Anda di halaman 1dari 16

MODUL 1

Design Plan Manufacture

1.1 Tujuan Praktikum


1) Praktikan mampu memilih bagian Design Part produk yang akan diberi
toleransi ukuran.
2) Praktikan mampu merencanakan ukuran yang memenuhi klasifikasi design.
3) Praktikan mampu menyesuaikan ukuran bahan dari design berdasar material
yang tersedia.
4) Praktikan mampu membuat Design Plan Manufacture.
1.2 Landasan Teori
Design dan Manufaktur mempunyai makna yaitu Desain artinya seni
terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya, dan dalam kalimat,
kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Makna
Desain dalam kata kerja memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan
obyek baru". Dan dalam kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil
akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau
berbentuk benda nyata.

Sedang Manufaktur diturunkan dari bahasa Yunani yaitu manu fuctus,yang


berarti dibuat dengan tangan.dalam arti modern manufaktur merupakan
pembuatan produk dari bahan mentah,dengan berbagai proses,mesin dan
oprasi,yang mengikuti perencanaan yang terorganisasi, baik untuk setiap
organisasi yang di butuhkan.kata produk berarti barang yang di produksi,dan kata
produk muncul pada abad ke-15,kata produksi sering digunakan di Amerika
Serikat,dimana istilah yang ekivalen di negeri kita adalah teknik produksi.
Detail engineering design (DED) adalah gambar kerja detail dengan skala(
perbandingan ukuran)detail engineering atau bastek,gambar kerja detail jga
diartikan sebagai gambar kerja,adalah gambar lanjutan dari gambar pra
rencana,dan gambar detail dasar dengan skala(perbandingan ukuran) yang lebih
besar.

Manufaktur dapat memproduksi produk produk terpisah,yang berarti


bagian-bagian individu (part),atau produk-produk yang kontinu.paku,bola untuk
minuman,kaleng minuman,dan blok mesin merupakan contoh produk terpisah.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 1


Kegiatan manufaktur harus tanggap terhadap beberapa permintaan dan
kecenderungan:

a. Produk harus benar-benar memenuhi persyaratan dan spesifikasi standart


b. Produk harus dibuat dengan metode yang paling ramah lingkungan dan
ekoonomis
c. Mutu haruslah disertakan pada produk disetiap tahapan
d. Pengembangan baru dibidang bahan,metode produksi,dan pemanduan
komputer pada kegiatan teknologis dan menejerial dalam organisasi anufaktur
harus terus menerus di evaluasi
e. Kegiatan manufaktur harus dipandang sebagai sistem yang besar,yang setiap
bagiannya berkaitan dengan yang lain.
f. Organisasi manufaktur harus terus menerus berjuang untuk mendapatkan
tingkat mutu dan produktivitas yang lebih tinggi.
DFMA atau (Design for Manufacture and Assembly) sendiri merupakan
kombinasi dari dua istilah dalam design manufaktur, yaitu Design For
Manufacture (DFM) dan Design For Assembly (DFA).
Menurut Xie, (2003) Design For Assembly (DFA) merupakan sebuah
paradigma desain dimana seorang engineer menggunakan beberapa metode seperti
analisa, estimasi, perencanaan, dan simulasi untuk menghitung semua
kemungkinan yang terjadi selama proses perakitan, kemudian menyesuaikan
bentuk komponen agar mudah dan cepat dirakit sehingga meminimalkan waktu
perakitan dan akhirnya dapat mengurangi biaya produksi.

Menurut Kim (2004) mengatakan bahwa dengan DFA maka akan diperoleh :

a. Kemudahan dalam proses perakitan komponen


b. Meminimalkan komponen yang digunakan
c. Mempermudah dan memperpendek proses perakitan
d. Meminimalkan kesalahan dalam perakitan yang berakibat memperpanjang
proses pembuatan produk.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 2


Sedangkan Design For Manufacturing (DFM) bisa dikatakan sebagai
batasan yang berkaitan dengan fase awal perancangan produk. Pada fase ini
engineer dapat memilih material, teknologi yang berbeda serta estimasi biaya yang
mungkin terjadi. Rencana rancangan produk yang ada kemudian dianalisa dan
dikaji sehigga kesalahan yang mungkin terjadi dapat diperbaiki sedini mungkin
berdasarkan umpan balik yang didapat.

Menurut Xie (2003) ada tiga tujuan utama dari DFM, yaitu :

a. Meningkatkan mutu produk


b. Mengurangi biaya produk
c. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan produk

Kosep dasar DFMA atau Design For Manufacture and Assembly adalah
menganalisa dan memecahkan masalah manufaktur dan perakitan komponen pada
fase awal perancangan, sehingga kemungkinan beberapa aspek yang berdampak
pada hasil akhir keluaran produk dapat diantisipasi sedini mungkin. Dengan begitu
waktu yang ada dapat dihemat dan biaya produksi dapat ditekan sekecil mungkin.

Menurut Kim (2004) dalam presentasinya yang menyatakan bahwa


hampir 40% dari komponen harga jual suatu produk merupakan biaya manufaktur.
Biaya manufaktur sendiri hampir 50% merupakan biaya komponen dan material.

Menurut Machine Design Magazine (1997) menyatakan bahwa :

DFMA adalah seperangkat pedoman yang dikembangkan untuk


memastikan bahwa produk yang dirancang dapat dengan mudah dan efisien
diproduksi dan dirakit dengan waktu,tenaga dan biaya seminimal mungkin.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 3


1.3 Analisa dan Pembahasan

1.3.1 Gambar Lama dan Gambar Baru

Perbandingan Desain Assembly Penyangga Proyektor

Gambar 1.1 : Desain Assembly Penyangga Proyektor pada Gambar Baru.

Gambar 1.2 : Desain Assembly Penyangga Proyektor pada Gambar Lama.


Interpretasi :

PENYANGGA PROYEKTOR PENYANGGA PROYEKTOR BARU


LAMA
a. Memiliki engsel sebagai a. Tidak memiliki engsel.
penyangga LCD.
b. 2 lubang baut pada pipa besar. b. Lubang baut hanya satu pada pipa
besar.
c. Memiliki plat bawah berupa c. Terdapat 4 buah lubang baut.
persegi dan mempunyai 4 lubang.
d. Terdapat 6 buah lubang baut. d. Ukuran plat bawahnya 100 mm x 100
mm.
e. Ukuran plat bawahnya adalah -
370 mm x 280 mm.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 4


Perbandingan Desain Pipa Besar

Gambar 1.3 : Desain Pipa Besar pada Gambar Lama.

Gambar 1.4: Desain Pipa Besar pada Gambar Baru.

Interpretasi :

PIPA BESAR LAMA PIPA BESAR BARU


a. Diameter luar 47 mm. a. Diameter luar 43 mm.
b. Diameter dalam 41 mm. b. Diameter luar 41 mm.
c. Diameter lubang tempat baut 6. c. Diameter lubang tempat baut 5.
d. Jarak lubang baut dari terdekat 50 d. Jarak lubang baut dari tepi terdekat
e. mm dan lubang yang lain 15 mm. 50 mm.

f. Jumlah lubang tempat baut 2. e. Jumlah lubang tempat baut 1.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 5


Perbandingan Desain Pipa Kecil

Gambar 1.5: Desain Pipa Kecil pada Gambar Lama

Gambar 1.6: Desain Pipa Kecil pada Gambar Baru.

Interpretasi :

PIPA KECIL LAMA PIPA KECIL BARU


a. Diameter luar 43.00 mm a. Diameter luar 41.00 mm
b. Diameter dalam 39.00 mm b. Diameter dalam 35.00 mm
c. Tempat baut berbentuk lubang c. Tempat baut berbentuk potongan
yang sejajar dengan diameter 12 persegi dengan lebar 5 mm.
mm.
d. Jarak lubang dari tepi 50 mm dan d. Jarak potongan dari tepi 50 mm.
lubang yang satunya 15.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 6


e. Jarak antar lubang 50 mm dengan e. Jarak antar potongan 50 mm.
banyak lubang 10.
f. Jumlah seluruh lubang 11 f. Banyak potongan 3.
g. Tebal pipa 2 mm. g. Tebal pipa 3 mm.

Perbandingan Desain Plat Atas

Gambar 1.7: Desain Plat Atas pada Gambar Lama.

Gambar 1.8: Desain Plat Atas pada Gambar Baru.

Interpretasi :

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 7


Perbandingan Desain Plat Bawah

Gambar 1.9: Desain Plat Bawah pada Gambar Lama

Gambar 1.10: Desain Plat Bawah pada Gambar Baru

Interpretasi :
PLAT ATAS LAMA PLAT ATAS BARU
a. Panjangnya 150 mm dan lebarnya
a. Ukuran panjang dan lebar sama. 190 mm.
b. Terdapat 4 buah lubang baut. b. Terdapat 6 buah lubang.
c. Jarak lubang dari tepi yaitu c. Jarak lubang dari tepi yaitu 15x20
20x20 mm. mm.
d. Jarak antar pusat lubang yaitu d. Jarak antar pusat lubang 50 mm.
110 mm.
e. Berbentuk datar sepanjang 30 dari
e. Memiliki bentuk persegi dan tepi kemudian kebawah sejauh 32
datar. mm, mendatar 130 mm, keatas 32
mm dan kemudian mendatar 30
mm.
f. Memiliki diameter lubang f. Diameter lubang sebesar 7 mm.
sebesar 12 mm.
g. Terdapat plat engsel untuk
tempat pipa.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 8


PLAT BAWAH LAMA PLAT BAWAH BARU
a. Ukuran panjang 370 mm dan a. Ukuran panjang dan lebarnya sama
lebarnya 280 mm. yaitu 110 mm.

b. Jarak pusat lubang dari garis tepi b. Jarak pusat lubang baut dari garis
30 mm. tepi 10 mm.
c. Jarak antara pusat lubang baut c. Jarak antara pusat lubang baut dari
dari samping 330 mm dari depan samping dan depan sama yaitu 80
240 mm. mm.

Perbandingan Desain Bolt

Gambar 1.11 : Desain Bolt pada Gambar Baru

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 9


Gambar 1.12 : Desain Bolt pada Gambar Lama

Interpretasi :

BAUT LAMA BAUT BARU


a. Panjang ulir 50 mm dari pangkal a. Panjang ulir 31,13 mm dari pangkal .
baut.
b. Tebal kepala baut adalah 4,7 mm. b. Tebal kepala baut adalah 7,5 mm.
c. Panjang baut adalah 55,3 mm. c. Panjang baut adalah 77,5 mm.
d. Diameter terluar kepala baut 13 d. Diameter terluar kepala baut adalah
mm. 18 mm.
e. Diameter kedua kepala baut e. Diameter kedua kepala baut adalah
adalah 11,63 mm. 13,50 mm.

Perbandingan Desain Nuts dan washer

Gambar 1.13 : Desain Nuts dan washers pada Gambar Baru

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 10


Gambar 1.14 : Desain Nuts dan washers pada Gambar Lama.

Interpretasi :

NUT DAN RING LAMA NUT DAN RING BARU


a. Ring berbentuk lingkaran dengan a. Ring berbentuk lingkaran
diameter lingkaran luar 24 mm dan dengan diameter lingkaran luar
diameter lingkaran dalam 13 mm. 24 mm dan diameter lingkaran
dalam 13 mm.
b. Ring memiliki ketebalan 3 mm, b. Ring memiliki ketebalan 3 mm,
artinya ring ini dapat diberikan artinya ring ini dapat diberikan
toleransi ketebalan sesuai dengan toleransi ketebalan sesuai
kebutuhan yang diinginkan. Semisal dengan kebutuhan yang
diberi toleransi ketebalan +0.5 mm diinginkan. Semisal diberi
dan -0.5 mm. toleransi ketebalan +0.5 mm
dan -0.5 mm.
c. Bagian luar mur berbentuk c. Bagian luar mur berbentuk
lingkarang dengan diameter 26 mm. lingkarang dengan diameter 26
mm.
d. Bagian dalam mur yang merupakan d. Bagian dalam mur yang
tempat ulir memiliki diameter 10.11 merupakan tempat ulir memiliki
mm. diameter 10.11 mm.
e. Panjang segienam yang menyelimuti e. Panjang segienam yang
tempat ulir adalah 20.78 mm. menyelimuti tempat ulir adalah
20.78 mm

Perbandingan Desain Peyangga Bawah

Gambar 1.15 : Desain Penyanggah Bawah

Interpretasi :

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 11


PENYANGGA BAWAH LCD LAMA PENYANGGA BAWAH LCD BARU

- a. Alat baru untuk menyesuaikan


ukuran LCD.
- b. Membantu baut untuk
mengait/menyambung antara tiang
penyangga dengan LCD.

Perbandingan Desain Rel Penyangga Bawah

Gambar 1.16 : Desain Rel Penyangga Bawah setelah revisi

Interpretasi :

REL PENYANGGA BAWAH REL PENYANGGA BAWAH BARU


LAMA
- a. Memiliki ukuran 50mm x 20mm dan
memiliki tebal 6 mm.
- b. Memiliki 1 hole dengan diameter 5
mm.
- c. Bentuknya persegi panjang.
- d. Memiliki rongga berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 31 mm x 10
mm.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 12


Perbandingan Desain Plat Engsel

Gambar 1.17 : Desain Plat Engsel Lama

Interpretasi :

PLAT ENGSEL LAMA PLAT ENGSEL BARU

Panjang Plat Engsel 60.00 mm. -


-
Lebar Plat Engsel 40.00 mm.

Diameter hole 12.00 mm. -

Jarak lubang dari atas plat 15.00 mm. -

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 13


Ketebalan Plat Engsel 3.00 mm. -

1.3.2 Spesifikasi Bahan

Gambar Desain Assembly Gambar Desain Assembly Proyektor


Proyektor lama baru
a. Bahan yang digunakan adalah steel a. Cast atau besi digunakan sebagai
atau baja dikarenakan bahan ini kuat bahan penyangga dikarenakan besi
dan tahan lama. memiliki kelebihan : Dapat dibentuk
sesuai dengan kebutuhan, tahan aus
dapat dikerjakan dengan mesin.
Mampu meredam getaran, sehingga
sering digunakan untuk body mesin.
Tahan terhadap tekanan yang besar.

b. Cast atau besi digunakan sebagai b. Bahan yang digunakan adalah steel
bahan penyangga dikarenakan besi atau baja dikarenakan bahan ini kuat
memiliki kelebihan Dapat dibentuk dan tahan lama.
sesuai dengan kebutuhan, tahan aus
dapat dikerjakan dengan mesin.
Mampu meredam getaran, sehingga
sering digunakan untuk body mesin.
Tahan terhadap tekanan yang besar
c. Stainless Steel, bahan ini Mudah c. Stainless Steel, bahan ini Mudah
dibersihkan. Bahan kuat Stainless dibersihkan. Bahan kuat Stainless
terbuat dari logam yang sangat rapat terbuat dari logam yang sangat rapat
sehingga tidakmudah berkarat dan sehingga tidakmudah berkarat dan

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 14


tahan lama. Keunggulan utama dari tahan lama. Keunggulan utama dari
stainless steel adalah sifatnya yang stainless steel adalah sifatnya yang
tahan lama dan tidak mudah rusak. tahan lama dan tidak mudah rusak.

d. 4.Bahan yang digunakan untuk d. bahan yang digunakan untuk


membuat penyangga proyektor membuat penyangga proyektor baru
banyak, karena penyangga juga banyak, karena ada part
proyektor lama lebih panjang penyangga proyektor tambahan yang
daripada penyangga proyektor diguankan untuk pengguat saat
yang digantung. menggantung proyektor.

1.3.3 Alasan Perubahan


1) Memenuhi keinginan pasar.
2) Karena menggunakan bahan yang lebih sedikit,sehingga bisa
mengurangi biaya produksi.
3) Penyangga yang sudah di revisi Memiliki lubang penyangga yang
membuatnya bisa berbelok ke kanan atau kekiri sesuai keinginan.
4) Desain yang lebih simple.
5) Biaya produksi yang sedikit akan membuat harga jual suatu
produk/barang mejadi lebih terjangkau.
6) Sesuai dengan kegunaan desain sebelum digunakan untuk proyektor
berdiri di lantai sedangkan desain baru untuk digantung.
1.4 Kesimpulan
1) Design adalah sebuah perencanaan,sedangkan manufaktur adalah proses
pembuatan barang mentah atau bahan menjadi sebuah produk yang berguna.
2) Memperbaiki produk seiring dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
3) Produk dengan desain yang lebih simpel dan lebih diminati pasar
4) Biaya produksi yang minimal dapat mempengaruhi harga suatu produk
menjadi lebih terjangkau
1.5 Referensi

Sato, Takhesi, G, Hartanto, Sugiarto, N. 1999. Mechanical Drawing According


To ISO Standards .P.T. Pradnya Paramita, Jakarta.

Gieseke, Frederick, E., dkk. 2001. Gambar Teknik. Erlangga, Jakarta.

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 15


Kim, S. 2004. Design and Manufacturing II : Assembly and Joining, [online :
diakses 7 Maret 2009] URL : http://ocw.mit.edu/NR/rdonlyres/Mechanical-
Engineering/2-008Spring2004/32A84B25-E411-4847-8341-
3C9776E77B50/0/09assemnjoin_6f1.pdf

Machine Design Magazine. Design for Manufacture and Assembly. [online :


diakses 7 Maret 2009] URL: http://smaplab.ri.uah.edu/ipd/1_1.pdf

Ulrich, Karl T. dan Eppinger Steven D. 1995. Product Design and


Development,McGraw-Hill, Inc.

Xie, Xiofan. 2003. Design for Manufacture and Assembly. [online : diakses 8
Maret 2009] URL : http://home.utah.edu/~u0324774/pdf/DFMA.pdf

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 2017 16

Anda mungkin juga menyukai