Anda di halaman 1dari 3

REAKSI ANAFILAKTIK

No.Kode :

Terbitan : I

No. : 0
Revisi
SPO
Tgl Mulai :
berlaku UPTD
Halaman : 1 KESEHATAN
TELUK
KUANTAN
PEMERINTAH Hj. Suryati, SST
KABUPATEN NIP 196811011988112001
KUANTAN SINGINGI

1. Pengertian Anafilaktik adalah reaksi hipersensitifitas generalisata atau sistemik yang beronset cepat,
serius, dan mengancam
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan Memberikan pengobatan yang tepat pada pasien
dengan Reaksi Anafilaktik
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.445/ /SK-C/HCI/I-2016 tentang pelayanan medis
4. Referensi KMK No.514 tentang Panduan Praktek Klinis bagi Dokter di FKTP tahun 2015
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
d. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
e. Petugas menyuruh pasien posisi trendelenburg atau berbaring dengan kedua tungkai
diangkat kemudian diberikan Oksigen 35 liter/menit. Pemasangan infus Ringer
Laktat atau NaCl fisiologis dipertahankan sampai tekanan darah kembali optimal dan
stabil.
Adrenalin 0,3 0,5 ml dari larutan 1 : 1000 diberikan secara
IM, diulangi 510 menit. jika pemberian secara intramuskuler kurang efektif,
dapat diberi secara IV setelah 0,1 0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10
ml dengan NaCl fisiologis, diberikan perlahan-lahan.
f. pada kasus yang berat diberikan Aminophilin apabila bronkospasme belum
hilang dengan pemberian adrenalin. 250 mg aminofilin diberikan perlahan-
lahan selama 10 menit intravena. Antihistamin yang biasa digunakan adalah
difenhidramin HCl 520 mg IV dan untuk golongan kortikosteroid dapat
digunakan deksametason 510 mg IV atau hidrokortison 100250 mg IV.
g. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung (cardiac
arrest) maka prosedur resusitasi kardiopulmoner segera harus dilakukan
h. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaandan diagnose kerekam medic
i. Petugas menulis jenis pengobatan kerekam medic.
j. Petugas menyerahkan resep kepasien
k. Petugas menulis diagnose pasien kebuku register.
6. Dokumen terkait Rekam medis
DAFTAR TILIK

AKSES REKAM MEDIS

No Langkah Kegiatan Ya Tidak


1 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien
3 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
4 Apakah petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil
pemeriksaan
6 Apakah petugas menyuruh pasien posisi trendelenburg atau
berbaring dengan kedua tungkai diangkat kemudian diberikan
Oksigen 35 liter/menit.
7 Apakah pasien dipasang infus. Ringer Laktat atau NaCl fisiologis
kemudian dipertahankan sampai tekanan darah kembali optimal
dan stabil.

8 Apakah diberikan Adrenalin 0,3 0,5 ml dari larutan 1 : 1000


diberikan secara IM, diulangi 510 menit. Pemberian secara
intramuskuler kurang efektif, dapat diberi secara IV setelah 0,1
0,2 ml adrenalin dilarutkan dalam spuit 10 ml dengan NaCl
fisiologis, diberikan perlahan-lahan.

9 Apakah pada kasus yang berat diberikan Aminophilin jika


bronkospasme belum hilang dengan pemberian adrenalin. 250 mg
aminofilin diberikan perlahan-lahan selama 10 menit intravena.
Antihistamin yang biasa digunakan adalah difenhidramin HCl 5
20 mg IV dan untuk golongan kortikosteroid digunakan
deksametason 510 mg IV atau hidrokortison 100250 mg IV.
Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti
jantung (cardiac arrest) maka prosedur resusitasi kardiopulmoner
segera harus dilakukan

10 Apakah petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan


diagnose kerekam medic
11 Apakah petugas menulis jenis pengobatan kerekam medis
12 Apakah petugas menyerahkan resep kepasien
13 Apakah Petugas menulis diagnosa pasien ke buku register
14 Apakah petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
JUMLAH
COMPLIANCE RATE (CR)

Teluk Kuantan,.........................
Observer Tindakan
.............................................
NIP:

Anda mungkin juga menyukai