Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PENINGKATAN WAWASAN KADER TENTANG TUBERKULOSIS

TAHUN 2016

Kak-61/ukm.cldk/01-2016

A.PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat


utama di Indonesia. Indonesia merupakan negara pertama diantara negara-
negara dengan beban TB yang tinggi di wilayah Asia Tenggara yang berhasil
mencapai target Millenium Development Goals (MDG) untuk TB pada tahun
2006, urutan ketiga menjadi urutan keempat negara dengan beban TB tertinggi
di dunia. Yaitu 70% penemuan kasus baru BTA positif dan 85% kesembuhan.
Saat ini, Indonesia telah turun dan urutan ketiga menjadi urutan keempat negara
dengan jumlah penderita TB tertinggi di dunia.

Badan Kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sekitar 8 juta jiwa


terinfeksi TB paru setiap tahun, dengan 95% penderita TBC berasal dari negara
berkembang dimana 75% berada di usia produktif. Jumlah penderita TBC di
DKI Jakarta semakin bertambah. Berdasarkan data dari dinas kesehatan DKI
Jakarta, jumlah pasien TBC mencapai 14.416 orang, dimana 5.784 merupakan
pasien baru.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis
(TB), program nasional pengendalian TB mulai menerapkan sistem strategi
DOTS dan dilaksanakan secara nasional di seluruh Fasyankes terutama
Puskesmas yang diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar. Penemuan
pasien TBC secara umum dilakukan secara pasif dan promosi aktif. Penjaringan
tersangka pasien dilakukan di fasilitas kesehatan, dilakukan dengan penyuluhan
secara aktif.

Penyuluhan TBC dilakukan karena masalah TBC banyak berkaitan


dengan masalah pengetahuan dan perilaku masyarakat. Tujuan penyuluhan
adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat
dalam penanggulangan TBC. Dalam penanggulangan TBC, penyuluhan
Iangsung perorangan sangat penting artinya untuk menentukan keberhasilan
pengobatan. Penyuluhan ini ditujukan kepada suspek, penderita dan
keluarganya, supaya penderita menjalankan dan meiaksanakan kegiatan
konseling dan pencegahan penularan TBC kepada pasien TBC dan keluarganya.

B TUJUAN

Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka


pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan pasien dan keluarganya.

Tujuan khusus

1. Meningkatkan wawasan kader mengenal penyakit Tuberkulosis

2. Menunjang keberhasilan pengobatan pasien TBC

C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Meningkatnya wawasan kader mengenai penyakit TBC dan


pengobatannya sehingga dapat menunjang pencarian penderita terduga
TBC, keberhasilan pengobatan TBC dan menekan penyebaran penyakit
TBC

D. MEKANISME KEGIATAN

Berupa peningkatan wawasan melalui paparan materi penyuluhan dan


tanya jawab

E. SASARAN PESERTA

Pasien dan keluarga yang mendapat penyuluhan TBC untuk


meningkatkan wawasan pengetahuannya.

F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan ini diadakan pada bulan April. Dilaksanakan di Puskesmas


Kecamatan Cilandak
G.SUMBER ANGGARAN

Biaya penyelenggaraan dibebankan pada dana Bantuan Operasional


Kesehatan Tahun 2016 BLUD Puskesmas Kecamatan Cilandak Rincian
anggaran : 55 orang x 1 hari x 1 kali x Rp35.000 = Rp 1.925.000

H.PELAPORAN

Pelaporan kegiatan ini akan dilaporkan setelah kegiatan ini selesai


dilaksanakan .

I .PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas Kecamatan


Cilandak dr Luigi.

Jakarta 25 Januari 2016

Kepala BLUD Puskesmas Kec Cilandak

dr Luigi

NIP 197909082006042007/164954

Anda mungkin juga menyukai