Anda di halaman 1dari 3

Nota Kesepahamanantara

Angkasa Pura

Dan

Sinergi Alam

Nomor : 763/MouAP-Sincash/II/18

Tentang Penanaman Modal

Pada hari ini, Senin, dua puluh april dua ribu delapan belas (20 April 2018), kami yang bertanda
tangan di bawah ini :

1. Darius Kean Hendrik : Direktur PT. Angkasa Pura, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama PT. Angkasa Pura yang berkedudukan di Jl. Menteng Utara No. 34 Jakarta, dan
selanjutnya di sebut sebagai pihak PERTAMA.
2. Johnny Parker : Direktur PT. Sinergi Alam, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
PT. Sinergi Cash yang berkedudukan di Jl. Kandaga No. 45, Pondok Indah Jakarta, dan
selanjutnya di sebut sebagai pihak KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA kemudian disebut PARA PIHAK yang bersama – sama
sepakat mengadakan kesepakatan dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

1. Pihak PERTAMA adalah perusahaan yang mempunyai modal untuk melakukan investasi
kepada pihak KEDUA yang merupakan petani buah dan sayuran yang mempunyai jaringan
pemasok dan pembeli.
2. Pihak PERTAMA dan KEDUA melalui MOU ini bermaksud mengikat suatu perjanjian
kerjasama dengan ketentuann sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan kerjasama di antara PARA PIHAK adalah sepakat melakukan kerjasama pengembangan
usaha dan trading di bidang agraria melalui modal investasi yang diberikan PIHAK PERTAMA dan
dikelola oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 2
OBJEK PERJANJIAN

Objek Perjanjian kerjasama ini adalah dana investasi dari PIHAK PERTAMA untuk pengembangan
usaha, trading dan pemasaran hasil agraria yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 3
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup perjanjian kerjasama ini adalah:

1. PARA PERTAMA menyediakan modal investasi sebesar 250.000.000 (dua ratus lima puluh
juta rupiah) kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA mengelola modal investasi dari PIHAK PERTAMA yaitu mengembangkan
usaha agraria, melakukan trading dan pemasaran hasil agraria kepada pemasok dan pembeli.
3. Hasil keuntungan usaha adalah sebesar 40 % untuk PIHAK PERTAMA, dan 60% untuk
PIHAK KEDUA.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA berkewajiban:

Menyediakan modal dana investasi sebesar 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk
diserahkan kepada PIHAK KEDUA setelah disepakatinya MOU ini.

Memberikan kewenangan kepada PIHAK KEDUA untuk mengelola budidaya dan pemasaran
agraria.

PIHAK PERTAMA berhak :

Menerima bagi hasil sebesar 40% (empat puluh persen) dari dari total hasil keuntungan usaha
setiap bulannya.

PIHAK KEDUA berkewajiban :

Melakukan pengelolaan usaha agraria mencakup budidaya, pemasaran dan trading kepada
pemasok dan pembeli.

Mebagi hasil kepada PIHAK PERTAMA setiap tanggal 10 setiap bulannya setelah pemasaran yang
telah dilakukan dimulai sejak tanggal setiap bulannya yang dimulai sejak tanggal 10 Juni 2018
sampai perjanjian ini berakhir.

Mengembalikan total modal dari PIHAK PERTAMA sebesar (250.000.000) pada saat perjanjian ini
berakhir

PIHAK KEDUA berhak :

Mendapat kewenangan untuk mengelola usaha dan mengatur biaya operasional usaha.

Menerima keuntungan dari pengelolaan budidaya agraria berikut dari hasil pemasaran dan trading.

PASAL 5
BAGI HASIL

1. PIHAK PERTAMA mendapatkan bagi hasil sebesar 40% dari hasil keuntungan pemasaran
dan trading usaha agraria setiap bulannya dan dibayarkan setiap tanggal 10 setiap bulan.
2. PIHAK KEDUA mendapatkan bagi hasil sebesar 60% dari hasil keuntungan pemasaran dan
trading usaha agraria setiap bulannya.
PASAL 6
JANGKA WAKTU

Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal 21 April
2018 sampai dengan tanggal 21 April 2021.

PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerjasama ini berakhir apabila:


2. Jangka waktu perjanjian telah berakhir dan PARA PIHAK sepakat tidak memperpanjang
perjanjian kerjasama ini lagi.
3. Salah satu pihak melanggar ketentuan dari perjanjian yang disepakati termasuk melanggar
pasal dan ayat dari Perjanjian Kerjasama ini.
4. Adanya Force Majeure yang menyebabkan ketidakmungkinan dilaksanakannya lagi perjanjian
kerjasama ini.
PASAL 8
PERSELISIHAN

Apabila dalam masa perjanjian kerjasama ini terjadi perselisihan di antara PARA PIHAK, maka
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan permasalahan melalui jalan musyawarah dan mufakat.

PASAL 9
KETENTUAN LAIN-LAIN

1. Kesepakatan atau ketentuan yang belum tercantum dalam perjanjian ini harus dibuat
addendum (perjanjian tambahan) dan dicantumkan dalam perjanjian secara terpisah dan
ditandatangani PARA PIHAK.
2. Perjanjian ini ditujukan kepada pihak – pihak yang tercantum dalam perjanjian ini atau pihak
lain yang disepakati PARA PIHAK.
3. Perjanjian ini tidak dapat diserahkan atau dialihkan kepada pihak lain tanpa sepengetahuan
salah satu pihak atau kesepakatan PARA PIHAK.
PASAL 10
PENUTUP

Perjanjian kerjasama ini dibuat 2 (dua) rangkap asli yang masing – masing ditandatangani PARA
PIHAK di atas materai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Hal – hal yang luput atau tidak tercantum, akan didiskusikan oleh PARA PIHAK yang selanjutnya
disepakati bersama dalam perjanjian tambahan secara terpisah.

Jakarta, 20 April 2018

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(Darius Kean Hendrik) (Johnny Parker)

Saksi-saksi:

1. Laila Maarif
2. Karina Sutari

Anda mungkin juga menyukai