Anda di halaman 1dari 7

STUDY

LITERATURE
Ningsih 46

RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI MATERIAL


ALTERNATIF RESTORASI UNTUK GIGI SULUNG

Diana Setya Ningsih*

ABSTRACT

Glass ionomer cement (GIC) is a material that can release fluoride to


Keywords:
prevent caries especially in primary teeth. One of the developments of
Resin modified glass
glass ionomer cement in the world of pediatry dentistry is resin-modified
ionomer, primary
glass ionomer cement (RMGIC). The resin-modified glass ionomer
teeth, caries, fluoride
cement were still maintaining the clinical advantages oforiginal material,
such as fluoride realease, good compatibility and aestehetically. The
mechanical properties of rmgic is more higher than gic. These materials
have a better adhesion, higher moisture resistance, and a longer shelft
life. This paper review aims to know the ability RMGIC as alternative
restorative material for primary teeth.

PENDAHULUAN material restorasi lainnya seperti: resin


Resin modified glass ionomer cement komposit dan kompomer.4,5,6,7 Namun.
merupakan material restorasi yang jumlah ion fluor yang dilepaskan oleh
dihasilkan dari penggabungan sifat hibrid ionomer sedikit lebih rendah atau
semen ionomer kaca konvensional sama dengan jumlah ion fluor yang
dengan resin komposit. Sifat yang dimiliki dilepaskan oleh semen ionomer kaca
oleh resin modified glass ionomer cement konvensional.8,9 Penelitian Ngo mencoba
lebih mendekati sifat semen ionomer kaca mengamati tingkat penetrasi fluor dan
konvensional dibandingankan resin Stronsium ke daerah yang
komposit.1,2,3 Perpaduan sifat ini, terdemineralisasi.10 Kemampuan
menyebabkan reaksi pengerasan pada pelepasan ion fluor ini dipercaya mampu
resin modified glass ionomer cement mencegah perkembangan karies
terjadi dalam 2 tahapan yaitu reaksi asam sehingga dapat digunakan untuk gigi
basa dan polimerisasi. Reaksi asam basa sulung.
terjadi pada saat pencampuran Gigi sulung merupakan gigi yang paling
fluroaluminosilicate kaca dengan cairan mudah terserang karies. Hal ini
asam (polialkenoat). Reaksi polimerisasi disebabkan oleh morfologi gigi anak
dengan aktifator kimia/sinar dilakukan yang memiliki ketebalan email yang
pada hibrid ionomer untuk megaktifasikan sangat tipis dibandingkan gigi permanen
monomer resin 2- dewasa.11 Proses karies ini juga
hydoxyethylmethacrylate (HEMA) yang diperparah akibat kebiasaan anak- anak
terdapat di dalam bubuk dan atau cairan dalam mengkonsumsi makanan/
hibrid ionomer.1,2,3 minuman manis dan lengket sehingga
Kombinasi ini menyebabkan resin proses demineralisasi berlangsung lebih
modified glass ionomer cement tetap lama dibandingkan remineralisasi.12
mampu melepaskan ion fluor. Dari
beberapa penelitian menunjukkan jumlah TINJAUAN PUSTAKA
ion fluor yang dilepaskan oleh hibrid Komposisi Resin Modified Glass
ionomer lebih banyak dibandingkan Ionomer

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


*Departement Dental Material Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala

Korespondesi: dee_aceh@yahoo.co.id

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


47 RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI MATERIAL
ALTERNATIF RESTORASI UNTUK GIGI SULUNG

Komposisi resin modified glass hidrogen antara polimer HEMA dan asam
ionomer hampir sama dengan komposisi polikarboksilat. Asam dengan ikatan
semen ionomer kaca. Kandungan ganda yang mampu berpolimerisasi
fluoroluminosilicate glass juga dijumpai akan mengikat produk lain yang akan
pada bubuk resin modified glass ionomer membentuk monomer baru. Ikatan ganda
cement. Perbedaan komposisi dijumpai dari monomer yang berpolimerisasi akan
pada liquid (cairan) dimana terdapat menghilang setelah pengerasan dan
penambahan HEMA (2- sejumlah kelompok karboksil pada asam
hydoxyethylmethacrylate) selain poli akrilik menurun. Hal ini merupakan
mengandung asam polikarboksilat dan air. akibat lanjutan dari reaksi asam basa. 13,16
13,14
Penambahan HEMA bertujuan Setelah pengerasan terjadi ketika ion
sebagai wetting agent untuk mengurangi metal yang mengelilingi rantai polyacid
kerentanan ionomer cement terhadap air meningkat sehingga semen lebih kaku.
sehingga meningkatkan adhesi dan sifat Pada fase ini ion natrium dan fluor tidak
mekanik RMGIC. Hal ini sesuai dengan berperan dalam ikatan silang sehingga
penelitian Dong Xie dkk yang menyatakan ion natrium akan menggantikan hidrogen
HEMA dapat mempengaruhi sifat mekanik dari gugus karboksil dan sisanya akan
dari semen. Tujuan dari modifikasi dari berikatan dengan fluor membentuk NaF.
semen ionomer kaca ini adalah untuk Kemudian ikatan silang yang terbentuk
mengurangi atau meminimalisir sifat akan dihidrasi oleh air sehingga bagian
semen yang kurang estetis dan terlalu yang tidak bereaksi pada partikel kaca
rapuh (brittle).15 akan diselubungi oleh gel silika yang
terbentuk selama pelepasan kation dari
Reaksi Pengerasan permukaan partikel. Pada akhirnya,
Reaksi pengerasan resin modified semen yang mengeras akan membentuk
glass ionomer cement pada umumnya gumpalan partikel yang tidak bereaksi dan
terjadi hampir sama dengan reaksi dikelilingi oleh silika didalam matrik yang
pengerasan semen ionomer kaca amorf dari kalsium hidrat dan campuran
konvensional. Reaksi pengerasan ini garam alumunium. 13,16
mengalami reaksi asam basa yang terjadi Saat terjadi pengerasan awal pada
pada saat fluroaminosilicate glass dan resin modified glass ionomer cement dan
asam polikarboksilat disatukan sehingga berkontak dengan air maka reaksi
partikel kaca pecah dan terjadi pelepasan pengerasan akan dihambat sehingga
ion yang terbentuk (Al3+dan Ca2+). merusak permukaan semen. Sensitifitas
Perpindahan ion metal ke dalam fase terhadap air dapat dikurangi dengan
liquid dari semen yang disebut dengan pencampuran fotopolimerisasi sehingga
fase migrasi. Fase berikutnya adalah fase mempercepat proses pengerasan.
gelatin, pada fase ini terbentuk suatu Percepatan pengerasan akan menunjang
gelatin oleh karena ion metal memicu estetik dari hibrid ionomer. Dengan kata
terjadinya pengerasan sehingga rantai lain, air tidak terlalu berpotensi untuk
asam poliakrilat akan berikatan silang menghambat proses pengerasan setelah
dengan kalsium. 13,16 terjadi polimerisasi sempurna. 13,16
Pada saat yang sama, reaksi
polimerisasi terjadi pada HEMA dan Sifat Resin Modified Glass Ionomer
crossliking agent yang diawali dengan Sifat yang dimiliki resin modified glass
reaksi oksidasi dan reduksi atau katalis ionomer cement hampir sama dengan sifat
fotopolimerisasi. Reaksi ini akan generasi awalnya (SIK). Penambahan
membentuk satu campuran keras yang HEMA mampu memperbaiki kekurangan
terjadi akibat terbentuknya ikatan dari SIK terutama dari sifat mekanik dan

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


Ningsih 48

estetik.2 Penambahan HEMA


diduga dapat membahayakan
jika diletakkan langsung di sel
pulpa. Hal ini sesuai dengan
penelitian Nicholson dkk yang
menyatakan bahwa kandungan
HEMA dapat menyebabkan
toksisitas di daerah sel pulpa
akibat mampu mengurangi
intraselular glutation level
serta mampu menyebabkan
reraksi alergi.17 Penelitian
Gambar 1. Ilustrasi proses demineralisasi gigi akibat
Kanjevac menyatakan material asam
dengan unsur fluor yang tinggi
dapat menyebabkan kematian merupakan dasar dalam pemilihan

