Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Pertenutan dan Presentusi Ilimah

PPNY BA TAN Yovakarta 25 - 27 AprSt Buku II ID0200044 25

PENENTUAN UNSUR-UNSUR PENGOTOR (Er, Yb DANTm)


DALAMITRIUM HASIL OLAH PASIR XENOTTM PROSES
PENGENDAPAN DENGAN METODA AAS

Supriyanto C , Isyuniarto, Bambang EHB.


PPNY-BATAN, Jl. Babarsari. P.O. Box 1008. Yogyakarta 55010

AESTRAK
PENENTUAN UNSUR-UNSUR PENGOTOR (Er. Yb DAM Tm) DALAM ITRIUM HASIL OLAH
PASIR XENOT1M PROSES PENGENDAPAN DENGAN METODE AAS. Teiah dilakukan penentuan
unsur-unsur pengotor (Er, Yb dan Tm) dalam itrium hasil olah pasir xenotim dengan metode AAS.
Penentuan kandungan unsurEr, Yb dan Tm dalam itrium hasil olah pasir xenotim dilckukanpada kondisi
optimumyaitupadapanjanggelombang.Er: 400,8 nm, Yb: 398,8 nm, Tm : 371,8 nm, perbandingan laju
alir gas N2O dan C2H2 masing-masing adalah Er : 11,0/8,00 l/menit, Yb : ! 1,0/8,10 l/menit dan Tm :
11,0/8,20 l/menit, lebarcelah masing-masing 0,5 nm dan tinggipembakar masing-masing adalah Er: 12,
Yb : 12,5 dan Tm : 11. Adanya Y sebagai unsur mayor dengan konsentrasi di atas 40.000 \xg/ml tidak
berpengaruh terhadap serapan Er, Yb dan Tm, demikianjuga adanya unsur Dy dan Gd masing-masing
sampai dengan konsentrasi 5.000 \xg/ml, tidak berpengaruh terhadap serapan Er, Yb dan Tm. Diperoleh
kandungan Er, Yb dan Tm dalam 3 cuplikan masing-masing adalah Er cuplihan I: 0,529 0,007 %, II:
0,2090,007%, III: 0,884 + 0,001 %; Ybcupiikanl: 0,361 + 0,028%, II: 0.342 + G.003 %, III: 2,334+
0,101 %; Tm cupttkanl: 0,078 0,004 %, II: 0,069 0,005 %, III: 0,923 + 0,018 %.

ABSTRACT
DETERMINATION OF THE IMPURITIS ELEMENTS (Er, Yb AND Tm) 1N YTTRIUM FROM
XENOTIM SAND PRODUCED WITH PRECIPITATION PROCESS BY AAS METHODE. The
determination ofthe impuritis elements (Er, Yb andTm) inyttrium from xenotim sands producedby AAS
methode has been studied. The determination ofEr, Yb and Tm inyttriumfrom xenotim sands produced
were done at optimum condition at the wavelength ofEr: 400.8 nm, Yb : 398.8 nm, Tm : 371.8 nm, the
ratio o/N2OandC2H2asfollow,Er =11.0:8.00l/min, Yb = 11.0:8.10UminandTm^ 11.0:8.20i/min,
slithwidth0.5 nm respectively andhight ofburnerforEr = 12, Yb = 12.5andTm = II. Present ofyttrium
as the major element until at the concen-tration 40.000 \ig/ml did not influence at the absorbance cf
Er, Yb dan Ttn, for the presents ofDy and Gd untii at the concentration 5.000 [ig/ml, respectivefy, did
not influence at the absorbance ofEr, Yb dan Tm. The contents ofEr, Yb dan Tm in the 3 samples asfollow
: Er sample I: 0.529 0.007 %, II: 0.209 + 0.007 %, III: 0.884 + 0.001 %; Yb sample 1: 0.361 0.028
%, II: 0.342 0.003 %, III: 2.334 + 0.101 %; Tmsample I: 0.078 0.004 %, II: 0.069 0.005 %, III:
0.923 0.018%.

lain adalah untuk bahan industri magnit, elektronik,


PENDAHULUAN keramik dan gelas, ' super konduktor, sebagai
campuran dengan logam tanah jarang lainnya dalam

I trium termasuk salah satu logam tanah


jarang, kelimpahan Iogam ini di kulit bumi
berkisar antara 28 - 70 ppm. Di alam Y diperoleh
bentuk senyawa fosfor dipakai untuk televisi
berwaraa, oksidanya untuk lampu gas dan lampu
asetilen (2) . Pada utnumnya hasil olah pasir
dalam beberapa senyawa, misalnya senyawa fosfat xenotim/monasit dapat dikelompokan menjadi dua
: xenotLc% senyavva oksida : fergusonite dan kelompok yaitu kelompok itria (sebagai unsur
samarskite, dalam bentuk siiika : yttriaiite dan mayor Y) dan kelompok seria (sebagai unsur mayor
gadoline, juga ditemukan dalam bentuk campuran Ce). Sudah barang tentu untuk mengetahui apakah
dengan mineral-mineral tanah jarang lainnya(l\ suatu produk hasil olah.pasir xenotim/monasit baik
Pasir Xenotim/monasit yang merupakan hasil kelompok itria dengan hasii utapia Iogam itrium,
samping pada penambangan timah di P. Bangka dan maupun seria dengan hasil utama logam Ce, sudah
P. Belitung adalah merupakan salah satu sumber memenuhi persyaratan antara lain berderajad
itrium. Beberapakegunaan dari logam itrium antara

ISSN 0216-3128 Supriyanto C dkk.


Proslding Pertenman dan Presentass Ilmiah
26 liitku II PPNYBATAN Yogyakarta25-27April

nuklir, diperlukan suatu metoda analisis yang Pengaruh asam nitrat pada serapan Er, Yb dan
Tm.
handai dan mampu, baik dalam hal kecermatan
maupun daiam ha! ketelitiannya. Salah satu metode Dibuat 5 ml larutan campuran yang terdiri
yang dapat dilakukan adalah dengan metode dari Er, Yb, Tm, KNO3 (konsentrasi K = 2 %),
spektrofotometri nyala serapan atom (AAS), HNOj 1 N dan aquatrides, hingga konsentrasi akhir
metode ar.alisis ini bcrdasarkan proses penye-rapan masing-masing dalam larutan tetap yaitu Er = 5
energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada p.g/m!, Yb = 2 ng/ml,Tm = 2 ng/ml, K = 4000
tingkat dasar (grovnd state). Penyerapan tersebut M-g/ml, sedangkan konsentrasi akhir HNO3 dalam
menyebabkan tereksitasinya atom ketingkat tenaga larutan bervariasi dari 0,0.05, 0.1, 0.15,0.2, 0.25,
yang lebih tinggi, pengurangan intensitas radiasi 0.3 dan 0.35 N, kemudian masing- masing
yang diberikan sebanding dengan jumlah atom larutan diamati serapannya pada panjang
pada tingkat dasar yang menyerap energi radiasi gelombang Er: 400.8 nm, Yb : 398.8 nm dan Tm :
tersebut. Dengan mengukur intensitas radiasi 371.8 nm.
yang diteruskan (transmitansi) atau mengukur
radiasi yang diserap (absorbansi), konsentrasi unsur Pengaruh iarutan pendukung KNO3
di dalam iarutan cuplikan dapat ditentukan Cara kerja yang dilakukan sama seperti pada
berdasarkan kurva kalibrasi.(3'6). pengaruh HNO3 dengan perbedaan konsentrasi
akhir Er, Yb, Tm dan HNO3 masing- masing dalam
Pada penelitian ini akan ditentukan
larutan tetap, sedarig konseatrasi akhir K dalam
kandungan unsur-unsur Er, Yb dan Tm, sebagai
larutan bervariasi dari 500,1000,2000,4000,6000,
unsur pengotor dalatn itrium hasil olah pasir
8000 dan 10000 ug/ml. Kemudian masing-masing
xenotim/monasit dari kelompok itria dengan kadar
larutan diamati scrapannya pada panjang
Y ada'.ah 80 %, sedangkan metoda yang digunakan
gelombang masing-masing unsur Er: 400.8 nm, Yb
adalah dengan metoda standar adisi.
: 398.8 nm dan Tm : 371.8 nm.
Pengaruh unsur Y pada serapan Er, Yb dan Tm.
TATA KERJA
Dibuat 5 ml larutan campuran yang
masing-masing terdiri dari Er, Yb, Tm, Y, KNO3
Bahan
(konsentrasi K = 2 %), HNO3 1-N dan aquatri-des
Dalam percobaan ini digunakan erbium hingga konsentrasi akhir Er, Yb, Tm, K dan HNO3
oksida, iterbium oksida, tulium cksida dalam laru-tan tetap yakni Er = 10 ng/tnl, Yb = 10
masing-masing buatan Spek, itrium oksida, jig/ml, Tm = 10 \xsjm\, K = 4000 |ig/ml, HNO3 =
gadolLnium oksida, disprosium oksida, asam nitrat 0.1 N sedangkan konsentrasi akhir Y dalam larutan
pekat, potasium nitrat masing-masing buatan bervariasi dari 0, .10, .100, 500, 1000, 2000, 4000
Merck, akuatrides buatan Laboratorium Kimia dan 5000 ng/ml. Kemudian masing-masing larutan
Analisis dan Uji Kualitas. diamati serapannya pada panjang gelombang
Tata kerja raasing-masing unsur Er: 400.8 nm, Yb: 398.8 nm
Percobaan dilakukan dengan menggunakan danTm: 371.8 nm.
alat spektrofotometer serapan atom .buatan Varian Pengaruh unsur-unsur Dy dan Gd pada serapan
AA 300 P dengan metode nyala, sedang-kan Er, Yb dan Tm.
sebagai bahan bakar digunakan gas C2H2 dan N2O
Pengaruh unsur-unsur Dy dan Gd pada
tekiiis masing- masing buatan Aneka Gas Industri
serapan Er, Yb dan Tm dikerjakan sama seperti
Yogyakarta.
pada pengaruh Y terhadap serapan Er, Yb dan Tm,
Optimasi analisis dengan konsentrasi akhir Er, Yb, Tm dalam larutan
Optimasi analisis Er, Yb dan Tm dilakukan tetap masing-masing 10 fig/ml dan konsentrasi
dengan pengamatan serapan pada panjang akhir Dy dan Gd masing-masing bervariasi dari 0,
gelombangyang maksimum, perbandingan laju alir 10, 100,200,300,400 dan 500 p.g/ml.
gas N2O dan C2H2, Iebar celah, tinggi pembakar dan
Penentuan Er, Yb dan Tm dalam cuplikan hasil
laju alir cuplikan masing-masing unsur, sedangkan olah pasir xenotim
larutan yang diamati adalah 50 ml larutan campuran
yang terdiri dari Er, Yb, Tm, KNOj (kons. K = 2 Tiga macam cuplikan hasil olah pasir
%), HNO3 1 N dengan konsentrasi akhir Er = 5 xenotim dengan kode I, II dan III dengan berat
jig/ml, Yb=2 ng/ml, Tm=2 jig/ml, K=4000 ng/ml cuplikan I dan II : 1 g, cuplikan III*: 0.125 gr,
danHNOjO.lN. masing-masing dilarutkan dalam 0.5 ml HNO3
pekat dan dipanaskan sampai hampir kering,

Supriyanto C dkk. ISSN 0216-3128


Prosidittg Pertenuian ilan Presentasi llmiah
PI'NYBATAN Yoiyakarta 25 - 27April Buku Jl 27

kemudian hasil pelarutan diencerkan dengan Tabel 1. Optimasi kondisi penentuan Er, Yb
aquatrides hingga volume akhir 10 ml untuk dan Tm
cuplikan I dan II dan 5 ml untuk cuplikan III. Pada
penentuan Er dan Tm dibuat larutan campuran yang No. Paramctcr Er Yb Tm
terdiri dari cuplikan I, II dan III, lafutan Er(NO})3 1. Panjang gelombang (nm) 400.8 398.8 371.8
(konsentrasi Er= 1000 ^ig/ml), Larutan Tm(NO})3
2. Arus lampu (rnA) 10 5 10
(konsentrasi Tm - 1000 ng/ml), larutan KNO3
(kons. K = 2 %), HNO3 1 N sedemikian rupa 3. Lebar celah (nm) 0.5 0.5 0.5
sehingga konsentrasi akhir Er dan Tm daiam larutan
4. Laju alir gas N2O (I/min) 11.0 11.0 11.0
bervariasi muiai dari 0, 2, 4, 6 dan 8 g/ml,
konsentrasi akhir K dan HNO3 daiam larutan tetap 5. Laju alir gas C2H2 8.00 8.10 8.20
masing-masing 4000 ^g/ml dan 0.1 N, yolume
6. Laju alir cuplikan (ml/min) 5 5 5
cuplikan I, II dan III yang ditambahkan
masing-masing tetap 62.5 \i\, kemudian volume 7. Tinggi pembakar (skala) 12.0 12.5 11.0
akhir dijadikan 5 ml dengan penambahan
akuatrides. Masing-masing larutan diamati
serapannya pada panjang gelombang Er: 400.8 nm
dan Tm : 371.8 nm. Sedangkan pada penentuan Yb Serapan
0.4
diiakukan sama seperti tersebut di atas dengan
konsentrasi akhir Yb dalam larutan bervariasi dari. 0.3 5
0, 1, 2, 3 dan 4 ng/ml dan volume cuplikan yang
ditambahkan dalam masing-masing larutan tetap 0.3
:

12.5 nl. Itlt. U II 11/al

0.25

HASIL DAN PEMBAHASAN 0.2-

O.IS
Kondisi optimum penentuan Er, Yb dan Tm, 0 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.20 0.3S
pengaruh asam nitrat, pengaruh larutan Konsentrasi HNO3 (Nj
pendukung dan pengaruh Y, Dy dan Gd serta
Gambar 1. Pengaruh asam nitrat pada
hasil-hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk serapan Er, Yb dan Tm
tabel 1 dan 2 serta gambar grafik seperti pada
gambar 1 - 6.
Optimasi kondisi penentuan Er, Yb dan Tin
Untuk memperoleh kondisi optimum
analisis dilakukan dengan mengukur serapan Pengaruh larutan pendukung KNO3 pada
maksimum pada pada panjang gelombang yang serapan Er, Yb dan Tm.
maksimum masing-masing unsur pada.setiap Suhu nyala bahan bakar dari campuran gas
perubahan perbandingan laju alir N2O/C2H2, tinggi C2H2-N2O adalah paling tinggi dari pada campuran
pembakar, dan laju alir cuplikan. Diperoleh kondisi gas yang lain, suhu nyala maksimum campuran gas
optimum penentuan Y seperti pada tabel 1. tersebut dapat mencapai 2955 C (4). Penggunaan
Pengaruh asam nitrat pada serapan Er, Yb bahan bakar tersebut pada suhu nyala tinggi dapat
danTm. mengakibatkan sebagian Er, Yb dan Tm akan
terionisasi secara parsial, sehingga atomisasi tidak
Pehgaruh asam nitrat sebagai media berjalan secara sempurna. Untuk mencegah
pelarut disajikan dalam gambar 1. Dari gambar terjadinya ionisasi digunakan larutan pendukung
tersebut dapat dikatakan bahwa asam nitrat dengan yaitu larutan kalium nitrat, pengarah larutan
konsentrasi mulai dari 0.05 N sampai dengan 0.30 pendukung disajikan dalam gambar 2. Pada
N tidak memberikan pengaruh terhadap serapan Er, gambar 2 dapat dikatakan bahwa penggunaan
Yb dan Tm, dengan demikian untuk analisis larutan pendukung KNO3 dengan konsentrasi K di
selanjutnya menggunakan asam nitrat dengan atas 1000 ng/ml sampai dengan 10.000 |ig/ml tidak
konsentrasi 0.1 N. memberikan pengaruh terhadap serapan Er dan Tm,
sedang penggunaan kalium nitrat di atas 2000
Hg/ml sampai dengan 10.000 |ig/ml tidak
berpengaruh pada serapan Yb. Untuk analisis

ISSN 0216-3128 Supriyanto C dkk.


Prosufing Pcrtemttan tlan Presentusi Ilnuah
2S ISuku 11 Pl'NY HATAN Yagyakarta 25 - 27 April

selanjutnya digunakan larutan pendukung KNOj Serapan


dengan konsentrasi K. = 4000 jig/ml.

Serapan

10 5000 10000 20000 30000 0000 50000


Penambahan kons. Y (ug/ral)

Gambar 3. Pengaruh Ypada serapan Er, Yb


500 10110 2000 4000 5000 8000 10000 dan Tm
Konsentrasi K [ug/ml]
OA-
Serapan

Gambar 2. Pengaruh KNOs pada serapan Er, Kois. Yb-IO ig/al


0.35-
Yb dan Tm ^ -

0.3
Pengaruh Y, Dy dan Gd pada serapan Er, Yb Kms Im = 10 i;/nl

dan Tm. 0.25-


Kois t 10 15/ni
Telah dipeiajari pengaruh ittrium sebagai 0.2-
unsur mayor dalam cuplikan pada serapan Er, Yb
dan Tm, disajikan pada gambar 3. Daii kurva (11S-
tersebut dapat dikatakan bahwa penambahan 10 1000 2500 5600
konsentrasi itrium sampai dengan 10.000 Jig/ml, Penambahan kons. Dy [ug/mij
tidak memberikan pengaruh terhadap serapan Tm
dengan konsentrasi Tm = 2 jig/ml, sedangkan pada Gambar 4. Pengaruh Dypada serapan Er, Yb
dan Tm
Er dan Yb adanya itrium di atas konsentrasi 20.000
|ig/ml, dan 8000 jag/ml sudah memberikan
pengaruh pada serapan Er dan Yb. Pengaruh Dy Penentuan kandungan Er, Yb dan Tm dalam
pada serapan Er, Yb dan Tm, ditampilkan pada cuplikan I, II dan III.
gambar 4 dan 5. Meskipun Dy dan Gd bukan Penentuan kandungan Er, Yb dan Tm dalam
sebagai unsur mayor dalam cuplikan, tapi cuplikan hasil olah pasir xenotim dilakukan dengan
berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan metoda standar adisi. Metoda
menunjukan kandungan Dy dan Gd dalam cuplikan tersebut dilakukan dengan menambahkan sejumlah
hasil olah pasir xenotim cukup besar yaitu + 5 dan volume tertentu dari cuplikan ke dalam suatu deret
2 % (5), dengan demikian perlu dipelajari Iarutan standar, sehingga diperoleh suatu harga a/b
pengaruh Dy dan Gd terhadap serapan Er, Yb dan
Tm. Pada gambar 4 dapat dikatakan bahwa
n i -,Seiapan
penambahan konsentrasi Dy di atas 1000 (ig/ml itu. n 11 )/(
sudah berpengaruh terhadap serapan Yb, sedangkan 0.35-
pada serapan Er dan Tm penambahan Dy sampai
dengan 5000 |ig/ml tidak memberikan pengaruh. 0.3-
Sedangkan pengaruh Gd pada serapan Er, Yb dan [.11. 1 II M/1 ..
Tm, ditampilkan pada gambar 5. Pada gambar 5 0.25-
menunjukan pengaruh penambahan konsentrasi Gd tti. Er t iffai

pada serapan Er, Yb dan Tm dan dapat dikatakan 0.2-

bahwa penambahan konsentrasi Gd sampai dengan


(1,1 S -
5000 [ig/ml tidak memberikan pengaruh terhadap 10 - 1000 2S00 - 5000
serapan Er, Yb dan Tm. Penambahan tons, Gd [ug/ml|

Gambar 5. Pengaruh Gdpada serapa'n Er, Yb


dan Tm

Supriyanto C dkk. ISSN 0216-3128


Prosidtng l'ertemuan lian Presentasi Ilmiah
PPNYBA TAN Yogyakarta 25 - 27 April Buku U 29

yakni konsentrasi cuplikan. Dipilih metoda standar dengan konsentfisi di atas 1000 jig/ml sudah
adisi karena mempunyai beberapa keuntungan berpengaruh terh'aaap serapan Yb, sedangkan pada
antara lain dapat menekan adanya gangguan serapan Er dan Tm adanya Dy dengan konsentrasi
matriks, keuntungan lain adalah mudah dan cepat sampai 5000 ng/ml tidak memberikan pengaruh.
dilakukan. Sebagai contoh tnetoda standar adisi, Sedangkan adanya Gd sampai dengan konsentrasi
ditampilkan pada gambar 6. 5000 |ig/ml tidak memberikan pengaruh terhadap
serapan Er, Yb dan Tm. Dari perhitungan yang
Serapan dilakukan dengan metoda standar adisi diperoleh
kandungan Er, Yb dan Tm dalam 3 cuplikan sebagai
berikut Er cuplikan I: 0.529 0.007 %, II : 0.209
0.007 %, III : 0.884 0.001 %; Kandungan Yb
cuplikan 1: 0.361 0.028 %, II: 0.342 0.003 %,
III: 2.334 0.101 %; Kandimgan Tm cuplikan I :
0.078 0.004 %, II : 0.069 0.005 %, III: 0.923
0.018%.

l 4 5 UCAPAN TERIMA KASIH.


Konsentrasi Tm (ug/ml)
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Gambar 6. Metoda standar adisi penentuan
Tm dalam cuplikan. Sdr. Hery Wahyudi dan Sdr. F. Pamungkas yang
telah banyak membantu dari awal hingga peneiitian
ini selesai.
Penentuan Er, Yb dan Tm dalam cuplikan
hasil olah pasir xenotim, cuplikan terdiri dari 3
macam dengan kode cuplikan I, II dan III, ke tiga DAFTAR PUSTAKA
cuplikan tersebut masing-masing adalah
merupakan hasil olah pasirxenotim yang dilakukan 1. EDY JUNAEDI TS, "Metoda Penetapan Y
kelompok PPBNR. Setelah dilakukan perhitungan dalam Pasir Monasit dengan
dengan faktor pengenceran diperoleh kandungan Spektrofotometri Pendar Sinar X",
Er, Yb dan Tm daiam cupiikan seperti pada tabel 2 Prosiding PPNY-BATAN, 1987.
sebagai berikut:
2. MAURI, A.R and DE LA GUARDIA,
Tabel 2. Kandungan Er, Yb dan Tm dalam M, "Multi-Component Determination of
cuplikan hasil olah pasir xenotim Lanthanum, Cerium, Praseodymium and
Neodymium by Flame Atomic Emission
Spectrometry", Journal of Analytical
No. Cup. Er (%) Yb( % ) Tm( % )
Atomic Spectrometry, 3, 1988.
1. I 0.529 + 0.007 0.361 0.028 0.078 0.004 3. W.J.PRICE . Spectrochemical Analysis by
2. II 0.209 0.007 0.342 0.003 0.069 0.005 Atomic Absorption, John V/iley and Sons,
New York, Singapore (1983).
3. III 0.884 0.001 2.334 0.101 0.923 0.018
4. GUNANDJAR, "Penentuan Zirkonium
Dengan . Metode Spektrofotometri Nyala
Serapan Atom dan Spektrofotometri
KESIMPULAN Nyala Emisi Atom", Prosiding
PPNY-BATAN, 1987.
Penentuan unsur-unsur pengotor (Er, Yb 5. SUPRIYANTO, C. dkk., "Penentuan Y, Dy
dan Tm) dalam itrium hasil olah pasrr xenotim dapat dan Gd dari hasil olah pasir xenotim deng'an
ditentukan dengan metoda spektrofotometri metoda AAS", Seminar HKI-UI Jakarta,
serapan atom. Adanya unsur-unsur Y sebagai unsur 1993.
mayor dalam cuplikan sampai dengan konsentrasi 6. Anonim, Analytical Methods for Flame
50.000 ng/ml tidak memberikan pengaruh terhadap Spectroscopy, Varian Techtron Pty,
serapan Tm, sedang pada serapan Er dan Yb adanya Ltd,ustralia Publication No. 85 - 1000, 09 -
itrium dengah konsentrasi di atas 40.000 ng/ml 80, p. 63, July, 1979.
sudah berpengaruh. Demikian juga adanya Dy

ISSN 0216^3128 Supriyanto C dkk.


Prosiditig Pertemuan ilnn J'rcsentasi Ilnihih
30 Buku II PI'N Y BA TA N Yoy<ikarta 2 5 - 2 7 Aprit

Sigit
TANYA JAWAB 1. Apakah metoda ini pernah dicek dengan
larutan standar'Er, Yb, TM ?, dan apakah
Kris Tri Basitki dapat dikatakan baku karena belum dicek
dengan standar ?.
Apa yang dimaksud hasil olah pasir
senolimi; hal ini dikarenakanprosesnyapanjang ?. 2. Hasil peneniuan Er, Yb dan Tm dalam
cuplikan I, II, III tnasih berbeda jauh.
Supriyanto C. Apakah cuplikcn I, II, dan III berasa! dari
Yang dimaksud hasil olah pasir senotim hasil proses yang berbeda ?.
dalam penelitian ini adalah hasil olah pasir senotim Supriyanto C.
pada tahap pengendapan kemudian dilakukan
kalsinasi. Hasil olah kalsinasi tersebut yang 1 Metoda analisis yang dilakukan belum
dimaksud da!am cuplikan. pemah dicek dengan larutan standar(SRM).
Cuplikan I, II, dan III adalah cuplikan yang
berbeda, sehingga hasilnya juga jauh
berbeda.

Supriyanto C dkk. ISSN 0216-3123

Anda mungkin juga menyukai