Anda di halaman 1dari 11

EKONOMI MIKRO

PASAR MONOPOLISTIK

Oleh Kelompok :

NI MADE DIAH MALINI CAHYANI 1515251075

PUTU RISKY MAYSA WIRAWAN 1515251076

A.A ANDI PUTRA UTAMA 1515251077

I GUSTI AYU NADIA PARIBAWA DEWI 1515251078

PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015/2016
KATA PENGANTAR

OM SWASTIASTU,

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
berkahNya kami( penyusun ) dapat menyelesaikan makalah tentang Pasar Monopolistik ,
makalah ini di susun untuk menyelesaikan tugas pengantar mikro meskipun banyak kekurangan
di dalamnya.

Kami sangat berterima kasih kepada bapak dosen karena telah memberikan materi
tentang Pasar Monopolistik ini, jadi kami lebih memahami tentang apa saja dari yang terkandung
dalam materi ini.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa saja materi tentang Pasar Monopolistik . Oleh
sebab itu kami mengharapkan kritik saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat.

Semoga makalah sederhana ini dipahami bagi siapaun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri atau orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini, akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM

Denpasar, 8 desember 2015

Penyusun
Daftar Isi

Halaman Judul..i

Kata Pengantar.....................................................................................................................ii

Daftar isi.............................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 karakteristik pasar monopolistik ...................................................................................2

2.2 Pemaksimuman jangka pendek pasar monopolistik......................................................3

Studi kasus..6

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................7

3.2 Saran..7

Daftar Pustaka.....................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang
berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada di kalangan kelas atas. Semua unsuryang
berkaitan dengan hal ekonomi berada di pasar mulai dari unsur produksi, distribusi,ataupun
unsur konsumsi.
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai pasar monopolistik,
dantentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi. Telah
kitaketahui bahwa pasar membawa pengaruh yang sengat besar sekali bagi perubahan zaman
yangsudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan
duniapasar juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang senakin maju saja. Hal ini dapatkita lihat
dengan perkembangan teknologi yang sudah sangat maju sekali.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja karakteristik dari Pasar Monopolistik


2. Bagaimana cara pemaksimuman keuntungan jangka pendek Pasar Monopolistik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar pembaca dapat memahami tentang pasar monopolistik.
2. Menambah wawasan mengenai pasar monopolistik.
3. Untuk mengetahui bagaimana pasar monopilistik di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Pasar Monopolistik


Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat, yaitu :

1. Terdapat Banyak Produsen atau Penjual


Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjualsebanyak pasar persaingan
sempurna dan tidak ada satu pun produsen yangmempunyai skala produksi yang lebih besar dari
produsen lainnya.

2. Adanya Diferensiasi Produk


Sifat ini merupakan sifat yang sangat penting untuk dapat membedakanmana
pasar persaingan monopolistik dan mana pasar persaingan sempurna .Seperti yang telah
kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruhperusahaan nya memproduksi produk
yang sama. Oleh karena itu susah untukmembedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang
lain.Sedangkan dalam pasar persaingan monoplistik tidak susah untukmembedakan produk
dari masing-masing perusahaan, karena perbedaancorak(different product) pada produk tersebut.
Apabila kita lihat secara fisiksuatu product , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka
kita dapatmembedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaanyang
lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapatperbedaan dalam bentuk
bungkus atau pembungkusan product, dan ada pulayang berbeda dalam cara membayar barang yang
akan di beli. Akibat dariberbagai macam perbedaan ini , barang yang di produksi oleh
perusahaanpasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti sempurna akan tetapi
iabersifat barang pengganti yang dekat

3. Produsen dapat Mempengaruhi Harga


Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentukberdasarkan mekanisme
pasar, maka pasar monopolistik dapat mempengaruhiharga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan
monopoli.
4. Produsen dapat Keluar Masuk Pasar
Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit dipasar maka laba
ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyakdan laba ekonomis semakin
kecil, maka pasar menjadi tidak menarik danprodusen dapat meninggalkan pasar.
5. Promosi Penjualan Harus Aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utamadari besarnya pasar dari
perusahaan- perusahaan dalam pasar persainganmonopolistis. Pada pasar ini memungkinkan
suatu perusahaan menarik banyakpelanggan walaupun harga barang produksinya berharga tinggi.
Bahkansebaliknya , suatu perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan denganharga barang
produksi yang relatif rendah. Pada pasar ini harga bukanmerupakan pendongkrak jumlah konsumen,
melainkan kemampuanperusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga
dapatmenimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosimemiliki peran penting
dalam merebut dan mempertahankan konsumen.

2.2 Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek Pasar Monopolistik


1. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persainganmonopolistik lebih elastis
dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna sebagaimana kurva
permintaan yang dihadapi olehperusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistikadalah
sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimumakan dicapai apabila
perusahaan terus berproduksi sampai pada tingkattercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh
laba diatas normal pada jangka pendek.

Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik


adalah sama dengan keadaan keseimbangan dalam pasar monopoli. Bedanya, dalam pasar persaingan
monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar persaingan
monopolistik, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
Contoh Soal:
Diketahui fungsi permintaan perusahaan Herlambang dalam pasar
persaingan monopolistic adalah P = 100 - 2Q. sedangkan fungsi biayanya adalah TC = 5 + 2Q.
dalam hal ini p = tingkat harga, q = tingkat out put dan TC= biaya total. Tentukan kombinasi harga dan
tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan perusahaan. Hitunglah laba yang diperoleh
perusahaan.Penyelesaian P = 100 - 2QTR = PQTR = (100 - 2Q2)MR = 100 - 4QMC = 2 Syarat tercapainya
laba maksimum adalah MR = MC100 - 4Q = 24Q = 98Q = 24,5
Keuntungan Monopolistik Jangka Pendek ( kurva )

A.SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK


Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh sutau perusahaan dapat diterangkan
dengan dua cara berikut :

Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Maka, dengan cara pertama
ini keuntungan yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil
penjualan total.
Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi di mana hasil penjualan
marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR=MC.
B. MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Untuk menetukan tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan terdapat dua cara
yaitu:
1. Hasil Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Untuk menentukan keadaan tersebut yang perlu dilakukan adalah membandingkan hasil
penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat produksi dan menentukan tingkat
produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya total pada jumlah yang paling
maksimum. Keuntungan yang diperoleh dihitung dengan formula sebagai berikut
keuntungan = hasil penjualan total biaya produksi total.
2. Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Dihitung berdasarkan formula berikut tambahan untung = tambahan penjualan total
tambahan biaya. Tingkat produksi MC =MR.
C. PENDEKATAN BIAYA MARJINAL-HASIL PENJUALAN MARJINAL
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian
perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu:

Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).


Mendapat untung normal.
Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.

Keuntungan Normal
Keuntungan normal adalah suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh
hasil penjualan yang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya,
termasuk jumlah biaya tetap dan biaya tersembunyi.
Keuntungan Lebih Normal
Keuntungan lebih normal ada;ah operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah
hasil penjualannya melebihi semua biaya produksinya.
STUDI KASUS

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Beringharjo,


Jogjakarta, Kamis (8/3/2012), mengeluhkan penurunan omzet penjualan mereka, akibat kalah
bersaing dengan berbagai mini market dan super market. Di sekitar pasar tradisional itu kini semakin
menjamur mini market dan super market.
Subandiono (61), salah seorang pedagang sayuran sejak tahun 1965 di Pasar Beringharjo, Kamis
(8/3/2012), menyebutkan, para konsumen sekarang lebih memilih berbelanja sayuran ke mini market,
jika jumlah barang yang mereka beli tidak terlalu banyak.
"Sekarang banyak yang berjualan, padahal jumlah pembeli ya segitu saja. Keuntungan semakin
sedikit, karena kami juga cuma berani ambil untung sedikit sekali. Padahal kalau soal perbandingan
harga, antara super market atau mini market dengan Pasar Beringharjo, terpautnya cuma sedikit,"
ujar Subandiono.
Keluhan senada juga dilontarkan Sutinem (51), pedagang barang-barang kebutuhan pokok yang telah
berjualan sejak dua dekade lalu. Dia mengeluhkan omzetnya juga semakin berkurang, sejak di sekitar
Pasar Beringharjo bermunculan sejumlah super market besar.
"Rasanya, kalau dahulu tahun-tahun 1998 atau 2000, lebih mudah cari uangnya. Kalau sekarang
malah tambah sepi. Sekitar pasar sini saja ada tiga supermarket besar, jadi tambah pusing cari
duitnya sekarang. Omzet makin turun sampai 40 persen," ujar Sutinem.
Akibat semakin kurangnya pembeli, Sutinem terpaksa menutup kiosnya jauh lebih awal. Kalau
dahulu dia bisa tutup sampai pukul 19.00 WIB, sekarang dia rata-rata menutup kiosnya pukul 16.00
WIB.
"Padahal kalau dilihat dari bangunan fisik pasarnya, sekarang jauh lebih bagus ketimbang dulu.
Pasarnya lebih bersih," ujar Sutinem.

Contoh kasus di atas merupakan contoh dari Pasar Monopolistis. Pasar Monopolistis adalah salah
satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi
memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian
yang tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih
dan mampu untuk membeli sedikit dari pada di persaingan sempurna. Bagaimanapun
juga,pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan
menyediakan keragaman yang banyak diminta. Meskipun demikian, beberapa
pemborosan ditunjukkan dalam kelebihan kapasitas dan dalam penggunaan persaingan non
harga.
Setiap perusahaan dalam menentukan keputusannya tidak tergantung pada
perusahaanlainnya,karena itu setiap perusahaan menganggap bahwa harga-harga
pesaing,iklan dari pesaing tidak berbeda dengan tindakannya sendiri. Oleh karena itu perubahan harga
oleh suatu perusahan dianggap tidak akan mempengaruhi perusahaan lain untukberaksi
mengubah harga-harga mereka.
jumlah perusahaan dalam suatu industri sangat banyak dan semuanya
memproduksi produk dasar yang sama. Namun demikian asumsi bahwa produk adalah
homogen sempurna dihilangkan, setiap perusahaan dianggap mampu untuk membedakan produknya
paling tidak dalam beberapa tingkat atau derajat dari produk-produk perusahaan saingannya. Dalam
persaingan monopolistik sejalan dengan waktu persaingan jangka panjang akan banyak
perusahaan yang akan memasuki pasar. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki
industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak
sempurna) maka pangsa pasar dariperusahaan yamg pertama akan menurun.

3.2 SARAN

Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap


setia pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut,
produsen tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan
mutu produk tersebut.

Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut produsen agar lebih inovatif
lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan suatu produk maupun inovatif
dalam efisiensi penggunaan faktor produksi.
DAFTAR PUSTAKA

eki-blogger.blogspot.co.id/2012/10/pasar-monopolistik.html
www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_312/karakteristik.html

Anda mungkin juga menyukai