NIM : 03031381520060
Shift : Selasa, 13.00-15.00 WIB
Kelompok : 2
1. Cooling Tower
Cooling tower merupakan suatu menarara atau bangunan sirkulasi udara
atmosferik yang secara langsung atau tidak langsung kontak dengan hot water dan
kemudian menjadi cold water yang diharapkan. Proses pendinginan dapat terjadi
dengan bantuan udara luar serta alat untuk mempercepat pendinginan tersebut.
Pada pengaplikasiannya, cooling tower banyak digunakan pada industri
perminyakan seperti pada kilang minyak, berbagai industri petrokimia,
pembangkit listrik termal dan pabrik pabrik kimia lainnya. Cooling tower sangat
dibutuhkan oleh industri sebab cooling tower merupakan bagian dari utilitas yang
banyak digunakan. Dimana cooling tower memproses air yang panas menjadi air
yang dingin yang digunakan kembali yang bisa dirotasikan. Cooling tower salah
satu alat yang juga mengolah air untuk mengatasi masalah polusi lingkungan.
2. Operasi Cooling Tower
Penerapan yang nyata dari operasi ini adalah dengan cooling tower.
Biasanya cooling tower ini menyerupai kotak kayu, dimana alat ini mengontakkan
air panas sisa dari proses pendingin ke udara sehingga terjadi proses pendinginan
air. Fungsi kayu yang ada pada bagian cooling tower adalah untuk memperluas
wilayah pertemuan antara air dan udara. Cooling Tower merupakan suatu alat
yang dipergunakan untuk mendinginkan air proses (cooling water) yaitu dengan
cara mengkontakkan air tersebut dengan udara pendingin. Pada menara pendingin
juga dipasang katup make up water untuk menambah kapasitas air pendingin jika
terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut berlangsung.
Pada menara air pendingin (cooling tower) ini beroperasi menurut prinsip difusi.
Difusi adalah perpindahan suatu zat dari konsentrasi yang tinggi menuju
konsentrasi yang rendah. Jadi pada cooling tower terdapat perubahan temperatur
inlet dan outlet yang mana hak ini dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan
besarnya laju perpindahan massa dan panas. Besar laju perpindahan massa dan
panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak antara fluida panas dan fluida dingin,
waktu kontak, kecepatan fluida, dan temperatur fluida. Semakin besar luas daerah
kontak, semakin lama waktu kontak dan semakin cepat kecepatan fluida (udara).
Nama : Siti Zahra
NIM : 03031381520060
Shift : Selasa, 13.00-15.00 WIB
Kelompok : 2
Kelebihan dari cooling tower jenis ini adalah tidak memerlukan peralatan
mekanik dan daya listrik, sehingga biaya operasi dapat ditekan. Kapasitas beban
pendinginan air besar sehingga efesiensinya tinggi. Adapun kekurangannya
adalah ketahanan konstruksi terhadap aliran angin harus terus dijaga, proses
pendinginan tergantung pada lingungan sekitar, biaya awal relatif lebih besar.
4.1 Evaporation losses
Evaporation loss merupakan kehilangan air dikarenakan air tersebut
berubah wujud menjadi uap air karena kontak dengan udara. Pada dasarnya udara
yang lebih dingin. Butiran-butiran air yang menguap inilah yang disebut dengan
evaporation loss. Untuk menangani hal tersebut pada bagian atas menara
ditambahkan alat yang disebut drift eliminator untuk menangkap uap air yang ikut
bersama udara. Water evaporation rate ditentukan oleh laju perpindahan sensible
heat dari water dan evaporation loss dapat diestimasi 0,1% dari circulating water
flow. Untuk menghidari terjadinya evaporation losses yaitu dengan cara drift
eliminator. Drift eliminator adalah alat menangkap tetesan air yang terjebak
dalam aliran udara agar tidak hilang ke atmosfir. drift eliminator adalah bagian
cooling tower yang berfungsi untuk meminimalkan loss dari cooling tower.
4.2 Blow down
Cooling tower blow down merupakan bagian dari circulating water yang
dikeluarkan dari system untuk mencegah terjadinya scaling akibat solid. Blow
down mengurangi bagian dari sirkulasi air terkonsentrasi terhadap proses
evaporasi untuk menurunkan.konsentrasi system solid. Jumlah blow down dapat
dihitung berdasarkan jumlah siklus dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk
Nama : Siti Zahra
NIM : 03031381520060
Shift : Selasa, 13.00-15.00 WIB
Kelompok : 2
membatasi scale formation. Siklus konsentrasi adalah rasio dari dissolve solid
pada air resirkulasi untuk memisajhkan atau melarutkan solid dalam make up
water. Proses blowdown merupakan proses pembuangan endapan endapan
kotoran pada air yang mengendap didasar basin atau tempat penampungan air.
Jadi pada proses blow down tumpukan endapan tersebut dibuang melalui
lubang yang telah dibuat khusus untuk pembuangan endapan tersebut sehingga
nantinya dalam melakukan proses ini para insinyur tidak perlu mematikan cooling
tower. Didalam basin atau tangki penampungan ada beberapa masalah yang
disebabkan blow down yaitu munculnya korosi, deposit kerak dan pertumbuhan
mikrobiologi (jamur dan lumut). Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik
yang terjadi dalam sistem dimana beda potensial metal dan keberadaan oksigen
yang terlarut dalam media akan membentuk radikal bebas yang sangat reaktif.
Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut
dalam air. Beberapa tipe korosi yang sering terjadi antara lain general attack,
pitting, dan galvanic attack. General attack terjadi apabila korosi yang muncul
terdistribusi merata dan sama disemua permukaan logam. Sedangkan pitting
terjadi ketika sebagian kecil dari logam yang mengalami korosi. Walaupun begitu,
pitting sangat berbahaya karena karena hanya terpusat disebagian area saja.
Galvanic attack terjadi ketika dua logam yang berbeda berkontak.
Logam yang lebih aktif akan terkorosi secara cepat. Metode yang
digunakan untuk mencegah atau meminimalisir korosi yaitu pertama, memilih
material anti korosi saat mendesain proses. Kedua, menggunakan protective
coatings seperti cat, metal plating, tar, atau plastik. Ketiga, melindungi dari
substansi yang bersifat katiodik, menggunakan anoda dan atau yang lain.
Keempat, menambahkan corrosion inhibitor. Kerak adalah endapan yang melekat
dalam sistem perpindahan panas, material endapan yang terlarut dalam air secara
spesifik dikenal sebagai hardness. Material atau hardness ini akan membentuk
kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi. Semakin
tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka efisiensi cooling tower
akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa kontrol maka akan menjadi buntu.
Cara mengatasi bila timbulnya kerak salah satunya menggunakan scale inhibitor.
Nama : Siti Zahra
NIM : 03031381520060
Shift : Selasa, 13.00-15.00 WIB
Kelompok : 2
Daftar Pustaka
Handoyo, Y..2016. Analisis Performa Cooling Tower LCT Pada P.T Tambun
Bekasi. Jurnal Ilmiah Teknik. Vol(03)1 : 38-40
Sentana, A..2005. Sistem Operasi Dan Analisis Menara Pendingin (Cooling
Tower) PLTP Kamojang. Jurnal Teknik. Vol(07)2 : 107-108
Tami, M..2013. Pengolahan Air Pendingin. (Online) https://www.scribd.com/
document /139359235/Pengolahan-Air-Pendingin. (Diakses pada tanggal 29
September 2017)