Anda di halaman 1dari 3

SOAL LATIHAN URAIAN BAB VI KIMIA

1. Jika koloid langsung dielektroforesis, mengapa sumber arus yang dipelukan lebih besar
dibandngkan jika larutan yang dielektrolisis dulu baru ditetesi koloid? Jelaskan
2. Pada suatu percobaan koloid, siswa menemukan antara lemak dan air dalam susu tidak
memisah, mengapa hal tersebut terjadi. Jelaskan.
3. Jelaskan perbedaan antara Liofil dan Liofob dalam sistem Koloid
4. Sebutkan perbedaan antara larutan, campuran, dan koloid, serta berikan contohnya
5. Sebutkan tiga cara pembuatan koloid yang dapat dilakukan di laboratorium kimia

JAWABAN PERTANYAAN
1.
2. Lemak dan air dalam susu tidak memisah karena lemak dan air distabilkan oleh kasein
sebagai pengemulsi
3. Perbedaan Liofil dan liofob :

N Sifat Sol Liofil Sol liofob


O

1 Pembuatan Dapat dibuat langsung Tidak dapat dibuat langsung


dengan mencampurkan fasa dengan mencampurkan fasa
terdispersinya dengan fasa terdispersinya dengan fasa
pendispersinya pendispersinya

2 Muatan Partikel Bermuatan kecil atau sama Bermuatan positif atau negatif
sekali tidak bermuatan

3 Adsorpsi medium Mengadsorpsi medium Tidak mengadsorpsi medium


pendispersi pendispersinya pendispersinya

4 Viskositas Lebih besar dari medium Hampir sama dengan medium


(kekentalan) pendispersinya pendispersinya

5 Koagulasi Tidak mudah menggumpal Mudah menggumpal dengan


(penggumpalan) dengan menambahkan menambahkan elektrolit
elektrolit

6 Efek Tyndall Kurang jelas Tampak jelas

7 Contoh protein, sabun, deterjen, susu, mayonaise, sol belerang, sol


agar-agar, kanji, dan gelatin Fe(OH)3, sol sulfida, dan sol-sol
logam.
4. Perbedaan Larutan , koloid dan campuran (suspensi)

LARUTAN KOLOID CAMPURAN / SUSPENSI

1 Fase 2 Fase 2 Fase


Stabil Umumnya stabil Tidak stabil
Dapat disaring dengan
Tidak dapat disaring Dapat disaring
penyaring ultra
Homogen Tampak Homogen Heterogen
Ukuran partikel 1 sampai 100
Ukuran partikel <1 nm Ukuran partikel >100 nm
nm
Jernih Agak keruh Keruh
Contoh: Larutan cuka, larutan Contoh: Campuran air
Contoh: Susu, santan
garam, Larutan Gula dengan pasir

5. Cara pembuatan koloid yang bisa dilakukan di laburatorium :


A. Pembuatan sol belerang menggunakan cara dispersi (mekanik) yaitu dengan
menggerus serbuk belerang dan ditambahkan gerusan zat inert yaitu gula pasir agar
belerang dapat tenggelam dalam air. Belerang yang telah dihaluskan bersama gula
akan membentuk butiran yang ukurannya menyerupai koloid. Kemudian campuran
dilarutkan dalam air sehingga menghasilkan koloid jenis sol.
B. Untuk pembuatan agar-agar digunakan cara peptisasi. Cara peptiasi ini
menggunakan zat pemeptiasi (pemecah) yaitu air dengan dipanaskan untuk
memecah molekul-molekul besar dalam hal ini serbuk agar-agar supaya menjadi
molekul-molekul kecil ukuran koloid. Setelah air dan agar-agar sudah menyatu
sepenuhnya kemudian didinginkan sejenak. Maka jadilah sol padat yaitu agar-agar.
C. Proses pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara kondensasi yang dilakukan melalui
reaksi hidrolisis. Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi garam dengan air. Cara
kondensasi itu sendiri bekerja dengan menggabungkan ion-ion dari larutan sejati
sehingga membentuk partikel yang lebih besar seperti ukuran partikel koloid (1-100
nm). Reaksi tersebut sudah berlangsung ketika sudah terjadi perubahan warna
campuran yang semula merah bata menjadi berwarna coklat kemerahan.

Anda mungkin juga menyukai