Anda di halaman 1dari 111

PEMERINTAHPROVINSI DAERAH KHUSUS

IBUKOTAJAKARTA
INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS
fBUKOTA JAKARTA

NOMOR 187 TAHUN 2015

TENTANG

PERCEPATAN PENINGKAtAN AKUNTABfLlTAS PENGELOLAAN


BARANG MILIK DAERAH

GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Oalam rangka tindak lanjut Peraturim Pemerint<th Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan B<trang Milik NegaralDaerah dan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi OKI Jakarta Tahun 2013 serta untuk pemirigkatan akuntabilitas pengelolaan
Barang Milik Oaerah, denganini menginstruksikan :

Kepada 1. Para KepalaSKpoiUKPO Provinsi OKI Jakarta


2. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Oaerah Provinsi OKI
Jakarta . .
3. Kepala Oinas Komunikasi, fnformatika dan Kehumasan Provinsi
OKI Jakarta

Untuk

KESATU Para Kepala SKPO/UKPO agar melaksanakan Inventarisasi Barang


Milik Oaerah,yang berada pada Pengguna Barang.

KEOUA Para Kepala SKPO/UKPO beserta Unit Pengguna Barang (UPB)


Provinsi DKI Jakarta selaku Pengguna/Kuasa Pengguna Barang
agar:

a. 'Menyusun rencana aksi pelaksanaan inventarisasi Barang Milik


Oaerah", .

b. Menyiapkan seluruh data yang berkaitan dengan pelaksanaan


Inventarisasi Barang Milik Daerah;

C.' Melaksanakan InventarisasiBarang Milik Daerah sesuai Petunjuk


Teknis Inventarisasi Barang Milik Oaerah;

d. Melaksanakan pencacahan Barang Milik Oaerah;


. ",' I
e. Melakukan koordinasi perekaman data, print out data Barang
Milik Daerah hasil inventarisasi;

f. Melaksanakan Penempelan Barcode pada Barang Milik Oaerah;

g. Nlenyusun dan melaporkan hasilinventarisasi Barang Milik


Oaerah; dan

r
2

h.. Melakukan koreksi penambahan aset dan penguri:mgan aset di .


dalam neraca berkoordinasi dengan Badan Pengelola. Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

KETIGA Kepala Badan Pengelola Keuangan dim Aset Daerah Provinsi DKI
Jakarta agar:

a. Mengoordinir pelaksanaan 'Inventarisasi Barang Milik Daerah


di Iingkungan Pemerintah Provinsi DKIJakarta;

b. Mendampingi SKPP/UKPD beserta Unit Pengguna Barang


(UPB) Provinsi DKI Jakarta dalam pelaksanaan Inventarisasi
. 6arang Milik Daerah;

c, Menghimpun laporan hasil inventarisasi Barang Milik Daerah


SKPD/UKPD;

d. Membuat Laporan Barang' Milik Daerah (LBMD) berdasarkan


.. hasil pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah SKPD/UKPD
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; dan

e. Menggabungkan/merigompilasi Kartu Inventaris Barang (KIB)


sebagai bahan Laporan. Barang . Milik Daerah (LBMD) dan
penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

KEEMPAT Kepala DinasKomunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI


Jakarta agar:

a.Menyiapkan dan mengembangkan Sistem Informasi Aset (SIA);

b. Melakukan upload data Barang Milik Daerah ke. dalam Sistem


. Informasi Aset . (SIA) bersama dengan SKPD/UKPD beserta
UPS Provinsi DKI Jakarta; dan

c. MemeliharaSistem Informasi Aset.

KELIMA Pelaksanaan' Inventarisasi Barang' Milik' Daerah sebagaimana


dimaksud padadiktum KESATU dilaksanakan secara bertahap,
meliputi tahap rekonsiliasi data,' tahap pencacahan, upload dan
pemasangan barcode, tahap klasifikasi permasalahan dan tahap
penyelesaian status aseUtindak lanjut.

KEENAM Para Kepala SKPD/UKPD agar melaporkan permasalahan dalam


inventarisas( bararig milik daerah kepada Majelis Penetapan Status
Aset yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

KETUJUH Para KepalaSKPD/UKPO agar melaporkan pelaksanaan inventarisasi


Barang Milik Daerah secara bertahap sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.

KEDELAPAN Pelaksanaan inventarisasi dan penatausahaan Barang Milik Daerah


sesuai pedbman sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan
Lampiran IIlnstruksi GUbernur ini.

r
3

KESEMBILAN Halchal yang belum diatur dalam pedoman sebagaimana dimaksud


pada diktumKEOELAPAN akan ditetapkan dengan Keputusan
Sekretaris Daerah.' ,
. '. . . .' . . ".' . .

Instruksi Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 September 2015

, . Provinsi Oaerah Khusus


, / ,, " Jakarta ' y

B"j" \" ",-


,r,Y . .
f("':."\".
' ' . -" ,';

t 3ekr .,arts Daerah,


\
j, ,! fA' -
'
\. , \

."l-..
.1, .

'-:/::""'i
-".\ ,....
-":,""
./ . ,
'.'-. NIP";{96402111984031 002

Tembusan:

1. Gubernur ProvinsiDKI Jakarta


2. Wakil Gubernur Provinsi OKI Jakarta
Lampiran I Instruksi Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta

Nomor 187 TAHUN 2015


Timggal 11 September 2015

PEDOMAN INVENTARISAsl BARANG MILIK DAERAH

BABI

PENDAHULUAN

Sebagai tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Badan PemeriksaKeuangan


Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2013 bahwa pelaksanaan sensus pada Tahun 2013 terdapat banyak kelemahan
diantaranya pelaksanaansensus tidak sesuai petunjuk teknis, barang daerah yang telah
disensus tidak teridentifikasi,.tidakadatindak lanjut dan pertanggungjawaban atas barang
daerah yang tidak ditemukanfisiknya,. inaka perludilakukan evaluasi atas hasil sensus
Tahun 2013 untuk membel-ikan keyakirian atas data Barang Milik Daerah.

A. Metodologi

Metodologi inventarisasi Barang Milik Daerah dilakukan sebagai berikut :

a. Dilakukan pencocokan data KIB SKPD/UKPD Tahun Berjalan dengan LK Tahun


Berjalan (Audited)..
b. Dilakukan pencocokan data Kartu InventarisBarang (KIB) SKPD/UKPD Tahun 2012
(Audited) dengan Laporan Keuangan Tahun 2012 (Audited).
c: Melakukan pencacahan dan penilaianatas. seluruh . aset yang dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
d. Data hasil pencacahanyang menunjukkan aset yang diyakini keberadaannya
kemudian' dicocokkan dengan KIB Tahun Berjalan untuk mengidentifikasi
. perbedaan, klasifikasi permasalahan dim penyebabnya.
e. Melakukan verifikasi atas kebenaran selisih sensus tahun 2013.
f. Melakukan upload hasilpencacahanke dalarn sistem Informasi Aset (SIA).
g.. Selisih lebih dan selisih kurang data hasil pencacahan sebagaimana dimaksud huruf c
dan hasil identifikasi atas seiisih sensus tahun 2013 sebagaimana dimaksUd huruf d
diverifikasi oleh BPKAD untuk dilakukan koreksi penarnbahan aset dan pengurangan
aset di dalam neraca.
h. Selisih kurang data hasH pencacahan sebagaimana dimaksud huruf c dan hasil
verifikasi atasselisih senSus tahun 2013 sebagaimana dimaksud huruf e, khusus
untuk aset yang tidak diternukan fisiknya dibahas di majelis penetapan status aset.
i. Menggabungkan/mengompilasi Kartu Inventaris Barang (KIB) sebagai bahan
Laporan Barang Milik' Daerah (LBMD) dan penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta. .
. . . . . .,
j. Untuk SKPO/UKPD yang telah menyelesaikan. inventarisasi Barang Milik Daerah
sampai dengantahun berjalan dapat melakukan Penatausahaan Barang Milik
Daerah.

B. Jadwal Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah

SKPD/UKPD melaksanakan inventarisasi Barang Milik Daerah rnulai bulan September


2015 sampai dengan bulan Desember2016dengan tahapan sebagaimana terlampir.

\
2

C. Sistematika PenyiJsunanlnventarisasi Barang Milik Daerah

. Sesuai dengan tujuan penyusunaninventarisasi Barang Milik Daerah ini, maka dalam
penyusunannya digunakan sistematika sebagai berikut : .

1) Pendahuluan.

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, jadwal dan inventarisasi
Barang Milik Daerah. . .

2) Pelaksana Inventarisasi Barahg Milik Daerah.

Dalam bab ini qiuraikan mengenai pelaksana dan tugas masing-masing pelaksana
inventarisasi Barang Milik Daerah. . .

3) Pelaksanaan liwentarisasi Barang Milik Daerah.

Dalam bab ini diuraikan tata cara pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Daerah,
kodefikasi bararig dan pemasangan barcode termasuk penginputan titik koordinat,
foto barang, dan bukti kepemilikan barang.

4) Klasifikasi Mutasi Barang Milik Daerah.

Dalam bab ini diuraikan mengenai penambahan dan pengurangan aset serta
permasalahan yang dihadapi dalam inventarisasi Barang Milik Daerah.

5) Tata CaraPenilaian.

o'alam bab ini diuraikan tata carapenilaian untuk Barang Milik Daerah yang belurn
diketahui nilainya.

6) Tindak Lanjut Hasillnventarisasi. .

Dalam bab ini diuraikan tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi dalam
inventarisasi Barang Milik Daerah.

7) Pelaporan, Monitoring dan Pengendalian.

Dalam bab ini diuraikan tata cara. pelaporan inventarisasi dilakukan secara
berjenjang. .

BAB II

PELAKSANA INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH

A.Pelaksana Inventarisasi Barang Milik Daerah

Pelaksana inventarlsasi Barang,Milik Daerah meliputi :

1. SKPD/UKPD;

2. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);

3. Dinas Komunikasi, Informasi dan Kenumasan (Diskominfomas);

4. KPAD Kota/KpKO Kabupaten; dan

5. Majelis Penetapan Status. Asel.

\
3

B. Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah


Pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Oaerah dilakukan sebagai berikut :
1. SKPO/UKPO:
Oalam pelaksanaan Barang Milik Oaerah, SKPO/UKPD melaksanakan'
tugas sebagai berikut:
a. Menyiapkan Kartu Inventaris Barang(KIB) Tahun 2012 (Audited), Berita Acara
dan/atau kertaskerjahasil sensus Tahun 2013 dan Kartu Inventaris Barang (KIB)
Tahun Berjalan (Audited).. '
b. Melakukan restrukturisasi aset bagi SKPD/UKPDyang mengalami penggabungan
atau pemisahan orgariisasi, dengan cara : .. ' .
1) ValidasiKIB SKPO awal; '.
2) Membuat kebijakanpembagian/penggabungan aset;
3) Membuat KIB baru;dan
4) Membuat BAST.
c. Menyajikan Kartu InventarisBarang (KIB) Tahun2012 (Audited), Berita Acara
dan/atau kertas kerja hasil sensus Tahun2013, dan Kartu Inventaris Barang (KIB)
Tahun Berjalan (Audited) sesuai dengan format SIA.
d. MembuatrekapituiasiBarang Milik Daerah Tahun Berjalan.
e.. Melakukan pencocokan data atas :
1) data Kartu Inventaris Barang(KIB) 2()12 (Audited)dengan Laporan Keuangan
Tahun 2012 (Audited'); .'
2) data Kartu Inventaris Barang (KIB) Hasil Sensus Tahun 2013 dengan Matriks
Sensus Tahun 2013; dari .
3) data KartLi InventarisBarang (KIB) Berjalan (Audited) dengan Laporan
Keuangan Tahi.m Berjalan (Audited).
f. Membuat dan menandatangani' Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Oaerah
Tahun Serjalan. ' . .
g. Membuat petabidang/ruang Bararig MilikDaerah sesuai dengan format SIA.
h. Melakukan pimcacahan/pengecekanfisik Barang Milik Daerah pada masing-
masing ruangan.
i. Melakukan perbandingan hasil pencacahanTahun dengan data rekonsiliasi.
j. Membuatdan menandatangani Berita Acara Hasil Pencacahan Tahun Berjalan.
k. Melakukan perbandingan hasil pencacahan tahun Berjalan dengan hasil sensus
tahun2013 . .
I. Membuat dan menandatangani Berita Acara Inventarisasi Barang Milik Daerah
m. Mengupload data Barang Milik Oaerah ke dalam sistem Informasi Aset (SIA).
n. Mencetak barcode sesuai data yang telah diupload ke dalam sistem Informasi
Aset: . . . .
o. Meli3kLikan penempelan barcode pada Barang Milik Oaerah.
p. Melaporkan permasalahan di:m usulan tindak lanjut dalam kegiatan inventarisasi
Barang Milik Daerah kepada MajelisPenetapan Status Aset:
q. Melakukan koreksiatas Laporan Keuangan berdasarkan dokumen hasil verifikasi
dari BPKAO dan hasil sidang Majelis Penetapan Status Aset: .
r. Untuk SKPO/UKPO yang melakLikan inventarisasi sampai dengan tahun 2016,
harus melaporkan secara periodikproses pelaksanaan inventarisasi BMO.
2. BPKAO.
Dalam pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Daerah, BPKAD melaksanakan tugas
sebagai berikut: . ' . . .'. . .'
a. Mendampingi SKPO/UKPO di3lam melakukari pencocokan dataatas :
1) . data Ka.rtu Inventaris Barang (KIB) 2012 (Audited) dengan Laporan Keuangan
Tahun 2012 (Audited); .

\
4.

2) data Kartu Inventaris Barang(KIB) Hasil Sensus Tahun 2013 dengan Matriks
Sensus Tahun 2013; dan .
3) data Kartu Inventaris Barang (KIB) E3erjalan (Audited) dengan Laporan
Keuangan Tahun Berjalan (Audited).
b. Merneriksa kesesuaian Kertas kerja SKPD/UKPD dehgan data audited 2012, hasil
Sensus Tahuri 2013 dan data audited Berjalan.
c. Mendampingi SKPD/UKPD dalam melakukan perbandingan hasil pencacahan
tahun Berjalan dengan data rekonsiliasi.
d. Menindaklanjuti atas laporan SKPD/UKPD terhadap selisih kurang atas aset yang.
tidak ditemukan fisiknya kepada Majelis PenetapanStatus Aset.
e. Membuat Laporan Barang Milik Daerah (LBMD) berdasarkan hasil iriventarisasi
SKPD/UKPD. .
f. Melaporkanpelaksanaan,inventarisasi kepada Gubernur..
3. Diskominfomas melaksanakan tugas sebagai berikut :
a. Mengembangkan Sistem Informasi Aset (SIA);
b. Mendampingi SKPD/UKPDuntukmelakukan upload ke dalam Sistem Informasi
Aset; dan
c. Memelihara Sistem Informasi Aset.
4. KPAD Kota/KPKD Kabupaten.
KPAD Kota/KPKD Kabupaten merupakan unit kerja BPKAD pada Kota Administrasi
dalam pelaksanaan inventarisasi bertanggung jawab sebagai berikut :
a.. Mendampingi SKPD/UKPD yang berada pada wilayah Kota Administrasil
Kabupaten
. Administrasi dalam melakukan pencocokan
. data .atas :
1) data Kartu Inventaris Barang (KIB) 2012 (Audited) dengan Laporan Keuangan
. Tahun 2012 (Audited);
2) data Kartulnventaris Barang (KIB) Hasil Sensus Tahun 2013 dengan Matriks
Sensus Tahun 2013; dan
3) data Kartu lriventaris Barang (KIB) Berjalan(Audited) dengan Laporan
Keuangan Tahun Berjalan (Audited).
b. Memeriksa kesesuaian Kertas kerja SKPD/UKPD dengan data audited 2012, hasil
Sensus Tahun 2013 dan data audited Berjalan.
c. Bersama SKPD/UKPD, membuat dan menandatangani Berita Acara Rekonsiliasi.
d. Mendampingi SKPD/UKPD dalam melakukan perbandingan hasil pencacahan
tahun Berjalan dengan data rekonsiliasi.
e. Mengoordinasikan SKPD/UKPD untuk melakukan pehcetakan dan penempelan
barcode.
f. Menindaklanjutiatas laporan SKPD/UKPD terhadap selisih kurang atas aset yang
tidak ditemukan fisiknya kepada Majelis Penetapan Status Aset.
g.. Menyimpan dataKIB SKPD/UKPD hasil pelaksanaan inventarisasi di wilayah Kota
. Administrasi/Kabupaten Administrasi.
5. Majeiis PenE;ltapan Status Aset.
Majelis. Penetapan . Status Aset terdiri dari InspektoratlPembantu,
BPKAD/KPAD/KPKD Kabupaten Biro Hukum dan instansi terkait; dalam pelaksanaan
inventarisasibertahggung jawab sebagai berikut:
.a. Melakukan sidang terhadap permasalahan dalam :inventarisasi Barang Milik
Daerah, berdasarkan rekapitulasi kertas kerja inventarisasi BMD dan/atau usulan
SKPD/UKPD;
b. .Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan danusulan tindak lanjut;
c. Menetapkan penyelesaian atas permasalahan dalam pelaksanaan inventarisasi
BMD; dan
d. Menyelesaikan hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini untuk
ditetapkan derigan keputusan Sekretaris Daerah.

r
5
BAB III

TATA CARA PELAKSANAAN INVENTARISASI


.BARANG MILIK DAERAH

A. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi Barang Millk Daerah


INVENTARrSASI BARANG MILiK DAERAH
I I SKPD/UKPD I KPAD/KPKD - I BPKAO I D1SKOM1NFOMAS I
l.K:lC: 12CAI,oOIlf.'Dl'l.K:1013H4I.KCO':l!(.\UOITEOl'LIli

(,'IUDrTEO). LIC.TAl1UN
E1lllUO.l..AN,H.OoallS!:NsUS
2013 (.......OIlEO). u< tAH.,IN


__- - . I

I

I
?Q
KERTMKEfUO.
REIIONSlllMI OMO T'*"""
9I;!1'UI.a.1IN
...
REKAPI'TVI..A8IU..,o
. BERJ.'\l.AN
K!lA'AS t<l>R.....
NlKON61llAS1

....
REt<OWllUASl WAD fAHl,itt
MJEFlT,o,el\f"""

, ---

PEi'\ONSI\IAII8MOT'*IUI'l
6EA.!ALN'l

.
"""""""
.1.'.I 11 .
REKON&ll1Alll9lol01"""-'l


I
PENC,o,QNiN<l
I
I
I'ERl'NtCIltfQ,O,Nt_L P"'-RBANCllNGIIN _ l
!>ENr..-.cNWt Of.f\IQMI


OA'''' AeJ<OHIlU...aIlJI,IO tl"'TAIlEKCIN8IUASIIlMO
TH'-J.N IiER.lAlAN


." KE.n.... o<r.R.IOi
= -.oN

- oj.
BERlTAN;NlA_L
Pet::o\CNiAN .

PERIJN)INQ,t,N liMit.

j. j .j


t1ASIL SCNSUS TN.I'l.2013 HMlt. flENSUS ' ............. 20'3

.+



KUtlAllI\Vl.loO.
' ' ' ' N'...... lIAIllIlMO
Rf.KAPlTlJl.Jto8l
Kl1.RTAllKl!RJA
IN\'tiNr...HI!I....

"'I

IlERiTAACAAA


'''f\/!N1ARISASl BMO 8ERlT... ....c.AAA

----r-
8MO . INVl:tfTAAlIlAIlI'IWD
l.----- .

. ...nn.n ln. .n.
I":t'.. I
PENfMPELAN atoACOOE
+
....... , I

l
BURATPEFlNYA,TAAoN
'lERlFlKASl FlllH<
lJERI",KAllI
-L .".
SURATIISUl..I\N6IU'O auRATV8UI..N<8KPO I

...r.... PNliTAPAN ... r.... PENET""''*! AlAS PENeT.....AN
arA1Ulll\lll!.r 8T1\TVGMET.

." ,
<:

(lBMO) o<oRt:lCIO

Keterangan

1. Tahap I

a. SKPD/UKPD menyiapkan Kartu Inventaris Barang (KIB) Tahun 2012 (Audited),


Berita Acara dan/atau kertas kerja hasil sensus Tahun 2013 dan Kartu Inventaris
Barang (KIB) Tahun Berjalan (Audited).

r
6

b. SKPD/UKPD menyajikan Kartu Inventaris Barang (KIB) Tahun 2012 (Audited),


Berita Acara dan/atau kertas kerja hasil sensus Tahun 2013, dan Kartu Inventaris
Barang (KIB) Tahun Berjalan (Audited) sesuai dengan format SIA (format
terlampir).

1) Format KIB A (Tanah)


FORM ISIAN KIB A (TANAH )
'0
'0 1l.0OfUHtT
.......
'00' "fGISTfA
.......
JE."tIS
IOMPOHEN UllUIlAN
rCOl
""""
lGl

,...... ,......
STATUS
SERTlflitAT
ASALUSUl HAAG"
lffiRAHGAN

..,
{UItPO} I'EAOLD1AN "NN< PEROWiAN (Rp.l

111
'" I" I" l'l
'7' lO' 19' (10] (11\ lUI (n) lUI (15) 1171

k01C?k kobar !'lores f(orlpVI'!I<f\ ukur&n S;tlu"n tslolln tgloOk "adok tta!\utn pef'lsgunaan n.lole!",

Tata Cara Pengisian KIB'A:

Kolom (1) Diisi homar urut pencatatan


Kolom (2) Diisi kotie UKPD atau kode unit
Kolom (3) Diisi kode barang
Kolom (4) Diisi nomorregister barang sesuai kodebarang yang bersangkutan
Kolom (5) Diisi jenis' barang atau nama barang
Kolom (6) Diisi Komponen Kepemilikan Barang, yaitu:
00 = Pemerintah Pusat
01 s.d. 10 = DON
=
11 Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta
'12 = BUMD/PT/Yayasan
Kolom (7) Diisi luas tanah .'
Kolom (8) Diisi kode satuan untuk tanah yaitu : M2
Kolom (9) . Diisibulan, tanggal dan tahun perolehan. barang tersebut, dengan
format (DDIMMIYYYY). Contoh : 31/12/2014
Kolom (10) Diisi alamat lengkap obyek dad tanah tersebut
Kolom (11) Diisi Tanggal Sertifikattanah, dengan format (DD/MMIYYYY)
Kolom (12) Diisi Nomor Sertifikat tanah
Kolom (13) Diisi kode status tanah dari tanah, yaitu :
1 = Milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI 6 =Hak Pengelolaan
2 = Milik Negara 7 = Wakaf
3 = Hak Pakai 8 = Hak Lainnya
4 = Swadaya 9 = Lain-lain
5 = Hak Guna bangunan
Kolom (14) Diisi perurtukkan dari tanah tersebut
Kolom (15) Diisi kode Asal Usul Perolehan, yaitu :
1= Pembangunan 8= Asal milikadat
2= Pembelian 1APBD 9= Sekolah
3= Hibah '. 10= Wakaf
4= Guna usaha 11 = Sumbangan
5= Tukar Guling . 12= Swadaya
6= RuisJag . 13= Ex Kanwil
7= BOP 14= Lain-lain

Contoh : Barang diperoleh dari pembelian dari APBD maka diisi derigan

Kolom (16) . Oiisi nilai pembelian dari tanah tersebut atau perkiraan nilai tanah
terse but ap!'lbila berasal darisumbanganatau hibah dan lain-lain
Kolom (17) Diisi keterangan pentirig yang berhubungan dengan tanah tersebut

r
7

2) Format KIB B (Peralatan dan Mesin)

FORM ISIAN KIB B( PERALATAN DAN MESIN I



....." I .".
.OMO.
."""""",
HOQiASISJ AS..... USUL
......., .0
KOlXUHIT 1(HIS TGl HOMDINI ttAAGA
'CO(
.0 IUKPD)
IIfGIST!JI UlUAM '''TUM PfIl.Oth\AH j INt.IrH MlAA TYPE llPKI NOJlAHGIlA
NOPABRIK POl.ISI (Ap,1
'''''''"''"
., .,
Nl\OG_
,,,
MDIN

')
'" " !7l
'" ". (H) tUI (131 (14) lUI' 1161 (171 u u.' (10)

kalak kob., flOr!!i kOMponen UkwrAl'l U:\.l'1'} 11\0)''111 lip. "Ioolt nodok r;othasls "Opol ,ulol.h hArS'

Tata Cara Pengisian KIB B :

Kolom (1) Oiisi nomor urut pencatatan .


Kolom (2) Oiisi kode UKPD atau kode unit
Kolom (3) Oiisi kode barang
Kolom (4) Oiisi nomor register barang sesuai kode barang yang bersangkutan
Kolom (5) Oiisi jenis l:iarang atau namabarang
Kolom (6) Oiisi Komponen Kepemilikan Barang, yaitu :
00 = Pemerintah Pusat
. 01 s.d. 100:. OON
11 = Pemerintah Oaerah Prcivinsi OKI Jakarta
12 = BUMO/PTlYayasan
Kolom (7) Oiisi ukuran dari barang yang bersangkutan
Kolom (8) Oiisi kode satuari barang, yaitu :
IN = Inci (corltoh barang misalnya mesin tik, televisi, monitor dan lain-lain)
MT = Meter (untuk jaringan)
M2 = Meter Persegi (untuk tanah atau bangunan)
CC = Centimeter Kubik (untuk kendaraan bermotor)
PK = Tenaga Kuda (untuk alat-alat berat) . .
BH = Buah (untuk alat rumah tangga/kantor, contoh : kursi, meja dan lain-
lain)
ST = setlstel (untuk alat rumah tangga/kantor)
UN = l)nit (untuk alat rumah tangga/kantor)
.EK = Ekor (untuk hewan/ternak)
BT = Batang (untLik tumbuhan)
KG = Kilogram (untuk berat hewan/temak)
Kolom (9) Oiisi bulan,tanggal dan tahun perolehanbarang tersebut, dengan format
(OO/MM/YVYY). Contoh : 31/1212014
Kolom DiisJ kode bahan dari barang tersebut, yaitu :
(10) 1= Kayu 20= Kaolin 38= Marmer
2= Besi 21 = Karet 39= Melamin
. 3.= Rotan 22= Karpet 40= Metal
4= Jok 23= Kertas Foto 41= Pasir
5= Plastik 24= Kulit 42= Triplek
6= Gelas/kaca/Beliiig 25= Kuningan 43= Timah
.7= Fiberglass 26= Logam 44= Seng
B= Emas . 27= Perunggu 45= Aspal
9= Intan 28= Plakat 46= Beton
10= AILimuniuT)'l 29= Porselen . . 47= Beton bertulang
. 11 = Tembaga 30= Rapido 48= ConBlok
12= Mika 31= Semen 49= Hotmix
13= Kain 32= Tulang. 50= pipa
14= Akrilik 33= Wool 51= Kabel
15= Kertas . 34= Baja 52= Campuran
16=Batu 35= Keramik 53= Lainnya
17= Kanvas 36= Kristal
18= Benang 37= Bensin
19= Busa

r
8

Kolom (11) Oiisi merk dari barang tersebut


Kolom (12) Oiisi tipe daribarang tersebut .
Kolom (13) Oiisi .tanggal dokumen penting dari barGing terse but, .dengan format
(OO/MM/YYYY)
Contoh : Tanggal BPKB (untuk kendaraan)
Contoh : Tanggal BPKB adalah tanggal 25 Oktober 2012 maka diisi
'25/10/2012'
Kolom (14) Oiisi nomor dokumen penting dari barang tersebut, yaitu :
Contoh : Nomor BPKB (untuk kendaraan) .
Kolom (15) oiisi norilor chasis atau nomor rangka untuk kendaraan .
Kolom (16) Oiisi nomor pabrik untLik barang yang bersangkutan (selain kendaraan)
atau
Oiisi nomor mesin untuk kendaraan
Kolom (17) Oiisi nomor polisi untuk kendaraan
Kolom (18) Orisi kodeAsal Usul Perolehan, yaitu :
1= Pembangunan . 8= Asal milik adat
2= Pembelian 1APBO 9= Sekolah
3= Hibah . 10= Wakaf
4= Guna usaha 11 = Sumbangan
5= Tukar Guling 12= Swadaya
6= Ruislag . 13= Ex Kanwil
7= BOP 14= Lain-lain
Contoh : Barang diperoleh dari pembelian dari APBO maka diisi dengan
'2 1

Kolom (19) . Oiisi harga pembelian barang yang bersangkutan, atau perkiraan harga
apabila berasal dari sumbangan ataLi hibah
Kolom (20) Oiisiketerangan penting yang berhubungan dengan barang tersebut

3) Format KIB C (Gedungdan Bangunan) .

,. -.

UNIT

-.
"" AOIolPOtl[/(


'"
r.........


... ",D" """"",n"" ......... "'..,..""...,........ ,

O(Allf!Gl,AT
ro,
.... ....

OOI<UMeI
WAS ,,"WS

.:::a , A[GIUVI

"""""""

IApl
KnfJWtGNI

,.,
[UOO, NIClloIJtNl
-, u,
'" '"
.olM.
"
-. " komplvot'<I
'"

'"
t-..."
"
Il.m.ll
" '"
bett!n,"'11 bflOll i'ldoI<
II.}

"""..ok
lUI (1')

h...W
(l1l

1;1:",
'" "
kQb.r.n flOrtl'"
" "
Ifl('lotn
1m

Tata Cara Pengisian KIB C :

Kolom (1) Oiisi nomor urut pencatatan


Kolom (2) . Oiisi kode UKPO atau kode unit
Kolom (3) Oiisi kode barang .
Kolom (4) Oiisi nomor register barang sesuai kode barang yang bersangkutan
Kolom (5) Oiisi jenis barang atau namabarang .
Kolom (6) Oiisi Komponen Kepemilikan Barang, yaitu :
00 = Pemerintah Pusat
01 s.d. 10 = DON
11 = Pemerintah Oaerah Provinsi OKI Jakarta
12 = BUMO/PTlYayasan
Kolom (7) Oiisi ukurari dari barang yang bersangkutan
Kolom (8) Oiisi kode. satuan untuk tanah dan bangunan yaitu: M2
Kolom (9) Oiisi bulan, tanggal dan tahun perolehan barang tersebut, dengan
format (OD/MM/YYYY). Contoh : 31/1212014
Kolom (10) Oiisi alamat lengkap obyek dari tanah tersebut
. Kolom (11) Oiisi dengan kode kondisi barang, yaitu :
B = Baik
KB = Kurang Baik
RR= Rusak Ringan
RB = Rusak Serat
Contoh;: Barang dalam kondisi 'kurang baik' maka diisi dengan 'KB'

r
9

Kolom (12) Oiisi dengankode bertingkat, yaitu :


o ;= Tidak Bertingkat
1 = Bertingkat 1 lantai
2 = Bertingkat 2 lantai
3 = Bertingkat 3 lal')tai
4 = Bertin'gkat 4 lantai
. Os!.
Kolom (13) Oiisi dengan kode beton, yaitu:
o = Bukan betoh
1 = Beton
2 = Gampuran
Kolom (14) Oiisi . Tanggal iMB/IPB Gedung dan Bangunan, dengan format
... (OO/MMIYYYY)
Gontoh : bila Tanggal IMB/IPB adalah 25 Oktober 2012 maka diisi
'25/10/2012' .
Kolom (15) Oiisi nomorlMBIIPB Gedung. dan Bangunan
Kolom (16) Oiisi dengan luas dari tanah yang berada di bawah bangunan tersebut
dengan ukutan M2 .
Kolom (17) Oiisi dengan kode status tanah dari tanah pada kolom (16) tsb, yaitu :
1 '" Milik Pemerintah Oaerah Provinsi OKI 6 = Hak Pengelolaan
. 2 = Milik Negara 7= Wakaf
3 = Hak Pakai . 8 = Hak Lainnya
4 = Swadaya 9 = Lain-lain
5 = Hak Guna bangunan
Kolom (18) Oiisi kode UKPO yang menguasaitanah pada !<olom (16) tsb
Kolom (19) Oiisi kode barang daritanah pada kolom (16) tsb
Kolom (20) Oiisi nomorregister dati tanah pacta kolom (16) tsb
Kolom (21) . Oiisi kode Asal Usul Perolehan, yaitu:
1= Pembangunan 8= Asal milik adat
2= Pembelian/ APBO . 9= Sekolah
3= Hibah 10= Wakaf
4= Guna us.aha 11 = Sumbangan
5= TukarGuling 12= Swadaya
6= Ruislag . 13= Ex Kanwil
7= BOP 14= Lain-lain
Gontoh : Barang diperoleh dari pembelian dari APBO maka diisi dengan
'2'
Kolom (22) Oiisi dengan harga dari gedung atau bangunan,apabila harga tidak
diketahui maka perkirakan nilai dari gedung atau bangunan tersebut
berdasarkan perkiraan harga saat ini di lingkungan tersebut pada saat
pencatatan
Kolom (23) Oiisiketerangan penting yang berhubungan dengan tanah bangunan
tersebut: .

4) FormatKIB. 0 (Jalan, Irigasi dan Jaringan) .

1'0

IUlPO) -
-, lItGl'!
........
.Ofrll'OIftN
._,
fORM ISIAN KIa D (JAlAN, IRIGASI DAN JARINGAN

..
"'''''''' """

'1II0WWol
""
OOIr.L,lM(l+

....,.
"U'"
w..

........ JOOf
IlEIiIUVI

-I
,,"-

ll,.l



"""" "'"
" "
j, .j
" " U Uj (13) 'U 1151
" " (111 1101
'" CH) CUI

k<1O.r l'Ior I<N'I'lpo,"1'1 Llklot.n UtU'fl 111011111 ,lam'1 kondlJI tJldok '1000k h"..: JIlt"''' kob.".. .salol.1I h.ll

Tata Gara Pengisian KIB 0 :

Kolom (1) .. Oiisi nomoi" urut pencatatan


Kolom (2) Oiisi kode UKPO atau kode unit
Kolom (3) Oiis; kode barang

r
10

Kolom (4) Oiisi nomor register barang sesuai kode yang


Kolom (5) Oiisi atau nama barang
Kolom (6) Oiisi Komponeh Keperililikan Barang, yaitu : .
00 = Pemerintah Pusat
01 s.d. 10 = OPN
11 = Pemedntah Oaerah Provinsi OKI Jakarta.
12 = BUMO/PTlYayasan .'
Kolom (7) Oiisi dengan panjang dari jalan, irigasi dan jaringan
Kolom (8) Oiisi dengan lebar dari jalan, irigasi dan jaringan
Kolom (9) Oiisi dengan Luas Bangunan/Jalan
Kolom (10) Oiisi kode satuan. barang, yaitu :
IN = Inci (contoh barang misalnya mesiri tik, televisi, monitor dan lain-
lain)
MT = Meter (untukjaringan) .
M2 = Meter Persegi (untuk tanah atau bangunan)
CC = Centimeter Kubik .(untuk kendaraan bermotor)
PK = Tenaga Kuda (untuk alat-alat berat)
BH == Buah (untuk alat rumah tangga/kantor, contoh : kursi, meja dan
lain-lain) . . .
ST = setlstel (untuk alat rumah tangga/kantor)
UN = Unit (untuk alat rumah tangga/kantor)
EK = Ekor (untuk hewan/ternak)
BT = Batang (untuk tU(l1buhan)
KG = Kilogram (untuk berat hewan/ternak)
Kolom (11) .Oiisi bulan,tanggal dan Tahun Perolehan barang tersebut, dengan
format (OO/MMIYYYY)
Contoh: bila barang tersebut diperoleh pada tanggal 25 Oktober 2012
.. maka diisi '25/10/2012'
Kolo(l1 (12) Oiisi alamat Jengkap obyek dari jalan, irigasi dan jaringan
Kolom (13) Oiisi dengan kode kondisi barang, yaitu :
B = Baik
.. KB = Kurang Baik
RR= Rusak Ringan
RB :: Rusak Berat
Contoh : Barang dalam kondisi 'kurang baik' maka diisidengan 'KB'
Kolom (14) Oiisi Tanggal dari dokumen-dokumen kepemilikan, dengan format
(OO/MM/YYYY)
Contoh bila pada dokumen kepemilikan per tanggal 25 Oktober 2012
maka diisi '25/10/2012'
Kolom (15) Oiisi nomor dari dokumen-dokumen kepemilikan
Kolom (16) Oiisi dengan luas dari tanah yang berada di bawah bangunan terse but
dengan ukuran M2 .
Kolom (17) Oiisi dengan kode status tanah dari tanah pada kolom (16) tsb, yaitu :
1 = Milik Pemerintah Daerah ProvinsiDKI 6 = Hak Pengelolaan
2 = MilikNegara . 7 = Wakaf
3= Hak Pakai 8 = Hak Lainnya
4 = Swadaya 9 = Lain-lain
5 = Hak Guha bangunan
Kolom (18) Oiisi kode UKPO yimg menguasai tanah pada kolom (16) tsb
Kolom (19) Oiisi kode barang dari tanah pada kolom (16) tsb
Kolom (20) Oiisi nomorregister dari tanah pada kolom (16) tsb
Kolom (21) Oiisi kodeAsalUsul Perolehan, yaitu :
1 = Pembangunan 8 = Asal milik adat
2 =Pembelian / APBO 9 = Sekolah
3 = Hibah 10 = Wakaf
4 = Guna usaha '11 = Sumbangan
5 = Tukar .Guling 12 = Swadaya
6 = Ruislag . 13 = Ex Kanwil
7 = BOP 14 = Lain-lain
Contoh : Barang diperoleh dari pembelian dari APBO maka diisi dengan
'2'

r
11

Kolom (22) Diisi dengah harga dari jalan, irigasi dan jaringan, apabila harga tidak
diketahui maka perkirakan nilai dari jalan, irigasi dan jaringan tersebut
berdasarkan perkiraan harga saat ini' dilingkungan tersebut pada saat
pencatatan
Kolom.(23) Diisi keterangan penting yang berhubungan denganbarang tersebut

5) Format KIB E (Aset Tetap Lainnya)

FORM ISIAN Kia E (ASET TETAP LAINNYA )


IAAANG lfACOAAk
IIUKU I I(fStN'iIIol'J

"0
lODt:UNIT
IUKPOI ......,
lOO!
RfGISlYR
JEHJS
...."" lOMPONEl(
m
PEROLDlAN

......

, ... SAN,,"
ASAI. USUl

"""""""'
ANGGAAAN
"MG'
(lip.)
HTUWmNl JlIml.h

,S)
!- PNClPTA
"'"
ONAAH
UlUAAH

''I 'I '" '<' '" '" ,OJ ", um [lll [121 113)
'" {lSi lUI (171
'"
kalak norej kor:'ponen ,...du! ,n.ald.era" bah." nabsr llkur,,' sa!u.r. 15.101",1"1 hnlll i(elfnasaJal", UMU!C
O)ERCEPATAi\

Tata cara pengislan KIB E : .

Kolom (1) Diisi nomQr urut pencatatan


Kolom (2) Diisi kode UKPD atau kode unit
Kolom (3) Diisi,kode barang
Kolom (4) Diisi nomor register barang sesuai kode barang yang bersangkutan
Kolom (5) Diisi jenis barang atau nama barang .
Kolom (6) Diisi Komponen Kepemiljkan Barang, yaitu :
.00 = Pemerintah Pusat
01 s.d. 10 =DDN
11 = Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta
12 = BUMD/PTlYayasan
Kolom (7) '. Diisi bulanJanggal dan Tahun Perolehan barang tersebut, dengan format
(DD/MMIYYYY)
.Cohtoh : bila barang tersebut diperoleh pada tanggal 25 Oktober 2012
maka diisi '25/10/2012' , .
Kolom (8) . . Diisi judul buku (untuk barang Buku/Perpustakaan)
Kolom (9) Diisi nama.' pencipta dari, buku pada kolom(8); untuk barang
Buku/Perpustakaan
Kolom (10) Diisi dengan asal daeiah barangtersebut (untuk Barang bercorak
keseniari/kebudayaim) .
Kolom (11) .Diisi k6de bahan dari barang tersebut, yaitu :
'1 = Kayu . 20= Kaolin 38 = Marmer
2 = Besi 21 = Karet 39 = Melamin
'3 = Rotan 22 = Karpet 40 = Metal
4 = Jok 23 c: Kertas Foto 41 = Pasir
5 = Plastik 24 = Kulit 42 = Triplek
6 = Gelas/kaca/Beling 25 = KiJningan 43 = Timah
7 = Fiqerglass 26 = Logam 44 =Seng
,8 = Emas 27 = Perunggu 45 = Aspal
. 9 = Intan 28 = Plakat 46 = Beton
10 = Alumunium 29 = Porseh'in 47 = Beton bertulang
11 = Tembaga 30 = Rapido 48 =ConBlok
12 = Mika ' 31 '" Semen 49 = Hotmix
13 = Kain 32 = Tulang 50 = pipa
14 = Akrilik 33 = Wool 51 = Kabel
15 = Kertas 34 = Baja 52 = Campuran
16 = Batu 35 = Keramik 53 = Lainnya
17 = Kanvas 3.6 = Kristal
18 = Benang, 37 = Bensin
19=Busa

\
12

Kolom (12) Oiisi jenis dari hewan/ternak atau tumbuhan .


Kolom (13) Oiisi beratlukuran dari hewan/tumbuhan
Contoh : Sapi dengan berat 400 Kg, maka kolom ini diisi 400
Tumbuhan/pohon dengan tinggi 3Meter, maka kolom ini diisi 3
Kolom (14) Oiisi kode satuan barang, yaitu : .
IN = Inci (contoh barang misalnya mesin tik, televisi, monitor dan lain-lain)
MT = Meter (untuk janngan)
M2= Meter Persegi (untuk tanah atau bangunan)
CC = Centimeter Kupik (urituk kendaraan bermotor)
PK = Tenaga Kuda (untuk alat-alat berat)
BH = Buah (untuk alat rumah tangga/kantor,contoh : kursi, meja dan lain-
lain) .
=
st setlstel(untuk alat rumah tangga/kantor)
=
UN Unit (untuk alat rumah tangga/kantor)
EK = Ekor (untuk hewan/ternak)
BT = Batang (untuk tumbuhan)
=
KG Kilogram (untuk berat hewan/ternak)
Kolom (15) Oiisi kode Asal Usul Perolehan, yaitu :
1 = Pembangunan 8 = Asal milikadat
2 = Pembelian I APBO 9 = Sekolah
3 =H i b a h 1 0 =Wakaf
4 = Guna usaha 11 = Sumbangan
5 = Tukar Guling 12 = Swadaya
6 = Ruislag. 13 = Ex Kanwil.
7 = BOP 14 = Lain-lain
Contoh : Barang diperoleh dari pembelian dari .APBO maka diisi dengan
'2' '
Kolom (16) Diis.i harga pembelian barang yang bersangkutan, atau perkiraan harga
apabila berasal dari sumbangan atau hibah dan lain-lain
Kolom (17) Oiisi keterangan .penting yang berhubungan dengan barang tersebut
Kolom (18) Oiisi Jumlah barang yang sejenis

6) Formal KIB F (Konstruksi Oalam Pengerjaan)

FORM ISIAN 'U8 f I KONSTRUKSI DAlAM PIENGEIUAAN)


n"''llJI flO\. TGl ASALVSIIl ,-,
I KntR.>.HGo\H

111 C11 (SI (_, lSI III II) II)


IAHlOU Kanl;ll
_

llOl
....1

'(III
WON

_l:lj

....
IU)
llOKUMtI'I
'om";
',\'1
OOKU'olPl
,oou.o
lisl
(II'"

(II! [HI 1111 tal


UOI
P(llOll_,
NtGllMHl

In
KO/flU'-
tAW.)

lUI

kolol< IkOM InOfq lutuao> latil"lal Illllusblolfll''1&!o'!btlOll IrOdoll Inorlt':" l.uIO'er. 1t:4'lil Ih:nilillill!

Tata Cara Penglsian KIB F :

Kolom (1) Oiisi nomor urut pencatatan


Kolom (2) Oiisi kode UKPO atau kode unit
Kolom (3) Oiisi dengan '06000000000' yaitu kode barimg KIB F (Konstruksi Oalam
Pengerjaan) sesuai Peraturan Menteri Oalam Negeri Nomor 17 Tahun
2007 (dapat dilihat pada Kode Barang)
Kolom (4) Oiisi nOrylor register barang sesuai kode barang yang bersangkutan
Kolom (5) Oiisi jenis barangatau nama barang
Kolom (6) Oiisi Komponen KepemilikanBarang, yaitu : .
00 = Pemeriritah Pusat
01 s.d. 10 = OON
11 = Pemerintah Oaerah Provinsi OKI Jakarta
12 = BUMO/PT/Yayasan
Kolom (7) Oiisi luas dari barahg yang bersangkutan .
Kolom (8) Oiisi kode satuan untuk tanah dan bangunan yaitu : m2

r
13

Kolom (9) Oiisi bUlan,tanggal dan tahun perolehan barang tersebut, dengan format
(OD/MMIYYYY). Contoh: 31/12/2014
Kolom (10) Oiisi alamat lengkap obyek dari tanah tersebut
Kolom (11) Oiisi dengan kode kondisi barang, yaitu :
B = Baik
KB = Kurang Baik'
RR = Rusak Ringan
RB = RusakBerat
'Contoh: Barang dalam kondisi 'kurang baik' maka diisi dengan 'KB'
Kolom (12) Oiisi dengan kode bertirigkat, yaitu :
o = Tidak Bertingkat
1 = Bertingkat 1 lantai
2 = Bertingkat 2 lantai
3 = Bertingkat 3 lantai
4 = Bertingkat41antai
Ost.
Kolom (13) Oiisi dengan kode beton, yaitu :
o = Bukan beton
1 = Beton
2 = Campuran
Kolom (14) Oiisi Tanggal IMB/IPB Gedung. dan Bangunan,' dengan format
(OO/MMIYYYY) .
Contoh : bila Tanggal IMBIIPB adalah 25 Oktober 2012 maka diisi
'25/10/2012'
Kolom (15) Oiisi nomor IMB/IPB Gedungdan Bangunan
Kolom (16) Oiisi dengan luas: dari tanah yang berada di bawah bangunan tersebut
dengan ukuran M2. .
Kolom (17) Oiisi dengan kode status tanah dari tanah pada kolom (16) tsb, yaitu :
.1 = Milik Pemerintah Oaerah Provinsi OKI 6 = Hak Pengelolaan
2 = Milik Negara 7 = Wakaf
3 = Hak Pakai 8 = Hak Lainnya
4= Swadaya 9 = Lain-lain
5 = f-jak Gunabangunan. .
Kolom (18) Oiisi kode UKPO yang menguasai tanah pada kolom (16) tsb
Kolom (19) Oi.isi kode barang dari tanah pad a kolom (16) tsb
Kolom (20) Oiisi nomor register dari tanah pada kolom (16) tsb
Kolom (21) Oiisi kode Asal Usul Perolehan, yaitu :
1= Pembangunan 8= Asal milik adat
2= Pembelian / APBO 9= Sekolah
3= Hibah 10= Wakaf
4= Guna usaha 11 = Sumbangan
5= Tukar GUling 12= Swadaya
.6= Ruislag 13= Ex Kanwil
7= BOP 14= Lain-lain
Contoh : Barang diperoleh dari pembelian dari APBO maka diisi dengan
'2 1
Kolom (22) Oiisi dengan harga dari gedung .atau bangunan, apabila harga tidak
diketahui maka perkirakan' nilai dari gedung atau bangunan tersebut
berdasarkan perkiraan harga saat ini di lingkungan tersebut pada saat
pencatatan
Kolom (23) Diisiketerangan penting yang berhubungan dengan tanah bangunan
tersebut. .

k. SKPO/UKPO . bersama. BPKAO dan KPAD Kota/KPKD Kabupaten meneliti,


mencocokkan dan mengoreksi data Kartu Inventaris Barang (KIB) Tahun 2012
(Audited) dan Laporan Keuangan Tahun 2012 (Audited)..

I. Jika data hasil pencocokan sebagaim,ana dimaksud pada huruf c tidak sesuai nilainya,
SKPO/UKPO mencocokkan dengan data KIB tahun sebelumnya (contoh tahun 2011,
tahun2010, tahun 2009, tahun 2008). .

\
14

m. Dalam peneoeokan data terse but dapat dilakukan dengari ketentuan sebagai
berikut:

1) Apabila barang yang tereatat dalam KIB sesuai dengan fisik barangnya diberi
tanda eentang (...J) pada nomor urut barang dalam KIB.

2) Apabila nama barang yang tereatat dalam KIB tahun 2012 berbeda dengan
. nama barang yang terdapat pada KIB Tahun sebl;llumriya, maka nama barang .
terse but disesuaikan. '

3) Apabila terdapat barang yang pada KIB Tahun 2012 tidak tereantum
sedangkan pada. KIB sebelumnya tereantum, maka barang yang tereantum
pad<l KIB dituangkan kembali pada KIB Tahun 2012. '

n. Berdasarkan kertas kerja sebagaimana. dimaksud pada huruf b dituangkan


dalam rekapitulasi Barang Milik Daerah Tahun Berjalan (format terlampir).

o. SKPD/UKPD yang telah rrielakukan peneoeokan data sebagaimaria huruf e dan


hasilnya ,telah sesuai dengan Laporan Keuangan, dapat mengisi kertas kerja
koreksi data KIB saldo audited 31 Desember 2012 dengan data berdasarkan
berita aeara sensus tahun 2013.

Contoh:
'_lWoHlUIIKIWA1.... DIUI/Iollij,lM1

.QOtU,."
, ,
"",rA"_MIIIIIlllII_IJU(fOlUAATiIAI 1[----
_NN -;:; _ _ ""_ --11 .;;,::== I

.. ' 1'::"1_1 __

_1 __ 1:..._1""",1--../ 1--" - ' - ' '-1-"'1
. _= -.....1 ......'
,u' r II" ,.. r II' !II [ I. "o. [ .... " r lUI r I'll
"
11:0 ... 4"\ ....
.,* 1'",""b,_1t """
I,JOO,OOI'

, _. . 101

--
.....c.. 11....\
rof....... Al,O'TIO.,

.._,-

.... ."._'

'-- """"-

",.-"


.
>. .1.--.._
-*

U',111
1_-1.:. _oJ

Tata Cara Pengisian :

1) SKPD/UKPD melihat kepada Berita Aeara Sensus Tahun 2013.

2) Apabils Berita Aeara Sensus Tahun 2013 ditemukan adanya barang


yang tereatat dalarri KIB Tahun 2012 dengan kondisi rusak berat atau tidak
ditemukan,maka dilakukan perigurangan nilai atas barang tersebut pada kolom
kurang (nomor 22) dan diberikan penjelasan atas pengurangan nilai tersebut
pada kolorri penjelasan (nomor 23).

3) Apabila dalam Berita Aeara Sensus Tahun 2013 ditemukan adanya barang
yang belum tereatat dalam KIB Tahun 2012, maka barang tersebut dimasukkan
ke dalam kolom, jenis barang (nomor 5) dan' nilai atas barang tersebut
dimasukkah ke dalam kolom tambah (nomor 21) dan diberikan penjelasan atas
penambahan 'nilai tersebut pada kolom penjelasan(nomor 23).

4) Berdasarkan Berita Aeara Sensus Tahun 2013, maka akan' didapatkan hasil
pelaksanaan sensus tahun 2013 (kolom nomor 24 dan 25).

5) Data hasil pelaksanaan sensus tahun 2013 dieoeokan dengan Matriks Sensus
Tahun 2013.

\
15

p. SKPD/UKPD yang telah melakukan pengisian kertas kerja koreksi data KIB saldo
audited 31 Desember 2012 dengan databerdasarkan berita acara sensus tahun
2013, melakukan pengecekan data dengan berita acara rekonsiliasi tahun 2013.

Contoh: .

__'...
_ _ .. 1-....... _ _ 1

-- ,-----
......................... ....

-l---j=:l-j--J-j-j-I-=- - - -1-H'='.::.l '1,::::,--1


.", .... , <I" ....... I._..
iI ". . "."
{.j.....
......... .. .. '_= I i I ;j

R::::m,.:..W.
==IH'"

Tata Cara Pengisian :

A. SKPD/UKPD melihat ada/tioaknya pergerakan atas barang yang telah tercatat


berdasarkan berita acara rekonsiliasi tahun' 2013.

B. Apabila di dalam berita acara rekonsiliasi tahuri 2013 meriyatakan bahwa barang
tersebut masuk ke dalam ekstrakomptable, maka nilai atas barang tersebut
. dimasukkanke dalam kcilom kurang (nornor27).

C. Data barang yang 'telah dicocokan dengan data rekonsiliasi tahun 2013 akan
didapat data saldo audited 2013. .

. q. SKPD/UKPD yang telah melakukan pencocokan data rekonsiliasi, langkah berikutnya


memasukan data barang yang diperoleh tahun 2013 ke dalam kertas kerja.

r. Data barang yang diperolehtahun 2013 sebagaimana dimaksud pada huruf i dapat
dilihat dalam KIB Tahun 2013. .

Contoh:
I_ _ IIUN.\.............. ,

t-....,.--t-. I-. _. ....- ......- .


...
"-'-"--',-.

::

Tata Cara Pengisian :

1) SKPD/UKPD melihat kepada KIB Tahun 2013.

2)SKPD/UKPD memasukan data barang yang diperoleh tahun 2013 ke dalam


kolom jenis barang (nomoI- 5).

3) Nilai barang.atas peroleh tahun 2013 dimasukkan ke dalam kolom nilai (nomor
30).

s. SKPD/UKPD yang telah melakukan pengisian barang yang diperoleh tahun 2013,.
melakukan pengecekan data dengan berita acara rekonsiliasi tahun berjalan.

r
16

Contoh:

-...., .,. ".-41


. - --- .' ..... .i
_, _ II L.
I:::i
---.=-.= .I -.__


--.=1
--.=--=:
---.
. -. . - .'-
n-'J.:, .
""
-n

.. " "..

"
---,-
..

"._=.
....
--.
.
-I' ,...1.,+ --I r::::r::'_ .'0"
....
'''',..': '. . ....;;;:;
, . '
'

-_
.= .'.' 'r'"'' . '-'i= ...
. ,. ". - ";0- ',.,'
,
"i"': .So e:;:.


.. -""---.- ;"
c., _,. .. E"E. .' .
=i: . . __

.,--

Tata Cara Pengisian :

1) SKPD/UKPD melihat ada/tidaknya pergerakan atas barang yang telah tercatat


. dengan berctasarkan beritaacararekonsiliasi tahun berjalan.

2) Apabila di dalam berita acara rekonsiliasi tahun' bElrjalan terjadi pergerakan,


maka nilai atas baranQ tersebut dimasukkan ke dalam kolom kurang/tambah
(nomor 31 atau 32).

3) Data barang yang telah dicocokkan dengan data rekonsiliasi tahun berjalan akan
didapat data saldo audited tahun berjalan.

t. SKPD/UKPD yang telah melakukan pengisian barang yang diperoleh tahun 2013
dan 2014, melakukan pengecekan data dengan berita acara rekonsiliasi tahun
berjalan ..

Contoh:
,_ _ ... 1........._ _1

__
.. . . .. ... . ..
..
....
-


-


M.A

, .

Tata Cara Pengislan :

1) SKPD/UKPD melihat kepada KIB Tahun berjalan.

2) SKPD/UKPD memasukan data barang yang diperoleh tahun berjalan ke dalam


kolom jenis' barang(nomor 5).

3) Nilai barang atl;ls .peroleh tahun berjalan dimasukkan ke dalam kolom nilai
(nomor 34).

u. SKPO/UKPD bersama KPAD Kota/KPKD. Kabupaten membuat Berita Acara


Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahun Berjalan (format terlampir).

\
17

2. Tahap II

a. SKPD/UKPD membuatpeta bidang/ruang Barang Milik Daerah, dengan ketentuan


penulisan : ' .

Bangunan ke

Lantai ke
:
Namar ruangan ke .. I

b.SKPD/UKPD melakukan pencacahan/pengecekan fisik Barang Milik Daerah pada


masingcmasing ruangan berdasarkan data rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahuri
berjalari. . .

c. Apabila terdapat barang yang baru ditemukan pad a saat pencacahan, SKPD/UKPD
memasukan ke dalam kertas kerja pencacahan.

Contoh:
_ _ NO(. ....,

____. . [==-.._. ""iE?- or.' ." __ ';:;':':;;"-- _."'.-

.
"\''''1 \.... :--I":";:' --1--1'-::'. -
, . '.!'. , ' , '. , .. r.' .. .
. I. .. .. '"
''::';:'-
\. . . _
.. 1":
",1 .. ;;,.;,; ..;.!ll
I . . \.' .......
,.
.
,iC -,.',

,:..' .OJ :1 .. . .;..
_! ...... 'j,,"



II I i: : II I . I I: I '
'.-
: . . r ;::Ea

:: I T"'F
@6 -, ':ll
::=::I:::T:=':"?",--F T -.:.:..::....j 'J -I I J I ! I [;..._.,;;;.4] ..

d. Untuk memperoleh nilai qarang atas barang yang baruditemukan sebagaimami


dimaksud huruf c, SKPD/UKPD harus berupaya memperoleh informasi nilai barang
tersebut berdasarkandokumen perolehan,' atau berdasarkan nilai barang yang
sejenis. 'j .
e. SKPD/UKPD melakukan perbandingan hasil. pencacahan tahun berjalan dengan
data rekonsiliasi dan berkoordinasi dengan KPAD Kota/KPKD Kapupaten (format
terlampir)

f. Berdasarkan perbandingan hasil pencacahan tahun berjalan dapat diketahui


keberadaan aset tetap Berjalan dan. klasifikasi permasalahan aset.

g.. SKPD/UKPD membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pencacahan


Tahun Berjalan (format terlampir)..

3. Tahap III

a. SKPD/UKPD melakukan perbandingan hasil pencacahan tahun Berjalan dengan


hasil sensus tahun 2013 dalam bentuk kertas kerja inventarisasi Barang Milik
Daerah dan berkoordinasi dengan KPAD Kota/KPKD Kabupaten.
18

Contoh:

......... ,._ .. _.- ----

--=-r:---I.::.I--I- .1 I
_._-_._-..--

...= -
I----



. - -
I_.__...
._- -
., I ,
.. "" ...
- -
'

...-
......!!!.

:."" '.
-'-

.i

:;;;;

-. :ni"
- ,-
.-

u"'"
.,
b. Berdasarkan hasil
. inventarisasi, dapat diketahui selisih
. data rekonsiliasi dengan
hasil sensus tahun 2013.

c. SKPD/UI<PD membuat rekapitulasi kertas kerja inventarisasi BMD.

d. SKPD/UKPD membuat usulan atas hasil inventarlsasi ke dalam Daftar


Permasalahan dan Usulan -Tindak Lanjut Penatausahaan BMD untuk dilaporkan
kepada Majelis Penetapan Status .l\set. (format terlampir).

e. SKPD/UKPD membuat dan menandatangani Berita Acara Inventarisasi Barang .


Milik Daerah (format terlampif).

f. Berdasarkan hasil pencacahan, SKPD/UKPD melakukan upload data. ke dalam


sistem Informasi Aset (SIA) berkoordinasi dengan DiskominfomaslSuku Dinas
Kominfomas Kota/Kabupaten dan KPAD Kota/KPKD Kabupaten.

g. SKPD/UKPD melakukan verifikasi/pencocokan kembali atas data yang telah di upload


untuk memastikan kesesuaian data manualdengan data sistem.

h. SKPD/UKPD melakukan :

1) Rekam titik koordinat lokasi tanah dan bangunan serta upload bukti.
kepemilikan barang (sertifikat).

2) Upload foto/gambar barang dan bukti kepemilikan barang untuk peralatan dan
mesln.

i. SKPD/UKPD berkbordinasi dengan KPAD Kota/KPKD Kabupaten untuk melakukan


cetak barcode sesuaidata yang telah di-upload ke dalam sistem Informasi Aset
(SIA). . . .

j. SKPD/UKPD melakukan penempelan barcode yang telah tercetak pada setiap


Barang Milik Daerah

k. SKPD/UKPD melakukan' ,verifikasi fisik dan menandatangani surat pernyataan


verifikasi fisik BMD.

I. SKPD/UKPD menyerahkan' surat pernyataan verifikasi fisik dilampiri dengan Berita


Acara inventarisasi danrekapitlilasi kertas kerja inventarisasi BMD.

4. TahaplV

a. Majelis Penetapan Status Aset melakukan sidang terhadap permasalahan dalam


inventarisasi Barang. Milik Daerah, berdasarka'n rekapitulasi ke.rtas kerja
inventarisasiBMD dan/atau usulan SKPO/UKPD.

b. Dalam pelaksanaan sidangstatus aset, SKPD/UKPD hams menunjukkan dokumen


pendukung yang diperlukan.. . ,

r
19

e. Majelis Penetapan Status Aset memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan


dan usulan tindaklanjut (format terlampir).

d. Berdasarkan rekomendasiMajelis Penetapan Status Aset, SKPD/UKPD melakukan


koreksi atas Laporan Keuangan.

e. BPKAD membuat Laporan Barang Milik Daerah (LBMD) dengan mengaeu Berita
Aeara Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahun Berita Aeara Hasil
Peneaeahan Tahun Berjalan, Berita Aeara InventarisasiBarang Milik Daerah,
rekapitulasi kertas kerja inventarisasi BMDdan hasil sidang Majelis Penetapan
Status Aset.

B. Kodefikasi.

Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pada setiapbarang inventaris milik


Pemerintah Daenih yang menyatakan kode lokasi dan kode barang.

Tujuan pemberian kodefikasi adalah untuk mengamankan dan memberikan kejelasan


status kepemilikan dan status penggunaan barangpada masing-masing pengguna.
Kodefikasi mengaeu kepada Peraturan Perundang-undangan yangberlaku.

C. Pemasangan BarcodelKode Barang Dan Tanda Kepemiiikan.

1. Kode Barang dan tanda kepemilikan harus dieantumkan pada setiap barang
Inventaris, keeuali apabila ruang/tempat yang tersedia tidak dapat memuatnya, eukup
dieatat dalam BI, KIB dan KIR.

2. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat) .
.diternpatkan di bagiimluar yang mudah dilihat.

3. Kode Barang. dan tanda kepernilikan untuk Kendaraan Bermotor roda 2 (dua)
ditempatkan pad a bagian badan yang mudah dilihat.

4. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk kendaraan bermotor lainnya ditempatkan
di tempat yang mudah dilihat.. .

5. Kode Barang dan tanda kepemilikan Rumah Dinas dipasang. pada tembok rumah
bagian depan sehingga tampak nyata dari jalan umum dalam bentuk papan yang
berukuran 15 x 25 em dengan meneantumkan gambar lambang Daerah berbentuk
bulan ukuran garis tengah 6 em dan ketinggian huruf 2 em.
6. Kode Barang dan tanda kepemilikan tanah dan bangunan termasuk tanah kosong
. pada sebuah papan yang berukuran sekurang-kurangnya 60x100 em. .

BABIV

TATA CARA PENCACAHAN

Guna tereapainya keakuratan keberadaan 8arang Milik Daerah, SKPD/UKPD melakukan


peneaeahan. Peneaeahan dilaksanakan dengan menggunakan data rekonsiliasi Barang
Milik Daerah sampai dengan berjalan. Pencaeahan dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut :

A. Tata Cara Peneaeahan KIB A' (Tanah)..

1. SKPD/UKPD melakukan pengeeekan dokumen, antara lain:

a. Surat Pelepasan Hak (SPH);

r
b. Alas Hak (Girik);
20
c. Peta Lokasi;. dan
d. Kuitansi pembelian.

2. SKPD/UKPD melakukan' pengukuran sesuai dengan dokumen yang dimilki dan


berkoordinasi dengan Dinas Teknis serta BPN/Kantor Pertanahan setempat untuk
melakukan pengukuran ulang sesuai dengan dokumen yang dimiliki (Pengembalian
Batas).

3. Tata cara pengukuran tanah berpedoman pad a ketentuan yang berlaku.

4. SKPD/UKPD Plang/Papan sebagai tanda sementara telah dilakukan


pencacahandan memberikan tanda checklist pada kertas kerja dengan
format. .

5.SKPDlUKPD mencatat koordinat lokasi tariah b.erada dengan menggunakan


peralatan GPS (jtau aplikasi pada smartphone dengan cara :

a. Download aplikasi GPS pad a smartphone (seperti Google Maps).

b. Buka aplikasi pada saatberada di lokasi yang akan direkam koordinatnya.

c. Setelah koordinat didapat, catat koordinat tersebut dalam kertas kerja untuk
.selanjutnya diupload/input dalam Sistem Informasi Aset.

6. SKPD/UKPD mencatat informasi atas dokumentasi tanah pada kolom kertas kerja
dengan kode :

o = Tidak Ada Dokumen


1 = Tanah Bersertifikat
=
2 Tanah Girik
3 = Tanah Yang Mempunyai Akta Jual Beli
4 = Tanah Yang Mempunyai Surat Pelepasan Hak
=
5 Tanah Hibah/Sumbangan
6 = Tanah Kewajiban Pihak. Ketiga
7 = Lain-lain

. 7. SKPD/UKPD mencatatPermasalahan Tanah pada kolom kertas dengan kode :

o = Tidak Bermasalah
1 = Dokumen Ada, Fisik Tidak Dikuasai
2 = Dokumen Tidak Ada; Fisik Dikuasai .
3 = Dokumen Tidak Ada Fisik, Tidak Dikuasai Tapi Tercatat Di KIB
4 = Sengketa Oi Peradilan .
9 = Lain-Lain Permasalahan

8. Kriteria kondisi aset tetap untuk' tanah dapat ditulis dalam kolom keterangan
dengan pilihan sebagai berikut : .

1) Baik (B) Apabila kondisi tanah tersebut siap dipergunakan


dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya
2) Rusak Ringan (RR) :' Apabila kondisi tanah terse but karena sesuatu sebab
tidak dapatdipergunakan dan/atau dimanfaatkan dan
masih memerlukan pengolahan/perlakuan (misalnya
pengenngan, pengurugan, perataan dan pemadatan)
, untuk dapat dipergunakan sesLiai dengan peruntukannya
3) Rusak Berat (RB) Apabila kondisi tanah tersebut tidak' dapat lagi
dipergunakan dan/atau dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya karena adanya bencana alam, erosi dan
sebagainya.

t
21

9. Ketentuan mengenai tata eara peneacahan tanah jalan, tanah saluran, tanah
waduk, tanah taman,. dan lain-lain yang bersifat teknis berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.

B. Tata Cara Peneaeahan KIB B (Peralatan dan Mesin).

1. Apabila barang yang tereatat dalam KIB sesuai dengan fisik barangnya diberi
keterangan berupa :

a. Memberikan tanda eentang (".J) pada nomOr urut barang dalam kertas kerja;
dan

b. Memberi tanda sementara pad a barang tersebut dengan format


(INV.S.KODE_BARANG.NOREG).

