Anda di halaman 1dari 9

TES HEMOGLOBIN (Hb)

MENGGUNAKAN METODE
SAHLI
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890
BANJARSARI
21001
Tes Hb menggunakan metode sahli adalah Hemoglobin yang dilepaskan
1. Pengertian akibat lisis eritrosit akan bereaksi dengan Asam Klorida membentuk
acid hematin yang kemudian diukur dengan membandingkan pada skala.
2. Tujuan Untuk mengetahui kadar Hb dalam darah
A. Pra analitik
1. Alat :
Hemaoglobinometer set
Pipet Tetes
Clinepette 20 ul
Botol kecil/ tabung
2. Bahan :
Darah Kapiler atau darah EDTA
3. Reagen
Larutan HCl 0,1 N
Aquadest
4. Bahan Pemeriksaan
Darah vena yang sudah diberi antikoagulan

B. Analitik/ Cara Kerja


1. Masukan larutan HCL 0,1 N. ke dalam tabung pengencer
hemometer sebanyak 5 tetes atau sampai batas 2 (dua)
2. Ambil darah menggunakan pipet sampai garis 0,5 tepat
3. Hapus kelebihan darah yang melekat pada bagian luar dengan
tissue.
3. Prosedur
4. Masukan darah ke dalam pipet dasar tabung (hati-hati jangan
sampai ada gelembung udara)
5. Bilas isi pipet dengan larutan HCL 0,1 yang ada dalam tabung
tersebut
6. Homogenkan
7. Tambahkan tetes demi tetes aquades sambil aduk menggunakan
batang pengaduk hingga warna sama dengan warna standar pada
alat hemoglobinmeter
8. baca kadar hemoglobin pada tabung pengencer tersebut

C. Pasca Analtik
1. Nilai Rujukan :
Laki - laki ( >15 tahun ) : 12- 14 gr/dl
Perempuan : 12 - 14 gr/dl
5 9 tahun : 11,5 gr/dl
10 14 tahun : 12 gr/dl
Anak - anak (0,6-4th) : 11 gr/dl
2. Interprestasi
Anemia apabila Hb kurang dari nilai normal
Catat hasil di buku arsip
4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Laboratorium, Dokter , Bidan
TES KEHAMILAN

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890
BANJARSARI
21001
Tes kehamilan (plano tes) adalah merupakan suatu tahap test strip yang

1. Pengertian menggunakan urine secara immunokromatografi untuk mendeteksi


adanya HCG dalam urine dan juga mendeteksi adanya kehamilan
Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan test
2. Tujuan
Kehamilan
A. Pra Analitik
1. Persiapan sampel
Sampel yang digunakan sebaiknya urine pertama pagi hari
2. Prinsip tes :
Immunokromatografi
3. Alat dan bahan :
Pot urine
Kit EXCEL Hcg\
Urine (sebaiknya urine pagi hari)

B. Analitik
3. Prosedur Cara kerja :
1. Alat tes dilepas dari tutupnya dan dicelupkan kedalam pot urine
2. Tunggu pada garis merah muncul pada alat tes ( C/T)

C. Pasca Analitik
Interprestasi Hasil :
1. Positif : Terbentuk 2 garis merah pada bagian control (C) dan
tes (T)
2. Negatif : Hanya 1 garis merah yang muncul pada bagian
kontrol (C)
3. Invalid : Tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul
hanya pada bagian tes (T)

4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Laboratorium, Dokter, Bidan


TES WIDAL
( METODE SLIDE )
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890
BANJARSARI
21001
1. Pengertian Widal adalah pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit typoid

2. Tujuan Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam pemeriksaan widal


A. Pra Analitik
1. Prinsip
Jika antigen dengan antibodi yang homolog dari penderita
tipoid fever akan terjadi aglutinasi
2. Alat :
Gelas objek
Pengaduk
Mikroskop
Mikropipet ukuran 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10 ul 5 ul
3. Reagen
Antigen Ty O, H, HA, dan Antigen HB

B. Analitik
1. Cara Kerja
Teteskan serum penderita pada gelas objek dengan
menggunakan clinipett masing-masing 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10
ul, 5 ul.
Tambahkan antigen Ty O satu tetes pada masing-masing
serum tersebut diatas.
Kerjakan seperti tersebut diatas dengan mengunakan antigen
3. Prosedur Ty H, HA, HB.
Campurkan serum dan antigen pada gelas objek dengan
menggunakan pengaduk, dimulai dari gelas objek yang berisi
serum penderita 5 ul.
Reaksi aglutinasi dibaca tidak boleh lebih dari 1 menit.
2. Pembacaan
Uji widal dikatakan positif bila terjadi aglutinasi dalam waktu
1 menit.
Pengenceran dihitung dari kiri kekanan sbb:1/20, 1/40, 1/80,
1/160, 1/320.
Titer dari serum adala pengenceran tertinggi yang masih
memberi reaksi aglutinasi.
C. Pasca Analitik
1. Nilai Normal
Negatif
2. Pelaporan
Hasil ditulis berdasarkan pengenceran terakhir yang masih
aglutinasi.
Contoh :
Aglutinasi terakhir pada gelas objek pengenceran dilaporkan
A Ty O positif 1/80
4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Laboratorium, Dokter, Bidan
PENGECATAN BTA METODE ZN

No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.196702171989021
BANJARSARI 001
Pemeriksaan BTA adalah pemeriksaan untuk menentukan adanya bakteri
1. Pengertian
tahan asam pada penderita TBC
Sebagai acuan Penerapan langkah-langkah dalam Pengecatan BTA
2. Tujuan
metode ZN
A. Pra Analitik
1. Persiapan sampel
a. Spesimen sputum dikumpulkan dalam pot sputum bermulut
lebar berpenampungan 6 cm atau lebih dengan tutup berulir,
tidak mudah pecah dan tidak bocor
b. Diperlukan 3 kali pengambilan sputum, 2 kali kunjungan,
yaitu Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS) sbb:
Sewaktu (S)
Sputum dikumpulkan sewaktu suspek TBC datang
berkunjung pertama kali pada saat pulang, suspek
membawa pot sputum untuk mengumpulkan sputum hari
kedua
Pagi (P)
Dahak yang sudah dikumpulkan pada pagi hari kedua,
segera setelah bangun tidur. Dibawa ke laboratorium dan
diserahkan kepada petugas laboratorium
Sewaktu (S) sputum dikumpulkan di laboratorium pada
pagi hari kedua, saat menyerahkan sputum pagi
c. Pot sputum diberi label yang memuat tanggal pengambilan
sampel, identitas pasien
3. Prosedur
d. Catat identitas pasien di Register TB 04
2. Prinsip tes
a. Basil tahan asam akan memberikan warna merah pada
pewarnaan ZN
3. Alat
a. Tusuk Sate/ Ose
b. Kaca objek / slide
c. Lampu spiritus
d. Mikroskop
e. Rak pewarnaan
f. Sampel dahak
g. Spidol
4. Bahan
a. Larutan Karbol Fucsin
b. Larutan Larutan HCl Alkohol 3%
c. Larutan Metilen Blue
B. Analitik
1. Beri nomor pada sediaan
2. Ambil sputum dengan menggunakan tusuk sate yang ujungnya
sudah di pipihkan seperti sapu
3. Oles dan ratakan di atas kaca objek
4. Biarkan sediaan kering
5. Fiksasi Sediaan dengan cara di lewatkan diatas nyala api dengan
cepat sebanyak 3X
6. Letakkan diatas rak pewarnaan
7. Tuang larutan Karbol Fucsin sampai menutupi seluruh sediaan,
panaskan dengan cara melewatkan api dibawah sediaan sampai
sediaan beruap. Dilakukan sebanyak 3 kali sampai 5 menit,
8. Cuci dengan air mengalir
9. Lunturkan dengan larutan HCl alkohol 3% sampai warna merah
hilang, cuci dengan air mengalir.
10. Tuang larut Methilen Blue selama 2 menit
11. Cuci dengan air mengalir
12. Biarkan kering
13. Setelah kering periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran
100X dengan Oil Imersi
14. Cari BTA berwarna merah, berbentuk batang dengan
menggunakan tekhnik 100 lapang pandang
15. Rendam dan cuci semua alat yang terkontaminasi sputum dengan
larutan disinfektaan

C. Pasca Analitik
1. Pembacaan hasil tes sediaan sputum dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD, sbb:
Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang
Scanty : Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
Positif 1+ : Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
Positif 2+ : Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 kali lapang pandang
Positif 3+ : Ditemukan > 10 BTA dalam 1 lapangan pandang

2. Pelaporan
a. Hasil pemeriksaan dicatat di Buku Register TB 04
b. Hasil pemeriksaan dicatat di TB 05 dan diserahkan kembali
ke pasien untuk dibawa ke ruang Poli TB Paru/ Dokter
Praktek Mandiri yang merujuk
4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Laboratorium, Dokter, Bidan
PEMERIKSAAN GOLONGAN
DARAH
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.196702171989021
BANJARSARI 001
Pemeriksaan Golongan darah A/B/AB/O adalah prosedur pemeriksaan
1. Pengertian
untuk mengetahui jenis Golongan darah seseorang

2. Tujuan Untuk mengetahui tipe Golongan darah pasien


A. Pra Analitik
1. Alat
Blood Lancet
Kartu Golongan darah
Disinfektan / Tissu alkohol
Pengaduk/ Lidi
Handscoen
2. Bahan
Reagent Anti A, B, AB, dan D/ Rhesus
B. Analitik
1. Cara Kerja
Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
Gunakan APD / Hanscoen
Usapkan disinfektan/ tissu alkohol ke ujung jari pasien,
keringkan
Ambil darah kapiler dari ujung jari pasien dengan
menggunakan blood lancet
3. Prosedur Kumpulkan darah di ujung jari, kemudian teteskan di kartu
golongan darah, masing masing lingkaran A, B, AB, dan D
Campurkan reagent sesuai jenis ragent ke masing
tempat/lingkaran , kurang lebih 1 tetes
Aduk reagen dan darah menggunakan pengaduk/ lidi sampai
homogen

D. Pasca Analitik
1. Kriteria Hasil
Golongan darah A : Aglutinasi pada lingkaran A dan AB
Golongan darah B : Aglutinasi pada lingkaran B dan AB
Golongan darah AB : Aglutinasi pada lingkaran AB
Golongan darah O : Tidak terjadi Aglutinasi pada semua
lingkaran
Rhesus Positif : Aglutinasi pada lingkaran D/ Rhesus

2. Pelaporan
Catat hasil pemeriksaan di buku Register Pasien
4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Laboratorium, Dokter, Bidan
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH,
ASAM URAT DAN CHORESTEROL
TOTAL MENGGUNAKAN ALAT
MULTICHECK METODE RAPID TEST
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890210
BANJARSARI 01
A. Pemeriksaan kimia darah adalah salah satu jenis pemeriksaan
laboratorium untuk mendeteksi kadar gula (sewaktu puasa dan 2 jam
postprandial), asam urat, dan choresterol total dalam darah.
1. Pengertian B. Pemeriksaan dilakukan oleh analis laboratorium, perawat, dan bidan
yang sudah terlatih sesuai tugas dan wewenang keprofesian
C. Pemeriksaan dilakukan dalam gedung Puskesmas, Pustu, Polindes,
dan Posbindu.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui kadar gula
2. Tujuan
darah, asam urat, dan choresterol total pada pasien
3. Referensi Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Depkes RI Tahun 2004
A. Pra Analitik
1. Alat
Alat Multicheck metode Rapid Test
Stik glokose, Asam urat, dan Choresterol
Jarum Lancet
Auto Click
2. Bahan
Handscoen
Kapas Alkohol/ Tissu Alkohol

B. Analitik
1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
2. Tanyakan jenis pemeriksaan apa yang akan dilakukan atau melihat
catatan dokter di status pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Petugas memakai APD/ Handscoen
3. Prosedur 5. Atur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pasang Chip Glukose/ Asam Urat/ Choresterol, dan setelah
muncul kode stick cabut kembali
7. Pasang stick sesuai permintaan pemeriksaan yang akan dilakukan
8. Bersihakan area penusukan menggunakan kapas/ tissu alkohol
9. Petugas menusukan lancet (auto click) pada jari pasien
10. Bersihkan darah tetesan pertama
11. Letakan ujung stick pada darah di ujung jari
12. Tunggu beberapa detik, hasil akan muncul pada layar alat
13. Berikan tissu alkohol pada luka tusukan
14. Informasikan tentang hasil pemeriksaan pada pasien dan catat
distatus pasien/form laboratorium
15. Merapihkan alat dan cuci tangan

C. Paska Analitik
1. Pelaporan
Catat hasil pemeriksaan dan data pasien di Buku Register
Laboratorium
Analis / Petugas laboratorium terlatih, KIA, VK , BP UMUM, POLI
4. Unit Terkait
Gigi, Rawat Inap, Poli TB Paru
PENGGUNAAN DAN
PERAWATAN CENTRIFURGE
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890210
BANJARSARI 01
Centifurge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel
berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam
1. Pengertian
prosesnya, centrifurge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung
yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya
A. Mengetahui jenis instrumen laboratorium serta memahami prinsip
kerjanya
2. Tujuan
B. Menggunakan, memelihara dan mengkalibrasi serta memperbaiki
kerusakan ringan instrumen tersebut
A. Pra Analitik
1. Alat
Centrifurge
Tabung Centrifurge
Beaker glass
Kertas saring
Corong
2. Bahan
Handscoen

B. Analitik
1. Penggunaan Centrifurge
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
Atur kecepatan dan waktu yang diinginkan
Untuk alat yang sudah diprogram jika dirubah kecepatan dan
waktunya, maka program disesuaikan
3. Prosedur Masukan tabung yang akan di Centifurge dengan posisi yang
seimbang saling berhadapan
Jika semua tabung sudah masuk, ditutup penutupnya dan tekan
START
Alat akan memutar secara otomatis dan apabila sudah selesai
alat akan berhenti secara otomatis
Jika telah selesai menggunakan tekan OFF

C. Paska Analitik
1. Perawatan
Bersihkan alat menggunakan lap bersih
Penetapan sample harus dalam keadaan seimbang dan
simetris/ balance, agar putaran tidak bergetar dan alat akan
berumur lama
Jangan letakan alat terlalu dekat dengan dinding di
belakangnya karena ada ventilasi aliran udara

4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Unit Laboratorium


SOP FOTOMETER
INTHERMA 168
No. Dokumen

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
00

Halaman 1 Halaman
PUSKESMAS DTP Yayan Suryana SKM
NIP.1967021719890210
BANJARSARI 01
Fotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan atau
1. Pengertian penyinaran. berfungsi untuk mengukur suatu intensitas atau kekuatan
cahaya suatu larutan
Mengetahui jenis instrument laboratorium serta memahami prinsip
2. Tujuan
kerjanya
A. Pra Analitik
1. Alat
Fotometer Intherma 168
Breaker Glass
Multipipet
Tissu
Tip disposable
Tabung reaksi
2. Bahan
Handscoen
Aquabidest
Reagent (sesuai permintaan pemeriksaan)

B. Analitik
1. Penggunaan Fotometer Intherma 168
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON
Alat akan melakukan auto check (otomatis)
Masukan Aquabidest saat perintah destilated water test,
3. Prosedur please asspirate
Tunggu beberapa saat, akan masuk ke menu home
pemeriksaan
Klik Test dan pilih parameter yang akan di periksa tekan
OK
Masukan aquabidest saat perintah please asspirate water
Masukan reagent yang telah diracik sebelumnya
Tunggu sampai hasil keluar
Apabila ingin melanjutkan Sample test, lakukan RINSE
terlebih dahulu
Tekan tombol Back kembali ke menu awal
Tekan Tombol OFF (menu) dan Rinse
Matikan alat

C. Paska Analitik
1. Pelaporan
Catat hasil pemeriksaan di buku Register Pasien Lab
Print/ cetak hasil pemeriksaan dan berikan kepada pasien

4. Unit Terkait Analis / Petugas laboratorium terlatih, Unit Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai