Anda di halaman 1dari 2

TRANSFORMASI POLA PIKIR INDIVIDU : AWAL DARI KEMAJUAN BANGSA

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah. Tanah yang subur, lautan yang luas, hutan dan gunung yang lebat, dan sejuta
pesona yang terdapat di dalamnya. Indonesia, merupakan suatu keragaman. Diversitas
individu yang tinggi semakin membuat Indonesia menjadi negara yang sangat potensial.
Dibalik segala pesona dan aset yang dimilikinya, kemajuan Negara Indonesia selama ini
terhambat oleh sikap dan karakter masyarakatnya. Indonesia masih terdaftar sebagai 10
negara korupsi di dunia (Megawangi 2007). Selain itu, masyarakat saat ini sedang
mengalami degradasi nilai-nilai dan norma-norma sosial. Hal tersebut terlihat dari
berbagai jenis kerusakan moral yang terjadi dalam tatanan kehidupan masyarakat
terutama pada generasi muda bangsa.

Lantas, kenapa semua hal tersebut dapat terjadi? Lalu apa hubungannya dengan kemajuan
bangsa kita? Menurut John Stuart Mill, Nilai suatu negara, dalam jangka panjang adalah
kumpulan nilai dari individu-individu yang terhimpun di dalamnya. Ya, tentu saja
kemajuan suatu bangsa tak dapat terjadi secara tiba-tiba, perlu keterlibatan setiap individu
di negeri ini. Peranan individu sangatlah penting karena individu-individu baik yang
terhimpun dalam suatu negeri akan membangun negeri itu menjadi baik pula.

Saat ini, pola pikir bangsa Indonesia masih jauh dari pola pikir negara-negara maju.
Menurut Prof. Toshiko Kinoshita dari Universitas Waseda, Jepang (dalam Harian
Kompas, 24 Mei 2002), Orang Indonesia tidak pernah berpikir panjang. Sedihnya lagi,
karakter seperti itu bukan hanya di kalangan masyarakat dari semua lapisan, tapi juga
politisi dan pejabat pemerintah. Hal ini kemudian, menyebabkan Indonesia akan sulit
bersaing dengan China dan negara-negara Asia lainnya. Untuk itu, bangsa Indonesia
harus mengubah karakter mereka yang negatif menjadi karakter yang positif. Semua itu
dapat diawali dengan mengubah mindset (pola pikir).

Mindset (Pola Pikir) adalah inti dari Self Learning atau pembelajaran diri. Inilah yang
menentukan bagaimana kita memandang sebuah potensi, kecerdasan, tantangan dan
peluang sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan ketekunan, kerja keras,
komitmen untuk tercapainya kebehasilan visi dan tujuan hidup kita (Darmawan 2008).
Perubahan dan transformasi sikap dan pola pikir yang diharapkan antara lain adalah
perubahan dari kebiasaan berpikir negatif menjadi positif, kebiasaan berpikir jangka
pendek menjadi jangka panjang, bekerja sendiri menjadi bekerja tim, mencari-cari
masalah menjadi menemukan solusi, tergantung menjadi mandiri, sentralistis menjadi
otonom, elitis menjadi egaliter, pretise menjadi prestasi, asal-asalan menjadi terbaik, tiba
masa tiba akal menjadi terencana, nepotisme menjadi meritokrasi, hierarkis ke
hiterarkhis, sloganistis-protokoler menjadi pengalaman-sunstansial (Ibrahim 2003).

Bangsa ini perlu melakukan transformasi (perubahan) pola pikir agar bangsa ini menjadi
lebih baik, menjadi bangsa terdidik, menjadi bangsa yang berpengaruh di dunia dan
memimpin bangsa-bangsa di dunia. Sebuah transformasi (perubahan) pola pikir harus
terjadi, jika kita ingin mengembangkan hidup yang berkualitas. Perubahan ini
dimaksudkan supaya semua potensi, bakat, dan talenta kita bisa dikembangkan secara
optimal, dan menghasilkan sebuah keluaran (output) dengan kualitas terbaik Mungkinkah
hal tersebut dapat terwujud? Ya, jawabannya mungkin, sangat mungkin. Bangsa ini
memiliki segalanya hanya tinggal prosesnya saja yang harus diperbaiki agar tercapai
output yang diinginkan.

Sebuah survey Gallup tentang Karakter Orang-orang Sukses di Amerika menjelaskan


bahwa hampir semua orang yang berhasil, berkualitas dan berkembang kehidupannya,
adalah mereka-mereka yang memiliki mindset berkembang, seperti: kerja keras, tujuan
yang jelas, hasrat belajar yang tinggi, tidak pernah berhenti belajar pada satu bidang tetapi
selalu mencoba bidang lain, menghargai kemampuan pengembangan logika, terus
berusaha untuk berubah dan berkembang dan sebagainya. Hidup yang berkualitas dan
berkembang bisa dicapai karena mindset yang benar sudah mendarahdaging dan
menjelma dalam karakter, kebiasaan, sikap dan perilaku orang-orang sukses (Darmawan
2007).

Tidaklah mudah untuk mengubah pola pikir manusia yang sudah mendarah daging dalam
pikirannya. Lalu, bagaimana transformasi pola pikir didapatkan? Pembangunan dan
pendidikan berkarakter merupakan salah satu bentuk cara untuk dapat melakukan
transformasi pola pikir bangsa ini. Pendidikan karakter paling mendasar berasal dari
pendidikan dalam keluarga. Keluarga adalah tempat pertama dan utama dimana seseorang
dididik dan dibesarkan (Megawangi 2007). Pendidikan karakter dalam keluarga tak lepas
dari peranan ibu. Oleh karena itu, sabda Rasulullah SAW yang berbunyi Wanita adalah
tiang negara, jika baik wanita maka baik negaranya, jika rusak wanita maka rusak
negaranya dapat dipahami kebenarannya. Setiap wanita akan menjadi ibu, jika wanita itu
baik maka ia akan dapat melahirkan generasi baru yang baik pula.
Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan kita lakukan. Pola pikir kita ini akan
mempengaruhi karakter, kebiasaan (habits), perilaku dan sikap kita. Pola pikir ini sangat
dipengaruhi oleh sistem kepercayaan atau sistem nilai yang kita miliki, nilai-nilai
keluarga, pendidikan, dan lingkungan. Transformasi pola pikir tidak akan dapat berjalan
apabila tidak didukung oleh lingkungan kondusif. Seorang individu akan sangat sulit
menentang sebuah sistem tidak baik yang bertentangan dengan pola pikirnya. Sementara
seseorang yang kurang baik dapat menjadi baik jika lingkungan terus mendorong ia untuk
lebih baik. Oleh karena itu, lingkungan yang baik juga dapat mempengaruhi perilaku
individu sehingga menjadi baik pula.

Pendidikan karakter untuk mengubah pola pikir bangsa menjadi lebih baik harus dimulai
sejak dini agar generasi yang baru tidak kehilangan arah dan tujuannya. Mereka
merupakan calon-calon pemimpin bangsa sehingga jika kita ingin memajukan bangsa ini,
kita harus menjaga bibit-bibit baru dengan menanamkan karakter-karakter baik dalam
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai