KESEIMBANGAN AIR
Disusun oleh :
Kelompok 1 & 2
2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum, wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat
dan hidayahNyalah, sehingga tim penulis dapat menyusun makalah toksikologi ini, meskipun
penulis sadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
penulisan dan penyusunannya.
Adapun dalam penyusunan makalah ini tim penulis memperoleh data/sumber dari
media online internet dan menjelaskan tentang Keseimbangan Air . Tersusunnya
makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih terutama kepada orang tua serta teman- teman yang selalu
membantu dan memberikan dorongan semangat,serta semua pihak yang telah membantu
hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran
dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri tim penulis.
Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, tim penulis akan
terima dengan senang hati, untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi, haluaran
air dan elektrolit, sistem renal dan paru. Banyak faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangan salah satunya karena penyakit.
Orang dewasa yang aktif bergerak dan memiliki orientasi yang baik biasanya dapat
mempertahankan keseimbangan cairan yang normal karena mekanisme adaptif tubuhnya.
Namun bayi, orang dewasa yang menderita penyakit berat,klien dengan gangguan orientasi
atau klien yang immobile, serta lansia sering kali tidak dapat berespons secara mandiri, dan
seiring dengan waktu kapasitas adaptif tubuh mereka tidak lagi dapat mempertahankan
keseimbangan cairan tanpa adanya bantuan.
Dengan penjelasan tersebut di atas penyusun ingin menjelaskan tentang
keseimbangan cairan dan elektrolit sera berbagai macan faktor atau hal hal yang berkaitan
dengan keseimbangan cairan dan elektrolit. Serta menjelaskan bagaimana asuhan
keperawatan yang di berika pada pasien dengan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan cairan dan elektrolit ?
2. Apa sajakah organ organ dan sistem yang berpengaruh dalam keseimbangan cairan
dan elektrolit ?
3. Apa sajakah variabel variabel yang berpengaruh dalam keseimbangan cairan dan
elektrolit ?
4. Apa sajakah macam macam cairan dan elektrolit ?
5. Apa sajakah masalah atau gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit ?
6. Bagaimanakah komposisi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh ?
7. Bagaimanakah proporsi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh ?
8. Bagaimanakah kebutuhan cairan dan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh ?
C. Tujuan penulisan
Mahasiswa mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan keseimbangan cairan dan
elektrolit, mahasiswa mampu mengetahui organ organ dan sistem yang berpengaruh dalam
keseimbangan cairan dan elektrolit, mahasiswa mampu mengetahui variabel variabel yang
berpengaruh dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, Mahasiswa mampu mengetahui
macam macam cairan dan elektrolit, Mahasiswa mampu mengetahui masalah atau
gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, Mahasiswa mampu mengetahui
komposisi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui
proporsi cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui regulasi
cairan dan elektrolit yang diperlukan tubuh, Mahasiswa mampu mengetahui kebutuhan cairan
dan elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAK
2.1 Pengertian
Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
Cairan dimasukkan melalui mulut, atau secara parenteraldan cairan meninggalkan tubuh dari
saluran pencernaan, paru paru, kulit, dan ginjal. Klien dari berbagai umur dapat mengalami
kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan, tetapi manusia yang paling muda dan paling tua
memiliki resiko terbesar. Dehidrasi dan edema mengindikasikan tidak terpenuhinya
kebutuhan cairan.dehidrasi mungkin karena demam berlebihan atau berkepanjangan, muntah,
diare, trauma,atau kondisi lainya yang menyebabkan kehilangan cairan dengan cepat.edema
juga diikuti oleh gangguan elektrolitdan bisa muncul pada gangguan nutrisi, kardiovaskular,
ginjal, kanker, traumatic, atau gangguan lain yang menyebabkan akumulasi cairan dengan
cepat.
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit paru, dan
gastrointestinal.
A. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan
cairan dan elektrolit. Hal ini terlibat pada fungsi ginjal, yaitu sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam dara, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan ekskresi bahan
buangan atau kelebihan garam.
