Anda di halaman 1dari 4

Pemberian Obat Melalui Hidung

Keuntungan

Metabolisme melalui enterohepatik dan dinding usus dikurangi.


Penguraian di saluran pencernaan dihindari
Kecepatan dan jumlah obat yang diabsorpsi serta profil konsentrasi obat dalamplasma
terhadap waktu sebanding dengan pemberian dengan intra vena.
Banyak pembuluh dan struktur membran mukosan yang permeabel sehinggamemungkinkan
pemberian untuk sistemik

Pada Hidung
Pemberian obat pada hidung dilakukan dengan cara memberikan tetes hidung yang dapat
dilakukan pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring
Efek samping sistemik hampir tidak ada, kecuali pada bayi/anak dan usia lanjut
yang lebih peka terhadap efek sistemik. Namun ada efek samping lain akibat
vasokonstriksi lokal secara cepat yaitu, jika pemberian obat tetes hidung ini dihentikan,
dapat terjadi sumbatan hidung yang lebih berat. Sumbatan sekunder in dapat
menyebabkan kerusakan jaringan setempat dan mengganggu bulu hidung.

Bentuk-bentuknya :
a. Tetes hidung (nasal drops).ditujukan untuk bayi, anak-anak dan dewasa. contohnya
Breathy, Alfrin, Iliadin, Otrivin.
b. Semprot hidung (nasal spray).ditujukan untuk orang dewasa. contohnya Afrin,
Iliadin, Otrivin.
c. Semprot hidung dengan dosis terukur (metered-dose nasal spray), ditujukan untuk
anak-anak usia tidak kurang dari 4 tahun dan dewasa. contohnya Beconase, Flixonase,
Nasacort AQ, Nasonex, Rhinocort Aqua.

Gambar 1.4 Contoh obat topikal pada hidung

Tindakan
Alat &Bahan :
a. Obat dalam tempatnya
b. Pipet
c. Spekulum hidung
d. Pinset anatomi dalam tempatnya
e. Korentang dalam tempatnya
f. Plester
g. Kain kasa
h. Kertas tisu
i. Balutan
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan cara :
Duduk dikursi dengan kepala mengadah ke belakang
Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur
Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah ke belakang
4. Berikan tetesan obat pada tiap lubang hidung (sesuai dengan dosis)
5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 menit
6. Cuci tangan
7. Catat, cara, tanggal dan dosis pemberian obat

Tujuan : memberikan obat pada pasien melalui hidung sesuai dengan kebutuhan

I. Persiapan
A. Persiapan Lingkungan
1. Pasang sampiran
2. Keluarga/penunggu agar tidak berada di kamar

B. Persiapan Alat
1. Obat dalam tempatnya
2. Pipet
3. Specuum hidung
4. Pinset anatomi
5. Korentang dalam tempatnya
6. Plester
7. Kain kassa
8. Kertas tissu
9. Balutan
C. Persiapan Pasien
1. Beri salam pada pasien
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan

II. Prosedur Kerja


1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan cara duduk di kursi dengan kepala tengadah ke belakang
4. Berbaring dengan kepala pada tepi tempat tidur
5. Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah kebelakang
6. Berikan tetes obat pada masing-masimg lubang hidung
7. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah selama 5 menit
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

III. Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasi hasil

Pemberian Obat Topikal Pada Hidung


Pemberian Obat Topikal Pada Hidung
Pemberian obat pada hidung dilakukan dengan cara memberikan tetes hidung yang dapat
dilakukan pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring
Efek samping sistemik hampir tidak ada, kecuali pada bayi/anak dan usia lanjut
yang lebih peka terhadap efek sistemik. Namun ada efek samping lain akibat
vasokonstriksi lokal secara cepat yaitu, jika pemberian obat tetes hidung ini dihentikan,
dapat terjadi sumbatan hidung yang lebih berat. Sumbatan sekunder in dapat
menyebabkan kerusakan jaringan setempat dan mengganggu bulu hidung.

Bentuk-bentuknya :
a. Tetes hidung (nasal drops).ditujukan untuk bayi, anak-anak dan dewasa. contohnya
Breathy, Alfrin, Iliadin, Otrivin.
b. Semprot hidung (nasal spray).ditujukan untuk orang dewasa. contohnya Afrin,
Iliadin, Otrivin.
c. Semprot hidung dengan dosis terukur (metered-dose nasal spray), ditujukan untuk
anak-anak usia tidak kurang dari 4 tahun dan dewasa. contohnya Beconase, Flixonase,
Nasacort AQ, Nasonex, Rhinocort Aqua
Tindakan
Alat &Bahan :
a. Obat dalam tempatnya
b. Spekulum hidung
c. Pinset anatomi dalam tempatnya
d. Korentang dalam tempatnya
e. Plester
f. Kain kasa
g. Kertas tisu
h. Balutan
Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan cara :
Duduk dikursi dengan kepala mengadah ke belakang
Berbaring dengan kepala ekstensi pada tepi tempat tidur
Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah ke belakang
4. Berikan spray obat pada tiap lubang hidung (sesuai dengan dosis)
5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 menit
6. Cuci tangan
7. Catat, cara, tanggal dan dosis pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai