PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keamanan dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan
prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan
pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai
dengan indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi
petugas. Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan
yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar sistem
serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan
kegiatan operasional Puskesmas. Sistem Manajemen Mutu ini mulai berlaku tanggal
05 Januari 2017. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam
proses pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari. Manual ini juga
sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di Puskesmas Rawat
Inap Banjarsari.
1
1. Profil Organisasi Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
1) Gambaran Umum
luas wilayah 52,32 Ha (523,2 Km) memiliki jumlah penduduk 32.056 jumlah
Jumlah desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
2
2) Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNGJAWAB
PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN PENANGGUNG JAWAB UKM
JARINGAN DAN JEJARING
KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM PERKESMAS PENGEMBANGAN
PELAYANAN
TB.E.MULYAWAN SKM, M.Si dr. SARA DANI dr. VERA ARIYANTI N.NENGSIH Amd Keb
KESEHATAN TRADISIONAL
LABORATORIUM/ PENUNJANG IMUNISASI
KOMPLEMENTER
SURVEILANCE
IMAM FIRMANSYAH, Amd. Kep
ISPA DIARE
TATI SOFIYANTI, Am. Keb
PERKESMAS
EPI .JB
3
(2)Struktur Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rawat Inap Banjarsari ,
sebagai berikut :
Kepala Puskesmas
Yayan Suryana, SKM
4
3) Visi
4) Misi
Rujukan
Nasional
5) Motto
MENGOBATI
6) Tata nilai
IMAN
dan pelanggan
2. Kebijakan Mutu
Kami Jajaran Pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
pelayanan
5
3) Memberikan pelayanan kepada seluruh pelanggan tanpa membeda-bedakan
(1)Dalam gedung
a. Pendaftaran
b. IGD
c. POli UMum
d. POli Gigi
e. PROMKES
f. Klinik Sanitasi
g. Poli KIA
h. Poli KB
i. Klinik Gizi
l. Apotek
m. Laboratorium
(2)Luar Gedung
a. Posyandu Balita
b. Posbindu Lansia
Semua
1 Indeks Kepuasan Pelanggan 80%
Pelayanan
Waktu tunggu pendaftaran pasien lama yang membawa
2 kartu maks 10 Menit(mulai dari diterima pasien sampai Pendaftaran 90%
RM di poli)
Kelengkapan Pengisian RM mencakup anamnesa,
3 BP Umum 90%
Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi
Tersedianya 2 buah minor set steril sebelum pelayanan Ruang
4 80%
Tindakan
Diberikan inform concent pada setiap tindakan
5 BP Gigi 90%
pencabutan gigi dewasa
Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD, TFU, Fe, LILA, TT,
6
presentasi janin dan DJJ, temu wicara, tes lab, tata KIA-ANC 100%
laksana kasus) pada ibu hamil K1
Pemberian inform concent pada setiap tindakan untuk
7 KIA-KB 100%
aceptor KB baru dan ganti cara
Termonitoring penyimpanan vaksin dalam suhu 2-8
8 KIA-Imunisasi 100%
Celcius 2 kali setiap hari
Pelayanan obat sediaan maksimal 10 menit dan racikan
9 Ruang Obat 100%
maks 15 menit
Waktu pemeriksaan Hemoglobin danGDS maks 10
10 Laboratorium 100%
menit
Setiap pasien baru yang berkonsultasi gizi mendapatkan Konsultasi
11 100%
informasi KADARZI Gizi
Permintaan pengambilan sampel air ditindak lanjuti Konsultasi
12 100%
maksimal 1 hari kerja Lab Sanitasi
Peningkatan kompetensi dengan pelatihan minimal 10
13 Kepegawaian 100%
pegawai setiap tahun
Pelaksanaan PE hari ke 2 setelah ditemukan kasus
14 P2 100%
demam berdarah
7
5. Indikator Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
TARGE
T
INDIKATOR
INDIKATOR SASARAN MUTU UKM CAPAIA
MUTU
N
2017
KESEHATAN 1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000KH 0
MASYARAKA 2. Cakupan Kunjungan ibu hamil K1 100%
T
KIA KB 3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 95%
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 100%
5. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 100%
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
6. Cakupan Pelayanan Nifas 100%
7. Cakupan Peserta KB Aktif 70%
8. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 23
9. Cakupan Kunjungan Bayi 95%
10 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 90%
.
11 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH 32
.
GIZI 1. Persentase Balita Gizi Buruk/BGM < 1,5%
2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 %
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 95%
4. Balita yang ditimbang BB 80%
5. Balita 6-59 bln mendapat Vit. A 95%
6. Bayi 0-6 bln mendapat ASI Eklusif 50%
7. Ibu Hamil mendapat FE 90 Tab 90%
8. Rumah tangga yang menggunakan garam beryodium 90%
9. Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak 100 %
usia 6-24 bulan keluarga miskin
PENANGANA CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA
N PENYAKIT PENYAKIT
MENULAR 1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 70
TBC BTA (+) %/100%
2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 85 %
3. RFT Rate 70%
4. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 %
5. Cakupan penderita diare yang ditangani 100 %
6. Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000 penduduk 20
7. Angka Kematian DBD (CFR) 0
8. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 100%
(UCI)
9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 100.000 penduduk < 0
15 tahun
10 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang 100 %
. dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
KES LING 1. Cakupan TTU 75 %
8
2. Cakupan Akses air bersih 85 %
Cakupan Jamban 80%
3. Cakupan TPM 70%
4. Cakupan Rumah Sehat 70 %
9
B. Ruang Lingkup
2) Upaya KB
3) Upaya gizi
4) Upaya kesling
13) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
1) Loket pendaftaran
2) Persalinan
3) Rawat inap
4) Poli umum
5) Poli gigi
6) Poli MTBS
7) Poli KIA
8) Poli KB
9) Poli paru
10
10) Poli imunisasi bayi
12) Apotek
13) Laboratorium
16) IVA
17) USG
1) Pelayanan BP Umum
2) Pelayanan KIA-KB
4) Pelayanan Gizi
5) Laboratorium
6) Rawat Inap
7) Kefarmasian
8) UGD
9) Persalinan
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya puskesmas maupun untuk
hukum administrasi dan hukum pidana. Arti peraturan disini tidak hanya mencakup
Ciri-cirinya adalah :
kesehatan.
Adapun landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun 2008 tentang
Rekam Medis.
Kesehatan.
Penyelenggaraan Imunisasi.
Klinik.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2014 tentang
11. Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual mutu ini adalah Pedoman
12
E. Istilah Dan Definisi
1. Dokumen adalah benda berupa barang atau tulisan yang memuat informasi yang
ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan
2. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna dan berhasil
guna.
3. Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara, waktu dan sumber
5. Kebijakan mutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen yang
menjadi garis besar dan pondasi rencana dalam hal mutu dalam aktifitas
keseharian organisasi.
(rehabilitatif).
12. Proses adalah serangkaian langkah secara sistematis atau tahapan yang jelas.
13
13. Rekaman adalah jenis dokumen khusus yang berisi hasil dari suatu kegiatan.
14. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
15. Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam
2) Measurable: Yang artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur (baik dlm
17. Tindakan korektifad alah proses yang dilakukan agar tidak terjadi pengulangan
kesalahan.
18. Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan dalam
14
BAB II
A. Persyaratan Umum
system manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini
proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
B. Pengendalian Dokumen
2) Memberikan cap terkendali untuk dokumen yang diberlakukan, dan cap tidak
ulang dokumen,
15
4) Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi,
5) Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar Puskesmas yang ditetapkan
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali.
dokumen .
a. Bab I, (A),
b. Bab V, (B),
d. Apabila dari sub Upaya dengan ditambahkan sub upaya (contoh sub
16
(3). Pelayanan Klinis kode : C,
selama 3 tahun, Setelah itu perlu dilakukan evaluasi. ( di revisi, diganti, atau
tidak terkendali )
tiga tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah tempat,
program.
6) Untuk prosedur kerja yang masih terkendali ( Belum lebih dari 3 tahun ) dan
apabila protap tersebut sudah lebih dari 3 tahun, direvisi dengan format baru (
DOKUMEN/BAB/BULAN/TAHUN BERLAKU
Contoh :
DOKUMEN/BAB/BULAN/TAHUN BERLAKU
Contoh :
B/005/SK/IV/I/2017 (B: Kode Pelayanan UKM, 005: nomor urut SK, SK:
jenis Dokumen, IV: Bab IV, I: bulan I/ Januari, 2017 tahun 2017,)
SOP: jenis Dokumen, IV: Bab IV, I: bulan I/ Januari, 2017 tahun 2017,)
5. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Daerah Kabupaten
Lebak.
ditentukan,
3) Format resep,
4) Format kasir
9. Penataan Dokumen.
diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar
secara berurutan.