Dental Pulp Steam Cell (DPSC).18 Namun material restorasi.1,3,5 Ion fluor yang
unsur fluor dipercaya dapat membantu dilepaskan oleh resin modified glass
peningkatan kekerasan permukaan email/ ionomer cement lebih tinggi dibandingkan
dentin gigi.19 resin komposit dan kompomer. Namun,
Kekerasan permukaan material ini jika dibandingkan dengan generasi
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan awalnya (glass ionomer cement), jumlah
bahan restorasi lain (resin komposit dan ion fluor yang dilepaskan resin modified
kompomer). Hal ini disebabkan sifat dari glass ionomer cement sedikit lebih rendah
hibrid ionomer yang lebih mendekati sifat atau sama dengan jumlah ion fluor yang
glass ionomer cement.20 Nilai fleksural dilepaskan glass ionomer cement.4,7,8,9
strength adalah 71,1- 82.1 MPa, diametral
tensile strength adalah 37.9-47.5 MPa.
Nilai fleksural strength dan diametral
tensile strength ini lebih tinggi dari semen
ionomer kaca konvensional oleh karena
adanya ikatan yang kuat antara partikel
kaca dengan matrik polimer.21 Kekuatan
kompresi dari resin modified glass ionomer
cement adalah 243.5 - 306.2 MPa.21
Resin modified glass ionomer bertahan
dalam kondisi rongga mulut lebih baik
dibandingkan glass ionomer cement. Gambar 2. Porus yang terbentuk pada email
Penelitian Hubel dkk menyatakan resin gigi
modified glass ionomer cement mampu DISKUSI
bertahan selama 3 tahun setelah ditumpat Karies merupakan suatu proses
dengan Vitremer (RMGIC) dibandingkan demineralisasi yang terjadi secara terus
SIK.22 Observasi yang dilakukan oleh Das menerus pada permukan gigi akibat
dkk, resin modified yang diaplikasikan proses fermentasi karbohidrat menjadi
pada anak usian3,5- 5,5 tahun dapat asam.24 Proses demineralisasi semakin
bertahan selama lebih dari 1 tahun dan meningkat pada anak disebabkan
dapat digunakan sebagai restorasi klas III konsumsi makanan yang manis dan
gigi sulung. 23 lengket yang merubah karbohidrat menjadi
Kemampuan resin modified glass glukosa.12,24 Proses demineralisasi yang
ionomer ini untuk melepaskan ion fluor terus menereus dapat menyebabkan

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


49 RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI MATERIAL
ALTERNATIF RESTORASI UNTUK GIGI SULUNG

terlepasnya ion-ion yang terkandung di Penggunaan resin modified glass ionomer


dalam gigi (hidroksiapatit) seperti ion cement dari beberapa penelitian sering
kalsium (Ca) dan fosfat (PO4)2. Proses digunakan pada restorasi dengan beban
awal terjadi karies dapat diamati dari oklusal yang rendah namun penelitian Croll
ilustrasi gambar 1. 24 menunjukkan hampir 93% material ini
Ilustrasi Gambar 1 menunjukkan dapat digunakan untuk restorasi klas I
peluang untuk terjadinya karies anak dan klas II gigi sulung yang diketahui
semakin tinggi akibat ion H+ (asam) yang memiliki beban kerja yang lebih besar
terbentuk semakin meningkat. Ion H+
yang terbentuk akan mendestruksikan
hidroksiapatit terutama pada selubung
prisma email sehingga mengurai
senyawa tersebut menjadi ion Ca2+,
PO43- dan OH-. Proses ini terjadi
terus menerus mencapai daerah
interprismatik dan terus melarutkan
ion-ion yang terdapat dibawah email
gigi. Proses tarik menarik secara
kimia ini menyebabkan terlepasnya
ion-ion tersebut dan berikatan dengan
ion asam dan membentuk porus pada
permukaan email gigi.24 Perubahan
keadaan prisma email dapat dilihat Gambar 4. Proses pertukaran ion RMGI-
pada Gambar 2. Lingkungan/saliva/gigi.24
Kondisi kehilangan hidroksiapatit ini
menimbulkan karies yang terus membesar dibandingkan restorasi klas III, IV, dan V.25
jika tidak diatasi dengan tindakan Tingginya sifat mekanik dari resin
modified glass ionomer cement ini
juga dapat meningkatkan shelf life dari
material ini.22,23 Hal ini sangat dipengaruhi
oleh adhesi material restorasi dengan
gigi. (Gambar 3) Adhesi yang terjadi
antara gigi dengan restorasi terjadi akibat
adanya pertukaran ion seperti generasi
awalnya. Selain pertukaran ion, reaksi
yang terjadi pada resin modified glass
ionomer cement adalah reaksi polimerasi
Gambar 3. Adhesi yang terjadi antara dentin dimana terjadi ikatan hidrogen antara
dengan resin modified glass ionomer cement polimer HEMA dengan asam poliakrilat.
dengan penambahan kondisioner. 26 Reaksi ini menghasilkan material
restorasi menjadi kuat dan mengurangi
rehabilitasi. Anak-anak dengan ukuran kontaminasi air.2 Disamping itu material
email gigi yang lebih tipis dibandingkan ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki
email gigi dewasa dapat mempercepat oleh semen ionomer kaca konvensional
proses karies. Salah satu tindakan yang yaitu: sifat estetis yang lebih baik, proses
dapat menghentikan perkembangan pengerasan yang berlangsung cepat
karies yang sudah membesar adalah dan juga lebih tahan terhadap beban
dengan menumpat/menambal dengan kompresi.20,21,24 Adhesi yang terjadi pada
resin modified glass ionomer cement. reaksi polimerisasi dapat dilihat pada

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


Ningsih 50

Gambar 3. remineralisasi akan berdifusi ke dalam


Gambaran diatas menunjukkan ikatan matriks resin sehingga kekerasan semen
yang terjadi antara material dengan gigi meningkat kembali. Ion fluor (F-) pada
dimana terlihat adanya resin tag yang larutan perendaman dapat berikatan
pendek (H).26 Hal ini terjadi akibat asam dengan ion kalsium (Ca2+) dari spesimen
poliakrilat membuang smear layer pada sehingga akan membentuk CaF2 yang
permukaan gigi tanpa membuka tubulus mudah larut dan akan terdeposisi pada
dentin terlalu besar. Jarak resin tag yang daerah porus sehingga dapat
pendek diasumsikan cukup memadai mempertahankan kekerasan permukaan
untuk digunakan sebagai bahan tumpatan hibrid ionomer.24
gigi sulung. Resin tag dapat
menyebabkan peningkatan sifat mekanik KESIMPULAN
dari material salah satunya shearbond.26 Resin modified glass ionomer cement,
Shearbond sangat penting untuk melihat berdasarkan sifatnya jauh lebih baik
ikatan antara material dengan dentin. dibandingkan glass ionomer cement.
penelitian Suryakumari N menunjukkan Material ini mampu mempertahankan
kekuatan shearbond RMGIC - gigi sulung keunggulannya dalam mencegah karies
(9,7 MPa) lebih baik dibandingkan GICc - (melepaskan ion fluor) sehingga dapat
gigi sulung (3,81 MPa).27 menghambat proses demineralisasi
Resin modified glass ionomer cement karies pada gigi sulung. Dengan shelf life
berdasarkan penelitian Adel dkk yang cukup lama dan estetik, material ini
menunjukkan resin modified glass ionomer dapat digunakan sebagai restorasi gigi
cement dan giomer sangat potensial untuk sulung dengan beban kompresi yang
meremineralisasi daerah yang tinggi ataupun tidak.
terdemineralisasi atau disebut dengan
affected dentin setelah mengevaluasi DAFTAR PUSTAKA
setelah 6 bulan dibandingkan resin 1. Albers HF. Tooth Colored restorative principles
and teqniques. In, 9 ed. London: BC Decker
komposit.19 Hal ini disebabkan adanya
Inc. 2002. 19-80.
pelepasan ion fluor dari material restorasi 2. Mount GJ, Hume WR. Preservation and
ke permukaan gigi (email/ dentin). restoration of tooth structure, 2 edn. Australia:
Pelepasan yang terus menerus dapat knowledge Books and Software. 2005.
menyebakan meningkatnya kekerasan 3. Mount.G.J. An atlas of glass ionomer cement:
a clinicians guide In. New York: Martin Dunitz.
permukaan pada daerah yang 2002. 1-22.
15
terdemineralisasi. 4. Attar.N, MD T. fluoride release and uptake
Material ini memiliki waktu pengerasan capacities of fluoride releasing restorative
yang lebih cepat dibandingkan glass materials. J Op Dent 2003; 28: 395402.
5. Lobo.M.M, Pecharki.G.D, Tegan.C et al.
ionomer cement. Pengerasan yang
Fluoride release capacity and cariostatic effect
singkat dapat menyebabkan anak-anak provided by sealent. J Oral Sci 2005; 47: 35-
cenderung lebih nyaman dan tidak bosan 41.
saat pengerjaan. Penambahan HEMA 6. Nakajo.K, Takahashi.Y, Kiba.W et al. Fluoride
diketahui dapat mengurangi sensitivitas ion released from glass ionomer cement is
responsible to inhibit the acid production of
semen terhadap air sehingga semen lebih caries related oral streptococci. J Interface
cepat mengeras. Kondisi remineralisasi Oral Health Sci 2007: 263-4.
terlihat jelas pada simulasi material 7. Tyas.M.J. Clinical performance of glass
restorasi pada rongga mulut. Adanya ion- ionomer cements J Minimal Interv Dent 2008;
1: 84-94.
ion yang terkandung dalam saliva dan gigi 8. Seixas lC, Seixas FH, Ciccone JC et al.
menyebabkan semen ini semakin kuat. Demineralization around restorations with
Proses remineralisasi diperkirakan ion different restorative materials containing
fluor yang terkandung di dalam larutan fluoride. materials research 2004; 7: 235-40.
9. Carey CM, Spencer M, Gove RJ et al. Fluoride

