Anda di halaman 1dari 4

PENERIMAAN DAN PEMINDAHAN PASIEN

STANDAR
DI INSTALASI RAWAT INTENSIF
PROSEDUR
OPERASIONAL No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan di Semarang
Direktur Utama

Dr. Bambang Wibowo, SpOG (K)


NIP. 196108201988121001
PENGERTIAN 1. Penerimaan pasien di ruang rawat intensif adalah tata cara penerimaan
pasien yang memerlukan perawatan di ruang rawat intensif.
2. Pemindahan pasien dari ruang rawat intensif adalah tata cara keluarnya
pasien dari ruang rawat intensif setelah mendapatkan perawatan di ruang
rawat intensif RSUP Dr Kariadi Semarang
3. Yang dimaksud ruang rawat intensif adalah meliputi ICU, CCU, PICU,
NICU, HCU dewasa dan HCU anak.
TUJUAN 1. Menjadi acuan dalam menerima pasien di ruang rawat intensif
2. Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang rawat intensif
KEBIJAKAN 1. Pasien dipertimbangkan untuk mendapatkan pelayanan di ruang rawat
intensif jika memenuhi Kriteria Pasien Masuk sesuai Checklist Pasien
Masuk Ruang Rawat Intensif.
2. Pasien dipertimbangkan untuk dipindahkan dari ruang rawat intensif jika
sudah memenuhi Kriteria Pasien Keluar sesuai Checklist Pasien
Keluar Ruang Rawat Intensif.
3. Hasil-hasil asesmen pasien yang menjadi indikasi untuk dirawat di ruang
rawat intensif dituliskan di Rekam Medis pasien.
4. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat intensif mendapatkan
prioritas pertama untuk menempati ruang rawat inap yang sesuai.
PROSEDUR PENERIMAAN KE RUANG RAWAT INTENSIF
1. DPJP atau asisten DPJP pasien tersebut membuat permintaan konsultasi
secara tertulis ke dokter konsultan ruang rawat intensif sebelum
mengirim pasien ke ruang rawat intensif. Dalam keadaan emergensi
permintaan konsultasi bisa dilakukan melalui telepon, tetapi harus
diikuti dengan permintaan tertulis.
2. Dokter atau asisten dokter konsultan ruang rawat intensif melakukan
pemeriksaan pada pasien yang dikonsulkan diruang dimana pasien
tersebut dirawat. Jika yang memeriksa pasien adalah asisten dokter
maka asisten tersebut harus mengkomunikasikan hasil pemeriksaan
kepada dokter konsultan ruang rawat intensif.
3. Dokter atau asisten dokter konsultan ruang rawat intensif mengisi
Checklist Pasien Masuk IRIN dan memberikan jawaban konsultasi
secara tertulis pada Lembar Harian Pasien apakah pasien mempunyai
indikasi sesuai kriteria untuk dirawat di ruang rawat intensif.
4. Apabila pasien mempunyai indikasi untuk dirawat di ruang rawat
intensif dan tersedia tempat di ruang rawat intensif, maka pasien
dipersiapkan untuk ditransfer ke ruang rawat intensif.
5. Perawat ruangan asal pasien mentransfer pasien ke ruang rawat intensif
didampingi oleh dokter ruangan asal pasien dirawat sesuai SPO transfer
Internal.
6. Jika tidak tersedia tempat di ruang rawat intensif, pasien ditawarkan
untuk dirujuk ke RS lain. Jika pasien bersedia, petugas ruangan asal
pasien menghubungi RS lain untuk menanyakan ketersediaan ruang
rawat intensif.
7. Jika di RS lain tersedia ruang rawat intensif, maka proses dilakukan
sesuai dengan SPO Merujuk Pasien.
8. Jika pasien tidak bersedia untuk dirujuk ke RS lain ATAU tidak tersedia
ruang rawat intensif di RS lain, maka perawatan pasien tetap dilanjutkan
di ruang asal pasien tersebut.
9. Lembar Checklist Pasien Masuk Ruang Rawat Intensif yang telah diisi
didokumentasikan dalam dokumen rekam medis pasien.

PEMINDAHAN DARI RUANG ICU


1. DPJP atau asisten DPJP ruang rawat intensif membuat pernyataan
tertulis untuk alih rawat di rekam medis pasien, ditujukan kepada DPJP
yang akan bertanggung jawab terhadap pasien tersebut serta melengkapi
checklist pasien keluar ruang rawat intensif, Satu hari sebelum pasien
dipindahkan dari ruang rawat intensif (H-1).
2. Perawat ruang rawat intensif menghubungi petugas TPPRI untuk
memesan tempat tidur di ruangan sesuai kelas yang dikehendaki pasien
(H-1), setelah pasien dinyatakan alih rawat oleh DPJP atau asisten DPJP
ruang rawat intensif.
3. Perawat ruang rawat intensif mempersiapkan pemindahan pasien pada
saat yang ditentukan dan mengkonfirmasikannya dengan perawat di
ruang perawatan jika tersedia tempat tidur.
4. Setelah ruang perawatan menyatakan siap menerima pasien, perawat
ruang rawat intensif melakukan transfer dan serah terima dengan
perawat ruang perawatan.
5. Jika tidak tersedia tempat tidur di ruangan sesuai kelas yang dikehendaki
pasien, pasien ditawarkan untuk menempati ruangan dengan kelas yang
berbeda, jika ruangan tersebut tersedia.
6. Jika pasien / keluarga menolak poin no 5 di atas, pasien ditawarkan
untuk dirujuk ke RS lain.
7. Jika pasien / keluarga bersedia dirujuk ke RS lain, perawat ruang rawat
intensif menghubungi RS lain untuk menanyakan ketersediaan ruang
perawatan sesuai kelas yang dikehendaki pasien. Jika tersedia, lakukan
transfer eksternal.
8. Jika pasien tidak bersedia dirujuk ke RS lain ATAU tidak tersedia ruang
perawatan di RS lain, maka perawatan pasien dilanjutkan di ruang rawat
intensif sampai tersedia tempat tidur di ruang yang dikehendaki pasien.
Unit Terkait : 1. Instalasi Rawat Intensif
2. Instalasi Rawat Inap A
3. Instalasi Rawat Inap B
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Pav Garuda
6. Instalasi Jantung dan Pembuluh Darah
7. Instalasi Geriatri
8. Instalasi Bedah Sentral
INSTALASI ALUR PASIEN MASUK RUANG RAWAT DOKUMEN
INTENSIF

MULAI

Pasien Kritis 1. Checklist Pasien


Instalasi Rawat Inap Masuk Ruang Rawat
Instalasi Bedah Sentral Intensif
2. SPO Resusitasi
Instalasi Gawat Resusitasi 3. SPO Merujuk pasien
Darurat

Asesmen DPJP / asisten DPJP

Ya Tidak
Perlu
Konsultasi
Catatan :
Konsultasi Lanjutkan Perawatan pasien di luar IRIN
Dokter perawatan :
konsultan IRIN diluar IRIN 1. Perawatan di IRNA
2. Perawatan di ruang
paliatif
Asesmen 3. Perawatan di IGD
Dokter (sementara)
Indikasi Tidak
konsultan IRIN IRIN ?

Ya
Ya
Tersedia
Tempat?

Tidak
Transfer Pasien Tidak
Instalasi Rawat ke IRIN
Intensif Tidak
Tawarkan
RS Lain?

Ya

Tidak
Hubungi

IRIN RS Lain,
Ada Tempat?

Ya

SPO Merujuk
Pasien

Anda mungkin juga menyukai