Anda di halaman 1dari 27

MODUL KEWIRAUSAHAAN

DISUSUN OLEH:

IRARIE DIENI, S.P

PEMERINTAH KABUPATEN KOTIM


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI-2 SAMPIT
(KELOMPOK TEKNOLOGI REKAYASA, AGROBISNIS DAN AGROINDUSTRI , SENI KERAJINAN DAN PARIWISATA)
JULI 2012

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyusun modul Kewirausahaan ini sebagai bahan pembelajaran selama
kegiatan Praktek Industri (PI) siswa kelas XI (Sebelas) SMKN-2 Sampit. Mata pelajaran
Kewirausahaan adalah mata pelajaran yang berfokus pada pembentukan diri peserta didik
untuk menjadi wirausaha yang cerdas, kritis, terampil, dan berkarakter sesuai dengan
semangat wirausaha.
Modul ini disusun berdasarkan adanya Motivation and Success Story berisi kisah
sukses para wirausaha (entrepreneur) dalam merintis usahanya untuk memotivasi peserta
didik dan membangkitkan semangat berwirausaha serta memberi gambaran nyata mengenai
materi yang dipelajari guna mendukung proses belajar. Modul ini juga dilengkapi Info Plus
pada setiap sub pokok bahasan yang berisi artikel media cetak maupun internet yang relevan.
Penggunaan kedua media ini diharapkan dapat membawa peserta didik pada pengalaman
belajar menuju life skill (kecakapan hidup).
Dengan berbagai keunggulan yang ada, modul ini diharapkan mampu mendorong
peserta didik agar mampu berwirausaha dan menjadi lokomotif perekonomian bangsa,
bertanggung jawab, kreatif, dan mampu memotivasi diri, serta lingkungannya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tim POKJA dan
rekan-rekan guru sebagai motovator kegiatan PI ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada
peserta didik yang merintis dan bangkit menuju wirausaha yang handal. Tidak lupa, penulis
mengucapkan terima kasih kepada keluarga atas segala dukungan, pengertian dan doanya
selama ini.
Akhirnya, penulis berharap modul ini dapat memberikan sumbangan dalam proses
kegiatan belajar-mengajar, terutama mata pelajaran Kewirausahaan.

Sampit, Juli 2012

Penulis

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Mata Pelajaran : Kewirausahaan
Kelas / Semester : XI
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis Peluang Usaha

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan pengertian peluang dan inspirasi usaha.


Menjelaskan tentang sumber peluang dan cara mengembangkannya.
Menjelaskan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha.
Memetakan peluang usaha.
Menunjukkan cara memanfaatkan peluang secara kreatif dan inovatif.

URAIAN MATERI

A. PELUANG DAN INSPIRASI USAHA

Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan
menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Inspirasi merupakan sumber dari peluang. Ketika
seseorang memperoleh inspirasi, berarti dia membuka sebuah peluang untuk suatu hal yang
baru. Inspirasi muncul ketika terjadi konektivitas (pertemuan atau titik temu) antara
pengetahuan, memori, dan latar belakang pendidikan atau pengalaman yang dimiliki oleh
seseorang dengan cara pandangnya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang dapat memunculkan
inspirasi adalah sebagai berikut.

1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek,
antara lain:
a. Pengetahuan yang dimiliki
b. Pengalaman dari individu itu sendiri
c. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah
d. Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
a. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
b. Kesulitan yang dihadapi sehari-hari
c. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
d. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Faktor internal berfungsi sebagai subjek dan menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi
atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreativitasnya.

Munculnya sebuah inspirasi merupakan proses filterisasi atau pemilihan dari berbagai banyak
ide dan gagasan yang berujung pada sebuah kristalisasi ide. Bila ide dan gagasan tersebut
memiliki nilai jual tinggi, maka akan menghasilkan sebuah inspirasi yang akan berubah
menjadi peluang. Ide atau gagasan yang memiliki nilai jual tinggi adalah ide atau gagasan
yang berhubungan erat dengan pasar. Biasanya ide ini memiliki ciri, antara lain :

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


1. Mampu memenuhi kebutuhan dari konsumen atau pasar.
2. Memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) dalam sebuah kompetisi
(punya daya saing).
3. Tidak bersifat sementara atau adanya aspek waktu yang lama.
4. Ada nilai uang atau bisa dinilai dengan uang.
5. Memenuhi aspek kretivitas dan inivasi yang bersifat solusi atau penyelesaian masalah
dan kesulitan yang selama ini belum ada orang yang mampu menyelesaikannya.

Peluang yang berasal dari sebuah ide usaha yang diperoleh dari sebuah inspirasi, harus
merupakan peluang yang potensial, sehingga dapat dikategorikan sebagai peluang usaha
yang baik.

Ciri-ciri usaha yang potensial ;

1. Usaha itu memiliki nilai jual yang tinggi.


2. Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, tetapi sifatnya nyata.
3. Usaha itu mempunyai waktu bertahan yang lama di pasar.
4. Tidak akan menghabiskan modal (uang) karena terlalu besar investasinya.
5. Tidak bersifat momentum atau bersifat musiman (seasonal).
6. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industri.

Ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah sebagai berikut :

1. Peluang itu orisinil dan tidak meniru. Usaha yang sukses itu tidak meniru usaha orang
cvdlain. Usaha yang meniru orang lain hasilnya belum tentu sama denga dengan
usaha yang ditiru karena kondisi dan situasi yang telah terjadi dan yang akan terjadi
belum tentu sama.
2. Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar di
masa mendatang. Dalam arti, peluang itu bisa terus ditingkatkan nilai jualnya serta
bisa terus diinovasi.
3. Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benat-benar teruji untuk itu dilakukan riset dan
trial (uji coba) dalam pasar.
5. Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
6. Ada keyakinan bisa mewujudkannya dan sukses untuk menjalankannya.
7. Ada rasa senang menjalankannya dan benar-benar suka dengan bisnis tersebut.

B. SUMBER PELUANG USAHA DAN CARA MENGEMBANGKANNYA

Peluang dapat berasal dari sebuah inspirasi, ide atau kesempatan yang muncul dan
dimanfaatkan untuk kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam
usaha. Peluang atau kesempatan bisa bersumber dari berbagai macam hal, yaitu sebagai
berukit :

1. Peluang dari Diri Sendiri

Peluang yang paling potensial dan sangat besar resiko kesuksesannya adalah peluang yang
bersumber dari dalam diri sendiri. Alasannya adalah sebagai berikut:

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


a. Usaha membutuhkan proses yang panjang dan bahkan bisa seumur hidup sehingga
harus membuat Anda bahagia dan sukses.
b. Usaha membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi, sehingga kunci
kesuksesannya adalah Anda mencintai pekerjaan atau usaha tersebut.
c. Kesuksesan usaha adalah akumulasi dari kesuksesan menaklukkan kegagalan demi
kegagalan hingga semuanya bisa terwujud. Untuk itu, bila Anda mampu mengerjakan,
terampil, ahli, dan memiliki pengetahuan yang cukup, maka Anda akan cepat sukses.
Usaha itu yang penting bersumber dari apa yang Anda punyai bukan yang orang lain
miliki (foto copy).

Salah satu peluang yang berasal dari diri Anda adalah sebagai berikut:

a. Hobi

Hobi bisa menjadi awal dari kesuksesan seseorang dalam berwirausaha, bahkan usahanya
bisa berkembang dan tumbuh pesat.

Contoh:

1) Bill Gates yang hobi mengotak-atik komputer, beranggapan bahwa mesin main frame
yang diciptakan oleh IBM terlalu besar. Kemudian dia berpikir dan memperoleh
inspirasi.
Banyak orang kesulitan untuk menggunakan mesin komputer yang besar,
sebagian besar orang ingin komputer yang praktis, kecil, bisa diletakkan di
atas meja canggih.
Ketidaksempurnaan sistem operasi yang ada dalam komputer telah
menginspirasikannya untuk menciptakan DOS (Disk Operating System) yang
kemudian berkembang menjadi Windows.
2) Dari gang septi Caladi No. 59, Marius Widyarto terinspirasi untuk membuat usaha
kaos. Dengan berbekal hobi menyablon kaos, dia mulai memasarkan kaos
produksinya pada teman-temannya. Ternyata banyak banyak temannya yang tertarik,
dan mengira bahwa kaos tersebut berasal dari luar negeri. Inilah cikal bakal dari bisnis
kaos yang terkenal dengan merk C59.
b. Keahlian
Keahlian yang Anda miliki dapat menjadi modal untuk mengembangkan usaha yang
sesuai dengan bidang keahlian.

Contoh:

Pendiri dan pencipta mesin pencari (search engine) Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin
yang ahli dalam matematika dari Stanford University, menemukan peluang usaha dari
masalah dan kesulitan yang mereka hadapi.

c. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan

Pengetahuan dan latar belakang pendidikan merupakan salah satu hal yang paling potensial
untuk menemukan peluang emas karena Anda sudah mengetahui, mempelajari dan
memahami bidang yang Anda tekuni.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Contoh:

Seorang lulusan tata boga, menemukan peluang usaha dengan cara berkreasi membuat
makanan dan minuman yang belum pernah ada (teori ketidaksempurnaan dan berpikir
berbeda) untuk ditawarkan dan dicoba oleh teman-temannya (riset dan trial) hingga ia
tahu jenis makanan dan minuman yang disenangi orang banyak.
Seseorang lulusan SMK jurusan teknik mesin yang terus mendalami bidang perbaikan
motor atau mobil, akhirnya memahami bahwa usaha itu bersumber dari banyaknya
keluhan dan kesulitan yang dihadapi pemilik motor atau mobil. Oleh karena itu,
akhirnya ia hanya terfokus pada bidang tersebut. Misalnya, jasa AC mobil, aksesoris,
perbaikan mesin motor, modifikasi motor dan mobil, pengecatan, atau yang lainnya.

2. Peluang dari Lingkungan

Banyak peluang dan inspirasi yang timbul dari lingkungan, antara lain:

a. Usaha atau bisnis orang tua. Dalam diskusi setiap harinya, orang tua Anda sering
mencerikan kesulitan-kesulitan bisnisnya. Hal itu dapat mendatangkan inspirasi bila
Anda hubungkan dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian
yang Anda miliki.
b. Lingkungan rumah, yaitu tetanggga, teman sekolah, dan teman main.
Contoh:
Bob Sadino mendapatkan inspirasi dan ide usahanya dari lingkungan tempat ia tinggal
dan dari hal-hal yang setiap hari ia lakukan hingga menjadi sebuah peluang usaha.
Diawali dari tetangganya, ia mendapatkan 50 ekor ayam hingga menghasilkan telur
yang yang ditawarkan pada kaum ekspatriat di daerah Kemang. Lingkungan
ekspatriat ternyata sangat peduli dengan faktor higienis, kebersihan, dan bebas
pestisida. Inilah yang menginspirasinya untuk mengembangkan kebun sayur-sayuran
organik dengan cara hidroponik. (Ambadar, et.al. 2003)
c. Saat Anda berkunjung keberbagai tempat.

3. Peluang dari perubahan yang Terjadi


a. Perubahan lingkungan. Misalnya, terjadi pembangunan perumahan baru di sekitar
kompleks tempat tinggal Anda, berarti terjadi perubahan jumlah penduduk yang
mengakibatkan perubahan tingkat permintaan kebutuhan setiap keluarga. Muncullah
peluang untuk mendirikan usaha baru guna memenuhi permintaan tersebut, seperti
bisnis bengkel, servis komputer, bisnis renovasi, kebutuhan rumah tangga, toko buku
dan toko kelontongan, mini market, transportasi, dan lain sebagainya.
b. Perubahan musim.
c. Perubahan gaya hidup.
d. Perubahan tingkat kebutuhan tentang kesehatan, gaya hidup, dan pola makan
masyarakat umumnya.
e. Perubahan tingkat pekerjaan yang semakin tinggi (berat), sehingga kebutuhan akan
hiburan semakin tinggi pula.
f. Perubahan teknologi informasi dan komunikasi seperti kemajuan teknologi mobile
phone (HP) dan internet sehingga memunculkan sistem penjuan online (toko online).

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


g. Perubahan jumlah laju pertumbuhan kendaraan yang akan memunculkan peluang
penjualan suku cadang, asuransi, aksesoris, dan bengkel.

4. Peluang dari Konsumen

Suara-suara konsumen yang dapat menciptakan peluang baru di antaranya :

a. Keluhan-keluhan konsumen
b. Saran-saran konsumen
c. Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen
d. Angan-angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu.
e. Harapan dari konsumen terhadap produk atau jasa Anda.

5. Peluang dari Gagasan Orang lain

Gagasan Orang lainyang bersifat orisinal yang akan memunculkan sebuah peluang baru pula.
Contohnya: Teman Anda mempunyai ide agar sampah di sekolah tidak dibuang sembarangan
dan dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang
bagi Anda untuk mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu
yang berguna.

6. Peluang dari Informasi yang Diperoleh

Peluang dari Informasi yang Diperoleh, antara lain:

a. Anda memperoleh informasi tentang produk baru yang sedang tren dan mengetahui
cara membelinya. Sementara, dikota lain belum ada produk tersebut tetapi iklannya
sudah diketahui oleh masyarakat disana. Ini berarti sebuah peluang karena
kemampuan konektivitas, yaitu menghubungkan antara yang masih kosong dengan
kebutuhan produk yang sedang tren.
b. Informasi tentang kebutuhan produk yang harganya lebih mahal di tempat lain untuk
produk yang sama. Ini juga sebuah peluangkarena adanya selisih harga.
c. Informasi tentang kebutuhan produk tertentudan Anda tahu dimana bisa memperoleh
produk tersebut.

C. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PELUANG


USAHA
1. Faktor-faktor Keberhasilan Peluang Usaha

Faktor-faktor keberhasilan sebuah peluang usaha adalah sebagai berikut:

a. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang usaha yang baik, bukan hanya sekedar ide
usaha atau baru sekedar inspirasi saja.
b. Peluang itu berasal dari hubungan yang bersinergi antara wirausaha dengan usaha
yang dijalankan, pasar usaha, dan produk yang dihasilkan.
c. Peluang itu memiliki tingkat risiko kegagalan yang kecil bila dijalankan. Dalam arti
tingkat visibilitasnya telah diperhitungkan dengan waktu saat dilincurkan di pasar.
d. Produk yang dihasilkan dari peluang itu telah melalui uji pasar.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


e. Produk yang dihasilkan dari peluang tersebut mengikuti tren (kecenderungan)
perubahan pasar.
f. Produk yang dihasilkan dari peluang, dapat terus-menerus diinovasi dan ditingkatkan
kualitasnya.

2. Faktor-faktor Kegagalan Peluang Usaha

Faktor-faktor kegagalan sebuah peluang usaha adalah sebagai berikut:

a. Peluang itu bersifat jangka pendek, karena kebutuhan pasar yang bersifat musiman
dan tidak kontinu (sesaat).
b. Peluang itu sudah kadaluarsa atau telah ada orang yang memulai usaha tersebut.
c. Peluang itu lewat begitu saja karena tidak segera diambil keputusan untuk
memulainya.
d. Peluang itu tidak berasal dari hubungan yang bersinergi antara wirausaha dengan
usaha yang dijalankan, pasar usaha, dan produk yang dihasilkan.
e. Produk yang dihasilkan dari peluang itu telah melalui uji pasar yang akurat.

D. MEMETAKAN PELUANG USAHA

Terkadang ketika sudah memutuskan untuk berwirausaha, Anda bingung untuk memulainya.
Langkah termudah adalah memulai dari hal yang Anda minati. Ketahuilah apakah minat
Anda itu hanya sekedar hobi atau akan dikembangkan menjadi sebuah bisnis. Kesuksesan
akan datang denga sendirinya ketika Anda memiliki pijakan awal yang kuat dan tidak pernah
menyerah terhadap proses yang ada. Contohnya :

1. Anda suka mengoleksi mainan. Apakah Anda harus berbisnis mainan atau menjadi
kolektor mainan? Semua tergantung pada minat Anda yang senang melihat barang
yang unik dan lucu atau senang berjualan barang yang unik dan lucu.
2. Jika Anda senang memasak, pikirkanlah apakah minat Anda itu sekedar hobi atau ada
keinginan untuk memasak enak untuk orang lain. Jika hanya merupakan hobi, anda
bisa berbisnis restoran dengan mempekerjakan seorang koki untuk memasak. Namun,
jika Anda senang dan ahli memasak Anda bisa membuka usaha restoran dengan Anda
sebagai kokinya.

E. PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Peluang usaha Anda harus diberdayakan menjadi peluang emas dengan secara kreatif dan
inovatif dengan melakukan cara-cara berikut :

a. Make modification (melakukan beberapa perubahan).


b. Make it better (membuat yang lebih baik).
c. Make it the first (menjadi yang pertama).
d. Make it specisl products (membuat produk khusus).

Tugas 1

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, dan benar !

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


1. Ada 2 (dua) faktor yang menjadi sumber untuk memunculkan sebuah inspirasi. Sebutkan
faktor-faktor tersebut beserta contohnya!
2. Jelaskan kapan sebuah inspirasi muncul !
3. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber dari peluang usaha yang potensial untuk dibuat
sebuah usaha !
4. Sebutkan cara-cara memberdayakan sebuah peluang untuk menjadi sebuah peluang
emas!
5. Ide dan gagasan harus berhubungan erat dengan pasar. Sebutkan ciri-ciri ide/gagasan
tersebut !
6.

Mata Pelajaran : KewiraUsahaan


Kelas / Semester : XI
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2.1 Menganalisis Aspek-Aspek Perencanaan Usaha

Tujuan Pembelajaran

Menentukan tujuan dan sasaran usaha.


Memahami bentuk-bentuk badan usaha.
Memahami struktur organisasi usaha.
Memahami produk dan jasa.
Mengelola persediaan
Menjelaskan cara pencatatan transaksi dan proses produksi

URAIAN MATERI

A. ORGANISASI USAHA

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Aspek organisasi usaha sederhana dalam pengelolaan usaha meliputi tujuan dan sasaran
usaha, bentuk badan usaha, dan struktur organisasi.

1. Pengertian Organisasi Usaha


Organisasi usaha sederhana adalah organisasi usaha yang kegiatan usahanya berskala kecil,
dilakukan oleh masyarakat dengan modal relatif kecil dan dikelola dengan manajemen yang
sederhana, bergerak dalam lapangan bisnis baik perdagangan barang dan jasa maupun
industri.
Peranan organisasi penting dalam kegiatan perekonomian karena ikut memberikan
sumbangan berupa upaya memproduksi atau mendekatkan barang dan jasa kepada
masyarakat. Oleh karena itu pemerintahan merasa perlu untuk meningkatkan peranan usaha
kecil meliputi :
a. Pembentukan dan peningkatan produk nasional.
b. Perluasan kesempatan kerja dan berusaha.
c. Peningkatan ekspor.
d. Produk barang dan jasa daerah.
e. Pemerataan pendapatan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

2. Tujuan dan Sasaran Usaha

Ketika mempersiapkan dan merencanakan usaha, Anda harus memiliki visi, misi, tujuan, dan
sasaran dari usaha tersebut.

a. Visi

Visi merupakan imajinasi seseorang tentang usahanya dimasa yang akan datang. Visi
membahas tentang:
1) Wawasan yang menjadi tolak ukur arah pertumbuhan usaha.
2) Bentuk usaha di masa mendatang.
3) Cita-cita yang ingin dicapai oleh organisasi/perusahaan.
4) Arah dan strategi bisnis yang harus dilakukan untuk mengembangkan usaha.
b. Misi
Misi adalah usaha, pemikiran, dan langkah-langkah formal untuk mewujudkan sebuah
visi. Misi selalu mengandung hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi/usaha.
2) Tindakan dan langkah-langkah yang harus dilakukan.
3) Alasan mengapa bisnis harus berkembang.
4) Cara mewujudkan tujuan.
c. Tujuan
Tujuan adalah penjabaran visi dan misi, merupakan sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh organisasi/perusahaan. Tujuan organisasi/perusahaan adalah target yang
bersifat kuantitatif dan pendapatan target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan.
Adapun penetapan tujuan perusahaan adalah :
a. Untuk mencapai keberhasilan usaha
b. Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan lain
c. Untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
d. Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerjasama.
e. Menjamin adanya fokus dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Oleh karena itu wirausahawan harus dapat memudahkan tujuan utama perusahaannya
menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran.
Penentuan sasaran anda strategi yang dilakukan wirausahawan selalu memperhatikan
kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan atau secara konvensional didahului adanya
analisis SWOT. Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya perusahaan
memiliki hal-hal sebagai berikut :
a. Kesempatan menghasilkan laba
b. Kedudukan pasar
c. Sumber daya manusia
d. Pengembangan usaha
e. Sumber daya keuangan
f. Sarana kerja
g. Tanggung jawab sosial.
d. Sasaran

Sasaran merupak penjabaran dari tujuan, yaitu apa yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
organisasi/perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran usaha harus spesifik, terukur,
jelas kriterianya, memiliki indikator yang rinci sehingga bisa tercapai secara efektif dan
afisien.

3. Bentuk-bentuk badan usaha

Dalam memilih bentuk badan usaha harus mempertimbangkan antara lain :


Jenis usaha apa yang akan dipilih, berapa modal yang tersedia, bagaimana rencana
pertambahan modal, bagaimana cara pembagian laba, bagaimana penentuan tanggung jawab
perusahaan dan berapa jangka waktu berdirinya perusahaan.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan,
sedangkan perusahaan adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan
jasa. Badan usaha mempunyai fungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan,
sementara perusahaan merupakan alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan;
a. Badan usaha menurut lapangan usahanya :
1) Badan usaha agraris
2) Badan usaha ekstraktif
3) Badan usaha industri
4) Badan udaha perdagangan
5) Badan usaha jasa

b. Badan usaha menurut kepemilikan modalnya :


1. Badan usaha milik negara, yaitu
a) Perusahaan jawabatan (Perjan)
b) Perusahaan umum (perum)
c) Perusahaan perseroan (Persero)
2. Badan usaha swasta, dibedakan
a) Swasta asing
b) Swasta nasional
3. Badan usaha milik campuran (swasta dan negara)
c. Badan usaha berdasarkan perbandingan penggunaan tenaga kerja dan mesin :
1) Badan usaha padat modal

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


2) Badan usaha padat karya
d. Badan usaha berdasarkan bentuk hukumnya.
1) Perusahaan Perorangan
Bentuk usaha ini paling sederhana dan paling mudah mengorganisasikannya, dan
pemiliknya hanya satu orang. Pengelolaannya dipegang pemilik sendiri, dan keuntungan
atau kerugiannya ditanggung sendiri pula. Orang lain boleh saja mengikut sertakan
hartanya dengan mendapatkan imbalan tetap atau laba tertentu sesuai dengan perjanjian,
tetapi pengelolaannya tetap di tangan pemilik.
Di samping itu, pemiliknya juga bebas untuk mendirikan atau menutup usahanya.
Biasanya usaha semacam ini akan berhenti segera, setelah pemilik meninggal dunia.
Perusahaan perorangan dapat dimintakan izin secara resmi dengan membayar biaya
perizinan. Dengan demikian perusahaan akan mendapat hak-hak keringanan pajak yang
berbeda dengan pajak pendapatan atau pajak kekayaan pribadi.

Unsur kebaikan perusahaan perorangan adalah sebagai berikut:


a) Cara mendirikan mudah dan mudah, organisasinya sangat sederhana dan luwes, rahasia
perusahaan terjamin, dan pajaknya ringan.
b) Putusan-putusan dapat segera diambil sesuai keadaan.
c) Seluruh keuntungan dapat dimiliki sendiri oleh pemilik.

Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :


a) Sulit mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan perluasan usaha, terutama jika
jumlahnya besar.
b) Tidak ada batas antar amilik pribadi dengan milik perusahaan sehingga jika utang
perusahaan tidak dapat dipenuhi, maka kekayaan pribadi ikut menjadi tanggungan.
Sebaliknya, kekayaan perusahaan ikut menjadi tanggungan utang-utang pribadi.

2) Perusahaan Firma
Bila dua orang atau lebih bersedia mengumpulkan kekayaannya (uang, tenaga, sarana,
keahlian, dll) dan ingin melakukan usaha yang disepakati, maka mereka dapat
membentuk firma. Setiap anggota firma dapat melakukan sendiri usahanya. Atas nama
firma dan semua keuntungan maupun kerugian menjadi tanggungan semua anggota
firma.
Untuk mendirikan firma biasanya harus membuat buku akta autentik, yaitu surat yang dibuat
dimuka pejabat umum yang berwenang atau oleh pejabat umum yang berwenang
misalnya notaris. Kemudian akta itu didaftarkan ke Panitera Pengadilan negeri dan
dimuat dalam Berita Negara. Dalam akta pendiriannya yang juga merupakan Anggaran
Dasar (AD)nya biasanya dicantumkan cara pembagian laba. Jika tidak, maka pembagian
laba dilakukan menurut perbandingan besarnya modal.

Unsur kebaikan bentuk usaha firma adalah sebagai berikut :


a) Lebih mudah mendapatkan pinjaman modal tanaman karena semua kekayaan pribadi
seluruh anggota dijadikan tanggungan.
b) Anggota-anggotanya biasanya lebih saling mengenal dan mempercayai.

Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :


a) Tidak ada batas antara harta pribadi dengan harta firma.
b) Kesalahan salah seorang anggota menjadi tanggungjawab seluruh anggota firma.
d) Jika terjadi perselisihan akan menyulitkan dan sering berakhir dengan pembubaran firma.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


3) Perusahaan Komanditer (CV)
Comandditaire Vennootschap (CV) adalah perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau
lebih. Dalam CV ada dua anggota yaitu :

a) Anggota aktif
Adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta pribadinya.
b) Anggota pasif
Adalah anggota yang hanya menyerahkan modal saja tetapi tidak melibatkan harta
pribadinya hingga tidak berhak mencampuri mengelolaan perusahaan.
Untuk mendirikan CV, diharuskan membuat suatu akta resmi di muka pejabat negara
(akta notaris). Dalam akta ini dicantumkan nama-nama anggota aktif dan nama-nama
anggota pasifnya.

Unsur kebaikan CV adalah sebagai berikut :


a) Tambahan modal agak mudah diperoleh karena semua kekayaan pribadi anggota aktif
dapat dijadikan tanggungan.
b) Kemungkinan bagi seseorang untuk menjadi anggota CV tanpa melibatkan seluruh
kekayaan pribadinya, yaitu menjadi anggota pasif.

Unsur kelemahan bentuk usaha ini adalah sebagai berikut :


a) Bagi anggita pasif tidak diperbolehkan mencampuri kebijaksanaan perusahaan dan
pengelolaannya.
b) Bagi anggota aktif harta pribadinya ikut menjadi tanggungan atas utang-utang perusahaan.
e) Ada kemungkinan terjadinya ketidak jujuran anggota aktif terhadap anggota pasif.

4) Perseroan Terbatas (PT)


Merupakan bentuk usaha yang anggotanya terdiri atas dua orang atau lebih dan secara
formal diatur undang-undang, ruang lingkup dan kegiatannya telah ditentukan dalam
piagam yang diresmikan dalam Lembaran Negara. Untuk mendirikannya dibutuhkan
akta notaris dan izin dari Mentri Kehakiman setelah diterima, diumumkan dalam berita
negara. Untuk pajaknya ada perhitungan tersendiri yang akan dibicarakan dalam bab
berakhir.

Unsur kebaikan PT adalah sebagai berikut :


a) Para pemegang saham tidak ikut menanggung utang-utang dagang dan pajak, jika
perusahaan jatuh. Kerugiannya hanya terbatas pada apa yang telah ditanam dalam
perusahaan.
b) Saham dapat diperjualbelikan.
c) Peluang untuk mendapatkan pinjaman tambahan modal lebih besar dan kelangsungan
hidup perusahaan lebih terjamin.
d) Tambahan modal dapat juga diperoleh dengan menjual saham yang masih berada di tangan
perusahaan kepada umum.

Unsur kelemahannya adalah sebagai berikut :


a) Prosedur pendiriannya cukup rumit dan memerlukan biaya cukup tinggi, bahkan harus
membayar pajak lebih dulu.
b) Pemegang saham kurang memperhatikan perusahaan.
c) Harus diadakan pertemuan-pertemuan untuk menyusun Anggaran Rumah Tangga (ART),
Anggran Dasar (AD), garis-garis kebijaksanaan dan lain-lain.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


d) Jika operasi usaha (PT) akan pindah atau diperluas ke bidang operasi yang tidak tercantum
dalam akta, maka harus dimintakan izin pejabat hukum negara.

5) Perkumpulan Koperasi
Koperasi bukanlah perkumpulan modal tetapi perkumpulan orang-orang yang bertujuan
untuk memajukan kepentingan material anggotanya. Ada tiga bentuk koperasi, yaitu koperasi
konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi produktif.

Untuk mendirikan koperasi, harus dibuat akta yang berisi AD koperasi, kemudian
disahkan pejabat koperasi atas kuasa Menteri Koperasi. Selanjutnya akta didaftarkan di
kantor pejabat koperasi, dan tanggal pendaftaran adalah tanggal resmi berdirinya.
Berdasarkan koperasi ini oleh pejabat koperasi diumumkan dalam berita negara.
Salah satu keuntungan penting dalam koperasi adalah adanya fasilitas-fasilitas tertentu
dari pemerintah, seperti misalnya bebas dari beberapa macam pajak dan sebagainya.
Sedangkan kelemahannya yaitu jalannya koperasi lebih bergantung pada kejujuran dan
kreatifitas pengurusnya, dan keanggotaan-anggotanya tidak dapat diperjual belikan.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan pola hubungan kerja dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab maka
bentuk-bentuk organisasi dibedakan sebagai berikut :

1) Organisasi garis/lini
Organisasi ini diciptakan oleh HENRY FAYOL. Pada struktur organisasi ini, wewenang
dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan, pertanggung jawaban dari bawahan
secara langsung ditujukan kepada atasan yang memberi perintah. Organisasi yang memakai
struktur ini adalah organisasi yang kecil, jumlah karyawannya sedikit, spedialisasi kerja
masih sederhana.

Ciri-ciri :
(a) kesatuan perintah terjamin,
(b) pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan,
(c) organisasi tergantung pada satu pimpinan Strukturorganisasi fungsional

2) Struktur Organisasi
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya beberapa pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari
satu orang atasan yang berbeda-beda.

Ciri-ciri struktur organisasi fungsional :


(a) Tidak menjamin adanya kesatuan perintah,
(b) Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spedialisasi,
(c) Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.

3) Struktur organisasi garis dan staf


Struktur organisasi ini merugikan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan oleh
Harrington Emerson. Struktur ini umumnya. digunakan oleh organisasi yang besar, daerah
kerja luas, bidang usaha yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga
pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam
organisasi tersebut.

4) Struktur organisasi fungsional dan staf


Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi.
Dengan memakai sistem gabungan ini dimungkinkan memilih. Yang menguntungkan dipakai
yang merugikan ditinggalkan.

Struktur organisasi dibuat dengan maksud :


(a) Memperlihatkan pola hubungan antar anggota organisasi dan sarana yang dimiliki,
(b) Agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugas, kewajiban, hak dan, tanggung
jawab.

B. PRODUKSI

1. Pengertian
a. Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru
(faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat).
b. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa.
c. Produsen adalah orang, badan atau lembaga-lembaga yang menghasilkan produk.
d. Produktifitas adalah suatu perbandingan dari kegiatan yang seharusnya.

2. Seluk Beluk Proses Produksi


Proses produksi adalah rangkaian kegiatan pembentukan, mengubah dan menciptakan
untuk meningkatkan nilai suatu barang. Proses produksi merupakan kegiatan yang dominan
dilakukan oleh perusahaan industri. Proses ini diawali dengan penyediaan bahan baku. Bahan
baku yang telah dipersiapkan, kemudian diolah dengan menggunakan tenaga manusia serta
mesin dan ditambah bahan-bahan pembantu. Kegiatan ini berlanjut sampai akhirnya
terbentuk barang jadi yang siap dipasarkan.
Dalam melakukan proses produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, antara
lain sebagai berikut :
a. Sifat proses produksi
1) Proses produksi yang terputus-putus :
Proses produksi yang dilakukan atas dasar jumlah pesanan yang diterima oleh
perusahaan. Di sini proses produksi tidak dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan
dan jumlah produk yang dibuat perusahaan, biasanya sedikit tergantung pada pesanan
yang masuk ke perusahaan.

2) Proses produksi yang terus-menerus


Proses produksi yang dilakukan berdasarkan pada ramalan penjualan dan bukan
berdasarkan jumlah pesanan yang masuk. Proses produksi yang terus-menerus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga jumlah produk yang dibuat pada umumnya
banyak.

b. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi :


Untuk menentukan jenis dan mutu produk, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
1) Produk termasuk produk tahan lama atau tidak,
2) Bagaimana mutu produk,
3) Bagaimana sifat permintaan konsumen terhadap produk yang akan dibuat,

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


4) Produk yang akan diproduksi termasuk consumers goods atau produciens goods.

c. Jenis produk (baru atau lama)


Seorang wirausahawan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan jenis produk. yang
disertai pencertian tentang:
1) lokasi, apakah perusahaan perlu berdekatan dengan sumber bahan baku atau dekat dengan
pasar.
2) Berapa jumlah produk yang akan diproduksi,
3) Bagaimana sifat permintaan terhadap produk, apakah musiman atau sepanjang masa.

d. Pengendalian proses produksi


Pengendalian proses produksi menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan dan
pengawasan proses produksi di dalam perusahaan.
Wirausahawan harus menetapkan produk apa dan berapa jumlah yang akan diproduksi pada
suatu periode yang akan datang, bagaimana penyelesaian proses produksi, kapan proses
produksi akan dimulai dan kapan akan selesai. Untuk kelancaran proses produksi. hendaknya
semua itu direncanakan, dikoordinir dan dikendalikan dengan baik oleh wirausahawan.

Adapun tahapan-tahapan yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :


1) Routing
Menetapkan dan menentukan urutan-urutan proses produksi, dari bahan mentah sampai
menjadi akhir, termasuk di dalamnya mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.
2) Schedulling
Menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi yang disinergikan sebagai
suatu kesatuan. Dari schedulling akan diketahui penggunaan waktu pada setiap
pemrosesan produksi.
3) Dispatching
Menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk melaksanakan operasi
proses produksi yang sudah direncanakan dalam routing dan sehedulling.
4) Follow up
Menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan
mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.

3. Jenis dan Kualitas Produk/Jasa

a. Jenis produk/Jasa

Pada umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-macam


jenis produk, sehingga setiap perusahaan sebelum memulai usahanya sudah mengambil
keputusan berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja yang akan
diproduksi.
Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan
meningkatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk
tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga, dan atribut lainnya. Penentuan
macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan pengaruh
adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi pasar, selera, dan
keinginan konsumen terhadap jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa dipastikan produk kita
menjadi produk yang tersisih di pasar.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Demikian juga bagi perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa. Perusahaan
harus mempertimbangkan keuntungan yang didapat dari jasa yang diberikan, selera dan
keinginan, serta permintaan konsumen terhadap jasa yang kita tawarkan. Untuk itu,
perusahaan penghasil produk jasa harus selalu berusaha melakukan inovasi terhadap jenis
jasa yang benar-benar dibutuhkan konsumen.

1) Jenis produk, berupa barang dapat dibedakan sebagai berikut :


a) Jenis produk barang yang diperdagangkan
b) Barang-barang consumers goods.
c) Barang-barang industri goods.

2) Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri atas berikut ini :


a) Shopping goods
Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan, dan jenis,
contohnya TV, jam tangan, kulkas, permata, dan sebagainya.
b) Conviniencegoods
Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia
di toko/warung terdekat, contohnya es krim, rokok, sabun, gula, permen, dan
sebagainya.
c) Specialitygoods
Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di
toko/tempat tertentu, contohnya mobil mewah, jam tangan mewah, permata, dan
sebagainya.
d) Unsought goods
Barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, misalnya
ensilopedia.

3) Kualitas produk/jasa
Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya sebagai
pemenuh kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan kegunaan
optimal dan keputusan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari produk tersebut.

4. Merancang Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik penciptaan faedah baru
dari suatu produk. Seorang wirausahawan di dalam melaksanakan proses produksi
sebelumnya harus menentukan dengan jelas ciri-ciri, syarat-syarat dan faktor perencanaan
operasi produksi. Hal ini sangat penting agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar dan
tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba pun berhasil.

a. Ciri-ciri perencanaan proses produksi


1) Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan pada masa-masa
mendatang.
2) Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu.
3) Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin, bahan
baku, metode pengerjaan, modal, dan sebagainya.
4) Perencanaan proses produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksi dengan
kegiatan bagian lain.
5) Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,
kualitas produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan sebagainya.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


b. Syarat-syarat perencanaan proses produksi
1) Perencanaan proses produksi harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
2) Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti dan dapat
dilaksanakan.
3) Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.

c. Persiapan perencanaan proses produksi


Adapun persiapan perencanaan operasi produksi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Prosedur persiapan
Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan dibuat, terlebih dahulu
wirausahawan perlu menimba gagasan dari para konsumen dan mengajak karyawan untuk
berpartisipasi memikirkan produk yang akan diproduksi.
2) Penyaringan gagasan
Setelah banyak menemukan gagasan yang bagus dari konsumen ditambah sumbangan
pikiran dari para karyawan, maka wirausahawan harus menyaring dan memilih gagasan
yang baik.
3) Analisis gagasan
Selanjutnya, wirausahawan mengadakan analisis terhadap gagasan proses produksi dari
berbagai macam usaha. Analisis gagasan itu dilakukan untuk mengetahui;
a) potensi permintaan terhadap produk,
b) jumlah omset penjualan,
c) kemampuan produk yang mendatangkan laba.
4) Percobaan produk
Tahap selanjutnya adalah, wirausahawan mewujudkan gagasan ke dalam tindakan
kongkret, yaitu menciptakan produk sesuai gagasan. Produk itu harus bisa dipertanggung
jawabkan, baik secara teknis maupun komersial.
5) Uji coba produk
Produk yang telah dibuat, kemudian diteliti dan diuji mengenai kelemahan produk,
kesalahan dalam pembuatan (bila ada), cacat tidaknya dan bermanfaat tidaknya produk
yang dibuat. Setelah diuji, diharapkan produk benar-benar bisa dipertanggungjawabkan
kepada konsurnen.
6) Komersialisasi
Merupakan tahap memperkenalkan produk yang telah diproduksi kepada para konsumen.
Di dalam tahap ini, wirausahawan berusaha agar produknya benar-benar bisa diterima oleh
konsumen, diantaranya dengan cara melaksanakan pemberian merek produk, membuat
kemasan produk semenarik mungkin, menentukan harga sebijaksana mungkin, melakukan
promosi dan pendistribusian. Agar kegiatan proses produksi dapat dilaksanakan dengan
baik, maka dalam proeses produksi perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian.
5. PengelolaanPersediaan
Kelancaran bisnis perlu ditunjang dengan adanya persediaan barang dagangan. Untuk
menjaga tingkat persediaan barang, dapat ditempuh oleh setiap perusahaan dengan cara
pengelolaan dan pengendalian persediaan sesuai dengan jumlah yang direncanakan. Jadi,
pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar
persediaan tetap stabil sesuai rencana.

Adapun tujuan dikelolanya persediaan barang adalah :


a. untuk menjaga jangan sampai persediaan habis,
b. untuk menjaga jangan sampai mengecewakan konsumen,
c. untuk menjaga agar jangan sampai jumlah persediaan barang dagangan berlebihan.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Dalam melakukan pengelolaan persediaan barang dagangan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. sistem pencatatan yang paling tepat,
b. metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan,
c. menghitung persediaan barang dagangan,
d. menyusun laporan persediaan.

Mengenai sistem pencatatan, ada dua sistem yang bisa dikemukakan di sini.
a. Pencatatan secara terus-menerus (perpectual system)
Cara pencatatan yang dilakukan secara terus menerus. Dasar dari sistem ini adalah
mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama seperti pencatatan
kas, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi
yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan dalam buku
pembantu (subsidiary ledger).
b. Pencatatan secara periodik (periodiec system)
Cara pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, misalnya mingguan,
bulanan atau semester.

Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :


a. First-in, First-out (FIFO)
Barang yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
b. Last-in, First-out (LIFO)
Barang yang paling akhir, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan.
c. Average Cost (AC)
Barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya.

Dengan mengetahui dan memahami sistem pencatatan dan metode pencatatan, akan dapat
dihitung persediaan barang dagangan dengan tepat sehingga dapat mengatur pengadaan
persediaan barang dagangan dengan tingkat persediaan yang menguntungkan.
Setelah menghitung dan mencatat persediaan barang, selanjutnya perlu disusun laporan
persediaan barang dagangan. Penyusunan laporan persediaan perlu dibuat dalam rangka
pelaksanaan administrasi. Laporan persediaan barang dagangan dibuat secara periodik. Data
yang diperlukan untuk menyusun laporan ini diperoleh dari :
a. buku pembelian (tunai/kredit),
b. buku penjualan (tunai/kredit),
c. kartu persediaan gudang,
d. kartu persediaan di toko,
e. kartu retur pembelian, dan
f. kartu retur penjualan.
Buku pembelian, buku penjualan serta kartu retur pembelian dan penjualan digunakan
sebagai alat penguji kebenaran keluar masuk barang di gudang sesuai dengan salinan surat
kiriman barang, surat penerimaan, faktir penjualan, dan sebagainya. Sedangkan kartu
persediaan barang digudang dan di toko digunakan untuk melihat kenyataan barang yang
tersedia dan meneliti antara catatan di kartu persediaan dengan jumlah barang sebenarnya
secara fisik.
Setelah penyusunan laporan persediaan selesai, selanjutnya laporan tersebut disampaikan
ke bagian keuangan, yang kemudian akan dijadikan sebagai data untuk menyusun laporan
keuangan, yaitu laporan rugi laba dan neraca.
Laporan persediaan harus akurat, karena penetapan nilai persediaan dagangan sangat
mempengaruhi keseimbangan antara biaya-biaya yang dikeluarka dengan pendapatan di

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


dalam satu periode. Ketidakakuratan dari suatu laporan persediaan memungkinkan timbulnya
kesalahan penetapan nilai persediaan akhir, yang kemudian mengakibatkan kesalahan dalam
penetapan laba kotor maupun laba bersih, sehingga akhirnya akan mengakihatkan terjadinya
kesalahan dalam pelaporan aktiva/harta dan modal di dalam neraca.
Oleh karena akhir suatu periode merupakan persediaan awal untuk periode berikunya,
maka jika persediaan akhir ditetapkan salah, akan mengakibatkan berlanjutnya kesalahan
yang tidak dapat dihindarkan.

6. MenghitungKebutuhan dan Persediaan Bahan Baku

a. Pengertian bahan Baku


Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari
produk jadi dan merupakan biaya utama dalam proses pembuatan produk.
Bahan baku merupakan dasar yang sangat penting bagi perusahaan. Bisa dibayangkan,
jika dalam perusahaan tidak tersedia bahan baku, bisa dipastikan kegiatan proses produksi
akan terhenti. Sebaliknya, jika persediaan bahan baku terlalu banyak, bukan berarti akan
menguntungkan bagi perusahaan, sebab akan semakin menambah biaya-biaya persediaan
yang harus ditanggung perusahaan.
Untuk menghindari kelebihan atau kekurangan bahan baku, perusahaan perlu melakukan
pengendalian bahan baku, sehingga setiap saat perusahaan mengetahui berapa persediaan
bahan baku yang ada, berapa harus membeli bahan baku, dan berapa bahan baku yang siap
untuk diproses.

b. Penghitungan biaya bahan baku


Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya adalah basil
kuantitas dengan harga satuan bahan baku. Penentuan kuantitas bahan baku bergantung pada
sistem pencatatannya, sedangkan penentuan harga satuannya bergantung pada metode
penilaian persediaan yang digunakan.

Ada beberapa metode penilaian persediaan yang digunakan dalam penghitungan harga
pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi, yaitu seperti berikut ini.

1) Metode FIFO (first-in First-out)


Bahan baku yang masuk pertama dianggap bahan baku yang lebih dulu dipakai dalam
proses produksi.

Contoh : data mengenai bahan baku PT. Sinar Surya selama dua minggu pertama bulan Mei
2004 adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp. 1.000,00
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp. 1.200,00
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei sebanyak
15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 8.400.000,00
15.000 kg : Rp. 16.400.000,00

Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus
dicatat sebesar Rp. 16.400.000,00

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


2) Metode LIFO (Last-in First-out)

Bahan baku yang terakhir masuk dianggap yang lebih dahulu dipakai dalam proses produksi.
Contoh :
12.000 kg @ Rp. 1.200,00 :Rp. 14.400.000,00
3.000 kg @ Rp. 1.000.00 : Rp. 3.000.000,00
15.000 kg : Rp. 17.400.000,00

Dengan demikian, menurut metode LIFO, bahan baku yang harus dicatat sebesar Rp.
17.400.000,00

3) Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)

Biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi adalah hasil kuantitas bahan baku
yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan. Contoh :

8.000 kg @ Rp. 1.000,00 : Rp. 8.000.000,00


12.000 kg @ Rp. 1.200,00 : Rp. 14.400.000.00
20.000 kg : Rp. 22.400.000,00

Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,00 : 20.000,00 = Rp. 1. 120,00


Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
(15.000 kg) = 15.000 x Rp 1.120,00 = Rp 16.800.000,00

Dengan demikian, bahan baku yang harus dicatat adalah Rp 16.800.000,00

c. Pencatatan bahan baku

Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dan pemakaian
bahan baku dalam proses produksi. Sistem pencatatan bahan baku menggunakan cara-cara
berikut ini.

1) Pencatatan sistem fisik (periodik)


Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung
dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok persediaan
bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan, tidak ada
pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.

2) Pencatatan sistem perpectual


Dalam sistem ini, harga pokok bahan baku yang dibeli dan harga pokok bahan baku yang
diproses dalam produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku. Harga pokok bahan
baku yang diproses, dicatat debet perkiraan barangdalam proses dan kredit pada perkiraan
persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode penilaian persediaan diterapkan untuk
menghitung harga pokok bahan baku yang keluar (diproses).

Tugas 2

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas, dan benar !

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat mengenai bentuk-bentuk badan usaha !
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri jasa beserta contoh usaha jasa (minimal tiga) !
3. Sebutkan faktor-faktor dalam menyusun struktur organisasi !
4. Sebutkan jelaskan jenis-jenis struktur organisasi !
5. Sebutkan dan jelaskan proses produksi beserta contohnya !

Mata Pelajaran : KewiraUsahaan


Kelas / Semester : XI
Standar Kompetensi : Merencanakan Usaha Kecil/ Mikro
Kompetensi Dasar : 3.2.2 Menganalisis Aspek-Aspek Perencanaan Usaha

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian perijinan usaha


Siswa dapat mengetahui pengurusan prosedur perijinan usaha
Siswa dapat mengetahui dokumen- dokumen dalam perijinan usaha

URAIAN MATERI

1. Pengertian Izin Usaha


Perizinan usaha dagang adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Bagi pemerintah perizinan usaha perdagangan
sangat penting untuk mengetahui perkembangan dunia usaha diwilayah Negara Republik
Indonesia.
2. Macam-macam Perizinan Usaha Industri dan Perdagangan.
a. Izin Prinsip
adalah suatu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat untuk
perusahaan industri.
b. Izin Penggunaan Tanah

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


adalah Izin yang dikeluarkan oleh kantor Agraria, Pemda setempat, setelah izin tanah
dimiliki.
c. Izin mendirikan Bangunan ( IMB )
adalah izin yang dikeluarkan oleh Pemda setempat melalui dinas pengawasan
pembangunan kota dengan syarat bangunan yang didirikan harus disesuaikan dengan gambar
yang telah disahkan oleh kepala dinas.
d. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )
adalah surat dikeluarkan dari Pemerintah daerah tingkat I dan II sepanjang ketentuan-
ketentuan undang-undang gangguan mewajibkannya.
e. SIUP ( Surat Izin Perdagangan )
adalah surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada
pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha dibidang perdagangan dan jasa.
f. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )
adalah Setiap wajib pajak wajib mendaftarkan dirinya pada kantor pelayanan pajak
setempat dan akan diberikan nomor pokok wajib pajak.
g. NRP ( Nomor Register Perusahaan )
Disebut juga dengan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) adalah nomor daftar perusahaan
yang wajib dicantumkan pada tempat yang mudah dilihat oleh umum.
h. NRB ( Nomor Rekenig Bank )
i. AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )
adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan analisis mengenai dampak
lingkungan bagi berbagai usaha. Tujuan Amdal adalah terlaksananya pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana.
3. Prosedur Pengurusan Izin Usaha
Prosedur pengurusan SITU diantaranya :
1. Meminta izin warga sekitarnya
2. Izin dari tetangga yang diketahui RT dan RW diteruskan ke kelurahan dan kecamatan untuk
memperkuat tempat izin usaha.
3. Surat izin diurus ke kotamadya/kabupaten untuk memperoleh SITU.
4. Membayar biaya izin dan leges.
Dalam menjalankan perusahaan pengusaha/pemilik/pengurus yang bersangkutan wajib
menaati syarat-syarat sebagai berikut :
1. Keamanan
2. Kesehatan

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


3. Ketertiban
4. Syarat-syarat lain
4. Dokumen-dokumen Izin Usaha
a. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha )
Dokumen untuk pengurusan SITU :
1) Salinan kartu tanda penduduk ( KTP )
2) Pas foto 2 buah ukuran 3x4 cm
3) Salinan akta pendirian usaha dari notaries terutama bagi perusahaan yang berbadan hukum
seperti : CV, PT, Firma, BUMN, BUMD, Perseroan, Koperasi, dll.
4) Surat lunas PBB
b. SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan )
Dokumen untuk pengurusan SIUP tergantung bentuk atau jenis perusahaan.
c. NPWP ( Nomor Pokok Wajib Pajak )
Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam pengurusan NPWP antara lain :
1) Fotocopy akta pendirian/akta perubahan yang terakhir
2) Fotocopy surat izin tempat usaha atau surat keterangan lainnya dari instansi yang
berwenang.
3) Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/Paspor Pengurus.
4) Fotocopy kartu NPWP kantor pusat ( yang berstatus cabang )
5) Surat kuasa ( bagi pengurus yang diwakili )
d. NRP (Nomor Register perusahaan )
1) Fotocopy KTP dari penanggung jawab.
2) Fotocopy Akta Pendirian dari Notaris
3) Fotocopy SITU atau surat keterangan lainnya dari instansi berwenang.
4) Fotocopy NPWP
e. NRB ( Nomor Rekening Bank )
1) Fotocopy KTP/SIM penanggung jawab/pemilik.
2) Kartu tanda setoran, contoh : tanda tangan pimpinan perusahaan dan bendahara.
3) Lembar pemberitahuan setoran
f. AMDAL ( Analisis Dampak Lingkungan )
1) Fotocopy KTP Pengusaha perusahaan
2) Fotocopy Akta Pendirian perusahaan
3) Fotocopy SITU
4) Fotocopy NPWP

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


5) Fotocopy NRP
6) Fotocopy denah, gambar, lokasi perusahaan yang menimbulkan dampak.
c. Rangkuman
Perizinan usaha dagang adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi dan
menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Bagi pemerintah perizinan usaha perdagangan
sangat penting untuk mengetahui perkembangan dunia usaha diwilayah Negara Republik
Indonesia. Macam-macam Perizinan Usaha Industri dan Perdagangan a. Izin Prinsip, b. IMB,
c. SIUP. d. SITU, e. NRB, f. NPWP, g. NRP, h. AMDAL

Tugas 3
1. Jelaskan pengertian perizinan usaha!
2. Sebutkan syarat-syarat SITU!
3. Sebutkan macam-macam perizinan usaha industri dan perdagangan!

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Pratiknyo, Yanto Sidik. 2009. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Penerbit PPM

Mc. Guckin, Frances. 2002. Bussiness For Beginners (Bisnis Untuk Pemula). Jakarta:
Penerbit Abdi Tandur.

Sunyoto, Dadang., Wahyuningsih Ambar. 2009. Kewirausahaan: Teori, Evaluasi, dan


Wirausaha Mandiri. Bogor: Penerbit Esia Media.

Hendro. 2012. Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Suwandi Adig, Soejitna Irmim. 2004. Self Improvement Serie: Mengapa Gagal Mencapai
Puncak Prestasi. Jakarta : Yayasan Seyma Media.

Winardi, J. 2009. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)


Modul Kewirausahaan. PI Siswa kls XI SMKN-2 Sampit. 2012/2013. (Ira)

Anda mungkin juga menyukai