Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR MEDIS ANTENATAL CARE (ANC)

A. Definisi
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil,
yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak
sehat (Mochtar, 1998). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya
komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini
mungkin.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan
(Handaya, 2008).

B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan
selamat serta menghasilkan bayi yang sehat (Depkes RI, 1994). Secara rinci
tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi
yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersipkan
ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian
neonatal.

C. Manifestasi Klinis
1. Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan,
dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan),
tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
a) Pipi : Cloasma gravidarum
b) Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
c) Perut : Striae livide
d) Striae albican
e) Linea alba makin menghitam
f) Payyudara : Hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis erta payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus
uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu

g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

D. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
a) Elastisitas vagina bertambah
b) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
c) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie
gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola
mammae melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas
paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas
lebih dalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

E. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada
payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah
bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah
mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Seringkali ibu merasa khawatir atau takut kalu kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya
dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga duga apakah bayi
mereka laki laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah
mulai memilih nama unutk bayi mereka.

F. Standar pelayanan antenatal


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7T yaitu:
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan
ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan
ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat
badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum
berat badan meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan
darah yang rendah menyebabkn pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk
melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum.
Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat
minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4
diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada
pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya
rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan
pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh
puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami
dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses
transfortasi yang memadai
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS).
Wanita yang sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi
terhadap penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian
pada ibu dan janin yang dikandungnya.

G. Pemeriksaan Antenatal
1. Pra interaksi
a. Ucapkan salam dan perkenalkan diri
b. Ciptakan suasana membantu dan menyenangkan.
c. Dengan sopan tanyakan identitas suami : nama, umur, agama,
pekerjaan, alamat, dsb.
d. Tanyakan tentang tujuan mendatangi fasilitas ini.
2. Anamnesa
a. Tanyakan tentang
a) Keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,dsb
b) Riwayat kehamilan
c) Riwayat haid, kapan mendapat haid terakhir (HPHT) bila HPHT
diketahui dimana daat dijabarkan tafsiran tanggal persalinan
memakai rumus :
Hari + 7, bulan - 3, tahun+1,
Hari + 7, bulan + 9
d) Riwayat kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik
atau kehamilan mola sebelumnya.
e) Riwayat penyakit ibu dan keluarga (yang berkaitan dengan masalah
kehamilan).
f) Kebiasaan merokok, obat dan jamu-jamuan, hewan peliharaan.
3. Pemeriksaan
a. Umum
a) Keadaan umum
b) Tipe badan ( asthenikus, altekkus, piknikkus).
c) Tinggi badan.
d) Berat badan.
e) Warna konjungtiva : ikterus, edema ( cloasma gravidarum).
f) Mulut, tenggorokan : kertas dentis, tonsil dan faring.
g) Tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan.
h) Kondisi jantung dan paru.
i) Palpasi hati dan limfa.
b. Khusus
bila kehamilan diatas 20 minggu langsung ke langkah 5
1. Inspeksi
a) Tinggi fundus (penonjolan supra)
b) Hiperpigmentasi (areola mamae)
2. Palpasi
Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit
lebih tinggi dengan memakai pemeriksaan berdiri di sebelah kanan
ibu hamil dengan sikap lakukanlah palpasi bimanual terutama pada
pemeriksaan perut dan payudara. Palpasi perut untuk menentukan :
a) Besar dan konsistensi rahim
b) Bagian-bagian janin, letak dan presentasi
c) Gerakan janin
d) Kontraksi rahim
3. Auskultasi
Pada kehamilan 16-18 minggu, mula-mula dilakukan pemeriksaan
auskultasi karena pada usia tersebut. Untuk menentukan punggung
baui maka ujung stetoskop, denyut jantung sudah dapat didengar
pada kehamilan. Dengar bunyi dan hitung frekuensi bunyi jantung
bayi untuk membandingkan dengan bising aorta: pegang nadi ibu
sat memeriksa denyut jantung janin.
c. Status Lokalis
1. Inspeksi
a) Labium dan perineum
b) Muara uretra
c) Flour albus atau secret dalam lumen vagina
2. Inspekulo
a) Dinding vagina dan forniks
b) Warna dan besar portio
c) Flour albus atau secret dalam lumen vagina
3. Pemeriksaan dalam (VT dan PT)
a) Vagina
b) Besar dan konsistensi portio
c) Besar dan arah korpus uteri
d. Khusus obstetric
1. Inspeksi
a) Tinggi fundus uteri, diukur dalam kehamilan 20 minggu
b) Hiperpigmentasi dan striae
c) Perut bekas operasi
2. Palpasi
a. Leopold 1
Pemeriksaan menghadap kea rah muka ibu hamil
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin di fundus
Konsistensi fundus
b. Leopold 2
Menentukan batas samping janin kanan dan kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepada janin
c. Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin, normalnya kepala.
Jika bokong ( letak sungsang/ melintang)
d. Leopold 4
Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
Mengetahui sudah seberapa jauh bagian terbawah janin
masuk PAP
4. Auskultasi
Pemeriksaan bayi dan frekuensi jantung janin ( bila kehamillan telah
memasuki usia 38 minggu. Pada primigravida dan multigravida yang
memasuki usia 38 minggu. Pada primigravida dan multigravida yang
kepala bayi belum masuk PAP lakukan pemeriksaan panggul.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengkajian Data Dasar Klien


1. AKTIFITAS / ISTIRAHAT
BP (8-12 mg) kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan terakhir , HR dapat meningkat 10-15 dpm, Episode Sinkop,
sedikit edema padavekstremitas bawah/atas, mungkin pada trimester akhir.
2. INTEGRITAS EGO menunjukkan perubahan persepsi diri
3. ELIMINASI
Konstipasi, miksi , BJ urine , haemoroid
4. MAKANAN & CAIRAN
a. morning sickness (TM I), nyeri ulu hati,
b. Penambahan BB ( 8 12 kg), hipertrofi gusi (berdarah)
c. Anemi fisiologis (Hemodilusi)
5. NYERI / KETIDAK NYAMANAN
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak payudara & punggung, Braxton Hicks
terlihat setelah 28 minggu.
6. PERNAFASAN
RR , hidung tersumbat, mukosa lebih banyak daripada normal,
pernapasan thorax.
7. KEAMANAN
a. Suhu : 36,1o 37,6 o C ,
b. DJJ ( 12 mgg dg dopler, 20 mgg dg fetoskop)
c. Gerakan janin ( 20 mgg)
d. Quickening (sesuai gerakan janin pada abdomen) diantara 16-20
minggu
e. Ballotement ada pada bulan keempat dan kelima
8. SEKSUALITAS
a. Perubahan seksualitas, leukorea, peningkatan uterus
b. Payudara , pigmentasi
c. Penghentian menstruasi
d. Pembesaran jaringan adiposa
e. Peningkatan vaskularisasi lunak bila dipalpasi
f. Goodell, Hegar, Chadwiks
9. INTERAKSI SOSIAL
Denial, maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stresor kehamilan, aseptent, respon anggota keluarga lain dapat bervariasi
dan positif dan mendukung sampai disfungsional.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan distensi vesika
urinaria
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi

C. Intervensi Keperawatan
1. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan distensi vesika
urinaria
Tujuan:
Klien dapat memahami tentang konelis, mengidentifikasi cara-cara
mencegah status urinaria
Intervensi:
1. Kaji pola eliminasi BAK klien
Rasional: Untuk menentukan intervensi selanjutnya
2. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan
Rasional: Membantu klien memahami akan fisiologis dari
frekuensi berkemih, pembesaran uterus , menekan kandung kemih
3. Menganjurkan klien untuk menghindari posisi tegak dalam waktu
yang lama
Rasional: Posisi untuk meningkatkan terjadinya saluran vena balik
4. Menganjurkan klien untuk melakukan posisi miring kanan atau
miring kiri saat tidur
Rasional: Meningkatkan perfusi ginjal, memobilisasi bagian yang
bedem

2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi


Tujuan:
a. Klien merasa tenang dan optimis terhadap kehamilannya
b. Klien nampak rileks
Intervensi:
1. Kaji tingkat kecemasan klien
Rasional: Untuk mengetahui tingkat kecemasan klien
2. Menganjurkan klien untuk memeriksakan kehamilannya secara
teratur
Rasional: Untuk mengetahui perkembangan janinnya
3. Berikan kesempatan klien untuk mengungkapkan masalahnya
Rasional: Agar klien merasa tenang setelah mengungkapkan
masalahnya
DAFTAR PUSTAKA

Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP

Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Marjati,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:

Salemba Medika

Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental

Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Salmah,dkk.2006.AsuhanKebidanan Antenatal.Jakarta:EGC

Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa

Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika

Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:

Salemba Medika

Unpad I.1983.Obstetri fisiologiI.Bandung:Eleman

Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai

  • 6 TBC Penyimpangan KDM
    6 TBC Penyimpangan KDM
    Dokumen1 halaman
    6 TBC Penyimpangan KDM
    santa_pangaribuan_1
    Belum ada peringkat
  • Askep Hernia
    Askep Hernia
    Dokumen14 halaman
    Askep Hernia
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri
    Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri
    Dokumen14 halaman
    Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LIMFADENITIS
    LIMFADENITIS
    Dokumen17 halaman
    LIMFADENITIS
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • DHF Presentasi
    DHF Presentasi
    Dokumen14 halaman
    DHF Presentasi
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • VARICELLA
    VARICELLA
    Dokumen9 halaman
    VARICELLA
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP Kad Ku
    LP Kad Ku
    Dokumen23 halaman
    LP Kad Ku
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Bersama 1
    Surat Pernyataan Bersama 1
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Bersama 1
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan DHF Caca
    Penyuluhan DHF Caca
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan DHF Caca
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP Seminar Hipertensi-1
    LP Seminar Hipertensi-1
    Dokumen20 halaman
    LP Seminar Hipertensi-1
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • PKDM Kasus TB
    PKDM Kasus TB
    Dokumen18 halaman
    PKDM Kasus TB
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP TB
    LP TB
    Dokumen17 halaman
    LP TB
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DHF
    Leaflet DHF
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DHF
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP Kad Ku
    LP Kad Ku
    Dokumen23 halaman
    LP Kad Ku
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • PRE PLANING Pembuatan Obat Tradisional
    PRE PLANING Pembuatan Obat Tradisional
    Dokumen3 halaman
    PRE PLANING Pembuatan Obat Tradisional
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DHF
    Leaflet DHF
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DHF
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • PKDM Kasus TB
    PKDM Kasus TB
    Dokumen18 halaman
    PKDM Kasus TB
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Dokumen2 halaman
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Hasan Al Bashri
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Dokumen2 halaman
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Hasan Al Bashri
    Belum ada peringkat
  • LP TB
    LP TB
    Dokumen17 halaman
    LP TB
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Moderator
    Moderator
    Dokumen2 halaman
    Moderator
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Dokumen2 halaman
    Penyimpangan KDM Tuberkulosis
    Hasan Al Bashri
    Belum ada peringkat
  • Askep TB
    Askep TB
    Dokumen10 halaman
    Askep TB
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan DHF
    Penyuluhan DHF
    Dokumen4 halaman
    Penyuluhan DHF
    Hardy Satri Anto
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur Clavicula
    LP Fraktur Clavicula
    Dokumen14 halaman
    LP Fraktur Clavicula
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen16 halaman
    LP Anc
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen16 halaman
    LP Anc
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Hernia Konsep Dasar
    Laporan Pendahuluan Hernia Konsep Dasar
    Dokumen18 halaman
    Laporan Pendahuluan Hernia Konsep Dasar
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat
  • LIMFADENITIS
    LIMFADENITIS
    Dokumen17 halaman
    LIMFADENITIS
    Nurul Azisyah Wahid
    Belum ada peringkat