Basin ( Cekungan ) berasal dari terjemahan dari cekungan secara bebas adalah topografi yang
cekung (legok) yang terbentuk secara alamiah dimana tempat sedimen berakumulasi atau
berkumpul.
Ada banyak klasifikasi jenis cekungan sedimen, dengan menggunakan kriteria yang berbeda dan
tentu saja oleh orang yang memiliki pemikiran berbeda pula. Terminologi yang digunakan pun
macam-macam, bahkan kadang saling bertentangan. Untungnya, tujuan klasifikasi cekungan ini
cuma satu, yaitu : untuk membantu analisis evolusi struktur dan stratigrafi cekungan dalam
rangka mencari hidrokarbon.
Jika sebuah cekungan berhasil dikelompokkan ke jenis cekungan tertentu, orang-orang berharap
agar hal-hal yang sudah diketahui mengenai jenis cekungan itu dapat diterapkan di tempat lain,
menjadi semacam analog.
1. Yang sederhana berdasarkan hubungan antara morfologi/bentuk cekungan dan kapan sedimen
mengisinya:
C. Pre-depositional : cekungan terbentuk lebih dulu, lalu subsidence terjadi dengan cepat karena
tektonik sehingga lokasi depocentre dalam , baru kemudian sedimen masuk ke cekungan setelah
tektonik berhenti.
Continental interior sag : posisi di dalam kontinen, sag artinya subsidence karena loading, tanpa
tektonik .
Continental interior fracture : posisi di dalam kontinen, fracture artinya rekah ( patahan
ekstensional ).
proses thermal.
strike slip.
4. Berdasarkan posisinya terhadap lempeng tektonik Jenis klasifikasi ini yang sering
digunakan. Dapat dibagi lagi berdasarkan :
1. Rift basin : di kerak kontinen, biasanya berasosiasi dengan volkanisme dan juga
doming
6. Intracratonic rift : sag basin di dalam kraton yang di bawahnya ada rift.
9. Piggy-back basins : terletak di atas punggung thrust fault dan dibatasi thrust fault di
belakang
- Trenspressional basins
- Transrotational basins
Dalam bidang eksplorasi hidrokarbon, frontier basin berarti cekungan yang belum pernah
dieksplorasi sama sekali atau masih sedikit sumur eksplorasinya.