KABUPATEN PANDEGLANG
TENTANG
BUPATI PANDEGLANG,
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN PANDEGLANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang;
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang
lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;
3. Bupati adalah Bupati Pandeglang;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang untuk selanjutnya disingkat DPRD adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pandeglang;
5
16. Kawasan Suaka Alam dan Keaneka Ragaman Hayati adalah perlindungan terhadap
kawasan untuk melindungi keaneka ragaman hayati, ekosistem dan keunikan alam
untuk kepentingan plasma nuftah dan ilmu pengetahuan;
17. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan lainnya termasuk keaneka ragaman hayati
adalah perlindungan terhadap kawasan untuk melindungi keaneka ragaman biota,
ekosistem dan keunikan alam untuk kepentingan plasma nuftah dan pengembangan
ilmu pengetahuan;
18. Kawasan Pantai Hutan Bakau dan Keaneka Ragaman Hayati adalah perlindungan
kawasan pantai hutan bakau sebagai pembentukan ekosistem hutan bakau dan
tempat berkembang biaknya biota laut;
19. Kawasan Pelestarian Alam dan Keaneka Ragaman Hayati adalah perlindungan
terhadap kawasan pelestarian alam yang terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon,
Taman Hutan Raya, Taman Wisata untuk pengembangan Pendidikan, Rekreasi,
Pariwisata dan peningkatan kualitas lingkungan;
20. Kawasan Taman Buru dan Keaneka Ragaman Hayati adalah perlindungan kawasan
dan ekosistemnya untuk kelangsungan perburuan satwa;
21. Cagar Biosfer dan Keaneka Ragaman Hayati adalah perlindungan terhadap cagar
biosfer untuk melindungi ekosistem yang telah mengalami degradasi dari gangguan
kerusakan;
22. Daerah Pengungsian Satwa adalah perlindungan terhadap daerah pengungsian satwa
dan ekosistemnya bagi kehidupan satwa yang sejak semula menghuni areal tersebut;
23. Daerah Perlindungan Plasma Nuftah adalah perlindungan terhadap daerah
perlindungan plasma nuftah dan ekosistemnya untuk pelestarian flora dan fauna;
24. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan adalah perlindungan terhadap
kawasan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupa peninggalan sejarah,
bangunan arkeologi dan monumen nasional serta bentuk keaneka ragaman geologi
yang berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan;
25. Kawasan Rawan Bencana Alam adalah perlindungan terhadap manusia dan
kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun oleh kegiatan
manusia;
26. Kawasan Sekitar Danau/Waduk adalah daratan sepanjang tepian danau/waduk yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau/waduk antara 50 sampai
dengan 100 meter dari titik pasang tertinggi kearah darat;
7
27. Kawasan sekitar Mata Air adalah daratan sekurang kurangnya dengan radius jari jari
200 meter disekitar mata air;
28. Garis Sempadan adalah garis batas luar pengamanan untuk mendirikan bangunan di
jalur jalan, pantai, sungai situ/danau/waduk, mata air dan saluran irigasi.
BAB II
AZAS, TUJUAN, SASARAN, FUNGSI DAN KEDUDUKAN
Bagian Pertama
Azas
Pasal 2
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang di dasarkan atas azas :
a. Manfaat, yaitu pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin dalam penentuan
jenjang pelayanan kegiatan dan sistem jaringan;
b. Keseimbangan dan keserasian, yaitu menciptakan keseimbangan dan keserasian
fungsi intensitas pemanfaatan ruang suatu wilayah;
c. Kelestarian, yaitu menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungan
yang tercermin dari pola intensitas pemanfaatan ruang.
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
(1) Tujuan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah untuk :
a. Merumuskan kebijaksanaan pokok rencana pemanfaatan ruang di wilayah
Kabupaten Pandeglang;
b. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah Kabupaten Pandeglang dan keserasian antar sektor;
c. Menetapkan lokasi investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan
masyarakat dalam wilayah Kabupaten Pandeglang;
d. Sebagai dasar penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan, Rencana Teknik dan
Rencana Rinci di wilayah Kabupaten Pandeglang.
8
Bagian Ketiga
Sasaran
Pasal 4
Bagian Keempat
Fungsi
Pasal 5
Fungsi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah :
a. Sebagai dasar bagi Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menetapkan lokasi dan
menyusun program-program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan
ruang di wilayah Kabupaten Pandeglang;
Bagian Kelima
Kedudukan
Pasal 6
BAB III
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH
Bagian Pertama
Strategi Pengembangan Ekonomi Wilayah
Pasal 7
(1) Pengembangan sektor potensial yang dititik beratkan pada sektor pariwisata dan
pertanian dalam arti luas.
(2) Memperbaiki struktur ekonomi wilayah, dengan memperkecil ketergantungan pada
sektor pertanian.
Bagian Kedua
Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah
Pasal 8
(1) Peningkatan nilai ekonomi ruang.
(2) Integrasi spatial (intra wilayah dan antar wilayah).
10
Bagian Ketiga
Strategi Pengembangan Sektoral
Pasal 9
Strategi pengembangan sektoral dijabarkan dalam skenario pengembangan sektor-sektor
andalan dan sektor pendukung yang meliputi :
1. Skenario pengembangan sektor andalan :
a. Sektor Pertanian;
b. Sektor Pariwisata;
c. Sektor Lingkungan Hidup;
2. Skenario pengembangan sektor pendukung :
a. Sektor Perhubungan;
b. Sektor Pertambangan dan Energi;
c. Sektor Jasa;
d. Sektor Industri.
BAB IV
STRUKTUR TATA RUANG
Bagian Pertama
Wilayah Perencanaan
Pasal 10
Wilayah perencanaan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah
2
daerah dalam pengertian wilayah administrasi seluas 274.689,91 Ha atau 274,68 Km .
Bagian Kedua
Wilayah Pelayanan
Pasal 11
Wilayah-wilayah di Kabupaten Pandeglang terdiri dari :
1. Wilayah pelayanan I meliputi Kecamatan Pandeglang, Cadasari, Karang Tanjung,
Banjar, Kaduhejo, Mandalawangi, Cimanuk, Cipeucang, Saketi, Bojong dan Picung.
2. Wilayah pelayanan II meliputi Kecamatan Labuan, Jiput, Menes, Cikedal, Cisata,
Pagelaran, Patia, Panimbang, Munjul, Angsana dan Cigeulis.
3. Wilayah pelayanan III meliputi Kecamatan Cibaliung, Cimanggu, Sumur dan Cikeusik.
11
Bagian Ketiga
Pusat-pusat Pelayanan
Pasal 12
(1) Wilayah Pelayanan I (WP I)
a. Kota Orde I : Pandeglang
b. Kota Orde II : Saketi
c. Kota Orde III : Cadasari, Karang Tanjung, Banjar, Kaduhejo,
Mandalawangi, Cimanuk, Cipeucang, Cisata, Cikedal, Bojong
dan Picung.
(2) Wilayah Pelayanan II (WP II)
a. Kota Orde I : Labuan
b. Kota Orde II : Menes dan Panimbang
c. Kota Orde III : Jiput, Pagelaran, Patia, Munjul, Angsana dan Cigeulis.
Bagian Keempat
Fungsi Pusat Pelayanan
Pasal 13
Fungsi-fungsi pusat pelayanan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 Peraturan Daerah
ini tertuang dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang Tahun
2004 2014.
BAB V
ALOKASI PEMANFAATAN RUANG
Pasal 14
Alokasi pemanfaatan ruang dijabarkan dalam bentuk kawasan-kawasan yaitu :
1. Kawasan Lindung
2. Kawasan Budidaya
12
Bagian Pertama
Kawasan Lindung
Pasal 15
Kawasan Lindung sebagaimana dimaksud pada pasal 14 butir (1) Peraturan Daerah ini
meliputi :
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yaitu :
a. Kawasan hutan lindung yang beralokasi di Gunung Karang, Gunung Pulosari,
Gunung Aseupan dan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon;
b. Kawasan bergambut berada di bagian hulu-hulu sungai dan rawa-rawa yang ada
di Kabupaten Pandeglang;
c. Kawasan resapan air berada di Kecamatan Cadasari, Karang Tanjung, Pandeglang,
Menes dan Jiput.
Bagian Kedua
Kawasan Budidaya
Pasal 16
Paragraf 1
Kawasan Hutan Produksi
Pasal 17
Kawasan Hutan Produksi sebagaimana dimaksud pada pasal 16 butir a Peraturan
Daerah ini terdiri dari kawasan Hutan Produksi yang terletak di Kecamatan Panimbang,
Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan Munjul.
Paragraf 2
Kawasan Pertanian
Pasal 18
Kawasan Pertanian sebagaimana dimaksud pada pasal 16 butir b Peraturan Daerah ini
terdiri dari :
a. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah terletak di Kecamatan Pandeglang,
Cadasari, Karang Tanjung, Banjar, Cimanuk, Kaduhejo, Cipeucang, Pagelaran,
Panimbang, Munjul, Angsana dan Cikeusik;
b. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Lahan Kering terletak di Kecamatan :
Pandeglang, Cadasari, Banjar, Bojong, Saketi, Menes, Jiput, Labuan, Picung, Munjul,
Angsana, Pagelaran, Panimbang, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu dan Sumur;
c. Kawasan Holtikultura terletak di Kecamatan : Mandalawangi, Kaduhejo, Saketi;
d. Kawasan Tanaman Tahunan / Perkebunan terletak di Kecamatan Cigeulis, Cibaliung,
Cimanggu, Sumur dan Cikeusik.
14
Paragraf 3
Kawasan Pertambangan
Pasal 19
Kawasan Pertambangan sebagaimana dimaksud pada pasal 16 butir c Peraturan
Daerah ini terletak di Kecamatan Patia, Angsana, Munjul, Cibaliung, Cimanggu dan
Cigeulis.
Paragraf 4
Kawasan Pariwisata
Pasal 20
Kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud pada pasal 16 butir d Peraturan Daerah ini
terdiri dari :
1. Kawasan pariwisata Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan
Cimanggu;
2. Kawasan pariwisata Pantai Carita terletak di Kecamatan Labuan;
3. Kawasan pariwisata Pantai Bama terletak di Kecamatan Labuan dan Pagelaran;
4. Kawasan pariwisata Tanjung Lesung terletak di Kecamatan Panimbang dan
Kecamatan Cigeulis;
5. Kawasan pariwisata Situ Cikedal terletak di Kecamatan Cikedal;
6. Kawasan pariwisata Gunung Karang yang meliputi Pariwisata Sumur Tujuh Gunung
Karang di Kecamatan Pandeglang, Air Panas Cisolong di Kecamatan Kaduhejo dan
Pariwisata Nembol di Kecamatan Mandalawangi;
7. Kawasan pariwisata Pantai Selatan, terletak di Kecamatan Cikeusik dan Cibaliung;
8. Kawasan pariwisata Pantai Cisiih dan Sumur, terletak di Kecamatan Cikeusik dan
Kecamatan Sumur;
9. Kawasan pariwisata Penziarahan, terletak di lokasi-lokasi penziarahan di Kabupaten
Pandeglang;
10. Kawasan pariwisata Kepulauan, terletak di pulau-pulau yang ada di wilayah
Kabupaten Pandeglang.
15
Paragraf 5
Kawasan Permukiman
Pasal 21
Paragraf 6
Kawasan Industri
Pasal 22
Kawasan industri sebagaimana dimaksud pasal 16 butir f Peraturan Daerah ini meliputi :
1. Kawasan industri yang menunjang Agro Industri hasil perikanan terletak di daerah
Panimbang, Labuan dan Sumur.
2. Kawasan industri yang menunjang Agro Industri hasil pertanian dan perkebunan
terletak di daerah Munjul, Bojong, Cikeusik, Cigeulis dan Cibaliung.
Paragraf 7
Kawasan Lainnya
Pasal 23
Kawasan koridor Pandeglang Saketi Labuan dengan mengembangkan sektor
perdagangan dan jasa untuk mendukung perekonomian Kabupaten Pandeglang.
Bagian Ketiga
Pengembangan Wilayah Prioritas
Pasal 24
Pasal 25
Wilayah prioritas di di Kabupaten Pandeglang yang perlu perhatian untuk dikembangkan
terdiri dari :
a. Kawasan yang cepat berkembang karena potensi sumber daya terletak di Kecamatan
Labuan, Pagelaran, Panimbang, Patia, Cigeulis dan Sumur.
b. Kawasan perkembangan pertanian/perkebunan dan pertambangan modern karena
potensi fisik wilayahnya, terletak di Kecamatan Cibaliung, Cimanggu, Cikeusik,
Bojong, Cigeulis dan Munjul.
c. Kawasan yang berperan menunjang kegiatan Sektor-sektor strategis/unggulan,
terletak di Kecamatan Cadasari, Karang Tanjung, Pandeglang, Banjar, Kaduhejo,
Cimanuk, Cipeucang, Saketi, Menes, Jiput, Labuan, Cikeusik.
d. Kawasan pengembangan wisata agro, untuk mendukung kebutuhan pangan untuk
kawasan pariwisata terletak di Kecamatan Labuan, Pagelaran, Patia, Panimbang,
Cigeulis dan Sumur.
e. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang harus diilindungi dari perambahan hutan
terletak di Kecamatan Cimanggu dan Sumur.
f. Kawasan Gunung Karang yang berfungsi sebagai kawasan resapan air untuk
mendukung ketersediaan sumber daya air terletak di Kecamatan Pandeglang,
Cadasari dan Karang Tanjung.
g. Kawasan kritis karena sifat tanah yang rawan erosi dan labil terletak di Kecamatan
Cibaliung dan Cikeusik.
h. Kawasan rawan banjir terletak di Wilayah Aliran Sungai (WAS) Ciliman dan Cibungur
yang meliputi Kecamatan Munjul, Panimbang, Pagelaran dan Patia.
i. Kawasan kantong kemiskinan merupakan desa-desa yang termasuk kategori desa
tertinggal di seluruh wilayah kabupaten.
BAB VI
RENCANA PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
Bagian Pertama
Jaringan Perhubungan Darat
Pasal 26
Bagian Kedua
Pengembangan Prasarana Lainnya
Pasal 27
Prasarana dan sarana wilayah meliputi : Pasar, Irigasi, Listrik, Telekomunikasi.
Paragraf 1
Pasar
Pasal 28
(1) Pasar regional berada di Pandeglang dan Labuan.
(2) Pasar sub regional berada di Saketi, Menes, Panimbang, Cadasari, Cibaliung dan
Sumur.
(3) Pasar lokal berada di ibu kota kecamatan lainnya, termasuk di desa-desa tertentu
yang sudah berjalan.
Paragraf 2
Irigasi dan Penanggulangan Banjir
Pasal 29
(1) Irigasi Teluk Lada dikembangkan untuk dapat mengairi pesawahan di Kecamatan
Bojong, Picung, Munjul, Angsana, Panimbang, Cibaliung dan Cikeusik.
(2) Irigasi pedesaan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang
(3) Penanggulangan bahaya banjir di Kecamatan Pagelaran, Patia, Munjul, Angsana dan
Panimbang.
Paragraf 3
Listrik
Pasal 30
(1) Energi listrik dikembangkan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Pandeglang.
(2) Pengembangan Jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
(3) Program Listrik Masuk Desa menjangkau desa-desa yang belum mendapat aliran
listrik.
19
Paragraf 4
Telekomunikasi
Pasal 31
Telekomunikasi dikembangkan untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
Kabupaten Pandeglang.
BAB VII
PELAKSANAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN PANDEGLANG
Pasal 32
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang adalah 10 (sepuluh)
tahun yaitu dari Tahun 2004 2014.
Pasal 33
Penyusunan dan pelaksanaan program-program serta proyek-proyek/kegiatan-kegiatan
pembangunan di kawasan budidaya dan kawasan yang berfungsi lindung, yang
diselenggarakan oleh Instansi Pemerintah, Swasta dan Masyarakat harus berdasarkan
pada pokok-pokok kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Bab V Peraturan Daerah
ini.
Pasal 34
Peta rencana alokasi pemanfaatan ruang, struktur tata ruang dan kawasan prioritas
dengan skala 1 : 100.000 sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 35
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang bersifat terbuka untuk umum dan
ditempatkan di Kantor Pemerintah Daerah serta tempat-tempat umum lainnya yang
mudah dilihat oleh masyarakat.
20
Pasal 36
Pasal 37
Teknis pelaksanaan Peraturan Daerah ini tertuang dalam Lampiran Peraturan Daerah
yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.
BAB VIII
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PEMANFAATAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Pasal 38
(1) Pengendalian dan Pengawasan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang
menurut Peraturan Daerah ini dimaksudkan guna menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran rencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4 Peraturan Daerah ini.
(2) Pengendalian dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal 38 dilakukan oleh
Bupati atau oleh Pejabat yang ditunjuk.
BAB IX
PERUBAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN PANDEGLANG
Pasal 39
(1) Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang yang telah ditetapkan dapat
dirubah untuk disesuaikan dengan perkembangan keadaan.
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
21
BAB X
KETENTUAN PIDANA
Pasal 40
(1) Barang siapa melanggar pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Daerah ini diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebesar-
besarnya Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).
(2) Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, tindak pidana
yang mengakibatkan perusakan dan pencemaran lingkungan diancam pidana sesuai
dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran.
BAB XI
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 41
(1) Selain oleh Penyidik Umum, penyidikan tindak pidana atas tindak pidana pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat juga dilakukan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang
pengangkatannya sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud dalam ayat ( 1 ), berwenang;
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana
pelanggaran.
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan.
c. Menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka.
d. Melakukan penyitaan benda atau surat.
e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.
f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan.
h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum, bahwa
tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak
pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut
kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya.
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
22
(3) Penyidik pegawai negeri sipil membuat berita acara setiap tindakan tentang;
a. Pemeriksaan rumah;
b. Pemasukan rumah;
c. Penyitaan benda;
d. Pemeriksaan surat;
e. Pemeriksaan saksi;
f. Pemeriksaan ditempat kejadian dan mengirimnya kepada Kejaksaan Negeri
melalui Penyidik Polri.
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 42
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
23
Pasal 44
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang
Nomor 03 Tahun 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat
II Pandeglang (Lembaran Daerah Tahun 1996 Nomor 1 Seri B.1) dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 45
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Disahkan di Pandeglang
pada tanggal 19 Juli 2004
BUPATI PANDEGLANG,
Cap / ttd
A. DIMYATI NATAKUSUMAH
Diundangkan di Pandeglang
pada tanggal 26 Juli 2004
Cap / ttd
ERWAN KURTUBI