Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian, Syarat dan Kewajiban Pengelola Usaha

1. Pengelola usaha adalah seseorang, kelompok atau badan usaha yang bekerja sama
dengan pemodal/investor untuk menjalankan suatu bidang usaha.

2. Bidang/Konsep usaha bisa berasal dari Pengelola sendiri atau dari Investor yang
memiliki konsep dan modal tapi kesulitan menjalankan karena berbagai keterbatasan
maka mencari partner yang bisa menjalankan.

3. Pengelola haruslah memiliki KEJUJURAN dan KEMAMPUAN dalam menjalankan


amanah dari Investor dengan menjalankan usaha mencapai tujuan bersama yaitu
KEUNTUNGAN.

4. KEJUJURAN artinya Pengelola mampu memegang amanah dengan tidak


menyalahgunakan modal investor diluar kepentingan usaha, tidak memperkaya diri
sendiri dari kerjasama tersebut serta transparan dan terbuka kepada Investor dalam
pengelolaan usaha, keuangan dan hal apapun yang terjadi dalam kerjasama usaha.

5. KEMAMPUAN artinya Pengelola memiliki kapabilitas untuk menjalankan usaha,


mulai dari perencanaan, mengatur organisasi dan menggerakan sumber daya manusia,
serta mengontrol semua bidang operasional usaha untuk mencapai tujuan yang
diharapkan yaitu KEUNTUNGAN dan mengelola risiko untuk meminimalisir
KERUGIAN.

6. Konstribusi modal dari Pengelola adalah Konsep Bisnis, Riset Produk, Merk
Dagang/Brand, Managerial Skill, Kemampuan Menjual dan Network.

7. Bila Pengelola ikut juga berkontribusi modal biasa disebut Investor Pengelola.

8. Pengelola wajib menyusun Visi dan Misi usaha, menjalankan dan menjaganya dengan
sepenuh hati dan sekuat tenaga supaya bisnis menguntungkan dan berjalan secara
kontinyu dalam jangka panjang, sehingga Passion, kreativitas dan innovatif dari
Pengelola adalah hal yang harus dimiliki Pengelola sepanjang bisnis berjalan.

9. Pengelola wajib membuat laporan usaha berupa laporan keuangan (Neraca, Laba-
Rugi, Cashflows dll) dan laporan lainnya yang dibutuhkan Investor, sehingga terjadi
transparansi dalam kerjasama usaha tersebut.

B. Persiapan Menjadi Pengelola Usaha dan Mencari Investor

1. Semua orang berhak menjadi pengusaha dan bekerjasama dengan investor untuk
mencapai tujuan kesejahteraan, tapi hanya yang memenuhi kriteria dan syarat
dibawah ini yang dapat sukses menjadi Pengelola Usaha yang Amanah dan
Professional yaitu:

2. Calon Pengelola usaha wajib mencari prospek investor, siapkan diri sebaik-baiknya
dengan mempelajari soft skill mulai dari penampilan fisik, mental kepercayaan diri,
gaya bicara dan aspek personal lainnya karena saat anda bertemu dengan calon
Investor anda sedang "menawarkan dan menjual diri".

3. Kuasai dan tingkatkan kemampuan komunikasi, presentasi, negosiasi, analisis pasar,


network/jaringan bisnis, management keuangan, akuntansi, organisasi dan
management HRD, karena selain diperlukan saat menyusun proposal bisnis dan
negosiasi dengan investor, juga sangat menentukan sukses tidaknya saat mengelola
usaha nanti.

4. Susun Proposal dan Rencana Bisnis yang baik dengan parameter; singkat, menarik,
product focus, di dukung riset seperti analisis produk, market, produksi dan analisis
keuangan yang prospek dan rasional termasuk keuntungan apa yang ditawarkan untuk
calon investor lalu buat dalam bentuk hard copy dan presentasi bila suatu saat
diperlukan. Panduan menyusun Proposal Bisnis klik disini.

5. Usahakan bidang bisnis yang kita tawarkan tidak pasaran atau bisnis musiman seperti
Toko Counter HP, Rental PS, Rental Mobil atau air isi ulang, tapi pilih yang "unik dan
nendang" misalnya Kuliner Khas, walaupun sudah banyak tapi bila makanan khas
yang enak dan jarang akan sangat menarik investor, atau IT Software Development
dan makanan organik, obat herbal dll yang memang jarang dimiliki skillnya dan
prospek tinggi. Dengan sering membaca link tentang bisnis, insya Allah sahabat
KLINIK BISNIS akan dapat menemukan bisnis yang cocok.

6. Saya selalu menekankan ke siapapun yang memulai dan mencari bidang bisnis yang
akan digeluti dengan kalimat ini "CARI DAN PILIH YANG PALING MUDAH,
PALING MENGUNTUNGKAN DAN SESUAI PASSION/MINAT KITA" jangan
dibalik sesuai minat dulu kecuali minatnya memang mudah dan prospek
menguntungkan.

7. Hunting dan kumpulkan data calon investor mulai dari keluarga, family dan rekan
terdekat dengan mencocokan jumlah kebutuhan modal usaha dengan kemampuan
keuangan calon investor. Cara lain yang sangat efektif adalah gabung dengan banyak
komunitas bisnis tempat bertemunya para pebinsis dan investor. Memang perlu waktu
untuk mencari dan mendapatkan investor yang tertarik dan cocok dengan kita, tapi
yakinlah berdasarkan pengalaman saya bila kita sungguh-sungguh ikhtiar membangun
network, Investor idaman akan datang.

8. Bila sudah mendapat Investor, saya tidak akan pernah bosan ingatkan, buat
PERJANJIAN TERTULIS dan tentukan bentuk kerjasama usahanya, apakah dalam
bentuk pinjaman dalam bisnis anda, setoran modal atau saham dengan mendirikan
perseroan (CV, PT, Koperasi), atau bentuk lainnya. Bentuk Badan Usaha Kerjasama
akan saya bahas secara focus dalam artikel lain.

C. Hak Pengelola usaha

1. Pengelola usaha berhak mengajukan dan dana modal ke Investor sesuai proposal dan
rencana bisnis yang disepakati.
2. Pengelola usaha lazim mendapatkan porsi bagi hasil sebesar 60% dari keuntungan
bersih usaha. Angka 60% ini tidak baku tapi hanya kelaziman yang terjadi dalam
dunia kerjasama bisnis, maka negosiasi dan kesepakatanlah yang akan menjadi porsi
yang tercantum dalam perjanjian.

3. Mengapa pengelola mendapat lebih besar? karena pengelola bertanggung jawab


penuh terhadap jalannya usaha mulai dari perencanaan sampai pengawasan,
sedangkan Investor hanya menyetorkan modal saja. Konsep bagi hasil ini sesuai
sekali dengan semangat kinerja dalam ekonomi Islam yang jauh dari konsep kapitalis
dimana hanya pemilik modal yang menentukan segalanya.

4. Pengelola usaha dan investor berhak menentukan dan menyepakati komponen biaya
yang akan menjadi pengurang pendapatan untuk mendapatkan keuntungan bersih
yang akan dibagi kedua belah pihak. Sangat saya tekankan cantumkan kesepakatan
komponen biaya ini dalam PERJANJIAN TERTULIS yang saya sebutkan di poin B.8
diatas.

5. Apakah pengelola mendapat gaji rutin? pertanyaan ini sangat banyak saya terima,
jawabannya adalah gaji atau dana yang di ambil oleh Pengelola untuk kebutuhan
pribadai sesungguhnya adalah bagian bagi hasil yang ditarik dimuka dan harus
mengurangi jumlah bagi hasil hak Pengelola saat pembayaraan bagi hasil dilakukan,
atau dalam kata lain..

6. Pengelola boleh saja menarik dana bulanan untuk biaya hidup, tapi dana tersebut
bukan gaji tapi bagi hasil yang ditarik di awal dan akan mengurangi jumlah bagi hasil
saat pembagian nanti.

7. Bila anda Pengelola Usaha yang "KEUKEUH" ingin mendapat gaji bulanan tapi tidak
mau bagi hasilnya berkurang, sebaiknya mundur sebagai pengelola usaha tapi cukup
menjadi karyawan saja.

8. Pengelola dan Investor berhak menentukan dan menyepakati periode pembayaran


bagi hasil apakah bulanan, triwulan, semester atau tahunan. Cara menentukan periode
tersebut adalah sesuaikan dengan karakter bisnisnya sehingga secara cashflows tepat
dan tidak memberatkan Pengelola.

9. Pengelola Usaha dan Investor berhak menentukan dan menyepakati secara tertulis
dalam Perjanjian potensi risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
menimbulkan kerugian dan kebankrutan usaha dan pihak mana yang akan
menanggung risiko tersebut.

10. Risiko yang disepakati disebabkan karena wan prestasi atau cacat amanah Pengelola,
maka Pengelola wajib mengembalikan dana modal kepada Investor.

11. Biasanya dalam kerjasama usaha secara syariah, selama Pengelola tidak melakukan
wan prestasi dalam menjalankan usaha dan keuangan, maka risiko kerugian dan
kebangrutan usaha yang menjadi tanggung jawab Investor sepenuhnya, kecuali sifat
dana Investasi tersebut adalah Pinjaman Berjangka Waktu yang wajib dikembalikan
bila perjanjian kerjasama usaha telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai