4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Miftakhul Arofah
Pendidikan Biologi, FMIPA, UNESA
iJalan iKetintang iGedung iC3 iLt. i2 iSurabaya i60231, iIndonesia
ie-mail: mifta31arofah@gmail.com
Raharjo
Biologi, FMIPA, UNESA
iJalan iKetintang iGedung iC3 iLt. i2 iSurabaya i60231, iIndonesia
iAbstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Masalah untuk
meningkatkan hasil belajar dan mendiskripsikan validitas, keefektifan, dan kepraktisannya. Model
pengembangan LKS ini menggunakan model pengembangan 4-D (define, design, develop dan
disseminate), namun penelitian ini hanya dilakukan hingga tahap develop. Penelitian ini dilakukan
pada tanggal 29 Juli 2016. Perolehan data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis Gain Score
digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Penelitian menghasilkan LKS yang valid
ditinjau dari hasil validasi, LKS dinyatakan sangat valid dengan rata-rata persentase 86,36%. LKS
dinyatakan praktis ditinjau dari observasi aktifitas siswa dengan persentase sebesar 95% dan efektif
ditinjau dari hasil belajar siswa 76,8% dinyatakan tuntas dengan nilai Gain score sebesar 0,78.
iAbstract
The purpose of this research was to produce students worksheet Based on Problem based learning to
improve learning outcomes and describe the validity, effectiveness and practicality. It was
development model using the model of development of the 4-D (define, design, develop and
disseminate), but this research only done to develop stage. This research was conducted on 29 july
2016. Data was analyzed descriptive qualitatively. Score Gain analysis used to determine the
learning outcome. The result of students worksheet valid in terms of the results of validation, It was
expressed very valid with an average percentage of 86.36%. students worksheet was practical in
terms of observation of student activity with a percentage of 95% and effective in terms of student
learning outcomes 76.8% declared complete by value Gain score was 0.78.
Key words: studen worksheet, problem based learning, and learning outcomes.
204
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Keterangan:
METODE PENELITIAN g : Gain
Jenis penelitian ini adalah penelitian Sf : skor postest yang diperoleh
pengembangan yang menggunakan model Si : skor pretest yang diperoleh
pengembangan 4-D ( Four D Models) yang 100 : Skor maksimal
memiliki empat tahapan yakni define, design,
develop dan disseminate, namun penelitian
ini hanya dilakukan hingga tahap develop. nHASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan dan validasi LKS dilakukan Hasil data yang diperoleh dari
di Jurusan Biologi FMIPA Unesa semester penelitian ini adalah data validasi LKS,
ganjil 2015/2016 dan uji coba terbatas di MA kepraktisan dan keefektifan. Validitas LKS
Negeri Panggul Trenggalek pada semester ditinjau dari hasil validasi yang dilakukan
genap 2015/2016. kepada seorang dosen ahli pendidikan,
Sasaran penelitian ini yaitu LKS seorang dosen ahli materi, dan seorang guru
berbasis masalah pada materi Sistem biologi, data kepraktisan diperoleh dari
Peredaran Darah Manusia yang diujicoba lembar observasi aktivitas siswa, data
secara terbatas pada 15 siswa Kelas XI MIA I keefektifan diperoleh dari hasil belajar siswa
di MA Negeri Panggul Trenggalek. dan respon siswa.
Instrumen yang digunakan adalah lembar Validitas LKS memperoleh
validasi LKS yang dinilai oleh para ahli persentase sebesar 86,4% dengan kategori
untuk mengetahui validitas LKS, lembar sangat valid. Skor persentase tersebut
observasi aktivitas siswa yang diamati oleh diperoleh dari komponen Kelayakan isi,
tiga pengamat dan angket respon siswa untuk kebahasaan, penyajian LKS, dan karakteristik
mengetahui kepraktisan LKS, lembar pretest LKS sesuai Pembelajaran Berbasis Masalah
dan posttest untuk mengetahui keefektifan (PBM). Berdasarkan kelayakan isi LKS
LKS. Metode yang digunakan dalam memperoleh skor persentase 88,9%.
pengumpulan data adalah metode telaah, Berdasarkan kebahasaan memperoleh skor
metode observasi, metode test, dan metode persentase sebesar 91,7%. Berdasarkan
angket. Hasil belajar siswa pada aspek penyajian LKS memperoleh skor persentase
pengetahuan dianalisis dengan menggunakan sebesar 83,3% dan berdasarkan karakteristik
Gain score dan analisis data dilakukan LKS sesuai PBM memperoleh skor
dengan teknik deskriptif kualitatif. Rumus persentase sebesar 85% (Tabel 1).
yang digunakan antara lain : Berdasarkan hasil rata-rata
1. Rumus validasi LKS persentase tersebut LKS telah sesuai dengan
syarat-syarat LKS yang baik menurut
Depdiknas (2004). Hal tersebut dikarenakan
2. Rumus aktivitas siswa LKS telah memenuhi identitas LKS secara
umum yang meliputi judul, petunjuk, alokasi
waktu, penyelesaian, informasi singkat,
langkah kerja dan tugas yang harus dilakukan
3. Rumus ketercapaian indikator
(Depdiknas, 2004).
Hasil validasi LKS pada aspek
karakeristik yang sesuai dengan pembelajaran
4. Rumus gain score berbasis masalah telah sesuai dengan
pernyataan Ibrahim (2012) bahwa dalam
206
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
Lanjutan Tabel 1
pembelajaran berbasis masalah guru harus No Aspek Skor Rata- Kate-
mampu mengarahkan siswa dan membimbing yang V V V rata gori
divalidasi 1 2 3
siswa dalam penyelidikan untuk memecahkan
3 Keleng- 4 3 4 91,7 Sangat
masalah autentik. kapan valid
bagian
nTabel 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian LKS;
Validitas LKS Berbasis Masalah dengan
No Aspek Skor Rata- Kate- aspek
yang Mencantu
V V V rata gori
divalidasi mkan
1 2 3 alokasi
waktu dan
1 Kesesuain 4 4 4 100 Sangat tujuan
LKS valid
belajar
dengan petunjuk
Kurikulm mengerja-
2013; kan LKS,
dengan pengantar
aspek materi dan
Menduku- artikel
ng (berita)
pencapain dan alat,
sikap bahan dan
keagaman daftar
(KI1), pustaka
sikap Kebahasaan
sosial 1 Bahasa 4 3 4 91,7 Sangat
(KI2), lugas dan valid
sikap komunikat
pengetahu if; dengan
-an (KI 3) aspek
dan sikap Mengguna
penerapan kan
pengetahu bahasa
-an (KI 4) yang
2 Kebenarn 3 2 4 75 Valid lazim
isi materi digunakan
pada LKS; mengguna
dengan -kan
aspek istilah-
Ringkasan istilah
materi yang
yang baku,
disajikan kalimat
sesuai mudah
dengan dipahami
konsep, dan tidak
keterangn mengandu
gambar -ng makna
sesuai ganda
dengan Penyajian LKS
konsep , konsisten, 3 3 4 83,3 Sangat
1
istilah konsepnya vaid
biologi disajikan
yang secara
digunakan urut,
sesuai dan informasi
kebenaran tersaji
fakta yang secara
disajikan
207
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
208
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
% Ketercapaian
tercantum dalam
LKS persentase
9 Siswa dapat 93,3 Sangat 50 ketercapaian
membuat variabel baik
percobaan sesuai
0 persentase
perintah yang
tercantum dalam 1 2 3 4 tidak tercapai
LKS 1, 2, 3, 4 = Indikator Pembelajaran
10 Siswa dapat 100 Sangat
membuat data baik
hasil percobaan
sesuai perintah Gambar 1. Ketuntasan tiap indikator.
