Anda di halaman 1dari 11

BioEdu Vol. 6 No.

4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN


BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS BASED ON PROBLEM BASED


LEARNING TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES ON THE CIRCULATORY
HUMAN SYSTEM MATTER

Miftakhul Arofah
Pendidikan Biologi, FMIPA, UNESA
iJalan iKetintang iGedung iC3 iLt. i2 iSurabaya i60231, iIndonesia
ie-mail: mifta31arofah@gmail.com

Raharjo
Biologi, FMIPA, UNESA
iJalan iKetintang iGedung iC3 iLt. i2 iSurabaya i60231, iIndonesia

iAbstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Masalah untuk
meningkatkan hasil belajar dan mendiskripsikan validitas, keefektifan, dan kepraktisannya. Model
pengembangan LKS ini menggunakan model pengembangan 4-D (define, design, develop dan
disseminate), namun penelitian ini hanya dilakukan hingga tahap develop. Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 29 Juli 2016. Perolehan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis Gain Score
digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Penelitian menghasilkan LKS yang valid
ditinjau dari hasil validasi, LKS dinyatakan sangat valid dengan rata-rata persentase 86,36%. LKS
dinyatakan praktis ditinjau dari observasi aktifitas siswa dengan persentase sebesar 95% dan efektif
ditinjau dari hasil belajar siswa 76,8% dinyatakan tuntas dengan nilai Gain score sebesar 0,78.

Kata kunci: LKS, pembelajaran berbasis masalah, dan hasil belajar.

iAbstract
The purpose of this research was to produce students worksheet Based on Problem based learning to
improve learning outcomes and describe the validity, effectiveness and practicality. It was
development model using the model of development of the 4-D (define, design, develop and
disseminate), but this research only done to develop stage. This research was conducted on 29 july
2016. Data was analyzed descriptive qualitatively. Score Gain analysis used to determine the
learning outcome. The result of students worksheet valid in terms of the results of validation, It was
expressed very valid with an average percentage of 86.36%. students worksheet was practical in
terms of observation of student activity with a percentage of 95% and effective in terms of student
learning outcomes 76.8% declared complete by value Gain score was 0.78.

Key words: studen worksheet, problem based learning, and learning outcomes.

204
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENDAHULUAN Materi sistem peredaran darah


Pembelajaran dalam Kurikulum manusia merupakan materi Biologi yang
2013 merupakan pembelajaran yang berpusat memiliki karakteristik meliputi struktur,
pada siswa dan terjadi pembelajaran interaktif fungsi peredaran darah, macam organ
yaitu interaksi guru, siswa, masyarakat, peredaran darah yang meliputi jantung dan
lingkungan alam dan berbagai sumber media pembuluh darah, proses peredaran darah
lain. (Kemendikbud, 2013). Pada Kurikulum dan berbagai kelainan/penyakit sistem
2013 guru hanya sebagai fasilitator, guru peredaran darah manusia. Materi
adalah pendamping dan mendorong siswa kelainan/penyakit sistem peredaran darah
lebih aktif dalam pembelajaran untuk dapat manusia sangat dekat dengan kehidupan
mencapai lima aspek penting yang ada pada sehari-hari siswa sehingga materi tersebut
Kurikulum 2013 serta dapat menumbuhkan dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata
suasana belajar mengajar yang dengan kegiatan praktikum yang ada di
menyenangkan. Lima aspek penting tersebut dalam LKS. Dengan demikian siswa akan
antara lain mengamati, menanya, lebih optimal dalam memahami materi yang
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan diajarkan. Penyajian LKS dalam bentuk
dan mengomunikasikan yang merupakan kegiatan praktikum dapat membuat siswa
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah berperan aktif dalam proses pembelajaran.
(Kemendikbud, 2013). Salah satu metode yang dapat menyajikan
Kegiatan belajar mengajar dalam kegiatan praktikum dan dapat mengaitkan
mata pelajaran Biologi seharusnya materi dengan kehidupan nyata yaitu model
menerapkan pembelajaran aktif yang pembelajaran berbasis masalah.
berpusat pada siswa. Salah satunya adalah Menurut Arends (2013), dalam
materi sistem peredaran darah manusia. pembelajaran PBM guru berperan penting
Namun, dalam kenyataannya pembelajaran dalam menyajikan berbagai masalah yang
berpusat pada siswa belum sepenuhnya autentik dan memberikan fasilitas dalam
diterapkan. Berdasarkan wawancara dengan penyelidikan siswa. Karakteristik model
guru Biologi yang dilakukan pada tanggal 28 Pembelajaran Berbasis Masalah siswa harus
April 2016 di Madrasah Aliyah Negeri mampu menganalisis dan mengidentifikasi
(MAN) Panggul Trenggalek pada materi masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan
sistem peredaran darah manusia belum informasi, membuat inferensi dan melakukan
sepenuhnya berpusat pada siswa dan lebih percobaan serta merumuskan kesimpulan
cenderung menggunakan metode ceramah. (Ibrahim, 2012). Metode tersebut menyajikan
Menurut Suprihatiningrum (2013), pembelajaran autentik dan menuntut siswa
pembelajaran dengan metode ceramah untuk berperan aktif dalam proses belajar dan
memiliki kelemahan yaitu dapat membuat menyajikan suatu masalah nyata dalam
siswa cenderung pasif dalam mengikuti kehidupan sehari-hari serta menuntun siswa
proses pembelajaran dan menimbulkan rasa untuk dapat memecahkan masalah masalah
bosan dan jenuh pada siswa serta dapat yang ada.
mnghambat daya berpikir kritis siswa karena Berdasarkan uraian di atas,
perolehan konsep yang kurang. Dengan diharapkan dengan LKS berbasis masalah
demikian, pembelajaran yang dilakukan harus mampu membantu siswa dalam memahami
lebih berpusat pada siswa dan memunculkan materi serta dapat meningkatkan hasil belajar
pembelajaran yang aktif. Wawancara juga khususnya pada materi Sistem Peredaran
dilakukan kepada siswa kelas XI MIA yang Darah Manusia. Penelitian ini bertujuan
meyatakan bahwa materi sistem peredaran untuk menghasilkan LKS berbasis masalah
darah manusia tidak mudah dipahami karena yang valid berdasarkan hasil validasi LKS,
memiliki banyak materi. praktis berdasarkan hasil observasi aktivitas
205
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

siswa, dan efektis berdasarkan hasil pretest- ( ) ( )


postest. ( )

Keterangan:
METODE PENELITIAN g : Gain
Jenis penelitian ini adalah penelitian Sf : skor postest yang diperoleh
pengembangan yang menggunakan model Si : skor pretest yang diperoleh
pengembangan 4-D ( Four D Models) yang 100 : Skor maksimal
memiliki empat tahapan yakni define, design,
develop dan disseminate, namun penelitian
ini hanya dilakukan hingga tahap develop. nHASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan dan validasi LKS dilakukan Hasil data yang diperoleh dari
di Jurusan Biologi FMIPA Unesa semester penelitian ini adalah data validasi LKS,
ganjil 2015/2016 dan uji coba terbatas di MA kepraktisan dan keefektifan. Validitas LKS
Negeri Panggul Trenggalek pada semester ditinjau dari hasil validasi yang dilakukan
genap 2015/2016. kepada seorang dosen ahli pendidikan,
Sasaran penelitian ini yaitu LKS seorang dosen ahli materi, dan seorang guru
berbasis masalah pada materi Sistem biologi, data kepraktisan diperoleh dari
Peredaran Darah Manusia yang diujicoba lembar observasi aktivitas siswa, data
secara terbatas pada 15 siswa Kelas XI MIA I keefektifan diperoleh dari hasil belajar siswa
di MA Negeri Panggul Trenggalek. dan respon siswa.
Instrumen yang digunakan adalah lembar Validitas LKS memperoleh
validasi LKS yang dinilai oleh para ahli persentase sebesar 86,4% dengan kategori
untuk mengetahui validitas LKS, lembar sangat valid. Skor persentase tersebut
observasi aktivitas siswa yang diamati oleh diperoleh dari komponen Kelayakan isi,
tiga pengamat dan angket respon siswa untuk kebahasaan, penyajian LKS, dan karakteristik
mengetahui kepraktisan LKS, lembar pretest LKS sesuai Pembelajaran Berbasis Masalah
dan posttest untuk mengetahui keefektifan (PBM). Berdasarkan kelayakan isi LKS
LKS. Metode yang digunakan dalam memperoleh skor persentase 88,9%.
pengumpulan data adalah metode telaah, Berdasarkan kebahasaan memperoleh skor
metode observasi, metode test, dan metode persentase sebesar 91,7%. Berdasarkan
angket. Hasil belajar siswa pada aspek penyajian LKS memperoleh skor persentase
pengetahuan dianalisis dengan menggunakan sebesar 83,3% dan berdasarkan karakteristik
Gain score dan analisis data dilakukan LKS sesuai PBM memperoleh skor
dengan teknik deskriptif kualitatif. Rumus persentase sebesar 85% (Tabel 1).
yang digunakan antara lain : Berdasarkan hasil rata-rata
1. Rumus validasi LKS persentase tersebut LKS telah sesuai dengan
syarat-syarat LKS yang baik menurut
Depdiknas (2004). Hal tersebut dikarenakan
2. Rumus aktivitas siswa LKS telah memenuhi identitas LKS secara
umum yang meliputi judul, petunjuk, alokasi
waktu, penyelesaian, informasi singkat,
langkah kerja dan tugas yang harus dilakukan
3. Rumus ketercapaian indikator
(Depdiknas, 2004).
Hasil validasi LKS pada aspek
karakeristik yang sesuai dengan pembelajaran
4. Rumus gain score berbasis masalah telah sesuai dengan
pernyataan Ibrahim (2012) bahwa dalam
206
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Lanjutan Tabel 1
pembelajaran berbasis masalah guru harus No Aspek Skor Rata- Kate-
mampu mengarahkan siswa dan membimbing yang V V V rata gori
divalidasi 1 2 3
siswa dalam penyelidikan untuk memecahkan
3 Keleng- 4 3 4 91,7 Sangat
masalah autentik. kapan valid
bagian
nTabel 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian LKS;
Validitas LKS Berbasis Masalah dengan
No Aspek Skor Rata- Kate- aspek
yang Mencantu
V V V rata gori
divalidasi mkan
1 2 3 alokasi
waktu dan
1 Kesesuain 4 4 4 100 Sangat tujuan
LKS valid
belajar
dengan petunjuk
Kurikulm mengerja-
2013; kan LKS,
dengan pengantar
aspek materi dan
Menduku- artikel
ng (berita)
pencapain dan alat,
sikap bahan dan
keagaman daftar
(KI1), pustaka
sikap Kebahasaan
sosial 1 Bahasa 4 3 4 91,7 Sangat
(KI2), lugas dan valid
sikap komunikat
pengetahu if; dengan
-an (KI 3) aspek
dan sikap Mengguna
penerapan kan
pengetahu bahasa
-an (KI 4) yang
2 Kebenarn 3 2 4 75 Valid lazim
isi materi digunakan
pada LKS; mengguna
dengan -kan
aspek istilah-
Ringkasan istilah
materi yang
yang baku,
disajikan kalimat
sesuai mudah
dengan dipahami
konsep, dan tidak
keterangn mengandu
gambar -ng makna
sesuai ganda
dengan Penyajian LKS
konsep , konsisten, 3 3 4 83,3 Sangat
1
istilah konsepnya vaid
biologi disajikan
yang secara
digunakan urut,
sesuai dan informasi
kebenaran tersaji
fakta yang secara
disajikan
207
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

No Aspek Skor Rata- Kate- Kepraktisan LKS ditinjau dari hasil


yang V V V rata gori observasi aktivitas siswa memperoleh rata-
divalidasi 1 2 3
rata persentase sebesar 95% dengan kategori
lengkap
dan tersaji
sangat baik. Hal tersebut dikarenakan hampir
secara seluruh siswa melakukan kegiatan yang ada
jelas di dalam LKS. Berdasarkan hasil observasi
2 Keseuaian 3 3 4 83,3 Sangat
valid
aktivitas siswa hampir keseluruhan aspek
tampilan
sampul mendapat kategori sangat baik. Kategori baik
LKS hanya terdapat pada satu aspek saja yaitu
dengan isi tentang membaca petunjuk LKS dengan
materi.
persentase sebesar 86,67%. Aspek yang
Karakteristik LKS sesuai pembelajaran
berbasis masalah mendapat persentase 100% meliputi siswa
1 Orientasi 3 3 3 75 Valid membaca tujuan pembelajaran, membaca
siswa artikel, mengidentifikasi masalah, membaca
pada
alat dan bahan, aktif mengerjakan tugas
masalah
2 Mengorga 3 4 4 91,7 Sangat praktikum, membuat data hasil percobaan
nisasikan valid dan laporan hasil percobaan (Tabel 2).
siswa
untuk
belajar
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi
3 Membim- 4 4 4 100 Sangat Aktivitas Siswa
bing valid
penyelidi- No Aspek Nilai Kategori
kan pengamatan keaktifan
individual siswa
maupun (%)
kelompok 1 Siswa membaca 100 Sangat
4 Mengem- 3 3 4 83,3 Sangat tujuan baik
bangkan valid pembelajaran
dan dalam LKS
menyaji- 2 Siswa membaca 80 Sangat
kan hasil petunjuk yang baik
karya tercantum dalam
5 Mengeval 2 4 3 75 Valid LKS
uasi 3 Siswa membaca 86,7 Sangat
proses ringkasan materi baik
pemecah- yang tercantum
an dalam LKS
masalah 4 Siswa membaca 100 Sangat
Skor Rata-rata LKS 86,36 Sangat artikel yang baik
valid tercantum dalam
LKS
Keterangan: 5 Siswa 100 Sangat
Penelaah I : Ahli media mengidentifikasi baik
Penelaah II : Ahli materi masalah
berdasarkan
Penelaah III : Guru biologi
artikel yang telah
dibuat
Akker et al. (1999) menyatakan 6 Siswa dapat 86,7 Sangat
bahwa dalam menentukan kepraktisan merumuskan baik
masalah
mengacu pada tingkatan produk yang berdasarkan
dihasillkan dapat digunakan dalam proses identifikasi
pembelajaran dengan sangat baik. Produk masalah
yang dimaksud adalah LKS berbasis masalah. 7 Siswa membaca 100 Sangat
alat dan bahan baik

208
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

No Aspek Nilai Kategori indikator menyebutkan komponen darah dan


pengamatan keaktifan
Lanjutan Tabel 2 fungsi darah bagi tubuh. Nilai terendah yang
siswa
(%) diperoleh yaitu sebesar 67% pada indikator
sebelum memulai menganalisis beberapa kelainan pada sistem
kegiatan peredaran darah manusia dan menjelaskan
praktikum yang cara menguji kandungan bahan makanan
tercantum dalam
LKS (Gambar 1)
8 Siswa aktif dalam 100 Sangat
mengerjakan tugas baik
praktikum yang 100

% Ketercapaian
tercantum dalam
LKS persentase
9 Siswa dapat 93,3 Sangat 50 ketercapaian
membuat variabel baik
percobaan sesuai
0 persentase
perintah yang
tercantum dalam 1 2 3 4 tidak tercapai
LKS 1, 2, 3, 4 = Indikator Pembelajaran
10 Siswa dapat 100 Sangat
membuat data baik
hasil percobaan
sesuai perintah Gambar 1. Ketuntasan tiap indikator.
yang tercantum Indikator 1 adalah menyebutkan komponen
dalam LKS
11 Siswa dapat 100 Sangat darah dan fungsi darah bagi tubuh. Indikator
membuat laporan baik 2 adalah menjelaskan cara penggolongan
hasil percobaan darah pada manusia. Indikator 3 adalah
sesuai perintah
menganalisis beberapa kelaian/penyakit pada
yang tercantum
dalam LKS sistem peredaran darah manusia. Indikator 4
12 Siswa aktif dalam 93,3 Sangat adalah menjelaskan cara menguji kandungan
mengerjakan baik bahan makanan.
laporan hasil
Ketercapaian indikator yang dapat
percobaan sesuai
perintah yang dikatakan tuntas yaitu sebesar 61%.
tercantum dalam Ketuntasan indikator dengan persentase 61%
LKS menggunakan lima kategori yaitu jika 0-20%
Rata- rata Persebtase 95 Sangat
Aktivitas Siswa baik tidak tuntas, 21-40 kurang tuntas, 41-60
menggunakan LKS cukup tuntas, 61-80 tuntas dan 81-100 sangat
Berbasis Masalah tuntas.
Berdasarkan hasil belajar
Berdasarkan hasil belajar siswa menggunakan pretest dan postest serta
diperoleh dari lembar pretest dan postest. ketercapaian indikator pembelajaran, siswa
Rata-rata nilai pretest sebesar 32,05% dan kelas XI MIA 1 MA Negeri Panggul
rata-rata nilai postest sebesar 85,38%. Nilai Trenggalek dinyatakan tuntas. Keefektifan
Gain score siswa yang diperoleh setelah LKS juga ditinjau dari respons siswa
menggunakan LKS berbasis masalah yaitu memperoleh rata-rata persentase sebesar 99%
sebesar 0,78 dengan kategori tinggi. Nilai dengan kategori sangat baik. Hampir secara
postest 14 dari 15 siswa dinyatakan tuntas keseluruhan siswa memberikan respon positif
belajar karena mendapat nilai sebesar 75. terhadap penggunaan LKS berbasis masalah.
Hanya satu anak yang tidak tuntas dan Berdasarkan hasil penelitian yang
mendapat nilai 72. Berdasarkan hasil diperoleh, LKS berbasis masalah
ketuntasan indikator pembelajaran, diperoleh memperoleh hasil yang baik dari segi
nilai tertinggi sebesar 100% yaitu pada validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil
209
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

validitas, LKS memperoleh skor persentase bahasa yang baik harus sesuai dengan EYD
sebesar 86,4% dengan kategori sangat valid. dan tidak mengandung makna ganda.
Dilihat dari segi kepraktisan LKS yang Penilaian pada aspek penyajian
dinilai dari hasil observasi aktivitas siswa LKS, terdapat dua kriteria yaitu teknik
memperoleh skor persentase sebesar 95% penyajian dan kesesuaian tampilan sampul
dengan kategori sangat baik. Dari segi dengan isi materi yang kedua mendapat skor
keefektifan siswa ditinjau dari hasil belajar persentase sebesar 83,33%. Perolehan skor
dan respons siswa, hasil belajar berdasarkan rata-rata yang belum sempurna dikarenakan
ketuntusan indikator memperoleh ketuntasan informasi yang disampikan kurang sesuai
sebesar 80,15% dan respons siswa yang dengan praktikum yaitu pada ringkasan
memberikan respon positif terhadap LKS materi menjelasakn lemak HDL (High
sebesar 99%. Berdasarkan aktivitas siswa, Density Lipoprotein) yaitu kolesterol baik
respons siswa dan hasil belajar siswa, LKS dan LDL (Low Density Lipoprotein) yaitu
yang valid dapat meningkatkan hasil belajar kolesterol jahat, namun praktikum yang
siswa. dilakukan hanya sebatas mengetahui
Menurut Nieveen (1999), bahwa kandungan lemak tanpa menemukan
validitas memenuhi konsisten dan rasional kandungan LDL dan HDL. LKS telah
yang kuat meliputi isi dan kontruksi LKS diperbaiki dan dapat digunakan dalam
yang mendapat penilaian dan masukan dari pembelajaran. Selanjutnya, sampul terlalu
beberapa pakar. Beberapa aspek yang banyak gambar seperti gambar pembuluh
dijadikan acuan dalam penyusunan LKS darah, makanan yang mengandung lemak,
antara lain kelayakan isi, kebahasaan, dan gmbar lemak LDL dan HDL serta warna
penyajian LKS, dan karakteristik LKS. cenderung pucat. Hal tersebut sesuai dengan
Penilaian aspek kelayakan isi LKS Depdiknas (2004) menyatakan bahwa LKS
terdiri atas tiga kriteria, yaitu: kesesuaian harus memiliki daya pikat dari sajian
LKS dengan Kurikulum 2013 mendapat skor penulisan, tampilan, tugas-tugas, dan
100%, kebenaran isi materi pada LKS penilaian.
mendapat skor sebesar 75%, dan kelengkapan Aspek penilaian terakhir adalah
bagian LKS mendapat skor 91,67%. Rata-rata karakterisrik LKS sesuai dengan
skor yang diperoleh dari aspek kelayakan isi pembelajaran berbasis masalah. Kriteria
yaitu sebesar 89% dengan kategori sangat Orientasi siswa pada masalah mendapat skor
valid. Hasil ini dikarenakan telah memenuhi persentase sebesar 75% hal ini dikarenakan
syarat tentang LKS yang baik menurut pada kriteria kebenaran isi materi LKS
Depdiknas (2004) yang menyatakan identitas terdapat salah konsep pada ringkasan materi
LKS secara umum meliputi judul, petunjuk, tertulis katup jantung hanya dua yang
alokasi waktu, penyelesaian, informasi seharunya 3 katup dan kurangnya gambar
singkat, langkah kerja dan tugas yang harus sehingga LKS direvisi dan tidak mengganggu
dilakukan. Hal tersebut juga sesuai dengan berjalannya kegiatan pembelajaran. Hal
Prastowo (2013) yang menyatakan ringkasan tersebut sesuai dengan Prastowo (2013) yang
ringkasan materi yang tercantum dalam LKS menyatakan bahwa ringkasan materi yang
harus jelas dan memiliki kebenaran fakta tercantum harus jelas dan memiliki kebenaran
dalam penyajiannya. fakta dalam penyajiannya, kriteria
Pada aspek kebahasaan dengan mengorganisasikan siswa untuk belajar.
kriteria bahasa lugas dan komunikatif medapat persentase 91.67%, membimbing
mendapat rata-rata nilai sebesar 91,67% penyelidikan individual maupun kelompok
dengan kategori sangat valid. Hal ini sesuai mendapat persentase sebesar 100%.
dengan Widjajanti (2008) menyatakan syarat Selanjutnya kriteria mengembangkan dan
menyajikan hasil karya mendapat persentase
210
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

sebesar 83.33%. Kriteria mengevaluasi kemampuan mereka sendiri sehingga siswa


proses pemecahan masalah 75% hal ini akan belajar mandiri. Hal tersebut juga sesuai
dikarenakan arahan di LKS kurang sesuai dengan Amri dan Ahmadi (2010) siswa yang
untuk mengarahkan siswa menemukan lebih aktif dalam proses pembelajran akan
masalah dan mengevaluasi masalah namun menunjukkan resistensi yang sangat baik dan
telah direvisi dan tidak mengganggu kegiatan mampu mengembangkan diri menjadi pelajar
pembelajaran yang berlangsung. Pendapat yang mandiri.
validator mengarah kepada pernyataan Siswa yang memiliki kepercayaan
Arends (2011) bahwa model pembelajaran diri terhadap kemampuan intelektualnya akan
berbasis masalah memiliki ciri pertanyaan , mendapat hasil yang baik dalam proses
arahan dan masalah mendorong siswa pembelajaran. Hasil belajar dapat
menemukan masalah autentik, selanjutnya menunjukkan bahwa LKS efektif untuk
kriteria membimbing penyelidikan individual digunakan dalam proses pembelajaran. Hal
maupun kelompok mendapat skor persentase tersebut didukung oleh hasil belajar siswa
sebesar 100% karena di dalam LKS telah yang tuntas dalam mengerjakan lembar
disediakan artikel tentang tingkat kolesterol postest yang mendapat skor persentase rata-
tinggi akibat konsumsi lemak ber;ebih dan rata sebesar 85,38% sedangkan hasil rata-rata
siswa diarahkan untuk memecahkan masalah pretest sebelum penggunaan LKS berbasis
dengan mengetahui makanan yang memiliki masalah mendapat skor sebesar 32,05%.
kadar lemak baik dan jahat. Hal tersebut Purwanto (2011) menyatakan bahwa hasil
sesuai dengan Ibrahim (2012) bahwa dalam belajar sering kali digunakan sebagai ukuran
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) guru untuk mengetahui seberapa jauh siswa
harus mampu mengarahkan siswa dan menguasai bahan yang sudah diajarkan.
membimbing siswa dalam penyelidikan Selama pembelajaran menggunakan LKS
untuk menemukan masalah autentik serta berbasis masalah mengalami kekurangan
dalam langkah PBM harus mampu waktu karena LKS yang dibagikan harus
membimbing siswa untuk belajar dan dibaca bergantian dalam kelompok sehingga
menyajikan hasil karya. Hal tersebut juga masalah ini menimbulkan kekurangan
sesuai dengan akinoglu,dkk (2006) dalam penelitian. Seharusnya LKS dibagikan
pembelajaran sains yang menyajikan kepada seluruh siswa sehingga masing-
pembelajaran praktikum harus menyajikan masing siswa mendapat satu LKS.
hasil karya. Dengan demikian LKS berbasis Keterbatasan waktu juga menyebabkan
masalah dapat dinyatakan sangat valid. Hal dokumentasi penelitian menjadi kurang.
tersebut juga didukung oleh hasil onservasi Berdasarkan hasil belajar siswa
aktivitas siswa yang menunjukka LKS menunjukkan adanya peningkatan belajar
berbasis masalah sangat praktis dengan skor setelah menggunakan LKS berbasis masalah
persentasi sebesar 95%. yang ditunjukkan oleh nilai gain score
Pada observasi aktivitas siswa yang sebesar 0,78 dengan kategori tinggi. Menurut
terdiri dari dua belas aspek (Tabel 2) secara Hake (1999), LKS dikatakan efektif apabila
keseluruhan telah menunjukkan kategori terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan
sangat baik dengan rentang rata-rata nilai Gain Score sebesar 0,31. Setelah
persentase antara 80-100%. Hal ini penggunaan LKS berbasis masalah dapat
dikarenkan semangat siswa dalam mengikuti meningkatkan hasil belajar siswa dikarenakan
proses pembelajaran sangat tinggi. Menurut pembelajaran berbasis masalah atau PMB
Ibrahim (2012) menyatakan bahwa seluruh dapat disajikan dalam dengan kegiatan
proses pembelajaran yang berorientasi PBM praktikum yang menuntut siswa berperan
adalah membantu siswa untuk percaya diri aktif dan berpikir tingkat tinggi. Tahap
dengan keterampilan intelektual dan pertama pada PBM yaitu orientasi siswa pada
211
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

masalah, tahap ini siswa membaca artikel Manusia memiliki banyak materi yang
tentang tingginya tingkat kolesterol yang mencangkup struktur, fungsi, macam organ
menyebabkan penyubatan pembuluh darah peredaran darah, proses peredaran darah dan
dan mengganggu sirkulasi darah. Setelah berbagai kelainan. Pemahaman tentang
siswa membaca artikel siswa dapat kelainan dalam Sistem Peredaran Darah
mengidentifikasi masalah yaitu tingginya Manusia akan lebih mudah dipahami dengan
kolesterol disebabkan oleh konsumsi lemak cara praktikum dengan pembelajaran PMB
jahat atau lemak jenuh yang terkandung karena di dalam PBM siswa berperan aktif
dalam makanan mengakibatkan tingginya dalam pembelajaran serta disediakan
kolesterol jahat (LDL). Selanjutnya tahap peristiwa atau masalah di dalam kehidupan
kedua siswa membuat rumusan masalah serta sehari-hari seperti terjadinya peningkatan
hipotesis untuk menguji atau mengetahui kolesterol tinggi dan siswa dapat
bahan makanan apa yang mengandung LDL memecahkan masalah dengan mengetahui
atau HDL. Tahap ketiga membimbing penyebab kolesterol tinggi. Siswa juga
penyelidikan individual maupun kelompok, belajar dalam penyelidikan individual dan
pada tahap ini siswa melakukan praktikum uji kelompok serta dapat menyajikan hasil karya
asam lemak bebas pada bahan makanan dari tugas praktikum yang ada pada LKS.
untuk mengetahui kadar LDL atau HDL Sehingga hasil postest siswa meningkat dan
dalam makanan tersebut dengan menunjukkan bahwa 94% dinyatakan tuntas,
menggunakan larutan alkohol 96% dan yaitu 14 siswa dari 15 siswa memperoleh
NaOH 0,1N. Setelah mengetahui kadar LDL nilai lebih dari 75. Nilai rata-rata gain score
dan HDL maka siswa dapat menuliskan hasil 15 siswa Kelas XI MIA 1 MA Negeri
kegiatan praktikum dalam bentuk tabel dan Panggul Trenggalek adalah sebesar 0,78
menyimpulkan hasil praktikum yaitu bahan dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukan
makanan yang mengandung LDL tinggi bahwa LKS berbasis masalah dapat
seperi mentega. Tahap keempat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan
mengembangkan dan menyajikan hasil karya. hasil belajar Siswa juga ditunjukkan oleh
Pada tahap ini siswa membuat power point siswa yang tuntas pada indikator
presentation (ppt) untuk menyajikan hasil pembelajaran. Ketercapaian Indikator 1 yaitu
praktikum tentang asam lemak bebas pada menyebutkan komponen darah dan fungsi
bahan makanan. Selanjutnya tahap terakhir darah bagi tubuh mendapat skor 100%
adalah mengevaluasi proses pemecahan dengan kategori sangat baik karena semua
masalah, pada tahap ini siswa berdiskusi siswa dapat menyebutkan macam komponen
mengerjakan soal evaluasi tentang praktikum darah dan fungsi darah. Ketercapaian
yang telah dilakukan. Dengan demikian, Indikator 2 yaitu menjelaskan cara
kegiatan praktikum tersebut siswa penggolongan darah pada manusia mendapat
mengetahuipenyebab terjadinya penyumbatan skor sebesar 73,3% dengan kategori sangat
pembuluh darah yang sering dialami baik. Hal ini dikarenakan siswa hanya
masyarakat dan dengan pengetahuan ini mampu menjelaskan cara penggolongan
siswa akan lebih hati-hati dalam memilih darah dengan menyebutkan serumnya tanpa
makanan serta lebih menjaga kesehatan. menjelaskan bagaimana seseorang dikatakan
Sesuai dengan karakteristik PBM memiliki golongan darah tertentu. Penjelasan
yaitu menganalisis dan mengidentifikasi golongan darah yang dimaksud adalah
masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan menjelaskan jika darah seseorang ditetesi
informasi, membuat inferensi dan melakukan serum anti A menggumpal maka golongan
percobaan serta merumuskan kesimpulan darahnya A, jika ditetesi serum anti B
(Ibrahim, 2012) dan sesuai dengan menggumpal maka golongan darahnya B dan
karakteristi materi Sistem Peredaran Darah jika keduanya menggumpal maka golongan
212
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

darahnya AB sebaliknya jika keduanya tidak Keberhasilan penulis dalam


menggumpal maka golongan darahnya O menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak
(Sloane, 2014). Ketercapaian dua indikator lepas dari bantuan berbagai pihak. Ucapan
mendapat persentase sama yaitu sebesar 67% terima kasih disampaikan kepada:
dengan kategori baik. Indikator tersebut 1. Dr, Nur Ducha, M.Si selaku dosen
adalah menganalisis beberapa penyanggah I sekaligus validator
kelaian/penyakit pada sistem peredaran darah LKS dan penelaah yang telah
manusia dan menjelaskan cara menguji memberikan banyak saran dan
kandungan bahan makanan. Hasil masukan.
ketercapaian indikator yang rendah ini 2. Reni Ambarwati, S.Si., M.Si
dikarenakan siswa kurang teliti dalam selaku dosen penyanggah II
membaca dan memahami materi tentang sekaligus validator LKS dan
menganalisis kelaianan yaitu menjelaskan penelaah yang telah memberikan
bagaimana bisa terjadinya kolesterol yang banyak saran dan masukan.
meningkat pada sistem peredaran darah 3. Suharyono, S.Pd selaku Guru
manusia dan kurang cermat dalam melakukan Biologi yang telah menjadi
praktikum. Namun kelemahan penelitian ini penelaah dan memberikan banyak
dalam hasil belajar yaitu pengamatan lima saran dan masukan.
aspek penting yang mencakup mengamati,
menanya, mengasosiasikan dan
DAFTAR RUJUKAN
mengkomunikasikan tidak diamati dengan
menggunakan rubrik pengamatan hanya Akker, J., Branch, R.M., Gustafson, K.,
mengamati secara langsung dalam proses Nieveen, N., dan Plomp, T. 1999.
pembelajaran tanpa menggunakan rubrik Design Approaches and Tools in
penilaian ketercapain lima aspek tersebut.
Berdasarkan hasil belajar dan respon Education and Training. London:
siswa maka LKS berbasis masalah dapat Kluwer Academic Publishers
dinyatakan efektif dan dapat meningkatkan Akinoglu, O. & Tandagon, R.O. (2006). The
hasil belajara siswa.
effects of Problem- based Learning
in Science Education On Student
SIMPULAN Academic Achievement, Attitude
Berdasarkan hasil analisis dan Techonology Education, 2007, 3 (1),
pembahasan, diketahui bahwa LKS Berbasis
71-81. Tersedia Online: http
Masalah mampu meningkatkan hasil belajar
pada materi sistem peredaran darah manusia wwwejmdtecom (10 Mei 2017)
dikarenakan dalam PMB siswa dituntut untuk Amri, S., dan Ahmadi, K. 2010. Proses
berperan aktif dan berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran Kreatif dan Inovatif
Siswa dapat belajar menganalisis dan
mengidentifikasi masalah, menyusun dalam Kelas. Jakarta: Prestasi
hipotesis, mengumpulkan informasi, Pustakarya
membuat inferensi dan melakukan percobaan
Arends , Richard I. 2013. Belajar untuk
serta merumuskan kesimpulan dan LKS
dinyatakan valid, efektif, serta praktis Mengajar. Jakarta : Salemba
digunakan dalam pembelajaran. Humanika
Barrrows, H. S and Kelson, M. A. Problem-
UCAPAN TERIMA KASIH
Based Lerning: A Total Approach to
213
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Education. Online: Magetan. Jurnal Program Sarjana


http://wed.siu.edu/faculty/BPutnam/ Universitas Negeri Surabaya
584/PBL. (10 Mei 2017) Jurusan Biologi. Tidak
Depdiknas. 2004. Pedoman Umum dipublikasikan. Surabaya
Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif
Menengah Atas. Surabaya : Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Depdiknas. Jogjakarta: DIVA Press.
[Kemdikbud] Kementerian Pendidikan dan Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Kebudayaan. 2013. Bahan Uji Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi
Kementerian Pendidikan dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz
Kebudayaan. Media.
Hake, R.R. 1999.Analyzing Change /
GainScore. Dept of Physics Indiana
University.Diunduh dari
http://www.physics.indiana.edu pada tanggal
05-03-2016
Ibrahim, Muslimin. 2012. Pembelajaran
Berbasis Masalah. Surabaya : Unesa
Press
Nieveen, N. 1999. Prototyping to Reach
Product Quality. Jan Van den Akker,
Robert Maribe Braneh, Ken
Gustafson, and Tjeerd Plomp (Ed).
London:Kluwer Academic Plubisher
Noviyanti, Eka. 2014. Pengembangan
Lembar Kegiatan Siswa Berbasis
Problem Based Learning Pada
Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Surabaya.
Prandini, Novia N. 2015. Penerapan Media
Animasi Interaktif Dengan Model
Pembelajaran Problem Based
Instruction Pada Sub Materi Daur
Biogeokimia Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas X Sman 2
214
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen8 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB 2
    1 PB 2
    Dokumen10 halaman
    1 PB 2
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen10 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen4 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen11 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen13 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen5 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB 2
    1 PB 2
    Dokumen20 halaman
    1 PB 2
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB 2
    1 PB 2
    Dokumen8 halaman
    1 PB 2
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen6 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen8 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen5 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen16 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen9 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen11 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen12 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen7 halaman
    1 PB
    alimsumarno
    Belum ada peringkat