Proses pengaturan kebutuhan kaseimbangan air ini diawali oleh kemampuan bagian
ginjal, seperti glomerulus, dalam menyaring cairan. Rata-rata setiap satu liter darah
mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10 persennya disaring keluar.
Cairan yang tersaring (filtrat glomerulus), kemudian mengalir melaui tubuli renalis yang sel-
selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat
dipegruhi okleh ADH dan aldosteron rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.
B. Paru paru
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan insensible water
loss kurang lebih 400 ml/hari. Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat
perubahan upaya kemampuan bernapas.
C. Kulit
Kulit merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vaso motorik
dengan kemampuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan
vasokonstriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan panas.
Jumlah keringat yang dikeluarkan tergantung pada banyaknya darah yang mengalir melalui
pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya dapat dilakukan melaui cara
pemancaran panas keudara sekitar konduksi (yaitu, pengalihan panas kebenda yang disentuh),
dan konveksi (yaitu, pengaliran udara panas kepermukaan yang lebih dingin).
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf
simpatis. Melalui kelenjar keringat ini suhu dapat diturunkan dengan jumlah air yang dapat
dilepaskan, kurang lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat yang
dihasilkan dapat diperoleh melalui aktivitas otot, suhu lingkungan , dan kondisi sushu tubuh
yang panas.
D. Gastrotestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal,
cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan
dapat melalui sistem endokrin, seperti sistem hormonal (anti diuretik hormon ADH),
aldosteron, prostaglandin, glukokortikoid, dan mekanisme rasa haus.
a. Aldosteron
Hormon ini berfungsi sebagai absorbsi natrium yang disekresi kelenjar adrenal dan tubulus
ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium,
natrium, dan sistem angiostensin renin.
b. Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada laringan yang berfungsi merespons
radang, mengendalikan tekanan darah dan kontraksi utarus serta mengatur pergerakan
gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
c. ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorbsi air sehinggadapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis posterior,
yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
d. Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reapsorpsi natrium dan air yang menyebabkan
volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e. Mekanisme Rasa Haus
Mekanisme rasa haus diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara
merangsang pelepasan renin yang dapat menimbulkan produksi angiotensin II sehingga
merangsang hipotalamus untuk rasa haus.
A. Distribusi cairan
Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompartemen yang berbeda, yakni : cairan Ekstrasel
(CES) dan cairan intrasel (CIS).
Karena kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan interstitial pada intinya sama
maka nilai elektrolit plasma mencerminkan komposisi dari cairan ekstraseluler tetapi tidak
mencerminkan komposisi cairan intraseluler.
Natrium
Natrium sebagai kation utama didalam cairan ekstraseluler dan paling berperan di
dalam mengatur keseimbangan cairan. Kadar natrium plasma: 135-145mEq/liter.12 Kada
natrium dalam plasma diatur lewat beberapa mekanisme:
Left atrial stretch reseptor
Central baroreseptor
Renal afferent baroreseptor
Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)
Atrial natriuretic factor
Sistem renin angiotensin
Sekresi ADH
Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water)
.
Kalium
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan penting
di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuh sekitar
53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak dapat berpindah
adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0
mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kgBB. Keseimbangan kalium sangat berhubungan
dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine 60-90 mEq/liter, faeces 72
mEq/liter dan keringat 10 mEq/liter.
Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan unruk pertumbuhan + 10
mg/hari. Dikeluarkan lewat urine dan faeces.
Kalsium
Kalsium dapat dalam makanan dan minuman, terutama susu, 80-90% dikeluarkan
lewat faeces dan sekitar 20% lewat urine. Jumlah pengeluaran ini tergantung pada intake,
besarnya tulang, keadaan endokrin. Metabolisme kalsium sangat dipengaruhi oleh kelenjar-
kelenjar paratiroid, tiroid, testis, ovarium, da hipofisis. Sebagian besar (99%) ditemukan
didalam gigi dan + 1% dalam cairan ekstraseluler dan tidak terdapat dalam sel.
Karbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasil akhir
daripada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit sekali bikarbonat yang
akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paru-paru dan sangat penting
peranannya dalam keseimbangan asam basa.
2.5 Proporsi cairan dan elektrolit tubuh
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis,
yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh.
Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh. Secara keseluruhan, kategori
presentase cairan tubuh berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat badan,
pria dewasa 57% dari total berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan, dan
dewasa tua 45% dari berat badan. Presentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada factor
usia, lemak dalam tubuh, dan jenis kelamin. Jika lemak tubuh sedikit, maka cairan dalam
tubuh pun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit
disbanding pria karena pada wanita dewasa jumlah lemak dalam tubuh lebih banyak
disbanding pada pria.
Kebutuhan Air bardasarkan Umur dan Berat Badan :
Kebutuhan Air
Umur Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10 tahun 2000-2500 70-85
14 tahun 2200-2700 50-60
18 tahun 2200-2700 40-50
dewasa 2400-2600 20-30
Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari keseimbangan antara jumlah cairan
yang masuk dan jumlah cairan yang keluar.
1. Asupan
Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah 2500cc per
hari. Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
Pengaturan mekanisme keseimbangan cairan ini menggunakan mekanisme haus. Pusat
pengaturan rasa haus dalam rangka mengatur keseimbangan cairan adalah hipotalamus.
Apabila terjadi ketidakseimbangan volume cairan tubuh di mana asupan cairan kurang atau
adanya perdarahan, maka curah jantung menurung, menyebabakan terjadinya penurunan
tekanan darah.
2. Pengeluaran
Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada
orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300 cc. Jumlah air yang paling banyak keluar
berasal dari ekskresi ginjal (berupa urine), sebanyak 1500 cc per hari pada orang dewasa.
Hal ini juga dihubugkan dengan banyaknya asupan air melalui mulut. Asupan air melalui
mulut dan pengeluaran air melalui ginjal mudah diukur, dan sering dilakukakan melalui kulit
(berupa keringat) dan saluran pencernaan (berupa feses). Pengeluaran cairan dapat pula
dikategorikan sebagai pengeluaran cairan yang tidak dapat diukur karena, khususnya pada
pasien luka bakar atau luka besar lainnya, jumlah pengeluaran cairan (melalui penguapan)
meningkat sehingga sulit untuk diukur. Pada kasus seperti ini, bila volume urine yang
dikeluarkan kurang dari 500 cc per hari, diperlukan adanya perhatian khusus. Setipa 1 derajat
celcius akam berpengaru pada output cairan
Pasien dengan ketidakadekuatan pengeluaran cairan memerlukan pengawasan asupan
dan pengeluaran cairan secara khusus. Peningkatan jumlah dan kecepatan pernapasan,
deman, keringat, dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan secara berlebihan adalah
muntah secara terus menerus.
Hasil-hasil pengeluaran cairan adalah:
1. Urine
Pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria (kandung kemih).
Proses ini merupakanproses pengeluaran cairan tubuh yang utama. Cairan dalam ginjal
disaring pada glomerulus dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian diserap kembali ke dalam
aliran darah. Hasil ekskresi terakhir proses ini adalah urine. Jika terjadi penurunan volume
dalam sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan impuls
kembali nke ginjal dan memproduksi ADH sehingga memengaruhi pengeluaran urine.
2. Keringat
Keringat terbentuk bila tubuh menjadi panas akibat pengaruh suhu yang panas. Keringat
banyak mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. Banyaknya jumlah keringat
yang keluar akan memengaruhi kadar natrium dalam plasma.
3. Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat. Pengeluaran air melalui
feses merupakan pengeluaran cairan yang paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar
melalui feses jumlahnya berlebihan,maka dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas. Jumlah
rata-rata pengeluaran cairan melalui feese adalah 100 ml/hari.
2. Temperatur.
Temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui keringat cukup
banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
3. Diet.
Apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang tersimpan di
salamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari interstisial, yang dapat
berpengaruh pada jumlah pemenuhan kebutuhan cairan.
