Dari setiap pulau pasti mempunyai ciri khas masing-masing entah itu bahasa, agama,

budaya, dan kepercayaan. Negara ini tumbuh dengan segala perbedaan yang ada. Oleh karena
itu, Indonesia mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti Berbeda-
beda tetapi tetap satu jua. Adanya semboyan ini diharapkan banyaknya keberagaman
diantara masyarakat tetap terjaga dengan keadaan yang harmonis , saling menghargai akan
perbedaaan yang ada untuk saling hidup berdampingan secara damai. Hanya dengan satu
kalimat, bangsa Indonesia dapat bersatu untuk berjuang merebut kemerdekaan. Ini
membuktikan bahwa bahasa dan komunikasi dapat menjadi pemersatu bangsa, namun juga
dapat memicu perpecahan antar bangsa, suku, ras dan agama.

Zaman sekarang ini, banyak konflik antar suku atau antar agama yang seharusnya
tidak ada, karena Indonesia itu satu, ini juga efek dari bahasa, dikarenakan masalah
komunikasi yang berbenturan, juga karena kesalah pahaman yang terjadi karena miss-
komunikasi. Kita tahu bahwa manusia adalah mahluk social yang tidak dapat tidak
berkomunikasi, namun seringkali komunikasi justru menimbulkan perpecahan. Konflik bisa
dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan masalah individu maupun kelompok . perbedaan
tesebut diantaranya adalah ciri fisik ,kepandaian ,pengetahuan ,adat istiadat ,keyakinan dll.

Di Indonesia banyak sekali suku bangsa, agama, ras dan budaya. Tetapi ini adalah
zaman modern, yang seharusnya perselisihan itu tidak ada .Karena di zaman modern
seharusnya perselisihan bisa dimusyawarahkan dengan cara memanggil ke dua belah pihak
untuk menemukan jalan keluar.

Musyawarah seharusnya dijunjung tinggi, agar terjadi komunikasi yang baik antar
individu maupun kelompok. Namun saat ini kebiasaan tersebut mulai ditinggalkan dan
cenderung main hakim sendiri. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kebiasaan
masyarakat zaman dahulu, dimana komunikasi dan penyelesaian masalah melalui
musyawarah selalu diutamakan.

Sebenarnya hal ini dapat dihindarkan apabila terjalin hubungan yang baik antara
masyarakat di Indonesia. Seharusnya pemerintah juga ikut serta dengan masalah ini untuk
membantu menyelesaikan konflik yang sering terjadi dengan memperbaiki system
komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Dan seharusnya masyarakat saat ini berfikir
lebih kristis menanggapi masalah yang mulai menjamur di sekitar kita dengan cara tenggang
rasa terhadap perbedaan. Karena bila sikap tenggang rasa diciptakan semenjak dini akan
meminimalisir terjadinya perselisihan antara masyarakat Indonesia.
 Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi,
sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. (Keraf, Gorrys, 1983)

Bahasa Indonesia hingga kini menjadi perisai pemersatu bangsa, dan belum pernah
dijadikan sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai
ragam suku dan daerah. Hal ini dapat terjadi, karena bahasa Indonesia dapat menempatkan
dirinya sebagai sarana komunikasi efektif, berdampingan dan bersama-sama dengan bahasa
daerah yang ada di Nusantara dalam mengembangkan dan melancarkan berbagai aspek
kehidupan dan kebudayaan. Hal ini pulalah yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai sarana
pertahanan bangsa dari ancaman disintegrasi.