0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan3 halaman
Dokumen ini merupakan kerangka acuan untuk meningkatkan wawasan kader tentang penyakit tuberkulosis pada tahun 2016. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan kader tentang penyakit tuberkulosis dan pengobatannya agar dapat mendukung pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut. Kegiatannya berupa penyuluhan kepada 55 orang kader dan keluarga pasien tuberkulosis yang akan diselenggarakan pada bulan April di Puskes
Dokumen ini merupakan kerangka acuan untuk meningkatkan wawasan kader tentang penyakit tuberkulosis pada tahun 2016. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan kader tentang penyakit tuberkulosis dan pengobatannya agar dapat mendukung pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut. Kegiatannya berupa penyuluhan kepada 55 orang kader dan keluarga pasien tuberkulosis yang akan diselenggarakan pada bulan April di Puskes
Dokumen ini merupakan kerangka acuan untuk meningkatkan wawasan kader tentang penyakit tuberkulosis pada tahun 2016. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan kader tentang penyakit tuberkulosis dan pengobatannya agar dapat mendukung pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut. Kegiatannya berupa penyuluhan kepada 55 orang kader dan keluarga pasien tuberkulosis yang akan diselenggarakan pada bulan April di Puskes
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
utama di Indonesia. Indonesia merupakan negara pertama diantara negara- negara dengan beban TB yang tinggi di wilayah Asia Tenggara yang berhasil mencapai target Millenium Development Goals (MDG) untuk TB pada tahun 2006, urutan ketiga menjadi urutan keempat negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Yaitu 70% penemuan kasus baru BTA positif dan 85% kesembuhan. Saat ini, Indonesia telah turun dan urutan ketiga menjadi urutan keempat negara dengan jumlah penderita TB tertinggi di dunia.
Badan Kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sekitar 8 juta jiwa
terinfeksi TB paru setiap tahun, dengan 95% penderita TBC berasal dari negara berkembang dimana 75% berada di usia produktif. Jumlah penderita TBC di DKI Jakarta semakin bertambah. Berdasarkan data dari dinas kesehatan DKI Jakarta, jumlah pasien TBC mencapai 14.416 orang, dimana 5.784 merupakan pasien baru.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB), program nasional pengendalian TB mulai menerapkan sistem strategi DOTS dan dilaksanakan secara nasional di seluruh Fasyankes terutama Puskesmas yang diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar. Penemuan pasien TBC secara umum dilakukan secara pasif dan promosi aktif. Penjaringan tersangka pasien dilakukan di fasilitas kesehatan, dilakukan dengan penyuluhan secara aktif.
Penyuluhan TBC dilakukan karena masalah TBC banyak berkaitan
dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC. Dalam penanggulangan TBC, penyuluhan Iangsung perorangan sangat penting artinya untuk menentukan keberhasilan pengobatan. Penyuluhan ini ditujukan kepada suspek, penderita dan keluarganya, supaya penderita menjalankan dan meiaksanakan kegiatan konseling dan pencegahan penularan TBC kepada pasien TBC dan keluarganya.
B TUJUAN
Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan keluarganya.
Tujuan khusus
1. Meningkatkan wawasan kader mengenal penyakit Tuberkulosis
2. Menunjang keberhasilan pengobatan pasien TBC
C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Meningkatnya wawasan kader mengenai penyakit TBC dan
pengobatannya sehingga dapat menunjang pencarian penderita terduga TBC, keberhasilan pengobatan TBC dan menekan penyebaran penyakit TBC
D. MEKANISME KEGIATAN
Berupa peningkatan wawasan melalui paparan materi penyuluhan dan
tanya jawab
E. SASARAN PESERTA
Pasien dan keluarga yang mendapat penyuluhan TBC untuk
meningkatkan wawasan pengetahuannya.
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini diadakan pada bulan April. Dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Cilandak G.SUMBER ANGGARAN
Biaya penyelenggaraan dibebankan pada dana Bantuan Operasional
Kesehatan Tahun 2016 BLUD Puskesmas Kecamatan Cilandak Rincian anggaran : 55 orang x 1 hari x 1 kali x Rp35.000 = Rp 1.925.000
H.PELAPORAN
Pelaporan kegiatan ini akan dilaporkan setelah kegiatan ini selesai
dilaksanakan .
I .PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas Kecamatan