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014


51 RESIN MODIFIED GLASS IONOMER CEMENT SEBAGAI MATERIAL
ALTERNATIF RESTORASI UNTUK GIGI SULUNG

Release from a Resin modified Glass-ionomer in vivo study. Int J of Clinc Pediatric Dentistry
Cement in a Continuous-flow System: Effect of 2009;2(2):13-9
pH. J Dent Res 2003; 82: 829-32. 24. Mount GJ, Hume WR. Preservation and
10. Ngo HC, Mount G, Intyre JM, Tuisuva J, Von restoration of tooth structure 2ed. Australia:
Doussa. Chemical exchange between glass- knowladge Books and Software.2005:98-100
ionomer restorations and residual carious 25. Croll TP, Bar-Zion Y, Segura A, Donly KJ.
dentine in permanent molars:An in vivo study. Clinical performance of resin-modified glass
journal of dentistry 34 (2006) 608613 ionomer cemen restorations in primary teet: A
11. Mjor IA, Fejerskov O. Human oral embriology retrospective evaluation. J Am Dent Assoc
dan histology 1ed. Munksgaard, Copenhagen 2001;132(8):1110-6
1986:81 26. El Askari FS, Nassif MS. The Effect of the Pre-
12. Sumarti. Hubungan antara konsumsi makanan Conditioning Step on the Shear Bond Strength
kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi of Nano-Filled Resin-Modified Glass-Ionomer
dengan timbulnya penyakit karies gigi sulung to Dentin. Eur J Dent 2011;5:150-6
pada anak prasekolah usia 4-6 tahun di Desa 27. Nujella BPS, Choudary MT, Reddy SP, Kumar
Sekaran Kecamatan Gunung Pati Semarang KM, Gopal T. Comparison of Shear Bond
(2007).skripsi.universitas semarang Strength of Aesthetic Restorative Materials.
13. Silva RC, Zuanon ACC, Esberard RR et al. In Contemporary Clinical Dentistry 3.1 (2012):
vitro microhardness of glass ionomer cements. 2226. PMC. Web. 4 Jan. 2015.
J Mater Sci: Mater Med 2007; 18: 139-42. 28. Leme AFP, Tabchoury CPM, Zero DT et al.
14. Kanchanavasita W, Anstice HM, Pearson GJ. effect fluoridated dentifrice and acidulate
Long-term surface micro-hardness of resin- phosphate fluoride application on early artificial
modified glass ionomers. J Dent 1998; 26: carious lesions. J Am Dent 2003; 16: 91-5
707-12.
15. David CL. Advances in glass ionomer cements.
J Appl Oral Sci 2006; 14: 3-9.
16. Wang XY, Yap AUJ, Ngo HC et al. Enviromental
degradation of glass ionomer cements: a depth
sensing microindentation study. J Biomed
Mater Res 2006.
17. Nicholson JW, Czarnecka B. the biocompability
of resin-modified glass-ionomer cement for
dentistry. Dental Material 2008;24:1702-8
18. Kanjevac T, Milovanovic M, Volarevic V, Lukic
ML, Arsenijevic N, Marcovic D. Cytotoxic Effect
of glass ionomer cement on human dental pulp
steam cells correlate with fluoride realease.
Mecanical Chem 2012:8:40-5
19. Khairy MAE, Elwakeel A. In vitro evaluation of
remineralizing capacity of fluorine realeasing
restorative materials at the internal cavity wall
and external margin. Cairo Dental Journal
2007;23(2):239-47
20. Bayindir YZ, Yildiz M. Surface Hardness
Properties of Resin-Modified Glass ionomer
cements and Polyacid-Modified Composite
Resins. The Journal of Contemporary Dental
Practice 2004; 5: 1-6.
21. Xie D, Brantley WA, Culbertson BM et al.
Mechanical properties and microstructure of
glass ionomer cements. J Dent Mater 2000;
16: 129-38.
22. Hubel S, Mejare I. Conventional versus resin
modified glass ionomer cement for Class II
restoration in primery molar: A 3-year clinical
study. int J paediatr Den.2003;13(1):2-8
23. Das UM, Viswanath D, Azher U. Clinical
Evaluation of resn composite and resin
modified glass ionomer in class iii restorations
of primary maxillary incisors: a comparative

ODONTO Dental Journal.Volume 1.Nomor 2.Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai