Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Pembuatan Pupuk Kompos Tankos

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat hasil pabrik
kelapa sawit yang jumlahnya cukup besar, yaitu sekitar 6 juta ton per tahun. Salah
satu pemanfaatan TKKS adalah dengan dekomposisi TKKS tersebut menjadi pupuk
organik. Pemakaian pupuk organik untuk pertanian memberikan keuntungan-
keuntungan ekologis maupun ekonomis. Bahan organik dalam pupuk berperan
penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah sehingga dapat
menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi ketergantungan
pada pupuk anorganik/kimia.

Prosedur pembuatan pupuk kompos asal Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
adalah :
1. TKKS hasil proses pabrik kelapa sawit didiamkan selama 2 minggu di lapangan
2. Selanjutnya dicacah untuk memperkecil ukuran TKKS dan memperluas luas
permukaan TKKS.
3. Setelah itu dicampur dengan dosis TKKS : pupuk kandang : dolomit = 100 : 30 :
10
4. Semprotkan dengan limbah cair pabrik kelapa sawit/dekomposer/aktivitor
pengomposan (boleh tidak)
5. Agar semua bahan tambahan bisa merata ke seluruh permukaan TKKS perlu
dilakukan pembalikan, juga bertujuan untuk menurunkan suhu dan
memberikan aerasi kepada kompos.
6. TKKS ditumpuk dengan ketinggian minimal 75 cm lalu ditutup dengan
menggunakan terpal yang cukup tebal dan kuat serta tahan UV. Tutup terpal
berfungsi untuk menjaga kelembaban dan suhu agar optimal untuk proses
dekomposisi tankos.
7. Lakukan pembalikan setiap dua minggu,
8. Proses dekomposisi akan dilakukan selama 3 bulan
9. Pemanenan kompos : kompos yang sudah matang segera dipanen, diangkut ke
lokasi pengemasan. Ciri-ciri kompos yang sudah matang yaitu : warna menjadi
coklat kehitaman, suhu sudah turun mendekati suhu awal proses
pengomposan, jika diremas TKKS mudah putus serat-seratnya.
10. Pengeringan kompos dilakukan karena kadar air kompos masih berkisar 70%
11. Penghalusan dan pengayakan dilakukan agar ukuran kompos seragam
KEUNGGULAN TEKNOLOGI
Melalui teknologi pengomposan tankos ini, yang semula tankos hanya ditumpuk dan
menjadi sumber dari inang hama ulat api, sekarang mampu memperkaya unsur hara
di dalam tanah dan menjadi subsitusi bagi pupuk kalium.
Kompos hasil dekomposisi TKKS selama 2,5 bulan dengan hasil analisis
disajikan pada Tabel 1
Tabel 1. Hasil analisis kompos TKKS
Karakteristik Kimia Nilai
C-organik (%) 18,60
N-total (%) 0,22
P (%) 1,20
K (%) 2,05
Ca (%) 2,39
Mg (%) 0,54
pH 8,4
Sumber : Hasil analisis Laboratorium Terpadu Balai Penelitian Lingkungan

Pemberian kompos tankos yang diaplikasikan di lalhan pertanian, selain menambah


unsur hara juga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah, sehingga
struktur tanah semakin mantap dan kemampuan tanah menahan air akan bertambah
baik. Disamping itu pemberian kompos tankos juga untuk mencegah pencucian hara.
Pemakaian kompos tankos untuk pertanian memberikan keuntungan-keuntungan
ekologis maupun ekonomis. Bahan organik dalam kompos tankos berperan penting
dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah sehingga dapat menjaga dan
meningkatkan kesuburan tanah, serta mengurangi ketergantungan pada pupuk
anorganik/kimia. Struktur dan kesuburan tanah dapat diperbaiki dengan penggunaan
pupuk kompos

ADOPSI ATAU IMPLEMENTASI TEKONOLOGI


Kegiatan ini telah dilakukan di Desa Sinar Gading Kecamatan Tabir Selatan
Kabupaten Merangin tahun 2011 pada pertanaman timun dan gambas kerja sama
BPTP Jambi dengan PT Sari Aditya Loka 1 selain itu pada tahun 2012 telah pula
dilakukan di desa sri Agung kabupaten tanjung Jabung Barat dan TAHUN 2013 di
desa Rano Kabupaten Tanjung Jabung Timur kerja sama antara BPTP Jambi
dengan BP4K Kabupaten.
SUMBER
1. TAHUN : 2011
TEMPAT :Desa Sinar Gading Kecamatan Tabir Selatan
Kabupaten Merangin
KEGIATAN : Kajian Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Kelapa
Sawit Sebagai Substitusi Pupuk Kalium Mendukung
Pertanian Sayuran Organik Di Provinsi Jambi

PELAKSANA : BPTP JAMBI

2. TAHUN : 2012
TEMPAT : Desa Sri agung Kabupaten Tanjung Jabung Barat
KEGIATAN : FEATI

PELAKSANA : BPTP JAMBI dan BP4K kabupaten Tanjabbar

3. TAHUN : 2013
TEMPAT : Desa Rano, kabupaten Tanjung jabung Timur
KEGIATAN : Pelatihan Pupuk Organik

PELAKSANA : BP4K Kabupaten Tanjung Jabung Timur

By : Hendri Purnama, SP, M.Si


Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya BPTP Jambi

Anda mungkin juga menyukai