id
TUGAS AKHIR
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Di susun oleh :
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program D3 Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dikerjakan oleh :
PUTRI ARAWITHA WANGGAY
NIM : I 8709022
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dikerjakan oleh :
Mengetahui, Disahkan
Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program D-III Teknik
Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil FT UNS
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Orang rang yang mengubah mimpi menjadi kenyataan adalah mereka yang selalu
berkata : SAYA BISA tanpa memperdulikan orang lain berkata: KAMU TIDAK
BISA ( )
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Terima kasih saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga saya telah berhasil menyelesaikan Tugas Akhir sebagai
syarat kelulusan.
Ku ucapkan sekali lagi Terima kasih untuk semuanya, aku bangga pada
kalian.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang merupakan syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada Fakultas Teknik
Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ir. Siti Qomariyah, Msc selaku dosen pembimbing akademik,
2. Bapak Ir. Solichin, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengarahan selama penyusunan tugas akhir,
3. Seluruh rekan-rekan mahasiswa D III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan UNS
angkatan 2009, 2010, 2011.
4. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
kelancaran tugas kerja hingga terwujudnya laporan ini.
Penyusun
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
PRAKATA .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR NOTASI ............................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah .......................................................................... 2
1.4. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
1.5. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
1.6. Sistematika Penulisan Laporan ................................................... 3
ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Sambungan Langsung (Katup Penutup dalam Persil) .... 8
Gambar 2.2 Sistem Sambungan Langsung (Katup Penutup dibawah Jalan) . 8
Gambar 2.3 Sistem Tangki Atas ..................................................................... 10
Gambar 2.4 Sistem Tangki Tekan................................................................... 12
Gambar 2.5 Perangkap Udara Jenis P dan S ................................................... 13
Gambar 2.6 Perangkap Udara Jenis U dan Tabung ........................................ 14
Gambar 2.7 Contoh Bak Cuci Tangan ............................................................ 15
Gambar 2.8 Contoh Wastafel .......................................................................... 16
Gambar 2.9 Contoh Janitor ............................................................................. 16
Gambar 2.10 Contoh Bak Cuci Piring .............................................................. 17
Gambar 2.11 Contoh Keran Penyiram Tanaman .............................................. 17
Gambar 3.1 Denah Lokasi PUSDIKLAT UNS Surakarta .............................. 34
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian ............................................................... 35
xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR NOTASI
Lr = Luas ruang (m 2)
Q = Kapasitas air (
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V = Factor efisiensi
xv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Putri Arawitha Wanggay, 2013, Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Dan Air
Kotor Pada Gedung PUSDIKLAT UNS, Surakarta.
Kesehatan merupakan salah satu aset manusia yang sangat berharga. Dalam hal ini, aspek-aspek
lingkungan harus diperhatikan agar tercapai lingkungan yang sehat. Laporan ini akan membahas
mengenai kajian pekerjaan plumbing air bersih dan air kotor Gedung PUSDIKLAT UNS
Surakarta. Demi mendukung kapasitas serta fungsinya, yaitu sebagai tempat pertemuan dan
sarana penginapan, maka jumlah suplai penyediaan air bersih harus dengan kualitas dan
kuantitas yang baik, pembuangan air kotor yang tiada hambatan mutlak diperlukan.
Pada analisis ini perhitungannya menggunakan metode banyaknya jumlah pemakai (penghuni,
penginap dan pengunjung). Dan hitungan analisis jumlah penghuni di lakukan berdasarkan
konsep luas bangunan efektif, sedangkan penginap dan pengunjung dari data yang di dapat.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki oleh
instansi-instansi terkait dalam hal ini adalah PT. KARSA BAYU BANGUN PERKASA.
Analisis jumlah penghuni Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta yang dihitung dengan metode
luas lantai efektif adalah sebanyak 31 orang, dan dari data yang diperoleh jumlah penginap 142
orang dan pengunjung 50 orang. Sumber air bersih berasal dari Deep Well sebesar 150 m3/hari
dan menggunakan sistem tangki atap. Jumlah total kebutuhan air bersih untuk penghuni,
penginap dan pengunjung sebesar 21,06 m3/hari. Dengan volume bak penampung air bersih
15,314 m3. Diameter pipa 50 mm,tebal 4,2,dan kapasitas pompa 14,375 m3/jam.Untuk analisis
volume air buangan total penghuni, penginap dan pengunjung sebesar 16,848 m3/hari dan
volume septictank sebesar 20,351 m3. Analisis rencana anggaran biaya pembangunan sistem
penyediaan air bersih dan air kotor sebesar Rp 1,061,300,000.00,- .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Putri Arawitha Wanggay, 2013, Study of Plumbing Work for Clean Water and Waste
Water in PUSDIKLAT UNS, Surakarta.
Healthy is one of precious human asset. In this case, environment aspects mmust be considered
to reach a healthy environment. This report will discuss about study of plumbing Work for Clean
Water and Waste Water in PUSDIKLAT UNS, Surakarta. To support this capacity and function,
as a meating place and lodging facilities, suplay of clean water stock have to good quality and
good quantitty, sewerage is absolutely necessary that there is no dostacle.
The analysis used method of the large number of users (occupaint, lodger, visitor). Data of
analysis totals occupant was got based on effective method of floor area whereas. Data of
analysis totals visitor and lodger already being gotten. The collecting data was done from
literature study and using proprietary data by institution be connnected, that is PT. KARSA
BAYU BANGUN PERKASA.
The result of analysis total occupant that was calculating with effective method of floor area are
31 persons,. And from proprietary data, maximum totals visitor and lodger are 142 and 50
persons. Source of clean water that is come from Deep Well are 150 m2/day and use roof thank
system. Amount of clean water requirment for visitor, occupaint, and lodger are 21,06 m3/day.
Volumes of clean water tank are 15,314 m3/hour. The result of analysis volumes total waste
water from occupant, lodger, and visitor are 16,848 m3/day and septictank volumes are 20,351
m3. Analysis of budget planning to develop claen water suplay system are Rp1,061,300,000.00,-.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
Perencanaan instalasi plambing sering diabaikan, pada saat muncul masalah pada
saluran seperti saluran air bersih bocor atau saluran WC macet maka akan
mengurangi kenyamanan, kebersihan, dan bahkan kesehatan dari penghuninya.
Instalasi plambing harus direncanakan dengan baik guna menghindarkan
pemborosan yang tidak perlu serta masalah yang timbul. Perencanaan plambing
pada bangunan khususnya terdiri dari perencanaan instalasi air bersih dan air
kotor dalam rangka memperoleh jaringan perpipaan yang dapat memenuhi
standar perencanaan yang berlaku. Perencanaan instalasi air bersih yang dimaksud
harus memenuhi kualitas air yang sesuai standar, menggunakan teknis yang benar
(aman untuk keselamatan dan aman untuk pipa jaringan) serta ekonomis. Selain
masalah tentang sumber air yang harus sesuai standar air bersih, masalah tekanan
air pada pipa distribusi air bersih juga merupakan sesuatu yang sangat penting.
Hal yang paling penting adalah debit air yang didistrbusikan harus dapat
memenuhi kebutuhan air pada gedung pada saat pemakain normal ataupun
pemakaian puncak.
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sedangkan air kotor dan air bekas harus diperoleh perencanaan instalasi pipa yang
dapat mengalirkan kotoran cair atau padat dengan lancar dan aman terhadap
lingkungan atau tidak mencemari daerah-daerah yang dilaluinya. Sistem ven yang
direncanakan pada sistem pipa air kotor dan air bekas harus dapat mengalirkan
udara yang diakibatkan oleh efek sifon atau tekanan. Dengan memperhatikan hal
diatas, maka diaharapkan perencanaan air bersih, air kotor pada Pusdiklat
Universitas Sebelas Maret Surakarta dapat memenuhi standard. Hal tersebuat
menunjang tercapainya instalasi yang aman, nyaman dan dapat memenuhi tingkat
keindahan atau arsitektural pada bangunan yang direncanakan. Sehingga gedung
yang direncanakan dapat bernilai arsitektur tinggi yang tidak hanya indah tetapi
penghuninya dapat aman dan nyaman didalamnya.
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Tinjauan yang mencakup instalasi penyediaan air bersih dan air kotor;
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang signifikasi mengapa penelitian ini layak dan menarik
untuk dilakukan; berisikan abstraksi perihal yang dibahas dalam tulisan ini;
perumusan dan pembatasan penelitian; tujuan penelitian serta sistematika
laporan.
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. BAB V KESIMPULAN
Bab ini memuat kesimpulan dari laporan Tinjauan Instalasi Plumbing Air
Bersih, Air Kotor dan ven di Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta.
commit to user
Bab 1 Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada sistim air bersih, penyediaan air harus dapat mencapai daerah
distribusi dengan debit, tekanan dan kuantitas yang cukup dengan kualitas air
sesuai standar/higienis. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002, bahwa air bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi
persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Dalam perencanaan sistim
penyediaan air bersih suatu bangunan, kebutuhan air bersih tergantung dari
fungsi kegunaan bangunan, jumlah peralatan saniter dan jumlah
penghuninya. Kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan tiga cara yaitu,
berdasarkan jumlah penghuni, berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
dan berdasarkan beban unit alat plambing (Ketut Catur Budi Artayana).
commit to user
Jangka waktu
Pemakaian air Perbandingan
pemakaian air
No. Jenis Gedung rata-rata luas lantai Keterangan
rata-rata
sehari (liter) efektif/total (%)
sehari (jam)
Perumahan
1 250 8 10 42 45 Setiap penghuni
mewah
2 Rumah biasa 160 250 8 10 50 53 Setiap penghuni
Mewah 250 liter
Menengah 180
3 Apartemen 200 250 8 10 45 50 liter
Bujangan 100
liter
4 Asrama 120 8 Bujangan
(setiap tempat
Mewah>1000 tidur
Menengah pasien)Pasien
500 1000 luar 8 liter
5 Rumah sakit 8 10 45 48
Umum Keluarga 160
liter
350 500
Staf 120 liter
6 Sekolah dasar 40 5 58 60 Guru 100 liter
7 SLTP 50 6 58 60 Guru 100 liter
Guru/dosen 100
8 SLTA atau PT 80 6
liter
Penghuni 160
9 Rumah toko 100 200 8
liter
10 Gedung kantor 100 8 50 60 Setiap pegawai
Pemakaian hanya
untuk kakus
11 Toserba 3 7 55 60
belum termasuk
restoran
pria 60
Per orang setiap
12 Pabrik/industri 8
giliran
wanita 100
commit to user
Stasiun Setiap
13 3 15
/terminal penumpang
Penghuni 160
14 Restoran 30 5
liter
Penghuni 160
liter
Penginapan 200
ltr
20 Peribadatan 10 2 Jumlah jemaah
21 Perpustakaan 25 6 Setiap pembaca
22 Bar 30 6 Setiap tamu
23 Perk. Sosial 30 Setiap tamu
24 Kelab malam 120 350 Setiap tamu
Gedung
25 150 200 Setiap tamu
perkmpl.
26 Laboratorium 100 -200 8 Setiap staf
Sumber : SNI 03-6481-2000
batas
batas persil Keran
jalan
Kotak
selokan meteran air
Pipa Persil
Pipa Meteran air
KATUP dinas Katup penutup
PAM
Lubang Selokan
Kotak
Kontrol Meteran air
PAM
Pipa persil
Meteran air
Katup
Katup Penutup
PAM
Pipa distribusi PAM
Sumber : www.ilmutekniksipil.com
b. Sistem pompa yang dinaikkan air tangki atap bekerja otomatis dengan
cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan
timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh
alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap.
Tangki atas
Pipa peluap
Katup utama
Katup penguras
penyediaan air
atap
Lantai 3
keran
Lantai 2
Meteran air Katup gelontor
Katup penutup Lantai 1
Sumber : www.ilmutekniksipil.com
Atap
Lantai 2
Meteran
air
Katup
penutup Lantai 1
Muka tanah
Katup pelampung
Peluap
Tangki Tekan
Basement
Pompa
Sumber : www.ilmutekniksipil.com
commit to user
commit to user
4 Alat Plambing
Definisi alat plambing
Istilah alat plambing digunakan untuk semua peralatan yang dipasang
didalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air (memasukan) air
panas atau air dingin, dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan,
atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada :
Peralatan Saniter
Peralatan saniter pada gedung ini yang hanya menggunakan air bersih
adalah bak cuci tangan, janitor, bak cuci piring (pantry), dan pancuran
commit to user
Sumber : repository.gunadarma.ac.id
2. Wastafel
Tempat untuk mencuci tangan. Biasanya berada di dekat ruang makan,
didapur atau didalam kamar mandi baik pribadi maupun umum.
commit to user
Sumber : bambangpriantono.multiply.com
3. Janitor
Janitor adalah tempat pencucian (pembersihan) kain pel dan biasanya juga
dipakai untuk menyuci pakaian (laundry), tapi pada gedung ini janitor
hanya digunakan untuk tempat pencucian kain pel saja
Sumber : repository.gunadarma.ac.id
commit to user
Bak cuci piring (pantry) ini adalah tempat pencuci piring untuk para
penghuni gedung ini.
Sumber : repository.gunadarma.ac.id
Sumber : repository.gunadarma.ac.id
commit to user
Ukuran pipa ditentukan berdasarakan laju aliran puncak. Disamping itu ada
tambahan pertimbangan lain yang berdasarkan pada pengalaman perancang atau
kontraktor pelaksana. Berikut beberapa macam ukuran pipa yang sering
digunakan.
1. Ukuran Pipa Air Bersih Berdasarkan Kapasitas Tangki
Dibawah ini merupakan ukuran pipa berdasarkan kapasitas tangki yang dapat
dilihat pada Tabel 2.2 :
commit to user
commit to user
2. Rencana dasar;
Merupakan penelitian atau survey keadaan lingkungan, ciri geografis dan
topografis, kondisi air bawah tanah, dsb, dan kemudian menentukan beberapa
hal dengan data yang didapat. Penelitian lapangan tidak hanya berarti
commit to user
3. Rencana pendahuluan;
Pada tahap rencana pendahuluan, diadakan perhitungan yang meliputi
perhitungan untuk menentukan ukuran semua pipa cabang, perhitungan bak
panampung dan pompa yang telah ditentukan dengan metode yang mengacu
pada SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing.
4. Rencana pelaksanaan.
Gambar dan dokumen rencana detil pelaksanaan yang harus disiapkan adalah
gambar detil pelaksanaan; spesifikasi lengkap dan persyaratan umum
pelaksanaan (SNI, 2005).
Dalam tinjauan air bersih terdapat tahapan perhitungan dan metode yang dapat
digunakan. Secara garis besar tinjauan air bersih adalah sebagai berikut:
1. Penaksiran Jumlah Penghuni
commit to user
Ada beberapa metode atau cara perhitungan jumlah pnghuni, salah satunya yaitu
dengan memperkirakan berdasarkan koefisien lantai efektif (Morimura dan
Noerbambang, 2000), serta menetapkan kepadatan hunian dengan rumus sebagai
berikut:
(2.1)
...(2.2)
Keterangan:
Ph = Jumlah Penghuni (jiwa)
Lef = Luas efektif (m 2)
Jumlah debit dapat dihitung dengan menentukan debit aliran per hari, debit per
jam, dan puncak debitnya yang dinyatakan sebagai berikut:
.(2.3)
.(2.5)
Keterangan :
Qh = Pemakain air rata-rata (m3/jam)
Qd = Pemakaian air rata-rata sehari (m3)
t = Jangka Waktu Pemakaian
2. Puncak Debit
Pada waktu-waktu tertentu pemakaian air ini akan melebihi pemakaian air
rata-rata, dan yang tertinggi dinamakan pemakaian air jam puncak. Yang
dinyatakan sebagai berikut:
..(2.6)
konstanta c 1 berkisar antara 1,5 sampai 2,0 bergantung kepada lokasi, sifat
penggunaan gedung, dan sebagainya (Jimmy S. Juwana, 2004). Laju aliran air
pada jam puncak inilah yang digunakan untuk menentukan ukuran pipa utama
(dari tangki atap), pompa penyediaan air. Sedangkan pemakaian air pada
menit-puncak dapat dinyatakan sebagai berikut:
commit to user
..(2.7)
Kapasitas bak penampung (tangki) biasanya untuk kebutuhan air bersih dan
kebutuhan air pemadam kebakaran. Karena bak penampungan tersebut juga
digunakan untuk kebutuhan pemadam kebakaran, sehingga volume tangki dapat
dihitung dengan rumus dibawah ini:
x .....(2.8)
Keterangan :
Vt = Volume bak penampungan (m3) dalam sehari
Qd = Pemakaian air rata-rata sehari (m3/hari)
Qp = Kapasitas pompa dinas (m 3/jam)
T = Rata-rata pemakaian per hari (jam/hari)
Qf = Cadangan air untuk pemadam kebakaran (m3/hari)
Ada beberapa metode dalam menghitung rumus diameter pipa, tebal pipa, dan
kapasitas pompa dinyatakan sebagai berikut :
1. Diameter Pipa Berdasarkan BKI 2006 Sec. 11 N 2.2
x (2.9)
Keterangan :
d = Diameter Pipa (mm)
L = Panjang Pipa (mm)
commit to user
S= + c + b (mm) ..(2.10a)
Keterangan :
= Tebal pipa (mm)
(2.10b)
Q = 5,75 x ................(2.11)
Keterangan :
Q = Kapasitas air diijinkan dengan menggunakan pompa dan
cadangan (
= diameter pipa (mm)
commit to user
Karena pada penghitungan volume air buangan tidak terpaut dengan koefisien
apapun, maka dapat dihitung dengan menjumlahnya setiap lantai, seperti berikut:
...(2.12)
Keterangan :
: volume air buangan (m3/hari)
: jumlah debit total (m 3/hari)
2. Penaksiran Volume Tangki Air Buangan / Septic Tank
Sebelum kita mencari volume septic tank, kita harus dapat mengetahui Volume air
buangan dan volume lumpurnya.
Rumus volume air buangan dapat kita lihat pada Persamaan 2.13.
Untuk mencari volume lumpur, digunakan produk lumpur seperti pada tabel 2.4
dibawah ini :
Umum 40 50
6 Sekolah dasar 40
7 SLTP 50
commit to user
8 SLTA atau PT 80
9 Rumah toko 15 20
10 Gedung kantor 30
11 Toserba 3
12 Pabrik/industri 75
Sumber : Wiranto Arismunandar, 1993
.(2.13)
Keterangan:
V = volume lumpur ( ltr/th )
J = jumlah penghuni (org)
P = produk lumpur ( ltr/org/th )
t = jangka waktu pemakaian.
Jadi untuk menghitung volume septic tank digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
V = volume air buangan (m 3/hari)
V = volume lumpur (m3/hari)
Sistem ven yaitu secara garis besar dapat diartikan sebagai seperangkat rangkaian
sistem untuk memperlancar penyaluran air bersih dan khususnya air kotor pada
gedung dalam rangkaian sistem plambing yang digunakan. Bersama-sama dengan
alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting dari suatu system
pembuangan. Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai berikut:
commit to user
Karena tujuan utamanya adalah menjaga agar perangkap tetap mempunyai sekat
air, maka pipa ven harus dipasang sedemikian rupa agar mencegah hilangnya
sekat air tersebut. Kedalaman minimum sekat air adalah 50 mm. Pipa
pembuangan dan ven harus dirancang dan dipasang agar mampu menjaga
kedalaman tersebut.
Keuntungan dari penggunaan sistem ven yaitu secara garis besar dapat
memperlancar laju perjalanan air yang mengalir pada pipa-pipa bangunan setelah
digunakan dan dapat menghindari hilangnya sekat air pada perangkap air kotor,
dan jika bangunan bertingkat tanpa menggunakan sistem ven dimungkinkan dapat
terjadi beberapa kendala kemacetan pada laju air kotor pada pipa dan dapat
menimbulkan bau.
1. Ven Tunggal
Pipa ven ini dipasang untuk melayani satu alat plambing dan disambungkan
kepada sistem ven lainnya atau langsung terbuka ke udara luar. Walaupun
sistem ini yang terbaik, tetapi sitem ini paling banyak menggunakan bahan
(pipa).
2. Ven Lup
Dalam sistem ini pipa ven melayani dua atau lebih alat plambing
(sebanyak-banyaknya 8) dipasang pada cabang mendatar pipa air buangan
dan disambungkan kepada ven pipa tegak. Pipa ven tersebut dipasang pada
commit to user
cabang mendatar pipa air buangan yang mempunyai ukuran tetap didepan
alat plambing yang paling jauh dari pipa tegak air buangan.
Dalam gedung yang menggunakan sistem ini, hanya ada ven pipa tegak saja
dan tidak dipasang pipa ven jenis lainnya. Semua pipa pengering alat
plambing disambung langsung kepada pipa tegak air buangan. Sistem ini
disebut juga sistem pipa tegak tunggal atau sistem pipa pembuangan
tunggal. Sistem ini dapat diterapkan pada gedung dimana pipa tegak air
buangan dapat dipasang dekat alat-alat plambing, seperti pada gedung
rumah susun (apartment).
4. Ven Bersama
Pipa ven ini adalah satu pipa yang melayani perangkap, dari dua alat
plambing yang dipasang bertolak belakang atau sejajar dan dipasang pada
tempat dimana kedua pipa pengering alat plambing tersebut disambungkan
bersama.
5. Ven Basah
Pipa ven basah adalah pipa ven yang juga menerima air buangan berasal
dari alat plambing selain kloset. Sistem dimana pipa pembuangan juga
berfungsi sebagai pipa ven, oleh karena itu beban air buangan sebaiknya
hanya setengahnya dibandingkan dengan pipa pembuangan sejenis dari
ukuran yang sama.
6. Ven balik
Bagian dari pipa ven tunggal yang membelok ke bawah, setelah bagian
tegak ke atas sampai lebih tinggi dari muka air banjir alat plambing dan
commit to user
7. Ven Yoke
Pipa ven ini merupakan suatu ven pelepas yang menghubungkan pipa tegak
air buangan kepada pipa tegak ven, untuk mencegah perubahan tekanan
dalam pipa tegak air buangan yang bersangkutan.
commit to user
BAB 3
METODE PENELITIAN
Secara harfiah, metodologi merupakan uraian tentang cara kerja bersistem yang
berfungsi memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 ). Metode penelitian yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah metode deskriptif evaluatif,
yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat (Whitney,1960).
commit to user
1. Permohonan ijin
Permohonan ijin ditujukan kepada PT. KARSA BAYU BANGUN
PERKASA sebagai pihak kontraktor yang memiliki wewenang untuk
memberikan ijin penelitian dan data-data yang penulis butuhkan.
2. Survey lokasi untuk mendapat gambaran umum proyek;
Survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta.
Survey dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi lokasi penelitian,
sehingga dapat dilakukan anilisis secara tepat sesuai dengan kebutuhan
serta kondisi lahan atau gedung.
3. Menentukan kebutuhan data;
Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk
keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah penting
dalam metodologi ilmiah, karena pada umunya data yang dikumpulkan
akan digunakan. Untuk dapat melakukan analisis yang baik, diperlukan
data / informasi, teori konsep dasar dan alat bantu memadai, sehingga
kebutuhan data sangat mutlak diperlukan.
Data Primer
Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari responden ( Supramono,1995 ). Sumber data primer
dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah tata letak fasilitas dan
sarana pada proyek yang efisien dan efektif melalui observasi
langsung
commit to user
Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yaitu
diolah dan disajikan oleh pihak lain ( Supramono,1995 ). meliputi :
Studi pustaka
Site Plan Lokasi Proyek
SNI 03-6481-2000
Seluruh data atau informasi yang telah terkumpul kemudian diolah atau dianalisis
dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir yang dapat memberikan solusi
mengenai perencanaan sistem penyediaan air bersih dan penyaluran air kotor pada
gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta. Untuk memudahkan penulis dalam
melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan tahapan penelitian dalam
bentuk diagram alir, seperti pada gambar 3.2 .
commit to user
Mulai
Pengumpulan Data:
1. Denah lokasi PUSDIKLAT UNS Surakarta;
2. Data mengenai kondisi dan volume saluran drainase di
sekitar area PUSDIKLAT UNS Surakarta (survey
lapangan);
3. Data sumber air yang melayani sistem distribusi area
PUSDIKLAT UNS Surakarta;
4. Studi pustaka;
Analisa perhitungan:
1. Penaksiran Jumlah Penghuni, Penginap dan Pengunjung
2. Penaksiran Jumlah Debit
3. Penaksiran Volume Bak Penampungan Air Bersih
4. Penaksiran Diameter Pipa, Tebal Pipa, dan Kapasitas Pompa
5. Penaksiran Volume Air Buangan
6. Penaksiran Volume Septic Tank
7. Penaksiran Rencana Anggaran Biaya
Kesimpulan
Selesai
commit to user
BAB 4
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PUSDIKLAT UNS tersebut didapatkan luasan lantai untuk setiap ruangan sebagai
berikut :
Luas Lantai
No. Jenis Ruang
(m2)
(2.1)
commit to user
...(2.2)
Keterangan:
Ph = Jumlah Penghuni (jiwa)
Lef = Luas efektif (m 2)
= 5 m2
c = Koefisien lantai efektif
= 0,43
orang 2 orang
orang 3 orang
commit to user
Luas Perkiraan
koef Ruang yang
Jenis Jumlah Luas bangunan Jumlah
No lantai dibutuhkan
Penggunaan Unit (m2) efektif Penghuni
efektif (m2/orang)
(m2) (orang)
1 Room General
1 12,96 0,43 5,573 5 2
Manager
2 Room Staff
1 25,92 0,43 11,146 5 3
Management
3 Service Room 3 19,8 0,43 8,514 5 6
4 Receptionist 1 8,604 0,43 3,699 5 1
Chief&
5 kitchen staff 1 40,435 0,43 17,387 5 4
room
Bank
6 1 35,473 0,43 15,25 5 4
Officer
Bank
7 1 39,846 0,43 17,134 5 4
Servce
Travel
8 1 48,873 0,43 21,02 5 5
Agent
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa jumlah total perkiraan penghuni pada
PUSDIKLAT UNS Surakarta adalah sebanyak 31 orang.
Untuk jumlah penginap, penulis menggunakan metode yang sama dengan metode
yang digunakan untuk menghitung jumlah penghuni yaitu metode perbandingan
luas lantai efektif, dengan mengasumsikan atau menganggap bahwa setiap
pengguna atau penghuni gedung membutuhkan ruang gerak 5 m2 10 m2
(Morimura dan Noerbambang,2000).
1. Room Superior
commit to user
orang 2 orang
2. Room Delux
orang 3 orang
Luas Perkiraan
koef Ruang yang
Jenis Jumlah Luas bangunan Jumlah
No lantai dibutuhkan
Penggunaan Unit (m2) efektif Penghuni
efektif (m2/orang)
(m2) (orang)
1 Room
68 15,2089 0,43 6,54 5 136
Superior
2
Room
2 28,7015 0,43 12,34 5 6
Delux
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa jumlah total perkiraan penginap pada
PUSDIKLAT UNS Surakarta adalah sebanyak 142 orang.
Data sumber air bersih yang melayani sistem distribusi wilayah PUSDIKLAT
UNS Surakarta adalah sumber air bersih dari Deep Well. Sumber air bersih yang
commit to user
didapat dari proses pengeboran dalam dengan debit / kapasitas total 150m hari.
Air bersih yang didapat langsung disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air
bawah) dengan pompa deep well.
Data berupa jumlah fasilitas plambing yang ada pada Gedung PUSDIKLAT UNS
Surakarta yang nantinya akan digunakan untuk menghitung rencana anggaran
biaya pekerjaan plambing pada Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta. Untuk
lebih detailnya, berikut adalah tabel fasilitas plambing yang ada pada gedung
PUSDIKLAT UNS Surakarta :
commit to user
21 LANTAI 1 Urinal 3
22 Toilet duduk 14
23 Washtafel 14
24 Floordrain 23
25 Roof drain -
26 Kran air Washtafel 14
27 Kran semprot 6
28 Shower 9
29 LANTAI 2 Urinal -
30 Toilet duduk 27
31 Washtafel 27
32 Floordrain 54
33 Roof drain -
34 Kran air Washtafel 27
35 kran semprot 1
36 Shower 27
37 LANTAI 3 Urinal -
38 Toilet duduk 26
39 Washtafel 26
40 Floordrain 52
41 Roof drain -
42 Kran air Washtafel 26
43 Kran semprot -
44 Shower 26
commit to user
Sistem penyediaan air bersih yang sekarang ini sering digunakan dan
diaplikasikan di dalam bangunan adalah:
commit to user
Volume air yang dipakai penghuni sehari menggunakan rumus (2.3) dimana
pemakaian air rata-rata menurut SNI 03-6481-2000 untuk jenis gedung asrama
adalah 120 .
= 3,72
Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari menurut SNI 03-6481-2000 untuk
jenis gedung asrama adalah 8 10 jam. Jadi pemakaian air rata-rata selama 10
jam:
commit to user
Pemakaian air pada jam puncak menggunakan rumus (2.6) dengan c 1 adalah 2.
Sehingga, pemakaian air rata-rata untuk penghuni :
Q Qd Qh Qh max Qm max
Jenis Gedung
Asrama
3,72 0,02232
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.3, volume air yang dipakai penghuni sehari
sebesar 3,72 , pemakaian air rata-rata sehari sebesar 4,464 m3, pemakaian
air selama 10 jam sebesar 0,4464 m3/jam, pemakaian air jam puncak sebesar
0,8928 m 3/jam, dan pemakaian air pada menit-menit puncak sebesar 0,02232
m3/menit.
commit to user
Volume air yang dipakai penginap sehari menggunakan rumus (2.3) dimana
pemakaian air rata-rata menurut SNI 03-6481-2000 untuk jenis gedung asrama
adalah 120 .
= 17,04
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk mengatasi kebocoran,
pancuran air, tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart atau
mesin pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb. Jadi pemakaian air
rata-rata :
Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari menurut SNI 03-6481-2000 untuk
jenis gedung asrama adalah 8 10 jam. Jadi pemakaian air rata-rata selama 10
jam:
Pemakaian air pada jam puncak menggunakan rumus (2.6) dengan c 1 adalah 2.
Sehingga, pemakaian air rata-rata untuk penginap :
commit to user
Q Qd Qh Qh max Qm max
Jenis Gedung
Asrama 17,04
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.4, volume air yang dipakai penginap sehari
sebesar 17,04 , pemakaian air rata-rata sehari sebesar 20,448 m3,
pemakaian air selama 10 jam sebesar 2,0448 m3/jam, pemakaian air jam puncak
sebesar 4,086 m 3/jam, dan pemakaian air pada menit-menit puncak sebesar
0,10224 m 3/menit.
commit to user
Volume air yang dipakai pengunjung sehari menggunakan rumus (2.3) dimana
pemakaian air rata-rata menurut SNI 03-6481-2000 untuk jenis gedung asrama
adalah 120 .
Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari menurut SNI 03-6481-2000 untuk
jenis gedung asrama adalah 8 10 jam. Jadi pemakaian air rata-rata selama 10
jam:
Pemakaian air pada jam puncak menggunakan rumus (2.6) dengan c 1 adalah 2.
Sehingga, pemakaian air rata-rata untuk pengunjung :
commit to user
Q Qd Qh Qh max Qm max
Jenis Gedung
Hotel
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.8, volume air yang dipakai pengunjung dalam
sehari sebesar 2,5 , pemakaian air rata-rata sehari sebesar 3 m 3,
pemakaian air selama 10 jam sebesar 0,3 m3/jam, pemakaian air jam puncak
sebesar 0,6 m 3/jam, dan pemakaian air pada menit-menit puncak sebesar 0,015
m3/menit.
Dari hasil perhitungan di atas, maka berikut Tabel 4.9 rekapitulasi jumlah
kebutuhan air bersih di Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta.
Q Qd Qh Qh max Qm max
Jenis Pengguna
Penghuni 3,72 4,464 0,4464 0,8928 0,02232
Penginap 17,04 20,448 2,0448 4,086 0,10224
Pengunjung 0,36 0,036 0,072 0,0018
Total 21,06 25,272 2,5272 5,0508 0,12636
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.9 jumlah debit kebutuhan air bersih perharinya
mencapai 21,06m , pemakaian air rata-rata sehari sebesar 25,272m , pemakaian
air selama 10 jam sebesar 2,5272m jam, pemakaian air jam puncak sebesar
commit to user
4.2.5 Perhitungan Diameter Pipa, Tebal Pipa dan Kapasitas Pompa (Berdasarkan
BKI 2006)
Untuk perhitungan Diameter Pipa, Tebal Pipa dan Kapasitas Pompa menggunakan
rumus Berdasarkan BKI 2006 yang dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :
= 49,67 mm 50 mm
S= + c + b (mm)
Dengan :
= 50 mm
= 16 Bar
b =0
= 0,04 mm
Sehingga :
S = 0,04 mm + 3 mm + 0
= 5,75 x
= 5,75 x x
= 14,375 /jam
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Diameter Pipa, Tebal Pipa dan Kapasitas Pompa.
Diameter Pipa - - - -
commit to user
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.10, Diameter pipa sebesar 50 mm, tebal pipa
sebesar 4,2 mm, kapasitas air diijinkan sebesar 14,375 m3/jam, jumlah pompa 1
buah.
m3
Sumber air limbah pada hotel yang berasal dari toilet, wastafel, tempat cuci
piring, kamar mandi, dll tidak diproses dan diolah terlebih dahulu, langsung
dibuang melewati pipa saluran air kotor.
commit to user
1. Sistem tercampur
Sistem pembuangan yang mengumpulkan dan mengalirkan air kotor dan air
bekas kedalam satu saluran.
2. Sistem terpisah
Sistem pembuangan yang mengumpulkan dan mengalirkan air kotor dan air
bekas kedalam saluran yang berbeda.
Air Untuk mengetahui volume air buangan penghuni didapat dari debit total
pemakaian air bersih penghuni dikalikan dengan 80% dan tidak terikat dengan
koefisien apapun (Aditya Purwonugroho). Berikut perhitungan untuk
mengetahui volume buangan untuk penghuni:
commit to user
commit to user
Volume septic tank dipengaruhi volume air buangan dan volume lumpur, untuk
mencari volume lumpur dengan produk lumpur menurut Wiranto Arismunandar,
1993 untuk jenis gedung asrama adalah 25 lt/org/th dan waktu pengurasan
dilakukan per 5 tahun, maka dapat kita hitung dengan menggunakan rumus 2.13
sebagai berikut :
44,6lt/th = 3,503m 3
Setelah mengetahui volume air buangan sebesar 16,848 m3/hari dan volume
lumpurnya 3,503 m 3/hari maka untuk menghitung volume septic tank dapat
digunakan Persamaan 2.14 sebagai berikut :
= 20,351m3
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa volume septic tank sebesar
20,351m3/hari.
Pada PUSDIKLAT UNS Surakarta menggunakan satu sistem ven yaitu ven
tegak.Dalam gedung yang menggunakan sistem ini, hanya ada ven pipa tegak saja
dan tidak dipasang pipa ven jenis lainnya. Semua pipa pengering alat plambing
disambung langsung kepada pipa tegak air buangan. Sistem ini disebut juga
sistem pipa tegak tunggal atau sistem pipa pembuangan tunggal.
4.5 Pembahasan
Denah setiap lantai Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta dapat dilihat pada
lembar lampiran 1. Dari hasil Analisa dengan hasil survey dapat diketahui
perbandingan antara hasil Analisa dengan data yang ada di Gedung PUSDIKLAT
UNS Surakarta.
Setelah mengetahui hasil Analisa dan data hasil survey maka dapat kita lihat
perbandingan hasil analisa dengan data survei yang disajikan pada tabel 4.12
sebagai berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Antara Hasil Analisa dengan Data Hasil Survey
commit to user
Berdasarkan Tabel 4.12 hasil hitungan perencanaan hampir sesuai dengan data
hasil survey, sehingga hasil konsep perencanaannya dapat memenuhi syarat
keamanan dan memiliki prosedur yang sama dengan prosedur yang dilakukan
kontraktor yang ada di PUSDIKLAT UNS Surakarta.
Rencana Anggaran Biaya adalah hal yang sangat penting pada perencanaan sistem
plambing. Untuk itu diperlukan estimasi yang tepat agar penggunaan alat
plambing sesuai dengan spesifikasi, sehingga tercipta sistem plambing kuat dan
tidak boros. Untuk menghitung Rencana Anggaran Biaya seorang estimator harus
melakukan beberapa perhitungan, antara lain:
Dalam tahap ini, penulis melakukan survey ke beberapa took bangunan untuk
mendapatkan harga untuk fasilitas plambing yang digunakan. Pada tahap ini
penulis juga melakukan survey untuk pekerja,tukang-tukang, dan mandor.
Perincian daftar harga dapat dilihat pada lampiran 2.
2. Spesifikasi
Pada tahap ini kita menghitung koefisien untuk mengerjakan beberapa macam
pekerjaan, misalnya Memasang 1 Buah Kloset duduk/monoblok, Memasang 1
buah Urinal, dan lain-lain. Dalam menghitung spesifikasi, kita harus mempunyai
buku Standar Nasional Indonesia untuk mendapatkan koefisien yang dibutuhkan.
Perincian spesifikasi dapat dilihat pada lampiran 2
.
commit to user
Pada tahap ini kita menghitung harga total untuk satuan pekerjaan. Untuk
menghitung analisa harga satuan pekerjaan caranyanya sangat mudah, yaitu
dengan mengalikan koefisien yang dihitung pada tahap spesifikasi dengan harga
satuan yang didapat pada tahap survey daftar harga. Analisa harga satuan
pekerjaan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.
Dalam tahap ini kita harus menghitung semua pekerjaan pada semua lantai
yang ada pada sebuah bangunan dengan detail dan tidak boleh ada yang
terlewatkan, Karena akan mempengaruhi hasil pada tahap rekapitulasi. Rencana
Anggaran Biaya selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
5. Rekapitulasi
Adapun rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya pekerjaan air bersih dan air kotor
hasil perencanaan Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta tersebut dapat dilihat
pada Tabel 4.13.
commit to user
LaporanTugasAkhir
BAB 5
5.1 KESIMPULAN
Dalam tahap konsep rancangan dengan hasil penelitian system penyediaan air
bersih, penyaluran air kotor dan rencana anggaran biaya untuk pekerjaan
plumbing air bersih dan air kotor pada gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta
dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Air Buangan.
Setelah diketahui kebutuhan air bersih, dapat diketahui pula volume air kotor
keseluruhan yang dihasilkan sebesar 16,848 m3/hari dan volume septictank
sebesar20,351 m 3.PadaGedung PUSDIKLAT UNS Surakarta menggunakan 1
sistem ven yaitu ven tegak (system pipa tegak tunggal).
commit to user
Bab 5 Kesimpulan
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
LaporanTugasAkhir
Dari hasil penelitian air bersih dan air kotor dapat dihitung perkiraan anggaran
biaya yang akan dikeluarkan yaitu sebesar Rp1,061,300,000.00. Berdasarkan
hasil penelitian plumbing yang telah dihitung dengan konsep perencanaan yang
ada di Gedung PUSDIKLAT UNS Surakarta memiliki prosedur yang sama
dengan prosedur yang dilakukan kontraktor yang ada di Gedung PUSDIKLAT
UNS Surakarta.
5.2 SARAN
1. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih sebesar 15,314 m3/hari (> volume bak
penampungan 13,020 m3/hari ) maka, air yang dipompa dari tanah terus
mengalir menuju bak jika bak mengalami penurunan kapasitas saat air
digunakan pada jamjam puncak sehingga bak selalu terisi dan kebtuhan air
bersih selalu tercukupi.
commit to user
Bab 5 Kesimpulan
60