Oleh
Wahyu Adinda Yuli P
NIM 152310101186
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT.
, karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahualaihi wa sallam.
Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang
seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan.
Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada
waktunya.
Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas
mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan
dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri
ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN..17
DAFTAR PUTAKA...18
BAB 1
PENDAHULUAN
Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terombang-
ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah
barang tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh
dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Oleh karena
itu maka lahir lah pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara.
B. Rumusan Masalah
Untuk menghindari masalah yang berkaitan dengan tulisan ini, maka penulis
C. Tujuan Penulisan
"syiila "vokal" i" panjang artinya "peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh.
ajaran Pancasyiila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau
five moral principles, yang harus ditaati dan dilaksankan oleh para penganut
biasa atau awam. Pancasyiila yang berisi lima larangan atau pantangan itu
menurut isi lengkapnya sebagai berikut :
1. dilarang membunuh
2. dilarang mencuri
3. dilarang berzina
4. dilarang berdusta
2. Mencuri
3. Berjiwa dengki
4. Berbohong
Semua huruf diberi awalan M atau dalam bahasa Jawa disebu Ma oleh karena
itu lima prinsip Ma lima atau M5 yaitu lima larangan (Ismaun,1981:79)
B . Sejarah Lahirnya Pancasila
Negara yang paling lama menjajah di Indonesia adalah Belanda, mulai dari tahun
1908 dan berakhir pada tahun 1942 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda
kalah oleh Jepang, Sebelum kekalahan jepang di Perang Pasifik melawan sekutu,
tentara pendudukan Jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan
memberikan janji kemerdekaan pada bangsa Indonesia dan membentuk Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang dilantik tanggal 28 Mei 1945 dan sidang pertamanya
diadakan pada tanggal 29 Mei 1 Juni untuk membicarakan mengenai dasar
ideology bangsa Indonesia setelah merdeka
secara historis perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Rajiman Widyodiningrat, mengajukan suatu maslah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut.Masalah tersebut adalah tentang calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Proses perumusan Pancasila adalah sebagai berikut
A. Mr.Muhammad Yamin
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
B.Rumusan Soepomo
Apabila kita analisis pokok-pokok pikiran Dr. Soepomo di atas, maka dapat kita
peroleh adanya lima hal untuk dasar Negara Indonesia merdeka. Meskipun tidak
dituliskan secara terperinci. Prof. Dr. Soepomo menyarankan Negara Indonesia
memilih teori Negara Integralistik yang dinilai lebih sesuai dengan semangat
kekeluargaan. Kelima pokok pikiran tersebut sebagai berikut:
2. Warga Negara hendaknya tunduk kepada Tuhan supaya ingat kepada Tuhan
C. Ir. Soekarno
4. Kesejahteraan Sosial
Demikianlah, lewat proses persidangan selama tiga hari itu, akhirnya Pancasila
penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan dan dicantumkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar
negara Indonesia Merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945.
C. Nilai Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Dalam pengertian sehari-hari idea
disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang
bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar filsafat negara) dan
ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Konsep-konsep Pancasila
tentang kehidupan bernegara yang disebut cita hukum (staatsidee), merupakan cita
hukum yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dasar negara Pancasila perlu difahami
konsep, prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya agar dapat dengan tepat
mengimplementasikannya. Namun sebaiknya perlu diyakini terlebih dahulu
bahwa Pancasila memenuhi syarat sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan beragam suku, agama, ras dan antar golongan yang
ada.
Selain itu tetap memelihara budipekerti kemanusiaan yang luhur serta memegang
teguh cita-cita moral bangsa.
Pancasila sebagai sumber nilai, yaitu menunjukkan identitas bangsa Indonesia
yang menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu bangsa terhadap
bangsa yang lain.
2) Pancasila sebagai sumber nilai dan sumber norma bagi pembangunan hukum.
http://www.google.co.id/ http://pormadi.wordpress.com/2007/10/01/nilai-nilai-
pancasila-dan-uud-1945/ http://kanal3.wordpress.com/2010/11/01/sejarah-
lahirnya-pancasila/ www.lautanindonesia.com
http://wennduut.blogspot.com/2011/05/nilai-nilai-pancasila-sebagai-dasar.html
www.bambangsmanic.blogspot.com
c. Merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa
dan tepa selira.
3. Persatuan Indonesia
1. Makna Senyuman
Senyum merupana sikap yang mudah, ceria, ringan dan sederhana untuk
dilakukan. Tanadi Santoso menyebutkan keluarbiasaan senyuman sebagai sebuah
kekuatan universal yang menarik sekali. Disebutnya demikian, karena ia
berpandangan bahwa senyuman akan menunjukkan hal yang positif. Senyum yang
tulus dengan hati terbuka akan memancarkan sikap mental yang positif dan akan
memancarkan kehangatan dari orang tersebut. Sebuah perasaan yang mudah
menular. Juga Menunjukan keterbukaan dengan orang lain. Terasa sebuah
perasaan keyakinan akan hidup dan yang terasa lainnya, apapun yang dikatakan
akan terasa lebih manis, enak didengar dan menyenangkan bagi orang lain.
Soejitno Irmin dan Abdul Rochim dalam bukunya Penampilan Pribadi Yang
Simpatik menyatakan bahwa disamping senyum itu murah, tidak usah membeli
dan persediaanya luar biasa banyaknya, senyum ternyata memiliki daya ajaib
seperti senyum dapat membangkitkan jiwa-jiwa yang lemah dan semangat yang
terkoyak-koyak. Senyum dapat mengubah impian menjadi kenyataan.