PENGKAJIAN KOMUNITAS
1. PENGKAJIAN TAHAP I
2. Geografi
1. Keadaan tanah: tanah kering namun tidak berdebu
2. Luas daerah: 8 Ha
3. Batas wilayah: Utara: desa Demakan
Barat: desa Wirun
Selatan: RT 1 RW 2
1. Demografi
1. Jumlah KK: 47 KK
2. Jumlah penduduk: 508 jiwa
3. Mobilitas penduduk: penduduk jarang di rumah ketika pagi dan siang hari karena
bekerja, sedangkan anak-anak pada sekolah.
4. Julah keluarga: 47 keluarga
5. Kepadatan penduduk: padat
6. Tingkat pendidikan:
Perguruan tinggi: 10 orang
TK : 17 20 orang
SMA : 16 orang
SMP : 15 orang
SD : 20 orang
1. Pekerjaan:
PNS : 10% jumlah penduduk
1. Pendapatan rata-rata:
Rp 800.000,- : 20%
TK : 17 20 orang
SMA : 16 orang
SMP : 15 orang
SD : 20 orang
1. Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat RW 1 desa Bekonang dalam kategori baik dan diatas garis
kemiskinan. Warga masyarakat juga tidak yang menganggur di rumah. Rata-rata pekerjaan
warga setempat adalah pedagang, baik di rumah maupun masyarakat.
1. Rekreasi
Karang taruna dari wilayah setempat sering mengadakan wisata bersama-sama ke suatu
tempat. Kelompok khusus seperti anggota kader juga sering mengadakan rekreasi bersama
yang diharapkan dapat mengurangi stresor dan beban pikiran.
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat
Resiko
penularan Lingkungan yang
angka kejadian kurang
ISPA (infeksi mendukung,ditandai
saluran dengan: lingkungan
pernapasan yang padat dan sanitasi
atas) rumah
DO :
Kreteria penapisan
Tersedia sumber
Jumlah
Masalah score
kesehatan a b c d e f g h i j k l
5 4 5 5 3 5 4 5 3 4 5 5 58
1. DBD
3 3 4 2 1 3 2 3 3 4 3 5 32
1. ISPA
4 5 5 4 3 5 3 4 4 5 5 3 40
1. Hipertensi
1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Demam Berdarah b.d Lingkungan yang
kurang memadahi, ditandai dengan Pembuangan sampah yang masih dekat dengan
pekarangan
2. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian hipertensi pada lansia b.d Kurangnya
pengetahuan masyarakat
3. Resiko penularan angka kejadian ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) b.d Lingkungan
yang kurang mendukung,ditandai dengan: lingkungan yang padat dan sanitasi rumah
1. IV. RENCANA TINDAKAN
Dalam membuat perencanaan kegiatan keperawatan komunitas melibatkan peran serta
masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
Perumusan tujuan disesuaikan dengan masalah yang akan ditindaklanjuti dengan rumusan
tujuan jangka panjang yang berorientasi pada perubahan perilaku baik secara kognitif,
afektif dan psikomotor serta rumusan tujuan jangka pendek yang merupakan tujuan antara
untuk mencapai tujuan jangka panjang serta hasil yang diharapkan ada setiap akhir
kegiatan tertentu. Rencana kegiatan yang dirumuskan dalam mengatasi masalah kesehatan
masyarakat Kelurahan Bekonang Dukuh Mojosari RW 0I Kota Sukoharjo dengan
melibatkan masyarakat yang diwakili oleh Kader antara lain:
1. Tanggal 5 juni 2013 Melakukan pencarian data di Puskesmas Mojolaban dan mencari
tempat yang tepat untuk masalah yang masih aktual saat ini.
2. Tanggal 8 Juni 2013 melakukan Pengkajian di Dukuh Mojosari RW 0I
3. Tanggal 10 Juni 2013 Musyawarah dengan KADER untuk dilaksanakannya kegiatan MMD
(musyawarah Masyarakat Desa)
4. Tanggal 13 juni 2013 penyebaran surat undangan untuk masing-masing perwakilan tiap
RT, TOGA, TOMA dan KADER yang ada di RW 0I Dukuh Mojosari Kelurahan Bekonang.
5. Tanggal 15 juni 2013 Persiapan Mahasiswa untuk melakukan kegiatan MMD untuk
memnentukan Prioritas Diagnosa dan didapatkan masalah yang paling aktual yaitu DBD.
6. Tanggal 17 juni 2013 Melakukan pengkajian di rumah warga yang positif terkena DBD dan
melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di 20 rumah warga yang terletak disekitar rumah
penderita
7. Tanggal 18 juni 2013 melakukan penyebaran surat undangan kepada warga yang ada di
RW 0I Dukuh Mojosari untuk melakukan penyuluhan tentang DBD
8. Tanggal 19 juni 2013 Melakukan penyuluhan kepada warga tentang penyakit DBD
1. E. TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Implementasi diberikan secara langsung maupun tidak langsung kepada
masyarakat dan kebutuhan masyarakat. Pada umumnya tindakan keperawatan komunitas
yang dilakukan RW 0I Dukuh Mojosari sesuai dengan teori yaitu berfokus pada upaya
meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan
rehabilitasi dengan menggunakan strategi yaitu proses kelompok, health promotion dan
patnership.
Pelaksanaan kegiatan komunitas berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Pemberian tindakan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada RW 0I Dukuh Mojosari
Kelurahan Bekonang Kota Sukoharjo. Perubahan yang dapat dinilai sebatas tahap
perubahan pengetahuan. Perubahan yang dapat dinilai karena berdasarkan faktor yang
mempermudah perubahan perilaku baru terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan
kepercayaan.
1. F. TAHAP EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang digunakan untuk menilai
keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas yang ada. Dari evaluasi
yang dilaksanakan dapat diketahui masalah keperawatan komunitas dapat terpecahkan
seluruh, sebagian, atau tidak terpecahkan tetapi menimbulkan masalah baru. Kegiatan
evaluasi yang dilakukan adalah mengukur keberhasilan mengumpulkan data dan
menganalisa. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan masyarakat.
Evaluasi hasil kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan sesaat setelah
kegiatan dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada akhir program untuk menilai aktifitas
jangka panjang yang akan dilakukan sebagai rencana tindak lanjut di RW 0I Dukuh
Mojosari Kelurahan Bekonang Kota Sukoharjo. Evaluasi secara umum dilakukan setelah
mahasiswa selesai melaksanakan kegiatan yang direncanakan.
Pelaksanaaan kegiatan yang telah dilakukan berjalan lancar, sesuai rencana dan adanya
peran serta KADER dan mayarakat setempat. Selama dilakukan kegiatan tidak ditemukan
hambatan yang berarti.
Hasil evaluasi tindakan untuk mengatasi masalah DBD dengan melakukan Penyuluhan
Kesehatan yang dihadiri oleh warga RW 0I Dukuh Mojosari, Terdapat bapak-bapak dan
Ibu- Ibu yang aktif bertanya dan mendengarkan materi yang diampaikan.
BAB IV
ANALISA SWOT
1. Strenghts (kekuatan)
Terdapat fasilitas kesehatan yang dekat dengan rumah
Terdapat tenaga kesehatan 2 perawat dan 1 bidan
Tersedinya tempat pada setiap kegiatan
Peran aktif Masyarakat
1. Weaknesses (kelemahan)
Aktivitas warga yang kebanyakan pada bekerja dari pagi sampai siang
1. Opportunity (peluang)
Terdapat puskesmas
Terdapat posyandu lansia
Terdapat posyandu balita
Terdapat pos kesehatan desa (PKD)
Terdapat perkumpulan TOGA dan TOMA
1. Threathment (ancaman)
Kurangnya kerja bakti antar warga Dukuh Mojosari terutama RW 0I
Kurangnya PHBS pada warga Dukuh Mojosari terutama RW 0I
Jumlah penduduk yang padat
Pembuangan sampah masih dekat pekarangan
Kegiatan karang taruna kurang aktif
Tidak terdapat panti sosial
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat kami
simpulkan sebagai berikut :
1. Masyarakat
Peran serta dari masyarakat, tokoh masyarakat dan pengurus RT RW perlu ditingkatkan
terus dalam berbagai kegiatan dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih
lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk