KELOMPOK 5
Pembimbing:
dr. Alfi Muntafiah, MSc
Anggota:
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalm
bentuk kegiatan pokok.Dengan kata lain Puskesmas mempunyai
wewenang dan tanggung jawab ats pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya. Untuk menjadi pusat kesehatan masyrakat,
puskesmas dituntut memiliki kemampuan manajerial yang baik yang
bermanfaat untuk menetapkan skala prioritas permasalahan kesehatan di
wilayah kerjanya (Staff Pengajar IKM Unmul Samarinda, 2006).
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, puskesmas-puskesmas
di Indonesia menggunakan Pedoman Pelayanan Klinis (PPK) yang sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan no. 5 tahun 2014. Berdasarkan PPK,
ada sekitar 155 diagnosis yang harus dikuasai dokter puskesmas dan
menjadi bahan bagi proses analisis permasalahan kesehatan pada wilayah
kerja puskesmas tersebut (Permenkes RI tahun 2014). Puskesmas 1
Kembaran termasuk puskesmas yang telah melakukan pendataan besarnya
penyakit berdasarkan diagnosis yang tercantum dalam PPK.
Berdasarkan data pasien bulan Mei 2016 pada puskesmas 1
Kembaran terlihat bahwa permasalahan terbesar adalah ISPA dan diikuti
oleh hipertensi. Dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan di
Puskesmas 1 Kembaran diakui bahwa ISPA merupakan penyakit yang
susah dikendalikan dan sangat berkaitan erat dengan gaya hidup
masyarakat yang susah diawasi oleh pihak Puskesmas sehingga solusi
untuk permasalahan ISPA rendah. Hipertensi sebagai penyakit terbesar
kedua di Puskesmas 1 Kembaran memiliki solusi yang lebih tinggi dan
efektif untuk dilakukan oleh pihak Puskesmas sehingga kami menetapkan
hipertensi sebagai prioritas masalah kesehatan Puskesmas 1 Kembaran
yang akan kami survey mengenai penyebab hingga solusi efektif yang
dapat diterapkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu menyusun kerangka Community Health
Analysis di Puskesmas
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
yang ada di Puskesmas
b. Mahasiswa mampu menyusun prioritas masalah berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang ada di Puskesmas
c. Mahasiswa mampu membuat kuesioner yang sesuai dengan
kebutuhan data yang akan diidentifikasi
d. Mahasiswa mampu melakukan wawancara untuk mendapatkan
data dari responden
e. Mahasiswa mampu menyusun alternatif pemecahan masalah
berdasarkan data-data yang telah diolah
f. Mahasiswa mampu membuat Plan of Action sebagai bentuk solusi
dari permasalahan yang ada di Puskesmas
BAB II
GAMBARAN UMUM
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Kecamatan Kembaran adalah sebesar
3.245 jiwa/ km2.
Desa terpadat adalah Desa Dukuhwaluh yaitu sebesar 4.170
jiwa/km2, sedangkan desa dengan kepadatan penduduk terendah adalah
Desa Linggasari yaitu 2.660 jiwa/km2.
Persentase
No Agama Jumlah Jiwa
(%)
1 Islam 37.769 99,58
2 Khatolik 103 0,27
3 Protestan 58 0,15
4 Hindu 0 0
5 Budha 0 0
2. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Kecamatan Kembaran adalah buruh tani
yaitu sebanyak 4.927 dari jumlah keseluruhan penduduk usia diatas 10
tahun keatas atau sebesar 14,84% dari 23.904 penduduk usia 10 tahun
keatas.
Mata pencaharian paling sedikit adalah nelayan yaitu sebanyak 4
orang (0,016%). Adanya penduduk bermata pencaharian nelayan
disebabkan karena Kecamatan Kembaran dekat dengan Kabupaten Cilacap
yang mempunyai laut.
3. Pendidikan Penduduk
Penduduk Kembaran berdasarkan data yang ada terbanyak adalah
tamat SD/MI. Jumlah penduduk yang tamat SD sebanyak 14.294 jiwa atau
43,58% dari total penduduk usia 10 tahun ke atas, sedangkan penduduk
yang berpendidikan tamat Perguruan Tinggi hanya sebesar 1.182 jiwa atau
3,60%.
BAB III
A. Perilaku Masyarakat
Perilaku masyarakat adalah indikator keikutsertaan masyarakat
dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat. Perilaku masyarakat yang sehat dapat dinilai dari
keaktifan masyarakat dalam melaksanakan/mengikuti kegiatan yang
diselenggarakan Puskesmas, seperti penyuluhan kesehatan dan
posyandu. Pada tahun 2015 ini puskesmas I Kembaran dapat
menyelenggarakan kegiatan penyuluhan sebanyak 2015 kegiatan dan
membina posyandu masyarakat di wilayah Puskesmas I Kembaran
berjumlah 53 pos yang terdiri dari:
- Posyandu Pratama : 4 Posyandu
- Posyandu Madya : 13 Posyandu
- Posyandu Purnama : 23 Posyandu
- Posyandu Mandiri : 7 Posyandu
Jumlah rumah tangga keseluruhan pada tahun 2015 sejumlah
10.989. Jumlah yang dipantau sebanyak 6.937 rumah tangga (63,1%).
Jumlah yang ber-PHBS 5.333 rumah tangga atau 76,9%.
B. Kesehatan Lingkungan
a. Persentase Rumah Sehat
Jumlah seluruh rumah di wilayah Puskesmas I Kembaran
pada tahun 2015 adalah 7.817 rumah. Rumah yang dibina
sebanyak 3.396 (100%). Rumah dibina yang memenuhi syarat
rumah sehat sebanyak 5.489 rumah atau 70,22%. Hal ini
meningkat dibandingkan tahun 2014 dimana rumah yang
memenuhi syarat sejumlah 4.656 atau 59,56%.
b. Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak
Jumlah penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air
minum layak sejumlah 16.048 atau 42,31%.
c. Penyelenggara air minum yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah penyelenggara air minum di wilayah Puskesmas I
Kembaran sejumlah 18. Jumlah sampel yang diperiksa sebanyak
84. Dari sampel tersebut yang memnuhi syarat (fisik,
bakteriologi, dan kimia) sebanyak 64 atau 76,19%.
d. Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat)
e. Desa sanitasi total berbasis masyarakat
Dari 8 desa yang termasuk dalam wilayah Puskesmas I
Kembaran, belum ada desa yang melaksanakan STBM. Desa stop
BABS baru 1 desa yaitu Desa Karangsari.
f. Tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
Terdapat 29 tempat umum, yaitu 19 SD, 4 SLTP, 2 SLTA,
dan 1 sarana kesehatan (Puskesmas), dan semuanya telah
memenuhi syarat kesehatan.
g. Tempat Pengelolaan Makanan
Jumlah TPM di tahun 2015 sebanyak 296. Sebanyak 152
telah memenuhi syarat hygiene sanitasi (51,35%), sedangkan
sisanya sebanyak 146 (49,32%) belum memenuhi syarat.
h. Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik
Dari 146 TPM yang tidak memenuhi syarat, jumlah yang
telah dibina mencapai 73,97%. sedangkan dari 152 TPM yang
memenuhi syarat hygiene dan sanitasi belum ada yang diuji
PETIK.
C. Upaya Kesehatan
a. Pelayanan Kunjugan Ibu Hamil (K1, K4), Persalinan, dan Ibu
Nifas
Pelayanan kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2015
sebesar 703 atau sebesar 107,7% dari jumlah ibu hamil 653 orang.
Pelayanan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2015 sebesar 634
atau sebesar 87,1% dengan jumlah ibu hamil 634 orang.
Jumlah ibu bersalin di wilayah Puskesmas I Kembaran
sebanyak 620 orang, yang ditolong Tenaga Kesehatan sebanyak
628 orang atau sebesar 101,3%. Pelayanan kesehatan bagi nifas
sebanyak 628 orang atau 101,3%. Ibu nifas yang mendapat
vitamin A sebanyak 628 orang atau 101,29%.
b. Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang mendapat TT-3 sebanyak 215 orang atau
32.9%, TT-4 sebanyak 234 atau 35.8%, TT-5 sebanyak 217 atau
33.2%. Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+
berjumlah 666 orang atau 102,0%.
c. Ibu hamil yang mendapat tablet Fe
Jumlah ibu hamil yang mendapat Fe1 sebanyak 703 orang
atau 107,66% dari jumlah sasaran sebanyak 653 orang. Jumlah
yang mendapatkan Fe3 sebanyak 634 orang atau 97,09%.
d. Penanganan Kompliukasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal
Penanganan komplikasi kebidanan adalah sebanyak 186
kasus dari perkiraan Bumil dengan komplikasi kebidanan
sebanyak 131 atau 142%. Penanganan komplikasi Neonatal
sebanyak 74 kasus dari perkiraan 94 kasus, atau sebanyak 78,9%.
e. Peserta KB
Jumlah PUS di Puskesmas I Kembaran tahun 2015
sebanyak 6.564 orang. Peserta KB baru sejumlah 1.103 orang
atau 16,8%. Jumlah peserta KB aktif 4.758 atau 72,5%.
f. Status Gizi Bayi Baru Lahir
Jumlah lahir hidup tahun 2015 sebanyak 625. Bayi baru
lahir yang ditimbang sebanyak 625 atau 100%. Pengukuran status
gizi bayi dihitung dengan menggunakan standar BBLR dan tidak
BBLR. Berdasarkan data dari KIA jumlah bayi dengan status gizi
berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas I kembaran tahun
2015 adalah sebanyak 41 bayi atau 6,6% dari 625 lahir hidup.
Dibandingkan dengan angka BBLR pada tahun 2015
Puskesmas I Kembaran, maka angka ini mengalami penurunan
dari 7,4% menjadi 6,6%. Masih tingginya angka BBLR di
Puskesmas I Kembaran perlu dikaji ulang kembali tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi bayi BBLR antara lain bagaimana
pemeriksaan K1 dan K4, Program Promosi Kesehatan Puskesmas
berjalan tidak, status gizi ibu hamil, kepatuhan minum tablet Fe,
KB, beban kerja ibu hamil, serta yang lebih penting lagi
bagaimana kinerja petugas yang ada dan lain sebagainya.
g. Kunjungan Neonatus
Kunjungan Neonatal 1 kali (KN1) sejumlah 635 atau 100%.
Kunjungan Neonatal 3 kali (KN lengkap) sejumlah 625 atau
100%.
h. Bayi yang Diberi ASI Eksklusif
Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebanyak 156 atau
61,7% dari 253 bayi 0-6 bulan.
i. Pelayanan Kesehatan Bayi
Jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan
sebanyak 624 atau 105,6%.
j. Desa/Kelurahan UCI
Pada tahun 2015 seluruh desa mencapai UCI (100%).
k. Imunisasi dasar lengkap pada Bayi
Cakupan imuniasai Hepatitas B <7 hari adalah 615 atau
104,06%. BCG sejumlah 609 atau 103,05%. Imunisasi DPT-
HB3/DPT-HB-Hib3 sebanyak 633 atau 107%. Polio 4 sebanyak
sebanyak 628 atau 105,415%. Bayi yang mendapatkan imunisasi
dasar lengkap sebanyak 623 atau 105,415%.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran?
2. Apa yang menjadi sebab masalah tersebut di wilayah kerja Puskesmas
I Kembaran?
3. Bagaimana solusi bagi masalah tersebut?
C. Prioritas Masalah
Untuk menentukan sebuah prioritas masalah menggunakan metode
Hanlon
a. Menentukan Lima besar penyakit yang ada di Puskesmas 1
Kembaran
Jumlah kasus Jumlah
Jenis Penyakit
Baru Lama Total populasi
ISPA 372 16 388
Hipertensi Primer 140 27 167
Myalgia 142 18 160
36614
Demam idiopatik 144 5 149
Dispepsia 105 5 110
TOTAL 903 71 974
Tabel 4.3.1. Lima Lima besar penyakit yang ada di Puskesmas 1 Kembaran
2. Komponen B
a. Tingkat keseriusan masalah
Urgency Skor Severity Skor Cost Skor
Very urgent 10 Very Severe 10 <500 ribu 10
Urgent 8 Severe 8 500ribu- 1jt 8
Some
6 Moderate 6 1 - 1,5 jt 6
urgent
Little urgent 4 Minimal 4 1,5 - 2jt 4
No urgent 2 None 2 >2jt 2
Tabel 4.3.4 Indikator Penilaian Keseriusan Masalah
4. Komponen D
Kriteria PEARL
a. Propiety : Kesesuaian program dengan masalah
b. Economic : Apakah secara ekonomi bermanfaat
c. Acceptability : Apakah bias diterima masyarakat
d. Resources : Adakah sumberdaya untuk menyelesaikan
masalah
e. Legallity : Tidak bertentangan dengan aturan hukum yang
ada
D. Penghitungan dengan metode Hanlon
Kriteria Hanlon
JenisPenyakit B NPD NPT
A C D
U S C
ISPA 6 8 2 10 6 1 76.0 76.0
HP 4 8 2 8 10 1 100.0 100.0
Myalgia 4 2 2 6 2 1 14.7 14.7
Demamidiopatik 4 4 2 4 4 1 29.3 29.3
Dispepsia 4 4 2 2 8 1 53.3 53.3
TOTAL
Tabel 4.4. Nilai Prioritas Total Berdasarkan Metode Hanlon
F. Pemecahan Masalah
Untuk melakukan skoring alternative pemecahan masalah
menggunakan metode Rinke. Nilai skor berkisar 1-5 atas serangkaian
kriteria sebagai berikut:
a. M (Magnitude)
Besar masalah yang dapat dilihat dari persentase jumlah/kelompok
yang tekena masalah
b. I (Importance atau kegawatan masalah)
Tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderungan
dari waktu ke waktu
c. V (Sensitivity)
Ada atau tidaknya pemecahan masalah dalam memecahkan
masalah yang dihadapi
d. C (Cost)
Biaya atau dana yang dipergunakan unuk melaksanakan
pemecahan masalah
Iklan 8 6 2 8 12 IV
Penyuluhan 4 4 8 4 32 II
Kampanye 6 4 6 6 24 III
A. Nama Kegiatan
Pengoptimalan Prolanis Desa Linggasari Melalui Penggerakan
Kader Kesehatan.
B. Latar Belakang Kegiatan
Berdasarkan data kuesioner yang kami dapatkan, sebanyak 87,5 %
responden tidak mengikuti Prolanis yang diadakan Puskesmas dengan
rutin. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat tidak mengetahui
program tersebut. Padahal program tersebut mampu mendorong
pesertanya ,pengidap hipertensi dan DM, untuk mencapai kualitas hidup
yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang lebih efisien.
Sehingga kami bermaksud membuat kegiatan yang dapat memudahkan
warga untuk mengetahui dan mengikuti Prolanis dengan rutin.
Harapannya, setiap warga yang mengidap darah tinggi dapat terus
terkontrol status kesehatannya.
C. Tujuan
a. Membekali pengetahuan dan kemampuan kepada kader kesehatan
Desa Linggasari mengenai hipertensi.
b. Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas
hidup optimal.
c. Memastikan setiap warga di Desa Linggasari mengetahui Prolanis
yang diadakan Puskesmas I Kembaran.
d. Memudahkan setiap warga di Desa Linggasari yang mengidap
hipertensi untuk ikut serta dalam Prolanis secara rutin dan
berkelanjutan.
D. Sasaran
a. Kader kesehatan Desa Linggasari
b. Warga di Desa Linggasari, secara khusus yang memiliki status
hipertensi
E. Pelaksanaan
1. Bagi kader kesehatan
a. Pelatihan
Pelatihan dilakukan setiap 1 bulan sekali. Pelatihan yang
pertama dilakukan sebelum kegiatan Prolanis berlangsung,
sedangkan pelatihan selanjutnya lebih bersifat diskusi dengan
sesama kader dan tenaga medis Puskesmas.
2. Bagi warga Desa Linggasari
a. Senam
Senam dilaksanakan tiap 2 minggu sekali (minggu pertama dan
ketiga tiap bulan).
b. Deteksi dini hipertensi
Deteksi dini hipertensi dilaksanakan tiap 1 bulan sekali (minggu
pertama tiap bulan)
c. Konsultasi medis
Konsultasi medis dilaksanakan tiap 1 bulan sekali (minggu ketiga
tiap bulan)
d. Home visit
Home visit dilaksanakan tiap 2 minggu sekali (minggu kedua dan
keempat tiap bulan).
e. Reminder
Reminder dilaksanakan setiap kali akan ada kegiatan Prolanis.
F. Pokok Kegiatan
1. Bagi kader kesehatan
a. Pelatihan
Setiap kader diberi pelatihan oleh pihak Puskesmas
mengenai hipertensi, pemeriksaan tekanan darah, dan terapi non-
medikamentosa yang dapat diberikan kepada peserta Prolanis.
2. Bagi warga Desa Linggasari
a. Senam
Peserta Prolanis dikumpulkan di Balai Desa untuk
melakukan senam bersama yang dipimpin oleh instruktur senam.
Dengan adanya kegiatan senam ini, diharapkan peserta
melakukan olahraga minimal 1 bulan sekali untuk mengurangi
faktor resiko hipertensi dan mencapai kualitas hidup yang lebih
optimal.
b. Deteksi dini hipertensi
Setiap kader melakukan screening tekanan darah pada
populasi melalui pengukuran tekanan darah. Kegiatan ini
bertujuan untuk deteksi dini kasus hipertensi.
c. Konsultasi medis
Peserta Prolanis dapat melakukan konsultasi kapan saja
kepada kader untuk menanyakan gejala-gejala yang terkait
dengan hipertensi. Pada kegiatan ini, kader tidak dapat
memberikan upaya kuratif atau pengobatan tetapi hanya upaya
yang bersifat preventif dan rehabilitatif saja. Ketika seorang
peserta Prolanis melakukan konsultasi dan menunjukkan gejala
hipertensi, maka kader bisa langsung menyarankan berobat ke
Puskesmas secepatnya dan memberi saran terapi non-
medikamentosa termasuk menghindari faktor-faktor resiko
hipertensi.
d. Home visit
Kader berkewajiban berkunjung ke rumah peserta Prolanis
yang menjadi tanggungjawabnya minimal 1 kali setiap bulan.
Kader melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk memastikan
setiap pesertanya dalam tekanan darah yang terkontrol dan
menanyakan apakah ada gejala hipertensi. Jika ada, maka kader
bisa langsung menyarankan berobat ke Puskesmas secepatnya dan
memberi saran terapi non-medikamentosa termasuk menghindari
faktor-faktor resiko hipertensi.
e. Reminder
Kader memastikan setiap peserta Prolanis yang menjadi
tanggungjawabnya mengikuti kegiatan tersebut dengan rutin dan
berkelanjutan. Kegiatan reminder ini mengingatkan peserta jika
ada peserta yang tidak datang ke Puskesmas ketika jadwal
kontrolnya tiba atau tidak mengikuti kegiatan Prolanis lainnya
seperti senam dan penyuluhan.
G. Alat dan Sarana
1. Balai desa
2. Sound system
3. Instruktur senam
4. Tensimeter dan stetoskop
H. Rencana Anggaran
No Kebutuhan Jumlah Harga Total
Pelatihan Kader
Senam
Deteksi dini
1. ATK 50 @1 paket 4000 200000
Konsultasi
Home visit
Total 1490000
BAB VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Lima penyakit terbanyak di Puskesmas 1 Kembaran adalah ISPA,
hipertensi, mialgia, demam idiopatik, dan dispepsia.
2. Permasalahan yang menjadi prioritas utama adalah hipertensi.
3. Faktor risiko terbesar pengidap hipertensi di Desa Linggasari adalah
gaya hidup yang tidak sehat dan konsumsi obat yang tidak teratur.
4. Alternatif solusi yang akan dilakukan adalah dengan memberdayakan
kader kesehatan untuk mengoptimalkan kegiatan Prolanis.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
a. Melakukan monitoring dan evaluasi tiap bulan terhadap
berlangsungnya kegiatan Prolanis.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER
1. Persetujuan Responden
Ttd Responden
___________________
2. Identitas Pasien
a. Nama :
b.Usia :
c. Jenis Kelamin : L/P
d.Alamat :
e. Status pendidikan :
f. Pekerjaan :
g.Penghasilan :
h.Berat Badan (BB) : kg
i. Tinggi Badan (TB) : cm
j. Indeks Masa Tubuh (BMI) : kg / m2
k.Tekanan Darah : mm / Hg
3. Daftar Pertanyaan
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. MEROKOK
Apakah anda merokok ?
Jika iya, berapa banyak batang per hari ?
2. AKTIVITAS FISIK
Apakah Anda sering melakukan aktivitas fisik?
Jika iya, seberapa sering anda melakukan aktivitas fisik
dalam satu minggu?
3. POLA DIET
4. STRESS
Apakah belakangan ini Anda memiliki banyak pikiran ?
5. ISTIRAHAT
Apakah Anda memiliki waktu istirahat yang cukup ?
Jika iya, apakah Anda tidur dengan nyenyak ?
Berapa jam per hari waktu tidur Anda ?
6. KONTRASEPSI
Apakah Anda menggunakan kontrasepsi ? (jika responden
wanita)
7. OBAT
Apakah Anda meminum obat hipertensi ?
Jika iya, obat hipertensi apa yang Anda konsumsi ?
Jika iya, apakah anda mengonsumsinya dengan teratur ?
9. PENYAKIT LAIN
Apakah Anda menderita penyakit selain hipertensi ?
Misal DM atau penyakit ginjal.
10. GENETIK
Apakah ada anggota keluarga lain yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi ?
Lampiran 2 Dokumentasi