Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS KONTAK

IRITAN
Nomor : 445/C/VII/SPO/
Dokumen
No.Revisi :
Tgl. Terbit : / /2017
SPO Halaman : 1/1

Plt KEPALA UPTD


KESEHATAN
TELUK KUANTAN

PEMERINTAH
KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI Hj. Suryati, SST
NIP. 196811011988112001

1. Pengertian Dermatisis kontak iritan (DKI) adalah reaksi peradangan kulit non-imunologik.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami danmemberikan pengobatan yang tepat pada pasien
dermatitis kontak iritan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /445/VII/UPTD-KES/2017 tentang pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
e. Petugas memberikan golongan obat topikal (2 kali sehari) Pelembab krim
hidrofilik urea 10%. Kortikosteroid: Desonid krim 0,05% (catatan: bila tidak
tersedia dapat digunakan Fluosinolon asetonid krim 0,025%).
f. Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan hiperpigmentasi, petugas
memberikan golongan Betametason valerat krim 0,1% atau Mometason furoat
krim 0,1%).
g. Pada kasus infeksi sekunder,petugas perlu mempertimbangkan pemberian
antibiotik topikal.
h. Petugas memberikan oral sistemik antihistamin hidroksisin 2 x 25 mg per hari
selama maksimal 2 minggu, atau Loratadin 1x10 mg per hari selama maksimal 2
minggu.
i. Petugas menyarankan pasien untuk mengidentifikasi faktor risiko, menghindari
bahan-bahan yang bersifat alergen, baik yang bersifat kimia, mekanis, dan fisis,
memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab serta memakai alat
pelindung diri untuk menghindari kontak alergen saat bekerja.
j. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic
k. Petugas menulis jenis pengobatan ke rekam medic.
l. Petugas menyerahkan resep ke pasien
m. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen terkait Rekam medis
DAFTAR TILIK

AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil
pemeriksaan
5 Apakah petugas memberikan golongan obat topikal (2 kali sehari)
Pelembab krim hidrofilik urea 10%. dan Kortikosteroid desonid
krim 0,05% (catatan: bila tidak tersedia dapat digunakan
Fluosinolon asetonid krim 0,025%).

6 Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan


hiperpigmentasi, apakah petugas memberikan petugas
memberikan golongan Betametason valerat krim 0,1% atau
Mometason furoat krim 0,1%).
7 Pada kasus infeksi sekunder, apakah petugas mempertimbangkan
pemberian antibiotik topikal..
8 Apakah petugas memberikan oral sistemik antihistamin hidroksisin
2 x 25 mg per hari selama maksimal 2 minggu, atau Loratadin
1x10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.

9 Apakah petugas menyarankan pasien untuk mengidentifikasi faktor


risiko, menghindari bahan-bahan yang bersifat alergen, baik yang
bersifat kimia, mekanis, dan fisis, memakai sabun dengan pH
netral dan mengandung pelembab serta memakai alat pelindung
diri untuk menghindari kontak alergen saat bekerja
10 Apakah petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan
diagnose ke rekam medic
11 Apakah petugas menulis jenis pengobatan ke rekam medis
12 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
13 Apakah Petugas menulis diagnosa pasien ke buku register
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Teluk Kuantan,.........................
Observer Tindakan

.............................................
NIP:

Anda mungkin juga menyukai