PEMICU 1
Fasilitator :
Dr. Ratna Widiati
I. Pertanyaan Terjaring
1. Anatomi sistem kardiovaskular
2. Histologi sistem kardiovaskular
3. Fisiologi sistem kardiovaskular
a. Sistem saraf otonom
b. Faal elektrik, sistem konduksi jantung
c. Dasar fisika dan faal mekanik
4. Biokimia sistem kardiovaskular
a. Metabolisme normal sistem kardiovaskular
b. Metabolisme normal jantung iskemia
5. Bagaimana hubungan aktivitas fisik (ringan dan berat) dengan sistem kardiovaskular
(adaptasi jangka pendek dan jangka panjang)
6. Faktor yang mempengaruhi kerja sistem kakrdiovaskular
7. Berapa batas normal tekanan darah dan nadi (definisi tekanan darah,
8. Mekanisme nafas tersengal-sengal pada pemicu
9. Mekanisme jantung berdebar-debar pada pemicu
10. Mekanisme pusing dan mata berkunang pada pemicu
11. Pemeriksaan fisik
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan anak kecil. Jantung
adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam
rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Struktur jantung berbelok ke bawah dan
ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama
menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan
berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan
jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah
(terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah
di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
manusia
Jantung normal dibungkus oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan
sebagian tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan iga 3,4,
dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis media sternum.
Jantung terletak diatas diafragma, miring ke depan kiri dan apeks kordis berada paling
depan dari rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada ruang sela iga 4 5 dekat garis
medio- klavikuler kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta asendens, arteri pulmonal dan
vena kava superior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung tergantung pada umur, jenis
Anatomi jantung dapat dibagi dalam 2 kategori, yaitu anatomi luar dan anatomi dalam.
Anatomi luar, atrium dipisahkan dari ventrikel oleh sulkus koronarius yang
mengelilingi jantung.Pada sulkus ini berjalan arteri koroner kanan dan arteri
sirkumfleks setelah dipercabangkan dari aorta. Bagian luar kedua ventrikel dipisahkan
oleh sulkus interventrikuler anterior di sebelah depan, yang ditempati oleh arteri
desendens anterior kiri, dan sulkus interventrikularis posterior disebelah belakang, yang
Epikardium meluas sampai beberapa sentimeter di atas pangkal aorta dan arteri
pulmonal. Selanjutnya jaringan ini akan berputar lekuk (releksi) menjadi perikardium
parietal, sehingga terbentuk ruang pemisah yang berisi cairan bening licin agar jantung
Kerangka jantung, jaringan ikat tersusun kompak pada bagian tengah jantung yang
merupakan tempat pijakan atau landasan ventrikel, atrium dan katup katup jantung.
Bagian tengah badan jaringan ikat tersebut disebut trigonum fibrosa dekstra, yang
mengikat bagian medial katup trikuspid, mitral, dan anulus aorta. Jaringan ikat padat ini
meluas ke arah lateral kiri membentuk trigonum fibrosa sinistra. Perluasan kedua
trigonum tersebut melingkari katup trikuspid dan mitral membentuk anuli fibrosa
kordis sebagai tempat pertautan langsung otot ventrikel, atrium, katup trikuspid,dan
mitral. Salah satu perluasan penting dari kerangka jantung ke dalam ventrikel adalah
dan berhubungan dengan daun septal katup trikuspid dan sebagian dinding atrium
kanan.
Anatomi dalam, jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan dan kiri, serta
ventrikel kanan dan kiri dipisahkan oleh septum. Atrium kanan, darah vena mengalir
kedalam jantung melalui vena kava superior dan inferior masuk ke dalam atrium kanan,
yang tertampung selama fase sistol ventrikel. Secara anatomis atrium kanan terletak
agak ke depan dibanding dengan ventrikel kanan atau atrium kiri. Pada bagian antero-
superior atrium kanan terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga
disebut aurikel.Permukaan endokardium atrium kanan tidak sama; pada posterior dan
septal licin dan rata, tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar dan tersusun
dari serabut serabut otot yang berjalan paralel yang disebut otot pektinatus.Tebal rata
Ventrikel kanan, letak ruang ini paling depan di dalam rongga dada, yaitu tepat dibawah
manubrium sterni.Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel kiri
dan di medial atrium kiri. Perbedaan bentuk kedua ventrikel dapat dilihat pada
berdinding tipis dengan tebal 4 5 mm. Secara fungsional ventrikel kanan dapat dibagi
dalam alur masuk dan alur keluar.Ruang alur masuk ventrikel kanan ( right ventricular
inflow tract) dibatasi oleh katup trikuspid, trabekula anterior dan dinding inferior
ventrikel kanan.Sedangkan alur keluar ventrikel kanan (right ventricular outflow tract)
berbentuk tabung atau corong, berdinding licin terletak dibagian superior ventrikel
kanan yang disebut infundibulum atau konus arteriosus.Alur masuk dan alur keluar
dipisahkan oleh krista supraventrikuler yang terletak tepat di atas daun katup trikuspid.
Atrium kiri, menerima darah dari empat vena pulmonal yang bermuara pada dinding
postero superior atau postero-lateral, masing - masing sepasang vena kanan dan
kiri.Letak atrium kiri adalah di posterior-superior ari ruang jantung lain, sehingga pada
foto sinar tembus dada tidak tampak.Tebal dindingnya 3 mm, sedikit lebih tebal
daripada dinding atrium kanan.Endokardiumnya licin dan otot pektinati hanya ada pada
aurikelnya.
Ventrikel kiri, berbentuk lonjong seperti telur, dimana bagian ujungnya mengarah ke
antero- inferior kiri menjadi apeks kordis.Bagian dasar ventrikel tersebut adalah anulus
mitral. Tebal dinding ventrikel kiri adalah 2- 3 kali lipat diding ventrikel kanan. Tebal
Katup jantung terdiri atas 4 yaitu katup trikuspid katup mitral atau bikuspid setra dua
1. Katup Trikuspid
Katup Trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini
terbuka,maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup
trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan
cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup tricuspid
Setelah katup tricuspid tertutup,darah akan mengalir dari ventrikel kanan melalui
dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal
trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang
terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan
pulmonalis.
3. Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju
ventrikel kiri. Seperti katup tricuspid,katup bicuspid menutup pada saat kontraksi
4. Katup Aorta
Katup Aorta terdiri dari 3 dan katup
yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri
berkontraksi sehingga darah mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi,sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam
ventrikel kiri
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis.
Serabut serabut saraf simpatis mempersarafi daerah atrium dan ventrikel termasuk
ventrikel kiri.
Persarafan simpatis eferen preganglionik berasal dari medulla spinalis torakal atas,
yaitu torakal 3- 6, sebelum mencapai jantung akan melalui pleksus kardialis kemudian
berakhir pada ganglion servikalis superior, medial, atau inferior. Serabut post
parasimpatis berasal dari pusat nervus vagus di medulla oblongta; serabut serabutnya
Pendarahan jantung, berasal dari aorta melalui dua pembuluh darah koroner utama
yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri ini keluar dari sinus valsalva
aorta.Arteri koroner kiri bercabang menjadi ramus nodi sinoatrialis, ramus sirkumfleks
dan ramus interventrikularis anterior. Arteri koroner kanan bercabang menjadi ramus
berdampingan dengan arteri koroner, akan masuk ke dalam atrium kanan melalui sinus
koronarius.Selain itu terdapat juga vena vena kecil yang disebut vena Thebesii, yang
Pembuluh limfe pada jantung terdiri dari 3 kelompok pleksus yaitu subendokardial,
miokardial dan subepikardial. Penampunga cairan limfe dari kelompok pleksus yang
paling besar adalah pleksus subepikardial, dimana pembuluh pembuluh limfe akan
membentuk satu trunkus yang berjalan sejajar dengan arteri koroner kemudian
meninggalkan jantung di depan arteri pulmonal dan berakhir pada kelenjar limfe antara
2. Fisiologi jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan epikardium.
dibandingkan pada ventrikel kanan. Sel otot yang khusus pada atrium dapat
Miokardium terdiri dari 2 jenis serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi.
Serat konduksi pada jantung merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan
menghasilkan impuls. Serat konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus
SA dan AV, bundle of His dan serat purkinje. Serat purkinje merupakan percabangan
yang besar, sedikit miofibril, kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1
Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang. Setiap serat
terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan otot lurik karena
besar. Ikatan antara dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens
pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah
koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari mesotelium dan jaringan
ikat.
Peredaran darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya
oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran
darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan
karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah
3. Sirkulasi jantung
Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi
paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler
lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan
akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira
kira 15 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri
ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena
kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium
kanan.
Kontraksi otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang
menyebar melalui membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara
berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkan sendiri, suatu sifat yang dikenal
dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu 99% sel otot
jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini
dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian
kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri
Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik.
umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar
yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel sel
seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun
tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan
saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan
influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun
disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan
saluran saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya. Sel sel jantung
yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His
Sebuah potensial aksi yang dimulai di nodus SA pertama kali akan menyebar ke atrium
melalui jalur antar atrium dan jalur antar nodus lalu ke nodus AV. Karena konduksi
nodus AV lambat maka terjadi perlambatan sekitar 0,1 detik sebelum eksitasi menyebar
ke ventrikel. Dari nodus AV, potensial aksi akan diteruskan ke berkas His sebelah kiri
lalu kanan dan terakhir adalah ke sel purkinje. Potensial aksi yang timbulkan di nodus
Kontraksi otot jantung dilihat dari segi biokimia, otot terdiri dari aktin, miosin, dan
berdasarkan beratnya. Pada kekuatan ion fisiologik dan dengan adanya ion Mg2+ akan
membentuk F aktin. Miosin, turut menyusun 55 % protein otot berdasarkan berat dan
bentuk filamen tebal. Miosin merupakan heksamer asimetrik yang terdiri 1 pasang
rantai berat dan 2 pasang rantai ringan. Troponin ada 3 jenis yaitu troponin T yang
terikat pada tropomiosin, troponin I yang menghambat interaksi F aktin miosin dan
Mekanisme kontraksi otot, adanya eksitasi pada miosit akan menyebabkan peningkatan
kadar Ca2+ di intraseluler.Eksitasi akan menyebabkan Ca2+ msk dari ECM ke intrasel
melalui L type channels lalu Ca2+ tersebut akan berikatan dengan reseptor ryanodin-
sensitive reseptordi Sarkoplasmik retikulum dan akan dihasilkan lebih banyak lagi Ca
2+ ( CICR = Ca2+ induced Ca2+ release). Kalsium yang masuk akan berikatan dengan
troponin C dan dengan adanya energi dari ATP akan menyebabkan kepala miosin lepas
dari aktin dan dengan ATP berikutnya akan menyebabkan terdorongnya aktin ke bagian
dalam ( M line ). Proses ini terjadi berulang ulang dan akhirnya terjadi kontraksi otot.
