Anda di halaman 1dari 10

Bacaan Doa Istiftah

Pertama








Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah,
sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air,
salju, dan air dingin (HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)

Doa ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam dalam shalat fardhu. Doa ini adalah doa yang paling shahih
diantara doa istiftah lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (2/183).

Kedua
















Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan
termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah
Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang
aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci
Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui
dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa
melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya
Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan
hanya Engkau. Aka aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu.
Sedangkan keburukan tidak datang dari Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku
berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari Mu. Maha Suci Engkau
dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dariMu dan aku bertobat kepadaMu (HR. Muslim 2/185 186)

Doa ini biasa dibaca Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam dalam shalat fardhu dan shalat sunnah.

Ketiga








Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan
termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah
Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang
yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.
Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. (HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/251)

Keempat


.











Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada
sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah,
tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau. Jauhkanlah
aku dari amal dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali Engkau. (HR. An Nasa-i 1/141,
Ad Daruquthni 112)

Kelima




Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau.
Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau (HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi
1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Said Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/252)

Doa ini juga diriwayatkan dari sahabat lain secara marfu, yaitu dari Aisyah, Anas bin Malik dan Jabir Radhiallahuanhum.
Bahkan Imam Muslim membawakan riwayat :

. . :

Umar bin Khattab pernah menjahrkan doa ini (ketika shalat) : (lalu menyebut doa di atas) (HR. Muslim no.399)

Demikianlah, doa ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi, sehingga para ulama pun banyak yang lebih menyukai untuk
mengamalkan doa ini dalam shalat. Selain itu doa ini cukup singkat dan sangat tepat bagi imam yang mengimami banyak
orang yang kondisinya lemah, semisal anak-anak dan orang tua.

Keenam


3x


3x
Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau.
Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau, Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah (3x), Allah Maha Besar
(3x) (HR.Abu Daud 1/124, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/252)

Ketujuh





Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik
waktu pagi dan petang (HR. Muslim 2/99)

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Umar Radhiallahuanhu, ia berkata:

. ! :

. :





:

Ketika kami shalat bersama Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam, ada seorang lelaki yang berdoa istiftah: (lalu disebutkan
doa di atas). Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam lalu bersabda: Aku heran, dibukakan baginya pintu-pintu langit. Ibnu
Umar pun berkata:Aku tidak pernah meninggalkan doa ini sejak beliau berkata demikian.

Kedelapan



Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya
(HR. Muslim 2/99).
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Anas bin Malik Radhiallahuanhu, ketika ada seorang lelaki yang membaca doa istiftah
tersebut, Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:

Aku melihat dua belas malaikat bersegera menuju kepadanya. Mereka saling berlomba untuk mengangkat doa itu (kepada
Allah Taala)

Kesembilan












Ya Allah, segala puji bagi Engkau. Engkau pemelihara langit dan bumi serta orang-orang yang berada di dalamnya. Segala
puji bagi Engkau. Engkau memiliki kerajaan langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau.
Engkau adalah cahaya bagi langit, bumi dan siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkau Raja
langit dan bumi dan Raja bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Segala puji bagi Engkau. Engkaulah Al Haq. Janji-Mu
pasti benar, firman-Mu pasti benar, pertemuan dengan-Mu pasti benar, firman-Mu pasti benar, surga itu benar adanya,
neraka itu benar adanya, para nabi itu membawa kebenaran, dan Muhammad Shallallahualaihi Wasallam itu membawa
kebenaran, hari kiamat itu benar adanya. Ya Allah, kepada-Mu lah aku berserah diri.Kepada-Mu lah aku beriman. Kepada-
Mu lah aku bertawakal. Kepada-Mu lah aku bertaubat. Kepada-Mu lah aku mengadu. Dan kepada-Mu aku berhukum. Maka
ampunilah dosa-dosaku. Baik yang telah aku lakukan maupun yang belum aku lakukan. Baik apa yang aku sembunyikan
maupun yang aku nyatakan. Engkaulah Al Muqaddim dan Al Muakhir. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau
(HR. Bukhari 2/3, 2/4, 11/99, 13/366 367, 13/399, Muslim 2/184)

Doa istiftah ini sering dibaca Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam ketika shalat malam. Namun tetap masyru juga dibaca
pada shalat wajib dan shalat yang lain.

Kesepuluh









Ya Allah, Rabb-nya malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui hal ghaib dan juga
nyata. Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu dalam hal-hal yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah aku kebenaran
dalam apa yang diperselisihkan, dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk menuju jalan yang lurus, kepada
siapa saja yang Engkau kehendaki (HR. Muslim 2/185)

Doa istiftah ini juga sering dibaca Rasulullah Shalallahualaihi Wasallam ketika shalat malam. Namun tetap masyru juga
dibaca pada shalat wajib dan shalat yang lain.

Kesebelas

] [

Allah Maha Besar 3x

Yang memiliki kerajaan besar, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan (HR. Ath Thayalisi 56, Al Baihaqi 2/121 122)

Taawudz






Audzu billahis samiiil aliim,
minasy syaithoonir rojiim min hamzihi wa nafkhihi wa naftsih (artinya: aku berlindung
kepada Allah Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui dari gangguan syaitan yang terkutuk, dari kegilaannya,
kesombongannya, dan nyanyiannya yang tercela). (HR. Abu Daud no. 775 dan Tirmidzi no. 242. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan sanad hadits ini hasan. Pengertian min hamzihi wa nafkhihi wa naftsih, lihat Kitab Shifatish Shalah min Syarhil
Umdah, hal. 104).
Bisa pula mencukupkan taawudz dengan membaca,





Audzu billahi minasy syaithooni minasy syaithonir rojiim (artinya: aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).




Subhanaa robbiyal azhim (artinya: Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung). (HR. Muslim no. 772).



Subhanaa robbiyal azhimi wa bi hamdih (artinya: Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung dan pujian untuk-Nya).



Nabi shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak membaca ketika ruku dan sujud bacaan, Subhanakallahumma robbanaa
wa bihamdika, allahummaghfir-lii (artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku).
Beliau menerangkan maksud dari ayat Al Quran dengan bacaan tersebut. (HR. Bukhari no. 817 dan Muslim no. 484).





Subbuhun qudduus, robbul malaa-ikati war ruuh (artinya: Mahasuci, Maha Qudus, Rabbnya para malaikat dan ruh -yaitu
Jibril-). (HR. Muslim no. 487).


. . . !
.

/Allohumma laka rokatu, wabika aamantu, walaka aslamtu, khosyaa laka sami wa bashori, wa mukhkhi wa
azhomi wa ashobi/

Ya Allah, untukMu lah aku rukuk, kepadaMu lah aku beriman, untukMu lah aku berserah diri, kutundukkan
kepadaMu pendengaranku dan penglihatanku, serta pikiranku, tulang-tulangku dan urat syarafku (HR.
Muslim 771).

/Allohumma laka rokatu, wabika aamantu, walaka aslamtu, wa alaika rokatu, wa anta robbi, khosyaa laka
sami wa bashori wa dammi wa lahmi wa azhomi wa ashobi, lillahi robbil alamin/

Ya Allah, untukMu lah aku rukuk, kepadaMu lah aku beriman, untukMu lah aku berserah diri, kepadaMu lah
aku bergantung, Engkau adalah Rabb-ku, kutundukkan kepadaMu pendengaranku dan penglihatanku,
serta darahku, dagingku, tulang-tulangku dan urat syarafku, semua untuk Allah Rabb semesta alam (HR. An
Nasai 1050, dishahihkan Al Albani dalam Shifatu Shalatin Nabi, 133).





/subhaana dzil jabaruut wal malakuut wal kibriyaa wa azhomah/
Maha Suci Dzat yang memiliki Jabarut dan Malakut dan memiliki kedigjayaan dan keagungan (HR. An
Nasai 1131, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasai 1131).

Bacaan itidal


Wahai Rabb kami, hanya untukmulah segala pujian. (HR. al-Bukhari no. 732 dan Muslim no. 866 dari Abu
Hurairah)
Rasulullah kadang membacanya tanpa huruf wawu (HR. Bukhari no. 789), yaitu:

Kadang-kadang pula Rasulullah n menambahkan kata Allahumma (yang bermakna: Ya Allah) di depan wirid di
atas sehingga bacaannya menjadi:

Ya Allah, Rabb kami, hanya untukmulah segala pujian. (HR. al-Bukhari no. 795 dari Abu Hurairah z)
Atau beliau membacanya tanpa wawu:

(HR. Muslim no. 902 dari Abu Musa al-Asyari z)





Sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. (HR. Muslim
no. 1067 dari hadits Abdullah ibnu Abi Aufa z)






Sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang ada di antara keduanya dan sepenuh apa yang Engkau
inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. Tidak ada yang
bisa menahan apa yang Engkau berikan. Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak
bermanfaat bagi-Mu kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan. (HR. Muslim no. 1072 dari Ibnu
Abbas z)


.




Sepenuh langit dan sepenuh bumi, serta sepenuh apa yang Engkau inginkan dari sesuatu setelahnya. Engkau
adalah Dzat yang berhak mendapat pujian dan kemuliaan. (Ucapan ini) yang paling pantas diucapkan seorang
hamba. Dan semua kami adalah hamba-Mu semata. Ya Allah, tidak ada yang bisa menahan apa yang Engkau
berikan. Dan tidak ada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Tidak bermanfaat dari-Mu
kemuliaan/kedudukan orang yang memiliki kemuliaan. (HR. Muslim no. 1071 dari Abu Said al-Khudri z)3


Hanya untuk Rabb segala pujian, hanya untuk Rabbku segala pujian.
Beliau terus mengulang-ulangi ucapan ini, hingga lama berdirinya saat itu sama dengan lama rukunya. Padahal
lama ruku beliau mendekati lamanya beliau berdiri pada rakaat yang pertama, yang beliau membaca surat al-
Baqarah.4 (HR. Abu Dawud no. 874 dan yang lainnya dari hadits Hudzaifah z, dinyatakan sahih dalam Shahih
Sunan Abi Dawud dan al-Irwa no. 335)
Pernah seseorang yang shalat di belakang Rasulullah n membaca bacaan di bawah ini saat bangkit dari ruku


setelah ucapan :


Wahai Rabb kami, hanya untuk-Mu lah segala pujian. Pujian yang banyak, yang baik, yang diberkahi di
dalamnya.

Doa-doa Sujud

Di antara doa-doa sujud berdasarkan hadits nabi adalah ;



a)..

Diriwayatkan Oleh Imam Bukhari ;


:
:
(1/141: , )

Dari Aisyah ra bahwa Nabi SAW memperbanyak membaca dalam ruku dan sujud, Maha suci

Engkau ya Alloh. dengan memujiMu ya Alloh ampunilah daku ( HR Bukhori )

b).


.
Sebagaimana dalam hadits:

([3]2/51: )

Dari Muthorrof bin Abdillah bin Syukher sesungguhnya Aisyah memberinya kabar bahwa
Rosululloh SAW berdoa dalam ruku dan sujud : Maha suci, Maha Bersih Tuhan malaikat dan Jibril

HR Muslim.

c).Boleh membaca

Sebagaimana dalam hadits:

(1/141: )
Dari Aisyah ra bahwa ia kehilangan Nabi SAW dari tempat tidurnya. Ia lalu mencari Nabi dengan

tangannya dan mendapatkan Beliau sedang sujud dan berdoa, Ya Alloh berikan diriku ketaqwaannya
dan bersihkanlah ia karena Engkau sebaik baik Dzat yang membersihkannya. Engkau walinya dan

tuannya HR Ahmad.

d).Boleh membaca



Sebagaimana dalam hadits berikut;

:

)
(1/141:

Dari Abu Huroiroh ra sesungguhnya Nabi SAW berdoa dalam sujud, Ya Alloh ampunilah dosaku

seluruhnya; yang sedikit dan banyak, yang awal dan akhir dan yang menampak atau yang tersembunyi

HR Muslim.

e). Boleh membaca




Sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim dan Ahmad;


:



:
,
:

(1/141: )

Dari Ibnu Abbas ra yang menyebutkan tentang sholat Rosululloh SAW dalam tahajjud. Ia berkata:

Kemudian Beliau keluar untuk sholat. Beliau lalu sholat dan dalam sholat itu / sujud itu Beliau berdoa,

Ya Alloh jadikan cahaya di hatiku, cahaya di telingaku, cahaya di mataku, cahaya di kananku, cahaya di

bawahku, dan jadikanlah saya cahaya HR Muslim.

.



Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warfanii, warzuqnii, wahdinii (artinya: Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku,
tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku). (HR. Ahmad 1: 371. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa haditsnya
hasan).

Rabbigh fir lii, war hamnii, waj bur nii, war fa nii, wahdinii, wa aafinii, warzuqnii
[5]



.
Dari Hudzaifah radiallahu anhu bahwa Nabi Shalallahu `alaihi wa salam sering mengucapkan,ketika duduk di antara dua sujud " RAB
BIGHFIRLII RABBIGHFIRLII.. (Ya Rabb-ku ampunilah aku, Ya Rabb-ku ampunilah aku)". (Shahih:Shahih Ibnu Majah no:731 dan Ibnu
Majah I:289 no:897). [1]

Ya, Allah (pada riwayatnya yang lain: Ya, Rabb-Ku), Ampunilah aku, berilah aku rahmat-Mu, [cukupilah kekuranganku],[tinggikanlah
derajatku], berilah aku petunjuk-Mu, [kasihanilah aku] dan berilah aku rizki-Mu. [*]

Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Nabi saw. di antara dua sujudnya membaca ALLAAHUMMAGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNI
WAHDINII WARZUQNII (Ya Allah, ampunilah aku, berilah aku rahmat, cukupkan aku dan tunjukilah aku, dan berilah aku rizki).
(Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 732, Tirmidzi I: 175 no: 283, Aunul Mabud 111:87 no: 835, dan Ibnu Majah I: 290 no: 898).[2]

Pertama, bacaan tasyahud Ibnu Abbas.













At tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaat lillah. Assalaamu alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barokaatuh.
Assalaamu alainaa wa alaa ibaadillahish sholihiin. Asyhadu alla ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuuluh
(artinya: Segala ucapan selamat, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan
kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada
seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi
bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya) (HR. Muslim no. 403).
Kedua, bacaan tasyahud Ibnu Masud.











At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu wath thayyibaat. Assalaamualaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barokaatuh. As salaamu
alainaa wa alaa ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rosuuluh (artinya:
Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi
beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah
yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu
adalah hamba-Nya dan utusan-Nya). (HR. Bukhari no. 6265).
Bacaan shalawat yang bisa dibaca setelah membaca salah satu dari tasyahud awal di atas,







Allahumma sholli ala Muhammad wa ala aali Muhammad kamaa shollaita ala Ibroohim wa ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid.
Allahumma baarik ala Muhammad wa ala aali Muhammad kamaa baarokta ala Ibrohim wa ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid
(artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, semoga berkah tercurah kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad sebagaimana tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
(HR. Bukhari no. 4797 dan Muslim no. 406, dari Kaab bin Ujroh).






Allahumma inni audzu bika min adzabil qobri, wa adzabin naar, wa fitnatil mahyaa wal mamaat, wa syarri fitnatil masihid dajjal [Ya Allah,
aku meminta perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, penyimpangan ketika hidup dan mati, dan kejelekan Al Masih Ad
Dajjal]. (HR. Muslim no. 588)


,


Allaahumma inni zhalamtu nafsiy zhulman katsiiraa, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfirliy magfiratan min indik,
warhamniy innaka antal ghafuurur rahiim

Yaa Allaah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengna kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni
dosa melainkan Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisiMu, dan rahmatilah aku; sesungguhnya engkau Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.

(HR Bukhaariy dan Muslim)[2]





Allaahumma inni as-aluka yaa Allaah, bi annakal waahidul ahadush shamad, alladziy lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul-lahu
kufuwan ahad, an taghfiraliy dzunuubiy innaka antal ghafuuur rahiim

Ya Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu yaa Allaah, Yang Maha Esa lagi tempat bergantungnya seluruh makhluq, Yang
tidak berank, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara denganNya, agar engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(HR Ahmad, Abu Dawud, an Nasaa-iy, Ibnu Khuzaymah, al Haakim, dishahiihkannya dan disepakati adz Dzahabiy dan al albaaniy)[3]


Allaahummaghfirly maa qaddamtu wa maa akh-khartu wa maa as-rartu wa maa alantu wa maa asraftu wa maa anta alamu bihi
minniy

Yaa Allh Tala ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan (dosa akibat dari kewajiban) yang telah aku tinggalkan, (dosa) yang
aku rahasiakan dan yang aku lakukan dengan terang-terangan, serta (segala hal) yang aku telah melakukan dengan berlebihan dan
segala dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku.


Anta al-muqaddim wa anta al-muakhkhir, laa ilaaha illaa anta

Engkau adalah al Muqaddim (Dzat Yang memajukan orang yang Engkau kehendaki dengan sebab mentaati-Mu atau sebab lainnya)
dan Engkau adalah al Muakhkhir (Yang memundurkan orang yang Engkau kehendaki). Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali
Engkau'.

(HR. Ibnu Hibbaan dan selainnya)



Allaahumma ainniy ala dzikrika wa syukrika wa husni ibaadatik

Ya Allah, bantulah aku agar senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu.

(HR. Abu Dawud dan yang lainnya. Hadits ini dinilai sahih oleh al-Hakim, Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban dan al-Albani)[4].

Allaahumma inni as-alukal jannah, wa audzubika minann naar

Ya Allaah, aku meminta kepadaMu surga, dan berlindung darimu dari neraka

(HR Ahmad, Abu Daawud, ibnu Maajah, dan selainnya; shahiih)[5]




Allaahumma inni auudzubika min adzaabil qabr, wa adzaabi jahannam, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min fitnatil
masiihid dajjaal.

Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati,
serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.

(HR al Bukhaariy Muslim, dll)[6]



Allaahumma haasibniy hisaaban yasiiraa

Yaa Allaah hisablah aku dengan hisab yang mudah

(HR Bukhaariy, dan selainnya)


Allaahumma inni auudzubika minal matsami wal maghrami

Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang.

(Keduanya diriwayatkan oleh Bukhariy, Muslim, dan selainnya)[8]



Allaahumma inni auudzubika minal bukhli, wa auudzubika minal jubni, wa auudzubika min an araddal umuri, wa auudzubika min
fitnatil dunyaa, wa adzaabil qabr

Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sifat kikir, aku berlindung pada-Mu dari hati yang lemah, aku berlindung dari dikembalikan
ke umur yang jelek, aku berlindung kepada-Mu dari musibah dunia dan aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur.

(HR an Nasaa-iy, shahiih)[9]






Allaahumma innii auudzubika min adzaabin-naar wa min adzaabil-qabri, wa min fitnaish-shadr, wa suuil-mahyaa wal-mamaati

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab neraka, adzab kubur, fitnah hati, dan kejelekan kehidupan dan
sesudah mati)

(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 1002; shahih)[10].


Allaahumma inni auudzubika minal kufr wal faqr, wa adzaabil qabr

Yaa Allaah, aku berlindung dari kekufuran dan kefakiran, dan adzab kubur.

(HR an Nasaa-iy, at tirmidziy, dll; dishahiihkan syaikh al-albaaniy)







Allaahummaghfirliy dzunuubiy wa khathaayaaya, Allaahumma anisyniy wajburniy wahdiniy lishaalihil amaali wal akhlaaq. Fa
innahu laa yahdi li shaalihihaa wa laa yashrifu sayyiahaa illaa anta

Ya Allah ampunilah dosa-dosa dan kesalahanku, Ya Allah angkatlah (derajatku) dan cukupkanlah (hidupku), bimbinglah aku kepada
amal dan akhlak yang shalih (baik), karena tidak ada yang membimbing kepada yang shalih dan memalingkan dari yang buruk
kecuali Engkau

(HR ath Thabraaniy, Ibnus sunniy, dan selainnya; dihasankan Syaikh al Albaaniy dalam Shahiihul Jaami) [12]




] [
Allaahumma inni as-aluka ats tsabaata fil amri, wal aziimata alar rusydi, wa as-aluka syukra nimatik, wa husni ibaadatik, wa as-
aluka lisaanan shaadiqan, wa qalban saliiman

Ya Allaah aku meminta kepadaMu ditetapkan diatas urusan (agamaku), dan diberi tekad yang kuat (untuk meniti jalan) diatas
petunjuk, serta agar aku dapat memperbaiki ibadahku kepadaMu. Aku meminta kepadaMu lisan yang benar/jujur, dan hati yang
selamat

wa auudzubika min syarri maa talam, wa as-aluka min khayri maa talam, wa astaghfiruka mimma talam, innaka anta allaamul
ghuyuub

Dan aku berlindung kepadaMu dari segala keburukan yang engkau ketahui, dan aku memohon kepadaMu dari segala kebaikan yang
engkau ketahui, dan aku memohon ampun kepadaMu dari apa-apa yang engkau ketahui (dariku), sesungguhnya engkau Dzat Yang
Maha Mengetahui perkara yang ghayb.

(HR Ahmad, at tirmidziy, an nasaa-iy, dll; terdapat dalam ash shahiihah 3228)


allaahumma inni auudzubika min syarri maa alimtu, wa min syarri maa amal.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah kuperbuat dan keburukan yang belum aku perbuat.

(Shahiih, HR Nasaa-iy, Abu Daawud, ibnu Maajah, dll; dishahiihkan syaikh al Albaaniy)





Allaahumma inni as-aluka bi anna lakal hamd, laa ilaaha illaa anta, al mannaanu badiius-samaawaati wal ardh, yaa dzal jalaali wal
ikraam, yaa hayyu yaa qayyuum

Yaa Allah, aku memohon kepadaMu (dengan mempersaksikan) bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Engkau, (Engkaulah) Maha Pemberi, (Engkaulah) Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki
keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)

Anda mungkin juga menyukai