menyediakan pilihan metode perencanaan
kehamilan. Harapan kami konsep One Stop Shop ini bisa memberikan pilihan KB yang
berkualitas, ujar Country Director DKT Indonesia Todd Callahan. Dia memperkirakan program
Andalan ini bisa mencegah 6,3 juta kehamilan dan 12 ribu perempuan terselamatkan dari
komplikasi persalinan.
Bersama Marie Stopes Internasional, mereka akan mengundang Dr Khazi Golam Rasul dari
Bangladesh untuk mendongkrak sosialisasi penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Kami ingin
berbagi pengalaman keberhasilan di Bangladesh dan semoga bisa ditiru di Indonesia,

KEPADATAN PENDUDUK TAHUN 2016

Jumlah Penduduk Indonesia Sudah 254,9 Juta, Laki-laki Lebih Banyak


Dari Perempuan

Hidayatullah.comBadan Pusat Statistik (BPS) melaporkan


berdasarkan data Susenas 2014 dan 2015, jumlah penduduk Indonesia
mencapai 254,9 juta jiwa.

Data BPS menunjukkan, dari total tersebut, penduduk laki-laki mencapai


128,1 juta jiwa sementara perempuan sebanyak 126,8 juta jiwa.

Jumlah tersebut naik dari 2014 yang berjumlah 252 juta jiwa,
demikian seperti keterangan tertulis BPS, Jumat (20/11/2015) dikutip
finansial.bisnis.com.

Selain itu, BPS menunjukkan, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia


pada 2014 dan 2015 realatif sama, yaitu sebesar 101,02 dan 101. Rasio
jenis kelamin, BPS menuliskan, menunjukkan bahwa dari 100 penduduk
perempuan terdapat 101 penduduk laki-laki.

Adapun, komposisi penduduk kota atau desa menunjukkan penduduk


Indonesia pada 2015 lebih banyak di pedesaan, yakni 128,5 juta jiwa.
Sementara di perkotaan besar hanya sebanyak 126,3 juta jiwa.

Meskipun jumlah penduduk di pedesaan lebih besar, pertambahan


penduduk dari 2014 ke 2015 di perkotaan lebih besar dibandingkan
dengan perdesaan. Tercatat, pertambahan penduduk di perkotaan
mencapai 1,75% sementara di perdesaan 0,52%.*
Jumlah penduduk Indonesia tahun 2011

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 ini
adalah 237.641.326 jiwa. Dengan populasi sebesar itu Indonesia menduduki peringkat ke
empat negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia di bawah RRC, India dan
Amerika Serikat.

Dari 230 juta penduduk Indonesia berdasarkan komposisi gender, terdiri dari 119,5 juta
berjenis kelamin lelaki dan 118 juta adalah wanita. Dari tahun ke tahun rasio
perbandingan antara pria dan wanita terus meningkat. Propinsi Nusa Tenggara Barat
adalah propinsi dengan jumlah wanita terbanyak dengan rasio 94 : 100, sedangkan
Kabupaten Lombok Timur menduduki peringkat terendah dengan rasio 87 : 100.

Dari jumlah penduduk sebanyak itu, 58 % di antaranya menempati Pulau Jawa yang
mempunyai luas wilayah hanya 7 % dari keseluruhan luas wilayah Indonesia. Tiga
propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Jawa Barat 43 juta, Jawa Timur 37,4
juta dan Jawa Tengan dengan 32,3 juta.

Meski menjadi pulau terpadat di Indonesia, menariknya laju pertumbuhan di Jawa adalah
yang terendah, dengan dua propinsi mempunyai laju pertumbuhan terendah yaitu Jawa
Tengah (0,37 %) dan Jawa Timur (0,76 %). Sebaliknya jumlah penduduk di Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua bila digabungkan hanyalah sebesar 7 % dari keseluruhan
luas penduduk Indonesia.

Laju pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di Propinsi Kepulauan Riau dengan (4,99
%), Riau (3,59 %) dan Papua (5,46 %). Khusus untuk Papua, jika dibandingkan dengan
data pada tahun 1970, propinsi ini mencatat kenaikan laju pertambahan penduduk yang
cukup fantastis, yaitu dari 2,6 % menjadi 5,46 %. Sedangkan Lampung turun dari 5,77 %
menjadi 1,23 %.

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah 124 orang per km2, naik
sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan 1971 yaitu 62 orang per km2. Tentu saja
Pulau Jawa adalah yang terpadat, dengan pusatnya di DKI Jakarta yaitu 14.440
orang/km2, disusul di tempat kedua adalah Bali dengan kepadatan 673 orang/km2.
Pertambahan penduduk Indonesia setiap 10 tahun adalah rata-rata 30 juta jiwa atau 3 juta
per tahun. Dengan demikian pada setiap tahunnya pertambahan penduduk negara kita
adalah sebesar negara Singapura.

KEPADATAN PENDUDUK 2010-2035


JAKARTA, KOMPAS.com Jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan bertambah
menjadi 271,1 juta jiwa pada 2020 dan meningkat lagi menjadi 305,6 juta jiwa pada
2035. Angka itu relatif jauh dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk 2010 bahwa
penduduk Indonesia banyaknya 237,6 juta jiwa.

Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia meningkat sebesar 28,6 persen. Dengan
peningkatan ini, Indonesia menempati posisi kelima sebagai negara dengan jumlah
penduduk terbesar, setelah China, India, Amerika, dan Nigeria, kata Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Armida Alisjahbana dalam acara peluncuran buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-
2035 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/1/2014).

Perihal proyeksi peningkatan jumlah penduduk itu merupakan sebagian isi buku Proyeksi
Penduduk Indonesia 2010-2035. Menurut Armida, proyeksi penduduk yang dikerjakan
Bappenas bersama dengan lembaga terkait lainnya menggunakan berbagai asumsi di
antaranya perpindahan penduduk, fertilitas, dan mortalitas.

Angga kelahiran total diasumsikan turun menjadi 1,9 anak per perempuan usia reproduksi
pada 2035 dari angka semula 2,5 pada 2010.

Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia sedang memasuki masa di saat penduduk usia
produktifnya terus meningkat jumlah dan proporsinya. Meningkatnya penduduk usia
produktif, katanya, akan menyebabkan turunnya angka ketergantungan.

Armida juga berharap, buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 ini dapat
dimanfaatkan pemerintah dalam menyusun perencanaan pembangunan di berbagai
bidang.

Di sektor pendidikan misalnya, ada proyeksi penduduk akan menunjukkan data anak
usia sekolah. Di bidang pangan, kita bisa memanfaatkannya untuk memperkirakan
kebutuhan pangan di masa mendatang, lalu di bidang tenaga kerja, kita berpotensi
memiliki jumlah tenaga kerja besar sehingga saat ini kita bisa mampu meningkatkan
kualitas tenaga kerja, tuturnya.
Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 diresmikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dengan didampingi Wakil Presiden Boediono. Seusai peresmian, buku
tersebut diberikan Presiden secara simbolik kepada sejumlah menteri Kabinet Indonesia
Bersatu II, di antaranya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Anda mungkin juga menyukai