Sumber ATP untuk kontraksi berasal dari anaerob glikolisis, glikogenolisis, kreatin
fosfat, dan fosforilasi oksidatif. SumberATP pertama sekali adalah cadangan ATP,
setelah itu menggunakan kreatin fosfat diikuti dengan glikolisis anaerob, lalu glikolisis
a tom
Pembuluh Darah
1. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari
jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan
kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali
ke jantung.
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa
a. Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi.
Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan
pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan
sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan
penyambung. Di lapisan
adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.
diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya
katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah
besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi
kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi
melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi,
darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena
pulmonalis. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises
4. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat
yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-
cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan
kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan,
kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen,
air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien
pembuluh darah. Tekanan darah terdiri atas tekanan sistol dan diastol (telah dijabarkan
diatas tentang sistol dan diastol). Tekanan dipengaruhi oleh curah jantung dengan
resistensi perifer.Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh tiap tiap
ventrikel per menit. Dua faktor penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung
dan volume sekuncup. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per
sekuncup. Hal ini disebabkan oleh semakin besar pengisian saat diastol, semakin besar
volume diastolik akhir dan jantung akan semakin teregang.Semakin teregang jantung,
menghasilkan gaya yang lebih kuat pada kontraksi jantung berikutnya dan dengan
volume diastolik akhir dan volume sekuncup ini dikenal sebagai hukum Frank
Siklus jantung adalah periode dimulainya satu denyutan jantung dan awal dari denyutan
selanjutnya. Siklus jantung terdiri dari periode sistol dan diastol. Sistol adalah periode
kontraksi dari ventrikel, dimana darah akan dikeluarkan dari jantung. Diastol adalah
Diastol dapat dibagi menjadi dua proses yaitu relaksasi isovolumetrik dan ventricular
filling. Pada relaksasi isovolumetrik terjadi ventrikel yang mulai relaksasi, katup
semilunar dan katup atrioventrikularis tertutup dan volume ventrikel tetap tidak
berubah. Pada ventricular filling dimana tekanan dari atrium lebih tinggi dari tekanan di
ventrikel, katup mitral dan katup trikuspid akan terbuka sehingga ventrikel akan terisi
80% dan akan mencapai 100 % jika atrium berkontraksi. Volume total yang masuk ke
Sistolik dapat dibagi menjadi dua proses yaitu kontraksi isovolumetrik dan ejeksi
ventrikel. Pada kontraksi isovolumetrik, kontraksi sudah dimulai tetapi katup katup
tetap tertutup. Tekanan juga telah dihasilkan tetapi tidak dijumpai adanya pemendekan
dari otot. Pada ejeksi ventrikel , tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan pada aorta dan pulmoner sehingga katup aorta dan katup pulmoner
terbuka dan akhirnya darah akan dipompa ke seluruh tubuh. Pada saat ini terjadi
pemendekan dari otot. Sisa darah yang terdapat di ventrikel disebut End Systolic
Volume.
Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop
selama siklus jantung.Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-
sering dikatakan terdengar seperti lub. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih
tinggi, lebih singkat dan tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti dup. Bunyi
jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV , sedangkan bunyi katup kedua
apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri arteri
besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan
katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali
tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis.
Nodus SA dalam keadaan normal adalah pemacu jantung karena memiliki kecepatan
depolarisasi paling tinggi. Penurunan gradual potensial membran secara otomatis antara
K+. Jantung dipersarafi oleh kedua divisi sistem saraf otonom, yang dapat
memerlukan stimulai saraf. Saraf parasimpatis ke jantung adalah saraf vagus terutama
tidak signifikan.
Aliran Darah
Gambar: darah
dan peredarannya
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1. Aliran darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang nadi.
4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama
denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
MIKROSIRKULASI
Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh
kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan
aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120
mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan
darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah
keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1. Sistem saraf
a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor
berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan
dengan pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan,
vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan
tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-
angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium,
magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan
kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem
vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia
plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang
pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
Cairan limfatik
Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan perifer
mendekati nilai rata-rata atau pekat.
Pembuluh limfatik berfungsi sebagai:
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5. Menghasilkan zat antibody
Sistem kardiovaskular adalah system transportasi yang mebawa darah dana limf ke dan
1. Jantung
menimbulkann gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan.
2. Pembuluh Darah
Jantung
Jantung memiliki 3 lapisan
1. endokardium
merupakan lapisan jantung yang paling dalam berbatasan dengan lumen. Di bawah
2. miokardium
bercabang
3. epikardium
merupakan lapisan jantung yang paling luar yang berbatasan dengan lapisan
pericardium visceral.
Gambar otot jantung dan serat purkinje
Pembuluh Darah
Arteri
Tiga kategori arteri adalah arteri elastis, arteri muskular dan arteriol kecil. Diameter
arteri secara berangsur mengecil setiap kali bercabang sampai pembuluh terkecil, yaitu
kapiler.
Arteri elasstis adalah pembuluh paling besar di dalam tubuh. Diantaranya adalah
truunkus pulmonal dan aorta serta cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh ini
terutama terdiri atas serat elastis yang memberi kelenturan dan daya pegas selama
aliran darah. Arteri elastis bercabang menjadi arteri berukuran sedang yaitu arteri
mengandung lebih banyak serat otot polos pada dindingnya. Sedangkan arteriol adalah
cabang terkecil sistem arteri. Dindingnya terdiri atas satu sampai lima lapisan serat otot
polos.
Arteri secara khas mengandung tiga lapisan tunika konsentris. Lapisan terdalam adalah
tunika intima; terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel dibawahnya. Lapisan
tengah adalah tunika media, terutama terdiri atas serat otot polos yang mengitari lumen
pembuluh. Lapisan terluar adalah tunika adventisia; terutama terdiri atas serat-serat
serat elastis yang disebut lamina elastika interna yang bersebelahan dengan tunika
intima. Pita lain terdiri atas serat-serat elastis berombak terdapat pada perifer tunika
Vena
Ketika kapiler berangsur-angsur venul yang lebih besar; venul biasanya menyertai
arteriol. Darah balik mula-mula mengalir ke dalam vena yang semakin membesar.
Untuk mudahnya, vena digolongkan sebagai kecil, sedang, dan besar. Dibandingkan
dengan arteri, vena lebih banyak, berdinding lebih tipis, berdiameter lebih besar,
Vena ukuran kecil dan sedang terutama di ekstremitas, memiliki katup. Saat darah
mengalir kea rah jantung, katup terbuka. Saat akan mengalir balik, katup menutup
lumen dan mencegah aliran balik darah. Darah vena diantara katup pada ekstremitas
mengalir ke arah jantung akibat kontraksi otot. Katup tidak terdapat pada vena SSP,
Dinding vena juga terdiri atas tiga lapisan, namun lapisan ototnya jauh lebih tipis.
Tunika intima pada vena besar terdiri atas endotel dan jaringan ikat subendotel. Tunika
media tipis dan tunika adventisia adlah lapisan paling tebal pada dindingnya.
Gambar lapisan pada vena
Vasa Vasorum
Pada dinding arteri dan vena yang lebih besar terlalu tebal untuk menerima nutrien
langsung melalui difusi dari lumennya. Itulah sebabnya dinding pembuluh darah besar
dipasok oleh pembuliuh darahnya sendiri yang kecil, pembuluh darah ini disebut vasa
Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dengan diameter rata-rata 8 m, hampir sama
dengan diameter eritrosit. Terdapat tiga jenis kapiler: kapiler kontinu, kapiler
Kapiler kontinu paling umum ditemukan pada kebanyakan organ ddan jaringan. Pada
kapiler ini, sel endotel saling menyambung membentuk lapisan yang utuh.
Sebaliknya, kapiler bertingkap memiliki lubang-lubang bulat atau fenestra (pori) pada
sitoplasma sle endotel.. kapiler bertingkap demikian ditemukan dalam organ endokrin,
Sinusoid adalah pembuluh darah yang berjalan berkelok-kelok tidak teratur dengan
diameter yang jauh lebih besar dari kapiler lain. Sinusoid ditemukan didalam hati,
limpa, dan sumsum tulang.tautan sel endotel jarang ada pada sinusoid, dan celah-celah
lebar terdapat diantara sel endotel. Membran basalnya juga tidak utuh bahkan kadang-
BOIFISIKA
Sebelum masa sisitium otot jantung terangsang semua bagian luar sel otot itu
bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negatif. Begitu suatu daerah sinsitium
jantung terdepolarisasi, muatan negative akan bocor keluar dari serabut otot yang
tampak hanya menetap selama seperbeberapa ribu detik,dan perhitungan voltase yang
sebenarnya hanya dapat dilakukan dengan alat perekam yang berkecepatan tinggi.
listrik yang cukup besar dan cairan yang terdapat dalam jaringan lain yang terletak di
sekeliling jantung juga dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Oleh karena
itu,sebenarnya jantung terendam did lam media yang konduktif. Bila satu bagian
bandingkan bagian lainnya. Aliran listrik akan mengalir dari daerah yang
terdepolarisasi menuju ke daerah yang terpolarisasi melalui jalur melingkar yang besar.
Impuls jantung mula-muloa akan sampai di bagian septum ventrikal dan selanjutnya
segera menyebar ke permukaan dalam dari sisa ventrikel lainnya. Keadaan ini akan
ventrikel akan mengalami kepositifan,dengan arus listrik akan mengalir melalui cairan
yang terdapat di sekeliling ventrikael menurut jalur elips. Dengan kata lain arus listik
rata-rata dengan kenegatifan akan mengalir kebasal jantung dan arus listrik rata-rata
Selama berlangsungnya sebagian besar sisa proses depolarisasi,arus juga tetap mengalir
listrik ini akan terbalik,yakni akan mengalir dari apeks ventrikel menuju ke bagian
basal,sebab bagian ja ntung yang paling akhir terdepolarisasi adalah dinding bagian luar
Jadi pada ventrikel jantung yang normal,selama hampir seluruh siklus depolarisasi,arus
mengalir dari negative ke positif,terutama dari arah basal jantung menuju ke apeks
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang berasal dari bilik jantung yang
berdinding tebal dan kaku. Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri
dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen untuk disebar ke seluruh tubuh.
Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis
yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi jantung
yang bersifat tipis dan elastis. Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh balik
yang berasal dari bagian atas tubuh. Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh
Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri.
Jaringan pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili
meter dari suatu jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.
Enzim dilepaskan dari sel bila sel mengalami cedera dan membrannya pecah. Kebanyakan
enzim tidak spesifik dalam hubungannya dengan organ tertentu yang rusak. Namun
berbagai isoenzim hanya dihasilkan oleh sel miokardium dan dilepaskan bila sel
mengalami kerusakan akibat hipoksia lama dan mengakibatkan infark. Isoenzim bocor ke
rongga interstisial miokardium dan kemudian di angkut ke peredaran darah umum oleh
system limfa dan peredaran koronaria, mengakibatkan peningkatan kadar dalam darah.
Karena enzim yang berbeda dilepaskan ke dalam darah pada periode yang berbeda setelah
infark miokard, maka sangat penting mengevaluasi kadar enzim yang dihubungkan dengan
waktu awitan nyeri dada atau gejala lainnya. Kreatinin kinase (CK) dan isoenzimnya (CK-
MB) adalah enzim paling spesifik yang di analisa untuk mendiagnosa infark jantung akut,
dan merupakan enzim pertama yang meningkat. Laktat dehidrogenase (LDH) dan
isoenzimnya juga perlu diperiksa pada pasien yang datang terlambat berobat, karena
kadarnya baru meningkat dan mencapai puncaknya pada 2-3 hari, jauh lebih lambat
dibandingkan CK.
Struktur Enzim
Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam
amino pada monomer 4-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan lebih dari 2.500
residu pada asam lemak sintase. Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang
ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga dimensinya (struktur
kuaterner). Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi aktivitas enzim baru
yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil
asam amino enzim (sekitar 34 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis.
Daerah yang mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian
menjalani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung tapak yang
mengikat kofaktor yang diperlukan untuk katalisis. Beberapa enzim juga memiliki tapak
ikat untuk molekul kecil, yang sering kali merupakan produk langsung ataupun tak
langsung dari reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini dapat meningkatkan ataupun
menurunkan aktivitas enzim. Dengan demikian ia berfungsi sebagai regulasi umpan balik.
Sama seperti protein-protein lainnya, enzim merupakan rantai asam amino yang melipat.
Tiap-tiap urutan asam amino menghasilkan struktur pelipatan dan sifat-sifat kimiawi yang
terbuka dari lipatannya dan menjadi tidak aktif) oleh pemanasan ataupun denaturan
kimiawi. Tergantung pada jenis-jenis enzim, denaturasi dapat bersifat reversibel maupun
ireversibel.
a. Kespesifikan
pengecekan ulang". Enzim seperti DNA polimerase mengatalisasi reaksi pada langkah
pertama dan mengecek apakah produk reaksinya benar pada langkah kedua. Proses dwi-
langkah ini menurunkan laju kesalahan dengan 1 kesalahan untuk setiap 100 juta reaksi
pada polimerase mamalia. Mekanisme yang sama juga dapat ditemukan pada RNA
Beberapa enzim yang menghasilkan metabolit sekunder dikatakan sebagai "tidak pilih-
pilih", yakni bahwa ia dapat bekerja pada berbagai jenis substrat yang berbeda-beda.
Diajukan bahwa kespesifikan substrat yang sangat luas ini sangat penting terhadap evolusi
Enzim sangatlah spesifik. Pada tahun 1894, Emil Fischer mengajukan bahwa hal ini
dikarenakan baik enzim dan substrat memiliki bentuk geometri yang saling memenuhi.
Hal ini sering dirujuk sebagai model "Kunci dan Gembok". Manakala model ini
yang dicapai oleh enzim. Model ini telah dibuktikan tidak akurat, dan model ketepatan
Apoptosis (dari bahasa Yunani apo = dari dan ptosis = jatuh) adalah
mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram. Apoptosis
berbeda dengan nekrosis.Apoptosis pada umumnya berlangsung seumur hidup dan bersifat
menguntungkan bagi tubuh. Contoh nyata dari keuntungan apoptosis adalah pemisahan
jari pada embrio.Apoptosis yang dialami oleh sel-sel yang terletak di antara jari
menyebabkan masing-masing jari menjadi terpisah satu sama lain.Bila sel kehilangan
kemampuan melakukan apoptosis maka sel tersebut dapat membelah secara tak terbatas
dalam sitoplasma setelah terjadi peningkatan permeabilitas membran mitokondria sisi luar
aktivitas peroksidase. Apoptosom merupakan kompleks protein yang terdiri dari sitokrom
Fungsi apoptosis :
1. Berhubungan dengan kerusakan sel atau infeksi. Dimana terjadinya apoptosis ketika
sel mengalami kerusakan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk
melakukan apoptosis berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan yang mengelilinginya, atau
Kondisi yang mengakibatkan sel mengalami stress, misalnya kelaparan, atau kerusakan
DNA akibat racun atau paparan terhadap ultraviolet atau radiasi (misalnya radiasi gamma
Sel B dan Sel T merupakan pelaku utama pertahanan tubuh terhadap zat asing yang dapat
menginfeksi tubuh. Sel T pembunuh (killer T cells) menjadi aktif saat terpapar
potongan-potongan protein yang tidak sempurna (misalnya karena mutasi), atau terpapar
antigen asing karena adanya infeksi virus. Setelah sel T menjadi aktif, sel-sel tersebut
bermigrasi keluar dari lymph node, menemukan dan mengenali sel-sel yang tidak
sempurna atau terinfeksi, dan membuat sel-sel tersebut melakukan kematian sel
terprogram
Sel yang mengalami apoptosis menunjukkan morfologi unik yang dapat dilihat
menggunakan mikroskop
1. Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang
5. Lapisan dalam dari membran sel, yaitu lapisan lipid fosfatidilserina akan mencuat
keluar dan dikenali oleh fagosit, dan kemudian sel mengalamifagositosis, atau
6. Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang kemudian
difagositosis.
Nekrosis merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan sel akut atau
trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem, dan cedera
mekanis), di mana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol yang dapat
Stimulus yang terlalu berat dan berlangsung lama serta melebihi kapasitas adaptif sel akan
menyebabkan kematian sel di mana sel tidak mampu lagi mengompensasi tuntutan
perubahan. Sekelompok sel yang mengalami kematian dapat dikenali dengan adanya
enzim-enzim lisis yang melarutkan berbagai unsur sel serta timbulnya peradangan.
Leukosit akan membantu mencerna sel-sel yang mati dan selanjutnya mulai terjadi
Nekrosis biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis. Selain karena
stimulus patologis, kematian sel juga dapat terjadi melalui mekanisme kematian sel yang
sudah terprogram di mana setelah mencapai masa hidup tertentu maka sel akan mati.
Mekanisme ini disebut apoptosis, sel akan menghancurkan dirinya sendiri (bunuh
1. Nekrosis koagulatif
2. Nekrosis likuefaktif
3. Nekrosis kaseosa
4. Nekrosis lemak
5. Nekrosis fibrinoid
6. Nekrosis gangrenosa
Nekrosis liquefaktif merupakan salah satu tipe nekrosis yang termasuk bakteri fokal atau
infeksi jamur. Sebagai akibat autolisis atau heterolisis terutama khas pada infeksi fokal
kuman, karena kuman memiliki rangsangan kuat pengumpulan sel darah putih. Salah satu
contoh nekrosis liquefaktif ditunjukkan dengan kematian sel hipoksia pada sistem saraf
pusat. Apapun patogenesisnya, liquefaktif pada hakikatnya mencerna bangkai kematian sel
dan sering meninggalkan cacat jaringan yang diisi leukosit imidran dan menimbulkan
abses. Materialnya berwarna kuning krem. Biasanya terdapat pada abses pada otak.
Dua proses penting yang menunjukkan perubahan nekrosis adalah pencernaan sel oleh
Proses nekrosis:
Pencernaan enzym katalitik dari lisosom yang mati (autolisis) atau dari lisosom leukosit
Mekanisme Pusing
Rasa pusing atau vertigo disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang
mengakibatkan ketidakcocokan antara posisi tubuh yang sebenarnya dengan apa yang
Teori ini berdasarkan asumsi bahwa rangsang yang berlebihan menyebabkan hiperemi
Menurut teori ini terjadi ketidakcocokan masukan sensorik yang berasal dari berbagai
reseptor sensorik perifer yaitu antara mata/visus, vestibulum dan proprioseptik, atau
timbul respons yang dapat berupa nistagmus (usaha koreksi bola mata), ataksia atau
sulit berjalan (gangguan vestibuler, serebelum) atau rasa melayang, berputar (yang
Teori ini merupakan pengembangan teori konflik sensorik; menurut teori ini otak
mempunyai memori/ingatan tentang pola gerakan tertentu; sehingga jika pada suatu
saat dirasakan gerakan yang aneh/tidak sesuai dengan pola gerakan yang telah
Jika pola gerakan yang baru tersebut dilakukan berulang-ulang akan terjadi
Teori otonomik
Teori ini menekankan perubahan reaksi susunan saraf otonom sebaga usaha adaptasi
gerakan/perubahan posisi; gejala klinis timbul jika sistim simpatis terlalu dominan,
Teori neurohumoral
Di antaranya teori histamin (Takeda), teori dopamin (Kohl) dan terori serotonin
Teori sinap
Merupakan pengembangan teori sebelumnya yang meninjau peranan neurotransmisi
dan perubahan-perubahan biomolekuler yang terjadi pada proses adaptasi, belajar dan
daya ingat. Rangsang gerakan menimbulkan stres yang akan memicu sekresi CRF
adaptasi berupa meningkatnya aktivitas sistim saraf parasimpatik. Teori ini dapat
menerangkan gejala penyerta yang sering timbul berupa pucat, berkeringat di awal
serangan vertigo akibat aktivitas simpatis, yang berkembang menjadi gejala mual,
muntah dan hipersalivasi setelah beberapa saat akibat dominasi aktivitas susunan saraf
Mekanisme Keseimbangan
Sistem vestibuler, sistem propriseptik dan sistem optik. Sistem vestibuler meliputi
terletak dalam pas petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea (alat pendengaran)
saluran, terdiri atas labirin membran yang berisiendolimfe dan labirin tulang berisi
perilimfe, dimana kedua cairan ini mempunyai komposisikimia berbeda dan tidak
saling berhubungan.
Apparatus vestibularis terdiri atas satu pasang organ otolith dan 3 pasang canalis
semisirkularis. Otolith terbagi atas sepasang kantong yang disebut sakulus dan
makula sebagai mekanoreseptor khusus. Makula terdiri dari sel-sel rambut dan sel
Sistem vestibuler terdiri dari labirin, bagian vestibular nervus kranialis VIII dan
dalam bagian petrosusos temporalis dan terdiri dari utrikulus, sakulus dan 3
tergantungkepada input sensorik dan reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan
SSP, sehinggamenggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu. Reseptor sistem ini
adalah sel rambut yang terletak dalam kanalis semisirkularis danmakula dari organ
otolith. Secara fungsional terdapat dua jenis sel. Sel-sel pada kanalissemisirkularis
padaorgan otolit terhadap gerak linier, khususnya percepatan linier dan terhadap
percepatan sudut dan percepatanlinier ini disebabkan oleh geometri dari kanalis dan
organ otolit secara ciri-ciri fisik dari struktur-struktur yang menutupi sel rambut
(Soepardi E.A,2007).
Penting:
Secara otomatis, tubuh akan berusaha menjaga keseimbangan bila terjadi umpan balik
yang negatif. Bila terjadi perubahan dalam tubuh, akan timbul serangkaian mekanisme
Darah yg terdorong ke dlm aorta selama sistolik tidak saja mendorong darah di dalam
Jantung berdenyut adalah akibat dari benturan apeks ke dinding bagian dalam dada di
sisi kiri. Denyut kuat bila isi sekuncup besar. Ex: kerja fisik. Tekanan denyut
dengan kuat
Akhirnya jantung secara langsung dirangsang oleh sistem saraf otonom, yang
Pembukaan sejumlah kapiler paru yg tadinya tidak aktif atau dilatasi ekstra
Pertukaran yang lebih baik antara ventilasi alveoli dan perfusi kapiler alveolus
tidak kokoh dengan kepala berputar, sehingga sering kali menggambarkan dari
2. Keringat bercucuran
Proses evaporatif aktif di bawah kontrol saraf simpatis. Mekanisme homeostatik. Jika
dengan saraf simpatis. Dapat dirangsang oleh epinefrin atau norepinefrin yang
bersirkulasi di dalam darah. Hal ini penting selama melakukan olahraga, saat hormon
ini disekresikan oleh medula adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang
Selama kerja fisik, oksigenasi darah ditingkatkan tidak hanya oleh peningkatan
Penyebab Tn A (25 tahun) jantung berdebar kencang, napasnya memburu, dan lelah
saat menaiki tangga dan berjalan cepat adalah respon normal kerja kardiovaskular pada
orang yang intensitas olahraganya berkurang. Hal ini dapat terjadi karena terdapat
kerjasama dari sistem kardiovaskular, respirasi, saraf, dan hormon untuk menjaga
homeostasis.
Proses mekanisme pertahanan diri tersebut dalam ilmu faal disebut dengan
menjaga keseimbangan bila terjadi umpan balik yang negatif. Bila terjadi perubahan
keadaan normal.
Jantung merupakan alat pompa utama dan berfungsi mengedarkan darah yang
mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan berbagai jaringan. Jantung menerima darah
yang miskin oksigen dari sistem vena dan kemudian memompa darah melalui
pembuluh pulmoner menuju ke paru-paru, tempat dimana co2 bertukar dengan o2.
Darah yang kaya akan o2 kemudian akan kembali ke jantung, yang keluar melewati
aorta menuju sistem arteri dan mengedarkan ke seluruh tubuh untuk suplai oksigen ke
jaringan.
Ketika anda memulai untuk latihan, otot-otot anda menggunakan o2 lebih banyak dari
rata-rata, dan dengan demikian jantung anda harus memompa lebih banyak darah yang
meningkatkan kerjanya dalam memompa darah keseluruh tubuh. Jantung mampu untuk
stabil cenderung setelah 2-3 menit. Ketika istirahat, detak jantung sekitar 70 kali per
menit. Kecepatan maksimal jantung berbeda pada setiap orang, tetapi itu dapat
Volume darah dipompa keluar dari jantung dengan setiap detakan yang disebut dengan
stroke volume. Ketika istirahat, jantung memompa keluar kira-kira 70 ml darah per
detakan. Selama latihan akut, stroke volume meningkat. Stroke volume dapat
mengalami peningkatan hanya sampai dengan 110ml per detakan yang hanya tidak
cukup waktu antar detakan untuk mengisi jantung kembali. Efek jangka panjang dari
latihan menghasilkan peningkatan maksimum stroke volume selama latihan, terutama
Cardiac output menunjukkan berapa banyak darah yang dapat dipompa jantung per
menit. Ini menentukan dari kecepatan jantung (kecepatan memompa) dan stroke
merupakan penentu utama dari kecepatan maksimal dari O2 yang dapat digunakan.
Kira-kira 5 liter darah dipompakan lewat jantung setiap waktu selama istirahat.
Latihan fisik masih menjadi satu dari sebagian besar hal luar biasa yang dapat
Contoh pada gambar 10-4 Jelas terdapat perubahan kekuatan pada individu dewasa usia
pertegahan yang normal dan individu yang tak terlatih dalam melakukan latihan
dinamic type seperti berlari dan menari. Catatan khusus untuk heart rate dan
cardiac output amat meningkat selama latihan dan itu berarti tekanan arteri dan
tekanan nadi juga meningkat secara signifikan. Perubahan ini memastikan bahwa
terdapat peningkatan permintaan metabolik dari latihan otot rangka yang sudah pasti
simpatis, sebagaimana yang digambarkan pada bagan mekanisme pada gambar 10-5.
Satu dari gangguan utama yang berhubungan dengan tekanan yang berasal dari korteks
yang bertindak terhadap sistem baroreseptor arteri dan ini berarti menyebabkan tekanan
arteri berubah menjadi lebih besar daripada keadaan normal. Ini juga diindikasikan
kemoreseptor dan mekanoreseptor pada pusat jantung pada bagian dari di otot rangka
yang aktiv. Seperti tenaga yang masuk berkontribusi pada peninggian aktivitas simpatis
Latihan fisik atau keadaan yang menghasilkan banyak efek keuntungan pada sistem
1. Tipe latihan
Secara umum, Bagaimanapun, mengulang latihan fisik lebih dari beberapa waktu
volume, dan menurunkan tekanan darah pada arteri saat istirahat. Selama latihan,
individu yang terlatih cenderung akan dapat mencapai workloud dan cardiac output
dengan menurunkan heart rate dan meningkatkan stroke volume daripada yang
mungkin akan terjadi oleh individu yang tidak terlatih. Perubahan ini menghasilkan
secara umum menurunkan permintaan oksigen otot jantung dan meningkatkan cardiac
reserve cadangan jantung (potensi untuk meningkatkan cardiac output) itu dapat
(latihan daya tahan) padahal peningkatan massa otot jantung dan penebalan dinding
ventrikel lebih sering dinyatakan pada keadaan saat latihan static. Perubahan
struktural ini memperbaiki potensi memompa dari otot jantung. Penurunan keadaan
terjadi bersama penghentian program latihan dan perubahan secara cepat, begitupun
sebaliknya.
Ini jelas bahwa latihan dan keadaan fisik dapat secara signifikan menurunkan timbulnya
dan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular. Walupun study
tidak dapat menetapkan mekanisme spesifik dari efek keuntungan ini, disana banyak
terdapat korelasi positif antara ketidaaktifan fisik dan intensitas angka timbulnya
infark miocard atau operasi jantung ditingkatkan oleh peningkatan yang tepat pada
banyak fungsi jantung kembali seperti semula lewat peningkatan kapasitas aktivitas
fisik, pemantauan persen lemak tubuh,lemak serum, menjaga perasaan psikologis untuk
Baik pada keadaan istirahat maupun latihan fisik (berapapun beratnya), atlet yang
terlatih memiliki isi sekuncup yang lebih besar dan rekuensi denyut jantung yang lebih
rendah dari pada orang yang tidak terlatih, dan para atlet ini cenderung mempunyai
yang dicetuskan oleh olahraga. VO2max rerata adalah sekitar 38mL/kg/menit pada pria
sehat dan aktif dan sekitar 29mL/Kg/menit pada wanita sehat dan aktif. Angka ini lebih
rendah pada orang yang tidak aktif. VO2Max adalah hasil dari curah jantung maksimum
dan ekstraksi O2 maksimum oleh jaringan, dan keduanya meningkat dengan latihan.
Perubahan yang terjadi pada otot-otot rangka dengan latihan adalah peningkatan jumlah
peningkatan jumlah kapiler, debgan distribusi darah keserat otot menjadi lebih baik.
Efek akhir adalah ekstraksi O2 yang lebih sempurna dan akibatnya, untuk beban kerja
yang sama, pembentukan laktat lebih randah. Peningkatan aliran darah ke otot menjadi
lebih rendah dan, karena hal ini, kecepatan denyut jantung dan curah jantung kurang
meningkat dibandingkan orang yang tidak terlatih. Hal ini merupakan alasan mengapa
Dengan meningkatnya kegemaran latihan fisik dan jogging lain, perlu dicatat bahwa
salah satu manfaat latihan fisik teratur yang paling jelas adalah manfaat psikologik,
pasien yang melakukan latihan fisik teratur akan merasa lebih sehat. Latihan fisik
teratur juga meningkatkan kemungkinan bahwa pasien tetap aktif setelah melewati
batas standar usia pensiun. Selain itu, terdapat bukti bahwa latihan fisik teratur
Penting:
18 - 29 tahun: 70 - 77 dn/menit
30 - 39 tahun: 72 - 79 dn/menit
40 - 49 tahun: 74 - 81 dn/menit
TEKANAN DARAH
Apakah Tekanan Darah? Sebelum membahas mengenai tekanan darah tinggi atau
hipertensi, ada baiknya Anda mengenal terlebih dahulu tentang tekanan darah. Saat
Anda melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis ke dokter, biasanya ada alat
khusus yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa tekanan darah. Alat untuk
tensimeter. Ada tensimeter digital dan ada juga tensimeter air raksa yang masih umum
Dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan menyuruh Anda duduk atau
berbaring, karena itu posisi terbaik untuk mengukur tekanan darah. Lalu dokter
biasanya akan mengikat kantung udara pada lengan kanan kecuali pada lengan tersebut
terdapat cedera. Setelah itu, dilakukan pengukuran tekanan darah. Perbedaan antara
dialami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan
biasanya terdapat dua angka yang akan disebut oleh dokter. Misalnya dokter menyebut
140-90, maka artinya adalah 140/90 mmHg. Angka pertama (140) menunjukkan
tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung atau pada saat jantung
berdenyut atau berdetak, dan disebut tekanan sistolik atau sering disebut tekanan atas.
Angka kedua (90) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan,
dan disebut tekanan diastolik atau sering juga disebut tekanan bawah.
Setelah mengetahui tekanan darah, pasti Anda ingin mengetahui apakah tekanan darah
Anda termasuk rendah, normal atau tinggi. Berikut ini penggolongan tekanan darah
berdasarkan angka hasil pengukuran dengan tensimeter untuk tekanan sistolik dan
diastolik:
Sistolik Diastolik
pertama) kedua)
Darah rendah atau
Di bawah 90 Di bawah 60
hipotensi
Normal 90 120 60 80
Pre-hipertensi 120 140 80 90
Darah tinggi atau
140 160 90 100
hipertensi (stadium 1)
Darah tinggi atau
berbahaya)
Beban awal
panjang otot jantung, peningkatan beban awal menyebabkan kontrksi ventrikel lebih
kuat dan menigkatkan volume curah jantung. Meningkatnya beban awal akibat dari
Kontraktilitas
Bila saraf simpatis yang menuju ke jantung dirangsang maka ketegangan keseluruhan
akan bergeser ke atas atau ke kiri atau meningkatkan kontraktikitas, frekuesnsi dan
irama jantung juga mempengaruhi kontraktilitas. Bila sebagian dari miokard ventrikel
idak berfungsi maka kerja ventrikel akan berkurang yang menyebabkan depresi
Beban Akhir
Resistensi (tahanan) yang harus diatasi waktu darh dikeluarkan dari ventrikel, suatu
beban ventrikel kiri untuk membuka katup semilunaris aorta dan mendorong darah
selama kontraksi. Peningkatan drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel,
Frekuensi Jantung