Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Buku Pertama
1. Judul Buku : Penelitian Pendidikan Konsep dan Implikasi
2. Pengarang : Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2013
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Buku : 131 Halaman
7. ISBN : 978-602-7938-50-2

Setelah kita menetapkan variabel-variabel penelitian, selajutnya kita menyusun alat


pengukur (instrumen) yang tepat, sehingga teori dan hipotesisi dapat diuji dengan sebaik-
baiknya. Instrumen ini amat menentukan hasil penelitian, karena itu peneliti harus mencurahkan
cukup banyak pikiran dan tenaga dalam proses penyusunannya. Pada dasarnya intrumen
penelititian ini dibagi atas dua jenis yakni:
1. Berbentuk tes
2. Berbentuk non-tes
Pengukuran penting buat penelitian karena hanya dengan pengukuran itulah penelitian
dapat menghubungkan konsep-konsepnya yang abstrak dengan realita. Melalui pengukuran
peneliti berusaha mempresentasikan fenomena yang diacu oleh konsep yang dipakainya.
Pengukuran juga penting karena sering kali membantu penelitian dalam proses penelitiannya.
Dengan memikirkan bagaimana yang paling tepat untuk suatu konsep, penelitia harus dapat
merumuskan konsep tersebut dengan tepat. Proses pengukuran-pengukuran merupakan
rangkaian dari empat kegiatan pokok, yaitu:
1. Menentukan dimensi variabel penelitaian
2. Dirumuskan umuran untuk masing-masing dimensi. Ukuran ini biasanya dirumuskan
dalam bentik-bentuk pertanyaan yang releann dengan dimensi.
3. Menentukan tingkat ukuran yang digunakan dalam pengukuran. Apakah ukuran yang
dipakai adalah nominal, ordinal, interval dan rasio
4. Menguji tingkat validitas dan reabilitas dari alat pengukur, apabila yang dipakai itu
adalah alat uku yang belum dibakukan.
1. Konsep dan Indikator
Dalam penelitan ilmu alami, hal yang diukur biasanya adalah benda yang tertangkap oleh
panca indera. Denga demikian korespndensi antara kosep dan realita semakin jelas. Ketika
seseorang meneliti fisika hendak mengukur berat jenis benda, ia dapat menimbang berat-berat
barang yang mempunyai volume yang sama besarnya dan berat masing masing benda daoat
ditentukan.
Alat pengukuran dapat dikatan baik apabila dapat merefleksikan setepat mungkin realitas
dari fenomena yang hendak diukur. Alat ukur yang sempurna adalah yang dapat mengungkapkan
realititas yang tepat. Karena itulah pengukuran sering disebut sebagai isomorfisme dari realita.
Dalam keadaan yang sesungguhnya, proses pengukuran lebih kompleks karena realita suatu
fenomena sosial tidak diketahui.
Setelah konsep variabel jelas, kemudian ditentukan kisi-kisinya. Kisi-kisi ini dipecah-
pecah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Misalnya kita ingin mengukur prsepsi orang tentang
nilai ekonomi anak, maka yang menjadi kisi-kisi adalah
1. Harapan orang tua tentang bantuan ekonomi di hari tua
2. Harapan terhadap bantuan dalam menyekolahkan adik-adik
3. Harapan terhadap bantuan anak
4. Sumbangan pendapatan
5. Bantuan dalam pekerjaan rumah tangga
Harapan-harapan inilah yang menjadi konsep nilai ekonomi anak. Jika variabael itu ingin
diketahui tingkat sentuhan media massa, maka yang menjadi kisi-kisi adalah:
1. Frekuensi membaca koran
2. Frekuensi mendengarkan radio
3. Frekuensi menonton TV
Instrumen penelitian yang berbentuk tes, misalnya untuk mengukur penguasaan IPA murid
SMP kela VII, tentunya TKP (Tujuan Khusus Pengajaran) telah ditetapkan, berdasarkan TKP
inilah disusun butir-butir pertanyaan ataupun pernyataan.

2. Jenis-jenis Penelitian
Untuk bisa mendapatkan data yang valid, maka peneliti harus terlebih dahulu mengetahui
macam-macam data. Macam-macam data yang dikemukakan berikut diperoleh dengan instrumen
yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval dan ratio. Berdasarkan jenisnya ada dua
macam data yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan
dalam bentuk kata, kalimat dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data kualittif yang diangkakan (skoring : baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik
= 1)
Data kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu data diskrit nominal dan kontonum. Data nominal
adalah data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini
diperoleh dari hasil menghitung, misalnya dalam satu kelas setelah dihitung terdapat 50
mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Dalam suatu kelompok terdapat 1000 orang suku
jawa dan 500 suku sunda dan lain-lain. Jadi data nominal adalah adata diskrit bukan data
kontinum.
Data kontinum adalag data yang bervariasi menurut tingkat dan ini diperoleh dari hasil
pengukuran. Data ini dibagi menjadi:
1. Ukuran Nominal
Merupakan ukuran yang paling sederhana. Dalam ukuran ini tidak ada asumsi tentang
jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran itu
2. Ukuran Ordinal
Ukuran ordinak mengurutkan responden dari tingkat paling rendah ke tingakat yang
paling tinggi menurut suatu artibut tertentu tanpa ada petunju yang jelas tentang berapa
juamlah absolut yang dimiliki masing-masing responden tersebut dan berapa interval
antara responden satu dengan responden yang lain.
3. Ukuran interval
Ukuran interval adalah ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan orang atau obyek
berdasarkan suatu atribut tetapi juga memberikan informasi tentang interval antara satu
orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya. Tetapi ukuran ini tidak memberikan
informasi tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki seseorang.
4. Ukuran rasio
Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antara
orang-orang, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang
dimiliki orang-orang tersebut.

3. Realibilitas dan Validitas


Tingkat realibilitas dan validitas menunjukkan seluruh proses pengumpulan data dalam
suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep-konsep sampai dapa saat data siap untuk
dianalisis.
1. Realibilitas
Realibilitas lebih mudah dimengerti dengan memperhatikan tiga aspek dari suatun alat
ukur : kemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Kemantapan, suatu alat ukur yang dikatakan
mantap apabila mengukur sesuatu berulang kali, alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama.
Ketepatan, jadi ukuran yang kita peroleh itu merupakan ukuran yang benar dari suatu yang ingin
diukur. Homogenitas, merupakan unsur daras yang memiliki kaitan erat satu sama lainnya.
Indekas realibilitas ini dapat dihitung dengan cara:
a. Metode ulang
b. Metode paralel
c. Metode belah dua
2. Validitas
Dalam mengukur validitas, kita memiliki isi dan kegunaan suatu alat ukur. Validitas dapat
dibedakan atas: validitas konstrak, validitas internal dan eksternal, validitas prediktif, validitas
isi, dan validitas muka.
Validitas konstrak, validitas ini menjelaskan hubungannya dengan konstrak-konstrak lain
yang dibahas pada validitas konstrak adalah isi dan makna dari suatu konsep.
Validitas internal dan eksternal, tabulasi silang, analisis korelasi, dan nalisis regresi
merupakan teknik-teknik umum dipakai untuk menguji apakah variabel-variabel yang diteliti itu
memilki hubungan satu sama lain. Analisanhubungan antara variabel-variabel kadang kala
dilanjutkan dengan analisa hubungan kausal anatar variabel-variabel penelitian.
Validitas isi, dua hal yang penting dalam validitas isi ialah: (1) pokok-pokok yang
dicantumkan dalam suatu tes perlu mewakili masalah yang diuji dan (2) pokok-pokok yang
dicantumkan dalam suatu tes aeharusnya sesuai. Valitas ini dapat diuji dengan rumus korelasi
sederhana.
Validitas prediktif, suatu tes memiliki validitas prediktif yang tinggi, apabila misalnya
mahasiswa yang dapat menamatkan studinya tepat waktunya dalah mahasiswa yang memiliki
nilai baik dalm tes sipenmaru.
Validitas muka, mencakup dua arti: (1) menyangkut pengukuran atribut yang konkrit,
dimana inferensi tidak diperlukan dan (2) menyangkut penilaian dari para ahli maupun
konsumen terhadap alat ukur tersebut.

a. Kelebihan buku
Buku menampilkan materi dengan bahasa yang mudah dimengerti
Materi yang dibahas cukup lengkap walaupun tidak dijelaskan secara menyeluruh
buku memberikan contoh-contoh yang memudahkan pembaca
b. Kekurangan buku
Buku tidak menjelaskan materi secara mendetail
Terdapat kata-kata yang sulit dimengerti
Buku tidak memaparkan rumus pada validitas dan reliabitiasnya

Anda mungkin juga menyukai