TINJUAUAN TEORI
A. Definisi
B. Etiologi
2. Peritonitis.
C. Jenis-jenis Laparatomi
1. Mid-line incision
2. Paramedian yaitu sedikit ke tepi dari garis tengah ( 2,5 cm), panjang
(12,5 cm).
D. Manifestasi Klinis
1. Nyeri tekan.
3. Kelemahan.
4. Gangguan integumen dan jaringan subkutan.
5. Konstipasi.
E. Patofisiologi
Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi
dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada
penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan
tindakan laparatomi. Tusukan/tembakan , pukulan, benturan, ledakan,
deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-belt) dapat mengakibatkan
terjadinya trauma abdomen sehingga harus di lakukan laparatomy.(Arif
Muttaqin, 2013).
2. Sirkulasi: Tensi, nadi, respirasi, dan suhu, warna kulit, dan refill kapiler.
6. Rasa nyaman: Rasa sakit, mual, muntah, posisi pasien, dan fasilitas
ventilasi.
H. Komplikasi
2. Infeksi, infeksi luka sering muncul pada 36-46 jam pasca operasi.
Organisme yang paling sering menimbulkan infeksi adalah stapilococus
aurens, organisme gram positif. Stapilococus mengakibatkan peranahan.
Untuk menghindari infeksi luka yang paling penting adalah perawatan
luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik.
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS,
nomor register, dan diagnosis medis.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
Kapan nyeri pertama kali dirasakan dan apa tindakan yang telah
diambil sebelum akhirnya klien dibawa ke rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan secara medis.
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
f. Seksualitas/reproduksi
g. Peran
j. Kognitif perseptual
B. Pemeriksaan Fisik
b) Mata
d) Mulut
e) Dada
f) Abdomen
g) Ekstremitas
D. Intervensi Keperawatan
Berikan posisi
nyaman sesuai
kebutuhan
Kolaborasi
pemberian obat
analgetik
2. Resiko infeksi NOC NIC
berhubungan dengan
Kriteria hasil Infection Control
adanya sayatan / luka
(kontrol infeksi)
operasi laparatomi. Klien bebas dari
tanda dan gejala o Monitor tanda dan
infeksi gejala infeksi
sistemik dan lokal
Menunjukkan
kemampuan o Bersihkan luka
untuk mencegah
o Ajarkan cara
timbulnya
menghindari infeksi
infeksi
o Instruksikan pasien
Jumlah leukosit
untuk minum obat
dalam batas
antibiotik sesuai
normal
resep
Berikan terapi
antibiotik IV bila
perlu
Konsultasi dengan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi
sesuai kebutuhan
Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
DATAR PUSTAKA
Brunner and suddart. 2011. Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition.
J.B. Lippincott Campany, Philadelpia.
Soeparman, dkk. 2010. Ilmu Penyakit Dalam : Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10.
Jakarta : EGC.
Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. EGC:
Jakarta.
Wilkinson M, Judith. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. Jakarta