4. Stres.
Stres dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrulit melalui proses
pemingkatan produksi ADH, karena proses ini dapat meningkatkan metabolisme sehingga
mengakibatkan terjadinya glikolisis otot yang dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
5. Sakit.
Pada keadaan sakit terdapat banyaksel yang rusak, sehingga untuk memperbaiki sel
yang rusak tersebut di butuhkan adanya proses oemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
Keadaan sakit menimbulkan ketidk seimbangan sistem dalam tubuh, seperti ketoidak
seimbangan hormonal, yang dapat menggangu keseimbangan kebutuhan cairan.
C. Kebutuhan elektrolit
Komposisi
Natrium : 135-145mEq/lt
Kalium : 3,5-5,3mEq/lt
Kalsium : 4-5mEq/lt
Magnesium : 1,5-2,5mEq/lt
Klorida : 100-106 mEq/lt
Bikarbonat : 22-26mEq/lt
Fosfat : 2,5-4,5mg/100ml
Pengaturan
Pengaturan keseimbangan natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi mengatur osmolaritas dan
volume cairan tubuh. Natrium paling banyak terdapat pada cairan ekstrasel. Pengaturan
konsentrasi cairan ekstrasel di atur oleh ADH dan aldosteron. Aldosteron dihasilkan oleh
korteks suprarenal dan berfungsi mempertahankan keseimbangan konsentrasi natrium dalam
plasma dan prosesnya di bantu oleh ADH. ADH mengatur sejumlah air yang di serap kambali
ke dalam ginjal dari tubulus renalis. Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumlah natrium
yang di serap kembali oleh darah. Natrim tidak hanya bergerak ke dalam atau keluar tubuh,
tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ekskresi dari natrium dapat dilakukan
melalui ginjal atau sebagian kecil melalui feses, kringat, dan air mata.
Pengturan Keseimbangan Kalium
Kalium merupakan kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan
intrasel dan berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh
ginjal dangan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron.
Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan
ekstrasel). System pengaturan keseimbangan kalium melalui tiga langkah, yaitu:
1. Peningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan
peningkatan produksi aldosteron .
2. Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang
dikeluarkan melalui ginjal.
3. Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel
menurun
Kalium berpengaruh terhadap fungsi system pernafasan. Partikel penting dalam kalium
berfungsi menghantar impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru, dan jaringan usus
pencernan. Ekskresi kalium di lakukan melalui urine, sebagian melalui feses dan keringat.
Pengaturan Keseimbangan Kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi membentuk tulang, menghantar impuls kontraksi otot,
koagulasi (pembekuan) darah, dan membantu beberapa enzim pancreas. Kalsium diekskresi
melalui urine dan keringat. Konsentrasi kalsium dalam tubuh di atur langsung oleh hormone
paratiroid dalam reabsorpsi tulang. Jika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paritorid akan
merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah kalsium
dalam darah.
Pengaturan Keseimbangan Klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi tidak dapat ditemukan pada
cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium, yaitu
mempertahankan keseimbangan tekanan osmosik dalam darah. Hipokloromia merupakan
suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah, sedangkan hiperkloromia merupakan
kelebihan klor dalam darah. Normalnya, kadar klorida dalam darah pada orang dewasa adalah
95-108 mEq/lt.
Pengaturan Keseimbangan Magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh, merupakan yang terpenting kedua dalam cairan
intrasel. Keseimbangannya di atur oleh kelenjar paratirioid. Magnesium diabsorpsi dari
saluran pencernaan. Magnesium diabsorpsi dari saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh
di pengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesium terjadi bila konsentrasi serum turun
menjadi <1,5 mEq/ltd an hipermagnesium terjadi bila kadar magnesium serta serum
meningkat menjadi .2,5 mEq/lt
Pengaturan keseimbangan bikarbonat
Bikarbonat merupakan elektrolit utama larutan bufter(penyangga) dalam tubuh.
Pengaturan keseimbangan fosfat
Fosfat (PO4) bersama-sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi dan tulang. Posfat di
serap dari asluran pencernaan dan di keluarkan melalui urine.
Masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
A. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang
ditandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma tinggi. Cirri ci yang dapat ditimbulkan
yaitu mukosa kering, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan,
lidah kering dan kemerahan, suhu badan naik. kondisi demikian dapat disebabkan karena
dehidrasi, diare, pemasukan air yang berlebihan sementara asupan garam sedikit.
B. Hipernatremia
Etiologi :
asupan berlebih peroral/enteral
Perpindahan K+ ke ekstrasel pada asidosis
Pseudohiperkalemia: pada pem. Penderita dg. Lekositosis/trombositosis ok.proses
koagulasi/hemolisis.
Gejala:
- kelemahan otot s/d paralisa
- Utk.menurunkan K+, meningkatkan hormon2 aldosteron, insulin, epinephrin,
glukagon u/ menstabilkan gula darah
- Jantung: aritmia/arrest
C. Hipokalsemia
Etiologi :
1. Def.vit.D: makanan kurang lemak, sindrom malabsorbsi( gastrektomi, pankreatitis, obat
pencahar), ggn.metab.vit.D (vit.D deficient Rickets= kel.otosomal resesif), renal insuf.,
ggn.fgs.hati, obat anti kejang
2. Hipoparatiroidism
3. Pseudohipoparatiroidism
4. Keganasan
5. Hipofosfatemia
Pengobatan : koreksi defisiensi dg kalsium iv( Ca.Gluconat/ klorida 10%) atau peroral (
Ca.Gluconas/karbonat); dpt. Disertai pemberian vit.D dosis besar
D. Hiperkalsemia
Etiologi:
1. Hiperparatiroidisme
2. Tumor ganas yg mengeluarkan PTH
3. Intoksikasi vit.D
4. Intoksikasi vit. A
5. Hipertiroid
6. Insufisiensi adrenal
7. Milk Alkali Syndrome: ok pemberian antasid disertai pemberian susu> pada
ulkus peptikum atau pemberian tiasid lama bersama vit.D.
E. Gangguan keseimbangan fosfor
Etiologi:
1. Antasid pengikat fosfat dosis besar
2. Luka bakar yg luas & berat
3. Diet rendah fosfat
4. Alkalosis respiratorik
5. Ketoasidosis diabetik
6. alkoholisme
Gejala
1. Kerusakan eritrosit
2. Gangguan fungsi lekosit
3. Gangguan fungsi trombosit
4. Gangguan fingsi saraf pusat
5. Rabdomiolisis
Pengobatan
Pemberian garan fosfat peroral/intravena
Dan masih banyak lagi gangguan yang dapt disebabkan oleh gangguan keseimbangan asam
basa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dehidrasi dan edema mengindikasikan tidak terpenuhinya kebutuhan
cairan.dehidrasi mungkin karena demam berlebihan atau berkepanjangan, muntah,
diare, trauma,atau kondisi lainya yang menyebabkan kehilangan cairan dengan
cepat.edema juga diikuti oleh gangguan elektrolitdan bisa muncul pada gangguan
nutrisi, kardiovaskular, ginjal, kanker, traumatic, atau gangguan lain yang
menyebabkan akumulasi cairan dengan cepat.
Organ organ dan sistem sistem yang berperan: Ginjal, paru-paru, kulit,
Gastrotestinal
Distribusi cairan dan elektrolit
Distribusi cairan Cairan tubuh didistribusi dalam dua kompartemen yang berbeda,
yakni : cairan Ekstrasel (CES) dan cairan intrasel (CIS).
Kebutuhan Air bardasarkan Umur dan Berat Badan :
Kebutuhan Air
Umur Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
10 tahun 2000-2500 70-85
14 tahun 2200-2700 50-60
18 tahun 2200-2700 40-50
dewasa 2400-2600 20-30
DAFTAR PUSTAKA
http://eckobms.blogspot.co.id/p/micin.html