Anda di halaman 1dari 45

Sistem Komunikasi Bergerak

Obyektif Perkuliahan
Memahami konsep sistem komunikasi
bergerak
Memahami mekanisme terjadinya panggilan
telepon bergerak

Referensi :
MS Iqbal, 2001, Diktat dasar Telkom. Jurusan Teknik
Elektro FT, Unram,
Roger L Freeman, 1999, Fundamentals of
Telecommunications, John Wiley & Sons, Inc.

2 Dasistel
3 Dasistel
4 Dasistel
5 Dasistel
Telepon Radio Bergerak di AS
Implementasi sistem telepon selular mulai berkembang cukup
signifikan pada tahun 1970-an.
Tahun 1983 FCC akhirnya mengalokasikan sebanyak 666 kanal
dupleks (40 MHz spektrum pada pita frekuensi 800 MHz, dimana
setiap kanal satu arah memiliki lebar bidang 30 kHz pada
seluruh spektrum dengan lebar bidang 60 kHz per kanal
dupleks) bagi kanal AMPS.
AMPS adalah sistem telepon selular di AS yang pertama, dan
disebarkan oleh Ameritech di Chicago.
Tahun 1989 FCC memberi tambahan 166 kanal (10 MHz) kepada
penyedia layanan selular AS untuk mengakomodasi
pertumbuhan dan permintaan yang melaju begitu cepat.
Penggunaannya bergantung pada perencanaan penggunaan
ulang frekuensi yang tepat. Akses jamak berdasarkan pada
prinsip FDMA.
6 Dasistel
Kanal balik Kanal maju

990 991 1023 1 2 799 990 991 1023 1 2 799

824 849 MHz 869 894 MHz

Jumlah kanal Frek tengah (MHz)

Kanal balik 1 N 799 0,030 N + 825,0


990 N 1023 0,030 (N-1023) + 825,0
Kanal maju 1 N 799 0,030 N + 870,0
990 N 1023 0,030 (N-1023) + 870,0

7 Dasistel
Telepon Radio Bergerak di AS
Sistem selular CDMA telah dikembangkan oleh Qulcomm dan telah
distandardisasi oleh TIA sebagai IS-95
Sistem CDMA mendukung sejumlah pengguna tidak tetap pada
frekuensi kanal lebar 1,25 MHz
AMPS analog membutuhkan sinyal paling sedikit 18 dB diatas
interferensi kanal bersama untuk menjamin kualitas panggilan yang
cocok, sedangkan CDMA dapat beroperasi pada lingkungan
interferensi yang lebih tinggi
CDMA beroperasi dengan SNR (Signal to Noise Rasio) yang lebih
kecil dibandingkan dengan teknik FM bidang sempit konvensional
yang memberikan peluang sistem CDMA menggunakan kumpulan
ferkuensi yang sama pada setiapa sel, untuk menyediakan kapasitas
yang besar.

8 Dasistel
Telepon Radio Bergerak di AS
Sistem Qualcomm menggunakan laju vocoder tidak tentu yang
dilengkapi pendeteksi aktivitas bicara dengan pertimbangan untuk
mengurangi laju permintaan data dan juga pengurasan baterai oleh
pemancar bergerak.
Tahun 1990-an Motorolla pada frekuensi 800 MHz menggunakan
sistem radio terintegrasi untuk memadukan pengiriman suara,
layanan telpon selular, penyampaian pesan, dan kemampuan
transmisi data pada jaringan yang sama
Awal tahun 1995 hadir lisensi baru layanan komunikasi personal
PCS yang bekerja pada frekuensi 1800/1900 MHz.

9 Dasistel
Sistem Radio Bergerak di Amerika
Utara
Standar Tipe Tahun Masukan Pita Frek Modulasi BW kanal
Jamak (MHz) (kHz)
AMPS Selular 1983 FDMA 824 - 894 FM 30
NAMPS Selular 1992 FDMA 824 - 894 FM 10
USDC Selular 1991 TDMA 824 - 894 / 4 DQPSK 30
CDPD Selular 1993 FH / Paket 824 - 894 GMSK 30
IS-95 Selular / 1993 CDMA 824 894 / QPSK / 1250
PCS 1800 - 2000 BPSK
GSC Radio 1970 Simpleks *) ada operator FSK 12,5
Panggil yang berbeda
POCSAG Radio 1970 Simpleks *) ada operator FSK 12,5
Panggil yang berbeda
FLEX Radio 1993 Simpleks *) ada operator 4-FSK 15
Panggil yang berbeda
DCS1900 PCS 1994 TDMA 1850 - 1990 GMSK 200
(GSM)
PACS PCS 1994 TDMA/FDMA 1850 - 1990 / 4 DQPSK 300
MIRS SMR / PCS 1994 TDMA *) ada operator 16-QAM 25
yang berbeda
Dasistel 10
Gambar Konstelasi kode gray untuk 16 QAM

11 Dasistel
Gambar Sinyal 16 QAM dengan frekuensi Carrier 20 Hz
12 Dasistel
Gambar Sinyal 16 QAM dengan frekuensi Carrier 20 Hz
13 Dasistel
Sistem Radio Bergerak di Eropa

Standar Tipe Tahun Masukan Pita Frek Modulasi BW kanal


Jamak (MHz) (kHz)
E-TACS Selular 1985 FDMA 900 FM 25
NMT-450 Selular 1981 FDMA 450 - 570 FM 25
NMT-900 Selular 1986 FDMA 890 - 960 FM 12,5
GSM Selular / 1990 TDMA 890 - 960 GMSK 200
PCS
C-450 Selular 1985 FDMA 450 - 465 FM 20 / 10
ERMES Paging 1993 FDMA *) ada operator 4-FSK 25
yang berbeda
CT2 Cordless 1989 FDMA 864 - 868 GFSK 100
DECT Cordless 1993 TDMA 1880 - 1900 GFSK 1728
DCS-1800 Cordless / 1993 TDMA 1710 - 1880 GMSK 200
PCS

Dasistel 14
Sistem Radio Bergerak di Jepang

Standar Tipe Tahun Masukan Pita Frek Modulasi BW kanal


Jamak (MHz) (kHz)
JTACS Selular 1988 FDMA 860 - 925 FM 25
PDC Selular 1993 TDMA 810 - 1501 / 4 DQPSK 25
NTT Selular 1979 FDMA 400 / 800 FM 25
NTACS Selular 1993 FDMA 843 - 925 FM 12,5
NTT Radio 1979 FDMA 280 FSK 12,5
Panggil
NEC Radio 1979 FDMA *) ada operator FSK 10
Panggil yang berbeda
PHS Nirkabel 1993 TDMA 1895 - 1907 / 4 DQPSK 300

Dasistel 15
Sistem Radio Bergerak di Dunia

Standar CT2 dan DECT (Digital European Cordless Telephone) yang


dikembangkan di Eropa adalah dua standar telepon nirkabel yang
paling terkenal di Eropa dan Asia.
Sistem CT2 menggunakan mikrosel yang mencakup jarak dekat,
kurang dari 100 m. Sistem CT2 termodulasi FSK dengan pengkode
isyarat bicara ADPCM (Adaptive Differential Pulsa Code Modulation)
sebesar 32 kbps untuk transmisi isyarat suara kualitas tinggi.
Sistem DECT mengakomodasi transmisi isyarat suara dan data
untuk keperluan bisnis dan perkantoran.
Standar PACT dikembangkan di AS oleh Bellcore dan Motorola,
yang memungkinkan digunakan di dalam gedung.
Standar PHS (Personal handyphone System) mendukung aplikasi
radio di dalam ruangan,

16 Dasistel
ICT di Beberapa Negara ASIA Tahun 2002
Perkembangan ICT Nasional
Kepadatan Kepadatan Internet PC per 100 Pengguna
Kepadatan telepon, di Indonesia Negara Telepon Cellular per host per penduduk Internet
yang masih dibawah rata-rata per 100 per 100 10.000 per 10.000
negara Asia dan dibawah beberapa penduduk penduduk penduduk penduduk
negara ASEAN lainnya seperti
Cina, Singapura, Malaysia,
Thailand, Philipina dan Vietnam. Indonesia 3,60 5,52 2,18 1,10 191,23
Demikian pula dalam hal Cina 16,69 16,09 0,68 1,90 460,00
penggunaan Internet Indonesia
masih dibawah Cina, Malaysia, Malaysia 19,79 Sumber : Bappenas
34,88 31,10 12,61 2.731,09
Philipina, Singapura dan Thailand. Philipina 4,17 17,77 3,94 2,17 255,69

Penguasaan teknologi, terutama Singapura 46,36 79,14 479,18 50,83 5.396,64


teknologi komunikasi dan Thailand 9,87 26,02 11,75 2,78 775,61
informasi (ICT), mempunyai
peranan yang strategis mengingat Vietnam 6,85 2,,34 0,06 0,98 184,62
saat ini telah terjadi pergeseran
paradigma dari ekonomi yang Sumber: ITU, 2003
berlandaskan industri manufaktur Tingkat penetrasi ICT yang masih sangat rendah
menjadi ekonomi yang akan menyebabkan digital divide yang semakin lebar.
memanfaatkan informasi.
Terlebih, ICT dapat
menghilangkan batas-batas
geografis dan waktu antar negara
sehingga membuka peluang/pasar
semakin luas untuk meningkatkan Dalam 20 tahun pertama, pertumbuhan kapasitas telepon
produktivitas. masih sangat lambat. Pemanfaatan teknologi digital
memungkinkan penambahan kapasitas dengan signifikan.

Dasistel 17
Arsitektur Sistem Komunikasi Sellular
PSTN

Internet MS

BTS

BSC MS

MS

MSC BTS
Auc HLR
MS
EIR VLR
BSC

18 Dasistel
Arsitektur Sistem Komunikasi Sellular

Hubungan antara sentral dengan pelanggan bergerak


Konfigurasi jaringan terdiri dari :
1. MSC ( Master Switching Control ) :
AuC (Authentication Center)
EIR (Equipment Identity Register)
HLR (Home Location Register)
VLR (Visitor Location Register)
2. BSC (Base Station Control)
3. BTS (Base Transceiver Station)
4. MS (Mobile Station)
MS dilayani langsung oleh MSC lewat BSC dan BTS
Proses perpindahan MS dari satu BTS ke BTS lain disebut
handover dan dilakukan oleh MSC
Luas cakupan tergantung pada konsentrasi pelanggan dalam BS
19 Dasistel
WIRELESS COMMUNICATION CONCEPT

HUBUNGAN DARI SENTRAL KEPELANGGAN DILAKUKAN


MELALUI RADIO DAN BUKAN KABEL

SARANA TRANSMISI SELAIN TELEPON LEWAT KABEL. ( PSTN )


MEMPERCEPAT PELAYANAN KARENA TIDAK TERGANTUNG PADA
INSTALASI DAN MAINTENANCE KABEL .
FLEXIBILITAS DALAM PERGERAKAN DAN FEATURES YANG LEBIH BAIK.
PENGGUNAAN KOMPRESI DIGITAL MENGEFEKTIFKAN SALURAN.
KECEPATAN ALIRAN BIT RELATIP KECIL UNTUK PENGGUNAAN RADIO
DENGAN FREKWENSI RENDAH.

20 Dasistel
MACAM MACAM WIRELESS

1. MOBILE TELEPHONE SYSTEM (MTS)


2. PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM (PCS )
3. FIXED TELEPHONE RADIO SYSTEM / WIRELESS
LOCAL LOPE (WLL):
4. LAND MOBILE TELECOMMUNICATION SYSTEM
(LMTS)

21 Dasistel
CONCEPT OF CELLULAR TELEPHONE
MSC INTI SYS. CELLULAR
MSC DIHUBUNGKAN DENGAN PSTN. BTS
AREA DIBAGI BAGI DALAM
MSC
CELL KECIL (1 12 KM)
KOMPONEN DASAR CELLUAR
ADALAH : CELL, MSC DAN UNIT PSTN

BERGERAK (MS).
MSC MENGENDALIKAN SEMUA AKTIVITAS HUBUNGAN LEWAT BTS.
MS BERHUBUNGAN DENGAN MSC MELALUI BTS YANG TERDEKAT (BAIK SECARA
TETAP ATAU BERGERAK).
PELANGGAN DAPAT BERPINDAH DENGAN BEBAS DARI SATU CELL KE CELL YANG
LAIN.
PADA PERPINDAHAN HARUS TERJADI PROSES HAND OVER
PELANGGAN DAPAT DICARI ( ROAMING ) MELALUI KOORDINASI ANTARA MSC
BTS ATAU MSC MSC.

22 Dasistel
MSC

MELAKUKAN PENYAMBUNGAN ANTAR MS DAN MS KE PSTN

SISTEM CELLULAR TIDAK TERIKAT PADA HIRARCHI KARENA SE-


MUA MS BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN MSC. (SECONDARY )
MELAKUKAN PROSES PENGENDALIAN AKTIVITAS BTS DAN MS.
- HAND OVER ( HARD / SOFT )
- ROAMING
- PENGATURAN LEVEL PANCAR MS
- KOORDINASI ANTARA CELL
PROSES PENGENDALIAN TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN
KOMANDO LEWAT KANAL DATA.

23 Dasistel
MSC
(MSC) terdiri dari beberapa database yang terhubung
dengannya seperi :
Home Location Register (HLR)

Visitor Location Register (VLR)


Authentication Center (AuC) serta
Equipment Identity Register (EIR).

24 Dasistel
Home Location Register (HLR)
HLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database untuk
penyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan yang tersimpan
secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan.
HLR bertindak sebagai pusat inforamsi pelanggan yang setiap waktu akan
diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan.
VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi
terakhir dimana pelanggan berada. Informasi lokasi ini akan diupdate apabila
pelanggan berpinah dan memasuki coverage area suatu MSC yang baru.
Informasi-informasi yang disimpan di HLR adalah :
- Identitas pelanggan
- Suplementary service pelanggan
- Informasi lokasi terakhir pelanggan
- Informasi Authentikasi pelanggan
HLR juga akan selalu berkomunikasi dengan AuC dalam hal melakukan
retrieving parameter authentikasi yang baru setiap saat sebelum segala jenis
aktvitas pelanggan dilakukan.

25 Dasistel
Visitor Location Register (VLR)
VLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database
yang menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat
pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC
VLR (setiap MSC akan memiliki 1 VLR sendiri) tersebut (melakukan
Roaming).
Informasi pelanggan yang ada di VLR ini pada dasarnya adalah copy-an
dari informasi pelanggan yang ada di HLR-nya.
Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan
MSC untuk melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu)
maupun Outgoing (panggilan keluar).
VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis,
karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan
yang memasuki atau berpindah dalam suatu area cakupan suatu MSC.
Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah
mengikuti pergerakan pelanggan.

26 Dasistel
Authentication Center (AuC)
AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk
memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk
mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.
AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga
yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap
pembicaraan. Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang
dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat
banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi
pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching
dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu,
apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan
adalah pelanggan yang sah.

27 Dasistel
Equipment Identity Registration (EIR)
EIR memuat data-data peralatan pelanggan (Mobile Equipment)
yang diidentifikasikan dengan IMEI (International Mobile
equipment Identity). Data Mobile Equipment yang di simpan di
EIR dapat dibagi atas 3 (tiga) kategori:
Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan
pembicaraan kemanapun
Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan
hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas
Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk
berkomunikasi
Kebaradaan EIR belum distandardisasi secara penuh, oleh
karena itu belum dioperasikan di semua operator. Masih
diperlukan klasifikasi dan penyempurnaan yang berkaitan
dengan aspek hukum.

28 Dasistel
Equipment Identity Registration (EIR)
Di Indonesia sendiri, belum ada operator seluler yang
mengimplementasikan EIR.
Bila EIR digunakan, maka operator dapat melakukan
pemblokiran terhadap handaset (Ingat, bukan pemblokiran
nomor pelanggan, tapi pemblokiran handset (pesawat
telponnya)) yang digunakan oleh pelanggan.
Sehingga apabila ada handset pelanggan yang hilang, maka
pelangan dapat mengajukan agar handaset tersebut diblokir
sehingga tidak akan pernah dapat digunakan lagi oleh orang
lain.
Dengan pengimplementasian EIR ini tentu akan dapat
mengurangi kasus-kasus pencurian handphone, karena si
pemilik dapat meminta agar handphonenya yang sudah dicuri
diblokir dan tidak dapat digunakan lagi. Sehingga motivasi
para pencuri untuk melakukan pencurian handphone akan
berkurang.

29 Dasistel
BTS

Tinggi menara antara 15 92 m tergantung pada kondisi lingkungkan


daerahnya.
Power/Daya pancar effektif maksimum 100 watt.
Antena yang digunakan dalam satu sell dapat lebih dari satu ( sektorisasi )
Pada BTS tersedia combiner untuk menghubungkan beberapa pemancar
pada antena.
Antara BTS dengan MSC dihubungkan dengan microwave atau kabel
dengan saluran berkecepatan 2 Mbps.
BTS Hanya Menyalurkan Informasi Dari MS Ke MSC atau Sebaliknya.
Daya Pancar Satu BTS menentukan lebar Cakupan sebuah cell.
Untuk mencakup MS dalam gedung digunakan cell yang sangat kecil
(Micro Cell)

30 Dasistel
MOBILE STATION
Terdiri dari Unit Kontrol, Tranceiver Radio dan Antena.

Unit kontrol terdiri dari perangkat telepon, tombol tombol, indikasi audio
/ visual untuk menunjukkan proses penyambungan.

Transceiver melakukan transmisi duplex ke BTS

Gain antena MS yang digunakan rata rata 2 dB.

Power pancar rata rata 23 dBm ( tergantung pada jarak MS ke BTS ).

Pada saat idle maka MS berada pada kanal kontrol BTS.

MS dapat merubah rubah frekwensi yang digunakan untuk disesuaikan


dengan salah satu frekwensi BTS.

31 Dasistel
FREKUENSI
Frekuensi yang digunakan pada band 800, 900 dan 1800 MHz

Lebar frekuensi pada tiap band 25 MHz.

Frekuensi reuse digunakan karena :


- pita frekuensi yang tersedia terbatas.
- Power tranceiver ms terbatas.
- Pelanggan yang banyak dan tersebar.

Masalah frekwensi reuse adalah:


- Interferensi
- akses MS ke BTS.
- Pengaturan lebar cell.
- Pengaturan frekuensi dalam satu cell.
- Pengaturan level transmit BTS.

Jumlah kanal / slot tiap sel antara 10 50 buah tergantung kepadatan traffic
sel tersebut.

32 Dasistel
AKSES MS KE BTS

FDMA ( Frekuensi Division Multiple Access)


Pembedaan antara satu saluran dengan saluran yang lain dilakukan dengan
pembedaan frekuensi.

TDMA ( Time Division Multiple Access)


Pembedaan antara satu kanal dengan kanal yang lain dilakukan dengan pembedaan
waktu (penjadwalan) slot.
Dapat saja dilakukan akses dengan cara TDMA / FDMA. Satu frekwensi ( FDMA)
menyalurkan beberapa slot (TDMA)

CDMA (Code Division Multiple Access)


Akses oleh MS dilakukan pada waktu dan frekwensi yang sama.
Pembedaan dilakukan hanya dalam pengkodean.

33 Dasistel
PENGATURAN SEL DALAM FREKWENSI
REUSE
1 2 2 6
3 4 7 3
2 1
4 3 6 4
1 5 7
1
6
3
1

34 Dasistel
1 2
3 4
2 1
4 3
1

35 Dasistel
Sistem Komunikasi Cellular

frekwensi yang digunakan ~ 900 F4 F5 F3 F7


MHZ dan ~ 1800 2000 MHz F2 F1 F4 F5
Tiap BS dibedakan oleh daerah F6 F2 F1 F4
cakupan dan kode / frekwensi F3 F7 F6 F2
cakupan. F5 F3 F7 F6
F1 F4 F5 F3
F2 F1 F4 F5
Luas cakupan tergantung pada F7 F6 F2 F1
konsentrasi pelanggan dalam BS. F3 F7 F6 F2
F4 F5 F3 F7
F1 F4 F5 F3
F6 F2 F1 F4
F7 F6 F2

36 Dasistel
Perkembangan Teknologi Cellular

37 Dasistel
Spesifikasi D-AMPS:

Bandwidth /carrier = 30 KHz


Frekuensi band 900 = 869 894 MHz downlink
824 849 MHz uplink

Jumlah user = 832


Rate transmisi maks = analog FM dengan 12 kHz deviasi

38 Dasistel
ET-5005, Sistem Komunikasi Selular
Spesifikasi D-AMPS:

Bandwidth /carrier = 30 KHz


Frekuensi band 900 = 869 894 MHz downlink
824 849 MHz uplink

Jumlah user = 832


Rate transmisi maks = 48.6 kbps

39 Dasistel
ET-5005, Sistem Komunikasi Selular
Signal and Interference Reception Scenario in CDMA Reverse Link
CDMA Radio Network Design

Different Cell Size

40 Dasistel
Signal and Interference Reception Scenario in CDMA Reverse Link
CDMA Radio Network Design

Forward Link Budget

Sector : 55~57 dBm


Omni : 51 dBm
Antenna Gain
Sector : 15 ~17dBi
Omni : 11 dBi MAPL
(Maximum Allowable Path Loss)

40 dBm
Penetration
Morphology BTS type MAPL outdoor In-building
Feedline loss Margin
3 dB
Dense Urban
Sector 121.7~123.7 dB -67.3 dBm -92.3 dBm 25 dB
CBD

43 dBm Metro Urban Sector 126.7~128.7 dB -72.3 dBm -92.3 dBm 20 dB

Sector 131.7~133.7 dB -77.3 dBm -92.3 dBm


Suburban 15 dB
Base Omni 129.1 dB -78.7 dBm -93.7 dBm
station Sector 136.7~138.7 dB -82.3 dBm -92.3 dBm
Rural & Hwy 10 dB
Omni 134.1 dB -83.7 dBm -93.7 dBm

41 Dasistel
Mobile Radio Environment

Multipath fading
Medium

Obstructions / Shadowing / Non Line-of-Sight


=> Excess attenuation or path loss
< ISSUES >
Scattering / Multi-path . PATH LOSS
=> Signal strength fluctuates in space . SHADOWING
. FAST FADING
Motion . DELAY SPREAD
=> Signal strength fluctuates in time . DOPPLER SHIFT

42 Dasistel
Morphology Assignment
Suburban
Dense urban

Urban

Rural

43 Dasistel
Soft Handoff Gain
Transcoder and Air termination Bank(XAB)

Vocoder

Selector
(Selects best voice frame)

Backhaul Backhaul

cell 1 cell 2

44 Dasistel
45 Dasistel

Anda mungkin juga menyukai