Anda di halaman 1dari 12

Enny Pasaribu

16311098
pendahuluan
Istilah '' vaksin '' berasal
dari Edward Jenner 1796. Penggunaan
istilah Vaksin berasal dari bahasa
latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar
sapi).
Vaksin adalah bahan antigenik yang
digunakan untuk menghasilkan
kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah
atau mengurangi pengaruh infeksi oleh
organisme alami atau liar.
Definisi Vaksin

Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk


menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit
sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi
oleh organisme alami atau liar.
Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah
dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit.
Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.).
Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau
hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen
tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk
melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Bahan-bahan Pembuatan Vaksin

Alumunium, logam ini ditambahkan kepada vaksin dalam bentuk


gel atau garam untuk mendorong anti body. Logam ini dikenal
sebagai kemungkinan penyebab kejang, penyakit Alzheimer,
kerusakan otak, dan dementia (pikun). Alumunium digunakan
pada vaksin DPT dan Hepatitis B.
Benzetonium klorida, yaitu bahan pengawet yang belum
dievaluasi untuk konsumsi manusia dan banyak digunakan
untuk vaksin anthrax.
Etilen Glikol, merupakan bahan utama anti beku yang digunakan
pada beberapavaksin yaitu DPT, Polio, Hepatitis B sebagai
bahan pengawet.
Formaldehida/Formalin, bahan ini menimbulkan kekhawatiran
besar karena dipakai sebagai karsinogen (zat pencetus kanker).
Bahan ini dikenal sebagai bahan pembalseman.
Bahan-bahan Pembuatan Vaksin
Glutamat, digunakan untuk menstabilkan beberapa vaksin panas,
cahaya dan kondisi lingkungan lainnya. Bahan Ini banyak ditemukan
pada Vaksin Varicella.
Neomicin, antibiotik ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan
kuman di dalam perkembangbiakan vaksin. Bahan ini dapat
menyebabkan gatal pada sebagian orang dan biasanya terdapat
pada Vaksin MMR dan Polio.
Fenol, bahan yang berasal dari tar batubara ini digunakan dalam
produk bahan pewarna. Bahan ini sangat berbahaya dan beracun.
Streptomisin, antibiotika ini dikenal menimbulkan reaksi alergi dan
ditemukan padaVaksin Polio.
Timerosal, bahan ini adalah pengawet yang mengandung 50% etil
merkuri.
Bahan-bahan Pembuatan Vaksin

Sementara itu pemerhati vaksin dari Australia juga


mencatat adanya bahan-bahan lain seperti :

Ammonium Sulfat, diduga dapat meracuni sistem


pencernaan, hati, syaraf dan sistem pernafasan.
Ampotericin B, sejenis obat yang digunakan untuk
mencegah penyakit jamur. Efek sampingya dapat
menyebabkan pembekuan darah.
Kasein, perekat yang kuat, sering digunakan untuk
merekatkan label pada botol. Walaupun dihasilkan dari
susu, namun di dalam tubuh protein ini dianggap sebagai
protein asing beracun.
Pembuatan Vaksin
Produksi vaksin antivirus saat ini merupakan sebuah proses rumit
bahkan setelah tugas yang berat untuk membuat vaksin potensial di
laboratorium. Perubahan dari produksi vaksin potensial dengan jumlah
kecil menjadi produksi bergalon-galon vaksin yang aman dalam sebuah
situasi produksi sangat dramatis, dan prosedur laboratorium yang
sederhana tidak dapat digunakan untuk meningkatkan skala produksi.
Produksi vaksin dimulai dengan sejumlah kecil virus tertentu (atau
disebut benih).
Virus harus bebas dari kotoran, baik berupa virus yang serupa atau
variasi dari jenis virus yang sama.
Selain itu, benih harus disimpan dalam kondisi ideal, biasanya beku,
yang mencegah virus menjadi lebih kuat atau lebih lemah dari yang
diinginkan. Benih disimpan dalam gelas kecil atau wadah plastik.Jumlah
yang kecil hanya 5 atau 10 cm3, mengandung ribuan hingga jutaan virus,
nantinya dapat dibuat menjadi ratusan liter vaksin.
Freezer dipertahankan pada suhu tertentu. Grafik di luar freezerakan
mencatat secara terus menerus suhu freezer.
Lanjutan
Sensor terhubung dengan alarm yang dapat didengar atau alarm
komputer yang akan menyala jika suhu freezerberada di luar suhu
yang seharusnya.
Setelah mencairkan dan memanaskan benih virus dalam kondisi
tertentu secara hati-hati (misalnya, pada suhu kamar atau dalam
bak air), sejumlah kecil sel virus ditempatkan ke dalampabrik
sel sebuah mesin kecil yang telah dilengkapi sebuah media
pertumbuhan yang tepat sehingga sel memungkinkan virus untuk
berkembang biak. Setiap jenis virus tumbuh terbaik di media
tertentu, namun semua media umumnya mengandung protein yang
berasal dari mamalia, misalnya protein murni dari darah sapi.
Media juga mengandung protein lain dan senyawa organik yang
mendorong reproduksi sel virus.
Penyediaan media yang benar, pada suhu yang tepat, dan dengan
jumlah waktu yang telah ditetapkan, virus akan bertambah
banyak.
Jenis-Jenis Vaksin
Vaksin Toksoid
Contoh :Vaksin Difteri dan Tetanus

Vaksin Acellular dan Subunit


Vaksin Hepatitis B, Vaksin Hemofilus,
Influenza tipe b (Hib) dan Vaksin Influenza.

Vaksin idiotipe
Vaksin ini dapat menghambat pertumbuhan virus melalui
netralisasai dan pemblokiran terhadap reseptor pre sel B.

Vaksin Rekombinan
Sistem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri E.coli, yeast, dan
baculovirus

Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines)


plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan
ekspresi gen
LANJUTAN
Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B dibuat dari bagian virus, bukan seluruh virus
tersebut sehingga vaksin hepatitis tidak dapat menimbulkan penyakit
hepatitis.

Vaksin Pneumokokus
Pneumokokus menyerang beberapa bagian tubuh yang berbeda,
diantaranya adalah:
Meningitis (Radang selaput otak)
Bakteremia (infeksi dalam darah)
Pneumonia (infeksi Paru-paru)
Otitis Media (infeksi Telinga
Manfaat Vaksin

Dalam hal penyakit, lebih bijaksana untuk


mencegah daripada mengobati.Salah satu
caranya adalah dengan memberikan vaksinasi.
Vaksinasi sangat membantu untuk
mencegahpenyakit-penyakit infeksi yang
menular baik karena virus atau bakteri,
misalnya polio, campak, difteri, pertusis (batuk
rejan), rubella (campak Jerman), meningitis,
tetanus, Haemophilus influenzae tipe b (Hib),
hepatitis, dll.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai