Anda di halaman 1dari 18

1

DATABASE DESIGN

Dana Marsetiya Utama


Apakah Yang Dimaksud Desain
Database ?
Proses memutuskan seperti apa database akan
terlihat.
Database desain adalah proses menghasilkan suatu
model data rinci dari database.
Database desain melibatkan pemilihan:
Tabel
Kolomuntuk setiap tabel
Bagaimana tabel dan kolom berinteraksi satu sama
lain
Database System Development Lifecycle
merupakan komponen yang penting dalam
sistem basis data karena aplikasi dari database
lifecycle berkaitan dengan sistem informasi yang
ada. (Connolly dan Begg, 2010, p.262)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p.313-314),
siklus hidup pengembangan sistem basis data
diasosiasikan dengan siklus hidup sistem
informasi.
Sangat penting untuk mengenali tahapan dari
pengembangan sistem basis data tidak
berurutan secara ketat, tetapi melibatkan
beberapa perulangan dari tahap sebelumnya
melalui feedback loop.
SIKLUS HIDUP BASIS DATA
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan basis
data sebagai micro life cycle dan termasuk fase-
fasenya sbb :
1. Database Planning
Di aktifitas ini akan disusun bagaimana langkah-

langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih


efisien dan efektif.
2. System Definition
Definisi ruang lingkup basis data (misal : para pemakai, aplikasi-
aplikasinya, dsb.)
3. Design
Pada bagian dari fase ini, perancangan sistem basis data secara
konseptual, logikal dan fisik dilaksanakan.
4. Implementation
Pemrosesan dari penulisan definisi basis data secara konseptual,
eksternal, dan internal, pembuatan file-file basis data yang
kosong, dan implementasi aplikasi-aplikasi software.
5. Loading atau Data Conversion
Basis data ditempatkan baik secara memanggil data secara
langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format
sistem basis data dan memangggilnya kembali.

6. Application Conversion
Beberapa aplikasi software dari suatu sistem sebelumnya
dikonversikan ke suatu sistem yang baru.
7. Testing dan Validation
Sistem yang baru ditest dan diuji kebenarannya.
8. Operation
Operasi-operasi pada sistem basis data dan aplikasi-aplikasinya.
9. Monitoring dan Maintenance
Selama fase operasi, sistem secara konstan memonitor dan
memelihara basis data. Pertambahan dan pengembangan data
dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi. Modifikasi dan
pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari waktu ke
waktu.
Langkah ke-3 disebut juga perancangan basis data.
Langkah 3, 4, dan 5 merupakan bagian dari fase
design dan implementation pada siklus kehidupan
sistem informasi yang besar. Pada umumnya basis data
pada organisasi menjalani seluruh aktifitas-aktifitas
siklus kehidupan di atas.
Langkah 5 dan 6 tidak berlaku jika basis data dan
aplikasi-aplikasinya baru.
Sebelum adanya sistem basis data, sistem yang
digunakan untuk mengelola data adalah sistem file atau
dikenal juga dengan file-based system.
Menurut Connoly(2002, h.7), file based system adalah
kumpulan dari program aplikasi yang berfungsi untuk
menghasilkan laporan untuk pengguna. Tiap program
mempunyai dan mengelola datanya masing-masing.
File based system sebagai sistem penyimpanan dan
pengurutan data dengan cara mengumpulkan data-
data yang sejenis, memberi judul atau label dan
melakukan iindex berdasarkan alfabet, untuk
memudahkan proses pencarioan data kembali.
Proses Design Basis Data

1. Pengumpulan dan analisa requirement


2. Design basis data conceptual
3. Pemilihan DBMS
4. Mapping dari conceptual ke logical
5. Physical Design
6. Implementasi
Phase 1: Pengumpulan Data &
Analisa Requirement
Pengidentifikasian group pemakai dan area aplikasi
Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang
berhubungan dengan aplikasi form, report, manual,
organization chart, dsb
Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan,
seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi,
dsb
Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur
menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement
specification (bentuk diagram) seperti Flow Chart, DFD, dll. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan kekonsistenan,
ketepatan, dan kelengkapan dari spesifikasi.
Phase 2: Design Conceptual
- Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur
basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-
batasan.
- Mampu menyatakan relationship, batasan-batasan Diagram
Phase 3: Pemilihan DBMS

Pemilihan DBMS ditentukan oleh sejumlah faktor


antara lain:
faktor teknis: storage, akses path, user interface,
programmer, bahasa query
faktor ekonomi: software, hardware, maintenance,
training, operasi, konversi, teknisi, dll
faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar
aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data
Phase 4: Mapping dari Data Model
Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
Hasil pemetaan biasanya berupa DDL
Phase 5: Physical Design
Struktur storage, akses path untuk mendapatkan
performance yang baik
Kriteria baik dapat dilihat dari:
- response time
- pemakaian storage
- throughput (jumlah transaksi per unit waktu)
Perlu tuning untuk memperbaiki performance
berdasarkan statistik pemakaian
Phase 6: Implementasi Sistem Basis
Data
Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang
lama
Transaksi dapat diimplementasikan oleh program
aplikasi dan dikompilasi
Siap dioperasikan
Akhir Perkuliahan
18

Ada Yang Ditanyakan??

Anda mungkin juga menyukai