Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS SITUASI

Luas area pabrik sebesar 1,4 hectar, dimana keadaan pabrik masih ada sebagian lantai
dari tanah, dan sebagian yang lain dari semen. Terdapat sumur sebagai sumber air untuk
merebus tepung shoun dan sebagai air minum pekerja, sumur termasuk dalam sumur yang
dangkal. Dalam proses pembuatan shoun, dimulai dari mempersiapkan tepung yang dibawa
menggunakan truk kedalam pabrik, tepatnya keruang pengolahan. Proses dilanjutkan pada
pencucian tepung dalam air, dan menggunakan kaporit, setelah itu dilanjutkan dengan proses
perebusan tepung, lalu tepung yang telah di rebus akan dipress atau dicetak mengguakan alat
yang harus diputar secara manual, dan di cetak ke lempengan seng agar dapat dijemur. Pabrik
memiliki 1300 seng untuk proses penjemuran. Setelah itu proses dilanjutkan dengan
penjemuran shoun di lapangan terbuka dengan mengandalkan sinar matahari, setelah selasai
penjemuran maka shoun di ambil dan dikumpulkan untuk proses pengepackan.

Dalam tiap prosesnya hal; yang dapat diamati adalah,

1. Bongkar Muatan Tepung dibagian luar pabrik dimana pabrik dikelilingi dengan
sawah, bagian luar pabrik masih beralaskan tanah, dan sawah merupakan sumber utama
seringnya terjadi kecelakaan pekerja akibat gigitan ular. Lama sekali bongkar muatan
dilakukan selama 30 menit sampai 1 jam tergantung jumlah orang yang melakukannya.
Jumlah tepung yang dipindahkan setiap kali bongkar muatan itu sekitar 400 karung
sehingga jika dilakukan oleh 8 orang setiap orangnya bertugas memindahkan 39
karung. Berat tepung sekitar 50 kg perkarungnya sehingga menjadi faktor resiko
menyebabkan gangguan sendi dan gangguan nyeri otot. Pekerja juga jarang memakai
alas kaki untuk melindungi kaki dari kotoran danfaktor resiko terluka saat mengangkat
tepung. Selain tidak memakai alas kaki paea pekerja juga tidak memakai masker
sehingga kemungkinan debu tepung berterbangan dan mudah masuk ke saluran
pernapasan.
2. Proses Pencucian proses pencucian dilakukan menggunakan wadah besar yang
kemudian diisi air, proses pencucian masih menggunakan tenaga manusian dengan cara
tepung sagu yang dicuci diinjak-injak oleh pekerjanya didalam wadah yang berisi air,
tepung dan kaporit. Kaporit berfungsi agar tepung sagu tidak mengendap atau
menggumpal saat dilakukan proses pencucian. Setelah dicuci menggunakan kaporit,
tepung di cuci lagi dengan air bersih untuk membersihkan dari sisa-sisa kaporit. Pada
proses ini memiliki kemungkinan bisa menyebabkan penularan penyakit karena jika
pekerja sedang memiliki infeksi pada kulitnya atau tidak bersih bisa menjadi transmisi
virus atau mikroorganisme lain dari pekerja ke tepung. Lalu karena harus masuk ke
dalam air sagu dan kaporit sering menyebabkan badan pekerja gatal-gatal walaupun
sudah di bilas dengan air bersih badannya. Dilihat dari prosesnya dan kemungkinan
akibat yang dapat ditimbulkan sehingga mungkin bisa dipertimbangkan untuk proses
pencuciaan bisa menggunakan alat khusus untuk mencuci sagu, agar mencegah akibat
yang dapat ditimbulkan.

Anda mungkin juga menyukai