Contoh:

KODE
KET NOREG
BARANG
INV.S 02060204004 1
INV.S 020q0204004 2
INV.S 02060204004 3
INV.S 0206010<}001 1
INV.S 02060104001 2
INV.S 02060104001 3
INV.S 02060104001 4
INV.S. 02060104001 5
INV.S 02060104001 6
INV.S 02060104001 7

d. Apabila terdapat barang yang tidak tereatat dalam KIB namun barang tersebut
ditemukan pada saat pencaeahan, maka batang terse but harus dieatat ke dalam
formulir KIB. .

e. Untuk barang yang diketahui dokumen dan nilainya, maka nilai tersebut dapat
langsung dimasukkan.

f. Untuk bararig yang tidak diketahui dokumen dan nilainya, maka barang tersebut
harLis tetap dicatat ke dalam formulir KIB dan diberikan nilai mengaeu pada
ketentuan Peraturan Gubernur nomor 132 Tahun 2008.

g. Apabila terdapat barang yang tereatat pada KIB namun tidak ditemukan fisiknya,
maka SKPD/UKPD berupaya meneari barang tersebut dan apabila telah dilakukan
berbagai upaya namun barang tersebut tetap tidak ditemukan, maka pada data
KIB diberikan keterangan .kondisi barang "tidak ditemukan" dan meneatat nilai
barang yang tidak ditemiJkan tersebut ke .dalam kolom kurang. Jenis-jenis
masalati yang timbul pad a saat peneaeahari, antara lain:

1 = Baik c:? Apabila kondlsi barang tersebut masih dalam


keadaanutuh dan berfungsi dengan baik
2 = Kurang Baik c:? Apabila .kondisi barang terse but masih dalam
keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik
dan tidak memerlukan perbaikan
3 = Rusak Ringan c:? Apabila kondisi barang terse but masih dalam
keadaan utuh tetapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik memerlukan perbaikan
ringan .dan tidak memerlukan penggantian bagian
. utama/komponen pokok

\
22

4 = Rusak Berat c:} Apabila kondisi barang tersebut tidak utuh dan tidak
berfungsi lagi atau memerlukan perbaikari
. 'besar/penggantian bagian utama/komponen pokok,
sehingga tidak ekonomis untuk diadakan
perbaikan/rehabilitasi
5 = Tldak . c:} Apabila barang tidak dapat ditemukan fisiknya
ditemukahl
hilang
6 = Transfer Ke c:} Apabila menyerahkan barang ke SKPO lain disertai
SKPO/UKPO . dengan BAST
7 = Transfer dari c:} Apabila menerima barang dari SKPO lain disertai
.SKPO/UKPO '. dengan BAST
8 = Reklasifikasi ke. c:} Apabila . nilai barang tidak memenuhi batas
Ekstrakomtabel kapitalisasi (Akuntansi Belanja pada Peraturan
Gubernur 156 Tahun 2013)

Contoh:

.. c.-- l -- - ' , 1-- ,. _,


,..--,I' h

.' ..-:. - .....,. . +, ---=::.. ;::;:'=:r.nc' 'A : ':::
'cl. " _..._ _
,..... F.,
1=

C. Tata Cara Pencacahan KIB C (Gedung dan Bangunan).

1. SKPO/UKPO melakukan pengecekan dokumen, antara lain:

a. Sertifikat;
b. Izin Mendirikan Bangunan;
c. SPPT PBB; dan
d. Sertifikat Layak Fungsi (SLF).

2. SKPD/UKPD melakukan pengukuran sesuai dengan dokumen yang dimilki dan


berkoordinasi dengan Dinas Teknis dan/atau tim penilai untuk melakukan
pengukuran ulang sesuai dengan dokumen yang dimiliki.

. 3. SKPO/UKPO melakukan mapping terhadap bangunan atau gedung' yang akan


dicacah dengan cara-: .

a. Menentukanjumlah bangunan yang digunakan/dicatat oleh SKPD/UKPD


b. Memberikan nomor urut terhadap bangunan tersebut untuk dicatat dalam
kertas kerja (contoh: Kecamatan menggunakan/mencatat 1 gedung kantor dan
1 rumah dirias, gedung kantor'diberi nomor '01' dan rumah dinas diberi nomor
'02') . .,

4. SKPD/UKPD mencatat koordinat lokasi ,bangunan berada menggunakan


peralatan GPS atau aplikasi pada dengan cara :

a. Download aplikasi GPS pada smartphone (seperti Google Maps).


b. Buka aplikasi pada saat berad<l di lokasi yimg akandirekam koordihatnya.
c. Setelah koordinat didapat, catat koor'din<3t tersebut dalam kertas kerja untuk
selanjutnya diuploadlinpui dalam Sistem Informasi Aset.

\
23

5. SKPD/UKPD mencatat Permasalahan pada Bangunan terse but dengan kode :

o = Tidak Bermasalah .
1 = DokurrienAda, Fisik Tidak Dikuasai
2 =DokumenTidak Ada, Fisik Dikuasai
3 = Dokumen Tidak AdaFisik, Tidak DikuasaiTapi Tercatat Di KIB
4 = Sengketa Di Peradilan
9 = Lain-Lain Permasalahan

6. SKPD/UKPD mencatat Kondisi Bangunan kode :

1 = Balk Apabila bangunan terse but utuh dan tidak memerlukan



perbaikan yang berarti kecuali pemeliharaan rutin
2 = Kurang Baik . Apabila bangunan terse but masih dalam keadaan utuh
tetapi kurang berfungsi dengan baik dan tidak
memerlukan perbaikan
3 = RusakRingan Apabila bangunan tersebut masih utuh, memerlukan

pemeliharaari rutin dan perbaikan ringan pada
. komponen-komponen bukan konstruksi utama
4 = Rusak Berat Apabila bangunan tersebut tidak utuh dan tidak dapat
dipergunakan lagi
5 = Tidak c> Apabila bangunan tidak dapat ditemukan fisiknya
diteml!kanl
hilang.
6 = Transfer Ke Apabila .bangunan diserahkan ke SKPD lain disertai
SKPD/UKPD denganBAST
7 = TranSfer . dari Apabila menerima bangunan dari SKPD lain dise.rtai
SKPD/UKPD dengan BAST
8 =. Reklasifikasi ke Apabila nilai bangunan tidak memenuhi batas
Ekstrakomtabel kapitalisasi. (Akuntansi Belanja pada Peraturan
Gubernur 156 Tahun 2013)

7. SKPD/UKPD mencatat Status Pemanfaatan/Kerja Sama pada Bangunan dengan


kode:

o = Tidak Ada Kerja Sama


1 = Ada Kerja Sama

8. SKPD/UKPD mencatat Bentuk Kerjasama pada Bangunan (Jika ada) dengan kode :

0= Sewa
1 = Pinjam Pakai
2 = BGS/BSG
3 =KSP
4 = KSPI

D. Tata Cara Pencacahan.KIB D (Jalan, Irigasidan Saluran)

.. 1. SKPD/UKPD melakukan pengecekan dokumen, antara lain:

a. Surat Pelepasan'Hak (SPH);


b. Alas Hak (Girik); .
c. Peta Lokasi; dan
d. Kuitansi pembelian
,
2. SKPD/UKPD melakukan pengukuran sesuai dengan dokumen yang dimiliki dan
berkoordinasi dengan Dinas Teknis'serta BPN/Kantor Pertanahan setempat untuk
melakukan pengukuran ulang sesuai dengan dokumen yang dimiliki
(Pengembalian Batas).

r

24

3. SKPD/UKPD membuat Plang/Papan sebagai tanda sementara telah dilakukan


pencacahan dan memberikan tanda checklist (--J) pada kertas kerja. . .

2. SKPD/UKPD mencatat koordinat lokasi tanah berada menggunakan peralatan


GPS atau aplikasi pada smartphone dengan cara : .

a. Download aplikasi GPS pada smartphone (seperti Google Maps).


b. Buka aplikasi pada saat berada di lokasi yang akan direkam koordinatnya
setelah koordinat didapat, catat koordinat tersebut dalam kertas kerja untuk
selanjutnya diupload/input dalam Sistem Informasi Aset.

D. Tata Cara Pencacahan KIB E (Aset Tetap Lainriya).

1. Hewan Ternak

a. SKPD/UKPD menyiapkan dan melakukan perigecekan dokumen terkait


hewan yang akan dic.acah
.b. SKPD/UKPD membuat mapping terhadap lokasi hewan (nomor urut kandang)
c. SKPD/UKPD melakukan pengukuran berat hewan dengan menggunakan alat
timbang
d. SKPD/UKPD memberikan tanda sementara terhadap hewan ternak yang
telah dicacah dan memberikan tanda checklist (--J) pada kertas kerja

2. Tumbuhan/Pohon

a. SKPD/UKPD menyiapkan dan melakukan pengecekan dokumen terkait


tumbuhan/pohon yang akan dicacah
b. SKPD/UKPD membuat zonasi atau. mapping terhadap lokasi tumbuhan,
misalnya Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan memiliki 5 taman dengan
kode 01 s.d. 05 '
c. SKPD/UKPD melakukan pengukuran dengan menggunakan peralatan seperti
Spiegel Relascope/Haga Hypsometer (alat ukur tinggi pohon) dan Phi-band
(alat ukur diameter pohon).
d. SKPD/UKPD membuat Plang/Papan sebagai tanda sementara telah
dilakukan pencacahandan memberikan tanda checklist (--J) pada kertas kerja
e. SKPD/UKPP mencatat koordinat lokasi tumbuhan/pohon berada
.menggunakan peralatan GPS atau aplikasi pada smartphone dengan cara :

i. Download aplikasi GPS pada smartphone (seperti Google Maps)


ii. Buka aplikasi pada saat berada di lokasi yang akan direkam koordinatnya

f. Setelah koordinat didapat, catat koordinat tersebut dalam kertas kerja untuk
selanjutnya diupload/input dalam Sistem Informasi Aset.

G. Tata Cara Pencacahan KIB F (Konstruksi Dalam Pengerjaan)

1. SKPD/UKPD menyiapkan informasi. mengenai konstruksi dalam pengerjaan


berupa rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian
dan jangka waktu penyelrsaian. . . .

. 2. SKPD/UKPD. melakukan .pengukuran luasan dari bangunan yang sedang


dikerjakan.

3. SKPD/UKPD membuat Plang/Papan sebagai tanda sementara telah dilakukan


pencacahan dan memberikan tanda checklist (--J) pada kertas kerja .

4. SKPD/UKPD mencatat koordiriat lokasi konstruksi berada menggunakan


peralatan GPS atau aplikasi pada smartphone dengan cara :

a. Download aplikasi GPS pada smartphone (seperti Google Maps).

r
25

b. Buka aplikasi pada saattlerada di lokasi yang akan direkam koordinatnya.


c. Setelah koordinat .didapat, catat koordinat terse but dalam kertas kerja untuk
selanjutnya diupload/input
, "
dalam Sistem lnfOrmasi Aset.

BABV

KLASIFIKASI PERMASALAHAN SENSUSBARANG MILIK DAERAH

Dalam inventarisasi BMD, ditemukan beberapa kondisi yang menyebabkan penambahan


dan pengurangan Aset. Dengan klasifikasi sebagai berikut : "

A. Penambahan Aset Tetap

1. BMD yang Belum Tercatat

Penambahan aset tetap karena Aset Tetap yang Belum"Tercatat merupakan koreksi
aset tetap yang ditemukan saat cek fisik namun belum tercatat dalam KIB.
Terhadap BMD yang belum tercatat dalam KIB, SKPD/UKPD harus melakukan
pencatatan dalam KIB dengan melakukan penilaian atas BMD. Penilaian Aset Tetap
untuk pengadaan sebelum tahun 2008 dinilai berdasarkan harga barang tersebut
yang telah tercatat pada Bukulnventaris dan Kilrtu Inventaris Barang (KIB), atau jika
tidak ditemukan pada catatan administrasi sebelumnya, penilaiari dilakukan
berdasarkan harga taksiran dengan membandingkan "data harga barang sejenis;
sedangkanuntuk pengadaan yangdilakukan Tahun 2008 dansetelahnya
berdasarkan bukti"bukti Perolehan. "

i. Kurang Catat Nilai


Penambahan aset tetap karena Kurang Catat Nilai merupakan koreksi atas nilai aset
tetap yang nilai wajar/perolehannya lebihbesar dari nilaiyang tercatat dalam KIB.
Dalam hal ditemukan adanya indikasi kekeliruan atau kekurangan nilai dalam KIB,
SKPD/UKPD melakukan verifikasi dengan dengan data LKPD. Apabila berdasarkan
hasil verifikasi diketahui terjadi kekeliruan atau kekurangandalam pengisian KIB,
SKPD/UKPD harus melakukan koreksi alas KIB tersebut.

3. Transfer Dari SKPD/UKPD Lain

Penambahan aset tetC!p karena transfer antar SKPD/UKPD merupakan koreksi


pemindahan pencatatan asettetap" dari satu SKPD/UKPD ke SKPD/UKPD lainnyC!
yang dibuktikan dengan Berjta Acara Serah Terima Barang.
SKPD/UKPD mengajukan permohonan pengalihan status penggunaan BMD kepada
pengguna barang yang lama dan untuk tanah dan" bangunan harus mendapat
persetujuan Gubernur. Pengalihan status penggunaan BMD ditindaklanjuti dengan
diterbitkannya BAST. Berdasarkan BAST, pengguna barang baru melakukan
pencatatan BMD dalam Daftar Barang/KIB.

4. Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap

Penambahan aset tetap karena Reklasifikasi Antal' Akun Aset Tetap merupakan
koreksi atas perubahan" klasifikasi pencatatan aset tetap. Reklasifikasi antar akun
aset tetap dilakukan karena terjadinya kesalahan atau kekeliruan dalam melakukan
pencatatan kelompokaset" tetap," misalnyaterjadi kekeliruan" pencatatan yang
seharusnya dicatat pad a kelompok aset tetap Peralatan dan Mesin namun tercatat
pada kelompok aset tetap Gedung dan Bangunan. .
Dalam hal ini, SKPD/UKPD harus melakukan penambahan atas kelompok aset tetap
Peralatan dan Mesin dan mengurangi pada aset tetap Gedung dan bangunan.

r
26

5. Reklasifikasi Aset Rusak Berat Menjadi Aset Tetap

Penambahan aset tetap karena Reklasifikasi Aset Rusak Berat Menjadi Aset Tetap
merupakan perubahan pencatatan aset lain-Jainrusak berat ke kelompok aset tetap
yang disebabkan olehkondisi aset tetap' yang sudah diperbaiki sehingga dapat
dipergunakan kembali dalam operasional pemerintah atau karena salah klasifikasi
pencatatan.

6. Reklasifikasi Aset Belum Validasi Menjadi Aset Tetap

Penambahan aset tetap karena Reklasifikasi Aset Belum Validasi Menjadi Aset
Tetap merupakan Aset. Belum Validasi yang sudah diverifikasi dan dicatat sebagai
Aset Tetap.
Aset belum validasi adalah aset yang belum mendapat perlakuan ke dalam
kelompok aset tetap.
Dalam hal terdapat aset belum validasi, SKPD/UKPD meiakukan klasifikasi Barang
Milk Daerah ke dalam masirlg-masing kelompok aset tetap.

7. Reklasifikasi Aset Tak Berwujud Menjadi Aset Tetap

Penambahan aset tetap karena Reklasifikasi Aset Tidak Berwujud Menjadi Aset
Tetap merupakan aset yang tercatat di kelompok Aset Tidak Berwujud namun
setelah dilakukan pengecekari fisik diketahui sebagai kelompok Aset Tetap.
Aset Tak BerWujud tidak memiliki wujud fisik a'rtinya aset tersebut tidak mempunyai
wujud fisik tertentu. Aset rak Berwujud dapat dilakukan reklasifikasi menjadi aset
tetap apabila dalam aset tak berwujud' terdapat bagian yang dapat dikapitalisasi
sebagai aset tetap. Salah' satu contoh' aset tak berwujud adalah software. Untuk
pembelian software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakal
oleh Pemerintah Prcivinsi OKI Jakarta maka software seperti ini harus dicatat
sebagai persediaan. Di lainpihak i:lpabila ada software yang.dibeli oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakartauntuk digunakan sendiri namun merupakan bagian integral dari
suatu hardware .(tanpasoftiNare tersebut hardware tidak dapat dioperasikan), maka
software tersebut diakui sebcigai bagian harga perolehan hardware dan dikapitalisasi
sebagai peralatan dan mesin. Biaya perolehan untuk software program yang dibeli
tersendiri dan tidak terkait dengan. hardware harus dikapitalisasi .sebagai aset tak
berwujud setelah memenuhi kriteria perolehan aset secara umum.

8. Koreksi Lain-Lain

Penambahan aget tetap karena koreksi lain-lain merupakan koreksi aset tetap yang
tidak termasuk dalam point 1s.d 6.

B. Pengurangan Aset Tetap

1. Penghapusan

Pengurangan aset tetapkarena penghapusan merupakan koreksi peniadaan catatan


aset tetap dari pembukuan berdas'arkan SK Gubernur tentang Penghapusan Asei
Tetap.

Pelepasan aset tetap diJakukandengan cara :

a. Penjualan

Suatuaset tetap akan dijLial apabila umur ekonomis aset tetap telah habis atau
asei tetap tidak dapat lagi atau alasan lainnya.

I
27

b. Penghapusan/pemusnahan

Diakibatkan aset tetap tersebut hilang karena pencurian atau kebakaran, tidak
layak pakal/usang, atau akibat lainnya.

SKPD/UKPD dapat melakukan penghapusan BMD dalam KIB setelah BMD tidak
dalam penguasaan pengguna Barang/Kuasa Pengguna barang dan setelah
diterbitkannya keputusan penghapusan.

SKPD/UKPD dapat melakukan penghapusan Barang Milik Daerah dalam KIB,


sedangkan BPKAD melakLlkan penghapusan Barang Milik Daerah dalam Daftar
Barang Milik Daerah; .

2. Diserahkan kepada pihak ketiga

Pengurangan aset tetap karena diserahkan kepada pihak ketiga merupakan koreksi
pengurangan catalan aset tetap dari pembuklJan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Aset Tetap. .

Dalam hal BMD diserahkan kepada pihak ketiga, dapat dilakukan melalui cara :

a. Hibah

Pemindahtangan BMD melalui hibah/diserahkan kepada pihak ketiga dengan


pE;!rtimbangan . kepentingan so sial. budaya, keagamaan, kemanusiaan,
pendidikan yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan
daerah.

Hibah dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah


termasuk hubungan antar daerah, hubungan antara Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Daerah,' hubungan antara Pemerintah Daerah dengan
masyarakat/lembaga internasional, dan pelaksanaan kegiatan yang menunjang
penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

b. Penyertaan Modal Pemerintah

SKPDIUKPD melakukan' pengurangan aset tetap setelah. diterbitkannya


Rancangan Peraturan Daerah dan dilaklJkan serah terima barang kepada Badan
Usaha Milik Daerah. .

3. Kejadian Luar Biasa

Penguranganaset tetap karena kejadian luar biasa merupakan koreksi pengurangari


aset tetap yang disebabkan kebanjiran, kerusuhan, kecurian, kebakaran, dan
sejenisnya.

Posisi aset karena kejadian luar biasa terpenuhi apabila kejadian atau transaksi
dimaksud menyebabkan perubahan yang mendasar dalam. keberadaan atau nilai
aset. Kejadian luar biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Tidak merupakan kegiatafl normalerititas;


b. Tidak diharapkanterjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang;
c. Berada di luar kendall atau pengaruh enfitas; dan
d. Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset.

4. Pencatatan ganda

Pengurangan aset tetap karena pencatatan ganda merupakan koreksi aset tetap
yang telah dilakukan. pengecekan fisik lerdapatpencatatan ganda pada KIB
SKPD/UKPD maupun antar SKPD/UKPD.

r
28

Dalam hal ditemukannya pencatatan ganda pada KIB SKPD/UKPD, maka


SKPD/UKPD harus melakukan. koreksi KIB tersebut dengan melakukan
penghapusan salah satuasettetap tersebut. Sedangkan apabila pencatatan ganda
tersebut ditemukan antar SKPD/UKPD, maka SKPD/UKPD harus
koordinasi/rekonsiliasi untuk menentukan pencatatan aset pada KIB salah satu
SKPD/UKPD tersebut dan hasil rekonsiliasi dituangkan dalam Berita Acara.

5. Koreksi Lebih Catat Nilai

Pengurangan aset tetap karena Koreksi Lebih Catat Nilai merupakan koreksi nilai
aset tetap yang nilai wajar/perolehannya lebih kecil dari nilai yang tercatat dalam
KIB.

6. Tidak Ditemukan Fisiknya

Pengurangan aset tetap karena tidak ditemukan fisiknya merupakan koreksi aset
tetap yang tercatat di KIB namun tidak ditemukan fisiknya ketika dilakukan cek fisik
dan telah melakukan upaya untuk mencari keberadaan asettetap tersebut. Barang
yang tidak ditemukan meJiputi barang yangsecarafisik hilang, tidak diketahui
keberadaannya . atau . sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah/pihak lain
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara.

Upaya yang dapat ditempuh oleh SKPD/UKPD dalam mencari keberadaan aset
tetap dapat dilakukan dengan '

a. Untuk Aset Tetap berupa tanah

Membentuk tim. internal dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya antara
lain dengan BPKAD, KPAD, Badan Pertanahan Nasional (BPN)/Kantor
Pertanahan setempat, Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Hasi!. penelitian tim
dituangkim dalam BeritaAcara Hasil Verifikasi dan Penelitian dariTim Internal.

b. Untuk Aset tetap selain Tanah

Berkoordinasi antara lain antar SKPD/UKPD, BPKAD, KPAD dan/atau instansi


lainnya.

Atas aset yang tidak ditemukan, dilaporkan kepada Majelis Penetapan Status Aset
untuk ditetapkan statusnya. Majelis Penetapan. Status Aset terdiri dari
InspektoratlPembantu, BPKAD/KPAD/KPKD Kabupaten, Biro Hukum dan instansi
terkait. Majells Penetapan Status Aset ditetapkan oleh Gubernur.

7. Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap

Pengurangan aset tetap karena Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap merupakan
koreksi atas perubahan klasifikasi pencatatan aset tetap atau karena terjadinya
kesalahan atau kekeliruan. dalam melakukan pencatatan kelompok aset tetap,
misalnya perubahan klasifikasi dari kelompok aset tetap Gedung dan Bangunan ke
kelompok aset tetap Peralatan dan Mesin.
Dalam hal ini,SKPD/UKPD han.is melakukan pengurangan atas kelompok aset
tetap Gedung dan bangunan dan rnenambah pada aset tetap Peralatan dan Mesin.

8. Reklasifikasi ke aset rusak berat

Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke aset rusak berat merupakan


pemindaMn pencatatan dari aset tetap ke aset lain-lain disebabkan kondisi aset
rusak beratltidak dapat dimanfaatkan/dalam proses penghapusan yang dibuktikan
dengan Surat Usui Penghapusan. .

Rusak berat apabila obyek penilaian mengalamikerusakan dan tidak dapat


berfungsi dengan baik.

\
29

9. Reklasifikasi aset tetap ke Aset Tak Berwujud

Pengurangan aset tetap kareria reklasifikasi ke aset tak berwujud merupakan koreksi
pemindahan pencatatan dariaset tetap ke aset lain-lain (aset tak berwujud) yang
diyakini keberadaarinya ketika dilakukan pengecekan fisiknya dan dibuktikan dengan
pencatatan di Daftar Aset Tak Berwujud.

10. Reklasifikasi aset tetap ke persediaan

Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke persediaan merupakan koreksi


pemindahan pencatatan, dari aset tetap yang diyakini keberadaannya ,ke barang
habis, pakai karena tidak rriemenuhi kriteria aset tetap dan dibuktikan dengan
pencatatan di Daftar Persediaan. '

Persediaan pakai habis adalah barang yang tidak memenuhi kriteria berikut :

a. Umur pemakaian (manfaat ekonomis) barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas)
bulan; , ' ,
b. Barang yang, dibeli merupakan. objek pemeliharaan atau barang terse but
memerlukan biaya/ongkos untuk dipelihara;' dan
c. Perolehan barang tersebut untuk' digunakan dan tidak untuk dijual/dihibahkanl
pihak ketiga.

11. Reklasifikasi ke Ekstrakomtabel

Pengurangan aset tetapkarena reklasifikasl ke ekstrakomptabel merupakan koreksi


pemindahan pericatatatan dariaset tetap yang diyakini keberadaannya ke barang
ekstrakomtabel kar'ena tidak melllenuhi kriteria aset tetap dan dibuktikan dengan
pencatatan di Daftar Ekstrakomtabel.

Persediaanyang tidak memenuhi batas kapitalisasi (ekstrakomtabel) adalah barang


yang harga perolehannya kurang dari batas kapitalisasi.,

12. Transfer Ke SKPD/UKPD Lain

Pengurarigan aset tetap kareria transfer antar SKPD/UKPD merupakan koreksi


pemindahim pencatatanaset tetap dari satu SKPD/UKPD ke SKPD/UKPD lainnya
yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Barang.
Transfer ke SKPD/UKPD Lain didasarkan permohonan dari calon pengguna barang
baru setelah dilakukan penelitian dan untuk tanah dan bangunan harus mendapat
persetujuan Gubernur. Pengalihan status penggunaan BMD ditindaklanjuti dengan
diterbitkannya BAST. Berdasarkan BAST, pengguna barang lama melakukan
penghapusan BMD dari Daftar Barang/KIB.

13. Koreksi Lain-lain


Pengurangan aset tetapkarena koreksi lain-lain merupakan koreksi aset tetap yang
tidak termasuk dalam point 1 s.d 12.

BABVI

TATA CARA PENILAIAN

Untuk kelancaran pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Daerah Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, dilakukan penilaian atas Barang Milik Daerah yang belum diketahui nilainya danl
atau belum diyakini kewajarannya mengacu pada ketentuan tata tara penilaian dalam
inventarisasi Barang Milik Daerah.

r
30

Untuk Barang Milik Daerah yang perolehannya sebelum tahun 2008 mengacu pada
Peraturan Gubernur Provinsi. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 132 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penilaian dan Penetapan Nilai Barang Daerah Dalam Rangka Sensus
Barang Milik Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2008.

Untuk Barang Milik Daerah yang perolehannya tahuri 2008 sampai dengan tahun berjalan
mengacu ketentuan sepagai berikCJt :

1. Penilaian atas aset tetap yang pengadaannya dilakukan Tahurl 2008 dan setelahnya
berdasarkan nilai bukti-bukti perolehan;
,
2. Penilaian barang pada benda-bend a bersejarah (heritage) dinilai Rp 1,00 (satu rupiah)

3. Tata cara penilaian barang selain benda bersejarah sebagai berikut :

No GolonQan Kriteria Metode Penilaian HarQa


1. Tanah Pengadaan .. Tahun Berdasarkan NJOP PBB tahun
2008 s.d Tahun perolehanl tahun berjalanl berdasarkan
Berjalan bukti-bukti perolehan
Pengadaan Berdasarkan NJOP PBB Tahun 2007
Sebelum . Tahun
, 2008 yang belum
disensus
2. . Bangunanl Pengadaan Tahun I Berdasarkan perkiraan sesuai. harga
Jalanl 2008 s.d Tahun I bangunan aset Pemprov yang
Saluran Berjalan dikeluarkan oleh Kementerian PUI Dinas
Perumahan dan Gedung Pemerintah
Daerah Provinsil Dinas PU/Kantor
Pelayanan Pajak PBBI berdasarkan
bukti-bukti perolehan.
Pengadaan' Berdasarkan bukti-bukti perolehanl
Sebelum Tahun I Peraturan Gubernur 132 Tahun 2008
2008 yang belum tentang Tata Cara Penllalan Dan
.disensus penetapan Nilai Barang Daerah Dalam
Rangka Sensus Barang Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun
2008
3. Kendaraan Pengadaari Il3erdaSarkan harga kendaraan sebagai
2008 . s.d Tahun dasar pengenaan pajak kendaraan tahun
Berjalan berjalanl tahun perolehanl berdasarkan
bukti bukti perolehan.
Pengadaan sebelum Berdasarkan harga kendaraan sebagai
Tahun 2008 yang dasar pengenaan pajak kendaraan Tahun
belum disensus 2007 sesuai Peraturan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta NO.51 Tahun 2007.

4. Barang Pengadaan Tahun Berdasarkan harga perolehan, jika tidak


lainnya 2008 . s.d Tahun ditemukan maka berdasarkan taksiran
Berjalan dengan membandingkan harga barang
sejenis.
Pengadaansebelum Berdasarkan bukti-bukti perolehanl
lahun 2008 yang taksiran yang wajar.
belum disensus .
5. I Konstruksi Berdasarkan bukti-bukti perolehan.
dalam
penQeriaan

\
31

a. Tabel Biaya KonstruksiBangunan per m 2 (Lampiran Peraturan Gubernur Nomor 132


Tahun 2008) .

1) Gedung Kantor Pemerintahan

Kode Jenis Barang' 03 11 01 01 (Kantor) .


Kode Jenis Barang 03 11 01 13 (Pos Jaga)
Kode Jenis Barang 03 110127 (Tempat Kerja Lainnya)

Kondisi Bangunan
No Kondisi Bangunan Keterangan
B KB RB
1 Tidak Bertinqkat 1,690,000 1,148,000 656,000 Standar
2 Bertinqkatl2 lantai 1,690,000 1,183,000 676,000 Balai
3 Bertinakat/3 lantai 1,730,000 '1,211,000 692,000 Kantor Lurah
4 Bertinakatl4 lantai 1,780,000 1,245,000 712000 Kantor Carnat
5 Bertinakatl5 lantai 1,830,000 1,281,000 732,000
6 BertinqkaU6 lantai 1,880,000 1,316,000 752,000
7 Bertiriqkatl7 lantai 1,930,000 1,351,000 772,000
8 Bertinqkatl8 lantai 1,990,000 1,393,000 796,000
9 Bertinakatl9 lantai 2,040,000 1,428,000 816,000
10 Bertinakatl10 lantai 2,100,000 1,470,000 840,000
11 Bertinakatl11 lantai . 2,150,000 1,505,000 860,000
12 Bertingkatl12 lantai 2;210,000 1,547,000 884,000
13 Berlingkatl13 lantai' 2,270,000 1,589,QOO 908,000
14 Bertingkatl14 fantai ' 2,340,000 1,638,000 936,000
15 . Bertinakal/15 iantai 2,400,000 1,680,000 960,000
16 Bertinakatl16 lantai 2,460,000 1,722,000 9a4,000
17 BertinakaU17 lantai 2,530,000 .1,771,000 1,012,000
18 BertingkaU18 tantai 2,600,000 1,820,000 1,040,000
19 Bertinakat/19 fantai 2,670,000 1,869,000 1,068,000
20 Bertinakatl20 lantai 2,750,000 1,925,000 1,100,000
21 Bertinakatl211antai 2,820,000 1,974,000 1,128,000
22 Bertingkat/22 lantai. 2,900,000 2,030,000. 1,160,000
23 Bertingkatl23 lantai 2,980,000 2,086,000 1,192,000 Kantor Gubernur
24 Bertinqkatl24 lantai 3,060,000 2,142,000 1,224,000
25 Bertinqkatl25 lantai 3,140,000 2,198,000 1,256000

2) GedungKantor Pemerintahan

Kode Jenis Barang 03 11 01 01 (Tempat Pendidikan)


Kode Jenis Barang . 03 11 01 19 (Perpustakaan)

No Kondisi Bangunan . Kondisi Banqunan Keterangan


B KB RB
1 Tidak Bertinqkat ' 1.820.000 1.274.000 728.000 Standar
2 Bertingkatl2 lantai 1.890.000 1.323.000 756.000
3 Bertinqkatl3 lantai 1.960.000 1.372.000 784.000
4 Bertingkatl4 iantai 2.030.000 1.421.000 812.000
5 BertingkaU5 lantai 2.110.000 1.477.000 844.000

3) Gedung Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik dan Laboratorium

.Kode Jenis Barang . 03 11 01 06 (Bangunan Kesehatan)


Kode Jenis Barang 03 11 01 05 (Laboratorium)
Kode Jenis Barang .03
. 11 01 05
. (Oceanarium/Observatorium)

No Kondisi Bangunan . Kondisi Banaunan Keterangan


B KB RB
1 Tidak Bertinnkat 1.460.000 1.022.000 584.000 Standar
2 Bertinnkatl2 lantai . 1.520.000 1.064.000 608.000

r
32
3 BertinakaU3 lantai 1.580000 1.106.000 632.000
4 .8ertingkaU4 lantai 1.640.000 1.148.000 656.000
5 BertinQkaU51antai 1.700.000 "\.190.000 680.000
6 BertinakaU6 lantai 1.770.000. 1.239.000 708.000
7 BertinakaU7 lantai 1.830.000 1.281.000 732.000
8 BertinakaU8 lantai 1.900,000 1.330.000 760.000
9 BertinakaU9 lantai 1.980.000 1.386.000 792.000
10 BertinakaUl0 lantai 2.050.000 1.435.000 820.000

4) Gedung Tempat Olahraga dan Tempat Pertemuan

Kode Jenis Barang 03 11 01 11 (Tempat Olahraga)


Kode Jenis Barang 03 11 01 09 (Tempat Pertemuan)

No Kondisi Bangunan Kondisi Bangunan Keterangan


B KB RB
1 Tertutup 2.900.000 2.030.000 1.160.000 GOR
2 Tertutup , 1.600.000 1.120.000 640.000 Gedung Hiburan/
Kesenian
3 TerblJka 850.000 595.000 340.000 LapanQan

5) Gedimg Pertokoan. Koperasi dan Pasar

Kode Jenis Barang 03 11 01 12 (Pertekoan/Koperasi Pasar)

No Kondisi Bangunan Kondisi Bangunan Keterangan


B. KB RB
1 Tidak Bertinakat 1.830.0.00 1.281.000 732.000 Standar
2 BertinakaU2 lantai 1.980.000 1.386.000 792.000
3 BertingkaU3 lantai 2.140.000 1.498.000 856.000
4 BertingkaU4 lantai 2.310.000 1.617.000 924.000
5 BertinakaU5 lantai 2.500.000 1.750.000 1.000.000
6 BertinakaU6 lantai .2.700,000 1,890,000 . 1,080,000
7 BertinakaU7 lantai 2.980.000 2.036.000 1.192.000
8 BertinakaU8 lantai 4.300.000 3.010.000 1.720.000
9 BertinakaU9 lantai 4.650.000 3.255.000 1.860.000
10 E\ertinakaU10 lant,!i 5.030.000 3.521.000 2.012.000
11. BertinakaU11 lantai ' 5.430.000 3.801.000 2.172.000

6) Gedung Tempat Ibadah

Kode Jenis Barang 03 11 01 08 (Tempat Ibadah)

No Kondisi Bangunan Kondisi Banqunan . Keterangan


B KB RB
1 Tidak Bertinakat 2.200.000 1.540.000 880.000
2 BertinakaU2 lantai 2.500.000 1.750.000 1.000.000

7) Gedung Terminal, Pelabuhan, Bandara dan Stasiun Bus.

Kode Jenis Barang 03 11 0117 (Stasiun Bus)


KodeJenis 6arang 0311 01 21 (Terminal/ Pelabuhan)

No Kondisi Bangunan Kondisi Banqunan Keterangan


B KB RB
1 lidak Bertinakat 1.600.000 1.120.000 640.000
2 BertinQkatl2 lantai' , 2.250.000 1.575.000 900.000

r
33

8) Gedung Museum

Kode Jenis Barang 03 11 01 20 (Museum)

No KOl'ldisi Bangunan Kondisi Banaunan Keterangan


B KB. RB
1 Tidak Bertinakat 1.300.000 910.000 520.000
2 BertinakaU2 lantai 2.100.000 1.470.000 840.000

b. Tabel Biaya KonstruksiJalan, Jembatan dan Bangunan Air/lrigasi

1) Jalan

Kode Jenis Barang 04 13 01 01 (Jalan Negara/ Nasional)


Kode Jenis Barang 04 13 01 02 Provinsi)
Kode Jenis Barang 041301 03 GJalan Kabupaten)
Kode Jenis Barang 041301 04 (Jalan Desa) .
Kode Jenis Barang 04 1301 05 (Jalan Khusus)

. Kondisi' Kondisi Bangunan


No , Keterangan
Bangunan B KB RB
Jalan Ar:teri/ Kolektor
1 Fleksibel 480.000 : 384.000 .336.000 M2
Jalan Arteri/ Kolektor
2 Riqid 580.000 . 464.000 406.000 M2
Jalan Lokal/lnpres
3 Fleksibel 380.000 304.000 266.000 M2
Jaian MHTI Jalan Khusus
2
4 Conblok , 280.000 224.0.00 196.000 M
5 M<lkadam 50.000 : 40.000 . 35.000 M2
Penetrasi
Aspal 35.000 . M2
I
6 50.000 40.000
7 Rabat Beton 70.000 M2
,
56.000 49.000

2) Jembatan

Kode Jenis Barang 03 13 02 00 (Jembatan)

Konstruksi .
Jembatan
No Keterangan
Jalan B I ,KB I RB
Jembatan Kendaraan (FO/UP)
1. Flvover 14.000.000 . 11,200.000 9.800.000 M'
2. Underpass 12.500.000 10:000.000 . 9.750.000 M<
3. . Jembatan . ,
Kendaraan 8.000.000 8.400.000 8.400.000 M2
(FO/UP) .
4. Jembatan
Penyeberangari 8.740.000 6.992.000 6.119.000 M2
Orana (JPO)

r
34

3) Bangunan Air/ Irigasi .

Kode Jenis Barang 03 14 00 00 (Bangunan Air/lrigasi)

Kondisi Jembatan
No Konstruksi Jalan Ket
B KB RB
1 Saluran Beton 19.500.000 1.560.000 1.365.000 M'
Terbuka
2 Pecast 2.000.000 1.600.000 1.400.000 M'
3 Batu Kali 1.860.000 1.480.000 1.295.000 M'
4 Saluran Beton 2.170.000 1.736.000 1.519.000 M'
Tertutup
5 Pecast 4.8'10.000 . 3.896.000 3.409.000 M'
6 Turap Beton 3.360.000 2.688.000 2.362.000 M
7 BatuKali 1.260.000 1.000.000 875.000 M'
8 Sheet Pile 27.550.000 22.040.000 19.285.000 M'
9 Pintu Airl Pintu Air 308.540.000 246.832.000 215.978.000 Unit!
Dam B?ja buah

10 Beton 867.970.000 534.376.000 267.579.000 Unit!


buah
11 . Gedung Beton 1.186.580.000 946:464.000 829.906.000 Unit!
Pompa buah
12 Pompa 3.205.440.000 2.564.352.000 2.243.808.000 Unit!
buah
13 Waduk Beton 7.920.000 6.336.000 5.544.000 M'
14 Batu Kali 3.740.000 2.992.000 2.618.000 M'
15 SheetPile 27.550.000 22.040.000 19.285.000 M'

BAB VII

TINDAK LANJUT HASIL INVENTARISASI

Berkenaan dengan telah selesainya kegiatan inventarisasi Barang Milik Daerah, maka
diperluki:tn tindak lanjut atas permasalahan yang ditemukan sebagai berikut :

A. Tidak Ditemukan Fisiknya

1. Barang Milik Daerah Berupa Tanah dan Bangunan

Barang Milik Daerah Berupa Tanah dan Bangunan dinyatakan tidak ditemukan
fisiknya diakibatkan adanya kesalahan dalam pencatatan I(IB. Apabila kondisi
tersebut terjadi, Majelis Penetapan Status Aset melakukan verifikasi serta meneliti
ada tidaknya kesalahan yang mengakibatkan tidak ditemukannya Barang Milik
Daerah tersebut, dengan ketentu.an sebagai berikut :

a. Dalamhal hasil verifikasi dan' penelitian Majelis Penetapan Status Aset terdapat
kesalahan pencatatan atas tanah/bangunan, dilakukan proses koreksi KIB.

b. Dalam hal hasil verifikasi dan penelitian Majelis Penetapan Status Aset tidak
. terdapat indikasi kesalahan yang mengakibatkan tidak ditemukannya Barang Milik'
Daerah, maka Pengguna Barang atau pejabat yang diberi kuasa mengajukan
usulan penghapusan Barang Milik Daerah kepadaPengelola Barang.

r
35

Usulan penghapusan Barang Milik Daerah dengan melampirkan antara lain:

1) Berita Acara Hasil Verifikasi dan Penelitian dari Tim Internal;


2) Fotokopi Rekapitulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMD;
3) Fotokopi rekomendasi penyelesaian permasalahandan usulan tindak lanjut; dan
4) asli Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKT,.1M) dari Pengguna Barang.

c, Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh Pengguna


Barang sekurang-kurangnya memuat antara lain:

1) identitas Pengguna Barang atau pejabat yang diberi kuasa;


2) pernyataan mengenai telah melakukan verifikasi dan penelitian; dan
3) pernyataan mengenai tanggUl1g jawab penuh atas kebenaran usulan yang
diajukan, baik materil maupun formi!.

2. Barang Milik Daerah Selain'Tanah dan/atau Bangunan

Barang Milik Daerah selain Tanah dan/atau B1lngunan dinyatakan tidak ditemukan
diakibatkan karena. adanya. barang yang secara fisik hilang, tidak diketahui
keberadaannya, atau sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah/pihak lain
sebagaimana.tercantum dalam Berita Acara.

Apab(la' Barang Milik Daerah sel;:lin Tanah dan/atau Bangunan tidak ditemukan,
Majelis Penetapan Status Aset melakukan verifikasi serta m'eneliti ada tidaknya
kesalahan yang mengakibatkan tidak ditemukannya Barang Milik Daerah tersebut,
dengan ketentuan sebagai berikut :

a, SKPD/UKPD membuat dan menandatangani Surat Keterangan Tanggung Jawab


Mutlak yang sekurang-kurangnya memuat antaralain :

1) identitas Pengguna Barang atilu pejabat yang diberi kuasa;


2) pernyataan mengenai telah melakukan verifikasi dan penelitian; dan
3) pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran usulan yang
diajukan, baik materil maupun formi!.

b. Dalam hal hasil verifikasi 'danpemilitian Majelis Penetapan Status Aset terdapat
indikasi .kesalahan yang mengakibatkan Barang Milik Daerah tidak ditemukan,
dilakukan proses Tuntutan Ganti Rugi (TGR) sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan..

Setelah proses penetapan TGR, Pengguna Barang atau pejabat yang diberi kuasa
mengajukan usulan penghapusan Barang Milik Daerahkepada Pengelola Barang
dan melaporkan adanya tagihan TGR kepada Sekretaris Daerah C.q. BPKAD.

Usulan penghapusan Barang Milik Daerah dengan melampirkan antara lain:

1) fotokopi Surat Keputusan Penetapan TGR;


. 2) Fotokopi Rekapitulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMD;
3) Fotokopi rekomendasi penyelesaian permasalahan dan usulan tindak lanjut; dan
4) asli Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) dari Pengguna Barang.

c. Dalam hal 'ha$iI verifikasi dan penelitian Majelis Penetapan Status Aset tidak
terdapat indikasi kesalahan yangmengakibatkan tidak ditemukannya BMD, maka
Pengguna Barang atau Pejabat yang diberi kuasa mengajukan permohonan
persetujuan penghapusan' Barang Milik Daerah kepada Pengelola Barang..
Permohonan persetujuan' penghapusan Barang Milik Daerah dimaksud dengan
melampirkan antara lain: .

1) Fotokopi Rekapitulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMb;


2) Fotokopi rekomendasi penyelesaian permasalahan dan usulan tindak lanjut; dan

\
36

3) asli Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SI<TJM) dari Pengguna Barang.

d. Dalam hal hasil verifikasi dan penelitian Majelis Penetapan Status Aset terdapat
barang lidak dilemukan fisiknya/lidak dikelahui kronologisnya berdasarkan Berita
Acara hasil sensus Barang' Milik Daerah Tahun 2013 dapat diproses
penghapusannya 'secara kolektif dengan ketentuan barang tersebut selain tanah
dan bangunan, dan merupakan perolehan sebelum tahun 2008.

e. SKPD/UKPD yang memiliki barang sebagaimana dimaksud pada huruf d membuat


daftar .barang dan mengLlsulkan penghapusankepada Sekretaris Daerah c.q.
Kepala Badan Pengelola Keuangandan Aset Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Permohonan persetujuan penghapusan Barang Milik Daerah dengan melampirkan :

1) Fotokopi Rekapilulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMD;


2) Fotokopi rekomendasi penyelesaian permasalahan dan usulan tindak lanjut; dan
3) asli Surat Kelerangan Tanggung Jawab Mutlal< (SKTJM) dari Pengguna Barang.

f. Dalam hal BarangMilik Daerah ditemukan tetapi niasih terdapat perrnasalahan


hukum lainnya seperti Barang Milik Daerah dikuasai pihak lain, maka
penyelesaiannya dilakukan sesuai kelentuan dalam pelunjuk teknis ini.
. . .
Dalam hal usulan penghapusan Barang Milik Daerah yang diajukan oleh. Pengguna
Barang mendapat persetujuim dari Pengelola Barang, maka Pengguna Barang
menindaklanjuti perselujuan dengan mengajukan penerbitan Surat Keputusan
Penghapusan Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. . . .

h. Koreksi Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna dilakukan terhadap.


rekapitulasi kertas kerja inventarlsasi BMD berupa barang hilang tidak ditemukan
melalui penggunaan data dad dokumen dengan cara sebagai berikut :

1) Terhadap barang yang hilang/lidak dilemukan yang sudah, diusulkan ke


Pengelola Barang dilakukan reklasifikasi ke Daftar Barang Hilang dan
dituangkan dalam Catalan Atas Laporan Barang Milik Daerah danCatatan Atas
Laporan Keuangan.

2) Penghapusan Barang Milik Daerah dari Daftar Barang Hilang dilakukan


berdasarkan Surat Kepulus:an Penghapusan.

i. Usulan penghapusan atas 6arang Milik Daerah yang tidak dilemukan karena sudah
diserahkan ke '. pihak lain, harus dilengkapi dengan asli Surat Pernyataan dari .
. Pengguna Barang yang sekurang-kurangnya memuat :

1) identitas Pengguna Barang;


2) pernyataan bahwa Barang Milik Daerah yang tidak ditemukan telah diserahkan
ke Pemerintah Daerah/SKPD/pihak lain; dan
3) pernyataan Pengguna Sarang bahwa surat pernyataan tidak mengakibatkan
beralihnya tanggung jawab ke Pengelola Barang.

B. Barang Milik Daerah Dalam Kondisi Rusak Beral Namun Masih Tercatat Dalam
Daftar Barang Milik Daerah .

Untuk barang yang kondisinya rusak berat dapat dibuatkan catatan tersendiri, demikian
juga untuk aset tetap yang tidak memenuhi kriteria perlakuan akuntansibatasan
minimum belanja modal aset tetap sesuai Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
, Nomor 156 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akutansi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta dibuatkan catatan tersendiri.

Dalam kondisi aset rusak berat, pengguna barang dapat .mengajukan usulan kepada
Pengelola Barang alas:
r
37

1. Barang Milik Daerah yang berada dalam kondisi rusak berat yahg masih memiliki nilai
ekonomis, diajukan usulan pemindahtanganan dalam bentuk penjualan Barang Milik
Daerah dengan melampirkan ,sebagai berikut :

a. asli daftar yang memuat data barang dan nilai Umit penjualan;
b. fotokopi Rekapitulasi Kertas Karja InventarisasiBMD; dan
c. asli Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Pengguna Barang yang
memuat mengenai besarannilai limit penjuatan dan Barang Milik Daerah dalam
kondisi rusak beral.

2. Barang Milik Daerah yang berada dalam kondisi rusak berat yang tidak memiliki nilai
ekonomis diajukan usulaO penghapusan Barang Milik Daerah dengan melampirkan
. sebagai berikut : . . .

a. asli daftar yangmemuat data barang;


b: fotokopi Rekapitulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMD; dan
c. asli Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak dari Pengguna Barang yang
sekurang-kurangnya memuat mengenai Barang Milik Daerah dalam kondisi rusak
berat dan tidak dapat digunakan/dimanfaatkan/dipindahtangankan.

3. Koreksi pad a Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna terhadap hasil


inventarisasi berupa perubahankondisi barang dilakukan dengan menggunakan data
dari dokumen dengan cara sebagai berikut :

a. menggunakan menu transaksi "Ubah Data" pada aplikasj SIA.


b. Terhadap barang rusak beratyang sudah diusulkan ke Pengelola Barang dilakukan
reklasifikasi ke Daftar Barang Rusak Beral. .

4. Penghapusan Barang Milik Daerah dari Daftar Barang Rusak Berat dilakukan
. berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan. . .

C. Perlakuan Terhadap Aset Berupa Tanah Yang Berada Dalarn Penguasaan


Pemerintah Provinsi OKI Jakarta Beturn Bersertifikat Atas Nama Pernerintah
Provinsi OKI Jakarta

1. Dalam hal Barang Milik Daerah telah didukung oleh dokumen awal kepemilikan antara
'lain berupa Letter C/D, sertifikat atas nama pihak yang melepaskan hak, akla juai beli,
akta hibah, atau dokumen setara lainnya, maka:

b. Untuk tanah yang merypakan perolehari sebelum tahun 2012,Pengguna


Barang/Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul kepada BPKAD untuk dilakukan
sertifikasi Barang Milik Daerah, derigan kelengkapan dokumen antara lain:

1) Surat Pelepasan Hak (SPH);


'. 2) Alas Hak;
3) Peta Lokasi; dan
4) Kuitansi pembelian.

c. Untuk tanah yang merupakan perolehan selelah tahuri 2012, Pengguna


Barang/Kuasa Pengguna Barang memproses sertifikasi Barang, Milik Daerah dan
menyerahkansertifikat yang telah atas nama Pemerintah Daerah kepada BPKAD.
d. Proses sertifikasi dilakukan di BPN/Kantor Pertanahan setempat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Atas tanah yang telah bersertifikat maupun masih dalam proses pensertifikatan, '
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang wajib menjaga dan mengamankan BMD
,dari penggunaan dan/atau pemanfaatan oleh pihak yang tidak bemak.

r
38
,
3., Pengamanan BMO dilakukan dengan cara antara lain memasang papan plang tanah
milik daerah, melakukan pemagaran, dan menitipkan Barang Milik Oaerah dimaksud
kepada aparat pemerintah seperti Lurah dan/atau Camat setempat.

4. Tanah yang telah bersertifikat maupun masih dalam proses pensertifikatan, dicatat
dan dilaporkan dalam Laporan' Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, serta
diungkapkan dalam' Catatan Atas' Laporan Barang MiHk Oaerah dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.

D. Perlakuan Terhadap Aset Berupa Tanah Yang Berada Dalam Penguasaan


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Namun' Tidak Didukung Dengan Dokumen
Kepemilikan

1. Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang I mengupayakan untuk memperoleh


dokume!n awal bukti kepemilikan, seperti riwayat tanah melalui koordinasi dengan
Kelurahan, Ketamatan, atau pihak terkait lainny

2. Ookumen tersebut digunakan oleh Pengguna Blrang/Kuasa Pengguna Barang dalam


mendaftarkan Barang Milik' Oaerah bersan kutan ke, BPN/Kantor Pertanahan
setempat untuk penerbitan sertifikat atas nama emerintah provinsi OKI Jakarta.

3. Pengguna 'Barang/Kuasa Pengguna ,Barang bertanggung' jawab menjaga dan


mengamankan Barang Milik Oaerah dari pen gunaan dan/atau pemanfaatan oleh
pihak yang tidak berhak,' antara lain dengan rriemasang papan plang tanah milik
Provinsi OKI Jakarta, melakukan pemagaran, an menitipkan Barang Milik Oaerah
dimaksud kepada aparatpemerintahseperti Lur h dan/atau Camat setempat.

4. Barang Milik Oaerah terse . but dicatat. dan dilaporkan dalam Laporan Barang
Pengguna/Kuasa Pengguna, serta diungkapka dalam Catatan Atas Laporan Barang
Milik Oaerah dan Catatan Atas Laporan Keuang n.

E. Perlakuan Terhadap Aset Yang Dikuasai Oleh F1ihak Lain

1. Oalam haltelah terdapat bukti ke, pemilikan atat Barang Milik Oaerah, namun Barang
Milik Oaerah dimaksud dikuasai Pihak Lain, Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang wajib melakukanupaya untuk dapat me guasai Barang Milik Oaerah tersebut.

2. Upaya tersebut dilakukan dengan cara sebagai erikut:

a. Melakukan pendekatan secara persuasif m lalui musyawarahdengan pihak yang


menguasai Barang Milik 'Oaerah bersangk tan, baik dilakukan sendiri maupun
dengan mediasi aparat pemerintah yang terk it.

b. Oalam hal upaya pendekatan persuasif tidak b rhasil, maka dilakukan upaya hukum :

1) untuk Barang Milik Oaerah berupa tanah:

a) mengajukan pemblokiran hakatas tersebut kepada Kantor Pertanahan


setempat, dalamhal tanah telah berse fikat; dan
b) mengajukan perrnintaan pemblokiran tanahkepada Lurah dan Camat
setempat, dalam hal tanah beluin b rsertifikat, guna menghindari adanya
pengalihan hak kepemilikan atas tanah.

2) untuk Barang Mllik Oaerah berupa tan h dan/atau' bangunan, mengajukan


permohonan penetapan pengosongan d ri pengadilan setempat atas Barang
Mllik Oaerah tersebut yang ditindaklanjuti engan upaya pengosongan;

3)" melakukan upaya hukum perdata ke pen adilan dengan mengajukan gugatanl
intervensi; dan/afau
I
4) menyampaikan pelapb,ran kepada insjansi yang' berwenang, dalam hal
diindikasikan adanya tindak pidana yang djlakukan pihak lain tersebut.

r
39
3. Setelah berhasil .menguasai kernbali Baral1g Milik Daerah tersebut secara fisik,
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab untuk menjaga dan
mengamankan Barang Milik Daerah bersangkutan dari penggunaan dan/atau
pemanfaatan oleh pihak yang tidak berhak.

4. Selanjutnya Barang Milik Daerah tersebut dicatat dan dilaporkan dalam Laporan'
Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, serta diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
.Barang Milik Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

F. Perlakuan Terhadap AsetOalam Sengketa


1. Dalam hal terjadi sengketa, maka dengan bukti kuat yang dimiliki, Pengguna Barang/
Kuasa Pengguna Barang melakUkan pendekatan secara persuasif melalui musyawarah,
baik dilakukan sendiri maupun dengan mediasi aparat pemerintah yang terkait.

2. Dalam hal sengkeia tidak dapat diselesaikan dengan upaya pendekatan persuasif dan
Barang Milik Daerah dikuasai pihak' lain, maka dilakukan upaya hukum dengan
melibatkan Pengelola Barang untuk mengajukan gugatan perdata ke pengadilan
setempat atau penyelesaian arbitrase.

3. Terhadap Barang Milik Daerah yang menjadi obyek sengketa dalam perkara perdata :

a. Dalam hal Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menjadi pihak, agar


penanganan perkara lebih hati-hati dengan mengajukan bukti yang kuat, dan
melakukan upaya hukum sampai dengan peninjauan kembali. .

b. Dalam hal Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang tidak menjadi pihak, agar
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan intervensi atas perkara
yang ada.

c. Dalam hal Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menjadi pihak dan perkara
telah putus dengan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang sebagai pihak
yang kalah, Pengguna Baral1g/Kuasa Pengguna Barang menyampaikan
permohonan kepada Pengelola Barang agar mengajukan gugatan perlawanan atas
putusan tersebut. Permohonan tersebut tidakmenghapuskan tanggung jawab
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang terhadap Barang Milik Daerah
bersangkutan.

d. Dalam hal Pengguna Barang/KUasa Pengguna Barang menjadi pihak dan perkara
telah berkekuatan hukuril tetap dengan putusan mengalahkan Pengguna
Barang/Kuasa Pengg.una Barang, dan upaya perlawanan dari Pengelola Barang
telah berkekuatan hukumtetap dan tidak mempunyai upaya hukum lain, maka
putusan dimaksud agar' segera ditindaklanjuti dengan pelaksanaan penghapusan
Barang Milik Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Terhadap Barang Milik Daerahyang menjadi obyek sengketa dalam perkara pidana:

a. menyediakan bukti:bukti yang kuat dan/atau saksi' ahli yang menguatkan


kepemilikan negara atas Barang Milik Daerah, melalui kerja sama yang baik antara
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang denganaparat penegak hukum yang
menangani perkara pidima tersebut; dan

b. memonitor derigan cermat perkara pidana terkaitBarang Milik Daerah tersebut


sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap
dan tidak mempunyai upaya hukum lainnya.
5. Dalam hal diindikasikan adahya tindak pidana yang dilakukan pihak lain, Pengguna
. Barang/Kuasa Pengguna Barang melaporkan hal tersebut ke insiansi yang
berwenang. .

6. Setelah berhasil menguasai' kembali Barang Milik Daerah tersebut secara fisik,
Pengguna Barang bertanggung jawab untuk menjaga dan inengamankan Barang
Milik Daerahbersangkutan dari penggunaan dan/atau pemanfaatan oleh pihak yang
tidak berhak.

r
40

7. Selanjutnya Barang Milik Daerah tersebut dicatat dan dilaporkan dalam Laporan
Barang' Pengguna/Kuasa Pengguna, serta diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
Barang Milik Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

8. Dalam hal telah terdapat putllsan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan
tidak ada upaya hukum lainnya, yarig mengakibatkan beralihnya status kepemilikan
Barang Milik Daerah kepadi3 pihak lain, maka putusan pengadilan tersebut agar
segera ditindaklanjuti dengan pelaksanaan penghapusan BMD sesuai dengan
. ketentuan peraturan perundang-undangan.

G. Perlakuan Terhadap Aset Yang Oimanfaatkan Pihak Lain

Aset yang dimanfaatkan pihak lain, dapat dilakukan baik dengan cara kompensasi
maupun tanpa kompensasi. SKPD/UKPP wajib melaporkan aset yangdikerjasamakan
kepad;;l pengelola barang. Berdasarkan laporan SKPD/UKPD, BPKAD, KPAD
Kota/KPKD Kabupaten, dan aparat pengawas fungsional melakukan review atau audit
terhadap pelaksanaan pemanfaatan BC!rang Milik Daerah yang telah terjadi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Dengan Kompensasi Tetapi Tidak Sesuai Ketimtuan

a. Berdasarkan hasil review atau audit yang dilakukan oleh BPKAD, KPAD
Kota/KPKD Kilbupaten, . dan aparat pengawas fungsional, apabila besaran
kompensasi atas aset yang dikerjasamakan dinyatakan lebih kecil daripada yang
ditentukan, maka Pihak Lain harus memenuhi kekurangan nilai tersebut.

b. Seluruh penerimaan daer"h yangdiperoleh dari pemanfaatan Barang Milik Daerah


harus disetor ke Rekening. Kas Daerah sesuai hasil review atau audit aparat
pengawas fungsional.

c. Terhadap sisa waktu perjanjian dengan pihak lain, wajib disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Jika terdapat hak daerah yang masih terutang oleh pihak lain,. seluruh hak daerah
dimaksud wajib dibayaroleh pihak lairi' tersebut melalui penyetorannya ke
Rekening Kas Oaerah:

e. Selanjutnya Barang Milik Daerah tersebut dicatat dan dilaporkan dalam Laporan
Barang PenggLJna/Kuasa Pengguna, serta diungkapkan dalam Catatan Atas
Laporan Barang Milik Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

2. TanpaKompensasi

a. Pemanfaatan Barang Milik Daerah oleh Pemerintah Daerah dan Barang Milik
Daerah yang dioperasikan pil1ak lain dalam rangka menjalankan pelayanan umum
sesuai tugas dan fungsi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sesuai ketentuan
peraturim perLJndangan tid,ak perlu membayar kompensasi, harus dilakukan melalui
prosedur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Terhadap Barang Milik Oaerah, baik yang menurut' sifat dan keadaannya lebih
optimal apabila dimanfaatkan oleh pihak lain dalam menunjang tug as fungsi satuan
kerja maupun untuk optimalisasi Penerimaan Daerah Bukan Pajak (PDBP), maka
pemanfaatan tersebut harus diproses dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundangan,' .

c. Barang Milik Oaerah tersebut dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Barang
Pengguna/Kuasa Pengguna, serta diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
Barang Milik Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

r
41

H. Perlakuan Terhadap Aset Ber.upa Gedung Yang Berdiri Di Atas Tanah Pihak Lain
Atas Dasar Kontrak Dan Masa Kontrak telah Habis

1. Dalam hal kontrak tidak dapat diperpanjang lagi atau tidak diperlukan perpanjangan
kontrak kareria gedung tidak diperlukan lagi untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
satuan kerja, maka dapat dilakukan proses hibah atau kompensasi sesuai ketentuan
dalam kontrak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. .

2. Barang Milik . Daerah tersebut dicatat dan dilaporkan dalam Laporan Barang
Pengguna/Kuasa pengguna,serta diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Barang
Milik. Negara dan Catatan Atas Laporan Keuangan sampai dengan diterbitkannya
Surat Keputusan.

I. Perlakuan Terhadap Aset Berupa Gedung Yang Sudah Dibongkar Tanpa Terlebih
Dahulu Mendapat Persetujuan Gubernur

1. SKPD/UKPD melaporkan kepada Pengelola Barang atas pembongkaran gedung


yang dilakukan tanpa persetujuan dari Gubernur.

2. Berdasarkan laporan SKPD/UKPD, BPKAD, KPAD Kota/KPKD Kabupaten dan Aparat


pengawas fungsional melakukari review atau audit atas pembongkaran gedung tanpa
persetujuan dari Gubernur dan menetapkan .potensi penerimaan atas
pembongkaran tanpa izin tersebut.

3. SKPD/UKPD bertanggung jawab terhadap aset berupa gedung yang dibongkar tanpa
persetujuan Gubernur sesuai Rekomendasi yang diberikan oleh aparat pengawas
fungsional.

4. Dalam hal terdapat sisa bongl:<aran, maka BPKAD melakukan penilaian atas
bongkaran yang tersisa dan dilakukanpelelangan. .

5. Diusulkan penghapusan/penjualan atas gedung .tersebut sesuai ketentuan peraturan


perundangan-undimgan.

6. Dilakukan penyesuaian terhadap pencatatan dan pelaporan gedung yang


bersangkutan.

j. Perlakuan Terhadap Aset Yang Spesifik

Aset yang spesifik antara lain meliputi aset tak berwujud (seperti Sistem) direklasifikasi dari
aset tetap ke aset tidak berwujud

BAB VIII

PELAPORAN, MONITORING DAN PENGENDALIAN

A. Pelaporan

1. Pengguna Barang

a. Kartu Inventaris Barang (KIB) dan Buku Inventaris SKPD/UKPD hasil verifikasi
ditandatangani olehpengurus barangdan diketahui Kepala SKPD/UKPD.

b. Tahap pelaporan inventarisasi Barang Milik Daerah dilakukan secara berjenjang,


dengan taMpan sebagai berikut :
1) Pada Tingkat KotaAdministrasi/Kabupaten

a) Kelurahan

i. Kelurahan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Kelurahan melaporkan hasil inventarisasi kepada Kecamatan

r
42

b) . Kecamatan

i. Kecamatan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Kecamatan menghimpun hasil inventarisasi Kelurahan
iii. Kecamatanll)elaporkan hasH inventarisasi Kelurahan dan
.Kecamatan kepada Walikota

c) Walikota

i. Walikota menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Walikota menghimpun hasil inventarisasi Kelurahan dan Kecamatan
iii. . Walikota melaporkan hasil inventarisasi Kelurahan, Kecamatan dan
Walikota kepada BPKAD melalui KPAD Kota/KPKD Kabupaten

2) Pada Tingkat Suku Dinas dan Dinas

a) Suku Dinas

i.Suku Dinas menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii.
Suku Dinas melaporkan hasil inventarisasi kepada Dinas dan KPAD
Kota/KPKD Kabupaten
b) Dinas

i. Dinas menyusun laporan baranghasil inventarisasi


Ii. Dinas menghimpun hasil inventarisasi Suku Dinas
iii. Dinas melaporkan hasil inventarisasi Suku Dinas dan Dinas kepada
BPKAD.

3) Pada TingkatSuku Dinas dan Dinas Pendidikan


a) UPB/Sekolah

i. UPB/Sekolah menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. UPB/Sekolah melaporkan hasil inventarisasi kepada Seksi Dinas
Pendidikan Kecamatan

b) Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan

i. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan menyusun laporan barang hasil


inventarisasi
ii. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan menghimpun hasil inventarisasi
UPB/Sekolah
iii. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan melaporkan hasil inventarisasi
UPB/Sekolah dan Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan kepada Suku
Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II. .

c) Suku DinasWilayah I dan Suku Dinas Wilayah II


i. Suku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II menyusun laporan
barang hasil inventarisasi
ii. Suku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II menghimpun hasil
inventarisasi UPB/Sekolah dan Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan
iii. Suku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II melaporkan hasil
inventarisasi UPB/Sekolah, Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan dan
Suku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II kepada Dinas dan
KPAD Kota/KPKD Kabupaten

d) Dinas Pendidikan
i. Dinas Pendidikan menyusun laporan barang hasil inventarisasi
Ii. Dinas Pendidikan menghimpun hasil inventarisasi UPB/Sekolah,
Seksi Dinas Pendidikan Kecainatan, dan Suku Dinas Wilayah I dan
Suku Dinas Wilayah II
iii. Dinas Pendidikan melaporkan hasil inventarisasi UPB/Sekolah,
Seksi Dinas Pendidikan Kecarnatan, Suku Dinas Wilayah I dan Suku
Dinas Wilayah II dan Dinas kepada BPKAD.

r
43

4) Pada Tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan

a) Puskesmas Kelurahan

i. Puskesmas Kelurahan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. PuskesmasKelurahan melaporkan hasil inventarisasi kepada
Puskesmas Kecamatan

b) Puskesmas Kecamatan

i. Puskesmas Kecamatan menyusun laporan barang hasil


inventarisasi
ii. Puskesmas Kecamatan menghimpun hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan
. iii. Puskesmas Kecamatan melaporkan hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahandan Puskesmas Kecamatan kepada Dinas Kesehatan
dan KPAD.

c) Suku Dinas Kesehatan

i. Suku Dinas Kesehatan menyusun laporan barang hasil inventarisasi .


ii. Suku Dinas Kesehatan menghimpun hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan dan Puskesmas Kecamatan
iii. Suku Dinas Kesehatan melaporkan hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan, . Puskesmas Kecamatan dan Suku Dinas Kesehatan
kepada Dinas Kesehatan dan KPAD.

d) Dinas Kesehatan

i. Dinas Kesel'1atan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Dinas Kesehatan menghimpun hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan, Puskesmas Kecamatan danSuku Dinas Kesehatan
iii. Dinas Kesehatan melaporkan hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan, Puskesmas Kecamatan, Suku Dinas Kesehatan dan
Dinas Kesehatan kepada BPKAD.

5) Pad a Tingkat UPT dan Dinas

a) UPT.

i. UPT menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii.UPT melaporkan hasil inventarisasi kepada Dinas dan BPKAD.

b) Dinas

i. Dinas menyusun laporan barang' hasil inventarisasi


ii. Dinas menghimpun hasil inventarisasi UPT
iii. Dinas melapork,!n hasil inventarisasi UPT dan Dinas kepada
BPKAD. ,

6) .
Pada Tingkat Kantor dan Badan ,

a) Kantor

i. Kantor menyusun laporan barang hasil inveritarisasi


ii. Kantor melaporkan hasil inveritarisasi kepada Badan dan KPAD.

b) Badan

i.. Badan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Badan menghimpun hasil inventarisasi Kantor
iii. Badan rnelaporkan hasil inventarisasi Kantor dan Badan kepada
BPKAD.

\
44

2. Pengelola Barang

a. BPKAD dan, KPAD Kota/KPKD Kabupaten menggabungkan/mengkompilasi


Laporan Barang hasil inVentarisasi SKPDlUKPD menjadi Buku Induk Inventaris
Pemerintah Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

b. Hasil Laporan tersebut diserahkan kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus


Ibukota Jakarta melalui Sekretaris Daerah.

B. Monitoring dan Pengendalian'

1. BPKAD, KPAD Kota/KPKD ,Kabupaten dan unsur InspektoraUlnspektorat Pembantu


melakukan evaluasi, monitoring dan peng'endalian atas pelaksanaan verifikasi Barang
Milik Daerahyang dilaksanakan pada SKPD/UKPD.

2. Pelaksanaan evaluasi; monitoring dan pengendalian dilakukan setiap 6 (enam) bulan


sekali dan dilaporkan kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
melalui Sekretaris Daerah.


.[
Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibu ta Jakarta
r
'''J'U
" tario:: n",p.mh


,,'
"!'!'. . ,\
;::'/
'- 1111 _

\
,>- l
--... -,-: ...
:".l'

<jI Saefullah
'

196402111984031002
Lampiran II Instruksi Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta

Nomor 187 TAHUN 2015


Tanggal 11 2015

PEDOMAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik NegaralDaerah dan hasil pelaksanaan inventarisasi barang milik
daerah sebagaimana dimaksud dalam lampiran 1 Instruksi Gubernur ini, maka perlu
dilakukan penatausahaan atas Barang Milik Daerah di Iingkungan Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Penatausahaan barang milik daerah melipLiti kegiatan pembukuan, Inventarisasi dan


pelaporan. Tertibnya penatausahaan barang milik daerah dapat sekaligus mewujudkan
pengelolaan Barang Milik Daerah yang tertib, efektif dan optimal.

Hasil Penatausahaan barang milik daerah digunakan dalam rangka penyusunan


neraca Pemerintah Daerah, Perencanaan Kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan Barang
Milik Daerah yang secara langsung akan menjadi bahan dalam penyusunan l'encana kerja
dan anggaran SKPD/UKPD dan perencanaan Barang Milik Daerah.

A. Metodologi
Metodologi Penatausahaan Barang Milik Daerah dilakukan sebagai berikut :

1. Pembukuan
,
a. Pengelola Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Daerah
yang berada di bawah penguasaannya ke dalam Daftar Barang Pengelola
menurut penggolongan dan kodefikasi barang.

b. SKPD/UKPD harus melakukan pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Daerah


yang status penggunaannya berada pada SKPD/UKPD ke dalam Daftar Barang
SKPD/UKPD menwut penggolongan dan kodefikasi barang.

c. Pencatatan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan 2 di


atas, dimuat dalam Kartu Inventaris Barang A, B, C; D, E dan F.

d. SKPD/UKPD melakukan penginputan ke dalam Sistem Informasi Aset (SIA) atas


pengadaan/perolehan BMD.

2. Inventarisasi
a. SKPD/UKPD melakukan Inventarisasi Barang Milik Daerah paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 5 (lima) tahun.

b. Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 1 berupa persediaan


dan konstruksi dalam pengerjaan, dilakukan oleh SKPD/UKPD setiap tahun.

c. Pengelola Barang melakukan Inventarisasi Barang Milik Daerah berupa tanah


dan/atau bangunan yang berada dalam penguasaannya paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 5 (lima) tahun:

3. Pelaporan

a. Pengelola Barang menyusun Laporan Barang pada Pengelola Semesteran dan


Tahunan. r
2

b. SKPD/UKPD harus menyusun Laporan Barang Semesteran dan Tahunan sebagai


bahan.untuk menyusun neraca SKPD.

c. Laporan Barang Semesteran dan Tahunan sebagaimana dimaksud pada huruf b


disampaikan kepada Pengelola Barang.

d. Pengelola Barang menghimpun Daftar Barang SKPD/UKPD sesuai Laporan


Barang Semesteran dan Tahunan.

e. Pengelola Barang menyusun Daftar Barang Milik Daerah berdasarkan himpunan


Daftar Barang SKPD/UKPD sebagaimana dimaksud pada huruf d dan Daftar
Barang Pengelola untuk menyusun neraca Pemerintah Daerah.

B. Sistematika PenatausahaanBarang Milik Daerah

Sesuai dengan tujuan Penatausahaan Barang Milik Daerah, maka dalam penyusunannya
digunakan Sistematika sebagai berlkut :

1. Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang dan metodelogi penatausahaan
barang milik daerah. .

2. Pelaksana Penatausahaan Barang Milik Daerah

Dalam bab ini diuraikan mengenai pelaksana dan tugas masing-masing pelaksana
dalam melakukan penatausahaan barang milik daerah

3. Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Daerah

Dalam bab ini diuraikantatacara.pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah.

4. Tata Cara Pembukuan

5. Tata Cara Inventarisasi

6. Klasifikasi Mutasi Barang Milik Daerah

Dalam bab ini diuraikan mengenai penambahan dan pengurangan aset yang
diakibatkan karena adanya perolehan aiau pengadaan barang milik daerah.

7. Tata Cara Penilaian

Dalam bab ini diuraikan tata cara penilaian untuk barang milik daerah

8. Tata Cara Pelaporan .

BAB II

PELAKSANA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

A. Pelaksana Penatausahaan Barang Milik Daerah

Pelaksana penatausahaan barang milik daerah meliputi :

1. Gubernur;
2. Sekretaris Daerah;
3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD);
4. Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas); dan
5. SKPD/UKPD.

\
3

B. Pelaksana Penatausahaan Barang Milik Daerah

1. Gubernur

Gubernur dalam pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah bertanggung jawab


sebagai berikul:' .

a. menetapkan kebijakan pengelolaan barangmilik daerah;


b. menetapkan penggunaan, atau pemindahtanganan tanah dan bangunan;
c. menetapkan kebijakan, peilgamanan barang milik daerah;
d. mengajukan . usul pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
e. menyetujuiatau menolak usul pemindahtanganan, penghapusan barang milik
daerah sesuaibatas kewenangannya; dan .
f. menyetUjui dan menetapkan' penjualan barang milik daerah yang tidak melalui
kantor lelang negara sesliai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Sekretaris Daerah

Sekretaris Daerah dalar;n. pelaksanaan . penatausahaan barang milik daerah


bertanggung jawab sebagai berikut :

a. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; dan


b. melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan barang milik daerah

3. BPKAD

BPKAD dalam pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah bertanggung jawab


sebagai berikut :

a. Melakukan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran barang milik daerah di


dalam Daftar Barang Miiik Daerah (DBMD).
b. Melakukan penyimpanan seluruh dokumen kepemilikan tanah dan/atau bangunan
milik pemerintah daerah..
c. Menghimpun hasil inventarisasi bararig milik daerah dalam bentuk Laporan Barang
Milik Daerah (LBMD).

4. SKPD/UKPD

SKPD/UKPD dalam barang milik daerah bertanggung


jawab sebagai berikut :

a. mengajukan' permphonan penetapanstatus untuk penggunaan dan/atau


penguasaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan/atau
perolehahlainnya yang sah kepada Gubernur melalui pengelola barang;
b. melakukan pencatatan; .inventarisasi dan mutasi atas barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya; ,
c. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
d. mengajukanusul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan
DPRD;
e. melakukan pengawasan dan pengendali,an atas penggunaan barang milik daerah
yang ada dalam penguasaannya; dan
f. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima)
tahunan (sensus) yang berada dalam pengliasaannya kepada pengelola barang.

t
4

5. Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas)

a. Mengembangkan Sistem Informasi Aset (SIA).


b. Memelihara Sistem Informasi Aset (SIA).

BAB III

PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH,

A. Tata Cara Pelaksanaan Penatausahaan Barang Milik Daerah

1. Umum

a. Dalam penatausahaan barang milik daerah dilakukan 3 (Iiga) kegiatan yang meliputi
kegiatan pembukuan, inventarisasi dan pelaporan;

b. Pengguna/kuasa pengguna barang daerah harus melakukan pendaftaran dan


pencatatan barang milik daerah ke dalamdaftarbarang pengguna dan daftar kuasa
pengguna sesuai dengail penggolongan dan kodefikasi inventaris barang milik
daerah;

c. dokumen kepemilikan bcirang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan


disimpan oleh pengelola; dan

d. dokumen kepemilikan selain tanahdan/atau bangunan disimpan oleh pengguna.

2. Pembukuan

a. Pengguna/kuasa pengguna, barang wajib melakukan pendaftaran dan pencatatan


barang milik daerah ke dalam Oaftar Barang Pengguna (DBP)/Daftar Barang Kuasa
,Pengguna (DBKP).

b. Pengguna/kuasa pengguna barang dalam melakukan pendaftaran dan pencatatan


sesuai .format : .

1) Kartu InventarisBarang (KIB) A Tanah;


2) Kartu Inventaris Barang (Kia) B Peralatan dan Mesin;
3) Kartu Inventaris Barang (KIB) C Gedung dan Bangunan;
4) Kartu Inventaris Barang(KIB) D Jalan, Irigasi dan Jaringan;
5) Kartu Inventaris Barang (KIB) E Aset Tetap Lainnya;
6) Kartu Inventaris Bararig(KIB) F Konstruksi dalam Pengerjaan;dan
'7) Kart.u Inventaris Ruangan (KIR). '

c. Pembantu pengelola melakukan koordinasi dalam pencatatan dan pendaftaran


barang milik daerah sebagaimana qimaksudpada huruf b ke dalam Daftar Barang
Milik Daerah (DBMO).

3. Inventarisasi

a. Peran dan Fungsi Inventarisasi.


Inventarisasi merupakan kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan,
pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang
milik daerah dalam unit'perljlakaian.
I
Barang inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang
penggunaannya lebih dari:, satu tahun dan dicatat serta didaftar dalam Buku
Inventarjs. Dari kegiatan inyentarisasi disusun Buku Inventaris yang menunjukkan
semua kekayaan daerah bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak. 'I
t
5

Buku inventaris tersebut memuat data meliputi iokasi, jenis/merk tipe, jumlah,
ukuran, harga, tahun peinbelian, asal barang, keadaan barang dan sebagainya.
Adanya buku inventaris yang lengkap, teratur dan berkelanjutan mempunyai fungsi
dan peranyang sangat penting dalam rangka :

1) pengendalian, pemanfaatan, pengamanan dan pengawasan setiap barang;


2) usaha untuk meng9unakan memanfaatkan setiap barang secara maksimal
sesuai dengan tujuan dan fungsinya masing-masing;dan
3)menunjarlg pelaksanaan tugas Pemerintah.

b. Barang Milik/Kekayaan Negara yang. dipergunakan oleh Pemerintah Daerah,


pengguna mencatat dalam Buku Inventaris tersendiri dan dilaporkan kepada
pengelola.

c. Barang milik daerahadalah.


.barang yang berasalldibeli dengan
. dana yang
bersuinber dari Anggaran Pendapatan dan BE;llanja Daerah atau sumbangan berupa
pemberian, hadiah,. donasi, wakaf, hibah, swadaya, kewajiban pihak ketiga dan
sumbangan pihak lain.

d. Termasuk barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada huruf c adalah barang
milik daerah yang pengelolaannya berada pada Perusahaan Daerah/Badan Usaha
Milik Daerah/yayasan Milik Daerah.

e. Pimpinan Perusahaan Daerah/Badan Usaha Milik Daerah/yayasan Milik Daerah


.wajib melaporkandaftar inventaris barang milik daerah kepada Gubernur, dan
Gubernur berwenang untuk mengendalikan setiap mutasi inventaris barang
tersebut. .

4. Pelaporan

a. Kuasa pengguna barang menyampaikanlaporan pengguna barang semesteran,


tahunan dan 5 (lima) tahunan kepada pengguna.

b'. Pengguna menyampaikan laporan pengguna barang semesteran, tahunan dan 5


(lima) tahunan kepada Kepala Daerah melalui pengelola. .

c. Pengelola menghimpun seluruhlaporan pengguna barang semesteran, tahunan


dan 5 (Iima)tahunan dari masing-masing SKPD,jumlah maupun nilai serta dibuat
rekapitulasinya.

d. Rekapitulasl sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas, digunakan sel:iagai bahan


penyusunan neraca daerah.

e. Hasil sensus barang daerah dari masing-masing pengguna/kuasa pengguna, di


rekap ke dalam buku inventaris dan disampaikan kepada pengelola, selanjutnya
.pembantu pengelola merekap buku inventaris tersebut menjadi buku induk
inventaris. .

f. Buku Induk Inventaris sebagaimana dimaksud pada huruf e merupakan saldo awal
pada daftar mutasi barang tahun berikutnya, selanjutnya untuk. tahun-tahun
berikutnya pengguna/kuasa pengguna danpengelola hanya membuat Daftar Mutasi
Barang (bertambah dan/atau berkurang) dalam bentuk rekapitulasi barang milik
daerah.
g. Mutasi barang bertambah dan/atau berkurang pada masing-masing SKPD setiap
semester, dicatat secara tertib pada :

1) Laporan Mutasi Barang; dan


2) Daftar Mutasi Barang.

\
6

h, Laporan mutasi barang merupakan pencatatan barang bertambah dan/atau


berkurang selama 6 (enam) bulan untuk dilaporkan kepada Gubernur melalui
pengelola.

i. Laporan Mutasi Barang semester I dan semester II digabungkan menjadi Daftar


Mutasi Barang selama 1 (satu) tahun, dan masing-masing dibuatkan Daftar
Rekapitulasfnya (Daftar Rekapitulasi Mutasi Barang).

j. Daftar mutasi barang' selama 1 (satu) tahun tersebut disimpan di Pembantu


Pengelola.

k. Rekapitulasiseluruh barang milik daerah (daftar mutasi) sebagaimana dimaksud


pada huruf J, disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri.

I. Laporan inventarisasi barang. (mutasi ,bertambah dan/atau berkurang) selain


mencantumkan jenis, merek, type, tahun perolehan dan lain sebagainya juga harus
mencantumkan nilai barang. '

m. ,Format Laporan Pengurus Barang :

1) Buku Inventaris; ,
2) Rekap Buku Inventaris;
3) Laporan Mutasi Barang;
4) Daftar Mutasi Barang; ,
5) Rekapitulasi Daftar MutasiBarang;
6) Daftar Usulan Barang yang Akan Dihapus;
7) Daftar Barang Milik Daerah yang Digunausahakan.

, 5. Penggolongan barang milik daerah '

a. Barang milikdaerah, digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok yaitu:

1) Tanah

2) Peralatan dan Mesin

a) alat-alat besar
b) alat-alat angkutan
c) alat-alat bengkel dan alat ukur
d) alat-alat perlanian/peternakan
e) alat-alat kantor Clan, rumah tangga
f) alat studio dan alat kom'unikasi
g) alat-alat kedokteran ' '

3) Gedung dan bangunan '

a) bangunan gedung
b) bangunan monumen

4) Jalan, irigasi dan jaringim

a) jalan dan jembatan


b) bangunan alrlirigasi
c) instalasi
d) jaririgan

5) Aset tetap lainnya

a) buku dan perpustakaan


b) barang bercorak kesenian/kebudayaan
c) hewan/ternak dim tumbuhan
\
7
6) Kontruksi dalam pengerjaan

b. Pelaksanaan Inventarisasi .

.1) Pelaksanaan inventarisasi dibagi dalam dua kegiatan yakni:

a) Pelaksanaan pencatatan.
b) Pelaksanaan pelaporan.

2) Dalam pencatatan dimaksud dipergunakan buku dan kartu sebagai berikut:

a) Kartu Inventaris Barang (KIB A,B, e, D, E dan F);


b) Kartu Inventaris Ruangan;
c) Buku Inventaris;
d) Buku Induk Invt;ntaris.

3) Dalam pelaksanaan pelaporan dipergunakan daftar yaitu :

a) Buku Inventaris dan Rekap.


b) Daftar Mutasi Barangdan Rekap.

4) Fungsi dari buku dan kartu inventaris baik untuk kegiatan pencatatan maupun
untuk kegiatan pelaporansebagaimana dikemukakan di bawah ini :

a) BLiku Induk' Inventaris (BII) merupakan gabungan/kompilasi buku


inventaris'sedarigkan buku inventaris adalah himpunan catatan data
teknis dan administratif yang diperoleh dari catatan kartu barang
inventaris sebagai hasii sensus di tiap-tiap SKPD yang dilaksanakan
seCara serentak pada waktu tertentu. Pengelola mengoordinir
penyelenggaraan pengelolaan barang daerah. .
. .

. Untuk mendapatkan data barang dan pembuatan buku inventaris yang


benar, dapat dipertanggungjawabkan dan akurat (up to date) maka
dilakLikan me!alui Sensus Eiarang Daerah setiap 5 (lima) tahun sekal!.

Prosedurpengisian Buku Induk Inveritaris, adalah sebagai berikut :

1.Penggunamelaksanakan inventarisasi barang yang dicatat di dalam


Kartulnventaris Barang (KIB A, B, e, D, E, dan F dan Kartu Inventaris
Ruangan (KIR) secara kolektif atau secara tersendiri per jenis barang
rangkap2 (dua).
2. Pengguna barang bertanggung jawab dan menghimpun KIB dan KIR
danmencatatnya dalam Buku Inventaris yang datanya dari KIB A, B,
e, D,E dan F serta membuat KIR dimasing-masing ruangan.
3, Pengelolabarang mengkompilasi Buku Inventaris menjadi Buku
Induklnventaris
4. Rekapitulasi Bukulnduk Inventaris ditandatangani oleh pengelola
atau pembantu pengelola. .
. 5.. BLiku Induk inventaris berlakuuntuk 5 (lima) tahun, yang selanjutnya
.dibuat kembali dengan tatacara sebagaimana telah diuraikan di atas
(Sensus Barang)..

b)' Kartu Inventaris Barang ( KIB )

Kartu Inventaris' Barang (KIB) adalah Kartu untuk mencatat barang-


barang Inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektip dilengkapi
data asal, volume, kapasitas,' merk, type, nilai/harga dan data lain
mengenai
. . barang terse but, yang diperlukan untuk inventarisasi maupun
tujuan lain dan dipergunakan selama barang itu belum dihapuskan.
KIB terdiri dari :

\
8

1. Kartu Inventaris Barang (Tanah);


2. Kartu Inventaris Barang (Mesin dan Peralatan);
3. Kartu Inventaris Barang (Gedung dan Bangunan);
4. Kartu Inventaris Barang (Jal<;ln, Irigasi dan Jaringan);
5. Kartu Inventaris Barang (Aset Tetap Lainnya);
6. Kartu Inventaris Konstruksi dalam Pengerjaan

c) Kartu Inventa'ris Ruangan (KIR).

Kartu Inventaris Ruangan adalah kartu untLik mencatat barang-barang


inventaris yang ada dalam ruangan kerja. Kartu Inventaris Ruangan ini
"harus "dipasang di setiap ruangankerja, pemasangan maupun
penGatatan inventaris ruangan menjadi tanggung jawab pengurus barang
dan Kepala Ruangan di setiapSKPD.

d) Daftar Rekapitulasi Irwentaris.

Daftar Rekapitulasi Inventaris disusun oleh pengelola/pembantu


pengelola dengan mempergunakan bahan dari rekapitulasi Inventaris
barangyang disampaikan oleh pehgguna.

e) Claftar Mutasi Baran!].

"Daftar mutasi barang memuat data barang yang berkurang dan/atau yang
bertambah dalam suatu jangka waktu tertEmtu (semester dan tahun).
Mutasi baran(} terjadi karena : "

1. Bertambah, disebabkan:

(a) Pengadaan baru karena pembelian.


(ti) " Sumbangan atau hibah.
" (c) Tukar-menukar."
(d) Perubahan peningkatan kualitas (guna susun).

2. Berkurang; disebabkan :

"(a) Dijual/dihapuskan.
(b) "MusnahIHilang/Mati.
(c) Dihibahkan/disumbangkan.
(d)" Tukar menukar/rLiilslag Itukar guling/dilepaskan dengan ganti rugi.

6. Aparat pelaksanainventarisasi.

Dalam rangka tertib adminisrasi peng"e1olaan barang milik daerah yang meliputi
pembukuan, pencatatan dan pelaporan, pengelola menetapkan pengurus barang pad a
masing-masing SKPD."
,
7. Pelaksanaan sensus barang daerah

a. untuk mendapatkan data barang yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan


serta akurat (up to date),harus melalui sensus barang daerah. Barang yang akan
disensus adalah seluruh barang milik daerah yang dapat dikelompokkan sebagai
berikut: "

1) Barangmilik daerah pada SKPD/UKPD termasuk barang yang dipisahkan pada


Perusahaan Daerah/Badan Usaha Milik Daerah/Yayasan Milik Daerah.

2) Barang milik/kekayaan Negara yang dipergunakan oleh Pemerintah Daerah.

\
9

b. Untuk mencapai sasarantersebut di atas, dalam petunjuk teknis pelaksanaan ini


akan diuraikan hal-hal pOkok, yang meliputi tahapan pelaksanaan, cara penggunaan
kode barang dan pengisian formulir sebagai berikut: ' '

1) Tahapan, Sensus Barang Milik Daerah. Pelaksanaan sensus' barang milik


daerah, dilaksanakan melalui tahap persiapan dan tahap pelaksanaan,

Pad a tahap persiapan, Gubernur menetapkan juknis Sensus Barang Daerah


yang disiapkan oleh pengelola, selanjutnya 'masing-masing SKPD
melaksanakan pengisian KIB dan KIR dilingkungannya. Pelaksanaan pengisian
KIB dan KIR tersebut dilaksanakan sekaligus dengan penulisan Nomor Kode
Lokasi dan Kode Barang pad a masing-masirig barangnya sebelum pelaksanaan
sensus. KIR dan KIB dimaksud merupakan data pendukung utama pad a saat
pelaksanaa'n Sensus Barang Daerah dimaksud.

2) Oalam tahap pelaksanaan sensus barang milik daerah, masing-masing


pengguna/kuasa ,pengguna harus melaksanakan pengisian formulir Buku
Inventaris. Tahap persiapan dan pelaksanaan Sensus Barang Daerah, yang
akan diuraikan, di bawah ini meliputi mekanisme dan pelaksanaan Sensus
Barang Daerah sebagai berikut :

a) Mekanisme

Oalam pelaksanaan pengumpulan data Sensus Barang Daerah dimulai


dari satuan kerja terendah secarCl berjenjang.

b) Tahapan kegiatan sensus

Pelaksanaan kegiatan sensus, dilakukan 2 (dua) tahap kegiatan sebagai


berikut: '

(1), Tahap Persiapan.

(a) Pembentukan Panitia Sensus Barang Oaerah;


(b) Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sensus Barang
Milik Oaerah;
(c) Penataran Petugas Pelaksanaan Sensus Barang
ProvinsilKabupaten/Kota dilaksanakan pada masing-masing
Oaerah;
(d) Menyediakan Kartu/Formulir/Buku Petunjuk Pelaksanaan serta
peralatan yang diperlukan.
(e) biaya persiapan dan pelaksanaan Sensus Barang
Oaerah

(2) Tahap Pelaksanaan

(a) Penyampaian formulir dan bahan sampai unit kerja terendah;


(b) Melaksanakan sensus barang daerah yang masing masing di
SKPO/UKPD dengan mengisi KIB dan KIR;
(3) Penyelesaian hasil sensus barang milik, daerah dengan
menyampaikan buku inventaris oleh unit kerja terendah kepada
,atasan;
(c) Pembuatan Oaftar Rekapitulasi oleh SKPO/UKPO;
(d) Mengawasi dan mengevaluasi hasil sensus barang dalam
SKPO masing-masing;
(e) Membuat Buku Induk Inveritaris barang milik daerah;
(f) Melaporkan hasil sensus barang Pemerintah Oaerah kepada
Departemen Dalam Negeri.


,
10

(3) Kodefikasi

Kodefikasi adalah pemberian pengkodean barang pad a setiap


barang inventaris milik Pemerintah Daerah yang menyatakan kode
lokasi dan kode barang.

Tujuan pemberian kodefikaSi adalah untuk mengamankan dan


memberikan kejelasan status kepemilikan dan status penggunaan
memberikan kejelasan status kepemilikan dan status periggunaan.
Kodefikasi mengaeu kepada Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

B. Pemasangan Barcode/Kode Barang Dan Tanda Kepemilikan .

1. Kode Barang dan tanda kepemjlikan harus dieantumkan pad a setiap barang Inventaris,
keeuali apabila ruang/tempat yang tersedia tidak dapat memuatnya, eukup dieatat dalam
BI, KIB dim KIR.

2. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk. Kendaraan Bermotor Roda 4 (empat)
ditempatkan di bagian luar yang mudah dilihat. .

3. Kode Barang dan tanda kepemilikan untuk Kendaraan Bermotor roda 2 (dua)
ditempatkan pad a bagian badan yang mudah dilihat.

4. Kode Barangdan tandakepemilikan untuk kendaraan bermotor lainnya ditempatkan di


tempat yang mudah dililiat.

5. Kode Barang d.an tanda kepemilikan Rumah Dinas dipasang pada tembok rumah bagian
depan sehingga tampak nyata dari jalan umum dalam bentuk papan yang berukuran 15
x 25 em dengan meneantumkan gambar lambang Daerah berbentuk bulan ukuran garis
tengah 6 em dan ketinggian huruf 2 em.

6. Kode Barang dan tanda kepemilikan tanah dan bangunan termasuk tanah kosong pada
sebuah papan yang berukurim sekurang-kurangnya 60 x 100 em.

BAB IV

TATA CARA PEMBUKUAN

A. Pengertian dan maksud pembukuan

. Pembukuan adalah kegiatan pendaftaran dan peneatatanBarang Milik Daerah ke dalam


Daftar Barang. yang ada pada Pengguna Barang dan Pengeiola Barang. Maksud
pembukuan adalah agar semua Barang Milik Daerahyang. berada dalam penguasaan
Pengguna Barang dan yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang tereatat dengan
baik.

B. Pelaksana pembukuan

Pelaksana pembukuan adalah seluruh pelaksanapenatausahaan Barang Milik Daerah


pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang. .

C. Tujuan Pembukuan Barang Milik Daerah


. .
1. Agar semua Barailg Milik Daerah dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan
tertib administrasi. .

2. .Mendukung pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah seeara efektif dan efisien,
dalam upaya .membantu mewujudkantertib pengelolaan Barang Milik Daerah.

t
11

D. Sasaran Pembukuan Barang Milik Daerah

Seluruh Barang Milik Daerah merupakan sasaran pembukuan yaitu semua barang yang
. dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah yang berada dalam penguasaan Kuasa Pengguna
Barang/Pengguna Barang dan yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang.

E. Tata Cara Pembukuan .

1. Tingkat KuasaPengguna Barang.

a. Kuasa Pengguna Barang. melaksanakan proses pembukuan atas dokumen


sumber dalam rangka menghasilkan data transaksi Barang Milik Daerah, Laporan
Barang Milik Daerah dan laporan manajerial lainnya termasuk yang dananya
bersumber dari anggaran pembiayaan dan perhitungan ..

b. Untuk keakuratan dan akuntabilitas data transaksi Barang Milik Daerah


sebagaimana butir a. Kuasa Pengguna Barang bersama Pengguna Barang dan
Pembantu Pengelola Barang melakukan rekonsiliasi secara periodik.

C. Untuk mewujudkan tertib administrasi Barang Milik Daerah. Kuasa Pengguna


Anggaran/Barang harusmenyampaikan dokumen pengadaan termasuk fotocojJy
SPM dan SP2D kepada Pengguna Barang.

d. bokumen Sumber
Kuasa Pengguna Barang melakukan Proses pembukuan dokumen sumber dan
verifikasi Barang Milik paerah. Dokumen sumber dalam pembukuan Barang Milik
Daerah termasuk yang berasal dari transaksi Barang Milik Daerah yang sumber
dananya berasal dari Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan.

Dokumen sumber yang digunakan dalam proses pembukuan Barang Milik Daerah
pada tingkat Kuasa Pengguna Barang adalah sebagai berikut :

1) Saldo Awal

Catatan, buku. daftar barang kuasa pengguna, dan laporan barang kuasa
pengguna Barang Milik Daerah periode sebeHumnya, dan apabila diperlukan
dapa! dilakukan inven!arisasi. .

2) Mutasi meliputi perolehan, perubahan dan penghapusan.

a) Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah;


b) Dokumen Kepemilikan Barang Milik Daerah;
c) Dokumen pengadaan dan/atau pemeliharaan Barang Milik Daerah:

i. SPM/SP2D;
ii. Faktur pembelian;
iii. Kuitansf;
iv. Surat K-eterangan Penyelesaian Pembangunan;
v. Surat Perintah Kerja (SPK);
vi. Surat Perjanjian/Kontrak;

d) Dokumen pengelolaan Barang Milik Daerah;


e) Dokumen lainnya yang sah.

e. Jenis Transaksi Pembukuan Barang Milik baerah


Transaksi yang dicatatdalam pembukuan Barang Milik Daerah 'meliputi tiga jenis.
yaitu saldo awal, perolehan. perubahan dan penghapusan.

r
12

1) Saldo Awal

a) Saldo periode !?ebelumnya, merupakan akumula!?i dari !?eluruh


tran!?aksi Barang Milik Daerah periode !?ebelumnya.
b) Koreksi saldo,merupakan koreksi perubahan atas saldo akhir Barang
Milik Daerah padaperiode sebelumnya yang dikarenakan :

(a) adanya koreksi pencatatan atas nilai/kuantitas Barang Milik


Daerah yang telah dicatat dan telah dilaporkan dalam periode .
sebelumnya, dan
(b) penambahan/pengurangan sebagai akibatdari pelaksanaan
inventarisasi.

2) Perolehan Barang Milik Daerah.

a) Hibati,merupakan transaksi perolehan Barang Milik Daerah yang


diperoleh dari hibah/sumbanganatau yang sejenis dari luar Pemerintah
Daerah;
b) Pembelian, merupakan transaksi perolehan Barang Milik Daerah yang
dibeli atau diperoleh atas beban APBD;
c) Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan Barang
Milik Daer'ah. dari hasil .penyelesaian pembangunan berupa
bangunan/gedung dan Barang Milik Daerah lainnya yang telah diserah
terimakan dengan Berita Acara Serah Terima. .
d) Pe.laksanaan dari perjanjian/kontrak, merupakan barang yang diperoleh
.dari pelaksanaan kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah/bangun
serahguna; tukar menukar, dan perjanjian/kontrak lainnya;
e) Pembatalan penghapusan, merupakan pencatatan Barang Milik Daerah
dari hasil pembatalan penghapusan yang sebelumnya telah
dihapuskanldikeluarkan dari pembukuan berdasarkan Surat Keputusan
Penghapusan;
f) .. Rampasan merupakan transaksi perolehan Barang Milik Daerah dari
hasil rampasan berdasarkan pelilksanaan ketentuan undang-undang
atau putusan pengadilan yang telah memperoleh kekutan hukum tetap;
g) Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap/ke aset rusak beratlaset tetap ke
ASet Tak Berwujud/aset tetap ke. persediaan/keEkstrakomtabel,
merupakan transaksi Barang Milik Daerah yang sebelumnya telah
dicatat dengan penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Daerah yang
lain;
h) Transfer Dari SKPD/UKPD Lain, merupakan transaksi perolehan
BarangMilik Daerah Kuasa Pengguna Barang lain dari satu Pengguna
Barang atau dari Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang lainnya,
yang dibuktikan dengan BAST bararig:

3) Perubahan Barang Milik Daerah

a) Pengurangan merupakan transaksi pengurangan kuantitas/nilai Barang


Milik Daerati yang menggunakansatuan luas atau satuan lain yang
pengurangannya tidak menyebabkan keseluruhan Barang Milik Daerah
hilang;
b) Pengembangan merupakan .transaksi pengembangan Barang Milik
Daerah yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan;
c) Perubahan Kondisi merupakan pencatatan perubahan kondisi Barang
Milik Daerah; ... .
d) Revaluasi,. mer'upakan transaksi perupahan nilai Barang Milik Daerah
yang dikarenakan ildanya nilai baru dari Barang Milik Daerah yang
bersangkutan sebagai akibat dar; pelaksanaan penilaian Barang Milik
Daerah. .

4) Penghapusan Barang Milik Daerah..


I
13

a) .Penghapusan, transaksi untuk menghapus Barang Milik


Daerah dari pembukuan berdasarkansuatu Surat Keputusan
Penghapusan. I . .
i) Transfer Lain, merupakan tram;aksi penyerahan
Barang Milik DJerah ke Kuasa Pengguna Barang lain dari satu
Pengguna Baran$ atau ke Kuasa Pengguna Barang/Pengguna Barang
lainnya, yang dengan BAST barang.
b) Hibah, merupakCjn transak.si Barang Daerah. yang
dlsebabkan olehl pelaksanaan hlbah atau yang seJenls dan luar
Pemerintah Pusaj.
c) Reklasifikasi Akun Aset Tetap/ke aset rusak berat/a set tetap ke
. Aset TakBerw jud/aset tetap ke persediaan/ke Ekstrakomtabel,
. merupakan.trans ksi Barang Milik Daerah kepada pihak lain ke dalam
. penggolongan dakodefikasiBarang Milik Daerah yang lain.

f. Penggolongan dan Ko.deffk si Barang Milik Daerah


Penggolongari dari kodefik si Barang Milik Daerah didasarkan pada ketentuan
tentang penggolongan kodefikasi Barang Milik Daerah yang berlaku. Pada
pembukuan Barang Milik aerah, barang dapat diklasifikasikan ke dalam :
golongan, bidang, kelomp k,sub kelompok dan sub-sub kelompok. Apabila
te.rdapatBarang Milik D.aer.t. yang belum terdaftar pada ketentuan terse but, agar
mengguriakan klasifikasi an kode barang yang mendekati jenis dan/atau
fungsinya. Tatacara pengg longan dan kodefikasi Barang Milik Daerah diatur
dalam Ketentuan yang berl ku.

g. Kapitalisasi Barang Milik Daerah


Penentuannilai kapitalisasi pembukuan Barang Milik Daerah mengacu pad a
Peraturan Gubernur Nomorl156 Tahun 2013.

h. Penentuan Kondisi Barang tylilik Daerah


Kriteria kondisiBarang terdiridari Baik (B), Rusak Ringan (RR), dan
Husak Serat (RB). I
I

14

Membukukan dan mencatat semua Barang Milik Daerah yang telah ada
sebelum diterbitkannya Instruksi Gubernur ini ke dalam Buku Barang
dan/atau Kartu lridentitas Barang dengan tata cara sebagaimaha tertuang
dalam Lampiran Iinstruksi Gubernurini.

2) Proses rutin

a) Membukukan dan mencatat data transaksi Barang Milik Daerah


berdasarkan dokumen sumber.
b) Proses pembukiJandan pencatatan semua barang dan perubahannya
dilakukah dengan menginput ke dalam aplikasi sistem informasi aset.
Aplikasi Sistern Ihformasi Aset ini dapat dijalankan dengan cara sebuah
browser ketikan: http://aset.jakarta.go.idJ dengan mengisi UserlD dan
Password SKPD/UKPD. Aplikasi Sistem Informasi Aset ini merupakan
. web aplikasi yang mana membutuhkan sebuah browser internet untuk
menjalankannya. Mozilla Firefox merupakan salah satu browser yang
disarankan untuk aplikasi.
c) Mengarsipkan dokumen penatausahaan dan dokumen kepemilikan
Barang Milik Daerah secara tertib.

3) Proses Bulanan
Melakukan rek6nsiliasi data transaksi Barang Milik Daerah bersama Pengguna
Barang.

4) Proses Semesteran

a). Mencetak data Barang Milik Daerah yang berasal dari sistem informasi
aset menjadiDaftarBarang Kuasa Pengguna.
b) Meminta pengesahan .Daftar Barang Kuasa Pengguna kepada
penanggung.jawab Kuasa Pengguna Barang.
c) Melakukan rekonSiliasi atas Daftar BarangKuasa Pengguna bersama
dengan pembantupengelola barang.

5) Proses Akhir Periode Pembukuari

a) Melakukan pengecekan ulang kondisi Barang Milik Daerah yang berada


di ruangan masing-masing. .
. b) Mencetak data Barang Milik Daerah yangberasal dari sistem informasi
aset menjadi Daftar Barang Kuasa Pengguna
c) . Melakukan proses back'up data dan tutup tahun.

2. Tingkat Pengguria Barang

a. PenggunaBarang melaksanakan proses pembukuan atas dokumen sumber dalam


rangka menghasilkan data transaksi Barang Milik Daerah, Laporan Barang Milik
Daerahdan laporan manajerial lainnya termasuk yang dananya bersumber dari
anggaran pembiayaan dan perhitungan.

b. Dokumen Sumber.
Pengguna Barangmelakukan proses pembukuan dokumen sumber, verifikasi, dan
pelaporan Barang Milik Daerah. Dokumen sumber yang digunakan dalam proses
pembukuan Barang Milik Daerahadalah sebagai berikut:

1) Saldo Awal

a) Daftar Barang Pengguna dan Laporan Barang Pengguna periode


sebelumnya..
. . b) Daftar Barang Kuasa Pengguna, laporan mutasi Barang Milik Daerah,
laporan kondisi barang, dan laporan inventarisasi Barang Milik Daerah
dari Kuasa Pengguna Barang.

I
15

2) Mutasi, meliputi perolehan, perubahan dan penghapusan yang dilaporkan


oleh Kuasa Pengguna Barang meliputi : Daftar Barang Kuasa Pengguna,
Laporan Barang' Kuasa Pengguna Barang Milik Daerah, laporan mutasi
Barang Milik "Daerah, laporan kondisi barang, dan laporan inventarisasi
Barang Milik Daerah dari KiJasa Pengguna

c. Keluaran dari proses pembukuan Barang Milik Daerah tingkat Pengguna Barang

Daftar barang yang dihasilkan dari proses pembukuan Barang Milik Daerah tingkat
Pengguna Barang, meliputi :

1) "Daftar Barang Pengguna (DBP)


2) Kartu Inventaris Barang "
3) Kartu Identitas Ruangan

d. Prosedur Pembukuan

1) Proses pertamakali
Membukukan dan mencatat semua Barang Milik Daerah yang telah ada
sebelum diterbitkannya Instruksi Gubernur" ini ke dalam Buku Barang
dan/atau Kartu Indentitas Barang dengan tata cara sebagaimana tertuang
dalam Lampiran I Instruksi Gubernur ini.

2) Proses rutin

ai Membukukan" dan mencatat data transaksi Barang Milik Daerah


berdasarkan dokumen sumber.
b) Proses pembu"kuan dan pencatatan serilua barang dan perubahannya
dilakukan dengan menginput ke dalam aplikasi sistem informasi aset
Aplikasi Sisteni Informasi Aset ini dapat dijalankan dengan cara sebuah
browser ketikan : dengan mengisi UserlD dan
Password SKPD/UKPD. Aplikasi Sistem Informasi Met ini merupakan
web aplikasi yang mana merilbutuhkan sebuah browser internet untuk
menjalankarinya. Mozilla Firefox merupakan salah satu browser yang
disQrankan untuk aplikasi.
c) "MengarsipkQn dokumen (asli atau fotocopy/salinan) penatausahaan
dan dokumen kepemilikan Barang Milik Daerah secara tertib.

3) Proses Semesteran

a) Mencetak data Barang Milik Daerah yang berasal dari sistem informasi
aset menjadi DaftarBarang Pengguna:
b) Memirita pengesahan Daftar Barang Pengguna kepada penanggung
jawab Pengguna Barang. " " "
c) Melakukan rekonsiliasi atas Daftar Barang Pengguna bersama deng"an
pembantu perigelola barang.

4) Proses AkhirPeriode Pembukuan

Melakukan proses back up data dan tutup tahun

"3. Tingkat Pengelola Barang :

a. Pengelola Barangmelaksanakan proses pembukuan atas dokumen sumber dalam


rangka menghasilkan data transaksi Barang Milik Daerah, Laporan Barang Milik
Daerah dan laporan manajeriallainnya termasuk yang dananya bersumber dari
anggaran perilbiayaan dan perhitungan.

b. Dokunien Sumber.

r
16

Pengelola Barang melakakan proses pembukuan dokumen sumberdan verifikasi


Barang Milik Daerah. Dokumen sumber yang digunakan dalam proses pembukuan
Barang Milik Daerah pada tingkat Pengelola Barang adalah sebagai berikut :

1) .Saldo Awal

a) Daftar Barang Milik Daerah periode sebelumnya.


b) Laporan Barang Pengguna dan Kuasa Pengguna, laporan mutasi
Barang Milik Daerah,laporan kondisi barang, dan laporan inventarisasi
Barang Milik Daerah.

2) Mutasi, meliputi perolehan, perubahan, dan penghapusan yang dilaporkan


meliputiLaporan Barang Pengguna.dan Kuasa Pengguna, Laporan mutasi
Barang Milik Daerah, laporan kondisi barang, dan laporan inventarisasi
Barang Mi.lik naerah.

c. Keluaran dari proses pembukuan Barang Milik Daerah


Dokumen yang dihasllkan dari proses pembukuan Barang Milik Daerah tingkat
Pengelola Barang berupa Daftar Barang Milik Daerah

d. Prosedur Pembukuan

1) Proses pertama kali.


Membukukan dan mencatat semua Barang Milik Daerah yang telah ada
.sebelum diterbitkannya Instruksi GLibernur ini ke dalam Laporan Barang Milik
Daerah (LBMD) berdasarkan hasil inventarisasi SKPD/UKPD dengan tata
cara sebagaimana tertuang dalam Lampiran I Instruksi Gubernur inL

2) Proses rutin
I

<;I) melakukan koordinasi dalam :pencatatan dan pendaftaran barang rnilik


daerah ke daiam Daftar Barang Milik Daerah (DBMD)
b) Mengarsipkan dokumen (asli. atau fotocopylsalinan) penatausahaan
dan dokumen kepemilikan Barang Milik Daerah secara tertib.
I
3) Proses Semesteran

. a) Menyusun Daftar Barang Milik Daerah berdasarkan data dari Kuasa


Pengguna Barang dan Pengguna Barang
b) Meminta pengesahan DaftarHarang Milik Daerah kepada penanggung
jawab:
c) Melakukan.rekonsiliasi atas Daftar Barang Milik Daerah dengan Kuasa
"Pengguna Barang dan Pengguna Barang.

4) Proses Akhir Periode Pembukuan

Melakukan proses back up data dan tutup tahun.

BABV'

TATA CARA INVENTARISASI

A. Pengertian dan Maksud Inventarisasi

Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan


hasil pendataan Barang Millk Daerah. Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui
jumlah dan nilai serta kondisi Barang Milik Daerah yang sebenarnya, baik yang berada
dalam penguasaan Pengguna Barang maupun yang berada dalam pengelolaan
. Pengelola

t
17

B. Tujuanlnventarisasi Barang Milik Daerah

1. Agar semua Sarang Milik Daerah dapat terdata dengan balk dalam upaya
mewujudkan tertii:> administrasi.

2. Mempermudah pelaksanaan pengelolaan Sarang Milik Daerah.

C. Sasaran Inventarisasi Barang Milik Daerah

Seluruh Sarang Milik Daerah merupakan sasaran inventarisasi yaitu semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas bebanAnggi:uan Pendapatan dan Selanja D-aerah (APSD), atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah, baik yang beradadalaril penguasaan Kuasa
Pengguna Sarang/Pengguna Sarang maupun yang berada dalam pengelolaan Pengelola
, Sarang.' ,

D. Ketentuan Umum

1. Pengguna Sarang meJakukan inventarisasi Sarang Milik Daerah sekurang-


kurangnya sekali dalam 5 (lima)' tahun, kecuali untuk barang persediaan dan
kontruksidalam pengerjaan dilakukan setiap tahun.

2. Pengelola Sarang melakukan irwentarisasi Sarang Milik Daerah berupa Tanah


dan/atau Sangunanyang beradadalam pengelolaannya sekurang-kurangnya sekali
dalam 5 (lima) tahun.

3. Yang dimaksud dengan inventarisasi dalam waktu sekurang-kurangnya sekali


dalam 5' (lima) tahun adalah sensus: barang, dan yang dimaksud dengan
,inventarisasi terhadap 'persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan antara lain
adalah opname fisiko '

4. Jika diperlukan, dalam pe1aksanaan inventarisasi dapat dibentuk Tim Inventaris<lsi


pad a masing-masing tingkat unit penatausahaan pada Pengguna Sarang dan
Pengelola Sarang dan dapat dibantu oleh unit kerja lain pada Pengguna Sarang dan
,Pengelola Sarang.

5. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi :Sarang Milik Daerah atas Tanah dan/atau
Sangunan, Pengguna/Kuasa Pengguna' Sarang yang sebelumnya menyerahkan
tanah dan/atau bangunan ,dimaksud tetap berkewajiban membantu pelaksanaan
hasil inventarisasi Sarang Milik Daerah atas Tanah dan/atau Sangunan.

6. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi :Sarang Milik Daerah, apabila Sarang Milik
, Daerah yang diinventarisasi bukan berada dalam penguasaan masing-masing unit
penatausahaan pada Pengguna Sarang atau Pengelola Sarang, maka dapat dibuat
Serita Acara Inventarisasi antara unit penatausahaan dengan pihak yang
menguasai barang dimaksud.

7. Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan inventarisasi harus menyertakan


penjelasan alas setiap perbedaan antara data Sarang Milik Daerah dalam daftar
barang dan hasil

8. Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi Sarang Milik Daerah pada Pengguna


Sarang adalah Kepala SKPD/UKPD,' dan penanggung' jawab pelaksanaan
inventarisasi sarang Milik Daerah berupa Tanah dan/atau Sangunan pa'da
Pengelola Sarang adalah Sekretaris Daerah.

E. Tata cara Inventarisasi pada Ting!l;at Kuasa Pengguna Barang

1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber padatingkat Kuasa. Pengguna Sarang dalam pelaksanaan
inventarisasi Sarang Milik Daerah meliputi :

\
18

e. Daftar Barang Kuasa Pengguna


f. Buku Barang .
g. Kartu Inventaris Barang
h. Daftar Barang Ruangan
L Daftar Barang Lainnya .
j. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan
k. Dokumen kepemilikan Barang Milik Daerah
L Dokumen pengelolaan dan penatausahaan
m. Dokumen lainnya yang dianggap perlu

2. Keluaran dari inventarisasi


Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Daerah
pada tingkat Kuasa Pengguna Barang meliputi : .

a. . Laporan Hasillnventarisasi Barang Milik Daerah


b. Surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi Barang Milik
Daerah .
c. Blanko label sementara dan permanen .
d. Kertas Kerja Inventarisasi
e. Daftar Barang Hasil Inventarisasi

1) Baik
2) Rusak Ringan.
3) Rusak Berat
4) Tidak Diketerriukan/hilang

. 3. Prosedur Inventarisasi
Prosedur pelaksanaanlnventarisasi Barang Milik' Daerah pad a tingkat Kuasa
Pengguna Barang terdirLdari 4 (empat) tahap, meliputi :

a. Tahappersiapan

1) Dalam pelaksanaan inventarisasi, dapat dibentuk tim inventarisasi di


bawah koord.inasi Pengguna Barang, dan dapat dibantu oleh unit kerja lain
pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang.
2) Menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasL
3) Mengumpulkan dokumen !lumber.
4) Melakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi, ant<;lra lain:

a) Menyiapkan denah lokasL


b) Memberi nomor/nama ruangan dan penanggung jawab ruangan
pada denah lokasi..

5) Menyiapkan Manko label sementara (darikertas) yang akanditempelkan


pada Barang Milik Daerah yang bersangkutan.
6) .Menyiapkan dataawal. .
7) Menyi<;lpkanKertas Kerja liwentarisasi beserta tata cara pengisiannya.

b. Tahap pelaksanaan

1) Tahap pendataan

a) Menghitung jumlah barang..


b) Meneliti kondisi barang (baik. rusak ringan atau rusak berat).
c)'. Menempelkan label registrasi sementara pad a Barang Milik Daerah
yarig telah dihitung.
d) Mencatathasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja InventarisasL

r
19

2) Tahapidentifikasi

a). Pemberian nilai Sarang Milik Daerah sesuai Standar Akuntansi


Pemerintahan.
b) Mengelompokkan barang dan memberik;:ln kode barang sesuai
penggolongan dan kodefikasi barang.
c) Pemisahanbarang-barang berdasarkan kategori kondisi :

i. Sarang Saik
H. Rusak Ringan
iii. . Sarang Rusak Serat

d) Meneliti kelengkapan/eksistensi barang dengan membandingkan


data hasil ihventarisasi dan data awal/dokumen sumber:

i. Barang YFlng tidak ditemukan/hilang


ii. Saraog yimg berlebih.

c. Tahap pelaporan

1) Menyusun Daftar Sarang Hasil Inventarisasi yang telah diinventarisasi


berdasarkan data kertas kerja dan hasil identifikasi, dengan kriteria :

a) Sarang Saik
b) Rusak Ringan
c) Sarang Rusak Serat
d) Sarang yang tidakdiketemukan/hilang

2) Membuat surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi.


3) Menyusun laporan hasil inventarisasi Sarang Milik Daerah.
4) Meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi Sarang Milik Daerah
beserta Daftar Sarang Hasil Inventarisasi dan surat pernyataan kepada
penanggung jawab Kuasa Pengguna Sarang.
5) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi beserta kelengkapannya
kepada Pengguna Sarang. .

d. Tahap tindak lanjut .

1) Membukukan' dan mendaftarkan data hasil inventarisasi pada Kartu


Inventaris Sarang (KIS), Kartu Identitas Ruang (KIR) dan Daftar Sarang
Kuasa pengguna.
2) Memperbaharui Kartu Inventaris Sarang (KIS), Kartu Identitas Ruang (KIR)
sesuai dengan hasilinventarisasi ke dalam Sistem Informasi Aset.
3) MElnempelkan barcode pada masing-masing bararig yang diiriventarisasi
sesuai hasil inventarisasi.
4) Jika diperlukan; Kuasa Pengguna Sarang dapat melakukan
rekoilsiliasi/pemutakhiran
5) data hasH inventarisasi dengan Pengguna Sarang dan Pembantu
Pengelola Sarang..
6) Untuk barang yang hilang/tidak diketemukan agar ditindaklanjuti sesuai
dengan ketentuan Y1lng berlaku.

F... Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi Pada Tingkat Pengguna Barang

1. Dokumen Sumber
. Dokumen sumber pada tingkat Pengguna Sarang dalam pelaksanaan inventarisasi
Sarang Milik Dilerah meliputi :
,
a. Laporan hasH Sarang Milik Daerah dari Kuasa Pengguna Sarang
di:ln/atau

r
20

b. Laporan rekapitulasi hasil pelaksahaan invenlarisasi Barang Milik Daerah


Pengguna Barang

2. Keluaran dari inventarisasi


Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Daerah
pad a tingkat Pengguna Barang meliputi Rekapitulasi Laporan Hasil Invenlarisasi
Barang Milik Daerah dan Surat Penetapan Hasil Pelaksanaan Invenlatisasi Barang
Milik Daerah.

3. Prosedur Inventarisasi

a. Tahap persiapan ,

1) Mengoordinasikiul rElnCana pelaksanaan inventarisasiBarang Milik


Daerah dengan Kuasa Pengguna Barang.
2) Dalam pelaksanaan inventarisasi, dapat dibentuk tim invenlarisasi dan
dapat dibantu oleh unit ker'ja lain pada Pengguna Barang dan Pengelola
Barang.
3) Mengumpulkan dokumen sumber.

b. Tahap pelaksanaan .
Menghirnpun hasil pelaksanaan inventarisasi dari Kuasa Pengguna Barang ke
dalam Daftar Barang Inventarisasi.

c. Tahap pelaporan

1) Menyusun laporan hasil inventarisasi berdasarkan himpunan hasil


inventarisasi dari Kuasa Pengguna Barang dan pengguna barang.
2) Membuat sural pernyalaan kebenaran pelaksanaan invenlarisasi.
3) Meminla pengesahan alas laporan hasil inventarisasi beserta daftar
barang inventarisasi. dan sural pernyataan kepada penanggung jawab
pengguna barang. . ..
4) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi kepada Pembantu Pengel61a
Barang.

d. Tahap tindak lanjut

1) Mencalal dan mendaftarkan hasil inventarisasi. ke dalam Daftar Barang


Pengguna.
2) Jika diperlukan, Pengguna Barang dapal melakukan rekonsiliasil
pemutakhiran data hasil inventarisasi dengan Kuasa Pengguna Barang.

G. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi Pada Tingkat Pengelola Barang

1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber pada Pengelola Barang dalam pelaksanaaninvenlarisasi Barang
Milik Daerah adalah Laporan rekapitulasi hasil inventarisasi pad a Daftar Barang
Milik Daerah dari Kuasa Pengguna Brang, Pengguna Barang.

2. . Keluaran dari inyentarisasi


Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan invenlarisasi adalah Laporan Hasil
Invenlarisasi Barang Milik Daerah.

3. Prosedur Invenlarisasi

a. Tahap persiapan

1) Mengoordinasikan pelaksanaan inventarisasi dengan Kuasa Pengguna


Barang danPengguna Barang.
2) Mengumpulkandokumen sumber.

t
21

b. Tahap pelaksanaan
Melakukan biinpingan dan memberikan arahan kepada Kuasa Pengguna
Barang dan Pengguna Barang dalam melakukan inventarisasi Barang Milik
Daerah.

c. Tahap' pelaporan

1) Menyusun Laporan Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah berdasarkan


himpunan laporan' rekapitulasi hasil inventarisasi dari Kuasa Pengguna
Barahg d<=m Pengguna Barang.
2) Meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi Barang Milik
Daerah kepada penanggung jawab Pengelola Barang.
3) Menyampaikanlaporan hasil inventarisaSi kepadaGubernur.

d. Tahap evaluasiitindak lanjut

1) Merribukukan dan mendaftarkan hasil inventarisasi pad a Daftar Barang


Milik Daerah ..
2) . Jika diperlukan, Pemgelola Batang dapat melakukan rekonsiliasil
pemutakhirandata' hasil inventarisasi dengan Kuasa Pengguna Barang
dan Pengguna Barang.

BABVI

KLASIFIKASI MUTASI BARANG MILIK DAERAH

Dalam inventarisasi BMD, ditemukan beberapakondlsi yang menyebabkan penambahan dan


pengurangan Aset. Dengan klasifikasi sebagai berikut :

A. Penambahan Aset Tetap


1. Transfer Dari SKPD/UKPD Lain

Penalllbahanaset tetap karena transfer antar SKPD/UKPD merupakan koreksi


pemindahan pencatatanaset tetap dari satu SKPD/UKPD ke SKPD/UKPD iainnya yang
dibuktikan dengan Berita AcaraSerah Terima Barang.
SKPD/UKPD mengajukan permohonan pengalinan status penggunaan BMD kepada
pengguna barang yang lama dan untuk' tanah dan bangunan harus mendapat
persetujuan Gubernur. Pengalihan status penggunaan BMD ditindaklanjuti dengan
diterbitkannya BAST. Berdasarkan BAST,' pengguna barang baru melakukan
pencatatan BMD dalam Daftar Barang/KIB.

2. Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap

Penambahim aset tetap karena Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap merupakan koreksi
atas perubahan klasifikasi pencatatan aset tetap. Reklasifikasi antar akun aset tetap
dilakukan karena terjadinya kesalahan atau keke.liruan dalam melakukan pencatatan
kelompok aset tetap, rTiisalnya terjadi kekelin.ian pencatatan yang seharusnya dicatat
pada kelompok aset tetap Peralatan dan Mesin namun tercatat pada kelompok aset
tetap Gedung dan Bangunan ..
Dalam hal ini, SKPD/UKPD harus melakukan penambahan atas kelompok aset tetap
Peralatan dan Mesin dan mengurangi pada aset tetap Gedung dan b.lngunan.

3. Reklasifikasi Aset Rusak Berat Menjadl Aset Tetap

Penambahan aset.tetap kan:ina Reklasifikasi Aset Rusak Berat Menjadi Aset Tetap
merupakan perubahan pencatatan aset lain-lain rusak berat. ke kelompok aset tetap
yang disebabkan oleh kondisi aset tetap yang sudah diperbaiki sehingga dapat
dipergunakan kembali dalam operasional pemerintah atau karena salah klasifikasi
pencatatan. .


22

4. Reklasifikasi Aset Belum Validasi Menjadi Aset Tetap

Penambahan aset tetap karena Reklasifikasi Aset Belum Validasi Menjadi Aset Tetap
merupakan Aset Belum Validasi yang sudah diverifikasi dan dicatat sebagai Asel Tetap.
Aset belum validasi adalah aset yang belum mendapat perlakuan ke dalam kelompok
aset tetap.
Oalam hal terdapat aset belum validasi, SKPO/UKPO melakukanklasifikasi Barang Milk
Oaerah ke dalammasing-masing kelompokaset tetap.

5. Reklasifikasi Aset Tak Berwujud Menjadi Aset Tetap

Penambahan asel letap karEma Reklasiflkasi Aset Tidak Berwujud Menjadi Aset Tetap
merupakan asel yang tercataldi kelompokAset Tidak Berwujud namun selelah
dilakukan pengecekan fisik diketahui sebagai kelompok Aset Tetap.
Aset Tak Berwujud tidak memiliki wujud fisikartinya aset tersebut tidak mempunyai
wujud fisik tertentu. Aset Tak Berwujud dapat dilakukan reklasifikasi menjadi aset tetap
apabila dalam aset tak berwujud lerdapat bagian yang dapat dikapitalisasi sebagai aset
letap. Salah satu contoh asettak berwujud adalah software. Untuk pembelian software
yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakatoleh Pemerintah
Provinsi OKI Jakarta maka software seperti ini harus qicatat sebagai persediaan. Oi lain
pihak apabila ada software yang dibeli oleh Pemerintah Provinsi OKI Jakarta untuk
digunakan sendi'ri namun merupaki:in bagian integral' dari suatu hardware (tanpa
software tersebut hardware tidak dapat dioperasikan), maka software tersebut diakui
sebagai bagian harga perolehan hardware dan dikapitalisasi sebagai peralatan dan
mesin. Biaya perolehan untuk software program yang dibeli tersendiri dan tidak terkait
dengC\n hardware harus dikapitalisasi sebagai aset tak berwujud setelah memenuhi
kriteria perolehan a'set secara umum.

6. Barang Yang Diperoleh Dari Hibah/Sumbangan

Penambahan aset tetap yang diperoleh karena adanya pengalihan kepemilikan barang
dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Oaerah dC\n anlar Pemerinlah Oaerah lanpa
memperoleh pengganlian.

7. Barang Yang Diperoleh SebagaJ Pelaksanaan Dari Perjanjian/Kontrak

.
Penambahan aset tetap sebagai wLijud pelaksanaan kesepakatan perjanjian/kontrak
'

8. Barang Yang Diperoleh Berdasarkan Ketentuan undang-undang ,

Penambahan asettetap karena barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-


undang merupakan

9. Barang Yang Diperoleh Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh


Kekuatan Hukum Tetap

Penarnbahan aset tetap karena barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap merupakah

10. Koreksi Lain-Lain

Penambahan aset tetap karena,koreksi lain-lain merupakankoreksi aset tetat> yang tidak
termasuk dalam point 1 s.d 9:

B. Pengurangan Aset Tetap

1. Peilghapusan

Pengurangan aset tetap karena penghapusan merupakan koreksi peniadaan catalan


aset tetap dari pembukuan berdasarkan SK Gubernur tentang Penghapusan Aset Tetap.

t
23

Pelepasan aset tetap dilakukan dengan cara :

a. Penjualan
Suatu aset tetap akan dijual apabila umur ekonomis aset tetap telah habis atau aset
tetap tidak dapat dimanfaatkan lagi atau alasan lainnya. ,

b. Penghapusan/pemusnahan
Diakibatkan aset tetap tersebut hilang karena pencurian atau kebakaran, tidak layak
pakai/usang, atau akibat lainnya. '

SKPD/UKPD dapat melakukan penghapusan BMD dalam KIB setelah BMD tidak dalam
penguasaan pengguna, Barang/Kuasa Pengguna barang dan setelah diterbitkannya
keputusan penghapusan. '
SKPD/UKPD dapat melakukan penghapusan barang milik daerah dalam KIB,
sedangkan BPKAD melakukanpenghapusan barang milik daerah dalam Daftar Barang
Milik Daerah. '

2. Diserahkan kepada pihak ketiga

Pengurangan aset tetap karena diserahkan kepada pihak ketiga merupakan koreksi
pengurangan ,catatan aset tetap dari pembukuan berdasarkan Berita Acara Serah
Terima Aset Tetap, '

Dalam hal BMD diserahkan kepada pihak ketiga, dapat dilakukan melalui cara :

a. Hibah
Pemindahtanganan BMD melalui hibah/diserahkan kepada pihak ketiga dengan
pertimbangan kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaari, pendidikan
, '

yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Hibah dilaksanakandalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk
hubungan antar daerah,hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah
Daerah, hubungan antara Pemerintah Daerah dengan masyarakatilembaga
intemasional, dan pelaltsanaim kegiatan yang menunjang penyelenggaraan tugas
dan fungsi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

b. Penyertaan Modal Pemerintah


SKPD/UKPD melakukan pengurangan aset tetap setelah diterbitkannya Rancangan
Peraturan Daerah dan,dilakukan serah terima barang kepada Badan Usaha Milik
Daerah.

3. Kejadian Luar Biasa

Pengurangan aSet tetap karena kejadian luar biasamerupakan koreksi pengurangan


aset tetap yang disebabkan kebanjiran, kerusuhan, kecurian, kebakaran, dan
sejenisnya,

Posisi aset karena kejadiari luar biasa terpenuhi apabila kejadian atau transaksi
dimaksud menyebabkan perubahan yang mendasar dalam keberadaan atau nilai ase!.
Kejadian luar biasa harus memenuhi persyaralan sebagai berikut :

a. 'Tidak merupakan'kegiatan normal entitas


b. Tidak diharapkan terjadi'dan tidak diharapkan terjadi berulang
c. Berada diluar kendali atau pengaruh entitas
d. Memiliki dampakyang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset

4. Pencatatan ganda

Pengurangan aset tetap karena pencatatan ganda merupakan koreksi aset tetap yang
telah dilakukan pengecekan Jisik terdapat pencatatan ganda pada KIB SKPD/UKPD
maupun antar SKPD/UKPD.

r
24

Dalam hal ditemukannya pericatatan ganda pada KIB SKPD/UKPD, maka SKPD/UKPD
harus melakukan koreksi KIB tersebut dengan melakukan penghapusan salah satu aset
tetap tersebut. Sedangkan apabila pencatatan ganda tersebut ditemukan antar
SKPD/UKPD, maka SKPD/UKPD harus koordinasi/rekonsiliasi untuk menentukan
pencatatan aset pada KIB, salah satu SKPD/UKPD tersebut dan hasil rekonsiliasi
dituangkan dalam Berita AC,ara.

5. Koreksi Lebih Catat Nilai

Pengurangan aset ietap karena Koreksi Lebih Catat Nilai merupakan koreksi nilai aset
tetap yang nilai wajar/perolehannya lebih kedl dari nilai yang tercatat dalam KIB.

6. Tidak Ditemukari Fisiknya

Pengurangan aset tetap karena tidak ditemukan fisiknya merupakan koreksi aset tetap
yang tercatat di KIB naniun tidak ditemukan fisiknyaketika dilakukan cek fisik dan telah
melakukan upaya untuk mencari keberadaan aset tetap tersebut. Barang yang tidak
ditemukan meliputi barang yangsecara fisik hilang, tidak diketahui keberadaannya, atau
sudah diserahkan ke Pemerintah Daerah/pihak lain sebagaimana tercaritum dalam
Berita Acara.

Upaya yang dapat ditempuh oleh SKPD/UKPD ctalam mencari keberadaan aset tetap
dapat dilakukan dengan :

a. Untuk Aset Tetap berupa,tanah


Membentuk tim internal c;1an berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya antara lain
dengan BPKAD, KPAD, Badan Pertanahan Nasional (BPN)/Kantor Pertanahan
setempat, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa. Hasil penelitian tim dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Verifikasi dan Penelitian dari Tim Internal.

b. Untuk Asettetap selain Tanah


Berkoordinasi antara lain . antar SKPD/UKPD, BPKAD, .KPAD dan/atau instarisi
lainnya.

Atas aset yangtidak ditemukan, dilaporkan kepadaMajelis Penetapan Status Aset untuk
ditetapkan statusnya. Majelis Penetapari Status Aset terdiri dari InspektoratiPembantu,
BPKAD/KPAD/KPKD .Kabupaten, Biro Hukum dan instansi terkait. Majelis Penetapan
Status Aset ditetapkan olehGubernur.

7. Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap

Pengurangan aset tetapkarena Reklasifikasi Antar Akun Aset Tetap merupakan koreksi
atas perubahan klasifikasi pencatatan aset tetap atau karena terjadinya kesalahan atau
kekeliruan dalam melakukan pencatatan kelompok aset tetap, misalnya perubahan
klasifikasi dari kelompok asettetap Gedung dan Bangunan ke kelompok aset tetap
Peralatan dan Mesin.

Dalam hai ini, SKPD/UKPD harus melakukan pengurangan atas kelompok aset tetap
Gedung dan bangunan dan menampah pada asettetap Peralatan dan Mesin.

8. Reklasifikasi ke aset rusak berat

Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke aset iusak berat merupakan


pemindahan pencalatan dari aset tetap ke aset lain-lain disebabkankondisi aset rusak
beratltidak dapat dimanfaatkan/dalam proses penghapusan yang dibuktikan dengan
Surat Usul Penghapusan.

Rusak berat apabila ol:Jyek penilaian mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. . ..

r
25

9. Reklasifikasi aset tetap keAset Tak Berwujud

Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke aset tak berwujud merupakan koreksi
pemindahan pencatatan dari aset tetap ke aset lain-lain (aset tak berwujud) yang diyakini
keberadaannya . ketika dilakukan pengecekan fisiknya dan dibuktikan dengan
pencatatan di Daftar Aset Tak8erwujud.

10. Reklasifikasi aset tetap ke persediaan

Pengurangan aset tetap karena reklasifikasi ke' persediaan merupakan koreksi


pemindahan pencatatan dari aset tetap yang diyakini keberadaannya ke barang habis
pakai karena tidak memenuhi kriteria aset tetap dan dibuktikan denganpencatatan di
Daftar Persediaan.

Persediaan pakai habis adalah barang yang tidak memenuhi kriteria berikut :

a. Umur pemakaian (manfaat ekonomis) barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
b. Barang yang dibeli merup'akan objek pemeliharaan atau barang tersebut memerlukan
biaya/ongkos untuk dipelihara; dan
c. Perolehan barang tersebut untuk digunakan dan tidak untuk dijual/dihibahkanl
disumbangkan/diserahkan kepada pihak ketiga.

11. Reklasifikasi ke Ekstrakomtabel

Pengurangan aset' tetap karena reklasifikasi ke ekstrakomptabel merupakan koreksi


pemindahan pencatatatandari aset tetap yang diyakini keberadaannya ke barang
ekstrakomtabel karena tidak memenuhi kriteria' asel tetap dan dibuktikan dengan
pencatatan di Daftar Ekstrakomtabet.

Persediaan yang tidak memenuhi batas kapitalisasi (ekstrakomtabel) adalah barang


yang harga perolehannya kurang dari batas kapitalisasi.

12. Ke SKPO/UKPO Lain

Pengurangan aset tetap karena transfer. antar SKPD/UKPD merupakan koreksi


pemindahan pencatatan aset tetap dari satu SKPD/UKPD ke SKPD/UKPD lainnya yang
dibuktikan dengan Berita Ac.araSerah Terima Barang.

Transfer ke SKPD/UKPD b.ain didasarkan permohonan c1ari calon pengguna barang


baru setelah dilakukim penelitian dan untuk tanah dan bangunan harus mendapat
persetujuan Gubernur. Pengalihan status penggunaan BMD ditindaklanjuti dengan
diterbitkannya BAST. Berdasarkan BAST,. pengguna barang lama melakukan
penghapusan BMD dari Daftar Barang/KIB. .

13. Koreksi Lain-lain

Pengurangan aset tetap karena koreksi lain-lain merupakan koreksi aset tetap yang
tidak termasuk dalam angka 1 s.d 12 di atas:

BAS VII

TATA CARA PENILAIAN

1. Umum

a. Penilaian barang mllik dae'rahdilakukan dalam rangka pengamanan dan penyusunan


neraca daerah;

r
26
b. Penilaian barang milik daerah berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah
Daerah;

c. penilaian barang milik daerah harus didukung dengan data yang akurat atas
seluruh kepemilikan barang milik daerah yang tercatat dalam daftar inventarisasi
barang milik daerah;

d. Penilaian barang milik daerah selain dipergunakan untuk penyusunan neraca daerah,
juga dapat dipergunak1ln dalam rangka pencatatan,inventarisasi, pemanfaatan,
pemindahtanganan dan inventarisasi.

2. Pelaksanaan Penilaian Bara",g MilikDaerah

a. Pelaksanaan penitaian bar'ang milik daerahdilakukan olehTim yang ditetapkan dengan


Keputusah Gubernur dan dapat melibatkan dengan lembaga independen bersertifikat
di bidang penilaian aset;

b. Lembaga independen bersertifikat di bidang penilaian aset adalah perusahaan penilai


yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

.c. Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Panitia penilai, khusus untuk
tanah dan/atau bangunan, dilakukan dengan estimasi terendah menggunakan Nilai
Jual Objek Pajak sehinggadiperoleh nilai wajar; .

d. Penilaian barang' milik daerah selain tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai
perolehan dikurilngi penyusutan serta memperhatikan kondisi fisik aset tersebut;
. . . . .
e. Penilaian barang milik daerah yang dilaksanakan oleh Lembaga Independen yang
bersertifikat di bidang penilaian aset, dilakukan dengan pendekatan salah satu atau
kombinasi dari data pasar, kalkulasi biaya dan kapitalisasi pendapatan serta dilakukan
sesuai standarpenilaian Indonesia yang diakui oleh Pemerintah.

3. KetentuanKhusus

a. apabila hargil barang hasil pembelian, pembuatiln dan berasal dari sumbangan/hibah
tidakdiketahui nilainya, makadapat dililkukan penilaian oleh Tim Penaksir atau oleh
pengurus barang;

b. dalam menentukan nllai taksiran dilakukan dengan membandingkan barang yang


sejenis dan tahun yang sama;

c. penilaiari terhadap benda-benda bersejarah dan benda-bend a bercorak kebudayaan,


pelaksanaan penilaiannya dapat melibatkah tenaga ahli di bidang tersebut;

d. terhadap barangmifik daerah yang kondisinya telah rusak sama sekali dan tidak
mempunyai nilai, tidak perlu dicantumkan dalqm daftar nilai untuk membuat neraca
(segera di proses penghapusannYil dari buku inventaris);'

e. apabilaharga barangpembelian, pembuatan atau harga barang yang diterima berasal


dari sumbangan/hibah dan sebagainya tidak diketahui karena tiadanya dokumen yang
bersangkutan rrienunjukkan nilai yang tidak wajar, nilainya supaya' ditaksir oleh
Tim/pengurus barahg;

f. benda-benda bersejarah dan benda-benda yang bercorak kebudayaan telap


dimasukkan ke dalam Buku Inventaris, sedangkan nilainya dapal ditaksir dengan
bantuan tenaga ahli di bidang tersebut.

r
27

BAB VIII

PELAPORAN

A. Pengertian dan maksud Pelaporan

Pelaporan adalahkegiatan penYi:lmpaian data dan informasi yang dilakukan oleh unit
. pelaksana penatausahaan Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang dan Pengelola
Barang. Maksud pelaporan adalah agar semua data dan informasi mengenai Barang Milik
Daerah dapat disajikan dan disarnpaikan kepada pihak yang berkepentingan dengan
akurat guna mendukung pelaksanaan pengambilan keputusan dalam rangka pengelolai:ln
Barang MilikDaerah dan sebagai bahan penyusunan Neraca Pemerintah Daerah.

B. Pelaksana Pelaporan

Pelaksana pelaporan adalah seluruh pelaksana penatausahaan pada Pengguna Barang


dan Pengelola Barang.

C. Tujuan Pelaporan .

Menyampaikan/mendapatkan data dan informasi Barang Milik Daerah hasil pembukuan


dan inventarisasi yang dilakukanoleh pelaksana penatausahaan pada pengguna barang
dan pengelola barang yang akurat sebagai bahan pengambilan kebijakim mengenai
pengelolaan Barang Milik Daerah dan sebagai bahan penyusunan Neraca Pemerintah
Pusat.

D. Sasaran Pelaporan aarang Milik Daerah

Seluruh Barang Milik Daerah nierupakan sasaran pelaporan yaitu semua barang yang
dibeli atau diperoleh.atas beban AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah, yang berada dalam penguasaan Kuasa
Pengguna Barang/Pengguna Barang dan yang' berada dalam pengelolaan Pengelola
Barang. . .

E. Penyajian untuk Pelapciran Barang Milik Daerah

Kuasa Pengguna Barang, Pengguna Barang maupun pada Pengelola Barang


menyampaikan h3Poran barang semesteran dan tahunan.

F. Tata Cara Pelaporan Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang :

1. Tingkat Kuasa PenggunaBarang

a. Dokumen Sumber'

. 1) Daftar Barang Kuasa Pengguna


2) Kartu IdentitasBarang (KIB)
3) Kartulnventaris Ruangan (KIR)
4) Dokume!1 inventarisasi Barang Milik Daerah
5) Dokumen pembukuan lairinya .

b. Jenis laporan :

1) Daftar BarGing Kuasa Pengguna


2) LaporanBarang Kuasa Pengguna Semesteran
3) Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
4) Laporan mutasi Barang Milik Daerah
5) Laporan KondisiBarang

I
28
6) Laporan Hasll Inventarisasi
7) Laporan yang bersumber dari pengelolaan Barang Milik Daerah

c. Prosedur pelaporan

1) Proses pertama kali

Menyampaikan Daftar Barang Kuasa Pengguna yang telah disahkan oleh


penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang yang berisi semua Barang
Milik Daerah yang telah ada sebelum diterbitkannya Instruksi Gubernur
ini.

2) ProseS semesteran

a) Menyusun laporan mutasi Barang Milik Daerah pada Daftar Barang


Kuasa Pengguna berdasarkan data transaksi Barang Milik Daerah.
b) Meminta .pengesahan laporan mutasi Barang Milik Daerah kepada
penanggung jawabKuasa Pengguna Barang
c) Menyampaikan laporan mutasi Barang Milik Daerah pada Daftar
Barang Kuasa Pengguna yang telah disahkan oleh penanggung
. jawab Kuasa Pengguna Barang kepada Pengguna Barang dan
Pembantu Pengelola Barang.
d) Menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran yang
datanya berasal dari KIB, KIR dan Daftar Barang Kuasa Pengguna.
e) Memintapengesahan Laporan Barang Kuasa Pengguna kepada
pejabat penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang.
f) . Menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran yang
telah disahkan oleh penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang
secara periodik kepada Perigguna Barang dan Pembantu Pengelola
Barang
g) Menyusun. Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang
bersumber dari pengelolaan Barang Milik Daerah
h) Meminta pengesahan Laporan Penerirnaan Daerah Bukan Pajak
yang bersumber dari pengelolaan Barang Milik Daerah kepada
pejabat penanggung jawab Kuasa Pengguna
i) Menyampaikan Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang
bersumber dari pengelolaan Barang Milik Daerah yang telah
disahkan oleh penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang secara
semesteran kepada Pengguna Barang dim Pembantu Pengelola
Barang. .

3) Proses akhir periode pembukuan

a) Menyusun Laporan 6arang Kuasa Pengguna Tahunan yang datanya


.berasal dariKIB, KIR, dan Daftar Barang.
b) Merninta pengesahan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan
kepada pejabat penanggung jawab Ku,asa Pengguna Barang.
c) Menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan yang
telah disahkan oleh penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang
secara periodik kepada Pengguna Barang dan Pembantu Pengelola
Barang. .
d) Menyusun Laporan Kondisi Barang.
e) Meminta pengesahan Laporan Kondisi Barangkepada pejabat
penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang.
f) Menyampaikan Laporan Kondisi Barang yang telah disahkan oleh
penanggungjawab Kuasa Pengguna Barang secara tahunan kepada
Pengguna Barang dan Pembantu Pengelola Barang.

r
29

4) .. Proses lainnya

a) Menyusun Laporari Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah


b) . Memintapengesahan Laporan Hasil Inventarisasi Barang Milik
. Daerah kepada pejabat penanggung jawab Kuasa Pengguna Barang
c) MenyampaikanLaporan Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah
. yang telah disahkan oleh penanggung jawab Kl,lasa Pengguna
Barang kepada Pengguna Barang dan Pembantu Pengelola Barang ..

2. Tingkat Pengguna Barang

a. Dokumen sumber

1). Daftar Barang Pengguna


2) .Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan dari Kuasa
Pengguna Barang.
3) Laporan Kondisi Barang dari Kuasa PenggunaBarang
4) Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang bersumber dari
pengelolaan Barang Milik Daerah dari Kuasa Pengguna Barang.
5). Dokumen inventarisasi Barang Milik Daerah ..
6) Dokumen pembukuan lainnya

b. Jenislaporan

1) Daftar Barang Pengguna


2) Laporan Barang Pengguna Semesteran
3) Laporan Barang Pengguna Tahunan
4) Laporan mutasibarang
5) Laporan Kondisi Barang
. 6) Laporan Hasil Inventarisasi
7) Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang bersumber dari
pengelolaan Barang Milik Daerah

c. Proses pelaporan' .

1) Proses pertama kali

Menyampaikan Daftar Barang Pengguna yang telah disahkan oleh


penanggung. jawab Pengguna Barang yang berisi semua Barang Milik
Daerah yang telah ada sebelum diterbitkannya Peraturan Gubernur ini.

2) Proses semesteran

a) Menyusun/menghimpun laporan mutasi Barang Milik Daerah pad a


Daftar Barang Penggunayang datanya berasal dari himpunan
. Iaporan mutasi Barang Milik Daerah dari Kuasa Pengguna Barang.
b) . Meminta pengesahan laporan mutasi Barang Milik Daerah kepada
pejabat penanggungjawab Pengguna Barang.
c) Menyampaikan laporan mutasi Barang Milik Daerah yang telah
disahkan oleh penanggung jawab Pengguna Barang.
d) Menyusun Laporan Barang Pengguna Semesteran yang datanya
berasal'dari
. . himpunan Laporan. Barang Kuasa Pengguna
Semesteran pada Kuasa Pengguna Barang.
e) Meminta pengesahan Laporan Barang Pengguna Semesteran
kepadapejabat penanggung jawab Pengguna Barang.
f) Menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran yang telah
disahkan oleh pejabat penanggung jawab Pengguna Barang secara
periodikyang datanya berasal dari Kuasa Pengguna Barang.

r
30

g) Menyusun Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang


bersumber. dari pengelolaan Barang Milik Daerah yang datanya
berasal dari himpunan Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak
dari Kuasa Pengguna Barang. .
. h) Meminta pengesahan Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak
kepada pejabatpenanggung jawab Pengguna Barang.
i) Menyampaikan Laporan Penerimaan Daerah Bukan Pajak yang
bersumber dari pengelolaan Barang Milik Daerah yang telah
disahkan oleh penanggung jawab. Pengguna Barang yang datanya
berasal dari Kuasa Pengguna Barang secara semesteran kepada
Pembantu PengelolaBarang. .

3) Proses akhir periode pembukuan

a) Menyusun Lapbran Barang Pengguna Tahunan yang datanya


berasal dari himpunan Laporan Barang Kuasa Pengguna pada
Kuasa Pengguna Barang.
b) Meminta pengesahan
. . Laporan Barang Pengguna Tahunan kepada
pejabat penanggung jawab Pengguna Barang.
c) Menyampaikan Laporan Barang Pengguila Tahunanyang telah
disahkan oleh pejabat penanggung jawab Pengguna Barang secara
periodik kepada Pembantu Pengelola Barang.
d) Menyusun Laporan Kondisi Barang yang datanyaberasal dari
. himpunan Laporan Kondisi Barang dari Kuasa Pengguna Barang.
e) . Meminta .pengesahan. Laporan Kondisi Barang kepada pejabat
penang!iJung jawab Pengguna Barang.
f) Meriyampaikanlaporan KondisLBarang yang telah disahkan oleh
penanggung .jawab Pengguna Barang secara tahunan kepada
Pembantu Pengelola Barang.

4) Proseslainnya

a) .. Menyusun Iaporan hasil inventarisasi B1;lrang Milik Daerah yang.


datanYil berasal dari himpunan Laporan Hasil Inventarisasi Barang
MilikDaerah dari Kuasa Pengguna Barang ..
b) Meminta pengesahan Laporan Hasil Inventarisasi Barang Milik
Daerah kepada pejabat penanggung jawab Pengguna Barang.
c) Menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah
yang telah .disahkan oleh penanggung jawab Pengguna Barang
kepada Pembantu Pengelola Barang.

5) Jika . diperlukan Pengguna Barang dapat. melakukan rekonsiliasil


pemutakhiran data dalam rangka penyusunan Laporan Barang
Penggi.lnasemesteran dan tahunan dengan Kuasa Pengguna Barang
dan Pembantu Pengelola.

4. Tingkat Pengelola Sarang

a. Dokumen Sumber

1) Daftar Barang Pengelola .


2) LaporanBarang Milik Daerah .
3) Laporan Kondisi Barang
4) Laporan Penerlmaan Daerah. Bukan Pajak yang bersumber dari
pengelolaan Barang Milik Daerah dari Kuasa Pengguna Barang dan/atau
Pengguna Barang
5) Dokumen inventarisasi Barang Milik Daerah
6) Dokumen pembukuanlainnya .

r
31

b. Jenis laporan

1) Laporan Hasillnventarisasi
2) Laporan Barang Milik Daerah Semesteran
3) Laporan Barang Milik Daerah T<ihunan

c. Prosedur pelaporan .

1) Proses semesteran

a) . Menyusun Laporan Barang Milik Daerah Semesteran


b) Meminta,pengesahan atas Laporan Barang Milik Daerah
Semesteran..
c) Menyampaikan Laporan Barang Milik Daerah Semesteran

2) Proses akhir periode pembukuan'

a)' Menyusun Laporan Barang Milik Daerah Tahunan


b) Meminta pengesahan atas Laporan Barang Milik Daerah Tahunan.
c). Menyampaikan Laporan Barang Milik Daerah Tahunan

3) Proses lainnya

a) . Menyusun Laporan Hasillnventarisasi Ba"rang Milik Daerah


b) Meminta pengesahan atas Laporan Hasillnventarisasi Barang Milik
Daerah
c) Menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi Barang Milik Daerah

G. Pelaporanaarang MilikDaerah Dilakukan Secara Berjenjang Pada Tingkat :

1. Pengguna Bcirang/Kuasa Pengguna Barang

1) Pada Tingkat Kota Administrasi/Kabupaten

a) Kelurahan

i. Kelurahan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Kelurahan melaporkan hasil inventarisasi kepada Kecamatan

b) Kecamatan

i. Kecamatan menyusun laporan barang hasilinventarisasi


ii. menghimpun hasil inventarisasi Kelurahan
iii. Kecamatan melaporkan hasilinventarisasi Kelurahan dan Kecamatan
kepada Walikota

c) Walikota

i. Walikota menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Walikota menghimpun hasil inventarisasi Kelurahan dan Kecamatan
iii. Walikota melaporkan hasil inventarisasi Kelurahan, Kecamatan dan
Walikota kepada BPKAD melalui KPAD Kota/KPKD Kabupaten

2) Pada Tingkat Suku Dinas dan Dinas

1. Suku Dinas

i. Suku Dinas rnenyusun laporan barang hasil inventarisasi

r
32

ii.Suku Dinas melaporkan hasil inventarisasi kepada Dinas dan KPAD


Kota/KPKD Kabupaten

2. Dinas

i. Dinas menyusuri laporan barang .hasil inventarisasi


ii. ..Dinas menghimpun hasilinventarisasi Suku Dinas
iii. Dinas melaporkan hasil inventarisasi Suku. Dinas dan Dinas kepada.
BPKAD.

3) Pada Tingkat Suku Dinas dan Dinas Pendidikan .

1. UPB/Sekolah

i. UPB/Sekolah menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. UPB/Sekolahmelaporkan hasil inventarisasi kepada Seksi Dinas
Pendidikan Kecamatan

2. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan

i. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan menyusun laporan barang hasil


inventarisasi
Ii. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan menghimpun hasil inventarisasi
UPB/Sekolah .
iii. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan melaporkan hasil inventarisasi
UPB/Sekolahdan Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan kepada Suku
Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II

3. Suku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II

i. Suku Dinas WiJayah I dan Suku Dinas Wilayah II menyusun laporan


barang hasil inventarisasi
ii. Suku Dinas, Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II menghimpun hasil
inventarisasi UPB/Sekolah dan Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan
iii. Suku Dina!> Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah IImelaporkan hasil
inventarisasi UPB/Sekolah, Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan dan
$uku Dinas Wilayah I dan Suku Dinas Wilayah II kepada Dinas dan
KPAD Kota/KPKD Kabupaten'

4. DinasPendidikan

i. Dinas Pendidikan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


Ii. Dinas Pendidikan menghimpun hasil inveritarisasi UPB/Sekolah, Seksi
Dinas Pendidikan Kecamatan, dan Suku Dinas Wilayah I dan Suku
DinasWilayah II
iii. Dinas Pendidikan melaporkan hasil inventarisasi UPB/Sekolah, Seksi
.Dinas Pendidikan Kecainatan, Suku Dinas Wilayah I danSuku Dinas
Wilayah II dan Dinas kepada BPKAD

4). Pada Tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan

a) Puskesmas Kelurahan

i. Kelurahan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


Ii. Puskesmas .Kelurahan melaporkan hasil inventarisasi kepada
Puskesmas Kecamatan

b) Puskesmas Kecamatan

i. Puskesmas Kecamatan menyusun laporan barang hasil imientarisasi


33

ii. Puskesmas Kecamatan menghimpun hasil inventarisasi Puskesmas


. Kelurahan
iii. Puskesmas Kecamatan melaporkan hasil inventarisasi Puskesmas
Kelurahan dan Puskesmas Kecamatan kepada Dinas Kesehatan dan
KPAD.

c) Suku Dinas Kesehatan

i. Suku Dinas Kesehatan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. S.uku Dinas Kesehatan menghimpun hasil jnventarisasl Puskesmas
Kelurahan dan Puskesmas Kecamatan
iii. Suku Dinas Kesehatan melaporkan hasil inventarisasi puskesmas
Kelurahan, Puskesmas Kecamatan dan SukuDinas Kesehatan kepada
Dinas Kesehatandan KPAD

d) Dinas Kesehatan

i. Dinas Kesehatan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. DinasKesehatan menghimpun. hasil . imientarisasi Puskesmas
Kelurahan, Puskesmas Kecamatan dan Suku Dinas Kesehatan
iii. Dinas Kesehatan melaporkanhasilinventarisasi Puskesmas Kelurahan,
Puskesmas Kecamatan, Suku Dinas .Kesehatan dan Dinas Kesehatan
kepada BPKAD.
,
. 5) Pada Tingkat UPT dan
, .
Dinas

a) UPT

i. UPT menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii.UPT melaporkan hasil inventarisasi kepada Dinas dan BPKAD.

b) Dinas

i. Dinas menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Dinasmenghimpun hasil inventarisasi UPT
iii. Dinas melaporkan hasil inventarisasi UPT dan Dinas kepada BPKAD.

6) .Pada Tingkat Kantor dan Badan

a) Kantor

i. Kantor menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. Kantor melaporkanhasil
, . inventarisasi kepada Badan dan KPAD.

c) Badan

i. Badan menyusun laporan barang hasil inventarisasi


ii. . Badan menghimpun hasil inventarisasi Kantor
iii. Badan melaporkan hasil inventarisasi Kantor dan Badan kepada
BPKAD.

r
34
2, Pengelola Barang

a. BPKAD dan KPAD Kota/KPKD Kabupaten menggabungkan/mengkompilasi


Laporan Barang hasiliriventarisasi SKPD/UKPD menjadi Buku Induk Inventaris
Pemerinlah Provinsi Daerah Khusus Ibukola Jakarta.

b. Hasil Laporan lersebut diserahkan kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus


Ibukola Jakarta 'melaluiSekretaris' Daerah.

.a':f1."Gubernl:Jr P ovinsi Daerah Khusus


(' "/' ola Jakarta

;' '.f 1\ . -i
;'.' 1 '. '- IJJ.I,..
.. ;'
),..",.-.\ - -.;.'
" ,;:;-,
-/"
_ .. ',
002
Kertas Kerja Rekonsiliasi BMD Tahun 2014 (Tahap I)
FORM ISIAN KIB A (TANAH I

KODE UNIT

_.-
.

IOlllalOATAIlISSAUlO.-uGInD 51 DU[Mlllt2DU _ DArA


l'ltKON2G11 i R9'.oH1'C1A
IUDASAIIUH Pll.AlCSA.NA.ANJfHSU5 TAilUfoIIDU

.W><> 5AlDO AUDITtD
DATAIllBSAlDOAUOfTW n
,AMBAH KUAANG
"""'" OW""'" AUDfllD 2011
..-. """0" "".
"""d
' .......'XI"

..."
'0
KODEUNIT
rUKPD!
kOO[
BARANG
REGISTER
JNIS
BA!\ANG
KOMPONEN UKURAN '",
SAnJAN PEROLEHA ALAMAr '"
SERTIFIKAT
TANAH
'"
SERTlFlKAl
YANNi

TANAH
PENGGUNAAN
USUl
PEROlEH IRp.)
NILAI NILAI P'ENJEIASAN NILA! "CAl '<At NILAI 'tW NILAC "CAl
"'"" I

'" '" '" '" '" '" '" 0' m


". Illl Ill! llli 1:<1
"
". ". lUI 1111
". jill
"" IU1'IIOoUHlJl ... "" IHWJ.oY4lUI

.. -

.. I UAIA I,t'l 1" .,. ANU' LUU


-
"'N
... --
, V>
W::J N
'"

0
'or..........
"'''' ::J

...
I
'" Z

"
0
. Z
r- N


DA l' .ARA " TAN .. ulP RuUt PAD. SAA"E "US " HUN 01, W
... I;;
C3 :;; 0
2
,
'" ;;;
W

17
0
:;;: !;l
,
'"
.

'"
;!i 0
0
I

<r
n
N
1l-...w.Jl _ _

it :< ;;
'" <r ;;:
I '"
,;!;

DATA ARAN PER lEHA TAH N 2013 '"


<r ...
W

a> I g
-..,,,,,,,, ,, .. '"
W
0
_--"""-""U_l_ _
r ;,;
. 1 I
.. I I I
..
,
l.A:llO ...."""' .. I
DAT SARA G PE OLEH N TA UN 201
1---+-=1 ! I

\
Kertas Kerja Rekonsiliasi BMD Tahun 2014 (Tahap I)
FORM ISIAN KIB B (PERALATAN DAN MESIN)

KODe UNIT

KOll.EIISI DoIoTAIII8 SALOOAUDfT!.O Jl DESEMllfilll20U

""'" "", I
_. .
DEHGNI DoIoT" IEfUlASAIlI(AH I'El.AII$AI'IMN SEH:SUlI IIEIIOASARKAH 1lE/'.oH2i!1"

..... """'"
SALOOAIlOllD s.ALDOAIlOlTD
o...r... .QI,wooAUlllftll n_l:OlllJQllllolATSIAI T.....UN :IOU a ..
, SENSU8 , .....lJ/OI

-- --,.. -
au
"""'"

,.....
'" '"
OllGaTfR

,.,

"'
<1O!'OHf"

. 1')

'"
,a
Of ROlI_

"
-'"

('ll

(III


1"1

-
,-,

"UI"
III!

010'_

'"

'"
-

"lllOll ...... '

,-,
IfAAGAIR.J

("I
.HI......" ...'.

,,,

""
"'"""""

"'" ....
,.
...,
""I
....
afl(UoW(1S1

"" I
.....
..,

(2tl"116011l-<21)

, -
,


m m
. ,

, OAT ,BAR NGSES AI KIB TAHUN 20 2


'" !?
,-- :oN Z
..-
, _..........

w:o J:
.......
"''''

->- >-
---5._ f--.-

N ...

:5:0

OAT BARA G VA G 01 EROLEH PADA AAT SENS ST UN 013



w
Z
'" "
J:
>-
N
Z

,0
"' " '"'"
"vj
:.:
:J:
>-
!'< 0
.,
0 :0 w

- '"
'"
":J L
f--",
:0

'"
OAT BAR! G PER LEHA TAHUN 2 3 "

':J.

--- '"m
0

'"

[fllitH4,,","',f. m WJII

\
L-I
Ittr1
;::
I
-
,
'" ,
0
" I I I ! ,I I

m

e I
"

m NnHV.l VH31 H3d NVll'lf9V Iva
I
f
z lh '"
0 m
I

:" I

!I I " I
E33
e
"m-<
i "
i -< g ,
I

,,
I I : "
,
-----H
z
S
-Till
,
-<'"

m
m
-< z
em


nOlN HV1$ SN3 lWSVO d H3 Ol::l3dl 9NVA 9 \1'1:1'19 1va

em

It! I :;:r :;:r
IW
I
.., :
m
-
m

, , ----' 1-- --. -- .. - nOl NnHVle )lIVn 3S9N HitS 'VI\!'

.. ...,- ,-::--

e e
I
. -.

Ii
".
i


!
I
I

". -
lUI I

,'..

'VII" 'Yn'

nuelOl
-_. _.-

_JI'""tlIcu'"
'" .m,
stU".1

_. ._-.
OOIIU'Joj
M'
,
" ."
J'flIllMUIjI'l
'"

.- .

......1101tl<!
'
I
,

t

....... .
1

--"

n!lltIlM
--
to

'00.
to

liNn lOQN

N


1
I llNVllnN

". ,
, .;o,:)IIOlffil
I

I
(lU...,r,ad
............. $O'N)S
.............",a-
H'l'>IlI'f'W<lltn'r!I:l ,we ,."...,. ens,," ..........
....O>HlQI,q IBflOJ'S:J<lli
/NlIll'I'sYalI:n "lIfO
."' ..j.""'mtnlOll
.... OJJiCtI'O'OlJl'ISlIDl'fJ.VQ

liNn 300)1

( NVO 9Nn039) J 81>1 NVISI

(I deLlel) pIOl vn4el oLlIla e!Jd)l


BI I I , -- ==r:=r-- i ,---- --- -j-r I .... <0."""'0.-....

----L

11[
--
,

I
>10 NnHV NVH lQH3d ) ,,"V V1V

j - '---'-- - _ .-._
I
...
.........

--- .... _-

EtOl nH'lfl VH31 H3d 9N ,"vB lVO


I
i----
I
o .'
-<

I -.,--- C '< ----
---l
.,:__
--
-,---r---

m i' -
-t=

0
, I -r-I

I

'BE
-< 0 0
I e \1 I
e
-0 "

i'- - -
"

t -It -1
m I
N



-< -

0
" EtO NnHVl nSN3S .:.. MVO d H' p.'dlO SNVA N,,"V V1
- - I-
a
,
-- --r-
I -oZ


--- - -
0
Z
-- -<
I
-- em

'-- ___ I
I Zi"
----,
---
-----
=++

Z 0 :;;I
N

l; - r
,

W
m
x: Z
;:; e ZtOZ NO nBI)! l'Vns S 9NV"tlV V1V

_....... -..-

f-
;
I

.. .
- --I-- -
I -1--
1""";- -
r:.- r-=l --- -- - ." "" '"
i
.. I
""
floe!

"' '" "" "" "" ' W
"'
--
till til

.-
l"l
I "'

_N
-.-. -



......JlDMlool
$1\J'1I1 nor.
_11C'l'!'AOOMU

I"""
tlI'WlU I
l!t


tr4"Ilr.oll300
w.
-" --. - 0:=-1 JutOn I0;:-1E l CWo

, ''':-It-
I


....._ 1


!

I _lClllOl_JnlIICcnJI:lt'I'IOCl'l'ft_WUO,.-..o
_.
II
I
MsI,""*,,,( ...

liNn 300>1

( N\l'SlNIH'l,-r N'lfO 1S'lf911lI'NV'lVr) a 81>1 N'ifISI

(I dl!41!1) totaz un4e.l awa !SI!!I!SU0'litlleJ.!a)l Sl!lJCl)l


Kertas Kerja Rekonsiliasi BMO Tahun 2014 (Tahap I)
FORM ISIAN KIB E (ASETTETAP LAINNVA I

KOOE UNIT

KORUSI DATA lOS SAUlOAUDITED JI OESEIIlllIl20IZ

""""''''''
DEHGAH DATA IlEJWASARXAN 'ELAKSANAAN SEH$l,l$ DATA 6E1lDASMK.-.N SAl.DO AUOlTED SAlOO AUDITED

..
SlAJ
""""""'" ,...,.
DAU, IlJ6 SAl.OO AUom!:O J1 DESEMIlR 201Z(fOR.llAT TAHUN20U
TAHUN2Cln TAI1UN 201(
UHsus TAHUN lIOn

.......G""""'"
T<WElA.'l

""""'" lAllBAH
"""'
ro,,, , '"'"' I KEWANIlERNAK
ASAlUSUL
,...
'" .""
NO KOlle JENJS PRPUST"J<MN D-'N TUM9I,IHA,N

Il'EGiSTE KEBUDAYMN
""" '"" "'-"
"""

KOMF'ONEN PEROlEHANI KETERANGAN JUMLAH

(UKPOl .......G ....... G PEP.OLEHAN (Rp) PENJELA.'lAH

"" "'""
PNCIPT

,.,
JUD!JL

JENIS UKURA.N

'" '" ''I


'"
'" ". "J
'"
(10) (ll) (12) OJ) (I() (16) (171 (til (IS)
". (21)"flftolSH2Ol
"" ." (2()-(2122)-(231
"" "" (2TI"{2'25K26)

'"OJ Z
ATA BP SESL KIB AHU 20 2 OJ z :i
'"w
- '"u;

Z

"'"., ;;,
,
'"

"'Z , 0
TOTAl"1 AIJl)lI'(C Xl12
! ",OJ " 0

, "'OJ
'" :;:'" '"
'"01

0 Z

'" z ;!i
--- -- w ---
, ATA ARAN( YANG IPE OlEH PADAS /\AT ENS S TAH
, 2 13 ;:; w
'"
,; >-
z

, I
-- _. 1
'"
<r

'" '"
':J >-
a
f-

w
f-

'" -- -_.-
---

I " '"

OJ
'" 0


::: '"
a z
w
"' '">- ;;:
>-
DATA BARAN PE OlEH NTAH N2 13 a w
f-


SAlDOAVCJtlClel1
0

<!.


DATA ARANG PER lEHA TAHU N 20 4

SALDO AIJCJtC lelO

\
, ,
I !
-h
.... 0 _ _

I
i vlO'tNn Vl 9N\t'll\fB \f1VO

i t- I
I i :
,
L.-..-
-_._--
I _...--
\:
0
I, ,
0 EtOZ NO 'iN H310113d 9NVH.... a \;riVO
-
C. -
;;i ,::: \: I
..- -.......- 1
iI
0
,.

0
0
N
0 C; I



iI
0
z

I N
12 0
w

0
,. Et l NnH\fl nSN3S 1V' ,"0 d H310H3 109NIf 'N\Ill' n.
IN :::
f--
Il: z

I 0:;:

I I ..
""' .-. .......,
, I N,.
0-
Om I I


w,.
I i
11 i
m

0


I
NOH'd 81)11 nS3S9N ll'dB \1'1"
,
I
--
. ..
_D .. ." ." I

- - ." ." .. ." '-i-


., ,,"
- -
,")

--
w w
"" '" "" "'
-

..uol$D
" "
('D-UoWolZtI

".. ! . .I ,
lIIlJ.iIe'Jll


ruvn

'"=

'=' ....
-,
n


InlYl1
- i 'IlIn'MY _lln'PQlCloN

U"_.1
-, -..lSRS!1lS

Ufll:-.o.l CWlC._.lllotllItlNlliO.S aAUal'l'f'OCI'1'IS_YJYlI


.1Ot .......l.'OOllW
CIQl: .......ltlOlI3io
II U,al$IIi>1D)1

liNn 300)1

( NVVnl39N3d 1S>lnl:U5NO)l ) :t 81)1 NVISI V\lijO.:l


PEMERINTAH PROVINSI OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SKPO/UKPO .... .
JAKARTA

REKAPITULASI BARANG MlliK OAERAH


TAHUN .

Saldo per 31 Koreksi Sensus BMD Tahun 2013 Mutasi


(per 31 Desember 2012) HasH Sensus BMD Saldo per 31
No Rekening Desember 2012 Penambahan Tahun Keterangan
Tahun 2013 Oesember .......
(Audited) Penambahan Pengurangan 2013/2014/.......

I Aset Tetap
1 Tanah

2 Peralatan dan mesin

3 Gedung dan Bangunan

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan

5 Aset Tetap Lainnya

6 Konstruksi Dalam Pengerjaan


Total Aset Tetap

II Aset Lain-lain

Aset Rusak Berat


Aset tak Berwujud

Aset belum Validasi


Total Aset Lain-Lain
Total Aset Tetap + Aset Lain-
Lain
Catatan :

\
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADANPENGELOLAKEUANGANDANASETDAERAH
Jalan Medan Merdeka Selatan No. 8-9
Telpon. 382 2139 - 382 203e - 382 2040 Fax. 3822336
JAKARTA
Kode Pos: 10110

BERITA ACARA REKONSILIASI BARANG MILIK DAERAH


TAHUN .

Pada hari ini tanggal , kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama
NIP
Jabatan
Kode SKPD/UKPD
SKPD/UKPD

Telah melakukan Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahun . . . "1 dengan


kesimpulan sebagai berikut:

LK TAHUN 2012 HASIL SENSUS TAHUN 2013 LK TAHlJN .......


No Rekening
BPKAD SKPD BPKAD SKPD BPKAD SKPD
I Aset Telap
1 Tanah
2 Peralatan dan mesin
3 Gedung dan Bangunan ,
4 Jalan, Irigas! dan Jaringan
S Aset Tetap Lainnya
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Tolal Aset Telap
II Aset lain-lain
1. Aset Rusak Berat
2. Aset tak Berwujud
3. Aset belum Validasi
Total Asel Lain-Lain

Total Aset Tetap + Aset Lain-


lain

Demikian Berita Acara Rekonsiliasi ini dibuat agar dapat digunakan


sebagaimana mestinya .
.

PARA PIHAK PENANDATANGAN NAMA TANDA TANGAN

0 BPKAD

0 KPAD KOTAlKPKD KAB.

0 PENGlJRlJS BARANG KPAD/lJKPD

\
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM ISIAN KIB A (TANAH )

KODE UNIT

KOREKSJ PENCACAHAN TAHUN 2015


DATAREKON
PENCACAHAN
TAHUN 2015
TAMBAH KURANG
RUANGANI
NO
KODE UNIT
(UKPD)
KODE
B-'\RANG

JENIS
BARANG
KQMPONEN UKUf....AN $ATUAN
TOL
PEROLEHAN
"LAW.AT I TGl SERTIFlKAT
TANAH
TGl SERTIFIKAT
TANAH
STATUS
TANAH
PENGGUNMN
ASAL USUL
PEROLEHAN
HARGA(Rp) KETERANGAN HILAI PENJELASAN HILAI
LOKASI

(I) (2' (3'


(., (S, (6' (7' (6' (0' (10) (11) (13) (14) (15) (16) (In (18) (19) (20):(16+18H19)

,
DAT, BARANG E5UAI IB (AHUN20 2

f--'- f------- ---

11' AlIDITtl):!01l
-- - -

, I
<
DA fI BAR NG YANG DIPERO EH PADA SAl- T SENSUS T HUN 20 3
---'- f----
, +--

I
I I 0
<
..

"OOI.B'.lW :#IUtf :::r"J


0
g

,

DAT BARANG PEROLE TAHUN, 013


S/olOO Al.OttD 21113



"o- <


i
FUOUHolN rMliN 20:\.


, ! --

DA A BARAN l:i PERO EHAN TAHUN 2014

-- S'olDO ;WOlUO 101.


=t -

\
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM ISIAN KIB B ( PERALATAN DAN MESIN )

KODE UNIT

KOREKSI PENCACAHAN TJHjN 2015

""""""'"
I OATAREKOH
,........
. .
TAHUH2015

"-"""', ........
'" """"'" """ REGiStER
........
..ENIS
.
""""" .........
n,o.
PEROlEMAN
..... ."" M'E 'Go.
",,, """""
"""
NORNlo>KA
NO MESlNfNO
PIo9R!K
'" """" HAAGA(Rp I ..... """"'"
'-" """'....... ... """"'"
'" '" '" '" ""
1" {O, ,0) {O, [\01 (11) (121 (13) (HI (15) (16) [11) (") (I')
l21) (23l"(,g.<21H22)
'<'
von T., I", ,"'
, I nATA 0 \ 0 A" lew

,
<
,
TOTAL II:" AUOlTt:lll>l.2




I
I,
f-;- . - f- nA- n.n I" VAM" "0.0' ,nA r ' n' "0'
--- --

<
, .. ffi
- 0

g
5

,-
nATA '0 A'I, , oeD, T' "" h"
-

0


,
0

, g
S4I,DOAIJllfIlDJOU "

n.n 0 \0"' IDeM ,eUH'TA ,'" " "

S4I,DO.o.I.OI!lDJOlol

t
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM ISIAN KIB C ( GEDUNG DAN BANGUNAN )

KODE UNIT

...
KOItEKSl P1'ICACo\KAH TAHuH 2015

--.....

-
MTAII.EKON

'",
'"

'"
REGIllTDt

l"

(0,

(8)
I U!U.IAAH

'"
U"""
'"
n.
P[ROl.EIWf

'"

".
lI,l)Nl);5l

(11)
8ERT1H(lt<AT

(12)
8ETON

(I!)
TGt.OOr.u..

"""""
(U)
HOMCUI Do;;\,DolEN

(15)
f----

(18)
STAT1,lS

[17)
lNFoRlU,s1 TNoINl

(l8)

(1D;
REGISTER


-
I\SAl. l.I5Ul. PEltOlE.-1

(21)

''

'n>
.....

.....
""
"'"""'" "'"
(28l"(22'2<HZS)

> OAT BARA G SES AI KIB TA UN 2 12


,
, 1---- -
..,......

, I
D TA B ANGY NG DI EROLE PADAS AT SE SUS TAH N 2013

" _.-
;
:
. >

"
W
0


>
-- c-_
,
loAUIOAIIMnllO'l
D TA BAR NG P ROLEH N TAHU 2013 z
<

0
'I --
I


- 0

, D TA BAR NG P ROLEH NTAHU 2014

l-OlllCAuDrlTOlO I I I I

\
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM ISIAN KIB D (JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN )

KODE UNIT

KOflKs.I PU;/IoC.ulAH fAHUN le'l


PfNcACAH,lNTNtWl
D.-T".UOH
TAMUit ru_' ."
..... ...........
-
IHfCllMASlllo1lAH


<00<

,.,,,,
",rr

Il(GlSTtIl
PAHI........C
"- U'(UIVoN
'" '"
DOll:U,",UI

'U;CllDIAH/ IolAIl:iACllp.I .<nEftANGAN


"'= """

., ,. ., """" '"M
,(Jff!NG

',I PI ,., (lel 11'1 em INMn:IlOHlSl


"J 0' PI (111 liZ) (Ul lI'l
"" 1111
"'" IU' 0'1 OJ
""
, . OA rA lAO'" 'r COC 'IIA' KIR TAHI IN JC 17
,
=
, "
w .... IClllAllDlTl:O2012

, eo
, "
, UI TABA ANlJ Y, Nl.: ,uLEH ,pAUAo AAT ItN:>1 ,:> I AHI N Lu1

"4
0

, -

;;
o-
1IOI1IASAAiW'I H.flOI.nWil To\r'I(lH W;i
-
1<
;

, z
, hAl ' OAO h'r; , loonlo, IAN T I ."
s.t.LOO AUOITID 1013
8
5

"

,
,
, bA 1A BAR iCING ERGLE AN 1AHU 2014

SALDOAUOITED lOll

\
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM IslAN KIB E (ASET TETAP LAINNYA)

KOOE UNIT

KOREKSI PENCACAHAN TAHUN 2015


PENCACAI-tAN
DATA REKON
TAHliN 2015
TAMBAH KURANG
SUKUI BARANG BERCORAK HEWANfTERNAK DAN RUANGANI
ASAlUSUL
KOOE UNIT KODE JENIS TGL PERPUSTAKAAN TUMBUHAN lOKASt
NO REGISTER KOMPQNEN SATVAN PEROLEHANI HARGA(Rp.) KETERANGAN JUMLAH NllAI PENJElASAN NllAI
(UKPO) BARANG BARANG PEROLEHAN ANGGAAAN
JUDUl PENCIPTA ASAL DAERAH BAHAN JENI$ UKURAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (e) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (ll) (18) ('9) (20) (21):(16+19)-(20)

,
, OAT BARt NG SES AI KIBT HUN - 012
,
.


5
TOTAl KlB AUDITED 2012

,
-
,

, nATA, ;ARAN r; VANe:; nlPFROI '1-1 PAr: IA <;AA c.FN<;I1 ;TAI-IIII ?nn


5 w

0

R
prRQl.I!,fJJT.a.H\1N za13
"6
,

, :;
0

, BAR NG P ROLEH N TAHU 2013 z


- ...

So\lDO AUOtTED 2013


...
0
w

j8ROASARKAI.: PEROlD1'1N TAHUN 201'


0
9
,

,
, OA irA BARA NG PE N TAHUN 2014 i

SALOO AUDITED 2014


I

r
Kertas Kerja Pencacahan Tahun 2015 (Tahap II)
FORM ISIAN KIB F ( KONSTRUKSI DA!.AM PENGERJAAN )

-- l.TARUOH

KOAEKSl PHCACA,IWI TAHJN 2015

....
""""""""
TNfl..W 2015

-." ..

NO

<00' AEGlSTEFl
JEMS
""""G KUMPONEN UKURAN
""'" AWAAT .1 BERTINGAAT BETON
TGl MUlA!
PENGERJ.V.N
TiZlDOKUMEN
PENTING
NeMOR aUKlJlolEN
PENTING
INFOAMASI TANNi PEROLEHANI
KONTRAK (I'll'
) KETEAANGAN
'''' .'" PENJElASA.'I
" '''''''''
p.) '"" STATUS KOOEUNIT KOCE IlARAA'G REGISTER

.',
"" ""
1111 C2ll)a(22-2.H2S)
'" "" "" ""
,151
'", "' 01
'" '" '" VI
'"
IIll) III) IU) Ilel
"" "'"
- DATA A RANG ESUAI IB TAHUI 2012
--




TO'..... _OlOll


DATA B RANG ANG DIP ROLEH PA A SAAT SEN USTA UN 2 13

i
-

0

I
">

" 90 I
I --
"
I
I OAT BARA G PEROL HAN TAH N 2013

I. 0

"''XI.&uDI'TTlllllU , I .


-

DATA ARAN PEROLE AN TAHU 2014



_OUDIJlD:ICl

\
KOP SURAT SKPDIUKPD

BERITA ACARA HASIL PENCACAHAN

Pada hari in! tanggal ,., Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama
NIP
Jabatan
Kode SKPD/UKPD
SKPD/UKPD

Telah melakukan Pencacahan Barang Milik Daerah, dengan kesimpulan


sebagai berikut:
Saldo Koreksi Pencacahan Tahun .......
Hasil Pencacahan
No Rekening per 31 Desember Keterangan
fJenambahan Pengurang.:m Tahun .......
....... (Audited)
I Aset Tetap
1 Tanah .. .. .. ..
2 Peralatan dan mesin . - - - -
3 Gedung dan Bangunan .. .. - -
Jalan, Irigasi dan ..
4
Jaringan
.. - -
5 Aset Tetap Lainnya .. - - -
Konstruksi Dalam
6 .. .. .. -
Pengerjaan
Total Aset Tetap .. - ..

II Aset Lain-lain
Aset Rusak Berat .. ..
- ..
Aset tak BerwlJjud .. .. - -
-
Aset belum Validasi .. .. - -
Total Aset Lain-Lain - - - -
Total Aset Tetap + .. .. .. ..
Aset Lain-lain
--

Penjelasan :
1. Penambahan karena:
a, , " " .
b, ., ..
c ..
d. dst

\
2. Pengurangan karena:
a. . .
b. .. .
c.
d. dst

Demikian Berita Acara Pencacahan Barang Milik Daerah ini dibuat agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
Kepala SKPD/UKPD Pengurus Barang,

NAMA NAMA
NIP NIP

r
KERTAS KERJA INVENTARISASI BMD (Tahap III)
FORM ISIAN KIB A (TANAH)

KODE UNIT

II'
DATAKlBSAlDOAUontO n DSMUI 2(lU(fOIl.M.nslAl

...
" ......
KOR8tSI 2015
r

KoeE UNIT KOCE TGL SERTIFIKAT


mc STATUS ASALUSUl KARGA
,
TAM8AH
""""""

SAl\JAN TGl PERUL!IlAN JlLAMA,T KETtIlANG"AN NllAl PENJELASAN ""-" PENJElASAN


" (UKPOI BARANG
REGISTER lENIS BARANG KOMI'ONEN UKURAN
TANAH
SERnFlKAT
TANAH
TANAH
P(NGGUNMN
PEROLEHAN (Il.p.)
NILAI
"''''
1'1

'" PI 1'1 1'1


'" VI 10[
'"
UO) (11) (12) (U) (14) lUI (I'l (111
"" {I91

."
""

11
, DA ABARA AI KIB TAHI N 20 2 $=

."


.0
::0:::

'OTO!.'llloyO/lIOlO11

, ,.

, ::::c.
0"
'0


, DATAB RANGY NG DIP ROLEH PA A SA! T SENSUS AHUN 2 13




0
I 0

'--
I .l- -


KERTAS KERJA INVENTARISASI BMD (Tahap III)
FORM ISIAN KIB B ( PERALATAN DAN MESIN)

KODE UNIT

kORUS' DATA lIB AUDITED 31 oeSfM6ER 2011


,----
OfHGAH OATA BERDASARJ(,AH SENSUS KOREKSI PENCACAHAN TAHUN 2015
OATA XII SALOO AUonm 11 OEStMlllIlO11 (FORMAT SolA) TA,HUN 2013 .

. .
TAMBAH KURANG

.... .....
TAM""" KURANG kON""
m, m,
ro",
""'", llEGISTER '''''', HOMOR
'" HO MurN I ASAlUSUl
PENJElASAN NItA> .NltAI PENJElASAN
kO
"""
IWMPOHEH UKtJIlAH
"""" ,.,
'EP.OtHA..'f M'U
""
Inj
OlASIS! NO PABftlI
HOPOUSl
PEROLEH.UI
HAAGA(Rp.1 KTEIlANG4H

.01
NItA> NILAI
,,,,
'" '" '" "'
1" (141 ll51
'" USI IUJ (22)
, lU)
1" 1" (10) Ill) (17) (191 (21) (24)
f--
,
'" Jr, <I I,,,a, I TMH" om b .-
z
<
f--
f--
, 5
=Z f--

lO'f'll.IGr...uorn:D20U
,


-.
.<


f--.
f--
,
z. .
<
f--
f--

, DATA RARA NG G DIP ROL H PAD A SAATS NS ST HU 2013
<-
""
;; f--
f--
,z .s
- 0.
< "< -
f--
f--
'----

\
,
F'
r
- --
;i;o . ., I VUO<
-- I---
r",""9'N'i18'i1 V"VU
--- --


f-- -
-a
.,
,.
c- f---

1
,
,-------1

!
U I_ U", / " Inv. . " II",

.. .

" f--- -
_. . .

cJ
I

'" lnl

...
luI .,
---

."
'" .v

-
ro'l
....... .......
.11 " Nil
." N

- ..



_'f'\)1'lGoI SfU.... $

-, NV"'...N"fIi313l1


"""
"""'UIS'II"OJIt;
1Bl'II'llIOO1OI,
I
100118
, lYll!lHU.Cllll
I

1lW'f'lV I


'iJoI3r
""" '

(om! .1'11'111(),(, nOl: oBIlJlHiCI.[ DUlotI.. OOl'fS 8DI '11'0

L
liNn 300)1

( N'ltNn9NYB NVO 9Nn039}) 01>1 NVISI


1111 dl!l{l!l) OWO IS'ltSIH\flN3I\NI "J'nB>I S'dlH3)1
----.-- r--" --,
I
.'

t.
!
'M.' "'",, .,.U

,- .

l:l -
-
-...
0

..........,.,. .....-
---J,
"

!! I
---
!
,


-- -r
, i
..,
I
. .,


"'
""
-,


- --,
""
I


'"
- --

'"
-". w
lIIUSI!)JIl
--,""
".,
_!lr'iNICIM
"" ""
U\1YU


""

""
=
'"
..--II'mVlO
""
""


_n
w

-

--



"

I I
.lOl ........ _ .. ............,;\.. ..........,..
''''0''''''''101'''' ""."''''" O''''''''OO'''H:O.,,,,,,,,,,,,,,, t..,. LYWlOClllUDtlllu.nwa It o'Wat'l.;ocnnOOlwJ"fa

liNn 300)1

{NV9Nnnfr N'tfO lSV91HI 'NVl'\t'r I a Sl>1 N'II'ISI WlIO;


(III dl!l.{ell Olfll91SV'SI1:l'flN3I1.NI vnml S\1.lIH>I
KERTAS KERJA INVENTARISASI BMO (Tahap III)
FORM ISIAN KIB E (ASET TETAP lAINNYA)

KOOE UNIT': ..

D.-tAW SALOOAUOlTED 31 DESEMBE.R2011 (FORMATSlI<)


1l000USI OATAI'JISAI.OO-WDlTtD n DESt:Man 2012OHGAH OATA KOREKSl PEI4CACAW\N TAHUN 201 S
aElIDASAIlu.N P'ElAllSMMH stHSUS lAtIUM 20n
IlARANG BERCOIlAI(

" .. '''''''' KESEN!AN IKE8UDAYMN


HEWANITER/':AK DAN
TAMBAH KURANG "MOAH l(URANG

"
I<OCE UNIT
""'" REGISTER
JEMS PEFlPUSTAl(,AN; TiJM9U11AJ11 "",GA
KETERANGAN NMW< "'M""
.......
KOMPONEN SATUAN PEROLHANI
lUKPOI
""""' ' ' 'MOO PEROLEHMI
" ...
(Rp,) I'ENJELASAN
,... ,... PENJELASAN

,,,
MM. PENCI'TA
,,,
JENIS
" ...... NILAI NILAl ,
In
'" '" '" "' m
'"
(IOI (11)

""
(13) (14) (lSI {Til (111 ('I) (19)
". lUI lJll

, nATA o. , .. ,
<"'''AI klR iN Jon

z
0
0

"
f

, ;;

>
9
"-

z=
"
9
0

Z
<-
-
ToT.o.L .......vom:o
H
,
>ATA CA v; I <C TAW '0'
..
z

;I
0


-.
"
0

r
KERTAS KERJA INVENTARISASI BMO (Tahap 1111
FORM ISIAN KIB F (KONSTRUKSI OALAM PENGERJAAN)

KOOE UNIT


DATA, lUll SAI..DO AUIllTED 11 OESEMBfA 1012 IFOl'tllATS"l I<OREICSl TAI-IUN 2015

,....... .....,.,
......

"" ""'" ""'"



(\JIQ'DJ
REGISTER
""""
......' I((lMPONEN
""""" "''"'"
.......,
StATUS
9ERTlNGKAT
Tel iIIUlAl
""'OOUMH ......,
TGLOOKUMEN
"""",,,.

STATUS
INFORAlASI T...."AH

"""
FlEGISlER
ASAl. USUL
PROlEJoW'j I
'""""
(Mp.)
NltAl
lUllANG
NIIAI PENJELJ&lN

PENJElJ'SAN

,-, ,m
0'
'" '" '" '" (12l PI) OU
(11) (13) lI5) (18) (H) (23) (lIl (20) (22)
'"
(8) (10) _(20) (21)
'"
,
,

;2;;;- ,.

,.<;
_z

..
Taf...... """"'D:r.>"

:::lC
z_
I .;
z
.
<"

r
REKAPITULASI KERTAS KERJA INVENTARISASI BMD

Nilai Sensus 2013 Mutasi


Keterangan Jenis Barang Nilai Keterangan
(Rp) Tambah Kurang
Pengurangan

Penambahan

SKPD/UKPD

NAMA
NIP

r
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
BADAN PENGELOLA I<EUANGAN DAN ASET DAERAH
Jalan Medan Merdeka Selatan No. 8-9
Telpon. 3822139 - 382 2036 - 382 2040 Fax. 3822336
JAKARTA
Kode Pos: 10110

BERITA ACARA INVENTARISASI BMD


TAHUN .

Pada hari ini tanggal bulan tahun telah dilaksanakan


Inventarisasi atas Barang Milik Oaerah Tahun dengan cara membandingkan hasil
pencacahan Tahun dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

Untuk selanjutnya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini,
dilampirkan :
1. Berita Acara Hasil Sensus Tahun 2013
2. Berita Acara Hasil Pencacahan Tahun .
3. Rekapitulasi Kertas Kerja Inventarisasi BMO

Oemikian Berita Acara Inventarisati Barang ,Milik Oaerah Tahun ....... ini dibuat agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,
BPKAO/KPAO/KPKD. Pengurus Barang,

N'ip .. .. ,NAMA.
. ' :
:,',': ..
N'ip,,',,NAMA.." .
. , : .

r
KOP SURAT SKPD/UKPD

SURAT PERNYATAAN VERIFIKASI FISIK BMD


TAHUN .

Pada hari ini, tanggal bulan tahun bertempat


di Jalan , kami menyatakan bahwa telah dilakukan inventarisasi
terhadap seluruh Barang Milik Daerah (BMD) yang berada pada penguasaan kami dengan
didampingi oleh Tim Inventarisasi terhadap BMD dengan hasil sebagaimana Berita Acara
Inventarisasi BMD (terlampir) yang merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dar; surat
pernyataan ini.

Selanjutnya, kami menerima dan menyetujui hasil inveritarisasi terse but sebagai dasar
perbaikan atas Laporan Keuangan (LK) Satuan kerja dan update pada Sistem Informasi Aset
(SIA)

Dengan ini surat pernyataan ini. kami buat dengan penuh tanggung jawab dan agar
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala SKPD/UKPD,

Materai
Rp.6.000,-

N'ip . .. NAMA. . :: ..
, , ,':: ,':,',' .. ,','.

\
Oaftar Permasalahan dan usuran Tindak Lanjut Inventarisasi BMO

SKPDjUKPD:

No Jenis Permasalahan Uraian Permasalahan Usulan Tindak Lanjut Keterangan

1 2 3 4 S

Kepala SKPD!UKPD

Nama
NiP .

Tata Cara Pengisian :

diisi nomor urut


diisi klasifikasi permasalahan
diisi uraian permasalahan
diisi dengan usulan tindak lanjut terhadap setiap jenis permasalahan
KolomS diisi keterangan pendukung

r
Rekomendasi Penyelesaian permasalahan dan Usulan Tindak Lanjut Penatausahaan BMD

SKPD/UKPD:

No lenis Permasalahan Uraian Permasalahan Penyelesaian Permasalahan/Usulan Tindak Lanjut Keterangan

1 2 3 4 5

Ketua Tim Majelis Penetapan Status Aset

Nama
NIP .

Tata Cara Pengisian :

Kolorn 1 diisi nornor urut


Kolorn 2 diisi klasifikasi perrnasalahan
Kolorn 3 diisi uraian perrnasalahan
Kolorn 4 diisi dengan usulan alternatif penyelesaian/tindak lanjut
Kolorn 5 diisi keterangan/Penjelasan yang dianggap perlu

r
JADUAl PELAKSANAAN INVENTARLSASI SARANG MIUK DAERAH

ND KEGIATAN
I 2015
KET
SEPT DKT NDV DES
SKPD!UKPO menyiapkan KIB Tahun 2012 (Audited), Berita Acara danjatau kertas kerja hasi!
1
sensus Tahun 2013 dan KIB Tahun Berjalan.
SKPDjUKPD menyajikan KIB Tahun 2012 (Audited), Berita Acara danjatau kertas kerja hasi!
2
sensus Tahun 2013. dan KIB Tahun Berjalan sesuai dengan format SIA

3 Membuat rekapitulasi Barang Mitik Oaerah Tahun Berjalan TAHAPI


SKPO!UKPO melakukan pencocokan data KIB 2012 (Audited) dengan lK Tahun 2012
4 (Audited), KIB Hasil Sensus Tahun 2013 dengan Matriks Sensus Tahun 2013, dan KIB Tahun
, rion.'" I. T,h"n Oo",I,n

5 SKPO!UKP.D membuat Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahun Berjalan
SKPD!UKPO melakukan pencacahanjpengecekan fisik Barang Milik Oaerah pada masing-masing
6
ruangan
SKPO!UKPD melakukan perbandingan hasil pencacahan dengan data rekonsiliasi dalam bentuk
7 TAHAP II
kertas kerja pencacahan

8 SKPDjUKPO membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pencacahzn

SKPDjUKPD melakukan perbandingan hasi! pencacahan dengan hasi! sensus tahun 2013 dalam
9
bentuk kertas kerja inventarisasi Barang Pv1ilik Daerah

10 SKPD!UKPO membuat dim menandatangani Berita Acara inventarisasi Barang Milik Daerah
SKPDjUKPO melakukan upload data dan perekaman data koordinat, dokumen, gambarjfoto
.11
barang milik ke dalam sistem Informasi Aset (SIAl
TAHAP III
SKPDjUKPD melakukan cetak barcode sesuai data yang telah di-upload ke dalam sistem Informasi
12
Ase' (SIA)
SKPDjUKPD melakukan penempelan barcode yang telah tercetak pada setiap Barang Milik
13
Daerah

14 SKPDjUKPD melakukan verifikasi

15 SKPDjUKPO mengajukan surat usulan atas penetapan status aset kepada BPKAD
i TAHAP IV

SKPO/UKPD Pelaksana:
1 Walikota Kota Administrasi Jakarta Pusat
2 Walikota Kota Admlnistrasi Jakarta Utara
3 Walikota Kota Adminlstrasi Jakarta 8arat
4 Wa!ikota Kota Ja1<arta Selatan
5 Walikota Kota Administrasi Jakarta TImur
6 Kabupaten Kepulauan Seribu
7 Kecamatan

r
8 Kelurahan
J ueunlel:l uew,! 'IOF"BuOld JOlue)l
seuo"" uese.....1!)1 'IOlil8Uild
ltv
Ell
lenl!J!ds l'lY_Vol uep OJIS Z\I' epnWild l,lep e8l!J4"'IO ulPns/seulO gZ lle!ed ueueAelild ulpnS/st'UJ(] "I
I'I'OS UeeJilllj1!!ilSil)l OJ!8 1" lel50S UIPns/seuiO II ueul!.\I!lild .IOlut)l/uejae
(I
dnp!H ueBun'l8un uep !lOX ue'eleUiJd OJ19 Ot" U1!Ij]5Jilqil)l u!pns/Seu!o 9l mUtd mes ueueAelild JOlue)l/uepes Zt
U1!!WOUOllilJ_d OJ[9 6 I!IO)l ueeleuOld U!pns/seuIO Sl 4eJileO uelturlnlnlueUild JOlUt)l/uepeg It
eplilS li1f'1 UIP uduenil)l OJ!'i1 Sf Ijuileo 41!1U1JilWOld lunpil9 uep uI!4eWnJild ulpnS/seU!O I1Z 4eJileo diuv uep lJ .. ellleUfldJild JOluelt/uepes Ot
!5UjI\OJd l'!5i1UOpullmqndall !t'oW!lJild sdJO)l5nJnJuild ueNtilO 11!!JtlilJlIilS lE fSeJ:llwsulUl vep ellelQl u!pns/st'U!O H eueJuaJilS e2l..lrnlil)l UEp 'uenawaJild uep lellt'.JeAsell\l uee,\epJilqwild JOlur)l/urprs 6
lJa!ilN)ll'rTl UIP l,jl!Jileo !Irdil)! OJ!S 9 IseuodsueJl uep udunqnljJil:d ulpns/seu!o tl "II!Jaeo dnPlH ue11un1ll2lun elolalfuad JOlue)Ij\JeJM!S 9
wqer weIll ut'llueqwilluild uep u,,!ellluitd 11!fnd ltJ.lelaJlIas Sf eUils 'ljellUilU<l1l\l uep Ipa)l 'OJ'I!\I\l tljeSn 'ISeJOKIo] ulpnsJseU!O Il lepov,a ueweUfUild Ut'p "IeJileo lI!I!VlIeqesn uept'S ueeU!qwild JOlue)l/Uepes L
wnllnH OJI8 (If ue!ued ueueljeli1)l uep uejueUild 'uellleja)l u!pns/seula OZ Ul!4!ll!liId ue? ue'lIP!puad JOlue)I/\Jeprg 9
Ul'\IIIU!JilWOld ell'l OJ!8 EE !lJilU) uep ue\JlsnpUjJad UIPOS/Sl'U!Q 61 lII!1!IOd uep es2luea uemesil)l JOlue)Ij\Jepee S
ISfJllOJ!815ewJOlilti uep OJIS ZE ueeAepnqil)l uep ues!M!Jed u!pnsJseura 81 qeJaeo uelell\l!'lfildilll JOlue)I/'Ueprg '"
wnwn OJ!S 1 uesewn"!a)l uep ell!lfWJOjUI '!S"llu/,;wO)l urpns!seu!O 11 4fJil'l'O JilSV uep JOJur)l/ueptS (
Ue1!lIeMJild ueMaQ jepelaJ}jil$ DE Uell!Welilol,uild uep urJelleC;iI)l uelueJll13ueVild O!pns/reu!(] 91 "!fJileO ul!unlful!qWild Uf!;nJl!:IUilJild JOJUt')l/uepes Z
old 'e!eJd IUOUlt'd !S!lOd uerQps 6Z 1Id.!S ueme,uad uep ulpn';/Seu!o !it leJOPladsul l
: OdWWd>lS

1\1 d'lfHV! OV)ldS Snle1S uedeliluild. rele ueinsn lfJnS uellnfea'u3W Od:ltNOd)lS Sf

lI.lS!J !SelllJjJaA uqnlll!lauJ OdllNOd)lS


"
\{eJileo
El
'IWVlI lueJl!S de!liIS eprd lIelolJJ"l BueA apoJJ!!q ueJildwilui'd OdllNOd)lS

("IS) lasv!seWJOjul
zt
. WOlJSIS welep a'l pe:Olon-IP "!elal lueA !!lep lensas Olpo:lJeq.lleHJ uqnllelaw Od)lNOdllS
UldVHV!
(ViS) JilS\I' ISl!WJOjUI WillS!S WE!tp illllljeJil'l'p ll!l!W :lul!Jrq
olojfJl!qwei 'uilwnl101J 'leUIPJOOll luep UI!Wl!lIilJild uep ell!p pl!OJdn Ul!lInlll!lilW Odll(l/Od)lS
tt

"!eJilro lj!l!v.I iU!!J!!g l'llJilg ]ul!2ul!ll!pUI!UilUJ uep lenqwilw Odlln/OdllS at


. 4I!Jill'O iUI:JI!Cl I!lJilll seUilll lI"luiq
wl!lep nOl IJnql!l lIS!!4 UI!l!UilP I!Se4 ue2'llipul!qJad Ue'lnll!!lilW Qd>tn/OdllS
uelJe'UUild I!$EH elpilg !uE8uelepueuaw ueD ll!nqwatu OdXn/Od)lS ,
..
II d'<tHVl
'InlUilq wl!lep lielllsuoljaJ nep uelluilp
efJilll
ueiuJPueqJ..d uellnlll!jilw OdXn/Od)lS
,
8u]sl!w-iu!sl!w I!pl!d ,,!I!Jileo It!I!W 2uejes lI!sJJ
uelul!nJ
uellnlleliw OdXn/OdllS
,
UI!1I![Jig un"!l!! 4eJill!O !ueJES Iselllsuoljilij e'!Jilg lenqwilw Odlln/OdllS ,.
un"!I!!)ll ue3uap uellfJils
unqe! Bill Ul!p 'EtOl un",e! SnSuiS SlIlJll?VII ue!uilp nOl un",e! snsuilS Ilsl!H BI>I '(pilllpnVI
nOl Unl.lll )ll U'dUilP (pill!pn'<t) nOl Un",el Sill elep ul!lInllelilw Odlln/Od)lS

I dVHVJ. UI?I!!(.:ilB un"!!!1 "!eJaeo lI!I!/ill 8ul'JI!SlnlOlldl!llilJ lenqWilVll ,
'<tIS \rulJOj ueBuilp lensils Un41!1 Si)l uep 'nOl un"!t'! msuOK
I!se,,! selJillI nl!le/Ul!p I?JeJV I?I!Jas '(pill!Pnv) nOl unql!l Sill ul!lI!feol,uilw Odlln/OdllS
Z

Unll!!! 9DI ut'p EtOl unll!!! snwas


1

;-" 1I1r Nfl( .... lldY


,,0< "'" S3. .... '30 AON
"'" .u3S
I!SI!\{ ef,lilll selJilll nelef\lep I!JI!J'If l!l!JilS '(P"ll!pnVI ltOl un"!!!! SIl:! ul!lldl!lAUaw Od)ln/OdllS
-
13\0

HlIiVO )In1W
9\OZ I
ISVSIWllI3:II.NI NWNYS}!Yl3:d l'9'nO\tf
NVIY'!'03>t
t.:J
JAOUAl PELAKSANAAN lNVENTARISASI BARANG MIUK OAERAH

-
NO KEGlAo.To\N

SKPD/UKPO menyiapkan KiB Tahun 2012 (Audited), Berita Acara dan!atau kertas kerja
I
SEPT 0""
201<
NOV DES
I
JAN FEB .... APR MEl JUN
20"
JUl AGl SEPT 0f<1 NOV DES
KE1 I,
1
hasll sensus Tahun 2013 dan KIB Tahun Berjalan.

SKPD!UKPO menyajikan KIB Tahun 2012 (Audited), Berita Acara dan/atau kertas kerja
2
hasil sensus Tahun 2013, dan KIB Tahun Berjalan sesuai dengan format SIA

3 Membuat rekapitulasi Barang Mllik Daerah Tahun Berjalan TAHAPI

SKPO/UKPO melakukan pencocokan data KIB Tahun 2012 (Audited) dengan LX Tahun

2012 (Audited), KIB Hasil Sensus Tahun 2013 dengan Matriks Sensus Tahun 2013, dan
KIB lahun Berjalan dengan LK TahU,n Berjalan

5 SKPD!UKPO membuat Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Daerah Tahun Berjalan

SKPD/UKPO melakukan pencacahan!pengecekan fisik Sarang Mllik Oaerah pada masing-


6 .
maslng ruangan

SKPD!UKPO melakukan perbandingan hasil pencacahan dengan data rekonsiliasi dalam


7 lAHAPIl
bentuk kRrtas kerja pencacahan

SKPD/UKPD membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pencacahan

SKPD!UKPO melakukan perbandingan hasil pencacahan dengan hasi: sensus tahun 2013
9
dalam bentuk kertas kerja inventarisasi Barang Milik Daerah

SKPO/UKPD membuat dan menandatangani Berlta Acara Inventarisasi Barang Milik


10
Daerah

SKPD!UKPO melakukan upload data dO' perekaman data koordinat, dokumeh,


11
gambar/foto barang milik daerah ke dalam slstem Informasi Aset (SIAl
TAHAP III
SKPO!UKPD melakukan cetak barcode sesuai data yang telah diupload ke dalam sistem
12
Informasi Aset (SIAl

SKPO/tJKPD melakukan penempelan barcode yang telah tercetak pada setiap Barang
13
Milik Oaerah
I
,. SKPD!UKPO melakukan verifikasj fisik I
15 SKPD!UKPD mengajukan surat usulan atas penetapan status aset kepada BPKAO TAHAPlV

SKPD/UKPD Pelaksana :
1 Dinas/Sudin Bina Marga
2 Dinas!Sudln Tata Air
3 Dinas/Sudln Pertamanan dan Pemakaman
4 Dinas/Sudin Pendidikan
S Dinas/Sudin Kesehatan
6 Ruman Sakit Umum Daerah (t RS-kelas A, 4 RSkelas B Non Pendidikan)

r
7 Rumah Sakit Khusus Daerah IKelas Al
8 Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu

Anda mungkin juga menyukai