2) Penataan dengan menggunakan file dan Otner yang sudah disepakati ( Merah :
3) Setiap dokumen Tim mutu diberi label sesuai urutan Kriteria dalam instrumen
rangkap tiga, (Untuk master, untuk Tim Admen, dan Untuk pelaksana/Upaya)
C. PengendalianRekaman
terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya seluruh
A. Komitmen Manajemen
Penanggung Jawab UKP, dan seluruh karyawan Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
mutu dengan:
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta perbaikan mutu dan kinerja secara
klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
20
1. Memastikan dimensi mutu pelanggan diidentifikasi dan dituangkan ke dalam
2. Memastikan sasaran mutu yang ditetapkan, telah sesuai dengan kebijakan mutu
dimensi mutu dan kebutuhan pelanggan yang diakomodir pada pernyataan kebijakan
disepakati dan menerapkan prosedur secara konsisten, dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan pelanggan.
C. Kebijakan Mutu
21
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan.
1. KepalaPuskesmas
proses-proses pelayanan.
22
3. Kepala Tata Usaha /Penanggung jawab administrasi manajemen
administrasi kesehatan.
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari yang berorientasi pada keselamatan pasien dan
jejaring pelayanan.
kesehatan.
dipelihara.
2. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas Rawat Inap Banjarsari tentang kinerja dari
pasien.
G. Komunikasi Internal
pertemuan, breafing pagi, diskusi, email, sms, dan media lain yang
tepatuntukmelakukankomunikasi.
25
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Rapat tinjauan manajemen di lakukan minimal dua kali dalam setahun. Prosedur
ini mencakup mulai proses penentuan jadwal dan peserta, pembuatan undangan,
pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil rapat
Mutu berjalan secara efektif dan efisien dan dilakukan sesuai dokumentasi Sistem
Pelayanan
keluhan pelanggan.
a) Hasil Audit
c) Kinerja Proses
Pelayanan.
C. LuaranTinjauan
27
BAB V
penyediaan SDM, proses pengajuan dilakukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala
C. Infrastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan saat
D. LingkunganKerja
28
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
perencanaan anggaran tahun yang akan datang dengan rumus T-1 (tahun min
satu). Dengan demikian kegiatan tahun depan direncanakan pada tahun ini.
upaya kesehatan bersumberdana dari APBD dan APBN. Sumber dana APBD yang
3. Pembelian
Proses pengadaan barang dan jasa mengacu pada Perpres 54 tahun 2010 tentang
3) Kontrak dengan pihak ketiga dilakukan pada rekanan yang menang dalam
4. Penyelenggaraan UKM
29
2) Validasi proses penyelenggaraan upaya dilakukan secara berkesinambungan
kesehatan di wilayah
1) Umum
pelayanan masyarakat.
2) Pemantauandanpengukuran:
30
(1). Kepuasan pelanggan dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni dan
Desember)
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai dilakukan oleh tim manajemen
pelanggan
sama
Adanya komunikasi dan interaksi yang baik antara petugas dan pelanggan dalam
31
3) Kontrak dengan pihak ketiga dilakukan pada rekanan yang menang dalam
diskriminasi.
data-data medisnya.
kesehatannya
kesehatan
manajemen mutu
keselamatan pasien.
pasien cedera seperti pasien jatuh karena lantai licin, dan lain-lain.
4) Analisis dan tindak lanjut, membuat analisa terhadap temuan masalah yang
tingkat safety atau keamanan yang di punyai oleh unit pelayanan klinis
tersebut.
33
BAB VII
A. Umum
Desember)
D. Pengendalian
Dilakukan jika ada hasil yang tidak sesuai dilakukan oleh tim manajemen mutu
pelayanan klinis.
E. Analisis Data
34
F. Peningkatan Berkelanjutan
berkesinambungan
G. Tindakan korektif
sama
H. Tindakan Preventif
35
BAB VIII
PENUTUP
Manual mutu ini disusun oleh Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
sebagai acuan dalam proses kegiatan manajemen mutu Puskesmas dan juga digunakan sebagai
implementasi dari sistem manajemen mutu akreditasi Puskesmas Rawat Inap Banjarsari .
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam memberikan
pelayanan sehingga mutu pelayanan dapat dioptimalkan, yang pada akhirnya dapat mencapai
kepuasan pelanggan.
36