Anda di halaman 1dari 1

KEBIJAKAN REKAM MEDIS DAN METODE IDENTIFIKASI

1. Setiap pasien yang berobat ke puskesmas pintu angin memiliki satu rekam medis
dengan nomor identifikasi box file pada rak penyimpanan dan diklasifikasikan
berdasarkan jenis kepesertaan BPJS, KIS, pasien umum dan luar wilayah serta berdasarkan
jenis kelamin
2. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan oleh petugas rekam medis dan
dibantu oleh paramedis
3. Setiap unit pelaksana pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas akan
mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan dan pengobatan yang telah
dilakukan pada semua pasien di dalam lembar rekam medis
4. Setiap petugas Membuat kode atas setiap diagnosis penyakit berdasarkan klasifikasi
penyakit yang ada, berdasarkan pengelompokan penyakit yang dituangkan dalam
bentuk kode.
5. Penyimpanan rekam medis disimpan dalam satu tempat rak penyimpanan
6. Rekam medis pasien wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk jangka 5 tahun terhitung dari
tanggal terakhir pasien berobat
7. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk keperluan pengobatan pasien
8. Penanggung jawab rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian dan
pendistribusian rekam medis
9. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan dan belum lengkap, wajib dilengkapi
oleh tenaga kesehatan yang bersangkutan
10. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib dicantumkan pada lembar
rekam medis
11. Pada rekam medis wajib dicantumkan koding penyakit berdasarkan ICD-10
12. Petugas rekam medis menyusun daftar kode penyakit sebagai alat bantu kode
penyakit
13. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada kepuasan pasien
14. Bagi pasien yang memerlukan rekam medis, dapat diberikan resume atau ringkasan
perawatan pasien, hasil pemeriksaan, dan riwayat pelayanan yang telah diberikan

Anda mungkin juga menyukai