yang tercantum Indikator 1 adalah menyebutkan komponen
dalam LKS
11 Siswa dapat 100 Sangat darah dan fungsi darah bagi tubuh. Indikator
membuat laporan baik 2 adalah menjelaskan cara penggolongan
hasil percobaan darah pada manusia. Indikator 3 adalah
sesuai perintah
menganalisis beberapa kelaian/penyakit pada
yang tercantum
dalam LKS sistem peredaran darah manusia. Indikator 4
12 Siswa aktif dalam 93,3 Sangat adalah menjelaskan cara menguji kandungan
mengerjakan baik bahan makanan.
laporan hasil
Ketercapaian indikator yang dapat
percobaan sesuai
perintah yang dikatakan tuntas yaitu sebesar 61%.
tercantum dalam Ketuntasan indikator dengan persentase 61%
LKS menggunakan lima kategori yaitu jika 0-20%
Rata- rata Persebtase 95 Sangat
Aktivitas Siswa baik tidak tuntas, 21-40 kurang tuntas, 41-60
menggunakan LKS cukup tuntas, 61-80 tuntas dan 81-100 sangat
Berbasis Masalah tuntas.
Berdasarkan hasil belajar
Berdasarkan hasil belajar siswa menggunakan pretest dan postest serta
diperoleh dari lembar pretest dan postest. ketercapaian indikator pembelajaran, siswa
Rata-rata nilai pretest sebesar 32,05% dan kelas XI MIA 1 MA Negeri Panggul
rata-rata nilai postest sebesar 85,38%. Nilai Trenggalek dinyatakan tuntas. Keefektifan
Gain score siswa yang diperoleh setelah LKS juga ditinjau dari respons siswa
menggunakan LKS berbasis masalah yaitu memperoleh rata-rata persentase sebesar 99%
sebesar 0,78 dengan kategori tinggi. Nilai dengan kategori sangat baik. Hampir secara
postest 14 dari 15 siswa dinyatakan tuntas keseluruhan siswa memberikan respon positif
belajar karena mendapat nilai sebesar 75. terhadap penggunaan LKS berbasis masalah.
Hanya satu anak yang tidak tuntas dan Berdasarkan hasil penelitian yang
mendapat nilai 72. Berdasarkan hasil diperoleh, LKS berbasis masalah
ketuntasan indikator pembelajaran, diperoleh memperoleh hasil yang baik dari segi
nilai tertinggi sebesar 100% yaitu pada validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil
209
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
validitas, LKS memperoleh skor persentase bahasa yang baik harus sesuai dengan EYD
sebesar 86,4% dengan kategori sangat valid. dan tidak mengandung makna ganda.
Dilihat dari segi kepraktisan LKS yang Penilaian pada aspek penyajian
dinilai dari hasil observasi aktivitas siswa LKS, terdapat dua kriteria yaitu teknik
memperoleh skor persentase sebesar 95% penyajian dan kesesuaian tampilan sampul
dengan kategori sangat baik. Dari segi dengan isi materi yang kedua mendapat skor
keefektifan siswa ditinjau dari hasil belajar persentase sebesar 83,33%. Perolehan skor
dan respons siswa, hasil belajar berdasarkan rata-rata yang belum sempurna dikarenakan
ketuntusan indikator memperoleh ketuntasan informasi yang disampikan kurang sesuai
sebesar 80,15% dan respons siswa yang dengan praktikum yaitu pada ringkasan
memberikan respon positif terhadap LKS materi menjelasakn lemak HDL (High
sebesar 99%. Berdasarkan aktivitas siswa, Density Lipoprotein) yaitu kolesterol baik
respons siswa dan hasil belajar siswa, LKS dan LDL (Low Density Lipoprotein) yaitu
yang valid dapat meningkatkan hasil belajar kolesterol jahat, namun praktikum yang
siswa. dilakukan hanya sebatas mengetahui
Menurut Nieveen (1999), bahwa kandungan lemak tanpa menemukan
validitas memenuhi konsisten dan rasional kandungan LDL dan HDL. LKS telah
yang kuat meliputi isi dan kontruksi LKS diperbaiki dan dapat digunakan dalam
yang mendapat penilaian dan masukan dari pembelajaran. Selanjutnya, sampul terlalu
beberapa pakar. Beberapa aspek yang banyak gambar seperti gambar pembuluh
dijadikan acuan dalam penyusunan LKS darah, makanan yang mengandung lemak,
antara lain kelayakan isi, kebahasaan, dan gmbar lemak LDL dan HDL serta warna
penyajian LKS, dan karakteristik LKS. cenderung pucat. Hal tersebut sesuai dengan
Penilaian aspek kelayakan isi LKS Depdiknas (2004) menyatakan bahwa LKS
terdiri atas tiga kriteria, yaitu: kesesuaian harus memiliki daya pikat dari sajian
LKS dengan Kurikulum 2013 mendapat skor penulisan, tampilan, tugas-tugas, dan
100%, kebenaran isi materi pada LKS penilaian.
mendapat skor sebesar 75%, dan kelengkapan Aspek penilaian terakhir adalah
bagian LKS mendapat skor 91,67%. Rata-rata karakterisrik LKS sesuai dengan
skor yang diperoleh dari aspek kelayakan isi pembelajaran berbasis masalah. Kriteria
yaitu sebesar 89% dengan kategori sangat Orientasi siswa pada masalah mendapat skor
valid. Hasil ini dikarenakan telah memenuhi persentase sebesar 75% hal ini dikarenakan
syarat tentang LKS yang baik menurut pada kriteria kebenaran isi materi LKS
Depdiknas (2004) yang menyatakan identitas terdapat salah konsep pada ringkasan materi
LKS secara umum meliputi judul, petunjuk, tertulis katup jantung hanya dua yang
alokasi waktu, penyelesaian, informasi seharunya 3 katup dan kurangnya gambar
singkat, langkah kerja dan tugas yang harus sehingga LKS direvisi dan tidak mengganggu
dilakukan. Hal tersebut juga sesuai dengan berjalannya kegiatan pembelajaran. Hal
Prastowo (2013) yang menyatakan ringkasan tersebut sesuai dengan Prastowo (2013) yang
ringkasan materi yang tercantum dalam LKS menyatakan bahwa ringkasan materi yang
harus jelas dan memiliki kebenaran fakta tercantum harus jelas dan memiliki kebenaran
dalam penyajiannya. fakta dalam penyajiannya, kriteria
Pada aspek kebahasaan dengan mengorganisasikan siswa untuk belajar.
kriteria bahasa lugas dan komunikatif medapat persentase 91.67%, membimbing
mendapat rata-rata nilai sebesar 91,67% penyelidikan individual maupun kelompok
dengan kategori sangat valid. Hal ini sesuai mendapat persentase sebesar 100%.
dengan Widjajanti (2008) menyatakan syarat Selanjutnya kriteria mengembangkan dan
menyajikan hasil karya mendapat persentase
210
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
masalah, tahap ini siswa membaca artikel Manusia memiliki banyak materi yang
tentang tingginya tingkat kolesterol yang mencangkup struktur, fungsi, macam organ
menyebabkan penyubatan pembuluh darah peredaran darah, proses peredaran darah dan
dan mengganggu sirkulasi darah. Setelah berbagai kelainan. Pemahaman tentang
siswa membaca artikel siswa dapat kelainan dalam Sistem Peredaran Darah
mengidentifikasi masalah yaitu tingginya Manusia akan lebih mudah dipahami dengan
kolesterol disebabkan oleh konsumsi lemak cara praktikum dengan pembelajaran PMB
jahat atau lemak jenuh yang terkandung karena di dalam PBM siswa berperan aktif
dalam makanan mengakibatkan tingginya dalam pembelajaran serta disediakan
kolesterol jahat (LDL). Selanjutnya tahap peristiwa atau masalah di dalam kehidupan
kedua siswa membuat rumusan masalah serta sehari-hari seperti terjadinya peningkatan
hipotesis untuk menguji atau mengetahui kolesterol tinggi dan siswa dapat
bahan makanan apa yang mengandung LDL memecahkan masalah dengan mengetahui
atau HDL. Tahap ketiga membimbing penyebab kolesterol tinggi. Siswa juga
penyelidikan individual maupun kelompok, belajar dalam penyelidikan individual dan
pada tahap ini siswa melakukan praktikum uji kelompok serta dapat menyajikan hasil karya
asam lemak bebas pada bahan makanan dari tugas praktikum yang ada pada LKS.
untuk mengetahui kadar LDL atau HDL Sehingga hasil postest siswa meningkat dan
dalam makanan tersebut dengan menunjukkan bahwa 94% dinyatakan tuntas,
menggunakan larutan alkohol 96% dan yaitu 14 siswa dari 15 siswa memperoleh
NaOH 0,1N. Setelah mengetahui kadar LDL nilai lebih dari 75. Nilai rata-rata gain score
dan HDL maka siswa dapat menuliskan hasil 15 siswa Kelas XI MIA 1 MA Negeri
kegiatan praktikum dalam bentuk tabel dan Panggul Trenggalek adalah sebesar 0,78
menyimpulkan hasil praktikum yaitu bahan dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukan
makanan yang mengandung LDL tinggi bahwa LKS berbasis masalah dapat
seperi mentega. Tahap keempat meningkatkan hasil belajar siswa. Ketuntasan
mengembangkan dan menyajikan hasil karya. hasil belajar Siswa juga ditunjukkan oleh
Pada tahap ini siswa membuat power point siswa yang tuntas pada indikator
presentation (ppt) untuk menyajikan hasil pembelajaran. Ketercapaian Indikator 1 yaitu
praktikum tentang asam lemak bebas pada menyebutkan komponen darah dan fungsi
bahan makanan. Selanjutnya tahap terakhir darah bagi tubuh mendapat skor 100%
adalah mengevaluasi proses pemecahan dengan kategori sangat baik karena semua
masalah, pada tahap ini siswa berdiskusi siswa dapat menyebutkan macam komponen
mengerjakan soal evaluasi tentang praktikum darah dan fungsi darah. Ketercapaian
yang telah dilakukan. Dengan demikian, Indikator 2 yaitu menjelaskan cara
kegiatan praktikum tersebut siswa penggolongan darah pada manusia mendapat
mengetahuipenyebab terjadinya penyumbatan skor sebesar 73,3% dengan kategori sangat
pembuluh darah yang sering dialami baik. Hal ini dikarenakan siswa hanya
masyarakat dan dengan pengetahuan ini mampu menjelaskan cara penggolongan
siswa akan lebih hati-hati dalam memilih darah dengan menyebutkan serumnya tanpa
makanan serta lebih menjaga kesehatan. menjelaskan bagaimana seseorang dikatakan
Sesuai dengan karakteristik PBM memiliki golongan darah tertentu. Penjelasan
yaitu menganalisis dan mengidentifikasi golongan darah yang dimaksud adalah
masalah, menyusun hipotesis, mengumpulkan menjelaskan jika darah seseorang ditetesi
informasi, membuat inferensi dan melakukan serum anti A menggumpal maka golongan
percobaan serta merumuskan kesimpulan darahnya A, jika ditetesi serum anti B
(Ibrahim, 2012) dan sesuai dengan menggumpal maka golongan darahnya B dan
karakteristi materi Sistem Peredaran Darah jika keduanya menggumpal maka golongan
212
Arofah, Miftakhul dkk: Pengembangan LKS Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
BioEdu Vol. 6 No.4
Mei 2017
ISSN: 2302-9528 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi