PENDAHULUAN
1.4 Metode
Metode yang digunakan untuk menyusun makalah ini adalah metode pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran
informasi. Sistem informasi mempunyai komponen komponen yaitu proses,
prosedur, strruktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan,
supplier, dan rekanan. (Eko,I.2001).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu
informasi dan ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen
dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk
mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea Cococran, 1989). Sistem
informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang diluar negeri
sekitar tahun 1992, dimana pada bulan September 1992, sistem infomasi
diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan Australia khususnya pada
pencatatan pasien. (Liaw, T.1993).
Pemerintah indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi
kesehatan nasional yaitu informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health
Information 2010). (Depkes, 2001). Pada informasi kesehatan andal tersebut
telah direncanakan untuk membangun sistemm informasi di pelayanan
kesehatan dalam hal ini rumah sakit dan dilanjutkan dipelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.
Kekurangan SIK :
1. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih
sangat minim di rumah sakit Indonesia
2. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai
teknologi informasi
3. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer
sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan
4. Kekhawatiran hilangnya data dalam satu hard disk. Pada kondisi
tersebut hilangnya data telah diantisipasi sebagai perlindungan hukum
atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1997.
Undung undang ini mengatur tentang keamanan terhadap
dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan
teknologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam
Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat
kopinya dan disimpan di lain tempat yang aman. Pengalihan ke CD
ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena
peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
5. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis
komputer ke dalam sistem praktik keperawatan di Indonesia tidak
terlalu mudah. Hal ini kareana pihak manajemen harus memperhatikan
beberapa aspek yaitu strruktur orginasasi keperawatan di Indonesia,
kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan
prosedur informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan
tim kesehatan.
Sedangkan isu tentang SIM keperawatan di Indonesia sampai saat ini adalah :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran
informasi. Sistem informasi mempunyai komponen komponen yaitu proses,
prosedur, strruktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan,
supplier, dan rekanan. (Eko,I.2001).
Beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan SIM keperawatan di
Indonesia adalah pengambil kebijakan dan SDM keperawatan yang belum siap
dengan sistem komputerisasi, Sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya
kemudahan dalam mengakses informasi tentang SIM keperawatan.
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan
SIM keperawatan di Indonesia diantaranya adalah; peningkatan alokasi dana,
peningkatan kualitas SDM keperawatan, pengadaan fasilitas teknologi
informasi yang lebih memadai dan terintegrasinya program SIM keperawatan
dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
B. Saran
Pendokumentasian keperawatan yang menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Keperawatan perlu diterapkan, dimana fasilitas yang dibuat
menjadi lebih lengkap, karena memuat aspek pendokumentasian.
Perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan
cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan dengan menggunakan
sistem informasi manajemen keperawatan.
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh untuk mengatasi permasalahan
SIM Keperawatan di Indonesia diantaranya adalah peningkatan alokasi dana,
peningkatan kualitas SDM keperawatan. Pengadaan fasilitas teknologi
informasi yang lebih memadai dan terintegrasinya program SIM keperawatan
dalam kurikulum pendidikan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA