Propeller
shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial
dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk
tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap
perubahan sudut dari suspensi. Suspensi kendaraan mengakibatkan posisi differential selalu
berubah-ubah terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan perubahan
sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan putaran dengan lancar. Mekanisme
atau komponen tersebut adalah universal joint atau sering disebut U-joint.
2. Universal Joint -Front Universal Joint mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft) - Rear
Universal Joint melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu penggerak dengan yoke
deferensial
3.Drive shaft memindahkan gaya putar dari sambungan universal depan ke sambungn universal
belakang (rear Universal joint).
5.Yoke rear memegang sambungan universal belakang dan memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi
sumbu roda belakang
6. Spider Bearing untuk menghubungkan 2 yoke yang masing masing tersambung ke poros agat
menghasilkan momen puntir.
4. pukul bagian penghubung dengan palu plastik sampai ada bagian yang menjorok keluar
5. melepas bagian yang menjorok keluar tadi menggunakan tangan atau tang
6. melepas semua mur yang berada pada flange dan sambungan yoke.
I. LANGKAH MERAKIT POROS PROPELLER Langkah merakit kembali poros propeller dapat dilakukan
dengan cara mengikuti urutan membongkar poros penggerak dengan cara membalik urutanya,langkah
yang terakhir menjadi langkah yang pertama.dan langkah yang pertama menjadi langkah yang terakhir.