Anda di halaman 1dari 19

1

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 2


1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.4. Luaran yang Diharapkan ......................................................................... 4
1.5. Manfaat .................................................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 5
2.1 Malaria........................................................................................................... 5
2.2 Durian ............................................................................................................ 6
BAB III. METODE PENELITIAN........................ Error! Bookmark not defined.
3.1. Jenis penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.2. Variabel Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.3. Definisi Operasional .................................... Error! Bookmark not defined.
3.4. Metode Pengumpulan data .......................... Error! Bookmark not defined.
3.5. Lokasi dan Waktu penelitian ....................... Error! Bookmark not defined.
3.6. Bahan tanaman ............................................ Error! Bookmark not defined.
3.7. Hewan Percobaan ........................................ Error! Bookmark not defined.
3.7. Parasit .......................................................... Error! Bookmark not defined.
3.8. Alat dan Bahan penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.
3.9. Prosedur Penelitian ...................................... Error! Bookmark not defined.
3.10. Data Analisis ........................................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya...11

4.2 Jadwal Kegiatan..11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13


LAMPIRAN .......................................................................................................... 14
2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit malaria ini masih merupakan infeksi parasitik paling penting di


dunia, diperkirakan terdapat lebih dari 500 juta kasus malaria pertahun dengan 3
juta kematian (Trigg P.I dan Kondrachine., 1998). Angka kesakitan dan angka
kematian akibat malaria di Indonesia masih tinggi terutama di daerah luar Jawa
dan Bali, dimana terdapat campuran penduduk dari daerah endemis dan tidak
endemis malaria (WHO., 2011).

Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi dengan endemic-malaria di


wilayah Indonesia bagian barat. Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria pernah
terjadi pada tahun 1998 di wilayah kerja Puskemas Hanura dan bulan Desember
2002 sampai akhir Januari 2003 di wilayah Puskesmas Way Muli, Kecamatan
Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Puskesmas Way Muli., 2006).
Berdasarkan Kategori endemik dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
beberapa lokasi di Provinsi Lampung masih menunjukan tingkat endemisitas yang
tinggi seperti daerah Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Padang Cermin ,
Punduh Pidada dan Kabupaten Pesawaran (Kemenkes RI., 2011).

Masalah yang memperberat penanganan malaria adalah munculnya kasus


resistensi parasit terhadap obat-obat antimalaria (Departemen Kesehatan RI.,
2008). Resistensi obat malaria adalah kemampuan dari parasit untuk terus hidup
dalam tubuh manusia, berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit
meskipun telah diberikan pengobatan secara teratur baik dengan dosis standart
maupun dengan dosis yang lebih tinggi yang masih bisa ditolerir oleh pemakai
obat (Talisuna et al., 2004). Penyebab resistensi terutama adalah karena adanya
mutasi pada gen-gen dari Plasmodium (Wellem dan Plowe., 2001).

Tingginya resistensi terhadap semua obat antimalaria lapis pertama (front-


line antimalarial compound) telah menimbulkan banyak masalah pada program
penanggulangan malaria. Seiring dengan belum berhasilnya upaya untuk
menemukan vaksin malaria yang ideal, maka aktivitas riset yang bertujuan untuk
mengidentifikasi target intervensi kemoterapi dan penemuan obat baru akan tetap
menjadi tujuan utama dalam upaya penanggulangan malaria(Burke et al., 2003).

Indonesia secara alamiah dikaruniai kekayaan alam berupa flora


(tumbuhan) dan fauna (hewan) dengan berbagai keanekaragaman yang merupakan
sumber bahan baku untuk dijadikan obat tradisional maupun obat modern.
Tanaman durian oleh sebagian masyarakat juga digunakan sebagai obat antara
lain adalah sebagai obat demam, malaria, obat cacing, liver, sakit perut, obat
3

pencahar, obat penyakit kulit, bengkak, sariawan, infeksi, pelancar haid,


abortivum dan juga digunakan untuk pemulihan pascamelahirkan (Heyne., 1987).

Produksi durian di Provinsi Lampung juga cukup tinggi, hal ini ditunjukan
pada tahun 2006 di Lampung Selatan produksi durian sebanyak 11.775 ton,
sedangkan Tanggamus 2.164 ton, dan Lampung Timur sebanyak 1.499 ton.
Dagian buah yang dapat dimakan (persentase bobot daging buah) tergolong
rendah yaitu hanya 20,52% ( Antarlina., 2003). Sehingga sebagian besar tanaman
durian hanya menjadi limbah masyarakat, diantaranya adalah kayu durian.

Berdasarkan hasil uji fitokimia terhadap serbuk simplisia kulit kayu durian
menunjukkan bahwa di dalam ekstrak kulit kayu durian terkandung senyawa
alkaloid, flavonoid, triterpenoid, saponin dan tanin (Santoso et al., 2006).
Senyawa golongan flavanoid termasuk golongan metabolit sekunder yang banyak
terdapat dalam tumbuhan dan aktivitas antimalaria dari senyawa golongan ini
telah banyak dilaporkan (Saxena et al., 2003). Likokhalkon A senyawa flavanoid
yang diisolasi dari akar chinese licorice diketahui dapat menghambat
pertumbuhan parasit P. falciparum baik yang sensitif maupun resisten terhadap
klorokuin juga dapat melindungi mencit dari infeksi malaria pada uji in vivo
(Chen et al., 1994). Telah diketahui pula senyawa flavanoid dari tanaman
Artocarpus integer, yaitu senyawa stilbene terprenilasi, dapat menghambat
pertumbuhan parasit pada kultur in vitro P. falciparum (Boonlaksiri et al., 2000).

Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh


ekstrak kulit durian sebagai antimalaria pada mencit yang diinfeksi Plasmodium
berghei. Plasmodium berghei adalah jenis parasit malaria pada rodent yang
mempunyai siklus hidup maupun morfologi seperti parasit malaria pada manusia
(Gingras and Jensen.,1993), sehingga Plasmodium berghei ini oleh para peneliti
digunakan sebagai model penelitian untuk mencari dan mengembangkan obat anti
malaria baru. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat ditemukan obat
antimalaria baru yang berasal dari tanaman yang murah, aman dan mudah
didapatkan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan bahwa: Apakah
pemberian ekstrak kulit durian mampu memberikan pengaruh padamorf
morfologo eritrosit mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei?
4

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:


1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui manfaat pemberian ekstrak kulit kayu durian sebagai obat
anti-malaria pada mencit yang terinfeki Plasmodium berghei.

1.3.2. Tujuan Khusus


1.3.2.1. Mengetahui pengaruh pemberian 0.5 mg ekstrak kulit kayu
durian sebagai obat anti-malaria terhadap morfologi eritrosit
mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei.
1.3.2.2. Mengetahui pengaruh pemberian 1 mg ekstrak kulit kayu durian
sebagai obat anti-malaria terhadap morfologi eritrosit mencit
yang terinfeksi Plasmodium berghei.

1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1.4.1. Pengolahan kulit kayu durian sebagai obat anti-malaria yang ramah
lingkungan dan terjangkau.

1.5. Manfaat
1.5.1 Untuk memberikan informasi kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
bahwa kulit kayu durian dapat dijadikan obat anti-malaria.

1.5.2 Untuk member informasi kepada masyarakat mengenai kulit kayu durian
sebagai obat anti-malaria.

1.5.3 Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit malaria di


Provinsi Lampung

1.5.4 Sebagai bahan rujukan tambahan bagi mahasiswa untuk meneliti lebih
lanjut mengenai ekstrak kulit kayu durian sebagai obat malaria dan
menjadi acuan untuk meneliti tanaman tradisional lain yang dapat
dijadikan obat anti-malaria.
5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Malaria
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit infeksi disebabkan oleh
infeksi protozoa dari genus Plasmodium, yang ditularkan dari orang ke orang
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina (Depkes RI., 2001). Penularan malaria
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor parasit (Plasmodium), faktor manusia
(host), faktor nyamuk Anopheles (vektor), dan faktor lingkungan (Soejoeti.,
1995).

Terdapat empat spesies Plasmodium yang dapat mengenfeksi manusia,


yaitu : P. falciparum, P. vivax, P. malariae, dan P. ovale (Departemen Kesehatan
RI, 2008). Spesies yang paling banyak dijumpai di Indonesia adalah P. falciparum
dan P. Vivax. P Falciparum adalah spesies yang paling berbahaya terhadap
manusia karena dapat menyebabkan infeksi akut berat pada ginjal, hati, dan otak
sehingga menyebabkan kematian. Parasit ini terutama ditularkan kepada manusia
melalui nyamuk Anoppheles sundaicus (Helen et al, 2013).

Plasmodium berghei adalah hemoprotozoa yang menyebabkan penyakit


malaria pada rodensia, terutama rodensia kecil. Dasar biologi plasmodium yang
menyerang rodensia sama dengan plasmodium yang menyerang manusia seperti
siklus hidup maupun morfologinya, genetic dan pengaturan genomenya, fungsi
dan struktur pada kandidat vaksin antigen target (Landau., 1998).

Gambar 2.1 Siklus Hidup Plasmodium

Siklus hidup semua spesies parasit malaria pada manusia atau rodensia
adalah sama, yaitu mengalami stadium yang berpindah dari vektor nyamuk ke
manusia atau rodensia dan kembali ke nyamuk lagi. Siklus seksual (sporogoni)
berlangsung pada nyamuk Anopheles, dan siklus aseksual berlangsung pada
6

manusia atau rodensia, terdiri dari siklus eritrosit (erythrocytic schizogony) dan
siklus yang berlangsung di dalam parenkim sel hati (exo-erythrocytic schizogony)
(Tambayong., 2000).

Siklus eritrositik dimulai dengan keluarnya merozoit dari skizon matang di


dalam hati ke dalam sirkulasi darah. Setelah merozoit masuk ke dalam eritrosit
parasit membesar menjadi seltunggal yang disebut tropozoit, kemudian
mengalami pembelahan inti dan berkembang membentuk beberapa merozoit yang
disebut proses skizogoni. Setelah proses skizogoni selesai, eritrosit akan pecah
dan melepaskan merozoit ke dalam plasma dan selanjutnya akan menyerang
eritrosit lain dan memulai siklus baru. Proses patologi pada malaria adalah akibat
siklus eritrositik. Beratnya penyakit malaria berhubungan dengan densitas parasit,
serta berhubungan dengan kemampuan parasit bermultiplikasi baik di dalam hati
maupun di dalam eritrosit. Siklus eritrositik ini menimbulkan tanda dan gejala
yang khas dan tidak mereda sampai hospes tersebut mati atau mengaktifkan
respon imun yang mampu membunuh atau menekanpertumbuhan parasit
(Tambayong., 2000).

2.2 Durian
Durian (Durio zibethinus Murr.) adalah termasuk dalam suku
Bombacaceae yang hanya terdapat pada daerah tropis. Di Indonesia durian
merupakan buah yang amat populer, bahkan di luar negeri terkenal dengan
sebutan The King of Fruits atau Raja Buah (Rukmana.,1996).

Menurut Heyne (1987), klasifikasi Durian, yaitu:


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Malvales
Suku : Bombacaceae
Marga : Durio
Jenis : Durio zibethinus Murr.

Tanaman durian memiliki banyak manfaat dan tidak hanya dimakan


buahnya. Namun bagian lain dari durian juga dapat dimanfaatkan, diantaranya
yaitu akar, daun, biji durian , kulit durian serta kulit kayu durian. Daun dan akar
durian berkhasiat sebagai antipiretik dan daun durian yang dihancurkan dapat juga
digunakan untuk pasien yang demam yaitu dengan cara diletakkan di atas dahi.

Berdasarkan hasil uji fitokimia terhadap serbuk simiplisia kulit kayu


durian menunjukkan bahwa di dalam ekstrak kulit kayu durian terkandung
senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid dan jga saponin, tanin. (Santoso, et al).
7

Flavonoid dan terpenoid dilaporkan aktif sebagai antimalaria (Saxena et al,


2003).

Flavonoid berperan sebagai mediator eksogen yang nantinya akan


menyebabkan peningkatan aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag. Makrofag
merupakan salah satu sel yang berperan penting dalam respon imun, baik perperan
fungsional dalam fagositosis maupun perannya sebagai Antigen Presenting Cells
(APC) 1-4. Hal tersebut akan berdampak pada penanda terjadinya peningkatan
immunologic surveillance (Kusmardi et al, 2006).

Gambar 2.2 Flavanoid

Flavonoid menjadi penting karena memiliki aktivitas biologis yang


berguna bagi mahluk hidup yang digunakan masyarakat sebagai obat demam
(antipiretik). Sifat antipiretik inilah yang bisa membantu penderita malaria dalam
melawan penyakitnya (Dzulkarnain., 2004).

Fraksi dari Alkaloid, senyawa phenolic dan terpenoid dapat bertanggung


jawab terhadap aktivitas malaria. Selain itu aktivitas alkaloid disebut juga sebagai
pendorong efek antiplasmodial. Meskipun terdapat beberapa kelas zat alami yang
bertanggung jawab atas aktivitas antiplasmodial dari berbagai sepesies tanaman,
yang paling penting dan telah diobsirvasi terdapat di dalam alkaloid, quassinois,
dan sesquiterpenelactone. Senyawa nonalkaloid dari tanaman dengan
antiplasmodial dari tanaman tradisional yang bermanfaat sebagai aktivitas
antiplasmodial dan antimalaria, terdapat pada kelas alkaloid, terpen, kuinon,
femolik, dan senyawa kimia lainnya (Fitrianingsih et al., 2010).

Sehingga dapat dimungkinkan dengan adanya senyawa alkaloid dan


flavanoid dalam ekstrak kulit durian yang dapat memberikan pengaruh
antimalaria pada mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei.
8

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian


Jenis penelitian menggunakan metode eksperimental dengan randomized post
only control design.

3.2. Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1) Variabel bebas
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat, dalam penelitian ini terdapat 2 jenis
variabel bebas yaitu :
a. Variabel dikendalikan yaitu pemberian ekstrak kulit kayu durian,
jenis kelamin, suhu, kelembapan, pencahayaan, dosis obat.
b. Variabel tidak dapat dikendalikan yaitu respon terhadap induksi
Plasmodium berghei, metabolisme tikus terhadap obat.

2) Variabel terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
variabel bebas, dalam penelitian ini adalah persentase parasitemia dalam
darah.

3.3. Definisi Operasional


Kulit kayu durian disortir dan keringkan, lalu di ekstraksi dengan
menggunakan metode maserasi. Setelah di ekstraksi akan didapati cairan
kental yang siap untuk pengujian antimalaria pada tikus. Kelompok tikus
dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif
dan 2 kelompok ekstrak kulit kayu durian. Pengamatan derajat parasitemia
dilakukan dengan menggunakan hapusan darah tepi tikus, dari hari ke-0
saat tikus telah terinfeksi Plasmodium berghei 5-15 % hingga hari ke-5.
Analisis data statistik menggunakan uji one way anova.

3.4. Metode Pengumpulan data


3.4.1. Data primer

Data Primer diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di


Laboratorium Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

3.3.2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur


yang pendukung sebagai bahan kepustakaan.
9

3.5. Lokasi dan Waktu penelitian


3.5.1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas


Kedokteran Universitas Lampung.

3.5.2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2014.

3.6. Bahan tanaman


Bahan tanaman yang digunakan adalah kulit kayu durian (Durio
ziabethinus murr) yang diperoleh dari daerah Tanggamus provinsi
Lampung.

3.7. Hewan Percobaan


Tikus jantan Rathus novergicus strain wistar diperoleh dari Fakultas
Kedokteran Hewan IPB dengan jumlah n(n-1) yaitu 12 ekor. Namun
dalam penelitian digunakan 5 tikus setiap kelompok. Jadi totalnya 20 ekor
tikus.

3.7. Parasit
Plasmodium berghei strain ANKA diperoleh dari Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman dan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Kemetrian Kesehatan - Jakarta. Pengembang biakan parasit secara in vivo
dilakukan dengan cara menginfeksikannya ke dalam tubuh Tikus jantan
Rathus novergicus strain wistar di laboratorium Biomedika Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung.

3.8. Alat dan Bahan penelitian


3.8.1. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan Rathus
novergicus strain wistar, ekstrak kulit kayu durian, methanol

3.8.2. Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spuit, objek glass dan
cover glass, Mikroskop, tabung reaksi, kandang, vacuum rotary
evaporator, soxhlet, waterbath.

3.9. Prosedur Penelitian


3.9.1. Pengambilan sampel
10

Sampel kulit kayu durian diambil dan dikumpulkan. Selanjutnya kulit kayu
durian disortir, dicuci, dan dipotong tipis-tipis lalu dikeringkan. Kulit yang
sudah kering dihaluskan.

3.9.2. Pembuatan ekstrak sample

Setiap 25 gram serbuk kulit kayu durian diekstraksi dengan 200 ml


methanol menggunakan soxhlet pada suhu 60-70C. Methanol diuapkan
dengan vacuum rotary evaporator pada suhu 40C dan dilanjutkan di atas
waterbath sehingga akhirnya didapatkan ekstrak seperti pasta.

3.9.3. Pengujian Aktivitas Antimalaria secara In Vivo


Tikus yang telah terinfeksi Plasmodium berghei. dibagi dalam 4
kelompok, tiap kelompok terdiri dari lima ekor tikus. Masing-masing
kelompok diberi perlakuan secara intramuscular sebagai berikut:
1. Kelompok kontrol negatif adalah kelompok perlakuan tanpa infeksi
Plasmodium berghei. dengan pemberian larutan CMC (Carboxi Metil
Cellulosa) 0,5%.
2. Kelompok kontrol positif adalah kelompok perlakuan yang diinfeksi
Plasmodium berghei. tanpa terapi.
3. Kelompok kulit kayu durian 1 adalah kelompok perlakuan infeksi
Plasmodium berghei.dan diterapi ekstrak kulit kayu durian dosis 0,5
mg/kg BB sekali sehari secara intramuskular.
4. Kelompok kulit kayu durian 2 adalah kelompok perlakuan infeksi
Plasmodium berghei. dan diterapi ekstrak kulit kayu durian dosis 1
mg/kg BB sekali sehari secara intramuskular.
Pengujian aktivitas antimalaria in vivo dilakukan dengan menggunakan
metode Fitri L.E modifikasi dari metode Peter (Phillipson dan Wright).
Terapi dilakukan ketika derajat parasitemia setelah infeksi mencapai 5-
15% yang dihitung sebagai hari ke-0. Terapi dilakukan setiap hari selama
5 hari. Pengamatan derajat parasitemia dilakukan pada hari ke-0, hari ke-1,
hari ke-2, dan hari ke-3 dan ke-5.
3.9.4. Inokulasi Parasit
Inokulasi Plasmodium berghei dilakukan secara intera peritoneal sebanyak
1x106 , jika derajat parasitemia tikus donor sebesar 2,5% maka diambil
darah sebesar 6,7 l, kemudian di resuspensikan dalam 200 l RPMI.
Setelah dilakukan infeksi selanjutnya dilakukan pengamatan parasitemia
setiap hari hingga parasitemia mencapai 5-15%. kemudian dilakukan
terapi obat/ekstrak uji selama 5 hari. (Blazquez et al, 2008)
3.9.5. Pembuatan Preparat Darah Tepi
Mula-mula dibuat hapusan darah yang dilakukan dengan cara mengambil
setetes darah dari ekor tikus dengan menggunting ekor tikus dan diteteskan
pada kaca benda Tetesan darah tersebut ditipiskan dengan menggunakan
11

tepi kaca benda yang lain dan ditunggu sampai kering. Kemudian hasil
hapusan ditetesi dengan methanol hingga merata dan ditunggu hingga
kering. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Giemsa dengan cara
mencampurkan pewarna Giemsa dan Buffer Giemsa dengan perbandingan
1 : 9 dan diteteskan pada hapusan, ditunggu selama 20 menit, selanjutnya
dibilas dengan air mengalir hingga tidak ada cat yang tersisa dan
kemudian dikeringkan. Selanjutnya hapusan darah yang sudah dicat
dilakukan pemeriksaan parasitemia di bawah mikroskop menggunakan
pembesaran 1000x dengan menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi
malaria dari 1000eritrosit. Parasitemia merupakan jumlah eritrosit yang
terinfeksi Plasmodium berghei. dalam 1000 eritrosit. Persentase
penghambatan pertumbuhan parasit dihitung dengan rumus:
(%)
( )
= 1000x

Parasitemia of control Positif diperoleh dari derajat parasitemia
kelompok perlakuan yang diinfeksi Plasmodium berghei. tanpa perlakuan
terapi antimalaria.
Parasitemia of drug diperoleh dari derajat parasitemia kelompok
perlakuan yang diinfeksi Plasmodium berghei. dan diterapi obat
antimalaria dan atau ekstrak tanaman percobaan. (Sardjono dan Fitri,
2007).
3.9. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah indeks parasitemia yang dihitung dengan
rumus :
(%)
( )
= 1000x

Hasil perhitungan dinyatakan dalam persentase.
3.10. Data Analisis
Data analisa statistik dengan menggunakan uji One Way Anova dengan
sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan kesamaan variasi data
dengan batas kepercayaan 95%, menggunakan software SPSS 18. Analisis
dilanjutkan dengan post hoc study LDS untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan bermakna antara nilai persentase hambatan antara
kedua kelompok.
12

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Anggaran biaya penelitian ini adalah sebagai berikut:

No Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)


1 Bahan dan Peralatan Penelitian 2.845.000
2 Pembelian Bahan Habis pakai 500.000
3 Perjalanan 1.100.000
4 Lain-lain 8.055.000
Total 12.500.000

4.2. Jadwal Kegiatan

Adapun kegiatan penelitian ini mengacu pada jadwal sebagai berikut:

Bulan ke
No RINCIAN KEGIATAN
1 2 3
1 Persiapan
Pengumpulan Sampel
Persiapan Alat dan Pengkondisian
Objek Percobaan
Perizinan dengan Pihak Terkait
2 Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan Ekstrak
Pemberian Ekstrak Kepada Objek
Percobaan dan Treatment
Evaluasi dan Analisis Data
3 Penyususnan Laporan
13

DAFTAR PUSTAKA

Antarlina, S.S., I. Noor, H. Dj. Noor, S. Umar dan Muhammad. 2003.


Pemanfaatan Sumberdaya Tanaman Buah-buahan Lokal Kalimantan Selatan
untuk Agroindustri. Laporan Akhir Balittra. Banjarbaru.17h
Boonlaksiri C, Oonanant W, Kongsaeree P,Kittakoop P, Tanticharoen M,
Thebtaranonth Y, 2000. An antimalarial stilbene from Artocarpus integer. J
Phytochem. 54: 415 417
Burke E, Deasy J, Hasson R, McCormack R,Randhawa V, Walsh
P,2003. Antimalarial DrugFrom Nature, J Trinity Student Med.
Chen M, Theander TG, Christensen SB, Hviid L, Zhai L, Kharazmi A,
1994. Licochalcone A, a new antimalarial agent inhibits in vitro growth of the
human malaria parasite Plasmodium falciparum and protects mice from
Plasmodium yoelii infection. Antimicro and Chemother. 38(7): 1470 1475.
Dzulkarnain. 2004. Tanaman Obat Malaria. Puslitbang Farmasi,
Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Fitrianingsih, sri peni, supriyatna, ajeng diantini, abdul muis. 2010. Aktivitas
antiplasmodium ekstrak etanol beberapa tanaman obat terhadap mencit yang
diinfeksi plasmodium berghei
Heyne K, 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia II. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta: Yayasan
SaranaWana Jaya, hlm. 669 670.
Helen et al. 2013. Uji Anti Plasmodium Senyawa Alkaloid dari Albertisia
papuana Becc. Seminar nasional Kimia Terapan Indonesia 2013. Vol 1. Hal-
75Kemenkes, R.I. (2011) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Kemenkes,
R.I. (2011) Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Kusmardi, Kumala S, Wulandari D. 2006. Pengaruh pemberian ekstrak
etanoldaun johar (Cassia siamea Lamk.) tehadap peningkatan aktivitas dan
kapasitas fagosit sel makrofag. Makara, Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Desember
2006: 89-93. Peraturan Menteri Pertanian, 2007. No: 36/Permentan/OT.140
/3/2007 Tentang Pedoman Budidaya Itik Pedaging yang Baik (Good Farming
Practice). Hal. 1-15.Landau, I, Gautret P., Animal models rodents In: Malaria,
Parasites biology, pathogenesis, and protection, Ed: Sherman, I.W. ASM Press,
Washington, DC, 401-417, 1998.
Rukmana, R., 1996. Durian. Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius,
Yogyakarta.
Santoso, Heri, et al. 2006. Efek Ekstrak Kulit Kayu Durian (Durio
Zibethinus Murr) Pada Diameter Tubulus Seminiferus Dan Gambaran Sel-sel
Spermatogenik Mencit (Mus Musculus) Dewasa : Laporan Penelitian. Makasar ;
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung
Mangkura
14

LAMPIRAN

A. Riwayat Hidup Ketua Pelaksana


1. Identitas diri
1 Nama Lengkap Ria Arisandi
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Kedokteran
4 NIM 131801139
5 Tempat dan Tanggal Lahir 18 Desember 1993
6 E-mail Arisandi.riaa@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 085768131303
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD AL-KAUTSAR SMPN 29 Bandar SMAN 9 Bandar
Lampung Lampung
Jurusan
Thn masuk-keluar 2000-2006 2006-2009 2009-2012
3. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1
2
3
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
....

Bandar Lampung, September 2014


Pengusul,

(Ria Arisandi)
15

B. Riwayat Anggota
1. Identitas diri
1 Nama Lengkap Astriani Rahayu
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 1318011024
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bandar Lampung, 09-02-1994
6 E-mail Astrianirahayu94@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 081957124746
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Sukabumi SMPN 1 Bandar SMAN 9 Bandar
Indah Lampung Lampung
Jurusan - - IPA
Tahun masuk-keluar 2000-2006 2006-2009 2009-2012
3. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1
2
3
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
....
Bandar Lampung, September 2014
Pengusul,

( Astriani Rahayu )
16

C. Riwayat Hidup Anggota


1. Identitas diri
1 Nama Lengkap Ulima Mazaya Ghaisani
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter
4 NIM 1318011173
5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 6 Maret 1995
6 E-mail ulimaluli@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 08976141021
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Kartika II-5 SMP Negeri 22 SMA Negeri 9
Bandar Lampung BandarLampung BandarLampung
Jurusan - - IPA
Thn masuk-keluar 2001-2007 2007-2010 2010-2013
3. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1
2
3
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. First Runner Up National Debate Universitas 2013
Competition Lampung
2. First Best Speaker Province Debate Universitas 2012
Competition Lampung
3. First Runner Up Province Debate Universitas 2012
Competition Lampung
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
....
Bandar Lampung, September 2014
Pengusul,

( Ulima Mazaya Ghaisani )


17

D. Riwayat Hidup Pembimbing


1. Identitas diri
1 Nama Lengkap Anggraini Janar Wulan
2 Jenis kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Kedokteran
4 NIP 198201302008122001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 30 Januari 1982
6 E-mail ajwulan@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 0812251735
2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Kandangan I SLTP 1 Gudo SMAN 1
Yogyakarta
Jurusan
Thn masuk-keluar
3. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1
2
3
4. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau
institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
....

Bandar Lampung, September 2014


Pembimbing,

( dr. Anggraeni Janar Wulan )


18

E. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Peralatan penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Kandang 1 200.000 200.000
tikus
pewarna 500gr 350.000/100gr 1.750.000
Giemsa
Buffer 500gr 15.000/100gr 45.000
Giemsa
Spuit 1cc 100 150.000/box 150.000
Larutan 100gr 200.000 200.000
CMC 0,5%
methanol 500ml 100.000 500.000
Objek glass 50 buah
Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Kertas HVS 1 rim 30.000 30.000
Tinta 2 50.000 100.000
Bollpoint 1 kotak 30.000 30.000
Sticky 2 kotak 10.000 20.000
Makanan 1 kantong 150.000 170.000
tikus
handscound 2 kotak 75.000 150.000
Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Bensin 100 liter 6.500 650.000
Ongkos kirim 15kg 30.000/kg 450.000
plasmodium
berghei dan
tikus

Lain-lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Tikus 20 ekor 100.000 2.000.000
plasmodium 3.000.000 3.000.000
berghei
Jasa 3.055.000 3.055.000
penelitian
19

Total Anggaran

No Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)


1 Bahan dan Peralatan Penelitian 2.845.000
2 Pembelian Bahan Habis pakai 500.000
3 Perjalanan 1.100.000
4 Lain-lain 8.055.000
Total 12.500.000

F. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No. Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Ria Pend. Minggu Mempersiapkan
Arisandi Dokter pertama subjek,
penelitian,
lokasi
penelitian
2 Astriani Pend. Minggu Ekstrasi kulit
Rahayu Dokter kedua kayu durian
3. Ulima Pend. Minggu Menginduksi
Mazaya Dokter ketiga mencit dengan
Plasmodium
bergei

Anda mungkin juga menyukai