PENDAHULUAN
siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar dan menyesuaikan teknik
membosankan.
soal-soal sejarah tetapi juga secara konkrit dapat ikut membentuk cara berfikir
kritis, logis, dan dapat memiliki keterampilan hidup (life skiil). Dengan
1
kemampuan dan keterampilan tersebut siswa diharapkan dapat memecahkan
memiliki filosofi pembelajaran yang terpusat pada guru dan masih yakin bahwa
satu-satunya cara mengajar dengan cepat untuk mengejar target kurikulum. Guru
lebih banyak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi pembelajaran
seperti metode ceramah, demonstrasi, dan latihan menjawab soal. Cara mengajar
metode tersebut tidak melibatkan siswa secara aktif sehingga peran guru lebih
kurang menarik, monoton dan membosankan bagi siswa akan menurunkan hasil
belajar siswa.
masih terbatas, dan tidak adanya laboratorium sejarah 4) kurangnya dukungan dari
orang tua siswa, 5) siswa kurang memahami konsep karena cendrung menghapal,
banyaknya siswa yang tidak aktif merupakan bagian dari kurangnya perhatian
keluarga serta latar belakang keluarga yang sebagian besar adalah anak kurang
2
mampu atau menengah ke bawah. mengakibatkan ketuntasan siswa belajar
lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Salah satu metode belajar yang diperlukan
atau diduga dapat membangkitkan motivasi, keaktifan dan kreatifitas siswa adalah
meningkatkan keaktifan siswa baik fisik maupun non fisik. Seperti pendapat
mengatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses
pembelajaran peran siswa lebih aktif baik secara fisik maupun psikologis, dengan
bimbingan seorang guru sebagai pengaruh dalam mencari jawaban atau arti suatu
menemukan kebenaran yang akhirnya anak didik dapat menemukan yang sangat
prestasi belajar siswa baik kognitif, afektif, psikomotorik. dapat juga menambah
khasanah dibidang pengajaran IPS khususnya, dan di bidang ilmu lain secara
umumnya.
3
Berdasarkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti metode belajar
sebagai berikut :
SMAN 1 Empang.
laboratorium sejarah.
dirumah.
6. Guru lebih banyak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi
pembelajaran.
belajar discovery.
keluarga serta latar belakang keluarga yang sebagian besar anak kurang
rata 7,5.
4
1.3 Pembatasan Masalah
1. Guru lebih banyak menggunakan metode yang tidak sesuai dengan materi
pembelajaran.
2. Guru sejarah di SMAN 1 EMPANG tidak pernah menggunakan metode
belajar discovery.
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sejarah masih di bawah angka rata-
rata 7,5.
1.4 Rumusan Masalah
pembelajaran 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
5
1.6 Manfaat Penelitian
6
BAB II
LANDASAN TEORI
pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur dan proses
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
belajar.
7
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
interaksi antara pengajar dan peserta didik, baik secara langsung maupun
keseluruhan.
yang artiny pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut (tarikh ).
Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah
waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani
yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam
bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain
masa lalu dan apa yang direkonstruksikan adalah apa saja yang sudah
8
memberikan pelajaran yang baik; (3) memperkokoh rasa kebangsaan
kepribadian suatu bangsa; (5) sumber inspirasi; dan (6) sarana rekreatif.
dan waktu tempat yang mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, budaya,
9
Konsekuensinya adalah pengembangan konsep-konsep sejarah (aspek
konsep dan nilai sejarah tersebut berkembang secara optimal maka subyek
makna yang sesuai dengan tujuan yang bersifat normatif, sesuai dengan
sosiologis.
sadar bahwa kehidupan itu tidak akan tercapai kalau tidak diperjuangkan
sekuat tenaga. Seperti yang telah diketahui oleh manusia pada masa
pancasila.
10
2.1.2 Metode Belajar
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Suatu
untuk mencapai suatu tujuan. Semakin baik suatu metode yang digunakan, maka
semakin efektif pula kegiatan yang dilaksanakan dan tujuan yang dicapai. Begitu
pula proses belajar mengajar di sekolah dan untuk mengetahui suatu metode itu
11
a. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tingkat kecerdasan,
c. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti kelas dan lingkungan.
keahlian.
Dalam pemilihan metode, guru terkait oleh faktor-faktor seperti yang telah
disebutkan di atas, guru tidak dibenarkan memilih metode mengajar yang akan
menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik agar mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, Semakin baik suatu metode yang digunakan, maka semakin
12
2.1.3 Metode Belajar Discovery
a. Pengertian discovery
tersebut diantaranya:
13
dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati,
14
prasarana dan fasilitas yang mendukung lancarnya penggunaan
siswa aktif.
percaya diri.
15
c. Ciri-Ciri Metode Discovery
kesimpulan.
dengan baik.
2009:328).
mengasimilasikan prinsip.
2009:29).
16
dalam materi / bahan tertentu, yang disusun dan direncanakan
fungsional.
interaksi.
17
B. Suryo Subroto (2010:172) mengemukakan ada 20 langkah
disederhanakan menjadi :
1) Identifikasi kebutuhan
masing-masing siswa.
penemuan.
penemuan.
18
Syaiful (2008:197) langkah-langkah dalam melaksanakan metode
pemecahan masalah.
2) Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan
19
Murid cukup diberi konsep utama untuk selanjutnya murid dibimbing
maju,sesuai kemampuan.
penemuan.
20
a) Dipersyaratkan keharusan mental dipersiapkan untuk cara
belajar ini.
mencagkup asfek kognitif, selain itu juga belajar merupakan suatu proses
tingkah laku, pola pikir, pola pikir, sikap, sifat dan pemahamannya ( Nana
Sudjana, 2011:20)
kegiatan siswa lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar.
21
sebagai hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif,
2010:96).
22
3. Strategi kognitif (pengaturan kegiatan kognitif) merupakan aktivitas
problem.
lancer dan luwes tanpa banyak dibutuhkan refleksi tentang apa yang
5. Sikap (Attitude)
23
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah perubahan prilaku yang terjadi dalam
Menurut Bloom secara hirarki tingkat hasil belajar kognitif mulaim dari
yang paling rendah dan sederhana yaitu hapalan sampai yang paling
evaluasi.
2. Ranah Afektif
Purwanto, (2010:5) membagi belajar afektif menjadi lima tingkat ,
secara hirarkis mulai dari tingkatan yang paling rendah hingga yang
paling tinggi. Jadi ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai-
24
Beberapa ahli mengklasifikasikan dan menyusun hiraqrki dari hasil
dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi hanya
dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih
rendah.
Purwanto (2010:51) mengklasifikasikan hasil belajar pisikomotorik
atau asli).
Berdasarkan ketiga ranah diatas yang menjadi objek penilaian hasil
belajar dapat disimpulkan bahwa hasil kognitif lebih dominan dari pada
psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian
dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu faktor internal, faktor dari dalam
diri peserta didik faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri peserta didik
(Slameto, 2010:57).
25
1. Faktor Internal
Menurut Slameto (2010:57) dalam faktor internal terdapat
dalam psoses belajar, untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang
yang akan datang. Jadi bakat adalah kemampuan peserta didik untuk
keinginan peserta didik untuk belajar dalam bidang studi tertentu. (d)
optimal.
2. Faktor eksternal
26
Dalam faktor eksternal terdapat dua macam faktor yang
suasana rumah yang terlalu gaduh atau terlalu ramai tidak akan
belajarnya .
b. Lingkungan sekolah
Menurut Slameto (2010:58) dalam lingkungan sekolah juga
27
peserta didik karena apabila interaksi pendidik dengan peserta
didik kurang baik atau menonton maka dapat juga menjadi salah
pendidikan .
28
pengamatan di lapangan barulah kemudian di dalam kelas siswa
pengajaran yang melatih para siswa untuk belajar mencari dan menemukan
ingatan siswa lebih kuat dan dapat menumpuk rasa percaya diri. Walaupun
sifat penelian ini sederhana dan bukan berarti memaksa siswa menjadi
29
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Pembelajaran sejarah
30
hipotesis adalah jawaban sementara tehadap rumusan masalah penelitian, di mana
2008: 64).
2014/2015.
BAB III
31
METODE PENELITIAN
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi
Arikunto, 2012: 10). Mengacu pada pendapat tersebut dapat dipahami bahwa
eksperimen, mengingat data dalam penelitian ini belum ada secara wajar, oleh
akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
(2009: 23) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
eksperimen adalah cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor
32
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam
terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-
ancaman validitas. Di sebut eksperimen semu karena eksperimen belum atau tidak
33
rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisisa data agar dapat
2009 : 23).
terhadap hasil belajar siswa, maka desain eksperimen yang akan digunakan adalah
E O1 x O2
K O3 x O4
: kelompok eksperimen
E
: kelompok control
K
: hasil observasi
O
berikut:
Kelompok eksperimen Kelompok eksperimen
Pra eksperimen Post eksperimen
Pembelajaran
menggunakan = -
b 01
02
Metode belajar
01 discoveri 02
Tidak
tidakada
03 tindakan 04 1
b
= -
03 04
= beda
b
pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah dengan perlakuan atau treatment,
35
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
SMA Negeri 1 Empang merupakan sekolah Negeri yang didirikan tahun 1999,
dengan luas wilayah yaitu 1.486 m2 dan luas bangunan yang dimiliki adalah 824
m2.
Berikut adalah tabel data sekolah SMA Neegeri 1 Empang tahun ajaran
2014/2015
Tabel 0.1
237 Orang
Data Sarana dan Prasarana
4. Komputer
3 (Leb computer,
leb
36
LEB 24 ipa, leb bahasa)
Jaringan Internet
Ruang belajar 1 Ruang dobel sip
Perpustakaan
Ruang
Sumber: TU SMA Negeri 1 Empang
2014/2015.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama.
Sedangkan ahli lain mengemukakan bahwa populasi adalah seluruh individu yang
menjadi subjek penelitian yang nantinya dikenal generalisasi dan hasil penelitian
2014/2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Keadaan Populasi
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X1 24 10 34
X2 15 19 34
X3 12 22 34
X4 16 18 34
X5 20 14 34
X6 21 13 34
37
X7 17 17 34
metode sampling adalah suatu cara pengambilan subjek penelitian, dimana subjek
yang akan di teliti itu terdiri dari sejumlah individu sebagai wakil atau yang
diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah yang lebih kecil disebut sampel
cara pengambilan sampel. Salah satu syarat utama sampel yang baik adalah
sampel itu mencerminkan sifat- sifat yang terdapat pada populasi dengan kata lain
sampel yang baik adalah sampel yang representatif atau sampel yang
mencerminkan populasi.
setiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyak subjek dari
masing-masing kelas maka teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah teknik
proposip Sampling. Dengan teknik pengambilan sampel acak secara undian. Pada
kertas kecil-kecil tuliskan huruf subjek, satu huruf untuk setiap kertas. Kemudian
kertas ini gulung, dengan tanpa prasangka dari 5 gulungan kertas, mengambil 2
gulungan kertas, sehingga huruf-huruf yang tertera pada gulungan kertas yang
terambil itulah yang merupakan huruf subjek sampel penelitian. Maka akan
38
diperoleh sampel dari masing-masing kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
53), menyatakan bahwa variabel penelitian adalah konstruk atau sifat yang akan
dipelajari.
adalah obyek penelitan atau sifat yang akan dipelajari menjadi titik perhatian
peneliti.
Dalam penelitian ada dua variabel yaitu variabel bebas (Independen) dan
variabel terikat (Dependen). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian yang menjadi
39
Dalam definisi operasi variabel akan dijelaskan tentang variabel-variabel
siswa untuk berfikir dalam menyelesaikan suatu masalah dengan pemberian tugas
secara kelompok yang di diskusi dan berbuat mandiri dalam menemukan jawaban
dari satu masalah dengan bimbingan dari seorang guru. Penerapan metode
discovery ketika berada di dalam kelas guru melakukan tindakan dengan cara
diskusi yang dapat melibatkan peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam
belajar.
Menurut Bloom (2008: 25), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
mengevaluasi.
b. Ranah afektif : adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
40
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (2009: 23) yang
(memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis.
Jadi data merupakan kunci pokok dalam kegiatan penelitian sekaligus menentukan
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009: 102). Instrumen
ditentukan oleh beberapa hal yaitu objek penelitian, sumber data, dan dana yang
41
tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengelola
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu
tugas atau serangkaian tugas yang harus yang harus dikerjakan oleh anak atau
sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau
prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh
anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan (Nurkancana dan
peserta didik terhadap konsep pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah yang
dapat dilihat pada kemampuan dan pencapaian atau prestasi peserta didik. Dalam
penelitian yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda yang
Dari 30 soal tersebut yang akan diujikan pada kelompok eksperimen dan
menyusun, mengadakan uji coba dan revisi. Adapun prosedur yang ditempuh
42
1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel,
kategorisasi variabel.
Untuk mengetahui validitas dan reabilitas tes maka dilanjutkan uji coba
terlebih dahulu. Adapun tes yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Validitas Instrumen
instrumen, seorang ahli mengatakan, suatu alat untuk dapat dikatakan alat
ukur yang valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang
kepada sejauh mana alat pengukur itu dapat mengukur apa yang hendak di
instrumen untuk mengukur apa yang hendak di ukur, validitas instrumen dapat
di tinjau dari beberapa segi yakni: Validitas isi, namun bandingan dan
43
konstruksi (Susunan). Instrumen dikatakan valid paling tidak memenuhi
dahulu disusun sendiri oleh peneliti, maka instrumen tersebut terlebih dahulu
instrumen dari segi isi dan susunannya. Hasil pendatapun dari segi dan
=
r
2
Y )
xy 2
N Y (
N XY ( X )( Y )
{ }
2 2
[ N X ( X ) {
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment antara variabel x dan y
r xy
44
sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item tersebut di nyatakan
tidak valid.
selanjutnya. Berikut ini hasil perhitungan uji validitas tes uji coba:.
Tabel 0.4
45
29 0.224 0.312 Tidak Valid
30 0.110 0.312 Tidak valid
Sumber: Data Hasil perhitungan uji Validitas
tidak valid maka instrumen soal tersebut tidak digunakan lagi. Sedangkan
instrumen soal lain dapat digunakan dapat dikatakan valid dan dapat
digunakan lebih lanjut sehingga jumlah instrument soal yang digunakan dalam
2. Reliabilitas Instrumen
instrumen, dan karena instrumen tes yang peneliti gunakan adalah tes pilihan
=
r k Vt pq
11
( )(
k1 Vt )
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
r 11
Tabel 0.5
Hasil uji coba realibilitas tes instrument penelitian denga KR-20
46
No. Soal P Q Pq
penelitian. Sebab data-data yang yang diperoleh selanjutnya akan diolah. Hasil
47
Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2012 :
150). dalam penelitian metode tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang
metode tes, peneliti dapat memperoleh data berupa pengaruh metode discovery
terhadap perestasi belajar siswa yang dapat dilihat dari perolehan skor atau nilai
peserta didik..
48
Dokumentasi berarti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, lengger,
agenda dan sebagainya (Arikunto, 2012 : 231). Metode dokumentasi ini, peneliti
mengenai keadaan guru dan peserta didik SMAN 1 Empang. Dengan data-data
keadaan, struktur organisasi dan keadaan guru, pegawai/ karyawan dan peserta
statistik yang bersesuaian maka perlu dilakukan uji analisis data untuk
syarat analisis yang akan di bahas adalah uji normalitas data dengan tujuan
49
berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang akan digunakan untuk
X =
2
(fofh)2
fh
Keterangan :
X = chi kuadrat
2
= frekuensi observasi
fo
= frekuensi harapan
fh
(Suharsimi Arikunto, 2012: 312)
varianterbesar
F=
varianterkecil
50
2 ( X X )2
s= n1
Keterangan :
= Indeks homogenitas yang dicari
F
2
= Varians
s
= Nilai siswa
X
= Nilai rata-rata
X
= Nilai siswa nilai rata-rata
X X
Rumus statistik yang digunakan adalah rumus t-test. Dalam hal ini, tes
digunakan adalah :
t=
M x M y
( x2 + y2
Nx + N y 2 )( 1
+
1
Nx N y )
Keterangan :
t = t hitung
= Nilai rata rata hasil kelompok
M
= Banyak subjek
N
51
= Deviasi setiap nilai dan
x x2 x1
= Deviasi setiap nilai dan (Suharsimi, 2012 :281 )
y y2 y1
b. Uji Hipotesis
1. Untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan pengetesan satu
taraf signifikan 5 %.
2. Kriteria yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah:
a. Jika < maka Ho diterima dan Ha ditolak,
t hitung t tabel
EMPANG.
Ha 1 : terdapat perbedaan antara hasil belajar sejarah dengan
EMPANG.
Ho2 : tidak ada pengaruh antara hasil belajar sejarah dengan
EMPANG.
Ha 2 : terdapat pengaruh antara hasil belajar sejarah dengan
52
dalam pembelajaran sejarah di kelas X SMAN 1
EMPANG.
Melalui analisi degan uji-t apabila di diperoleh harga t hitung > atau
< pada taraf signifikan 5%. Apabila thitung > ttabel , maka Ho
diterima.
BAB IV
53
kelas eksperiment dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dan di kelas X IPS 1D
kali pertemuan dalam 3 jam pelajaran digunakan untuk pre test dan post test
instrument soal.
Adapun data yang diperoleh dalam penelitian berupa hasil pre test dan
post test yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa menggunakan instrument soal.
Hasil dari pemberian post test dan pre test untuk masing-masing kelompok.
Table 4.1
Data pre test dan post test tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran
sejarah kelas control serta nilai standar devisiasi.
No. Pre-test (x1) Post test (x1 --- x) (x2 --- x) (x1 --- x)2 (x2 --- x)2
(x2)
1. 70 74 6 -4 36 14
2. 52 70 12 -8 144 64
3 74 96 10 18 100 324
4 56 74 -8 -4 64 16
5 78 93 14 15 196 225
6 59 81 -5 3 25 9
7 70 78 6 0 36 0
8 78 81 14 3 196 9
9 59 85 -5 7 25 49
10 67 70 3 -8 9 64
11 67 78 3 0 9 0
12 78 93 14 15 196 225
13 67 89 3 11 9 121
14 74 100 10 22 100 484
15 68 100 4 22 16 484
16 63 93 -1 15 1 225
17 69 70 5 -8 25 64
18 70 81 6 3 36 9
19 52 67 -12 -11 144 121
20 52 56 -12 -22 144 484
= 1323 = 1629 = 1836 = 2955
M = 66 M = 82
Sumber : data hasil perhitungan
54
Dari table di atas, dengan demikian standar devisiasi untuk pre test adalah
sebagai berikut:
1836
S1 = = 9.18
20
Jadi = M + 1 SD = M 1 SD
= 66 + 9.18 = 75.18 = 66 9,81 = 53
Dari hasil perhitungan di atas, sehingga dapat diketahui bahwa :
Tinggi = 8 = 24%
M + 1 SD = 75.18
Sedang = 8 = 24%
M 1 SD = 53
Rendah = 4 = 52 %
Dari table diatas, denagn demikian standar devisiasi untuk post test adalah
sebagai berikut:
2955
S2 = = 14.75
20
Jadi = M + 1 SD = M 1 SD
= 82 + 14.75 = 96.75 = 82 14,75 = 67.25
55
10 78 93 16 5 256 25
11 67 96 5 8 25 64
12 74 81 12 -7 144 49
13 67 89 5 1 5 1
14 70 96 8 8 64 64
15 68 100 4 22 16 484
16 63 93 -1 15 1 225
17 69 70 5 -8 25 64
18 70 81 6 3 36 9
19 52 67 -12 -11 144 121
20 52 70 -12 -22 144 484
= 1433 = 1752 = 1477 = 1852
M = 68 M = 87,6
Dari table di atas, dengan demikian standar devisiasi untuk pre test adalah
sebagai berikut:
1477
S1 = = 7.85
20
Jadi = M + 1 SD = M 1 SD
= 68 + 7.85 = 75.85 = 68 7,85 = 62
Dari hasil perhitungan di atas, sehingga dapat diketahui bahwa :
Tinggi = 8 = 30%
M + 1 SD = 75.85
Sedang = 8 = 21%
M 1 SD = 62
Rendah = 4 = 49 %
Dari table diatas, denagn demikian standar devisiasi untuk post test adalah
sebagai berikut:
1852
S2 = = 9.26
20
Jadi = M + 1 SD = M 1 SD
= 88 + 9.26 = 97.26 = 88 9.26 = 78,74
Dari hasil perhitungan di atas, sehingga dapat diketahui bahwa :
Tinggi = 8 = 30%
M + 1 SD = 97,26
Sedang = 8 = 60%
M 1 SD = 78,74
Rendah = 4 = 10 %
Berdasarkan tabel dan perhitungan data pre test kelas control
jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi yaitu 24%, nilai sedang yaitu 24,
56
nilai rendah yaitu 52%. Sedangkan kelas eksperimen jumlah siswa yang
mendapat nilai tinggi yaitu 30%, nilai sedang yaitu 60%, nilai rendah
jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi yaitu 24%, sedang yaitu 67% dan
mendapat nilai tinggi yaitu 66%, sedang yaitu 31%, rendah yaitu 3%.
Untuk lebih jelas perbedaan jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi,
sedang dan rendah dapat dilihat pada gambar diagram berikuit ini.
Gambar 4.2
Diagram hasil post test kelas control dan kelas eksperimen
57
4.2 Analisis Data
4.2.1 Uji Prasyarat Analisi
4.2.1.1 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui keadaan data
yang akan diolah sudah berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Data yang diuji diambil dari hasil pre
test dan post test masing-masing kelompok. Hasil dari perhitungan normalitas di
Tabel 4.3
Pengujian normalitas data pree test dan post test kelas control
58
Berdasarkan tabel di atas, dapat dimasukkan kedalam rumus pengujian
X =
2
(fofh)2
fh
Tabel 4.4
Pengujian normalitas data pree test dan post test kelas eksperimen
59
Berdasarkan tabel di atas, dapat dimasukkan kedalam rumus pengujian
X =
2
(fofh)2
fh
X2 = 185,3
X2hitung = 185,3 > X2 tabel = 18,5 ( X2hitung lebih besar dari X2tabel ). Jadi dapat
data yang diperoleh berdasarkan data hasil pree test. Pengujian homogenitas ini
Tabel 4.6
No. Kontrol Eksperimen (x1 --- x) (x2 --- x) (x1 --- x)2 (x2 --- x)2
(x1) (x2)
60
1. 70 67 6 5 36 25
2. 52 56 12 -8 144 64
3 74 78 10 16 100 256
4 56 59 -8 -3 64 9
5 78 78 14 16 196 256
6 59 63 -5 1 25 1
7 70 67 6 5 36 25
8 78 78 14 16 196 256
9 59 59 -5 -3 25 9
10 67 78 3 16 9 256
11 67 67 3 5 9 25
12 78 74 14 12 196 144
13 67 67 3 5 9 25
14 74 70 10 8 100 64
15 68 67 4 5 16 25
16 63 59 -1 6 1 36
17 69 63 5 1 25 1
18 70 52 -12 -10 144 100
19 52 70 -12 -11 144 121
20 52 52 -12 -22 144 484
= 1323 = 1629 = 1943 = 3750
M = 66 M = 82
Sumber : data hasil perhitungan
Varian dari masing-masing tabel di atas adalah sebagai berikut:
Varian kelas control
( x 1x ) 1943
S12 = =102,67
n1 201
Varian kelas eksperimen
( x 1x ) 3750
S22= = =197,37 ( 1+ x )n=
n1 201
Fhitung
varianterbesar 197,37
S2 = =1,93
varianterkecil 102,67
Ftabel
dk pembilang = 20 - 1 = 19
dk penyebut = 20 1 =19
61
Fhitung = 1,93 lebih besar dari Ftabel = 1,82 (Fhitung = 1,93 > Ftabel
1,82 ),
maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t. Pengujian
Tabel 4.7
62
2
M = 66 M = 82 M= M=
68 87,6
Sumber: data hasil perhitungan
statistik
Dicari :
MX = x = 306 = 15,3 MY = Y = 501 = 25,05
N 20 N 20
X2 = 6408 3062 6408 4682 = 1726
20
Y2 = 16599 - 5012 = 16599 14115 = 2484
20
Jadi hasil perhitungan di atas dimasukkan dalam rumus uji hipotesis
t=
M x M y
t=
( x2 + y2
Nx + N y 2
15,3 25,05
)( 1
+
1
Nx N y )
(1726 + 2484) (1 + 1)
20 + 20 2 20 20
9,75
(4210) ( 0,05 + 0,05)
38
= 9,75
( 110,79 X 0,010)
t= 9,75
1,05
t= 9, 286
ditentukan nilai tabel dengan taraf signifikn 5% yaitu 1,697. Jadi dapat
63
disimpulkan bahwa thitung = 9,286 lebih besar dari ttabel = 1,697 ( thitung >
ttabel ).
penggunaan metode discovery terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata
4.3 pembahasan
pembelajaran yang menuntut partisipasi atau peran siswa dalam proses belajar
sebagai fasilitator, dan motivator yang membantu agar proses belajar siswa
discoveri yang diterapkan pada mata pelajaran sejarah, siswa diharapkan lebih
sehingga mereka lebih cepat dan lebih mudah memahami konsep sejarah yang
dianggap membosankan.
hasil belajar siswa. Didasarkan pada hasil perhitungan (taraf signifikan 5%,
yaitu thitung yaitu dengan nilai 9,286 > 1,697 bahwa memang ada hubungan
64
terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Empang tahun ajaran
2014/2015.
ketuntasan tergolong tinggi, artinya ada perbaikan nilai hasil belajar siswa
sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut
belajar discoveri ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas
65
tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan metode
nol (Ho) dan peneriman terhadap alternatif (Ha) sehingga dapat dibuktikan
mengajak siswa lebih aktif baik secara fisik maupun psikologis, dengan
bimbingan seseorang guru sebagai pengarah dalam mencari jawaban atau arti
BAB V
5.1 Kesimpulan
sejarah ternyata memberikan nilai positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa,
66
hal ini dapat diliha lebih tigginya perolehan nilai rata-rata kelas yang
menggunakan media discovery (kelas eksperimen 8). Nilai perolehan lebih besar
jika dibandingka dengan nilai rata-rata kelas yang tidak menggunakan metode
hasil belajar siswa dapat diperkuat lagi dengan besarnya perolehan nilai pada hasil
uji-t yaitu nilai thitung lebih besar dibandingkan dengan ttabel yaitu : thitung (9,286 ) >
5.2 Saran
67
c. Diharapkan sekolah dapat menyediakan
optimal
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Nurgianto, dkk. 2009 Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu Ilmu
Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
68
Ishak. 2009. Pendidikan IPS, Jakarta :Universitas Terbuka.
Muh Amin, 2008, Apakah Metode Discoveri itu, penemuan itu,dikti depdikbut,
jakarta
Muh Nurdin, dkk. 2008. IPS SMP / MTs kelas VII, Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Wayan Nur kancana, dkk. 2010. Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
1...................................................................................PENDAHULUAN
69
1.1.................................................................................Latar Belakang
............................................................................................................1
1.2.......................................................................Indentifikasi Masalah
............................................................................................................4
1.3........................................................................Pembatasan Masalah
............................................................................................................5
1.4............................................................................Rumusan Masalah
............................................................................................................5
1.5.............................................................................Tujuan Penelitian
............................................................................................................5
1.6...........................................................................Manfaat Penelitian
............................................................................................................6
2..............................................................................LANDASAN TEORI
2.1.....................................................................................Kajian Teori
............................................................................................................8
2.1.1 Pembelajaran Sejarah................................................................... 8
2.1.2 Metode Belajar ............................................................................ 10
2.1.3 Metode Belajar Discovery........................................................... 16
2.1.4 Prestasi Belajar............................................................................
2.2............................................................................Kerangka Berfikir
..........................................................................................................20
2.3...........................................................................Hipotesi Penelitian
..........................................................................................................21
3.......................................................................METODE PENELITIAN
3.1...................................................................Pendekatan dan Metode
..........................................................................................................23
3.2.......................................................................Rancangan Penelitian
..........................................................................................................24
3.3..........................................................Tempat dan Waktu Penelitian
..........................................................................................................26
3.8.......................................................Populasi dan Sampel Penelitian
..........................................................................................................26
3.4.1 Populasi Penelitian....................................................................... 26
3.4.2 Sampel Penelitian........................................................................ 27
3.4...........................................................................Variabel Penelitian
..........................................................................................................28
3.5........................................................................Instrumen Penelitian
..........................................................................................................30
3.6..............................................................Metode Pengumpulan Data
..........................................................................................................34
3.7........................................................................Teknik Analisis Data
..........................................................................................................36
70
DAFTAR PUSTAKA
71