Anda di halaman 1dari 13

1

Kopling

A. Pendahuluan

Coupling berasal dari bahasa Ingris yang berarti menghubungkan,kopling


meruoakan bagian pertama dari unit power Train ( Pemindah Tenaga ). Dalam
operasionalnya kopling berfungsi memindahkan daya dan putaran dari mesin ke
input transmisi. Tekanan kerja yang yang diberikan pada diagfragma kopling
berkisar 40 100 Newton atau berkisar 4-10 kg

Gambar 2. 1 Susunan Unit Power Train

B. Cara Kerja Kopling Gesek

Saat pengemudi menekan pedal kopling, Release Fork yang dihubungkan


dengan Release bearing pada kopling menekan Diagfragma sehingga Pressure
Plate tertarik keluar. Dengan tertariknya Pressure Plate tersebut maka terjadi celah
antara pelat gesek pada kopling dan Flywheel Engine. Dengan adanya
kerenggangan tersebut maka daya dan putaran dari mesin tidak dapat disalurkan
2

ke input transmisi , sehingga mobil tak dapat berjalan . Pada kondisi diatas koling
disebut tidak bekerja atau bebas .
Pada saat si pengemudi melepaskan pedal kopling maka Pressure Plate
menekan pelet kopling , sehingga pelat kopling menyatu antara Flywheel Engine
dan Pressure Plate . dengan menyatunya pelat kopling dan Flywheel Engine maka
daya dan putaran dari mesin dapat disalurkan ke Input Transmisi sehingga mobil
dapat berjalan . demikian kerja kopling selanjutnya apabila mau diaktifkan atau
dibebaskan. Konstruksi dari kopling tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Konstruksi Koling Gesek pelat tunggal saat bebas

C. Macam macam kopling


Kopling merupakan komponen pertama dari dari power train yang
mempunyai fungsi melepaskan dan menghubungkan tenaga dan putaran dari
mesin ke input transmisi . Menurut jenisnya kopling yang dipakai pada mobil
dapat dibagi atas 2 bagian yang antara lain adalah :
3

1. Kopling gesek
Menurut gaya gesek yakni Kopling gesek kering (Mobil ) dan Kopling
gesek basah pelat banyak yang dipergunakan pada sepeda motor
Menurut jumlah pelat geseknya yakni Kopling gesek kering pelat tunggal
(mobil beban ringan sampai sedang ) dan kopling gesek kering pelat
ganda ( mobil berbeban berat )
2. Koling hidrolik ( Torque Converter ,umumnya digunakan pada
Transmisi Otomatis

Gambar 2.3 Kopling Hidrolik Gambar 2.4 Kopling Gesek kering


Pelat tunggal

Gambar 2.5 Kopling Gesek kering pelat ganda

D. Kemampuan pemindahan Kopling Gesek


4

Seperti namanya, kopling gesek bekerja berdasarkan gesekan antara


permukaan luar Flywheel mesin dengan pelat penekan (pressure Plate).
Kemampuan daya dan putaran yang dipindahkan oleh kopling ke input transmisi
akan sangat tergantung dengan luas permukaan gesek dari pelat kopling itu sendiri
. semakin besar luas permukaan gesek dari kopling tersebut maka semakin besar
daya yang dapat dipindahkan ke input transmisi . Permukaan yang bergesek pada
kopling ada dua yakni antara flywheel dan Presusre plate. Konstruksi kopling
gesek tersebut dapat dilihat pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Konstruksi Kopling gesek saat dibebaskan

E. Jenis dan tipe kopling

Dalam operasionalnya , penekan kopling kopling atau yang dikenal


dengan presure plate dibagi atas 2 macam yakni :

a. Pelat penekan tipe Lever (Lever Type Pressure Plate)


b. Pelar penekan tipe Diagfragma (Diagfragma Type Pressure Plate)
5

1. Lever Type Pressure Plate

Jenis Lever type Pressure Plate umumnya digunakan pada mobil yang
berbeban besar seperti Truck ataupun Bus Penumpang. Tipe ini pada
operasionalnya membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk menekan pedal
koplingnya. Dan salah satu kelemahan pada tipe ini , yakni pada saat terjadi
penggantian kain kopling , maka kadang kala harus dilakukan penyetelan .
Keunggulan tipe ini adalah mampu menyalurkan daya yang besar ke
input transmisi, dikarekan pegas penekan yang dibuat banyak , kuat dan gaya
penekanan pada Pressure Plate lebih besar bila dibanding tipe diagfragma ,
sehingga tingkat selip pada kopling tipe ini lebih kecil

Gambar 2.7 Pelat penekan tipe lever

2. Diafragma Type pressure Plate

Tipe ini sangat banyak di pakai pada kendaraan pribadi seperti minibus,
sedan dan lain sebagainya. Keunggulan tipe ini penekanan merata , dan saat di
lakukan over haul pada kopling tidak memerlukan penyetelan . Disamping itu
ketika si pengemudi hendak memijak pedal kopling tidak membutuhkan tenaga
6

yang besar . tipe koling penekan diagfragma ini dapat dilihat pada gambar
dibawah ini ( gambar 2.8 )

Gambar 2.8 Pelat penekan tipe Diagfragma

F. Jenis penggerak

Jika ditinjau dari sumber tenaga untuk menggerakan kopling dibagi atas 2
macam yakni
a. pengerak mekanik
b. Penggerak hidrolik

Gambar 2.9 Kopling Penggerak mekanik


7

Gambar 2.10 Kopling Penggerak Hidrolik

G. Jenis pelat kopling

Adapun jenis pelat kopling gesek yang umum terdapat dipasaran adalah sebagai
berikut :

1.Kopling Elastis (single plate ) 3. Kopling jenis star dengan torsi Damper

2. Kopling Elastis ( double plate ) 4. Kopling star sinter metal


8

dengan.Peredam kejut

Hitungan Pada Kopling

Kopling adalah bagian dari unit power train yang menyambungkan tenaga dan
putaran dari mesin ke transmisi . penyambungan dan pembebasan putaran tersebut
melalui disk atau piringan yang dilapisi kain kopling yang terbuat dari asbes maupun
bahan lain, pembebasan putaran akan terjadi ketika kita memijak pedal kopling .dansaat
itu kopling akan merenggang dari Flywheel sehingga kopling terputus .dengan
terputusnya hubungan kopling dan mesin maka putaran dan daya tidak dapat dipindahkan
ketransmisi. Untuk menghitung keberadaan kopling dapat kita pakai rumus dibawah ini
9

FN = Gaya N
A = Luas penampang Kain
kopling (Cm)2
Z = Jumlah Kopling .
/Permukaan bergesek
FR = Gaya gesek (N)
P = Tekanan (N/Cm2)
rm = Radius rata-rata (Cm)
Mk = Momen kopling (NCm)
= koefisien gesek 0.30 -0.35

1 kopling = 2 Permukaan gesek


10

Contoh 1
Sebuah kopling mobil ditekan dengan gaya 400 N kain kopling berdiameter dalam
120 mm dan diameter luar berdiameter 160 mm koeffisien gesek kopling 0.30 Hitunglah
a)Tekanan Kopling ( P ) b) Gaya Gesek (FR) c)Momen Kopling(Mk)

A = 0.785 ( 162 122 ) = 87.92 Cm2 ,,,,,, rm = 16 + 12/4 = 7 Cm


a) Tekanan kopling (P) = 400 / 87.92 = 4.5495 N/Cm2
b) Gaya gesek (FR ) = 400. 0.30 .2 = 240 N
c) Momen kopling (Mk) = 400 . 0.07 = 28 Nm

Gaya pada kopling mekanik

Fp = Gaya penekanan (N)


I1 = perbandingan panjang (r 1 / r 2)
I2 = perbandingan panjang (r 3 / r 4)
Fs = Gaya tarik Garpu penekan (N)
11

FA = Gaya tekan kopliong


Iges ( I total) = I1 . I2

Contoh 2
Sebuah kopling matahari/diafragma dengan konstruksi seperti gambar
Diberi tekanan awal (Fp) 30 N jika r1= 40 Cm.. r2 = 10 .Cm .r3 = 40 Cm dan r4 = 30 Cm
Hitunglah a) gaya (Fs) dan b) gaya Tekan kopling (FA )

a) gaya (Fs)

(Fs) = Fp .( I1) atau Fp . r1/r2 = 30 40/10 = 120 N

b) gaya Tekan kopling (FA )


FA = Fp . I total atau = 30 . 4 . 1.3333 = 213.328 N
12
13

Anda mungkin juga menyukai