Anda di halaman 1dari 9

BISNIS PARIWISATA

“ RANGKUMAN MATA KULIAH ‘’

Oleh : Kelompok 7

1. I GUSTI AYU NYOMAN KRISNIA PUTRI 1515251059


2. NI MADE CINDY ARDINA ANTRIKSA 1515251072
3. NI MADE DIAH MALINI CAHYANI 1515251075
4. I GUSTI AYU NADIA PARIBAWA DEWI 1515251078

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA


TAHUN AJARAN 2016/2017 PROGRAM EKSTENSI
1. Pusat Informasi Pariwisata
Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) adalah pusat layanan informasi bagi
para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi
tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan
pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan
dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan
barang dan jasa unggulan. Berangkat dari kebutuhan turis mari kita lihat apa yang sebetulnya
mereka butuhkan dan mereka lakukan pada sebuah tempat wisata adalah sebagai berikut:

1. Mencari Informasi Detail

Beberapa hal yang akan dilakukan turis dalam mencari informasi adalah sebagai berikut:

Lokasi : Aman (bukan area konflik), Murah, Memenuhi karakteristik Kunjungan


Transaksi : Kartu kredit , e-Banking , Transfer payment.
Transportasi : Mudah didapat, Murah, Cepat, Layanan 24 jam ,Tersedia kesemua situs.

2. Memesan Hotel
Dalam memesan hotel beberapa hal yang akan dilakukan turis :

a. Hotel yang murah ,nyaman . aman, dekat dengan lokasi situs, memiliki “online
reservation” (gampang melakukan pemesanan).
b. Dapat menggunakan “online payment” à Credit card, Transfer, Online banking,
Interactive information.

3. Memesan Tiket perjalanan


Tiket perjalanan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Tiket yang murah, Gampang di “reserved”.


b. Dapat dibayar secara online à Credit card, online banking, Interactive information.

4. Mencari Paket Tour


Dalam mencari paket tur, beberapa hal ini akan dilakukan oleh turis yaitu Paket tour n travel
yang memiliki karakteristik atau mempunyai ketiga hal sebelum ini adalah :

a. Dapat menemukan informasi detail tentang situs.


b. Dapat melakukan pemesanan hotel dan
c. Dapat melakukan pemesanan tiket perjalanan .

5. Mencari Lokasi Situs tujuan pariwisata


Hal penting yang akan dilakukan oleh setiap turis didunia ini adalah mencari situs tujuan
pariwisata dari situs-situs sebagai berikut :

a. Situs-situs tentang Hotel


b. Situs-situs pemerintahan
c. Agen-agen tur dan travel
d. Situs-situs komunitas(yang dapat bercerita tentang pengalaman “surfing” disuatu situs
e. Menggunakan search engine ( google adalah favorit orang Indonesia).
f. foto , Video, Dokumen-dokumen perjalanan

Kelima hal yang dibutuhkan turis tersebut pada akhirnya akan dibuat dalam sebuah system yang
merupakan Pusat Informasi bagi turis.
Pusat informasi tersebut harus mengandung keenam hal sebagai berikut (6T) :

1. Terdekat
Informasi dapat diperoleh disekitar turis berada baik itu berupa media suratkabar, Email, Situs
online / Blog, Sms dan Surat-surat atau dokumen elektronik.
2. Tercepat
Informasi dapat dengan cepat diakses, tidak lambat saat informasi sedang diakses.
3. Termurah
Informasi dapat diakses dengan biaya yang murah, bahkan apabila memungkinkan informasi
tersebut “dating” secara gratis kepada calon turis.
4. Terakurat
Informasi yang disampaikan harus akurat, tepat sesuai dengan yang ada dalam brosur.
5. Terpercaya
Informasi yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak membuat kebohongan, harus dibuat
apa adanya sesuai kondisi asli.
6. Ternama
Informasi harus berasal dari organisasi, departemen, lembaga yang bertanggung jawab dan
mempunyai nama yang dapat dipertanggungjawabkan. Penting bagi pemerintah untuk
mempersiapkan sebuah layanan pusat informasi yang credible dan dapat menunjukan “wajah”
bahwa layanan informasi tersebut dikelola oleh pemerintah atau swasta yang bekerjasama
dengan pemerintah.
Setelah mengetahui apa saja yang dibutuhkan turis dan semua hal yang “kira-kira” akan mereka
lakukan untuk menemukan sebuah situs tujuan pariwisata maka hal yang harus dilakukan adalah
mempersiapkan infrastruktur fisik untuk mengakomodir seluruh kebutuhan turis tersebut.
Dengan kemauan dan kemampuan pemerintah propinsi secara serius dalam mempersiapkan
infrastruktur tersebut di dukung penuh oleh tata kelola teknologi informasi yang memadai maka
diyakini percepatan pariwisata akan meningkat dengan tajam.

2. Sistem Informasi Pemasaran

A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran jika didefinisikan dalam arti luas adalah kegiatan
perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat bubungan pertukaran yang
memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang,jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh
bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan
tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan 4P
yaitu :

a. Produk (product) : produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan


kebutuhannya
b. Promosi (Promotion) : Meningkatkan atau mendorong penjualan.
c. Tempat (Place) : Cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan
melalui saluran distribusi.
d. Harga (Price) : Terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang
dibayar oleh pelanggan.

B. Komponen Sistem Informasi Pemasaran


Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara
umum yaitu :
Input
Sistem informasi pemasaran mempunyai subsistem yang terdiri dari :

a. Sistem informasi Akuntansi (AIS) : mengumpulkan data yang menjelaskan


transaksi pemasaran perusahaan.
b. Intelejen pemasaran : mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang
berkaitan dengan operasi pemasaran.
c. Riset Pemasaran : peneliti pemasaran melakukan penelitian khusus mengenai
operasi pemasaran.
d. Basis Data(Data Base) Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem output berasal dari data base. Beberapa data
dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi
dengan area fungsional lain.
e. Output Pemasaran
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai
bagian dari bauran yaitu :
 Produk (Product) : menyediakan informasi tentang produk perusahaan
 Tempat (Place) : menyediakan informasi tentang tempat kegiatan
periklanan
 Promosi (Promotion) : menyediakan informasi tentang kegiatan
periklanan perusahaan dan penjualan langsung.
 Harga (Price) : membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
f. Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai
dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah
bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak
digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi
penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas,
evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute
pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan
untuk persetujuan kredit.

C. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran


1. Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)

Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan,


pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat
menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian
besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan.

1.Data primer dan sekunder

Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan. Sedangkan data sekunder adalah
data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer
adalah wawancara mendalam, pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder
harus dibeli dan sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.

2. Subsistem Intelijen Pemasaran

Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan


elemen-elemen tertentu dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada
pelanggan dan pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab
pada pemerintah dan komunitas global.

3. Subsistem Produk

Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.


a. Siklus hidup produk

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur
dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran
yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer
dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang


dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang
memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang
mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan
sumber daya.

4. Subsistem Tempat

Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan


produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem
ini sangat vital dalam keberadaanya.

5. Subsistem Promosi

Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan


untuk meningkatkan penjualan.

6. Subsistem Harga

Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg


dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya

Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya dengan


menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang diinginkan. Jika perusahaan
memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi
mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

b. Penentuan harga berdasarkan permintaan

Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasrakan


permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen
terhadap produk.

3. Sistem Perencanaan Pariwisata

Pada hakikatnya perencanaan merupakan penentuan suatu tujuan utama beserta cara-cara
untuk menentukan tujuan tersebut. Maka dalam Pariwisata sangat dibutuhkan perencanaan untuk
mengembangkan suatu obyek wisata. Karena dalam kepariwisataan perencanaan tidak lepas dari
segala aspek yang berhubungan dengan pariwisata, dengan demikian perencanaan
kepariwisataan mencakup seluruh jaringan yang berkaitan dengan pariwisata yaitu diantarnya
adalah :

1. Kalangan pemerintah, (Vertikal maupun horizontal).

2. Para pelaku usaha pariwisata.

3. Masyarakat umum.

Pentingnya perencanaan dalam sebuah wisata dikarenakan perencanaan digunakan sebagai


pedoman penyelenggara wisata, sebagai sarana untuk memprediksikan kemungkinan timbulnya
hal-hal di luar dugaan sekaligus alternatif untuk memecahkanya, sebagai sarana untuk
mengarahkan penyelenggaran wisata sehingga dapat mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan
wisata secara efektif dan efisien, dan sebagai alat ukur tingkat keberhasilan wisata sebagai upaya
pengawasan atau evaluasi dalam rangka memberikan umpan balik bagi penyelenggaraan wisata
selanjutnya.
Dalam perencanaan pembangunan pariwisata memerlukan berbagai proses tahapan-tahapan yaitu
diantaranya adalah :
1. Persiapan study, adalah awalan bagi badan perencana di bawah
pemerintahan daerah memutuskan atau melakukan study dan menyusun
acuan kerja atau organisasi.
2. Penentuan sasaran, merumuskan maksud pokok memrakarsai study,
misalnya untuk menunjang pengembangan pariwisata kota dalam rangka
meraih manfaat ekonomi (yang terukur) dan lingkungan kota serta
manfaat bagi penduduk kota melalui menciptakan lapangan kerja dan
memperluas pelayanan bagi penduduk maupun wisatawan.
3. Sigi semua elemen, menghimpun ragam sumberdaya pariwisata dan
perkembangan daerah maupun ekonomi kepariwisataan. Untuk itu perlu
dikumpulkan data perihal kebutuhan pariwisata kota ( misalnya :
karakteristik wisatawan, pola perjalanana, dan kecenderungannya) dan
ketersediaan sumber daya kepariwisataan (misalnya : daya tarik,
akomodasi, fasilitas, prasarana, struktur ekonomi pariwisata, dan
lingkungan) serta penilaian kemungkinan tentang penanaman modal bagi
perkembangan dimasa depan.
4. Analisis dan sintesis temuan temuan, mengacu pada proses analisis
informasi yang diperoleh dari hasil penyigian sebagai dasar perumusan
rencana.
5. Rumusan kebijakan dan rencana, menyususun draft rencana
pengembangan berdasarkan pilihan kebijakan pariwisata.
6. Dasar pertimbangan usulan, adalah tahap perencanaan seluruhnya
diajukan kepada komisi perencanaan pemerintah daerah untuk dikaji dan
memperoleh masukan. Diskusi berlangsung antara penyusun rencana dan
komisi perencanaan pemerintah dapat juga dilakukan konsultasi kepada
pihak-pihak lain yang mempunyai perhatin.
7. Pelaksanaan dan pemantauan rencana, tahap rencana diwujudkan dalam
tindakan, kegagalan baru disadari saat proses berjalan maka dari itu pelu
diadakan pemantauan.
8. Tinjauan berkala , mengacu pada proses pelaporan balik atas kemajuan
rencana dan tahap study persiapan sering perlu dilakukan lagi.
Kegagalan rencana di tahap ini sering diakibatkan oleh :
a. Kegagalan membangkitkan minat pengembang.
b. Ketidak mampuan membuat aturan yang diperlukan untuk proses pengembangan lahan.
c. Kegagalan koordinasi sector public dan swasta.
d. Kelangkaan anggaran sector public untuk melaksanakan rencana keseluruhan.
e. Ketersediaan sarana prasarana angkutan yang tidak memadai.
f. Ketidak mampuan memahami oposisi masayarakat atas pengembangan pariwisata yang
dapat menunda rencana.
Menurut matheusik langkah dalam proses perencanaan sebagai berikut :
a. Pilih pangsa pasar yang digunakan
b. Pahami kunci komponen kepariwisataaan atau buat peta karakteristik produk.
c. Himpun data produk pariwisata dalam ksetiap komponen factor pariwisata.
d. Alihkan data karakteristik produk pariwisata ke format peta dasar.
e. Bandingkan pangsa pasar dengan potensi-potensi produk pariwisata.
f. Tentukan bobot setiap pangsa produk untuk setiap pangsa pasar.
g. Buat peta gabungan dari setiap pasar produk yang sesuai.
h. Tentukan zona tujuan yang cocok bagi pangsa pasar.
i. Tetapkan gabungan zona destinasi untuk kepentingan kombinasi pasar.
Hirarki perencanaan pembangunan kepariwisataan meliputi berbagai tinkatan yaitu diantaranya
adalah :
1. Tingkat nasional ( nasional planning), mencakup wilayah nasional dengan mengacu pada
rencana strategis RENSTRA yang meliputi :
a. UU no. 10 Th 2009
b. RPJM
c. RIPNAS
2. Tingkat DTW, SUB DTW, dan Kawasan,mencakup wilayah kabupaten dan propinsi
dengan mengacu pada RPJMD, RENSTRADA yang meliputi :
a. RIPDA Tk 1
b. RIPDA
c. Rencana induk pengembangan kawasan.
3. Obyek wisata, mencakup wilayah dimana obyek wisata tersebut berada dengan mengacu
pada RTR dan desain teknis yang meliputi rencana tapak dan desain teknis.
4.Sistem Evaluasi Pariwisata
Menurut Blue Say dalam tulisannya berjudul: Beginner’s Guide to Marketing Evaluation
(London & Partners, 2010), para pelaku usaha seringkali menempatkan evaluasi pada akhir
kegiatan pemasaran, padahal sebenarnya lebih masuk akal (makes sense) apabila kegiatan ini
dilakukan sejak awal saat seorang pengusaha menentukan sasaran dan hasil yang ingin dicapai
dan merencanakan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.

A. Komponen Yang Perlu Dievaluasi


Terdapat beberapa pandangan atau gagasan mengenai komponen dalam kegiatan
pemasaran yang perlu dievaluasi pada tahap awal kegiatan. Jon Vencil menyebutkan terdapat
dua komponen utama yang perlu dievaluasi, yaitu:
1. Evaluasi Produk, yaitu evaluasi pada jasa atau barang yang akan dilempar ke pasar.
Dengan melakukan evaluasi sebelum produk dan jasa dilempar ke pasar, akan dapat
diketahui produk atau jasa mana yang bisa tetap ditawarkan, dihentikan penawarannya,
dimodifikasi produk dan jasanya, atau dilakukan pengulangan
2. Evaluasi Proses, merupakan tindakan evaluasi yang dilakukan pada proses pemasaran
produk dan jasa yaitu penggunaan metode pemasaran seperti iklan dan/ atau promosi.
Dari evaluasi di tahap awal ini akan diketahui efisiensi dari setiap metode yang
digunakan, diukur dengan perbandingan antara biaya dan hasil yang diperkirakan.

B.Dasar Pertimbangan Evaluasi


a. Tentukan lebih dahulu apa yang menjadi tujuan utama dilakukannya evaluasi
b. Berilah urutan prioritas komponen pemasaran yang akan dievaluasi sehingga kegiatan
evaluasi akan menjadi lebih efisien.
c. Pastikan adanya pakar dalam bidang evaluasi yang dapat membantu atau memberi
pertimbangan pada metode evaluasi yang dilakukan
d. Perhitungkan waktu dan durasi evaluasi yang akan dilakukan.
e. Gunakan sebanyak mungkin saluran yang tersedia. Kemudian pilihlah tempat untuk
mengadakan evaluasi yang mudah diakses oleh mereka yang akan mengevaluasi data.
f. Gunakan data hasil evaluasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran pada
periode berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai