Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI

PADA IBU HAMIL NORMAL

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD NURHOLIS

NIM. 018 SYE 15

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIII
MATARAM
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah penulisan ilmiah yang membahas tentang
Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Pada penulisan makalah ini, saya berusaha
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh semua orang,
sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Makalah penulisan ilmiah ini juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama mahasiswa di bidang kesehatan.
Saya menyadari dalm penyusunan makalah ini tidaklah sempurna, masih banyak
kekurangan dan kelemahan didalam penulisan makalah saya, baik dalam segi bahasa
dan pengolahan maupun dalam penyusunan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan
saran yang sifatnya membangun demi mencapainya suatu kesempurnaan dalam makalah
ini.

Mataram, 16 Agustus 2017


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi lainya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi

dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,

pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh

ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat

menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).

Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup

berat. Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang

baik bagi ibu dan janin (Ariga, 2012).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan

janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan

selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan

berat badan normal. Dengan kata lain bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada

keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zhulaida, 2008).

Jika ibu hamil tidak mendapat gizi yang cukup selama hamil, maka bayi yang

dikandungnya akan kekurangan gizi. Meski sudah cukup bulan, bayi tersebut lahirnya

BBLR (berat bayi lahir rendah). Saat menyusui juga akan kekurangan ASI. Ibu hamil

dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 gram/kg. Untuk pertumbuhan maupun


aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta, untuk ibu hamil

harus mendapat gizi yang cukup untuk diri dan janinnya.

Seorang wanita yang saat mulai hamil berat badannya tergolong normal,

memasuki trimester kedua ia akan membutuhkan tambahan kalori 350 kkal per hari.

Jumlah energi yang dibutuhkan memasuki trimester ketiga akan semakin meningkat,

yaitu sekitar 450 kkal per hari (National Academy of Sciences, 2004).

Menurut Pudjiadi (2005) selama kehamilan, ibu akan mengalami penambahan

berat badan sekitar 10-12 kg, dimana pada trimester I kurang dari 1 kg, trimester II

sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Ibu hamil yang memiliki berat badan normal

kemungkinan tidak memiliki masalah dalam konsumsi makan setiap hari, namun

penambahan berat badannya harus tetap dipantau agar selama hamil tidak memiliki

komplikasi.

Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil

dapat juga dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemaglobin (Hb)

dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu hamil dengan ukuran

LILA dibawah ini menunjukan adanya kekurangan energi yang kronis (Miyata dan

Proverawati, 2010).

Janin yang terganggu pertumbuhannya tidak saja dapat menyebabkan kerusakan

permanen pada pertumbuhan setelah bayi lahir, tetapi juga hingga ia dewasa. Selain itu

juga berpengaruh pada kemampuan anak untuk belajar. Lebih jauh lagi studi ini

menemukan bahwa janin yang terganggu pertumbuhannya bisa membawa pengaruh

pada kualitas keturunan selanjutnya, terutama risiko berat badan lahir rendah (Victoria,

2008).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan

yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan

perkembangan, selain itu juga akan meningkatkan risiko kesakitan dan kematian bayi

karena rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian bawah, pertumbuhan yang

terhambat, cacat bawaan, bayi lahir mati, anemia pada bayi, asfiksian intra partum, dan

kematian neonatal (Kristiyanasari, 2010).

Dengan kondisi kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita

sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan

melahirkan bayi besar yang sehat dari pada dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini walaupun

berkembang sanagat pesat masalah gizi yang timbul sangat kompleks, sehingga masalah

ini sangat memprihatikan dimana tingkat kematian ibu maternal masih sangat tinggi.

Pada umumnya ibu hamil di lingkungan masyarakat kita masih banyak yang hidup

dibawah garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang baik ditunjang

lagi oleh pendidikan yang rendah, umur, pekerjaan, pengalaman, paritas, budaya, status

sosial ekonomi yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan gizi masa

kehamilan masih sangat rendah (Syaifudin, 2008).


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Ibu Hamil


Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus

kembar, atau triplet/kembar tiga).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir

dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah

gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (awal kehamilan) dan

kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya

disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal

sebagai gravida 0 (Wikipedia, 2011).

Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai trimester,

yaitu:

1. Trimester I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi

perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk

tinggi.

2. Trimester II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27

3. Trimester III : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran

2.1.1 Trimester I
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti

merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya

dihentikan pada masa ini. Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3

minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga

disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga

dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus

menstruasi terakhir.

Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga

perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness,

perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.

2.1.2 Trimester II

Trimester II (14-27 minggu) pada masa ini energi dibutuhkan untuk penambahan

darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa mamae / payudara (memproduksi air

susu ibu / ASI), dan penimbunan lemak (Ariga, dkk 2011).

2.1.3 Trimester III

Pada masa ini dibutuhkan energi untuk pertumbuhan janin, plasenta serta cairan

amnion. Dan penambahan berat badan ibu juga harus dipantau agar tidak mengalami

obesitas, untuk menghindari penyulit yang mungkin terjadi pada masa persalinan,

dengan mengkonsumsi gizi yang seimbang (Sulistyoningsih, 2011).

2.2 Defenisi Gizi


Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal

oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan

kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan

energi.

Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,

yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur

proses-proses kehidupan (Sunita, 2006).

Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka

ragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan

kebutuha hidupnya (Path, 2005).

2.2.1 Manfaat Gizi

1. Sebagai zat tenaga

Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein

2. Sebagai zat pembangun

Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan jaringan

yang rusak, sumber protein.

3. Sebagai zat pengatur

Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni, 2006).

2.2.2 Jenis-jenis Gizi

a. Karbohidrat dan Lemak


Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya

karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat berfungsi

secara optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan,

kentang, buah-buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya daun ubi jalar.

b. Protein

Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya.

Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan tambahan

protein sebesar 17 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar dari

pada kebutuhan protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak

dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe dan kacang.

c. Vitamin

Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan

protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin mempunyai

peranan penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.

d. Asam Folat

Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat

dibutuhkan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis

DNA, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.

e. Zat Besi

Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%.

Sekitar 1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg
hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk

pembentukan sel darah merah.

f. Yodium

Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami

hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga

dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan

perinatal. Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium

serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.

g. Kalsium

Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang

dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium

adalah susu dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk

mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat

menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.

h. Magnesium

Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan

sayur mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.

i.Seng

Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada

berbagai sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan,

kerang, ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu

hamil dapat menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.


2.3 Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil

Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan janin

dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak dan makan

makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah makanan yang

bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari karbohidrat, lemak,

protein, berbagai vitamin dan mineral.

Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup

banyak, baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat dianjurkan

untuk dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein, dan berbagai

vitamin dan mineral.

a. Energi

Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,

tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan tambahan

300 kkal/hari.

b. Protein

Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh janin

ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging, ikan,

susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

c. Vitamin dan mineral

Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan pembentukan

jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan susu.
d. Asam folat

Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD

(Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan untuk

dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal

kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi,

dan bayam.

e. Zat besi

Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga

dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan

mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara

lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

f. Kalsium

Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga

kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya

sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan teri,

ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan, dan wijen.

2.4 Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil

Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang biasa

dilakukan :

a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.

b. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa pedih

seperti terelaksasi.
c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat, tapi

tetap coba untuk sarapan.

d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.

e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-buahan

yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.

f. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.

g. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.

h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan yang

mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur, ikan

dan daging.

i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk menyuplai

vitamin (Syaifudin, 2009).

2.5 Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik

pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara

lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena

penyakit infeksi.

2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit

dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,

serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan

dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan

berat badan rendah (BBLR).

2.6 Pengetahuan

2.6.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tau dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what

atau apakah sesuatu itu, dan menjadi setelah seseorang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010). Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari proses penglihatan.

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia, pengetahuan selalu berubah untuk

memahami gejala-gejala alam kemasyarakatan. Manusia pada dasarnya selalu ingin

mengetahui kebenaran tentang sesuatu. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini sejak

dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat

diperoleh dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010).

2.6.2 Sifat- Sifat Pengetahaun


Pada dasarnya, pengetahuan sama dengan ilmu, maka pengetahuan juga

memiliki objek. Pengetahuan harus sesuai denagn objek agar benar. Tujuan dari

pengetahuan adalah mencari kebenaran.

Sementara Notoatmodjo (2010) juga membagi cakupan dalam domain

pengetahuan atau kognitif ini atas 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :

1. Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk

kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu

aspek yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima.

2. Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah

pahami terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-

komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)
Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-

bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu

materi atau objek penilaian. Penilaian itu berdasarkan kriteria yang telah ada

(Notoatmodjo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses


Pada hari senin 9 April 2012].

Agria dkk. 2011. Gizi Reproduksi. Jogjakarta: Fitramaya

Ali, Syaifudin, 2009. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan Dan


Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia Media.

Alfitramadya. 2008. Gizi Kehamilan, http//blogspot.com [diakses pada


hari selasa 23 April 2012].

Anton, Yohanes. 2011. Its Easy Olah Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Skripta Media
Creative.

Ariga dan Reni Asmara. 2011. Gizi Masa Kehamilan, http//ariga.blogspot


.com [diakses pada hari selasa 23 April 2012].

Arikunto, Suharsimin. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Buku Panduan Penulisan KTI. 2012. Medan: Stikes Helvetia Medan.

Djaeni, Achmad. 2006. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat

Eva. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media

Jurnal Penelitian Stikes Helvetia Medan. 2011. Medan: stikes Helvetia Medan.

Miyata dan Proverawati. 2010. Gizi Kehamilan, www.blogspot. Com [diakses pada hari
selasa 23 April 2012].

Muhammad, Iman. 2011. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


Bidang Kesehatan. Bandung: Mulya Sarana.

Ngambut, Korolus. 2011. Pengantar Biostatistik (Aplikasi Penggunaan


SPSS). Jogjakarta: Gosyen Publishing.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

--------. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Path. 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC


Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Jogjakarta: Mediakom.

Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak.


Jogjakarta: Graha Ilmu.

Sunita, Almatsier. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Victoria. 2008. Nutrisi Tepat Untuk Kehamilan Sehat. Nutrisia

Wikipedia. 2011. Gizi Ibu Hamil. Id.wikipedia.org [diakses pada hari


Sabtu 20 April 2012].

Zulhaida. 2011. Gizi Masa Kehamilan. Zulhaida@.telkom.net [diakses


pada hari selasa 23 April 2012].

Anda mungkin juga menyukai