1. PENDAHULUAN
siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar dan menyesuaikan teknik
membosankan.
sejarah tetapi juga secara konkrit dapat ikut membentuk cara berfikir kritis, logis,
dan dapat memiliki keterampilan hidup (life skiil). Dengan kemampuan dan
1
keterampilan tersebut siswa diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah yang
akan dihadapi.
yang masih memiliki filosofi pembelajaran yang terpusat pada guru dan masih
yakin bahwa satu-satunya cara mengajar dengan cepat untuk mengejar target
kurikulum. Guru lebih banyak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan
soal. Cara mengajar seperti ini tidak efektif karena tidak mempertimbangkan
berlangsung. Selain itu juga penggunaan metode tersebut tidak melibatkan siswa
secara aktif sehingga peran guru lebih banyak dalam proses pembelajaran ini
membosankan bagi siswa. Hal ini tentu saja akan menurunkan hasil belajar siswa.
buku pelajaran yang masih terbatas, dan tidak adanya laboratorium sejarah 4)
kurangnya dukungan dari orang tua siswa, 5) siswa kurang memahami konsep
belajar mengajar, dan 7) banyaknya siswa yang nakal merupakan bagian dari
kurangnya perhatian keluarga serta latar belakang keluarga yang sebagian besar
2
adalah anak kurang mampu atau menengah ke bawah. Hal ini mengakibatkan
ketuntasan siswa belajar sejarah masih di bawah nilai angka rata-rata 6,0.
lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Salah satu metode belajar yang diperlukan
atau diduga dapat membangkitkan motivasi, keaktipan dan kreatifan siswa adalah
keaktifan siswa baik fisik maupun non fisik. Seperti pendapat mengatakan
peran siswa lebih aktif baik secara fisik maupun psikologis, dengan bimbingan
seorang guru sebagai pengaruh dalam mencari jawaban atau arti suatu konsep
menemukan kebenaran yang akhirnya anak didik dapat menemukan hal yang
sangat bermanfaat. Untuk itu metode discovery memiliki pengaruh penting dalam
3
Berdasarkan uaraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti Metode
Siswa.
1.2 IdentifikasiMasalah
SMAN 1 Empang.
laboratorium sejarah.
6. Guru lebih banyak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi
pembelajaran.
discovery.
serta latar belakang keluarga yang sebagian besar anak kurang mampu atau
menengah kebawah.
4
1.3 Pembatasan Masalah
1. Objek Penelitian
belajar siswa.
2. Subjek Penelitian
Pembelajaran2014/2015.
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
5
2. Untuk mengetahui tingginya pengaruh metode belajar discoveryterhadap
2014/2015.
pembelajaran sekolah.
6
4. Bagi peneliti, dapat memperluas pengetahuan tentang strategi
7
2. LANDASAN TEORI
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan
untuk mencapai suatu tujuan. Semakin baik suatu metode yang digunakan, maka
semakin efektif pula kegiatan yang dilaksanakan dan tujuan yang dicapai. Begitu
pula proses belajar mengajar di sekolah dan untuk mengetahui suatu metode itu
8
a. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tingkat kecerdasan, kematangan
c. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti kelas dan lingkungan.
keahlian.
Dalam pemilihan metode, guru terkait oleh faktor-faktor seperti yang telah
disebutkan di atas, guru tidak dibenarkan memilih metode mengajar yang akan
maupun cara pembelajaran. Di samping itu juga pelajaran sangat penting untuk
cara sebaik-baiknya yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan
pelajaran kepada peserta didik agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
9
2.1.2 Metode Belajar Discovery
a. Pengertian
dikatakan belajar dengan melalui penemuan, jika guru mengajar dengan tidak
metode penemuan.
reflektif.
10
golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
siswa dituntut lebih aktif baik secara fisik maupun psikilogis, dengan
bimbingan seorang guru sebagai pengarah dalam mencari jawaban atau arti
memotivasi siswa untuk belajar agar dapat berprestasi yang lebih tinggi.
tertentu.
11
banyak digunakan disekolah-sekolah yang sudah maju hal ini karena metode
discovery itu :
2) Dengan menemukan sendiri maka hasil diperoleh akan setia dan tahan
3) Dengan metode discovery anak akan belajar menguasai salah satu metode
satu metode pengajaran yang dapat membuat siswa belajar sendiri, berfikir
12
c. Ciri-Ciri Metode Discovery
a) Terjadi peroses mental yang tinggi dari siswa sebab dengan aktifitas
mengasimilasikan prinsip.
13
mengajar yang terencana dan terprogram sehingga dapat
1) Identifikasi kebutuhan
siswa.
14
5) Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang dibutuhkan.
11) Memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan.
hasil penemuannya.
kemampuan.
15
pendalaman dari pengertian, retensi dan transfer. (Roestiyah, 2008:
20-21 ).
tugas.
1. Pengertian
perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas siswa dalam belajar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara tepat, banyak hal lain yang harus
16
(1996) mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi belajar
siswa yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri seperti kesehatan, rasa aman,
yang berada diluar diri siswa yang dapat dikelompokkan lagi menajadi :
a) Faktor Keluarga
b) Faktor Sekolah
metode belajar siswa, metode belajar guru, interaksi guru dengan siswa,
dan perpustakaan.
c) Faktor Masyarakat
17
psikomotor. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan satu persatu adalah sebagai
berikut :
1) Aspek kognitif
18
a) Menerima adalah suatu kesepakatan seseorang terhadap suatu gejala
kelompok yaitu:
19
e) Respon Komplek adalah merupakan suatu tindakan yang didukung
tingkat tinggi.
Banyak upaya yang dilakukan seorang guru yang bisa ditempuh dalam
pendidikan seperti yang di harapkan. Salah satu upaya tertentu adalah dengan
setelah mendapat bimbingan di dalam kelas dari guru. Disinilah terjadi proses
melihat dan mengamati bagaimana kehidupan manusia pra aksara setelah meneliti
pengamatan di lapangan, dan siap menjelaskan kehidupan manusia pada masa pra
aksara.
melatih para siswa untuk belajar mencari dan menemukan jawaban dari satu
masalah tertentu, sehingga dengan cara ini, ingatan siswa lebih kuat dan dapat
menumpuk rasa percaya diri. Walaupun sifat penelian ini sederhana dan bukan
20
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
- Prestasi Rendah
- Minat Rendah
- Motivasi Rendah
2009: 64).
21
2. Metode Belajar DiscoveryBerpengaruh Sangat Tinggi Terhadap Prestasi
22
3. METODE PENELITIAN
mulai dari pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan data yang
diperoleh.
eksperimen, mengingat data dalam penelitian ini belum ada secara wajar, oleh
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
eksperimen adalah cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor
23
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam
sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan (Suharsimi- Arikunto, 2002: 79).
Yang dimaksud persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang
penelitian selanjutnya. Setiap penelitian harus dirancang, untuk itu perlu suatu
dan menganalisisa data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi
Desain suatu penelitian sangat ditentukan oleh tujuan penelitian itu sendiri,
oleh karena itu penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh metode belajar
discovery terhadap prestasi belajar siswa, maka desain eksperimen yang akan
digunakan adalah desain Control Group Pre-test, Post-test. Adapun polanya yaitu:
24
E O1 x O2
K O3 x O 4
berikut:
Pembelajaran
Kelompok Kelompok
eksperime
01 menggunakan02 b = 01 -02 eksperime
n n
Metode belajar
discovery
Kelompok Kelompok
Pre-test Observasi Post-test
kontrol kontrol
03 tidak Tidak1ada
04 b = 03 - 0 4
tindakan
b = beda
25
pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah dengan perlakuan atau treatment,
Sedangkan ahli lain mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh individu yang
menjadi subjek penelitian yang nantinya dikenal generalisasi dan hasil penelitian
26
Pembelajaran 2014/2015. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel sebagai
berikut:
Keadaan Populasi
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X1 24 10 34
X2 15 19 34
X3 12 22 34
X4 16 18 34
X5 20 14 34
X6 21 13 34
X7 17 17 34
Jumlah 125 113 238
Sampel merupakan bagian dari populasi, sehubungan dengan hal itu suatu
subjek penelitian, dimana subjek yang akan di teliti itu terdiri dari sejumlah
individu sebagai wakil atau yang diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah
cara pengambilan sampel. Salah satu syarat utama sampel yang baik adalah
sampel itu mencerminkan sifat- sifat yang terdapat pada populasi dengan kata lain
sampel yang baik adalah sampel yang representatif atau sampel yang
mencerminkan populasi.
setiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyak subjek dari
27
masing-masing kelas maka teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah teknik
proposip Sampling. Dengan teknik pengambilan sampel acak secara undian. Pada
kertas kecil-kecil kita tuliskan huruf subjek, satu huruf untuk setiap kertas.
Kemudian kertas ini kita gulung, dengan tanpa prasangka dari 5 gulungan kertas,
gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan huruf subjek sampel
penelitian. Maka akan diperoleh sampel dari masing-masing kelas. Untuk lebih
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
(1973), menyatakan bahwa variabel penelitian adalah konstruk atau sifat yang
akan dipelajari.
penelitian adalah obyek penelitan atau sifat yang akan dipelajari menjadi titik
perhatian peneliti.
28
3.6.2 Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas (Independen)
dan variabel terikat (Dependen). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi
siswa untuk berfikir dalam menyelesaikan suatu masalah dengan pemberian tugas
secara kelompok yang di diskusi dan berbuat mandiri dalam menemukan jawaban
dari satu masalah dengan bimbingan dari seorang guru. Penerapan metode
discovery ketika berada di dalam kelas guru melakukan tindakan dengan cara
diskusi yang dapat melibatkan peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam
belajar.
Di dalam penelitian ini prestasi belajar adalah hasil atau nilai-nilai yang
29
3.7 Instrumen Penelitian
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis.
Jadi data merupakan kunci pokok dalam kegiatan penelitian sekaligus menentukan
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009 : 102). Instrumen
ditentukan oleh beberapa hal yaitu objek penelitian, sumber data, dan dana yang
tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengelola
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Tes adalah suatu cara untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang
harus yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga
menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang
dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan
nilai standar yang ditetapkan ( Nurkancana dan Sumartana, 1986: 25) Oleh karena
30
Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur peguasaan
peserta didik terhadap konsep pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang
dapat dilihat pada kemampuan dan pencapaian atau prestasi peserta didik. Dalam
penelitian ini yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda
Dari 30 butir soal hanya 22 soal yang valid dan 8 soal yang tidak valid. Dari 22
soal tersebut yang akan diujikan pada kelompok eksperimen dan kelompok
menyusun, mengadakan uji coba dan revisi. Adapun prosedur yang ditempuh
variabel.
31
Untuk mengetahui validitas dan reabilitas tes maka dilanjutkan uji coba
terlebih dahulu. Adapun tes yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Validitas Instrumen
instrumen, seorang ahli mengatakan, suatu alat untuk dapat dikatakan alat
ukur yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang
kepada sejauh mana alat pengukur itu dapat mengukur apa yang hendak di
instrumen untuk mengukur apa yang hendak di ukur, validitas instrumen dapat
di tinjau dari beberapa segi yakni: Validitas isi, namun bandingan dan
Sehubungan dengan itu ahli lain mengemukakan bahwa validitas isi dan
Oleh karena, instrumen pada penelitian ini di susun sendiri oleh peneliti, maka
32
instrumen tersebut terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
untuk menetapkan validitas instrumen dari segi isi dan susunannya. Hasil
product moment:
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
=√
{[ N ∑ X −( ∑ X ) }{N ∑ Y −( ∑ Y ) ¿¿
2 2 2 2
r xy
Keterangan:
x
2
= kuadrat dari x
y
2
= kuadrat dari y
2. Reliabilitas Instrumen
instrumen, dan karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah tes pilihan
r 11 =
( )(
k Vt−∑ pq
k −1 Vt )
33
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians total
q = 1–P
penelitian. Sebab data-data yang yang diperoleh selanjutnya akan diolah. Hasil
1. Metode Observasi
34
tingkah laku peserta didik yang diberikan perlakuan dengan metode
metode discovery.
2. Metode Tes
eksperimen.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi
Arikunto, 2006 : 150). Berkaitan dengan hal itu, dalam penelitian ini, metode
sebelum dan sesudah eksperimen. Sehingga dengan metode tes ini, peneliti
belajar siswa yang dapat dilihat dari perolehan skor atau nilai peserta didik..
3. Metode Dokumentasi
diolah.
35
Dengan metode ini peneliti mendapatkan data-data dalam bentuk
tertulis mengenai keadaan guru dan peserta didik SMAN 1 Empang. Dengan
dilakukan analisis data, pada bagian ini dibahas secara berturut-turut diantaranya
statistik yang bersesuaian maka perlu dilakukan uji analisis data untuk
syarat analisis yang akan di bahas pada bagian ini adalah uji normalitas
data dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang akan diolah
tersebut sudah berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang akan
∑ ( fo−fh)2
2
X = fh
36
Keterangan :
2
X = chi kuadrat
fo = frekuensi observasi
fh = frekuensi harapan
varians terbesar
F=
varians terkecil
Varians masing-masing kelas dicari dengan rumus :
∑ ( X − X )2
s=
2
n−1
Keterangan :
37
s
2
= Varians
X = Nilai siswa
X = Nilai rata-rata
(Sugiyono, 2008:199).
M x− M y
t= √( ∑ x2 + ∑ y 2
Nx + N y − 2 )( 1
+
1
Nx N y )
Keterangan :
t = t hitung
N = Banyak subjek
38
x = Deviasi setiap nilai x 2 dan x 1
b. Uji Hipotesis
t t
a. Jika hitung < tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
t t
b. Jika hitung > tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
39
DAFTAR PUSTAKA
Muh Nurdin, dkk. 2008. IPS SMP / MTs kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Wayan Nur kancana, dkk. 1986. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
40